Anda di halaman 1dari 2

TINDAKAN SOSIAL MENURUT MAX WEBER.

dalam Masyarakat
Multikultural

Max Weber adalah salah satu ahli sosiologi dan sejarah bangsa Jerman, lahir di Erfurt,
21 April 1864 dan meninggal dunia di Munhen, 14 Juni 1!2"# Weber adalah guru besar di
$reiburg %18!4&18!'(, )eidelberg %seja* 18!'(, dan Munhen %1!1!&1!2"(# Weber melihat
sosiologi sebagai sebuah studi tentang tinda*an sosial antar hubungan sosial+ dan itulah
,ang dima*sud*an dengan pengertian paradigma definisi atau ilmu sosial itu %-it.er 1!'/(#
0inda*an manusia dianggap sebagai sebuah bentu* tinda*an sosial mana*ala tinda*an itu
dituju*an pada orang lain#
0inda*an sosial menurut Max Weber adalah suatu tinda*an indi1idu sepanjang tinda*an
itu mempun,ai ma*na atau arti subje*tif bagi dirin,a dan diarah*an *epada tinda*an orang lain
%Weber dalam -it.er 1!'/(# 2uatu tinda*an indi1idu ,ang diarah*an *epada benda mati
tida* masu* dalam *ategori tinda*an sosial# 2uatu tinda*an a*an di*ata*an sebagai tinda*an
soial *eti*a tinda*an tersebut benar&benar diarah*an *epada orang lain %indi1idu lainn,a(#
Mes*i ta* jarang tinda*an sosial dapat berupa tinda*an ,ang bersifat membatin atau
bersifat subje*tif ,ang mung*in terjadi *arena pengaruh positif dari situasi tertentu# 3ah*an
ter*adang tinda*an dapat berulang *embali dengan sengaja sebagai a*ibat dari pengaruh situasi
,ang serupa atau berupa persetujuan seara pasif dalam situasi tertentu %Weber dalam 0urner
2"""(#
Ciri-iri ti!daka! s"sial
Ada / iri po*o* 0inda*an sosial menurut Max Weber sebagai beri*ut4
1# Ji*a tinda*an manusia itu menurut a*torn,a mengandung ma*na subje*tif dan hal ini bisa
meliputi berbagai tinda*an n,ata
2# 0inda*an n,ata itu bisa bersifat membatin sepenuhn,a
5# 0inda*an itu bisa berasal dari a*ibat pengaruh positif atas suatu situasi, tinda*an ,ang
sengaja diulang, atau tinda*an dalam bentu* persetujuan seara diam&diam dari piha* mana pun
4# 0inda*an itu diarah*an *epada seseorang atau *epada beberapa indi1idu
/# 0inda*an itu memperhati*an tinda*an orang lain dan terarah *epada orang lain itu#
2elain *elima iri po*o* tersebut, menurut Weber tinda*an sosial dapat pula dibeda*an dari
sudut 6a*tu sehingga ada tinda*an ,ang diarah*an *epada 6a*tu se*arang, 6a*tu lalu, atau
6a*tu ,ang a*an datang# 2asaran suatu tinda*an soial bisa indi1idu tetapi juga bisa *elompo*
atau se*umpulan orang# 7ampbell %1!81(#
Ti#$ ti!daka! s"sial
Weber membeda*an tinda*an sosial manusia *e dalam empat tipe ,aitu4
%. Ti!daka! rasi"!alitas i!strum$!tal %&'$rk Rati"!al(
0inda*an ini merupa*an suatu tinda*an sosial ,ang dila*u*an seseorang didasar*an atas
pertimbangan dan pilihan sadar ,ang berhubungan dengan tujuan tinda*an itu dan *etersediaan
alat ,ang diperguna*an untu* menapain,a# 7ontohn,a 4 2eorang sis6a ,ang sering terlambat
di*arena*an tida* memili*i alat transportasi, a*hirn,a ia membeli sepeda motor agar ia datang
*ese*olah lebih a6al dan tida* terlambat# 0inda*an ini telah dipertimbang*an dengan matang
agar ia menapai tujuan tertentu# 8engan per*ataan lain menilai dan menentu*an tujuan itu
dan bisa saja tinda*an itu dijadi*an sebagai ara untu* menapai tujuan lain#
). Ti!daka! rasi"!al !ilai *W$rk Rati"!al(
2edang*an tinda*an rasional nilai memili*i sifat bah6a alat&alat ,ang ada han,a merupa*an
pertimbangan dan perhitungan ,ang sadar, sementara tujuan&tujuann,a sudah ada di dalam
hubungann,a dengan nilai&nilai indi1idu ,ang bersifat absolut# 7ontoh 4 perila*u beribadah atau
seseorang mendahulu*an orang ,ang lebih tua *eti*a antri semba*o# Artin,a, tinda*an sosial ini
telah dipertimbang*an terlebih dahulu *arena mendahulu*an nilai&nilai sosial maupun nilai
agama ,ang ia mili*i#
+. Ti!daka! a,$kti,-Ti!daka! ya!. di#$!.aru/i $m"si *A,,$tual Ati"!(
0ipe tinda*an sosial ini lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refle*si intele*tual atau
perenanaan sadar# 0inda*an afe*tif sifatn,a spontan, tida* rasional, dan merupa*an e*spresi
emosional dari indi1idu# 7ontohn,a4 hubungan *asih sa,ang antara dua remaja ,ang sedang
jatuh inta atau sedang dimabu* asmara#0inda*an ini biasan,a terjadi atas rangsangan dari luar
,ang bersifat otomatis sehingga bias berarti
0. Ti!daka! tradisi"!al-Ti!daka! kar$!a k$1iasaa! *Traditi"!al Ati"!(
8alam tinda*an jenis ini, seseorang memperlihat*an perila*u tertentu *arena *ebiasaan ,ang
diperoleh dari nene* mo,ang, tanpa refle*si ,ang sadar atau perenanaan# 0inda*an pulang
*ampong disaat lebaran atau 9dul $itri#
Da,tar 2ustaka
Johnson, 8#:# 1!86# 0eori 2osiologi ;lasi* dan Modern# 0erjemahan -obert M< =a6ang#
Ja*arta4 >ramedia#
-it.er, ># 1!!2# 2osiologi 9lmu :engetahuan 3erparadigma >anda# 0erjemahan Alimandan#
Ja*arta4 -aja6ali#
-it.er, > dan >oodman 8ouglas J# 2""/# 0eori 2osiologi Modern# 0erjemahan Alimandan#
Ja*arta4
:renada Media#
2oe*anto, 2# 1!!/# 2osiologi 2uatu :engantar# Ja*arta4 :0# -aja >rafindo :ersada#

Anda mungkin juga menyukai