Anda di halaman 1dari 9

Pengujian antimikroba

Kompetensi : mahasiswa mengetahui cara kerja pengujian oligodinamik dan zat


antimikroba
a. Pengertian dan jenis disinfektan
b. Cara kerja pengujian disinfektan
Pengujian zat disinfektan dengan kertas cakram
Pengujian pengaruh daya oligodinamik
c. Pengertian Antibiotik
Cara kerja pengujian antibiotik dengan metode Kirby-auer
Pengertian dan Jenis Disinfektan
!at antimikroba adalah senyawa yang dapat membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme. !at antimikroba dapat bersifat membunuh
mikroorganisme "microbicidal# atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme
"microbiostatic#.
$isinfektan yaitu suatu senyawa kimia yang dapat menekan pertumbuhan
mikroorganisme pada permukaan benda mati seperti meja% lantai dan pisau bedah.
Adapun antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk menekan pertumbuhan
mikroorganisme pada jaringan tubuh% misalnya kulit. &fisiensi dan efekti'itas
disinfektan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu(
) Konsentrasi
) *aktu terpapar
) +enis mikroba
) Kondisi lingkungan( temperatur% p, dan jenis tempat hidup
Pengujian zat disinfektan dengan kertas cakram
Cara kerja :
- .nokulasikan &. coli dan Bacillus sp. Pada /A cawan sengan streak kontinyu.
- Kertas cakram steril dicelupkan ke dalam larutan disinfektan "alkohol 012% LysoI 32%
betadin% dan hipoklorit 32#. 4etelah diangkat% sisa tetes larutan yang berlebihan pada
kertas cakram diulaskan pada dinding wadah karena dikhawatirkan larutan akan
meluas di permukaan agar jika larutan terlalu banyak.
- Kertas cakram diletakkan dipermukaan agar dengan pinset. 5ekan dengan pinset
supaya kertas cakram benar-benar menempel pada agar.
- .nkubasi selama 67 jam pada 80
1
C.
- !ona hambat yang terbentuk diukur diameternya% bandingkan daya kerja berbagai
disinfektan.
Pengujian pengaruh daya oligodinamik
9ogam-logam berat seperti ,g% Cu% Ag dan Pb bersifat racun terhadap sel meskipun
hanya dalam kadar rendah. 9ogam mengalami ionisasi dan ion-ion tersebut bereaksi
dengan bagian sulfihidril pada protein sel sehingga menyebabkan denaturasi. $aya
hambat atau mematikan dari logam dengan konsentrasi yang rendah disebut daya
oligodinamik.
Cara Kerja :
- .nokulasikan &.coli dan Bacillus sp. pada cawan /A dengan streak kontinyu
- 9etakan koin tembaga dan seng ke dalam cawan dengan pinset
- .nkubasi 80
1
C selama 67 jam
- ,itung zona hambat yang terbentuk dengan mengukur diameter daerah yang jernih
atau tidak ada pertumbuhan
Pengertian dan Jenis Antibiotik
Antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam
jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya.
Antibiotik memiliki spektrum akti'itas antibiosis yang beragam.
Antibiotik dikelompokkan berdasarkan gugus aktifnya% misal antibiotik macrolide%
antimikroba peptida. Adapun penamaannya biasanya berdasarkan gugus kimiawinya
ataupun mikroorganisma produsernya% misalnya(
:ekanisme kerja antibiotik antara lain (
- :enghambat dsintesis dinding sel
- :erusak permeabilitas membran sel.
- :enghambat sintesis ;/A "proses transkripsi#
- :enghambat sintesis protein "proses translasi#.
- :enghambat replikasi $/A.
Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang distandardisasikan "metode Kirby-auer#
merupakan cara untuk menentukan sensiti'itas antibiotik untuk bakteri. 4ensiti'itas
suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang
terbentuk. 4emakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya%
sehingga diperlukan standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau
peka terhadap suatu antibiotik.
<aktor yang mempengaruhi metode Kirby-auer (
- Konsentrasi mikroba uji
- Konsentrasi antibiotik yang terdapat dalam cakram
- +enis antibiotik.
- p, medium.
Cara kerja pengujian antibiotik dengan metode Kirby-auer (
- Celupkan cotton bud "cotton swab# dalam biakan bakteri kemudian tekan kapas ke
sisi tabung agar air tiris
- =laskan pada seluruh permukaan cawan :ueller-,inton Agar secara merata
- iarkan cawan selama 3 menit
- Kertas cakram dicelupkan dalam larutan antibiotik dengan konsentrasi tertentu.
- Angkat% biarkan sejenak agar tiris% selanjutnya letakkan kertas cakram pada
permukaan agar.
- Kertas cakram ditekan menggunakan pinset supaya menempel sempurna di
permukaan agar.
- .nkubasi pada suhu 80
1
C selama >6-67 jam.
- =kur diameter zona hambat "mm# kemudian bandingkan dengan tabel. sensiti'itas
antibiotik.
5abel Penentuan 4ensiti'itas Antibiotik "diameter zona hambat dalam mm#
Cara menginterpretasikan (
=kur diameter zona hambat "zona jernih#
:isal didapatkan zona hambat suatu bakteri berdiameter >? mm untuk Eryhtromycin.
:aka interpretasinya adalah bakteri tersebut peka terhadap antibiotik Eryhtromycin.
Resistent ( tahan
Intermediate ( medium
Susceptible ( peka
Judul Penelitian
Uji Antiinfeksi pada Punggung Kelinci dan Telaah Fitokimia Ekstrak Etil Asetat dan Etanol
Daun Ketimun dan Babadotan
Peneliti
Gunaan P! "!
Elin #ulinah $!
%ang $oediro
Abstrak
Telah diteliti akti&itas antiinfeksi ekstrak etil asetat dan etanol daun ketimun (Cucumis sativus
'inn!( )ucurbitaceae* dan daun babadotan +Ageratum conyzoides 'inn!( Asteraceae* dalam
sediaan salep pada bagian dorsal punggung kelinci ,ang diinfeksi dengan Staphylococcus
aureus! $en,aa antimikroba diidentifikasi secara autobiografi dan kimia! Data antimikroba
salep ekstrak etanol lebih kuat daripada salep ekstrak etil asetat( untuk kedua jenis daun! %nfeksi
pada kulit punggung kelinci sembuh setelah - hari pemberian salep ekstrak etil asetat( setelah .
hari pemberian salep ekstrak etanol dan setelah / hari pada kelompok kontrol! Diduga( salah satu
sen,aa antimikroba dalam ekstrak etil asetat adalah asam p0hidroksi ben1oat( sedangkan dalam
ekstrak etanol adalah asam p0hidroksi ben1oat dan suatu sen,aa golongan fla&onoid!
Keterangan
Tesis
Tahun
2///
Tempat Penelitian
$ekolah Farmasi %TB
Isolasi
$implisia daun ketimun dan babadotan dikumpulkan dari satu daerah dan aktu ,ang sama
untuk seluruh penelitian! Kedua jenis daun dikeringkan dan dihaluskan sampai derajat kehalusan
tertentu untuk mempermudah penarikan komponen sen,aa aktif dalam proses ekstraksi!
$ebelum simplisia diekstraksi dilakukan karakterisasi simplisia dan penapisan firokimia ,ang
bertujuan untuk menstrandarisasi bahan penelitian!
3etode ekstraksi ,ang dipilih adalah eksraksi sinambung dengan menggunakan alat $o4hlet!
Ekstraksi dilakukan secara bertingkat dimulai dari pelarut non polar( semi polar sampai ke
pelarut polar!
Ekstrak ,ang diperoleh diuji akti&itas antimikroban,a secara in &itro! Pada uji tersebut
ditentukan konsentrasi hambat minimum dan kesetaraan dengan antibiotik pembanding!
Ekstrak ,ang menunjukkan akti&itas antimikroba dibuat dalam bentuk sediaan topikal dengan
menggunakakn basis tertentu dan diuji da,a antimikroban,a pada punggung kelinci ,ang
diinfeksi dengan $! Aureus!
Untuk meneliti golongan sen,aa dari komponen aktif( dilakukan fraksinasi ekstrak aktif
menggunakakn kromatografi kolom cair &akum +K)5* dengan sistem pelarut landaian! 3asing0
masing fraksi diuji akti&itas antimikroban,a! Dari fraksi aktif ,ang diperoleh dilakukan
bioautografi sehingga diketahui komponen aktifn,a! Untuk mengidentifikasi golongan sen,aa
dari komponen aktif tersebut dilakukan penelitian ,ang meliputi kromatografi dengan
menggunakan 1at pembanding( pengamatan fluoresensi di baah sinar U5( penentuan harga 6f
dan identifikasi dengan pereaksi penampak bercak!
Pembuatan ekstrak
$eban,ak 78 g serbuk simplisia diekstraksi sinambung menggunakan alat $o4hlet! Ekstraksi
dilakukan secara bertingkat dimulai dari n0heksana( etil setat dan etanol! 3asing0masing ekstrak
dikumpulkan( dipekatkan dan dikeringbekukan!
Fraksinasi ekstrak aktif
$eban,ak 9 g ekstrak etilaseta daun ketimun dikromatografi cair &akum dengan mengunakan
sistem pelarut landaian dari pelerut poler n0heksana ke pelarut polar etanol!
%dentifikasi
Fraksi aktif hasil bioautografi dikromatografi dengan cara ,ang sama ditotolkan pada kertas
"hatman :o!2( dikembangkan dengan pelarut asam asetat 98;! Deteksi bercak dilakukan
dengan menggunakan sinar U5( pereaksi p0nitroanilin didia1otasi dan perekasi alumunium
triklorida!
Ekstrak dan fraksi etil asetat daun ketimun menunjukkan akti&itas sebagai antibakteri terutama
terhadap $taph,lococcus aureus! Akti&itas ini muncul karena adan,a sen,aa ,ang diduga
sebagai asam p0hidroksi ben1oat dan dua sen,aa lain ,ang belum diketahui!
Ekstrak dan fraksi etanol daun ketimun lebih aktif terhadap fungi daripada terhadap bakteri!
Perbedaan akti&itas ekstrak etanol dengan ekstrak etil asetat dapat disebabkan karena perbedaan
komponen ,ang terektraksi ,aitu adan,a sen,aa fla&onoid serta lebih rendahn,a kandungan
sen,aa ,ang diduga sebagai asam p0hidroksi ben1oat dalam ekstrak etanol!
Fraksi etil asetat daun babadotan menunjukkan baha dari tiga bercak han,a dua bercak ,ang
menunjukkan akti&itas antibakteri( salah satu bercak memiliki 6f ,ang sama dengan harga 6f
asam p0hidroksi ben1oat pembanding( bercak lain belum teridentifikasi!
$edangkan pada fraksil etanol daun babadotan diberikan oleh bercak ,ang diduga masih
merupakan campuran dari beberapa sen,aa!
Uji Farmakologi
Uji Akti&itas Antimikroba Ekstrak secara %n 5itro
3ikroba ,ang diuji meliputi bakteri Gram positif $! Aureus( bakteri Gram negatif E! )oli dan P!
Aerugiinosa dan fungi )! Albicans( A! :iger dan 3! G,pseum!
Tiap ekstrak dibuat larutan dengan konsentrasi antara 9(808(- ; b<&! Ekstrak n0heksana
dilarutkan dalam pelarut n0heksana( ekstrak etil asetat dan ekstrak etaol dilarutkan dalam pelaut
etanol -;!
Uji antimikroba dilakukan dengan metode difusi agar! $etiap ekstrak ditentukan diameter
hambatann,a! Dari hasil uji ditentukan nilai K=3 dan kesetaraan dengan antibiiotik tetrasiklin
=)l!
Uji Akti&itas Antiinfeksi Ekstrak pada Kelinci
$ebelum pengujian dilakukan aklimatisasi kelinci di laboratorium selama 2 minggu! Bulu pada
bagian punggung kelinci dicukur keumdian dipilih tiga lokasi pen,untikan di badian kanan dan
tiga lokasi di bagian kiri( dengan jarak masing0masing lokasi lebih kurang - cm! $uspensi
$taph,lococcus aureus berusia 2709> jam dengan transmitan 9-;T( disuntikkan secara
intrakutan seban,ak 8(- ml pada masing0masing lokasi pada punggung kelinci ,ang telah
disiapkan!
Pemberian salep dilakukan setelah munculn,a eritema pada daerah suntikan! Tiga daerah eritema
diberi slep ,ang mengandung ekstrak uji 98; b<b +ekstrak etil asetat daun ketimun( ekstrak
etanol daun ketimun( ekstrak etil asetat babadotan( ekstrak etanol babadotan*( sedang tiga daerah
lainn,a dijadikan kontrol! Untuk mencegah terjadin,a kontaminasi bakteri semua lokasi
pen,untikan ditutup dengan &erban steril! Pemberian salep dilakukan setiap hari sampai nanah
dan eriteme hilang! Pengamatan terhadap perkembangan eritemea dan kesembuhan luka
dilakukan selama / hari!
Uji Akti&itas Antimikroba Fraksi $ecara %n 5itro
Fraksi ,ang telah dikeringkan segera dilarutkan dalam pelarut /-;! Pengujian akti&itas
antimikroba han,a dilakukan terhadap bakteri ,ang peka( sesuai dengan hasil uji akti&itas
antimikroba ekstrak!
Bioautografi
Fraksi ,ang menunjukkan akti&itas antimikroba paling kuat dikromatografi kertas! Fraksi
tersebut ditotolkan pada kertas "hatman :o!2( dikembangkan dengan pelarut asam asetat 98;!
$esudah diangkat dan dikeringkan( kertas dilihat di baah sinar U5( ditandai bercakn,a dan diuji
akti&itas antimikroban,a! Untuk melakukan bioautografi( kromatogram kertas ,ang mengandung
beberapa komponen sen,aa aktif( ditempelkan pada medium :A ,ang telah dicampur dengan
biakan mikroba( selama ? 2 jam! =al ini bertujuan agar sen,aa tersebut berdifusi ke dalam
medium! $ebelum kertas diangkat( ditandai dulu bercakn,a pada bagian luar! $elanjutn,a media
biakan diinkubasi!
Ekstrak dan fraksi etil asetat daun ketimun menunjukkan akti&itas sebagai antibakteri terutama
terhadap $taph,lococcus aureus! Akti&itas ini muncul karena adan,a sen,aa ,ang diduga
sebagai asam p0hidroksi ben1oat dan dua sen,aa lain ,ang belum diketahui!
Ekstrak dan fraksi etanol daun ketimun lebih aktif terhadap fungi daripada terhadap bakteri!
Perbedaan akti&itas ekstrak etanol dengan ekstrak etil asetat dapat disebabkan karena perbedaan
komponen ,ang terektraksi ,aitu adan,a sen,aa fla&onoid serta lebih rendahn,a kandungan
sen,aa ,ang diduga sebagai asam p0hidroksi ben1oat dalam ekstrak etanol!
Ekstrak dan feaksi etil asetat daun babadotan menunjukkan akti&itas antimikroba terhadap $!
Aureus( P! Aeruginosa dan )andida albicans! $edangkan ekstrak dan fraksi etanol aktif terhadap
)! Albicans( 3! G,pseum dan A! :iger!
$ediaan salep ,ang mengandung ekstrak etil asetat menunjukkan akti&itas antimikroba ,ang
lebih rendah dibandingkan dengan salep ,ang mengandung ekstrak etanol!=asil uji akti&itas
antiinfeksi ekstrak pada punggung kelinci menunjukkan baha daerah infeksi ,ang diberi
sediaan salep sembuh dalam aktu .0- hari sedangkan kelompok kontrol ,ang tidak diobati
sembuh dalam aktu / hari!
Bagi mereka yang mengutip hasil penelitian ini wajib menuliskan sumbernya Sekolah Farmasi
IB http!""bahan#alam$%a$itb$ac$id

Anda mungkin juga menyukai