Anda di halaman 1dari 24

FISTULA ANI

Andreas 1210211131
DEFINISI
Robekan atau kerusakan mukosa anus dan kanal
anus, biasanya disebabkan tinja yang keras dan
besar melalui anus selama buang air besar
Fissura ani adalah suatu ulkus di mukosa anal kana
l, biasanyakarena trauma sekunder dari konstipasi,
feses yang keras, kriptitis, danulserasi mukosa
yang menutupi hemmorrhoid.(Sabiston)
EPIDEMOLOGI
Insidens terjadinya fissura ani merupakan 1 dalam
350 orang. Frekuensi terjadinya fissure ani sama di
antara laki-laki dan perempuan. Fissura ani lebih
cenderung terjadi pada usia yang lebih muda dan
usia pertengahan.

ETIOLOGI
Trauma (BAB keras + pengedanan, seks anal)
Non trauma (Penyakit Crohn,kanker anorektal,
leukimia)
KLASIFIKASI
Keighley membagi fissura ani menjadi:
1. Fissura ani primer
- Akut
- Kronis
2. Fissura ani sekunder

Fissura ani primer tampak sebagai suatu superficial
ulcer pada mukosa anal di bawah linea dentata,
apabila letaknya lebih ke proksimal hampir dapat
dipastikan merupakan fissura ani sekunder akibat
penyakit lain.
Fissura ani dikatakan akut bila penyakit terjadi
kurang dari 6 minggu, dan dikatakan kronis bila
sudah lebih dari 6 minggu.

MANIFESTASI KLINIS
Nyeri didaerah rektum, biasanya digambarkan
seperti rasa terbakar, rasa terpotong, atau seperti
terasa robekan.
Konstipasi akibat takut nyeri.
Feses keras
Buang air besar berdarah warna merah terang
pada permukaan feses. Darah biasanya tidak
bercampur dengan feses.
Malodorous discharge / sekret melalui anus yang
berbau tidak enak
Pruritus

PATOFISIOLOGI
Apabila feses yang keras melewati anal akan
terjadi perenggangan dan merobek mukosa anal.
Fisura ani biasanya terjadi pada bagian anterior
dan posterior, di duga daerahini merupakan daerah
lemah.
ketika feses melewati anal massa akan disalurkan
ke bagian anterior dan posterior oleh karena adany
a otot pada bagian lateral.
Fissura akan meningkatkan kontraksi internal anal
sphingter dan meningkatkan tekanan istirahat pada
anal.
Peningkatan tekanan menyebabkan iskemia pada
area disekitar fissura.
Adanya spasme yang berulang pada anal
dan adanya iskemia yang berlanjut akan
menyebabkan fissura menjadi kronis oleh karena
ulkus yang tidak dapat sembuh

PEMERIKSAAN FISIK
Pada inspeksi sering ditemukan skin tag, fissura,
dan hipertropi papilla.
Pemeriksaan dilakukan dengan menarik kedua
pantat secara perlahan-lahan untuk melihat apakah
ada skin tag, discharge, atau darah.
Pada rectal touche dapat ditemukan traktus fibrosa
atau uliran di bawah kulit.
Pengeluaran pus secara spontan dapat terlihat atau
terjadi saat penekanan dengan jari tangan
Fissura ani akut terlihat eritem dan mudah
berdarah. Pada fissura yang kronis, nyeri tidak
begitu hebat sehingga pemeriksaan colok dubur
dapat dilakukan.
Fissura ani kronik ditandai dengan tiga gejala klasik
yaitu ulkus yang dalam, sentinel pile (dimana
terbentuk saat bagian dasar fissura mengalami
edema dan hipertropi), Papilla anal membesar.

DIAGNOSIS
Pemeriksaan anoskopi : inspeksi adanya fissura di
ani
Pemeriksaan sigmoidoskopi : menyingkirkan
penyakit kolorektal lain
Pemeriksaan Rontgen usus besar : menyingkirkan
penyakit rektal dan kolon
Pemeriksaan colok dubur : meraba apakah ada
benjolan/hemoroid/nyeri di anus
DIAGNOSIS BANDING
- Hidradenitis supuratif
- Infeksi sinus pilonidal
- kista sebasea perianal
- kolitis ulseratif dan
- penyakit Crohn

TALAK
Lebih banyak non bedah, sebagian besar tidak ada
pengobatan khusus
Gejala dan tanda hilang dalam 2 minggu
Jika robekan/ luka anus tidak membaik dalam 6-8
minggu dilakukan pembedahan
TALAK SUPORTIF
Banyak makanan tinggi serat
Banyak minum air
Banyak berolahraga
Memakai alat pelunak tinja (preparat docusate)
Mandi/cuci anus dan sitz baths (duduk di air hangat
10-20 menit/hari )
NON BEDAH
Krim/supositoria yang mengandung anestesi
(lidocaine, tetracaine)
Krim yang mengandung Ca-channel blocker
(Nifedipine)
Krim yang mengandung kortikosteroid
(hidrokortison)
Krim yang mengandung nitrogliserin
Toksin botulinum
BEDAH
Partial Lateral Internal Sfingterotomi : tujuan dari
sfingterotomi internal adalah sfingter internal yang
hipertrofi dipotong dan menyebabkan
mengurangi ketegangan dan memungkinan fissura
ani untuk sembuh.

Dilatasi sfingter : prosedur ini merupakan dilatasi
atau strecthing dubur yang dikendalikan di bawah
anestesi umum. hal ini dilakukan karena salah satu
faktor penyebab fisura anus dianggap
sebagai sfingter internal yang ketat dan
peregangan membantu untuk
memperbaiki kelainan yang mendasari

KOMPLIKASI
Langsung
- Perdarahan
- Impaksi fecal
- Hemoroid
Tertunda
- Inkontinensia
- Rekurens
- Stenosis analis
- Penyembuhan luka lambat

PROGNOSIS
Prognosis dari penyakit ini sangat baik setelah
sumber infeksi dan fistula teridentifikasi. Fistula
akan menetap bila tidak didrainase dengan benar.
Dengan tindakan yang tepat dan mengikuti anjuran
yang, maka prognosis dari fistula ani baik.
Komplikasi pun dapat terhindarkan.

Anda mungkin juga menyukai