-
Gambar 3-2
,llustrasi Gaa-Gaa Pada $enda .ang /igeser
Pada kondisi jenuh /kondisi alam yang paling rentan terhadap kelongsoran0
tegangan air dalam pori-pori tanah akan mengurangi tegangan normal antar
butir, dan jika tegangan air pori D u, maka akan menjadi;
= +? > ' ; u( . tan
dimana;
D tegangan normal
D sudut geser dalam%sudut riksi
+? = kohesi
' ; u( = tegangan eekti D ?
&.% Batuan
Seorang geologis mendeinisikan batuan adalah semua material kerak
bumi. $ereka membagi batuan menjadi batuan consolidated /batuan0 dan
batuan unconsolidate. /'anah0. 'etapi seorang yang berhubungan dengan
masalah civil engineering mendeinisikan batuan adalah merupakan ormasi
keras dari kulit bumi. -alam hal ini seorang tehnik sipil lebih memperhatikan
mengenai siat isik dan mekanik dari batuan. Sedangkan menurut ,S'$, batuan
adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat /solid0 berupa massa yang
32
berukuran besar ataupun berupa ragmen-ragmen. :S4$ dan 2ienie!asky
membatasi deinisi batuan secara lebih k!antitati, yaitu bah!a batuan adalah
material bumi dengan kuat tekan diatas # $Pa.
&.%.1 K1as$5$kas$ )en$s@Massa Batuan
$enurut engineering batuan dapat diklasiikasikan berdasarkan beberapa
cara yaitu;
$. Se6a"a Genesa
- 2atuan 2eku /,ndesit, 1ranit, 1abro dll0
- 2atuan Sedimen /batu Pasir, batu Cempung, 1amping dll0
- 2atuan $etamor /Euart9ite, $armer, Slate dll0
B. Se6a"a L$tho1o!$
Klasiikasi ini berdasarkan kandungan mineralnya baik secara kimia
maupun bentuk isik butiran. Klasiikasi ini bermanaat secara engineering
terutama untuk membedakan beberapa jenis batuan sedimen yang
mempunyai siat kimia%isik yang rentan terhadap perubahan cuaca,
pelarutan air serta abrasi5itas. 2erikut adalah klasiikasi secara litologi
berdasarkan beberapa perbedaan komposisi;
- Perbedaan besar butir /batu Cempung, Canau, batu Pasir0
- Perbedaan komposisi Silika /1ranit, 1ranodiorit, ,ndesit0
- Perbedaan bentuk bitir /Konglomerat, 2reksi, ,glomerat0
+. K1as$5$kas$ Kekuatan Batuan Utuh
Klasiikasi ini berdasarkan kekuatan /kuat tekan0 batuan utuh
33
Tabel 3-2
Klasi0ikasi Kuat Tekan $atuan %tuh
1lass
/eskripsi
Kuat Tekan
2MPa3
1ontoh 4ama
$atuan
5
ery "igh Strength 22# $uart%ite&
'iabase& Basalt
B "igh Strength 11# ( 22# )arble& 'olomite
* )edium Strength ++ ( 11# ,imestone
' ,ow Strength 2- ( ++ Sandstone
. ery ,ow Strength / 2- 0ufa
D. K1as$5$kas$ Massa Batuan
4E- merupakan cara yang biasa digunakan untuk mengklasiikasikan secara
engineering suatu kondisi batuan. Sedangkan untuk mengklasiikasikan massa
batuan, beberapa cara digunakan. -imana pengklasiikasian ini sangat berguna
secara engineering karena dapat mengkuantiikasi massa batuan dan
mengklasiikasikannya. 2eberapa cara yang digunakan yaitu;
- /ock 0ass rating
- 1 (ystem
- /ock 0ass 2nde3
&.%.% S$5at Massa Batuan Se6a"a Umum
Harus dibedakan secara jelas antara batuan utuh dengan massa batuan.
2atuan utuh /intack rock0 mempunyai siat relati lebih homogen dan lebih
continue. Sedangkan massa batuan /rock mass0 mempunyai siat sbb;
A. Hete"o!en.
34
$assa batuan dialam mempunyai siat%besar butir yang berbeda, jenis
semen yang berbeda serta komposisi mineral pembentuk yang berbeda, bahkan
untuk batuan yang sama, bisa berbeda besar butir dan porositasnya.
B. D$skont$nue
$assa batuan di alam tidak pernah berbentuk utuh. Selalu ada
retakan%fisure%bidang pelapisan%kekar. 2ahkan seringkali bidang diskontinyu ini
sangat intensi sehingga batuan dapat dianggap seperti tanah.
Batuan 1tuh
'iscontinue
Gambar 3-3
Kondisi Massa $atuan /i 5lam
+. An$sot"o#h
Karena heterogen dan diskontinue menyebabkan batuan dialam akan
mempunyai 5ariasi siat isik dan mekaniknya, sehingga akan berbeda perilaku
saat menerima stress /tegangan0 dan menjadi anisotroph.
&.%.& Eks#1o"as$ Batuan Untuk Ana1$sa Kesta$1an Le"en!
35
-alam bidang keteknikan batuan, terutama dalam perancangan pekerjaan
pembuatan lereng mengetahui siat-siat batuan ataupun massa batuan adalah
hal yang sangat penting. Siat-siat itu dapat berupa siat isik batuan, siat
mekanis%kekuatan batuan, dan karakteristik mekanik massa batuan. 'entu saja
siat-siat ini sangat dipengaruhi oleh kondisi alamiah massa batuan baik berupa
kondisi geologi, kondisi hidrologi ataupun kondisi pelapukan. Kondisi yang
berpengaruh ini sangat penting untuk diketahui sehingga kita mengetahui kondisi
batuan%massa batuan mendekati kondisi sebenarnya. 2eberapa penyelidikan
perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi batuan%massa batuan tersebut yaitu
dengan cara;
;ksplorasi geoteknik bagi perancangan lereng merupakan penelitian batuan
yang khusus ditujukan untuk maksud-maksud perancangan lereng. Pada tulisan
ini perancangan lereng yang digunakan adalah perancangan lereng dengan
menggunakan analisa ?kesetimbangan batas@%limit equilibrium. Sehingga
parameter yang digunakan harus sesuai dengan maksud analisa dimana
parameter-parameter yang harus diketahui melalui eksplorasi geoteknik adalah;
#. Sifat fisik; yang paling diperlukan adalah parameter 2erat 8enis
&. Sifat Mekanik Batuan/Bidang Lemah;
8ika bidang lemah merupakan bidang longsor, maka perlu diketahui beberapa
parameter mekanis bidang lemah tersebut.
; Sudut -"$ks$
Parameter ini didapat dari uji laboratorium dengan cara menggeser dua blok
batuan /lihat 1ambar "-&0
; Kohes$
Kedua parameter ini akan menentukan Kuat 1eser bidang lemah.
Sehingga Kuat Gese" batuan /( adalah;
= + >
D + > . tan
36
dimana;
D tegangan normal
D sudut geser dalam%sudut riksi
+? = kohesi
". Tegangan Air Tanah< parameter ini didapat dari sur5ey hidrologi, terutama
siat hidrologi pada rongga-rongga batuan dan pengaruhnya terhadap
kekuatan massa batuan. Salah satunya adalah dengan cara mengukur tinggi
muka air pada titik dimaksud.
6. Geometri lereng, tinggi, lebar dan sudut kemiringan lereng
RANGKUMAN
PEMBELA)ARAN &
37
; Tanah
#. -ilihat dari genesanya ada empat jenis tanah yaitu;
a. transported soil, adalah tanah yang terbentuk karena dipindahkan dan
diendapkan dari daerah lain
b. residual soil, adalah tanah yang belum mengalami transportasi dan
terbentuk pada tempatnya semula
c. laterit, adalah tanah yang banyak mengandung oksida besi dan
alumina
d. organic soil sering pula disebut gambut
- &. Klasiikasi 'anah
Klasiikasi dan siat tanah akan sangat tergantung pada ukuran butirnya /kecuali
lempung dan lanau0.
Ukuran Butir Tanah
Jenis Tanah Ukuran
Berangkal/Boulder > 20 cm
Kerakal/Cobble 8 20 cm
Ker!k!l/Gravel 2 mm 8 cm
$a%!r Ka%ar/Coarse Sand 0'6 mm 2 mm
$a%!r &edang/Med.Sand 0'2 0'6 mm
$a%!r *alu%/Fine Sand 0'06 0'2 mm
1anau/Silt 0'002 - 0'06 mm
1em2ung/Clay 4 0'002 mm
". Kuat 1eser 'anah
Kuat Gese" tanah /( adalah;
= + >
D + > . tan
38
Pada kondisi jenuh /kondisi alam yang paling rentan terhadap kelongsoran0
tegangan air dalam pori-pori tanah akan mengurangi tegangan normal antar
butir, dan jika tegangan air pori D u, maka akan menjadi;
= +? > ' ; u( . tan
dimana;
D tegangan normal
D sudut geser dalam%sudut riksi
+? = kohesi
' ; u( = tegangan eekti D ?
Batuan
1. K1as$5$kas$ )en$s@Massa Batuan
Se6a"a Genesa
- 2atuan 2eku /,ndesit, 1ranit, 1abro dll0
- 2atuan Sedimen /batu Pasir, batu Cempung, 1amping dll0
- 2atuan $etamor /Euart9ite, $armer, Slate dll0
Se6a"a L$tho1o!$
2erikut adalah klasiikasi secara litologi berdasarkan beberapa perbedaan
komposisi;
- Perbedaan besar butir /batu Cempung, Canau, batu Pasir0
- Perbedaan komposisi Silika /1ranit, 1ranodiorit, ,ndesit0
- Perbedaan bentuk bitir /Konglomerat, 2reksi, ,glomerat0
K1as$5$kas$ Kekuatan Batuan Utuh
Klasiikasi ini berdasarkan kekuatan /kuat tekan0 batuan utuh
39
Klasi0ikasi Kuat Tekan $atuan %tuh
1lass
/eskripsi
Kuat Tekan
2MPa3
1ontoh 4ama
$atuan
5
ery "igh Strength 22# $uart%ite&
'iabase& Basalt
B "igh Strength 11# ( 22# )arble& 'olomite
* )edium Strength ++ ( 11# ,imestone
' ,ow Strength 2- ( ++ Sandstone
. ery ,ow Strength / 2- 0ufa
K1as$5$kas$ Massa Batuan
2eberapa cara yang digunakan yaitu;
- 4ock $ass rating
- E System
- 4ock $ass :ndeF
%. S$5at Massa Batuan Se6a"a Umum
Heterogen.
-iskontinue
,nisotroph
&. Eks#1o"as$ Batuan Untuk Ana1$sa Kesta$1an Le"en!
#. Sifat fisik;
&. Sifat Mekanik Batuan/Bidang Lemah;
40
; Sudut -"$ks$
- Kohes$
- Kuat Gese"
". Tegangan Air Tanah<
6. Geometri lereng, tinggi, lebar dan sudut kemiringan lereng
E*ALUASI DAN KUN+I )A,ABAN
PEMBELA)ARAN &
E*ALUASI
#. Parameter apa yang sangat mempengaruhi siat tanah pada tanah berbutir
halusB
41
,. Kandungan air
2. 2esar butir.
3. Kandungan bahan organik%komposisi kimia.
-. Semua salah.
&. 2erapa harga kohesi tanah pasir yang mempunyai Kuat 1eser #+ $Pa dan
sudut geser dalam "+
+
;
,. &+ $Pa
2. * $Pa.
3. +.
-. Semua salah.
". Siat massa batuan secara umum dialam dalam menyebarkan stress adalah;
,. Heterogen
2. -iskontinyu.
3. Cemah.
-. :sotroph.
6. Parameter yang utama dari kekar yang digunakan untuk analisa kestabilan
lereng adalah:
,. 2ukaan kekar
2. Pengisi kekar.
3. Kekasaran kekar.
-. Kuat 1eser kekar.
*. Kekuatan massa batuan tergantung dari beberapa parameter, yaitu.
,. Kuat tekan batuan utuh, bidang lemah dan tekanan air
2. 2idang lemah, tekanan air dan getaran.
3. Kekuatan batuan utuh, bahan organic dan bidang lemah.
-. Semua salah.
42
KUN+I )A,ABAN
#. 3
&. 3
". -
6. -
*. ,
K.NSEP DASAR ANALISIS
Tujuan khusus
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat:
43
PEMBELAJARAN 4
#. $enerapkan 4oek *hart dalam perhitungan kestabilan lereng tanah
&. $enerapkan metode 2ishop dalam perhitungan kestabilan lereng tanah
". $enganalisis kestabilan lereng dengan metode analisa stereograis
2.1 Mate"$a1 Tanah
Untuk menganalisis atau menilai kestabilan lereng dipakai dua metoda yaitu
$etoda <umeric dan $etoda Kesetimbangan 2atas. $etoda <umeric
menggunakan Program -inite 5lement, )oundary 5lement 0ethode atau yang
lainnya, Sedangkan $etoda Kesetimbangan 2atas sering dipakai karena lebih
praktis pengerjaannya. Untuk perhitungan dan analisa kestabilan lereng tambang
pada material tanah yang sering digunakan adalah ;
56 7oek 1hart
$6 1ara $ishop
Pada lereng tanah atau pada batuan yang lapuk%sangat terkekarkan, bidang
gelincir dianggap%menyerupai lingkaran /circular0. Kriteria kestabilan suatu lereng
dihitung berdasarkan -akto" Keamanan /-K0 yaitu;
Gaa-gaa penahan
(K 8
Gaa-gaa penggerak
2.1.1 Hoek +ha"t.
$etoda ini merupakan metoda grais atau dapat dianggap sebagai
metoda empiris, karena menggunakan perbandingan kondisi lereng baku dengan
kondisi lereng yang akan dihitung. $etode ini /3hart dari Pro Hoek dan 2ray,
#>G#0 bisa dipakai untuk desain permulaan dari suatu lereng, terutama untuk
mengetahui 7aktor Keamanan secara cepat.
44
3ara ini juga dapat digunakan oleh para inspektur tambang atau
penga!as keselamatan kerja dimana perkiraan stabilitas lereng secara cepat
dapat dihitung !alaupun relati tidak terlalu teliti.
Persyaratan atau asumsi penggunaan chart ini adalah;
$aterial pembentuk lereng dianggap homogen, jadi parameter kohesi,
sudut geser dalam dan bobot isi cukup di!akili oleh satu harga.
2idang longsoran dianggap berbentuk circular.
Kondisi air tanah pada lereng di!akili oelh lima model seperti
digambarkan dalam
+a"a Men!!unakan Hoek?s +ha"ts
Hoek@s 3harts ini yang dibuat oleh ;. Hoek dan 2ray dalam H4ock Slope
;ngineeringI, second edition. 'he :nstitute o $ining and $etallurgy, Condon
#>JJ.
3ara memakai chart ini sangat sederhana dan cukup memberikan hasil
yang dapat dipercaya. Cangkah-langkahnya adalah :
a. 2uatlah gambar lereng yang akan dianalisa sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Pada gambar itu dibuat perkiraan garis lengkungan le5el air
tanahnya. -ari gambar ini pilih salah satu chart dengan kondisi air tanah yang
paling sesuai diantara lima kondisi air yang digambarkan oleh Hoek /Cihat
1ambar 6-&0.
b. Hitung harga +
.H. tan
45
-imana :
+ D kohesi
D sudut gesr dalam eektie
D 2obot isi rata-rata material.
H D tinggi lereng total.
*atatan 6 bila 3 D + maka harga * = #
2" tan
c. Kemudian dari titik luar chart /1ambar 6.#0 yang dipilih pada
tarik garis radial kedalam sampai memotong sudut yang sama dengan sudut
lereng yang dianalisis
1
6 76 tan
46
C
5 0
6 H. tan
C
6 H. tan
b
c
tan
(K
Sudut lereng
d 1
d
1
6 76(K
Gambar 4-1
&angkah-&angkah Penggunaan 7oek 1hart
d. -ari titik potong pada 3, tarik garis 5ertikal ke ba!ah dan hori9ontal ke kiri
untuk mendapatkan harga-harga :
tan dan 1
(K 676(K
-ari salah satu harga /pilih yang paling suka3 tan atau 1 &
(K 676(K
Harga 7aktor Keamanan /7K0 dapat dihitung.
47
Gama" 2;%
L$ma Kond$s$ Pe"mukaan A$" Tanah 0an! D$!u$nakan Untuk Ana1$sa G"a5$s
Hoek +ha"ts
48
Gama" 2;&
+ha"ts No.1 D$!unakan Untuk
Kond$s$ Pe"tama 'Kond$s$ A$" Ke"$n!(
49
Gama" 2;2
+ha"ts No.% D$!unakan
Untuk Kond$s$ Kedua
50
Gama" 2;3
+ha"ts No.& D$!unakan
Untuk Kond$s$ Ket$!a
51
Gama" 2;4
+ha"ts No.2 D$!unakan
Untuk Kond$s$ Keem#at
52
Gama" 2;7
+ha"ts No.3 D$!unakan
Untuk Kond$s$ Ke1$ma
2.1.% Metode B$sho#.
53
Selain metoda ?Hoek 3hart@ yang simple, untuk analisis stabilitas lereng
pada material yang lemah seperti tanah%batuan lapuk digunakan metoda lain
yang lebih teliti, beberapa metoda tersebut adalah $etoda 8anbu, $etoda
2ishop, $etoda 3ulmann dan $etoda $orgensten. 'etapi metoda yang paling
umum digunakan adalah $etoda 2ishop. $etode 2ishop dianggap metode
anilisis stabilitas lereng yang relati paling teliti dari metode analitik yang
berdasarkan prinsip keseimbangan batas.
Untuk perencanaan%desain lereng dengan resiko tinggi dimana diperlukan
perhitungan yang teliti metode ini cukup memadai. )ang penting dalam
menggunakan metode ini untuk mencapai ketelitian dan kehandalan perhitungan
adalah data-data yang di inputkan harus cukup me!akili kondisi sebenarnya.
7arameter strenght dan data air tanah harus merupakan hasil penyelidikan yang
teliti.
Ana1$s$s Metode B$sho#
Perhitungan stabilitas cara 2ishop juga berdasarkan prinsip
keseimbangan batas, yaitu menghitungkan besarnya kekuatan geser yang akan
mempertahankan stabilitas, dibandingkan dengan besarnya tegangan geser
yang bekerja. Harga perbandingan ini disebut aktor stabilitas atau 7aktor
Keamanan /7K0. Seperti pada 1ambar berikut;
'ari 4ambar 56- didapat FK sebagai berikut
9 1os 6 Tan
(K 8
9 "in
54
W *os 6 0an
W Sin W *os
W
Gambar 4-*
,llustrasi "ederhana Kelongsoran
-ari prinsip diatas dapat dianalisa kelongsoran $etoda 2ishop melalui gambaran
sebgai berikut;
8ika kita mempunyai sebuah lereng /L$hat Gama" 2.1A0, kita ambil parameter
segmen yaitu;
- lebar segmen D b,
- berat segmen D K
- panjang dasar segmen D C,
- jarak titik pusat dasar segmen dengan pusat rotasi D 4
- jarak pusat rotasi dengan titik berat segmen D F
- tinggi air tanah D u
55
7
8
b
W
S
,
Gambar 4-:
5nalisis &ereng 1ara $ishop
)aka didapat9
1 "e;
( 8 [ 1-b < 29 = u6 b 3Tan ]
96 "in 1 <
>umus ini dikenal dengan rumus $ishop6
+ontoh Pe"h$tun!an
56
Tan 6 Tan
(
Sebuah lereng dengan tinggi #+ meter dan lebar muka lereng &+ meter,
mempunyai siat isik%mekanik sebagai berikut;
= #,J ton%m"
+?= #,* ton%m&
? = "=
+
H$tun! -akto" KeamananB
Lan!kah Peke"jaan<
#. buat segmen%irisan pada lereng, lebar irisan adalah b, tinggi irisan adalah h
/gunanya untuk menghitung K dalam ton0.
&. buat garis singgung pada pertengahan dasar segmen, sudut antara garis
singgung dengan hori9ontal disebut , hitung Sin . Sin akan negati jika
irisan segmen menahan kelongsoran..
". hitung tegangan air pori, masukan besaran pada rumus di atas.
Kita lihat bah!a sebelah kiri maupun sebelah kanan dari persamaan di atas
mengandung 7. Untuk menghitung harga 7 kita harus melakukan pengulangan
/iterative0, yaitu kita pertama ambil suatu harga 7 sebagai percobaan dan
dimasukan pada ruas sebelah kanan. Calu dihitung harga 7 sebelah kiri. Hasil
perhitungan ini dimaksukan lagi disebelah kanan dan seterusnya sampai
mendapatkan nilai 7 yang sama.
57
Tabel 4-1
Perhitungan "lope "tabilit 1ara $ishop
S
e
g
m
e
n
b
:
m
e
t
e
r
3
m
"
:
m
e
t
e
r
3
m
W
:
t
o
n
3
t
o
n
o
S
i
n
W
s
i
n
:
t
o
n
3
*
;
b
:
t
o
n
3
u
:
k
g
<
c
m
2
3
u
6
b
:
t
o
n
3
W
(
u
6
b
:
W
(
u
b
3
t
a
n
-
=
1
2
1
2
:+3
Sec
o
*
1 = 0an > tan
F
1? 7 15
F = 1&@ 1&5A F = 1&@ 1&5A
1 2 ? 5 + @ B - A 1# 11 12 1? 15 1+
1 1# 1+&+ 2@5 @@ #&A15 251 1+ # # 1A2 2@5 2#B 1&2?# 1&1B+ 2++ 25?
2 2# ?? 1122 5+&+ #&B15 -#1 ?# 1&5+ 2A# @#+ -?2 @?+ #&AB- #&A+- @2# @#-
? 2# ?B 12+- 2@&+ #&55@ +B2 ?# 2&+ +## ++1 B+- +-1 #&A1+ #&A## +?2 +2?
5 2# ??&B 115@ 1# #&1B5 1AA ?# 2&@+ +?# 55- @1@ 5B- #&A12 #&A?+ 5+1 5+@
+ 2# 25&+ -?5 C+ #&#-B CB? ?# 2&#- 51@ ?#5 51- ??5 1+ 1- ?5A ?+#
@ 2# 1# ?5# C
2#&+
#&?+1 C11A ?# #&-+ 1@# 1?1 1-# 1@1 1&2-# 1&?#+ 2#@ 21#
2umlah D 1@21
251? 2?A#
F = 1&5A 1&5B
61
Gama" 2;1A
I11ust"as$ Kond$s$ Le"en! Untuk Pe"h$tun!an Tae1 2;1
62
2.% Mate"$a1 Batuan
-alam menganalisa atau menghitung kestabilan lereng batuan dapat
digunakan beberapa metoda yaitu;
a. $etoda ,nalitis, yaitu menganalisa kestabilan berdasarkan siat isik dan
mekanik batuan ataupun tanah secara matematis%numerik yaitu dengan
cara;
- matematis
- numeric /finite element, distinct element0
b. $etoda ;mpiris, metoda ini digunakan untuk memperkirakan sudut lereng
batuan berdasarkan klasiikasi massa batuan 4$4 //ock 0ass /ating0.
c. $etoda ,nalisa 2alik, metoda ini digunakan untuk menghitung kestabilan
lereng batuan ataupun tanah berdasarkan hasil-hasil pemantauan.
Selain beberapa metoda diatas, analisa strerograik seringkali dilakukan, untuk
menganalisa potensi kelongsoran lereng batuan. $etoda ini tidak k!antitati
tetapi cukup dipercaya untuk mengetahui potensi kelongsoran bidang. ,nalisa
stereograik ini dapat digabungkan dengan $etoda ,nalitis matematis sehingga
hasilnya k!antitati.
2.%.1 Ana1$sa Ste"eo!"a5$k
$etoda ini digunakan untuk penilaian a!al kemungkinan adanya potensi
kelongsoran pada suatu daerah. -ata diambil dengan menggunakan pemetaan
geologi serta identiikasi struktur. Parameter yang penting adalah;
a. Arientasi dari bidang diskontinyu /jurus dan kemiringan0
b. 2idang diskontinyu dianggap menerus
a. Harga sudut geser dalam bidang diskontinyu lebih kecil dari sudut
bidang diskontinyu
b. Arientasi lereng
63
%
B+
#
E B+
#
.<+#
#
E @#
#
.<B#
#
@#
#
bidang lemah
lereng
B#
#
Gambar 4-11
,llustrasi Kondisi &ereng %ntuk "tereogra0is
Fada analisa ini semua bidang digambarkan dalam e?uatorial e?ual angle net
64
Arah longsoran
Gambar 4-12
Proeksi "tereogra0is $idang &emah
Penggambaran dalam stereograis akan memberikan suatu !a!asan
untuk menge5aluasi secara a!al potensi kelongsoran pada suatu lereng.
Potensi-potensi kelongsoran tersebut dapat digambarkan pada peta
perencanaan tambang pada setiap seksi.
2.%.% Metoda Ana1$t$s
2.%.%.1 Metode Ana1$t$s G"a5$s Da"$ Hoek C B"a9
$etoda ini digunakan untuk jenis material batuan dimana longsoran
dianalisa menurut bidang lemah.
65
1ereng
6 60
0
/70
0
7
B!dang 1ema.
6 75
0
/50
0
7
A. Lon!so"an B$dan!
-alam menganisis longsoran bidang dengan metode Hoek dan 2ray;
anggapan untuk proyeksi stereograis termasuk dalam asumsi termasuk asumsi
berikut:
- bidang dimana terjadinya longsoran harus mempunyai strike yang
sejajar atau tidak melebihi &+
+
dengan strike muka lereng
- bidang gelincir harus ?daylight@ atau sudut lereng lebih besar dari sudut
bidang gelincir
- sudut bidang gelincir /bidang diskontinyu0 harus lebih besar dari sudut
riksi /sudut geser dalam0 bidang gelincir /bidang diskontinyu0.
/ 2#
#
Gambar 4-13
,llustrasi &ereng /engan $idang &un;ur
Pada kondisi lapangan, diatas atau dimuka lereng sering dijumpai adanya
tension crack yang terisi air.
66
G
a Gw
1
"
f p W
Gambar 4-1!
&ongsoran $idang
Keterangan,
H D tinggi lereng
K D berat blok
U D tekanan air dari bidang longsor
L D tekanan air dari tension crack
D sudut lereng
p D sudut bidang longsor
M D kedalaman tension crack
M! Dpanjang kolom air pada tension crack
7aktor Keamanan 7 D 1aya-gaya penahan
1aya-gaya penggerak
7 D 3 . , N /K 3os p . U . L Sin p 0 'an
K Sin p N L 3os p
67
dimana :
7 D aktor kemantapan lereng
3 D kohesi pada bidang luncur
, D panjang bidang luncur /m0 D /H . M0. 3osec p
D sudut geser dalam batuan /
o
0
U D O !. M! .,
L D O ! . M
&
!
K D O. H
&
[ / # . /M%H0
&
0 3ot p . 3ot ] jika tension crack
diatas lereng
K D O. H
&
[ / # . /M%H0
&
0 3ot p . /3ot p. 'an . #0 ], jika tension
crack dimuka lereng
M D H / # . 3ot . 'an p 0
8ika terjadi getaran yang diakibatkan oleh adanya gempa, peledakan maupun
akti5itas manusia lainnya, maka persamaan menjadi :
7 D 3 . , N [ K / 3os p . a Sin p 0 - U . L Sin p 0 'an
K / Sin p N a 3os p 0 N L 3os p
dimana :
a D percepatan getaran pada arah mendatar akibat gerakan gempa atau
kendaraan
B. Lon!so"an Baj$.
Congsoran jenis ini lebih sering ditemukan di lapangan dibandingkan
dengan longsoran bidang. Sebagai contoh analisis hanya akan dibahas tentang
longsoran baji yang dibentuk oleh dua bidang lemah. -alam analisis dengan
68
menggunakan metode Hoek dan 2ray, longsoran baji dianggap hanya akan
terjadi pada garis perpotongan kedua bidang lemah tersebut.
Bidang B Bidang A
:a3
4aris perpotongan
69
:b3
5 bidang B
? + 2
bidang A
1
"
:c3
Gambar 4-1'
Model &ongsoran $a@i
70
RANGKUMAN
PEMBELA)ARAN 2
1. Mate"$a1 Tanah
Untuk menganalisis atau menilai kestabilan lereng dipakai dua metoda yaitu
$etoda <umerik dan $etoda Kesetimbangan 2atas. $etoda <umeric
menggunakan Program 7inite ;lemen, 2oundari ;lement $ethode atau yang
lainnya, Sedangkan $etoda Kesetimbangan 2atas Sering dipakai karena lebih
praktis pengerjaannya. Untuk perhitungan dan analisa kestabilan lereng tambang
pada material tanah yang sering digunakan adalah ;
16 7oek 1hart
/6 1ara $ishop
Pada lereng tanah atau pada batuan yang lapuk%sangat terkekarkan, bidang
gelincir dianggap%menyerupai lingkaran /circular0. Kriteria kestabilan suatu lereng
dihitung berdasarkan -akto" Keamanan /-K0 yaitu;
Gaa-gaa penahan
(K 8
Gaa-gaa penggerak
% Mate"$a1 Batuan
-alam menganalisa atau menghitung kestabilan lereng batuan dapat
digunakan beberapa metoda yaitu;
,. $etoda ,nalitis, yaitu menganalisa kestabilan berdasarkan siat isik dan
mekanik batuan ataupun tanah secara matematis%numerik yaitu dengan
cara;
- matematis
- numeric /finite element, distinct element0
71
2. $etoda ;mpiris, metoda ini digunakan untuk memperkirakan sudut lereng
batuan berdasarkan klasiikasi massa batuan 4$4 //ock 0ass /ating0.
3. $etoda ,nalisa 2alik, metoda ini digunakan untuk menghitung kestabilan
lereng batuan ataupun tanah berdasarkan hasil-hasil pemantauan.
Selain beberapa metoda diatas, analisa stereograik seringkali dilakukan, untuk
menganalisa potensi kelongsoran lereng batuan. $etoda ini tidak k!antitati
tetapi cukup dipercaya untuk mengetahui potensi kelongsoran bidang. ,nalisa
stereograik ini dapat digabungkan dengan $etoda ,nalitis matematis sehingga
hasilnya k!antitati.
a. Metoda Ana1$t$s
1. Ana1$sa Ste"eo!"a5$k
$etoda ini digunakan untuk penilaian a!al kemungkinan adanya potensi
kelongsoran pada suatu daerah. -ata diambil dengan menggunakan pemetaan
geologi serta identiikasi struktur. Parameter yang penting adalah;
a. Arientasi dari bidang diskontinyu /jurus dan kemiringan0
b. 2idang diskontinyu dianggap menerus
c. Harga sudut geser dalam bidang diskontinyu lebih kecil dari sudut
bidang diskontinyu
d. Arientasi lereng
%. Metode Ana1$t$s G"a5$s Da"$ Hoek C B"a9
$etoda ini digunakan untuk jenis material batuan dimana longsoran
dianalisa menurut bidang lemah.
A. Lon!so"an B$dan!
-alam menganalisis longsoran bidang dengan metode Hoek dan 2ray;
anggapan untuk proyeksi stereograis termasuk dalam asumsi, termasuk
asumsi berikut:
- bidang dimana terjadinya longsoran harus mempunyai strike yang
sejajar atau tidak melebihi &+
+
dengan strike muka lereng
72
- bidang gelincir harus daylight atau sudut lereng lebih besar dari sudut
bidang gelincir
- sudut bidang gelincir /bidang diskontinyu0 harus lebih besar dari sudut
riksi /sudut geser dalam0 bidang gelincir /bidang diskontinyu0.
B. Lon!so"an Baj$.
Congsoran jenis ini lebih sering ditemukan dilapangan dibandingkan
dengan longsoran bidang. Sebagai contoh analisis hanya akan dibahas tentang
longsoran baji yang dibentuk oleh dua bidang lemah. -alam analisis dengan
menggunakan metode Hoek dan 2ray, longsoran baji dianggap hanya akan
terjadi pada garis perpotongan kedua bidang lemah tersebut.
73
E*ALUASI DAN KUN+I )A,ABAN
PEMBELA)ARAN 2
E*ALUASI
#. ,nalisa kestabilan lereng yang bagaimana yang paling simple dalam nenilai
kestabilan timbunan batuan penutupB .
,. ,nalisa kesetimbangan batas
2. ,nalisa Hoek 3hart.
3. ,nalisa 2ishop.
-. ,nalisa Hoek P 2ray.
&. Untuk menganalisa kestabilan batuan, digunakan analisa empiris. ,nalisa ini
memerlukan parameter batuan dari mana B;
,. 2esarnya perpindahan dari hasil pemantauan
2. Uji kekuatan massa batuan di lapangan.
3. Hasil kuat tekan mencerminkan kekuatan massa batuan
-. Semua salah.
". Pada analisa Hoek P 2ray, tegangan air pada tension cracks akan
memperbesar gaya penggerak, besarnya harga tegangan air tersebut adalah;
,. L Sin
2. L 3os
3. L 'an
-. Salah semua.
6. 8urus sebuah kekar utama memotong jurus sebuah lereng dengan perbedaan
jurus sebesar "+
+
, menurut Hoek P 2ray lereng tersebut apakah akanQQ:
,. Congsor
2. 2elum tentu longsor.
74
3. Stabil.
-. Semua salah.
*. Pada analisa Hoek P 2ray, harga 9%H D #, maka lereng dalam keadaanQ..
,. Stabil
2. Cabil.
3. ,kan longsor.
-. Semua salah.
KUN+I )A,ABAN
#. 2
&. -
". 2
6. 3
*. ,
75
PEMANTAUAND PERKUATAND DAN PERA,ATAN LERENG
Tujuan khusus
Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat:
#. $enyebutkan prinsip pemantauan lereng tanah%batuan
&. $enjelaskan prinsip perkuatan lereng tanah%batuan
". $enjelaskan prinsip pera!atan lereng tanah%batuan
3.1 Pemantauan
Pelaksanaan pemantauan dilakukan untuk mengetahui tingkat dan
kuantitas kelongsoran secara nyata dan cepat melalui angka-angka numerik.
Hal ini perlu dilakukan sebagai peringatan dini adanya bahaya sehingga dapat
diambil tindakan secepatnya yang cocok.
2eberapa alat diciptakan untuk memantau pergerakan tanah misalnya;
a. 5lectronic ,istance 0easurement 85,09/(urface (tick
,lat ini digunakan untuk mengukur perbedaan posisi suatu titik /surface
stick0 pada muka lereng yang tidak terlalu curam atau pada bench. $onitoring
dilakukan dari suatu tempat yang relati tidak bergerak dengan jarak antara &* m
hingga &+++ m. Ketepatan pengukuran dapat mencapai N%- +," mm.
PEMBELAJARAN 5
76
.')
Surface Stick
Gambar !-1
Pengukuran Posisi "ur0a;e "ti;k /engan 5lat A/M
b. 2nclinometer
,lat :nclinometer digunakan untuk memantau pergerakan bagian atas dari
suatu lereng, dimana titik acu ada dibagian ba!ah lereng yang bergerak.
Hnclinometer
Fenyimpangan lubang
karena gerakan tanah erkiraan batas gerakan
Arah gerakan longsor
acuan tak bergerak
Gambar !-2
Pemantauan Menggunakan ,n;linometer
77
,lat ini digunakan untuk lereng yang cukup besar dan luas, sedangkan :n-Place
:nclinometer digunakan untuk lereng yang relati kecil. Pengukuran dilakukan
dengan cara mengukur penyimpangan lubang bor
c. (lope 0onitoring (ystem
-igunakan untuk mengukur kelongsoran pada muka lereng timbunan tanah
Antenna untuk mengirim data
kawat
Frobe
Gambar !-3
Peantauan Menggunakan "lope
Monitoring "stem
d. 0agnetic (lope 53tensometer
,lat ini digunakan untuk memantau pergerakan lereng tanah. Pengukuran
dilakukan berdasarkan perpindahan magnit dalam lubang bor.
78
HH
H Batas longsor yang mungkin
A
B *
'=titik tdk bergerak
Gambar !-4
Pemantauan Menggunakan "lope ABtensometer
'itik - di angkerkan pada tanah yang tak bergerak, titik 2 dan 3 merupakan
magnit yang diangkerkan pada tanah yang mungkin akan bergerak. 8ika hanya
blok : bergerak maka magnit 2 akan bergerak menjauhi angker -, tetapi jika blok
: dan :: bersamaan bergerak, maka magnit pada 2 dan 3 yang akan bergerak
menjauhi -.
3.% Pe"kuatan
Pada situasi dimana geometri lereng harus dipertahankan, atau
pemotongan lereng tidak menguntungkan, tetapi di lain pihak terjadi
ketidakstabilan lereng. $aka perlu dilakukan stabilisasi lereng.
A. Sta$1$sas$ Lon!so"an Pada Ben6h
8ika kelongsoran terjadi pada individual slope, baik berupa kelongsoran
baji atau kelongsoran bidang, maka penggunaan split set atau rockbolt lebih
menguntungkan.
79
Strap
8ockbolt
Split Set
Gambar !-!
Perkuatan $atuan /engan "plit "etC>o;kbolt
8umlah perkuatan yang digunakan tergantung dari beban yang harus ditahan,
kedalaman perkuatan serta parameter kekuatan perkuatan. Pelaksanaan dari
perkuatan tersebut dapat dilakukan saat pemotongan lereng, atau beberapa saat
setelah pemotongan lereng supaya mudah pelaksanaannya dan kondisi bidang
longsor masih rapat.
'etapi jika kelongsoran menyangkut beberapa individual slope, maka
perlu dilakukan stabilisasi dengan perkuatan yang lebih kuat.
80
Bidang lemah
0arikan
grout
Gambar !-'
Perkuatan /engan Prestressed 1able $olt
2eberapa perkuatan yang biasa dilakukan adalah menggunakan cable
bolt atau thread bar.
Pada beberapa kasus sering ditemukan adanya lempung yang mudah
lapuk%pecah jika terkena udara, maka perkuatan melalui penyemprotan semen
perlu dilakukan jika dinilai perlu.
3.& Pe"aEatan Le"en!
Kelongsoran pada lereng tambang adalah hal yang harus dihindari, oleh
sebab itu disain lereng serta pencegahan haruslah tindakan yang diutamakan.
Seringkali tindakan pemotongan lereng bagian atas atau penimbunan toe harus
dilakukan.
81
Bagian y Bagian yang dipotong
Bagian yang ditimbun
Gambar !-)
Tindakan Pemotongan 5tas 5tau Penimbunan Kaki &ereng
Selain itu lereng tanah sangat rentan terhadap kondisi perubahan muka
air tanah serta erosi permukaan.
2eberapa tindakan pencegahan kelongsoran akibat kondisi hidrologi,
adalah:
a. drainase sekeliling pit dengan maksud untuk menghindari mengalirnya
air permukaan kedalam pit. $engalirnya air permukaan kedalam pit
selain akan membuat masalah pada penambangan, juga akan
menimbulkan erosi dan merembes masuk ke dalam lereng yang dapat
memicu terjadinya kelongsoran.
air dialirkan keluar
82
paritan pemotong aliran
Gambar !-*
"aluran 5ir Permukaan /isekitar Pit
b. pemompaan diluar batas pit dengan maksud untuk menurunkan
permukaan air tanah
m6a6t seb6 pemompaan
m6a6t set6pemompaan
Gambar !-:
Pemompaan %ntuk Menurunkan Muka 5ir Tanah
c. pembuatan drainase dari muka lereng dengan cara membuat lubang
/pipe drain0 menembus muka lereng
83
'indakan ini dilakukan untuk menurunkan tekanan air disekitar
dinding%lereng pit
m6a6t seb6drainase
m6a6t set6 drainase
pipa
Gambar !-1D
Pengendalian 5ir "ekitar Muka &ereng
Kalau bagaimanapun pengelolaan air pada pit /bench0 sangat penting dilakukan,
karena air yang mengalir di bench dapat meresap kedalam tanah dan memicu
kelongsoran.
Pada beberapa kasus, untuk mencegah kelongsoran, dilakukan perkuatan pada
muka lereng dengan cara soil nailing, grouting atau shotcrete dengan wire mesh
pada muka lereng
RANGKUMAN
PEMBELA)ARAN 3
84
1. Pemantauan
a. (urface (tick
,lat ini digunakan untuk mengukur perbedaan posisi suatu titik /surface
stick0 pada muka lereng yang tidak terlalu curam atau pada bench. $onitoring
dilakukan dari suatu tempat yang relati tidak bergerak dengan jarak antara &* m
hingga &+++ m. Ketepatan pengukuran dapat mencapai N%- +," mm.
b. 2nclinometer
,lat :nclinometer digunakan untuk memantau pergerakan bagian atas dari
suatu lereng, dimana titik acu ada dibagian ba!ah lereng yang bergerak.
,lat ini digunakan untuk lereng yang cukup besar dan luas, sedangkan :n-
Place :nclinometer digunakan untuk lereng yang relati kecil. Pengukuran
dilakukan dengan cara mengukur penyimpangan lubang bor
c. (lope 0onitoring (ystem
-igunakan untuk mengukur kelongsoran pada muka lereng timbunan tanah
d. 0agnetic (lope 53tensometer
,lat ini digunakan untuk memantau pergerakan lereng tanah. Pengukuran
dilakukan berdasarkan perpindahan magnit dalam lubang bor.
%. Pe"kuatan
8ika kelongsoran terjadi pada indi5idual slope, baik berupa kelongsoran
baji atau kelongsoran bidang, maka penggunaan ?split set@ atau rockbolt lebih
menguntungkan.
8umlah perkuatan yang digunakan tergantung dari beban yang harus
ditahan, kedalaman perkuatan serta parameter kekuatan perkuatan.
Pelaksanaan dari perkuatan tersebut dapat dilakukan saat pemotongan lereng,
atau beberapa saat setelah pemotongan lereng supaya mudah pelaksanaannya
dan kondisi bidang longsor masih rapat.
&. Pe"aEatan Le"en!
85
Kelongsoran pada lereng tambang adalah hal yang harus dihindari, oleh
sebab itu disain lereng serta pencegahan haruslah tindakan yang diutamakan.
Seringkali tindakan pemotongan lereng bagian atas atau penimbunan toe harus
dilakukan.
Selain itu lereng tanah sangat rentan terhadap kondisi perubahan muka
air tanah serta erosi permukaan.
2eberapa tindakan pencegahan kelongsoran akibat kondisi hidrologi,
adalah:
a. drainase sekeliling pit dengan maksud untuk menghindari
mengalirnya air permukaan kedalam pit. $engalirnya air
permukaan kedalam pit selain akan membuat masalah pada
penambangan, juga akan menimbulkan erosi dan merembes
masuk ke dalam lereng yang dapat memicu terjadinya kelongsoran.
i. pemompaan diluar
batas pit dengan
maksud untuk
menurunkan
permukaan air
tanah
ii. pembuatan
drainase dari muka
lereng dengan cara
membuat lubang
/pipe drain0
menembus muka
lereng
Kalau bagaimanapun pengelolaan air pada pit /bench0 sangat penting
dilakukan, karena air yang mengalir di bench dapat meresap kedalam tanah dan
memicu kelongsoran.
86
Pada beberapa kasus, untuk mencegah kelongsoran, dilakukan perkuatan pada
muka lereng dengan cara soil nailing, grouting atau shotcrete dengan wire mesh
pada muka lereng
E*ALUASI DAN KUN+I )A,ABAN
PEMBELA)ARAN 3
E*ALUASI
#. Untuk memantau gerakan permukaan lereng, maka yang paling simple
digunakan adalah B
,. Surace Stick
2. ;kstensometer.
3. :nclinometer.
-. ;-$.
&. ,lat pantau yang paling teliti untuk memantau pergerakan lereng adalah B
,. (urface (tick
2. 0ultipoint 0agnetic 5kstensometer
3. 2nclinometer
-. ;-$
". Pada tambang batubara dimana o5erburden didominasi lempung, maka
digunakan perkuatan splitset;
,. 3ara perkuatan ini salah
2. 3ara perkuatan ini benar asal splitset cukup rapat
3. 1unakan splitset yang panjang
87
-. Salah semua.
6. Pada pemantauan lereng batuan digunakan :nclinometer:
,. Supaya super5isor mengetahui kondisi pergerakan massa batuan
dibelakang muka lereng
2. Supaya super5isor mengetahui kondisi perkembangan kekar
pada permukaan lereng
3. Supaya super5isor mengetahui kondisi pergerakan massa batuan
dipermukaan lereng
-. Supaya super5isor mengetahui arah gerakan lereng
*. 3ara yang umum untuk mengurangi pengaruh air tanah pada kestabilan
lereng tambang adalah:
,. $embuat sumuran pada sisi terluar pit
2. $elakukan pemompaan air pada dinding pit
3. $embuat saluran disekitar pit
-. 2enar semua
KUN+I )A,ABAN
#. ,
&. 2
". ,
6. -
*. -
88
4. Ran!kuman Akh$"
a. Penggalian massa batuan menyebabkan berubahnya arah tegangan
/stress0 sehingga terjadi konsentrasi tegangan pada kaki lereng.
Konsentrasi tegangan pada kaki lereng akan menyebabkan
ketidakseimbangan.
b. Penggalian pun akan menyebabkan tersingkapnya bidang lemah
batuan sehingga akan menyebabkan terjadinya kelongsoran pada blok
batuan.
c. 7aktor-aktor yang mempengaruhi kestabilan lereng baik untuk
material tanah ataupun batuan adalah ;
- 1eometri lereng
- Kekuatan tanah%batuan atau massa batuan
- 2idang lemah /kekar, sesar, bidang pelapisan dll0
- ,ir /air tanah atau air yang masuk kedalam bidang lemah0
- Pengaruh luar /getaran0
d. $aterial pembentuk lereng tambang terdiri dari tanah dan batuan,
dimana lereng dari tanah mempunyai karakteristik mekanis yang lebih
rendah dibandingkan dengan lereng dari batuan.
e. Parameter mekanis material tanah yang paling menentukan kestabilan
lereng adalah;
89
- kohesi
- sudut geser dalam
- kuat geser.
. Kehadiran air tanah akan mengurangi kuat geser material tanah hal ini
disebabkan air tanah mempunyai tegangan pori yang akan
mengurangi tegangan normal antar butir tanah.
g. Salah satu cara mengklasiikasikan batuan secara engineering adalah
menggolongkan batuan secara ;
- Klasiikasi berdasarkan 1enesa
- Klasiikasi berdasarkan Cithologi
- Klasiikasi berdasarkan Kekuatan batuan utuh.
- Klasiikasi berdasarkan 4ating kekuatan massa batuan
h. Siat massa batuan secara umum adalah;
- Heterogen
- -iskontinue
- ,nisotroph
i. 3ara sederhana untuk menganalisa kestabilan lereng tanah adalah
dengan cara ;
- cara 2ishop, dimana parameter yang diperlukan adalah;
R tegangan air tanah
R sudut geser dalam tanah
R kohesi
R berat jenis
R geometri lereng
- cara grais dengan Hoek 3harts, dimana parameter dan alat bantu
yang diperlukan adalah ;
R kesesuaian kondisi air tanah dengan salah satu charts
R sudut geser dalam tanah
R kohesi
R berat jenis
90
k. 3ara sederhana untuk menganalisa kestabilan lereng batuan adalah
dengan cara Stereograis
l. Pemantauan lereng dilakukan dengan menggunakan alat ;
- inclinometer
- eFtensometer
- surace stick
-atar Pustaka
#. 2ienia!ski,M'. ;ngineering 4ock $ass 3lassiications. 8ohn Kiley P
Sons. #>G>
&. 2raja $. -as. Principles o 1eotechnical ;ngineering. PKS
Publishers.#>G*.
". -unnicli, 8ohn. 1eotechnical :nstrumentation 7or $onitoring 7ield
Perormance. 8ohn Kiley P Sons. #>GG
6. 1ian Paolo 1iani. 4ock Slope stability ,nalysis. 2alkema. #>>&
*. Hoek P 2ray. 4ock Slope ;ngineering. 'hird ;dition. 'he :nstitution o
$ining P $etallurgy, Condon. #>G#
=. 8umikis, ,lred. 4ock $echanics. 'rans 'ech Publications. #>G"
J. Pande, 2eer, Killiams. <umerical $ethods in 4ock $echanics. 8ohn
Kiley P Sons. #>>+
G. Lutukury. :ntroduction to 4ock $echanics. :ndustrial Publishing P
3onsulting, :nc. #>>6
>. Kesley. $ekanika 'anah. 2adan Penerbit Pekerjaan Umum. #>JJ
#+. Killiam Cambe. Soil $echanics..$assachusets :nstitute 'echnology. 8ohn
Killey P Sons.#>=>
91