Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

UNSUR Li dan Na










Oleh :
1. Bella Ayu Silawanda (21030113120040)
2. Aditya Gunadi (21030113120058)
3. M.Teguh Zuliansyah (21030113120044)
4. Bontor Onikayanti Sitorus (21030113120048)
5. Dyah Arum K (21030113130151)
6. Irma Meiditya (21030113130140)
7. Fyrouzabadi (21030113140163)
8. Hana Nikma Ulya (21030113120050)
9. Farida Diyah Hapsari (21030113120054)
10. Anisa Tiara Safitra (21030113140170)
11. Kazenina Marwah S (21030113120062)

Golongan Alkali (Golongan IA)

Golongan IA terdiri dari
Li
Na jari- jari atom membesar
K titik didih dan titik lebur berkurang
Rb sifat reduktor membesar
Cs
Fr : bersifat radioaktif

Sifat fisika logam alkali:
1. Sangat reaktif, di alam tidak didapatkan dalam keadaan bebas.
2. Bersifat reduktor kuat, sangat elektropositif.
3. Berupa logam lunak, mudah diiris dengan pisau.
4. Mengkilap.
5. Konduktor panas yang baik.
6. Merupakan unsur blok s karena sub kulit terakhir mengisi sub kulit s.
7. Membentuk ion +1 karena mencapai konfigurasi octet dengan melepas 1 elektron di
kulit terluar.

Sifat kimia logam alkali
1. Alkali sangat mudah bereaksi dengan air, reaksinya eksoterm dan eksplosif. Makin ke
2L + 2H
2
O 2LOH + H
2

Contoh: 2K
(s)
+ 2H
2
O
(l)
2KOH
(aq)
+H
2(g)

2. Urutan kekuatan basa logam alkali
Kekuatan basa ditentukan oleh kereaktifan reaksi antara logam alkali dengan air.
Semakin hebat reaksinya dengan air maka sifat basanya juga semakin kuat.
LiOH < NaOH < KOH <RbOH <CsOH
3. Reaksi logam alkali dengan halogen
2L
(s)
+ X
2(g)
2LX
(s)

Contoh : 2Na
(s)
+ Cl
2(g)
2NaCl
(s)

4. Reaksi logam alkali dengan oksigen
Logam alkali sangat mudah bereaksi dengan gas O
2
di udara menghasilkan oksida,
peroksida, atau superoksida tergantung reaktifitas logam tersebut.
Contoh :
2Li+ O
2
2Li
2
O (lithium oksida)
2Na + O
2
Na
2
O
2
(natrium peroksida)
K + O
2
KO
2
(kalium superoksida)

Warna nyala logam alkali
Lithium : merah
Natrium : kuning
Kalium : ungu
Rubidium : ungu
Cesium : biru









UNSUR Li ( Lithium )
I. SEJARAH
Petalit (LiAlSi
4
O
10
) ditemukan pada tahun 1800 oleh kimiawanBrazilJos Bonifcio de
Andrada e Silva di dalam tambang di Pulau Ut, Swedia. Jns Jakob Berzelius memberi nama
litium pada awalnya yaitu "lithion/lithina", dari kata Bahasa Yunani o (ditransliterasi
"lithos", yang berarti "batu"), untuk mencerminkan penemuan dalam mineral padat, sebagai
perbandingan kalium, yang telah ditemukan di abu tanaman, dan natrium yang terdapat
banyak dalam tubuh hewan. ia memberikan nama logam di dalam mineral tersebut "lithium"
II. FAKTA SINGKAT LITHIUM
Nomor atom : 3
Massa atom : 6,941 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling : 1.0
Titik lebur : 180,5 C
Titik didih : 1342 C
Radius Vanderwaals : 0.145 nm
Radius ionic : 0,06 nm
Isotop : 2
Energi ionisasi pertama : 520,1 kJ/mol
Ditemukan oleh : Johann Arfvedson pada tahun 1817
Lithium adalah unsur alkali pertama dalam tabel periodik. Di alam, lithium ditemukan dalam
campuran isotop Li6 dan Li7. Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun
oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di
alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain.Lithium tidak ditemukan sebagai unsur
tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan
pada sumber-sumber mata air. Mineral-mineral yang mengandung lithium contohnya:
lepidolite, spodumeme, petalite, dan amblygonite.Unsur ini termasuk dalam logam alkali
dengan warna putih perak.. Seperti logam-logam alkali lainnya, litium sangat reaktif dan
terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di udara yang lembap. Oleh karena itu, logam
litium biasanya disimpan dalam wadah yang diisi minyak anhidrat.
III. SIFAT UNSUR LITHIUM
1. Reaktivitasnya tinggi, meskipun logam alkali yang lain lebih reaktif lagi
2. Ringan, massa jenisnya sekitar 0.534 g/cm
3

3. Lunak
4. Mempunyai titik leleh rendah
5. Mempunyai kapasitas kalor tinggi
6. Interval suhu besar dalam keadaan cair
7. Mempunyai kemampuan mengalirkan listrik dan panas dengan baik
8. Viskositas rendah
9. Kepadatannya sangat rendah
10. Larut dalam amina alifatik rantai pendek, seperti etilamine, namun tidak larut dalam
hidrokarbon
11. Logam lithium larut dalam amina alifatik rantai pendek, seperti etilamine, namun tidak
larut dalam hidrokarbon
12. Lithium dapat bereaksi dengan reaktan organik serta dengan reaktan anorganik
13. Logam ini bereaksi dengan oksigen membentuk monoksida dan peroksida
14. Lithium merupakan satu-satunya logam alkali yang bereaksi dengan nitrogen pada suhu
kamar untuk menghasilkan nitrure hitam
15. Unsur ini bereaksi dengan hidrogen pada suhu hampir 500 C untuk membentuk lithium
hidrida
16. Mudah bereaksi dengan air
17. Memberikan nuansa warna pelangi yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam
ini terbakar benar-benar, lidah apinya berubah menjadi putih
18. Memanaskan litium dapat menyebabkan lekadan dan kebakaran. Serbuk litium secara
spontan akan terbakar jika didispersikan ke udara bebas. Pada saat pemanasan terjadi
maka kemungkinan akan terbentuk kabut atau gas yang berbahaya. bereaksi secara
spontan dengan oksidator kuat, air, asam dan senyawa lain seperti halogen, asbes,
hidrokarbon, menyebabkan ledakan
IV. CARA PEMBUATAN UNSUR LITHIUM
Sintesis logam litium memerlukan teknologi elektrolisis dan proses ini berlagsung
sangat sulit disebabkan sulitnya memasukkan satu elektron kepada ion logam litium yang
bersifat sangat elektropositif. Biji litium yang penting adalah spodumene, LiAl(SiO
3
)
2
.
Bentuk litium alfa akan diubah menjadi bentuk litium beta pada kisaran suhu antara 1100 C.
Campuran kemudian dicampur dengan asam sulfat panas kemudian diekstraksi ke dalam air
untuk mendapatkan litium sulfat Li
2
SO
4
. Senyawaan sulfat ini kemudian ditambahkan
natrium karbonat untuk mendapatkan garam Li
2
CO
3
yang tidak mudah larut di dalam air.
Reaksi litium karbonat dengan asam klorida akan diperoleh litium klorida LiCl yang siap
untuk dielektrolisis (Morie, 2010).
Reaksinya adalah:
Li
2
SO
4
+ Na
2
CO
3
Na
2
SO
4
+ Li
2
CO
3

Li
2
CO
3
+ 2HCl 2LiCl + CO
2
+ H
2
O
Disebabkan litium klorida memiliki titik leleh yang tinggi yaitu lebih dari 600 C maka LiCl
dicampur dengan KCl sehingga titik lelehnya turun menjadi sekitar 430 C. Penambahan
LiCl dan KCl dilakukan dengan proses elektrolisis. Reaksi pada sel elektrolisis
Katoda : Li
+
(l)
+ e Li
(l)

Anoda : 2Cl
-
(l)
Cl
2
(g)
+ 2e

V. KEGUNAAN LITHIUM
Senyawa lithium utama hasil industri adalah monohidrat lithium hidroksida. Senyawa
ini lazim digunakan dalam industri keramik dan dalam kedokteran sebagai antidepresan.
Bromin dan lithium klorida dikenal membentuk air garam terkonsentrasi yang memiliki sifat
menyerap kelembaban dalam berbagai macam interval suhu.
Penggunaan utama industri lithium adalah dalam bentuk lithium stearatum sebagai
pengental pelumas dan gemuk. Aplikasi penting lain senyawa lithium adalah untuk tembikar,
khususnya untuk glasir porselen, serta sebagai aditif untuk meningkatkan kinerja dan masa
hidup baterai. Litium juga digunakan sebagai bahan campuran logam, sintesis senyawa
organik dan aplikasi nuklir.
Dahulu Litium juga digunakan untuk pengobatan. Pengobatan dengan litium dimulai
pada tahun 1850 untuk mengobati penyakit gout. Dalam perkembangan selanjutnya litium
semakin banyak digunakan antara lain sebagai stimulan, sedatif, pengobatan diabetes,
pengobatan penyakit infeksi, pengobatan keganasan pertumbuhan, epilepsi, sakit
kepalahipertensi, angina, asma, penyakit ginjal dan melankolia.Pada saat sekarang litium
banyak digunakan dalam pengobatan gangguan afektif bipolar, penggunaan ini meluas
melalui dunia Barat. Schou memperkirakan 1-2 dari 1000 orang dalam populasi di negara-
negara Denmark, Swedia, Norwegia, Inggris, Kanada, dan Amerika, mendapat pengobatan
litium. Namun efek pengobatan dengan litium juga dianggap gagal karena pasien
menghentikan pengobatan. Ada dua alasan mengapa pasien menghentikan pengobatan,
yaitu :
1. keberhasilan litium dalam mengurangi perubahan efek tidak di dapatkan oleh pasien.
2. efek samping yang timbul pada pasien yang menggunakan litium. Pada pemakaian
yang jangka panjang dapat merusak kelenjar tiroid dan ginjal. Efek samping ini sering
dijumpai dan mengganggu. Efek samping litium dapat terjadi pada dosis terapi. Bila
digunakan dengan neuroleptika, litium dapat menyebabkan kerusakan otak yang
irreversible
Pengobatan dengan litium jangka panjang cukup efektif untuk pengobatan gangguan
efektif bipolar namun efek sampingnya pun cukup tinggi. Efek samping terutama terjadi
pada ginjal, tiroid, sistem neuromuskuler, sistem pencernaan dll. Efek samping dapat terjadi
setiap saat selama pengobatan oleh karena itu perlu pengawasan yang ketat. Ini perlu biaya
dan disiplin pasien yang tinggi. Mengingat mudahnya timbul intoksikasi serta efek samping
yang sebagian bersifat reversibel dan sebagian lagi bersifat irreversibel, perlu pertimbangan
yang cermat antara efek dan efektivitas pengobatan dengan litium secara individual.
Penggunaan litium yang lain adalah (Morie, 2010):
Litium dipakai dalam kimia organik untuk membuat reagen berbasis organolitium
Litium neobate dipakai dalam alat telekomunikasi seperti HP sebagai resonat kristal
Litium klorida dan litium bromida dipakai sebagai desikan
Litium stearat dipakai sebagai lubrican pada alat bertemperatur tinggi
Alloy litium dengan logam lain seperti aluminium, kadmium, tembaga, dan mangan
dipakai sebagai bahan pembuatan pesawat terbang.
Litium flourida dipakai diperalatan optik seperti IR, teleskop, UV dan UV Vacum
karena sifatnya yang transparan
Logam litium dan hidridanya dipakai sebagai bahan untuk bahan bakar roket
Litium peroksida, litium nitrat, litium klorat, litium perklorat dipakai sebagai oksidator
dalam propelan roket
Litium deuerida dipakai sebagai bahan bakar reaksi fusi dimana jika ditembaki dengan
neutron maka akan menghasilkan tritium.
Litium hidroksida adalah senyawa penting yang diperoleh dari litium karbonat,
bersifat basa kuat, dan bila dipanaskan dengan minyak akan diperoleh sabun litium
yang bermanfaat untuk membersihkan lemak dan dipakai untuk melubrikasi gear
mesin
Senyawaan litium dipakai sebagai zat pewarna pada kembang api karena dapat
menghasilkan warna merah terang.

VI. EFEK LITHIUM TERHADAP KESEHATAN
Uap lithium yang terhirup dapat menimbulkan sensasi terbakar, batuk, sulit bernapas,
dan sakit tenggorokan.Menghirup uap lithium juga akan memicu edema paru. Gejala-gejala
edema paru sering tidak muncul sampai beberapa jam setelah paparan. Jika tertelan, lithium
bisa memicu kram perut, nyeri perut, mual, dan muntah. Unsur ini juga bersifat korosif pada
mata, kulit, dan saluran pernapasan

VII. DAMPAK LITHIUM BAGI LINGKUNGAN
Logam ini bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan uap air. Secara cepat
permukaan litium akan terlapisi oleh campuran LiOH, Li
2
CO
3
, Li
3
N. LiOH bersifat sangat
korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air (Morie, 2010).













DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/litium/
Anonim. http://www.amazine.co/25937/lithium-li-fakta-sifat-penggunaan-efek-kesehatannya/
Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Litium
Anonim. http://www.artikelkedokteran.com/269/efek-pengobatan-gangguan-afektif-dengan-
litium.html
Anonim.2012. http://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/05/09/golongan-ia/
Lestari, Sri. 2006. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka


UNSUR Na ( Natrium)

I. SEJARAH
Natrium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1807 di Inggris ( Inggris, soda; Latin,
sodanu: obat sakit kepala). Asal simbol Na berasal dari kata Latin natrium. Dia menemukan
dengan cara mengisolasi melalui metoda mengelektrolisis,tetapi sebenarnya unsur ini sudah
dikenal di berbagai senyawa.
II. TERDAPATNYA DI ALAM
Unsur ini merupakan logam terbanyak dalam golongan alkali. Natrium banyak ditemukan
di bintang-bintang. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung
sebanyak 2,6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Garam-garam natrium paling penting yang ditemukan di alam adalah natrium klorida, natrium
karbonat, natrium borat, natrium nitrat, dan natrium sulfat. Garam natrium juga ditemukan
dalam air laut, danau asin, danau alkali, dan mata air mineral.
Kelimpahan Natrium
lapisan bumi = 23000 ppm
Air laut = 10500 ppm
Matahari = 1910000 relatif terhadap H=1exp12
III. SIFAT UNSUR NATRIUM
Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih
keperakan. Natrium tidak pernah ditemukan tersendiri di alam. Natrium adalah logam lembut
dan mengapung di atas air. Tergantung pada jumlah oksida dan logam yang terkekspos pada
air, natrium dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya unsur ini tidak terbakar pada suhu
dibawah 115 derajat Celcius.

Sifat Kimia Natrium (Morie, 2010):
Nama : Natrium
Simbol : Na
Nomor atom : 11
Nomor massa: 22.989
Keadaan standar : padatan
Warna : putih keperakan
Klasifikasi dalam sistem periodik : Logam
Total isotop : 22
Total isomer 2
Isotop radioaktif = 19
Isotop stabil : 1
Elektronegatifitas pauli : 0.9
Entalpi atomisasi : 108.4 KJ/mol
Entalpi fusi : 2.59 KJ/mol
Entalpi penguapan : 89.04 KJ/mol
Panas penguapan= 96 KJ/mol
Volume molar : 23.7 cm3/mol
Jari-jari ionik : 2.23 Amstrong
Jari-jari kovalen : 1.54 Amstrong
kristal struktur : CCB kubus berpusat badan
Sifat Fisika (Morie, 2010):
Densitas : 0.97 g/cm3
Titik leleh : 97.5
Titik didih : 883
Potensial standar : -2.7 V
Penemu : Sih Humphrey Davy 1807
Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K
Konduktivitas termal = 1.41 W/cmK
Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm
Kalor jenis : 1.23 J/gK
Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 C
Natrium mengapung di air, apabila kita menguraikannya, maka ia akan berubah
menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika kita gerus, maka akan menjadi bubuk, natrium
juga akan meledak dalam air secara spontan. Tapi, biasanya natrium tidak meledak di udara
bersuhu dibawah 388 K. Apabila natrium berikatan dengan ion OH
-
, maka akan membentuk
basa kuat yang sering kita temukan, yaitu NaOH.
Natrium bereaksi cepat dengan air, salju, dan es untuk menghasilkan natrium
hidroksida dan hidrogen. Ketika terkena udara, logam natrium kehilangan warna
keperakannya dan berubah menjadi abu-abu buram akibat pembentukan lapisan natrium
oksida.
IV. CARA PEMBUATAN NATRIUM
Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai
sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat diperoleh
dari air laut dengan cara penguapan.
NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800 C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya
dengan NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat energi
maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan masing-masing 40% dan 60%
sehingga titik lelehnya turun menjadi 580 C.
Reaksi yang terjadi (Morie, 2010):
Katoda : Na
+
+ e Na
Anoda : Cl
-
1/2Cl
2
+ e
Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam peralatan Down Cell
dalam prakteknya sering diikuti dengan pembentukan logam kalsium akan tetapi padatan ini
dikembalikan lagi ke tempat pelelehan
V. KEGUNAAN NATRIUM
Natrium dalam bentuk logam sangat penting dalam pembuatan ester dan dalam
pembuatan senyawa organik. Natrium juga merupakan komponen dari natrium klorida (NaCl)
yang merupakan senyawa penting bagi organisme hidup. Unsur ini juga memiliki kegunaan
lain seperti untuk memperbaiki struktur paduan logam tertentu, digunakan dalam sabun,
dikombinasikan dengan asam lemak, serta untuk memurnikan logam cair. Natrium karbonat
padat juga dibutuhkan untuk membuat kaca.
Selain itu logam Natrium juga digunakan dalam banyak sintesis senyawa natrium,
namun terdapat dua kegunaan utama. Pertama yaitu untuk ekstraksi logam-logam lain. Cara
yang paling mudah untuk mendapatkan logam-logam yang lebih sedikit kelimpahannya
seperti torium, zirkonium, tantalum dan titaium, yaitu dengan mereduksi senyawanya dengan
natrium. Sebagai contoh, logam titanium dapat diperoleh dari reduksi titanium klorida dengan
natrium menurut persamaan reaksi berikut :
TiCl4 (l) + 4Na (s) Ti (s) + 4NaCl (s)
Pencucian dengan air akan melarutkan natrium klorida sehingga dapat diperoleh
logam itanium murni.
Kegunaan kedua yaitu dalam produksi zat aditif bahan bakar minyak, tetraetiltimbel
(TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida menurut persamaan reaksi :
4NaPb (s) + 4C
2
H
5
Cl (g) (C
2
H
5
)
4
Pb (l) + 3 Pb (s) + 4 NaCl (s)
Kegunaan natrium lainnya :
1. Uap yang bewarna kuning menyebabkan Na digunakan sebagai lampu penerangan
di jalan raya atau lampu pada mobil karena sinar kuning natrium dapat menembus
kabut
2. Natrium cair sebagai cairan pendingin pada reactor atom
3. NaOH/ soda api merupakan bahan utama dalam industri kertas, sabun, dan tekstil
4. Na
2
CO
3
digunakan pada industri kertas dan peralatan rumah tangga, bahan
pelunak air (menghilangkan kesadahan tetap)
5. NaCl sebagai bahan pengawet
6. NaHCO
3
sebagai bahan pengembang roti (jika dipanaskan maka NaHCO
3
akan
menghasilkan gas CO
2
yang menyebabkan kue dapat mengembang.)
7. NaClO sebagai bahan pemutih
8. Na
2
S
2
O
3
sebagai larutan pencuci dalam fotografi
9. Na-benzoat sebagai zat pengawet dalam fotografi
10. Na glutamate (MSG) merupakan zat penyedap makanan
11. Na
2
SO
4
sebagai obat cuci perut
VI. EFEK KESEHATAN NATRIUM
Natrium terkandung dalam banyak makanan terutama dalam bentuk garam dapur.
Natrium diperlukan manusia untuk menjaga keseimbangan sistem cairan tubuh. Unsur ini
juga dibutuhkan untuk berfungsinya saraf dan otot. Namun, terlalu banyak natrium dapat
merusak ginjal dan meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi. Jumlah natrium yang
harus dikonsumsi seseorang setiap hari bervariasi untuk tiap individunya.
Reaksi natrium dengan air menyebabkan terbentuknya uap natrium hidroksida yang
sangat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan. Eksposur sangat parah bisa
menyebabkan sulit bernapas, batuk, dan bronkitis kimia. Kontak parah dengan kulit bisa
memicu gatal-gatal, kesemutan, luka bakar termal dan kaustik yang membuat kerusakan kulit
permanen. Sedangkan kontak dengan mata bisa menyebabkan kerusakan permanen dan
kehilangan penglihatan.
VII. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN
Natrium dalam bentuk bubuk sangat eksplosif dalam air dan membentuk racun saat
bereaksi dengan berbagai unsur lainnya. Dalam bentuk padat, natrium tidak mobile
meskipun mudah menyerap kelembaban membentuk natrium hidroksida. Natrium
hidroksida dikenal cepat terserap dalam tanah dan berpotensi menyebabkan pencemaran.
VIII. PENANGANAN LOGAM NATRIUM
Logam natrium harus ditangani dengan hati-hati. Logam ini tidak dapat diselubungi
dalam kondisi inert sehingga kontak dengan air dan bahan-bahan lainnya yang membuat
natrium bereaksi harus dihindari.
















DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/natrium/
Anonim. http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium
Anonim. http://www.amazine.co/26447/natrium-na-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
Anonim.2012. http://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/05/09/golongan-ia/
Lestari, Sri. 2006. Mengurai Susunan Periodik Unsur Kimia. Jakarta: Kawan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai