Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PKL

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


DI SPPBE PT. YUDHAGUNA SARITIRTA
MAKASSAR

OLEH :

MUH.RISKIYANTO

21202030

MUHAJIRIN

21202032

MUH.ZAINUDDIN

21202033

MUH.ADITYA THAMRIN

21202034

EVAN WILLYANTO

21202042

AKADEMI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA


(AK3)
MAKASSAR
2014
LEMBAR PENGESAHAN

PKL ini telah kami laksanakan pada SPPBE PT. YUDHAGUNA SARITIRTA
dari tanggal 3 juli sampai tanggal 25 juli 2014.
Laporan PKL ini telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing yang
bersangkutan adapun nama nama Mahasiswa yang ikut dalam kegiatan PKL ini
adalah :
1.
2.
3.
4.
5.

Muh.Riskiyanto
Muh.Zainuddin
Muh.Aditya Thamrin
Evan Wilyanto
Muhajirin

Nim : 21202030
Nim : 21202033
Nim : 21202034
Nim : 21202042
Nim : 212020
Makassar, Juli 2014

Disetujui Oleh :

Pembimbing

Pembimbing Akademik

PT. YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE

Syamsuria Mokodompit

Kailan

Mengetahui
Direktur Akademi Hiperkes Makassar

Anhas.SE,SKM,M.kes

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Hidayahnya-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan hasil
kegiatan PKL di :
PT. YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE dengan kegiatan PKL tentang
kesehatan dan keselamatan kerja.
Dalam penyusunan hasil laporan ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan, hal ini disebabkan karena pengetahuan kami terbatas akan tetapi
berkat usaha, kemampuan serta adanya bantuan, bimbingan dan petunjuk dari
pihak pihak tertentu hingga hal ini dapat teratasi dan tersusunlah suatu bentuk
laporan sederhana.
Oleh sebab itu, segala kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
selanjutnya kami ucapkan banyak terima kasih yang setingi-tingginya kepada
1.
2.
3.
4.
5.

Bapak Kailan selaku dosen pembimbing


Plant manager PT. YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE
Asisten manajer operasi
Manager ADM dan keuangan
Seluruh karyawan PT. YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE dan seluruh
pihak yang telah banyak membantu kami selama menjalankan program
sampai tersusunnya laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya kami

pihak penyusun. Sekian dan terima kasih.


Makassar, Juli 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................
Lembar Pengesahan............................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi...............................................................................................................
BAB I PEDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat PKL........................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM PT. YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Sejarah Berdiri.........................................................................................
Pengenalan LPG......................................................................................
Jam Kerja.................................................................................................
Disiplin kerja...........................................................................................
Proses Produksi.......................................................................................
Gambaran Ringkas SPPBE Makassar....................................................

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Potensi dan Sumber Bahaya....................................................................
B. Sarana dan Prasarana...............................................................................
C. Proses Hydrostatis Test Botol LPG.........................................................
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN.......................................................................................
B. SARAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal
waktu, tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran di
sana-sini masih banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya
kewaspadaan pencegahan terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran
dapat dicegah dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
kebakaran

mulai

dari

perencanaan

darurat

kebakaran,

organisasi/unit

penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi, penyediaan sarana


fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan latihan.
Sebagaimana diketahui bahwa di dunia industri banyak sekali ditemukan
kondisi dan situasi yang memungkinkan terjadinya kebakaran. Karena hampir
semua industri yang berbasis pengolahan memiliki semua unsur dari segi tiga api
di lingkungan kerjanya. Sehingga dibutuhkan suatu program pendidikan dan
pelatihan yang tepat untuk memberi pengetahuan yang cukup bagi pekerja yang
bekerja dilingkungan yang berbahaya tersebut.
Disamping itu, rencana pemeliharaan yang cermat dan teratur terhadap
peralatan operasional yang memiliki potensi bahan bakar, dan sumber penyalaan
sangat diperlukan sehingga kerusakan peralatan tersebut dapat diketahui secara
dini dan perbaikannyapun bisa dilakukan secara terencana. Pemeriksaan rutin
peralatan pemadam kebakaran juga hal yang sangat penting dilakukan. Hal ini
dilakukan untuk menghindari malfunction alat pemadam api pada saat
dibutuhkan.
Kebakaran perusahaan merupakan sesuatu hal yang sangat tidak diinginkan.
Bagi tenaga kerja, kebakaran perusahaan dapat merupakan penderitaan dan
malapetaka khususnya terhadap mereka yang tertimpa kecelakaan dan dapat
berakibat kehilangan pekerjaan, sekalipun mereka tidak menderita cidera.
Dengan kebakaran, juga hasil usaha dan upaya yang sekian lama atau dengan
susah payah dikerjakan dapat menjadi hilang sama sekali. Jerih payah berbulan-

bulan atau bertahun-tahun dapat musnah hanya dalam waktu beberapa jam atau
kadang-kadang beberapa menit saja.
Dari pernyataan-pernyataan di atas, tentang masalah kebakaran yang masih
sering terjadi terutama di kawasan perusahaan, industri dan tempat kerja yang
akan membawa dampak :
1. Kerugian material dan korban jiwa yang tidak sedikit.
2. Kesan tidak terjaminnya keselamatan kerja di tempat-tempat keja.
3. Pengaruh psichologis yang dapat mengurangi semangat kerja karyawan yang
merugikan pembangunan sektor industri pada umumnya.
Sehingga sudah menjadi kewajiban bagi suatu perusahaan untuk
mengupayakan terciptanya tempat kerja yang aman dan melakukan upaya-upaya
pencegahan

terjadinya

kecelakaan

dan

bencana

serta

memberikan

kesempatan/jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadiankejadian yang berbahaya sesuai dengan UU No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja pada BAB II pasal 3 ayat 1 huruf d dan e.

Dari hal tersebut diharapkan setiap mahasiswa yang melakukan kegiatan


PKL di PT.YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE dapat melihat langsung
kondisi keselamatan kerja.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas maka timbul
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa potensi, dimana sumber bahaya kebakaran, dan bagaimana cara
penanggulangan kebakaran yang terjadi pada saat proses produksi di
PT.YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE ?
2. Sarana dan prasarana penunjang apa saja yang telah tersedia di
PT.YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE dalam menghadapi masalah
kebakaran ?

3. Bagaimanakah proses hydrostatis test botol LPG di PT.YUDHAGUNA


SARITIRTA SPPBE?

C. Tujuan Dan Manfaat PKL


1. Tujuan PKL.
A. Mengetahui bagaimana prosedur pencegahan dan penanganan
kebakaran di PT.YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE
B. Mengetahui fasilitas dan sarana penunjang apa saja yang telah tersedia
di PT.YUDHAGUNA SARITIRTA SPPBE dalam menghadapi
masalah kebakaran serta terjadinya ledakan.
C. Mengetahui potensi bahaya kebakaran di PT.YUDHAGUNA
SARITIRTA SPPBE dan penanggulangan kebakaran.
2. Manfaat penelitian.
Hasil penelitian yang dilakukan di PT.YUDHAGUNA SARITIRTA
SPPBE di harapkan dapat memberikan sumbangsi bagi Perusahaan,
Mahasiswa Hiperkes dan Keselamatan Kerja sebagai berikut :
A. Perusahaan
Dapat memberikan informasi dan menjadi bahan evaluasi terhadap
upaya penanganan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan
kerja terhadap bahaya kebakaran sehingga dapat mengurangi kerugian
dan kerusakan property yang merupakan aset penting bagi perusahaan.
B. Mahasiswa
1. Dapat membandingkan teori dan pelaksanaan penanganan
kebakaran
2.

di

industri

tersebut

dan

menerapkan

atau

memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja.


Menambah wawasan pengetahuan di luar kampus sesuai dengan
program studi dan jenjang tempuh sebagai bekal pengetahuan
yang dapat dipergunakan untuk persiapan masa studi selanjutnya.

BAB II
Gambaran Umum PT. Yudhaguna Saritirta SPPBE
A. Sejarah Berdiri
Stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji PT. YUDHAGUNA
SARITIRTA. Didirikan berdasarkan suatu persetujuan dari pertamina
mengenai

pembangunan

dan

pengelolaan

SPPBE

di

Makassar

No.221/f000/92 53 tanggal 26 februari 1992 dan persetujuan lokasi oleh


pertamina Np. 644/F0100/93-53 tanggal 25 november 1992, SPPBE PT.

YUDHAGUNA SARITIRTA di maksud dibangun di kawasan industri PT.


Kima Makassar.
SPPBE ini sendiri berbentuk PT dengan status cabang yang berpusat di
Jakarta, dengan surat keputusan Menteri Kehakiman RI No. C2-5134.
HT01.01 Th91 pada tanggal 25 september 1991 oleh Notaris Sinta Susikto
SH. Dengan akte cabang No. 187 tanggal 23 Mei 1992 oleh Notaris Sitske
Limowan SH.
Fasilitas SPPBE
a.
b.
c.
d.
e.

Filling caraussel 12 Kg 18 titik pengisian sistem mekanika.


Fasilitas pengisian 50 Kg 2 unit pengisian.
Tabung rolling/working stock = tabung ukur 12 Kg.
Sarana transportasi 2 unit kapasitas 15 ton dan 9,5 ton.
Sarana penunjang workshop repair tabung.

B. Pengenalan Elpiji
Elpiji adalah suatu merek dagang untuk LPG, yaitu Liquefied Petroleum
Gases.
Bahan bakar ini merupakan campuran dari berbagai Hydrocarbon butane
dan propena sebagai hasil penyulingan minyak mentah dengan perbandingan
70 : 30, yang pada tekanan biasa (1 ATM) dan suhu kamar (28C) berbentuk
gas dan dengan jalan menambah tekanan serta menurunkan suhunya maka
akan berbentuk cair kandungan elpiji sebagian besar terdiri dari gas butane
(C4H10) dan gas propanol (C3H8) sebagian kecil dari ethane, penthanwe.
Bahan bakar ini dalam bentuk liquid (cair).
Elpiji ini sendiri mempunyai tekanan uap (vapour pressure) 100 PSI berat
jenis elpiji vapour adalah 2 x berat jenis udara, jadi berat gas elpiji adalah 2 x
berat udara.

Elpiji memiliki daya pemanas dan efisiensi pembakaran yang tinggi


dengan daya pemanas 11.900 kcal/kg dan apparatus 60%. Elpiji adalah bahan
bakar yang tidak berbau, maka dalam hal pengamatan terhadap elpiji tersebut
di berikan zat pembau (merchaptan) keuntungan dari elpiji ialah
pembakarannya sempurna/lebih bersih, mudah menyala dan tidak berjelaga.
Rincian penggunaan elpiji sebagai berikut :
1. Rumah tangga : Kompor gas, water heater, hot plat, rice cooker, dan lainlain.
2. Umum

: Restaurant, rumah sakit, laboratorium, perbengkelan,dan

lain-lain.
3. Industri

: Keramik, kaca, Textil, perkapalan dan lain-lain.

Menurut aturan yang ada, pihak SPPBE tidak diberi kewenangan untuk
menyalurkan gas elpiji secara langsung ke pelanggan atau konsumen,
sehingga pihak yang menyalurkan adalah perusahaan-perusahaan dialer/agen.

C. Jam Kerja.
Jam kerja dimulai dari jam 08.00 16.00 (pagi-sore).

D. Disiplin Kerja.
PT. YUDHAGUNA SARITIRTA. SPPBE. Telah menempatkan peraturan tata
tertib yang bertujuan untuk Kesewlamata dan Kesehatan Kerja bersama.
E. Proses Produksi
Alur Proses Produksi
PERTAMINA

MOBIL TANGKI ELPIGI LOADING

LPG SKID TANK


UNLOADING

STORRAGE TANK

ELPIGI PUMP

FILLING
CRAUSEL

FILLING
MACHINE

12 KG

50 KG

SEAL CUP
( SEGLE)
DEALER LPG

1. Untuk bahan baku elpigi tidak ada kegiatan mencampur atau proses bahan
baku karena elpigi langsung dari pertamina dalam betuk barang jadi elpiji.
2. Pengambilan LPG dari pertamina dilakukan dengan cara loading dari
Tangki Storage tank ke mobil tangki LPG.
3. Dalam proses unloading , LPG disalurkan ke dalam LPG storage tank.
4. Melalui lpg pump LPG di salurkan ke filling caraussel untuk tabung 12 kg
dan ke filling machine utuk tabung 50 kg
Sebelum di laksanakan hal tersebut maka dilakukan sortir tabung terlebih
dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a. Valve, terdiri dari;
Valve single spindle
Valve doble spindle
b. Kondisi cat

5. Setelah di lakukan pengisian oleh filling craussel dan filling machine


kemudian di lakukan penimbangan berat tabung. Setelah itu dilakukan tes
kebocoran pada masing-masing tabung.
6. Setelah tes kebocoran, maka dilakukan pemasangan seal cup dan plastic
wrape
7. Setelah proses pemasangan seal cup, tabung yang berisi gas diangkut oleh
agen/dealer untuk dipasarkan ke kosumen
F. GAMBARAN RINGKASAN SPPBE MAKASSAR
1. LOKASI DAN LUAS LAHAN
A. LOKASI
:JL. KIMA 10 KAV, T3B, KAWASAN INDUSTRI

2.

MAKASSAR
B. TELEPHONE :(0411) 510-894,510-895,516 440
C. FAX
:(0411) 510-890
D. E-MAIL
:YUDHA @ U PANDANG WASANTARA NET.ID
E. LUAS LAHAN :15.000 M2
FASILITAS PENGISIAN
MERK
PNEUMATIC SYSTEM
A. PENGISIAN 12 KG
TYPE CAROUSEL
KAPASITAS/JAM
KAPASITAS/HARI
JAM KERJA

: A 15 (DIISI 15 TITIK)
: 1.080 BOTOL = 12.960 KG
: 7.560 BOTOL = 90.720 KG
: 7 JAM

B.

: SF 1500
: 2 UNIT
: 60 BOTOL = 3.000 KG
: 420 BOTOL = 21.000 KG
: 7 JAM

PENGISIAN 50 KG
TYPE CAROUSEL
JUMLAH
KAPASITAS/JAM
KAPASITAS/HARI
JAM KERJA

C. POMPA LPG

: 2 X 30 KW (KAPASITAS 17 M

TON/JAM) 1 OPERASI, 1 STAND BY, 1 SPARE.


D. COMPRESSOR LPG : 18.5 KW (KAPASITAS 24 M TON/JAM
E. EVALUATION UNIT : KAPASITAS 30 TABUNG/JAM
F. BY PASS SYSTEM JIKA COMPRESSOR LPG TROUBLE DAPAT
DIPOMPA LANGSUNG KE FILLING MACHINE

3.

4.

FASILITAS
A. LISTRIK
PLN
: 131 KVA
GENSET
: 110 KVA
B. AIR BERSIH/HYDRANT
: PAM, SUMUR
C. SISTEM PEMADAM
:
JARINGAN HYDRANT DENGAN PKMPA 500 GPM
KOLAM AIR 560 M3
RACUN API
SPRINKER PADA FILLINF HALL
PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN LPG
A. PENGANGKUTAN :3 UNIT TRUCK TANKI KAPASITAS @
8.000 KG ATAU 160 TON/HARI S/D 10 JAM KERJA.
B. PENIMBUNAN :1 UNIT TANKI TIMBUNAN KAPASITAS 40

5.

6.

TON
BANGUNAN PENUNJANG
KANTOR
KANTIN/MUSHOLLA
RUANG UTILITAS/GUDANG/LOCKER
BANGSAL SOPIR KENEK & MUSHOLLA

JADWAL
SELESAI KONSTRUKSI
PRE COMISSIONING
TRAINING KARYAWAN
KOMISSIONING
OPERASI PERCOBAAN
OPERASI KOMERSIAL

: 208 M2
: 80 M2
: 90 M2
: 120 M2

: 30 NOVEMBER 1993
: 3 10 DESEMBER 1993
: 1 10 DESEMBER 1993
: 14 16 DESEMBER 1993
: 20 DESEMBER 1993
: 4 MARET 1994

7.

WORKSHOP REPAIR TABUNG


MULAI BEROPERASI: JULI 1997
KAPASITAS
: 500 TABUNG / HARI

8.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) & LAIN-LAIN


REKOMENDASI
BEKERJA SAMA DAN SELALU MENDAPATKAN BIMBINGAN

TEKNIS DARI LK3 PERTAMINA UPPDN VII.


SECARA RUTIN MENGIKUTI TRAINING YANG DIADAKAN
PERTAMINA

TELAH MENERIMA PIAGAM KECELAKAAN NIHIL DARI


DEPNAKER TINGKAT NASIONAL PADA BULAN JANUARI

1997
TELAH MENERIMA PIAGAM KEBERSIHAN DARI DIREKTUR

PPDN TANGGAL 27 FEBRUARI 1997


PIAGAM KEBERSIHAN SETIAP TANGGAL 17 AGUSTUS

UNTUK KAWASAN KIMA SEJAK TAHUN 1994 S/D 2002


MENERIMA REKOMENDASI DARI DEPNAKER DAN

PENGELOLA KIMA UNTUK KEHATI AWARD DARI PIPLI


RESPONDENT TETAP BI UNTUK STATISTIK EKONOMI DAN
MONETER RESPONDENT PUSAT STUDI HUKUM DAN
KEBIJAKAN INDONESIA (PSHKI) UNTUK SOSIALISASI UU
NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK
MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT.

9.

REALISASI OPERASI PRODUKSI


USIA/MASA OPERASI BERJALAN

SAMPAI

DENGAN

OKTOBER 2000 = 80 BULAN ATAU RATA-RATA PENJUALAN

99,8 TON
RATA-RATA AKTUAL PENCAIRAN PELAYANAN DEALER =

135 TON/HARI
JAM OPERASI TERPAKAI RATA-RATA 11 JAM/HARI UNTUK

2 SHIFT JAM KERJA


WAKTU YANG MASIH DAPAT DIMANFAATKAN 3 JAM + 1
SHIFT PUKUL 23.00 07.00 = 7 JAM MENGHADAPI
BOOMING PADA DESEMBER 2000 (HARI RAYA NATAL
IDUL FITRI)
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Potensi dan Sumber Bahaya


PT. YUDHAGUNA SARITIRTA merupakan suatu industri yang
bergerak di bidang jasa, khusunya pengisian ulang gas elpiji. Menurut hasil
pengamatan kami dalam kegiatan proses produksi pada perusahaan ini, setiap
kegiatan kerja memiliki potensi bahaya yang dapat meyebabkan kecelakaan
kerja yang merupakan kerugian pihak perusahaan, dengan potensi bahaya
sebagai berikut:
1. Area unloading skid tank,
Bila terjadi over pressure maka selang yang dihubungkan ke mobil

tangki elpiji akan terlepas atau pecah.


Selang yang terlepas karena over pressure menyebabkan hentakan

yang bisa mengenai tenaga kerja di dekatnya.


Selang yang terlepas bisa menimbulkan bunga api yang dapat
mengakibatkan luka parah pada tenaga kerja akibat tersentuhnya
bunga api.

Penanggulangan:

Proses loading dan unloading tersebut dipasang secara teliti dan

sempurna.
Elpiji kompressor, selang, segel yang berhubungan dengan proses

tersebut selalu dijaga dan dikontrol.


Mengikuti standar prosedur oprasi yang berlaku.
2. Area filling caraussel
Pada proses pengisian filling carosel ke tabung, mesin berputar, hal ini
menyebabkan kelelahan pada tenaga kerja karena berdiri secara terus

menerus selama pengopreasian mesin.


Tabung yang bergeser dari conveyor ke craussel akan menyebabkan
tersangkutnya kaki tabung pada sliding plat, sehingga tabung bisa

jatuh dan menimpa tenaga kerja yang sedang bekerja.


Penanggulangan:
Tenaga kerja yang mengoprasikan mesin craussel harus bergantian

setiap selang waktu 15-30 menit.


Tenaga kerja harus memakai baju kerja, gloves, helmet dan safety
shoes.

Jika poin 2 terjadi maka pihak operator harus menekan emergency

stop sehingga mesin craussel stop.


3. Pemasangan seal cup
Menurut peelitian kami, tenaga kerja pada bagian tersebut terbiasa
dengan gerakan pemasangan seal cup yaitu pemukulan sealcup dengan
menggunakan

palu

kayu

atau

karet

sehingga

sangat

kecil

kemungkinan terjadiya kecelakaan kerja.


4. Bongkar muat
Menurut penelitian kami pada bagian kerja tersebut, bungkar muat
tabung dari dan ke atas mobil dilakukan secara bergantian untuk
mencegah terjadinya kelelahan akibat pengangkatan tabug dalam
waktu yang lama. Tenaga kerja pada bagian tersebut telah dilengkapi
pakaian kerja, gloves, helm dan safety shoes untuk mencegah
kecelakaan kerja, misalnya tangan lecet dan kejatuhan tabung.
B. Sarana dan Prasarana
Seperti yang kita telah ketahui sarana dan prasarana keselamatan kerja
sangat berguna untuk setiap perusahaan. Beberapa sarana keselamatan kerja
yang ada di perusahan ini adalah
1. APD (alat pelindung diri)
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam sistem k3ll dan standar
safety bagi karyawan, maka setiap karyawan dilengkapi dengan APD:
a. Pakaian seragam (satpam dan karyawan)
b. Sepatu safety
c. Helmet
d. Sarung tangan
e. Masker
f. Pelindung telinga (khusus petugas genset)
g. Hand lamp lalu lintas (khusus satpam)
h. Asuransi tenaga kerja (kecelakaan kerja dan jaminan hari tua)
i. Asuransi averist idonesia (jiwa dan kesehatan) all in
Khusus pakaian seragam dilengkapi dengan kaos dan setiap unit operasi
memiliki pakaian seragam yang berbeda corak dan warna khususnya di
PT. YUDHAGUNA SARITIRTA. Pakaian seragam dibagi 4 jenis yaitu
pakaian seragam pegawai kantor, pakaian seragam unit operasi produksi,
dan pakaian seragam khusus maintenace.

Pemisahan corak dan warna pakaian seragam dilakukan atas dasar


pertimbangan safety agar mudah bagi kepala SPPBE apa bila terjadi
keadaan darurat untuk memisahkan karyawan dan tamu serta karyawan
yang boleh mempergunakan alat-alat atau prasarana penanggulangan
keadaan darurat.
2. P3K
Kotak P3K yang disediakan di PT.Yudhaguna Saritirta hanya 1 buah,
yang dahulu disediakan 4 buah tetapi dengan beberapa pertimbangan dari
pihak staf jumlah kotak P3K hanya disediakan 1 buah.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor dari tenaga kerja, yaitu:
1. Tidak adanya kedisiplinan
2. Tidak adanya tanggung jawab
3. Kuragnya kesadaran tenaga kerja
4. Tidak ada rasa memiliki dari tenaga kerja
isi kotak P3K di PT.Yudhaguna Saritirta yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Bethadin
Rivanol
Kapas steril
Gaas verban
Alkohol 70%

Jika luka yang di alami tenaga kerja parah maka pihak dari perusahaan
segera membawa tenaga kerja ke rumah sakit atau puskesmas terdekat
untuk pengobatan lebih lanjut. Menurut hasil pengamatan kami, kotak
P3K tersebut sudah memenuhi syarat dan untuk mengntisipasi
kelengkapan isi kotak P3K tersebut sebaiknya dikontrol secara rutin.
3. Sarana pencegahan kebakaran
Alat pemadam kebakaran sangat perlu dimiliki oleh setiap perusahaan
khususnya yang memproduksi bahan mudah meledak atau terbakar, untuk
mengantisipasi terjadinya ledakan atau kebakaran yang dapat merugikan
perusahaan dan tenaga kerja. Dari hasil pengamatan kami pada PT.
Yudhaguna Saritirta SPPBE di instalasi alat pemadam kebakaran seperti:
a. Instalasi hydrant

Fire hydrant merupakan salah satu sistem kebakaran dengan


sistem yang terorganisir sehingga memiliki keterkaitan satu sama
lainnya yang tidak dapat dipisahkan, sehingga pada sistem jaringan
hydrant apabila salah satu komponen bermasalah akan mempengaruhi
kinerja hydrant secara keseluruhan.
Sistem instalasi jaringan hydrant terdiri dari :
1. Fire Pumps ( yang meliputi Diesel Pump, Electrical Pump, dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jockey pump )
Hydrant Pillar
Hydrant Box ( indoor ataupun outdoor )
Hoose reel
Siamese connection ( Fire Department Connection )
Hose
Noozle

dan ada beberapa komponen pendukung lainya yang tidak dapat kita
lewatkan begitu saja yaitu pressure switch, pressure gauge, safety
relief valve, dan aksesories valve lainya.
Komponen-komponen hidrant yang tersedia di peruahaan ini yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

4 pilar
8 selang
8 nosle
2 unit pompa
Kolam berkapasitas 560 m3
Komponen-komponen fire hydrant harus selalu di rawat sehingga

fungsi fire hydrant yang ada dapat berfungsi secara optimal.

b. Instalasi springkler dan tirai air


Springkler dan tirai air merupakan sistem pemadam api tetap,
mengapa di katakan sistem pemadam api tetap? Karena instalasinya di
pasang secara menetap dan tempatnya tidak bisa diubah-ubah.
Sprigkler dan tiraiair juga dapat memadam kebakaran dengan hasil

yang cukup. Dan tujuan di installnya sprinkler dan tirai air agar tidak
terlalu

bnyak

melibatkan

tim

pemadam

kebakaran

untuk

memadamkan kebakaran, walaupun harganya installnya cukup mahal


perusahaan tetap menginstall springkler dan tirai air karena sangat
efektif dalam memadamkan kebakaran.
PT. Yudhagua Saritirta menginstalasi 25 buah sprinkler dan
menggunakan sistem tirai air di sekitar springkler.
c. APAR (racun api)
Jenis apar yag di gunakan di perusahaan ini yaitu apar powder
dan apar CO2. Apar CO2 atau karbon dioksida berupa gas dan dapat
di gunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaran di perusahaan
ini terutama kebakaran kelas C. Dengan menghembuskan CO2 akan
dapat mengusir dan mengurangi persentasi oksigen yang ada di udara
sampai 12%-15% gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti
gas-gas lain tidak menghantarkan listrik, tidak berbau dan tidak
meninggalkan bekas/bersih. Sedangkan apar powder kimia kering(dry
chemical)-dry chemical dapat di gunakan untuk semua jenis
kebakaran, tidak berbahaya bagi manusia/ binatang karna tidak
beracun, bahan dry chemikcal disebut sebagai bahan pemadam
kebakaran yang berfungsi ganda(multi purpose extinguisher).tidak
menghantar listrik, powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan
juga dapat mengikat gas-gas lain yang membahayakan, dapat
menurunkan suhu mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat.
Cara penggunaan nya dry chemical hampir sama dengan gas CO2
yaitu sebagai berikut :
Pertama harus di perhatikan adanya/arah angin , jika angin bertiup
terlalu kuat maka peggunaan dry chemical ini tidal efisien, arahkan
pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat terbentuk semacam
awan /asap untuk menutup nyala api tersebut.
Adapun kondisi dan penempatan APAR di area pabrik adalah
sebagai berikut:

1. Apar telah dipasang pada posisi yang mudah dilihat, dicapai dan
diambil dengan mudah.
2. Apar yang dipasang telah dilengkapi dengan pemberian tanda
pemasangan ALAT PEMADAM API dan penempatan APAR
telah sesuai dengan kelas kebakaran yang ada di tempat kerja
tersebut.
3. Apar dipasang menggantung pada dinding dengan besi penguat,
ada yang di masukkan dalam box dan ada pula yang diletakkan
pada rak yang terbuat dari besi.
4. Ketinggian pemasangan Apar dari 116 cm-120 cm dari permukaan
lantai.
5. Penempatan mudah dijangkau, tidak terhalang oleh benda-benda
disekitar Apar dan suhu penempatan tidak melebihi 49 C dan tidah
o

di bawah 4oC yaitu sekitar 25 C-29 C.


6. Segel pengaman masih dalam keadaan baik.
7. Setiap Apar dilengkapi dengan kartu pemeriksaan.
8. Tabung Apar masih dalam keadaan baik, tidak terkorosi dan
o

catnya masih terlihat baru/ baik.


Sesuai pengamatan kami, perusahaan ini menginstal 2 jenis apar yaitu
1. Dri chemical powder
a) 50 kg:
6 buah
b) APAR: 20 buah
2. CO2 sebanyak 6 buah
Selain penyedian alat pemadam kebakaran pihak perusahaan juga
telah mengadakan pelatiha bagi tenaga kerja untuk mengoprasikan alat
tersebut yang dilakukan sebulan sekali guna melatih kemampuan dan
keahlian

tenaga

kerja

dalam

megoprasikan

alat

pemadam

kebakaran.Dengan adanya penyedian alat pemadam kebakaran


perusahaan ini telah memenuhi syarat K3. PT.Yudhaguna Saritirta
SPPBE ini juga telah menerima piagam peghargaan ZERO
ACCIDENT, CSMS (Certificate Sevety Managemen System) dan
Certfikat Gas Way atas prestasinya dalam melaksanakan program K3.
C. Proses Hidrostatis Test Botol LPG
proses hidrostatis test botol LPG sebenarnya bukan bagian dari proses
produksi di PT YUDHAGUNA SARITIRTA akan tetapi pembimbing dari

perusahaan memberikan kami kebijakan dan mengajak kami mengunjungi


suatu perusahaan yang melakukan kegiatan hidrostatis test botol LPG agar
kami dapat melengkapi laporan ini sesuai program yang diberikan oleh pihak
akademik.
hidrostatis test botol LPG meliputi:
1. Pengosongan sisa gas dalam tabung
2. Buka valve
3. Hydrostatic manual
4. Mesin shot blasting
5. Mesin painting
6. Marka merah
7. Sablon
8. Pasang valve
Untuk proses hidrostatis test botol LPG di mulai dari:
1.

2.
3.
4.
5.
6.

7.

Hidupkan pompa air untuk supply pengisian air kedalam tabung untuk di
test
Isi tabung dengan air sampai penuh
Pasang sambungan nepel ke tabung yang sudah terisi air yang penuh
Kencangkan nepel sampai tidak bocor
Tutup keran valve untuk jalur pembuangan
Pompa air kedalam tabungdengan pompa manual sampai mencapai
tekanan 27 kg/cm2
Periksa jarum pressure sebagai pengukur tekanan dan apabila jarum
pressure tersebut megalami penurunan dari angka 27 kg/cm2 dalam kurun

8.
9.
10.
11.
12.

13.

waktu 30 detik berarti tabung tersebut mengalami kebocoran


Beri tanda kapur apabila terdapat kebocoran pada tabung
Setelah selesai buka valve buang untuk air yang bertekanan
Buka sambungan nepel dari tabung yang selesai dihydrostatic
Buang air dalam di dalam tabung sampai bersih dengan cara dibalik
Melakukan stamping terhadap tabung yang lulus hydrostatic waktu, test,
bulan, dan tahun
Pisahkan tabung bocor yang tidak lulus hydrostatic dan tempatkan di
kelompok calon tabung afker.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
setelah melaksanakan kegiatan PKL mengenai K3 di PT. Yudhaguna
Saritirta SPPBE, maka kami meyimpulkan sebagai berikut;
1.
tempat yang memiliki potensi bahaya di perusahaan ini, adalah:
Area unloading skid tank,
Area filling caraussel.
Pemasangan seal cup
Dan

semua

tempat

yang

berpotensi

bahaya

sudah

ada

penaggulangannya
2.

Seperti yang kita telah ketahui sarana dan prasarana keselamatan


kerja sangat berguna untuk setiap perusahaan. Beberapa sarana

keselamatan kerja yang ada di perusahan ini adalah


APD
P3K
Sarana Pencegahan Kebakaran
Instalasi hydrant
Instalasi sprinkler dan tirai air
APAR
3.
Untuk proses hidrostatis test botol LPG di mulai dari:

Hidupkan pompa air untuk supply pengisian air kedalam tabung untuk

di test
Isi tabung dengan air sampai penuh
Pasang sambungan nepel ke tabung yang sudah terisi air yang penuh
Kencangkan nepel sampai tidak bocor
Tutup keran valve untuk jalur pembuangan
Pompa air kedalam tabungdengan pompa manual sampai mencapai
tekanan 27 kg/cm2

Periksa jarum pressure sebagai pengukur tekanan dan apabila jarum


pressure tersebut megalami penurunan dari angka 27 kg/cm2 dalam

kurun waktu 30 detik berarti tabung tersebut mengalami kebocoran


Beri tanda kapur apabila terdapat kebocoran pada tabung
Setelah selesai buka valve buang untuk air yang bertekanan
Buka sambungan nepel dari tabung yang selesai dihydrostatic
Buang air dalam di dalam tabung sampai bersih dengan cara dibalik
Melakukan stamping terhadap tabung yang lulus hydrostatic waktu,
test, bulan, dan tahun
Pisahkan tabung bocor yang tidak lulus hydrostatic dan tempatkan di
kelompok calon tabung afker.

B. Saran
1. Pada proses pegisian tabung, jangan larut dalam pembicaraa krna hal itu
dapat merugikan pihak perusahaan dan naker.
2. Penyusunan tabung harus dilakukan secara tidak terburu-buru
3. Naker harus hati-hati dalam mengoprasikan mesin.

Pada prinsipnya sudah baik dan dapat diterima namun ada beberapa
catatan yang perlu di sempurnakan antara lain :
1. Banyak kalaimat yang kurang huruf
2. Untuk nama PT. Yudhaguna saritirta sppbe di ganti dengan sppbe PT.
Yudhaguna saritirta.
3. Poin 3 di penutup agar dihilangkan saja (sdh double dengan poin C bab
III)
4. Poin 9 pada bab II dihilangkan saja sebab tidak ada korelasinya dengan
pokok pembahasan.
5. Selamat dan sukses.

Anda mungkin juga menyukai