Anda di halaman 1dari 9

13

BAB II
DISTILASI SISTEM BINER
2.1. Tujuan Percobaan
- Mendefinisikan arti distilasi.
- Membuat grafik antara komposisi larutan dengan berat jenis larutan dari system
biner.
- Membuat kurva antara titik didih dengan komposisi dari sistem biner.
2.2. Tinjauan Pustaka
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (Volatilitas) bahan. alah
satu penerapan terpenting dari metode destilasi adalah pemisahan minyak mentah
menjadi bagian!bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi" pembangkit
listrik" pemanas dan lain!lain.
Gambar 2.2.1 #angkaian alat destilasi biner
Distilasi terbagi menjadi empat bagian$
1%
a. Distilasi sederhana
&ada distilasi sederhana" dasr pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang
jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. 'ika campuran
dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap
lebih dahulu.
Gambar 2.2.2 #angkaian alat distilasi
sederhana
b. Distilasi fraksionisasi atau destilasi bertahap
(ungsi destilasi fraksionisasi adalah memisahkan komponen!komponen cair"
dua atau lebih" dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik
didih kurang dari )* +, dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan
tekanan rendah.
Gambar 2.2. #angkaian alat distilasi
fraksional
c. Distila si uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senya-a!senya-a yang memiliki titik
didih mencapai )** +, atau lebih.
1.
Gambar
2.2.! #angkaian
alat distilasi uap
d. Distilasi
vakum
biasanya digunakan jika senya-a yang ingin didistilasi tidak stabil" dengan
pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau
campuran yang memiliki titik didih di atas 1.* +,. metode destilasi ini tidak
dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika
kondensornya menggunakan air dingin" karena komponen yang menguap tidak
dapat dikondensasi oleh air.
/)0
11
Gambar 2.2." #angkaian alat distilasi vakum
2arutan yang mempunyai titik didih konstan seperti ini disebut a3eotrop. 4itik
didih larutan a3eotrop mirip dengan suatu 3at murni dan sangat berbeda dengan
kebanyakan larutan dari dua cairan yang mendidih pada rentang suhu tertentu. 53eotrop
yang paling dikenal adalah a3eotrop yang terbentuk antara air dan etanol. &ada 1 atm"
komposisi a3eotrop ini adalah 617 berat etanol" dengan titik didih 89") +," di ba-ah
titik didih air dan etanol. :omposisi a3eotrop tergantung pada tekanan. 'adi perubahan
tekanan akan menghasilkan perubahan komposisi a3eotrop" dan juga titik didihnya.
/10
;ukum #oult bila dua cairan membentuk larutan ideal" maka masing!masing
cairan akan menguap sehingga tekanan uap larutannya sama dengan jumlah tekanan uap
parsialnya. 4ekanan uap parsial masing!masing komponen dalam larutan lebih kecil dari
pada tekanan uap murninya" karena pada permukaan larutan terdapat dua 3at yang
saling berinteraksi sehingga kecenderungan tiap komponen untuk menguap berkurang.
<esarnya tekanan uap parsial masing!masing komponen dalam larutan" dirumuskan
oleh #ukum Rou$t" yang berbunyi$
=tekanan uap parsial dari tiap!tiap komponen dalam larutan" sama dengan tekanan
uap komponen tersebut dalam keadaan murni kali fraksi molnya>.
'ika larutan terdiri dari komponen 5 dan <" maka$
&
5
? @
5
A &
5
+.................................................................................................................(1)
&
<
? @
<
A &
<
+................................................................................................................. ())
Dimana$
&
5
dan &
<
? tekanan uap parsial komponen 5 dan <
@
5
dan @
<
? fraksimol komponen 5 dan < dalam larutan
&
5
+ dan &
<
+ ? tekanan uap murni komponen 5 dan <
/)0
:urva berikut menunjukkan susunan campuran pada distilasi sistem biner.
18
Gambar 2.2.%. kurva campuran pada distilasi sistem biner.
Gambar 2.2.&. 53eotrop dengan titik didih tinggi.
2.. A$at 'an Ba#an
5. 5lat yang digunakan
- beakerglass
- botol aBuadest
- Erlenmeyer
- gelas ukur
! karet penghisap
! labu destilasi
! labu ukur
! neraca digital
! pendingin leibig
! piknometer
! pipet tetes
! pipet volume
! statif dan klem
! termometer
! -ater bath
2.". Prose'ur (ercobaan
5. &reparasi larutan
<. <ahan!bahan yang digunakan
! aBuadest (;
)
C)
! etanol (,
)
;
.
C;)
19
Membuat larutan etanol 9*7" 8*7" 1*7" .*7" %*7" 3*7" )*7" dan 1*7
sebanyak .* m2
<. Membuat kurva kalibrasi
Menentukan berat kosong piknometer
Menentukan suhu aBuadest (menetapkan pada ).D,)" kemudian
memasukkannya ke dalam piknometer sampai penuh
Menentukan berat aBuadest dalam piknometer
Menentukan volume piknometer
Memasukkan larutan etanol (dalam konsentrasi yang telah ditentukan) dalam
piknometer dan menentukan berat jenisnya
Membuat grafik antara berat jenis dengan komposisi larutan etanol.
,. &roses distilasi
Mencampurkan 1.* m2 etanol 617 dengan 1* m2 aBuadest kemudian
memasukkannya ke dalam labu distilasi
Melakukan distilasi pada larutan tersebut kemudian menampung destilatnya E
3* m2 /destilat (F)0 dan menetapkan suhunya pada ).D,
Memasukkan destilat tersebut ke dalam piknometer dan menentukan berat
jenisnya" kemudian destilat dibuang
Mengambil residu E 3* m2 pada saat pengambilan destilat (F) /residu (F)0"
kemudian mengukur suhu pada labu destilat dan mencatat (4
1
)
Menambahkan )* m2 aBuadest pada labu distilasi
Menetapkan suhu residu (F) pada ).D," kemudian memasukkan residu (F) ke
dalam piknometer dan menentukan berat jenisnya
Memasukkan kembali residu yang telah ditentukan berat jenisnya ke dalam
labu distilasi
Melanjutkan proses distilasi dengan cara seperti di atas dengan penambahan
aBuadest 3* m2 dan %* m2.
2.!. Data Pen)amatan
4abel )...1. Data :urva :alibrasi Gtanol
<erat piknometer kosong )1"16 gr dengan volume ). m2
Ho :omposisi
,
)
;
.
C; (7)
<erat 2arutan
(gr)
<erat 'enis
(grIm2)
<erat 4otal
16
1.
).
3.
%.
..
1.
8.
9.
6.
9*
8*
1*
.*
%*
3*
)*
1*
*
16"31
)*"1.
)*"9
)1"3)
)1"8
))"*1
))"3)
))"1)
)3"18
*"88%%
*"9*1
*"93)
*"9.)9
*"919
*"99)%
*"96)9
*"6*%9
*"6%19
%1"*.
%1"91
%)"%6
%3"*1
%3"36
%3"8.
%%"*1
%%"31
%."31
4abel )...). Data distilat yang dihasilkan pada distilasi
4abel )...3. Data residu yang dihasilkan pada distilasi
2.%. Data *asi$ Per#itun)an
4abel ).1.1. 4abel data hasil perhitungan
4itik didih <erat jenis <erat jenis :omposisi :omposisi
&enambahan
5Buadest
<erat Destilat
(gram)
<erat 'enis
Destilat (gIcm
3
)
<erat 4otal
(massaJpiknometer)
1* m2
)* m2
3* m2
)*"11
)*"9
)*"66
*"9)%%
*"93)
*"93
%)"3
%)"%6
%)"19
&enambahan
5Buadest
<erat #esidu
(gram)
<erat 'enis
#esidu
(gIcm
3
)
<erat 4otal
(massaJpiknometer) 4itik didih
1* m2
)* m2
3* m2
)1"18
)1"91.
))".1
*"9%19
*"98%1
*"6*)%
%)"91
%3"..
%%").
%9
o
,
%6
o
,
.*
o
,
)*
distilat (gIcm
3
) residu (gIcm
3
) distilat (7) residu (7)
%9
o
,
%6
o
,
.*
o
,
*"9)%%
*"93)
*"93
*"9%19
*"98%1
*"6*)%
.6"896%
.."896%
.1"9%)1
%9
33"319%
19"8319
2.&. Gra+ik

Gra+ik 2.&.1 ;ubungan komposisi dengan berat jenis etanol

Gra+ik 2.&.2 ;ubungan komposisi dengan titik didih distilat dan residu
)1
2.,. Pemba#asan
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan yakni antara etanol dengan air. Dalam percobaan ini menggunakan etanol
dan air" dimana titik didih etanol 89 K, dan titik didih air 1** K," pada proses
distilasi ini menggunakan suhu etanol 89 K, sehingga etanol lebih cepat menguap
daripada air. ;asil distilasi ini disebut dengan distilat yang merupakan etanol"
sedangkan residunya merupakan campuran air dan etanol. &ada setiap
penambahan air 1* m2" )* m2" dan 3* m2 kadar etanol di dalam residu semakin
berkurang karena menguap dan menjadi distilat.
&ada gambar ).8.1. menunjukkan bah-a semakin besar komposisi etanol dalam
larutan maka berat jenisnya semakin kecil. Dalam hal ini hubungan komposisi
etanol dan berat jenisnya berbanding terbalik" karena semakin kecil komposisi
etanol" maka komposisi air semakin besar" sehingga berat jenisnya semakin
mendekati berat jenis air yaitu *"61%9 gIm2.
&ada gambar ).8.). terlihat bah-a antara titik didih dengan komposisi berbanding
terbalik. Dimana berat jenis destilat dan residu semakin besar diikuti dengan
kenaikan titik didih.
&ada saat dilakukan proses distilasi volume etanol yang diperoleh (destilat)
berkurang dari volume etanol a-al" hal ini disebabkan karena$
! sifat volatil bahan (kemudahan menguap bahan)
! jenis bahan yang didistilasi
! temperatur
! volume bahan
2.&. -esim(u$an
1. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan yakni antara etanol dengan air.
). emakin besar komposisi etanol dalam larutan maka berat jenisnya semakin kecil.
3. Dengan adanya kenaikan titik didih maka komposisi destilat dan residu semakin
kecil.

Anda mungkin juga menyukai