Anda di halaman 1dari 38

2

SIKLUS REPRODUKSI
Pematangan gamet
Gamet jantan
Spermatogenesis = spermatogonium spermatid
Spermiogenesis = spermatid spermatozoa
Gamet betina
Oogenesis = oogonium sel telur
Perkawinan dan pemijahan
Perbandingan jenis kelamin/sex ratio (1:1)
Ruaya spawning ground
Pembuahan dan awal perkembangan
Oosit + sperma = zigot
Sifat internal dan eksternal
3
Pembuahan / Fertilisasi
Proses mekanik =
pertemuan spermatozoa dan sel telur melalui lubang pd
chorion (micropyle)
Ruang pembuahan besar (jml spermatozoa banyak)
Kondisi optimum, spermatozoa dpt bertahan 1 2 menit
Lubang microphyle kecil (corong) monosperm
Kasus polysperm spermatozoa yg tdk melebur diserap
sbg bhn makan
Stlh pembuahan rongga alveoli pecah rongga perivitelline
longgar telur dpt berotasi
DIAGRAM TELUR
Fertilisasi
5
Pemijahan /Spawning : keluarnya telur dr
ikan betina disertai pembuahan oleh
spermatozoa dr ikan jantan
Eksternal
Internal

MACAM :
OVOVIVIPAR
OVIPAR
FERTILISASI EKSTERNAL
FERTILISASI / PEMBUAHAN SEL TELUR &
PERKEMBANGAN LARVA TJD DI LUAR TUBUH
INDUK.
TJD HAMPIR PD SEMUA IKAN TELEOSTEI
HANYA SIFAT DR TELUR :
TERAPUNG (BOUYANT) GURAMI, CUPANG
BERPEREKAT (ADESIV) CIPRINUS, CLARIAS
MENGENDAP NILEM, TAWES, SALMON,
PD SARANG (NEST) MYSTUS, KETING
OVIPAR FERTILISASI EKSTERNAL, LARVA
BERKEMBANG DI LUAR TUBUH INDUK

6
FERTILISASI INTERNAL
FERTILISASI OVUM & PERKEMBANGAN
LARVA DALAM TUBUH INDUK
DALAM UTERUS (PARI, HIU)
DALAM KANTUNG (HYPPOCAMPUS, IKAN
PIPA)
OVOVIVIPAR FERTILISASI INTERNAL, LARVA
BERKEMBANG DALAM TUBUH INDUK, NUTRISI
SESUAI KANDUNGAN YOLK (IKAN PARI
/DASIATIS, HIU)
DALAM ABDOMEN (CRUSTACEA KEPITING,
UDANG)

7
8
lanjutan
Chemis / Kimiawi = gamone
Telur =
Gynomone I (mempercepat pergerakan dan menarik
spermatozoa spesies sama scr khemotaksis)
Gynomone II (mengumpulkan dan menahan spermatozoa
pada permukaan telur)
Spermatozoa =
Androgamone I (menekan aktivitas spermatozoa dalam
genital jantan)
Androgamone II (melunakkan permukaan chorion telur)
SPERMATOZOA DAN OVUM
10
Telur
Jenis berdasar jumlah deutoplasma/kuning telur dsb (nelsen, 1953)
iso (homo)-lecithal : mammalia, deutoplasma sedikit dalam butir-
butir lemak, terbesar dalam cytoplasma
Telo (meso)-lechital : kuning telur relatif banyak, berkumpul pada 1
kutub vegetalis
Bagian-bagian utama telur
Selaput kapsul/chorion, vitelline, selaput plasma / ooplasma
Jika keluar terbentuk ruang perivitelline dan terjadi pengerasan
chorion
Kutub animalis (inti) & (kuning telur/cytoplasma) pd kutub
vegetalis
Microphyle, lubang berbentuk corong untuk jalan pembuahan
Penetasan dan pengeraman telur dipengaruhi suhu, ukuran, cahaya
dan kandungan O
2
dalam air

11
Penggolongan Telur
Dasar : bentuk, warna, keadaan permukaan,
ukuran, butiran /globule minyak, dll
Klasifikasi umum
Berdasarkan jumlah kuning telur
Oligolechital : sangat sedikit, ex. Amphioxus
Telolechital : lbh byk, ex. Sturgeon, di daerah empat
musim
Macrolechital : banyak, keping cytoplasma di kutub
vegetalis pada kebanyakan ikan
12
lanjutan
Berdasarkan berat jenis
Non bouyant : tenggelam dan tetap, ex. Trout,
salmon, tdk ada chy, kadang ditimbunan
batu/kerikil
Semi bouyant : tenggelam perlahan, mudah
tersangkut, ukuran kecil, ex. Coregonus, Cyprinid,
Clarias
Terapung : banyak butir minyak & besar, pd
kebanyakaan ikan laut, Gurami
13
lanjutan
Berdasarkan kualitas kulit luarnya
Non adhesive : tidak menempel, ex. Salmon
awalnya sdkt adhesive (fase pengerasan cangkang)
Adhesive : melekat kuat, ex. Ikan mas
Bertangkai: tangkai kecil untuk menempel, ex. Ikan
smelt
Berenang : filamen panjang untuk menempel pada
substrat, membantu telur terapung, ex. Nilem
Gumpalan lendir : diletakkan pada gumpalan lendir.
Ex. pada Perch dan lele
14
lanjutan
Berdasarkan kondisi lingkungan
Tersebar : tdk ada lindungan dr induk utk survive
Tersebar (dg syarat perlindungan ttt, tanpa pengawasan)
Dlm benang lendir, cangkang (tangkai adhesive), kapsul
pelindung, cangkang modifikasi adhesive
Gumpalan lendir (bukan sarang) dijaga induk jantan
Telur dlm sarang (pasir/batu, substrat ttt, gelembung)
Telur dibawah objek ttt
Penyesuaian khusus (mulut, kulit tubuh, dll)
Kerjasama dg hewan lain
15
Pengeraman
Faktor menentukan pengeraman
Suhu : derajat (suhu x lama penetasan) korelasi
positif
Cahaya : sebagian besar korelasi positif
karbondioksida dan amonia : tekanan CO
2
rendah
jml ruas tulang blk sedikit
Ion-ion karbonat berpengaruh pada
kekerasan chorion
Prolarva
16
17
Penetasan : Pada Ikan Pembelahan Telur
Meroblastik (Bagian kutub Animalis)
Mekanik
Aktivitas dari dalam melalui tekanan setelah perkembangan
Pelunakan pembungkus telur oleh enzim chorionase
pH dan suhu optimum (Randal 1969) 7,9 9,6 dan 14 20
0
C
Enzimatik
Melalui aktivitas enzim pseudokeratine (chorionase) yang
dihasilkan oleh kelenjar endodermal di daerah pharynx
Perkembangan dan pertumbuhan
Prolarva & Post larva
Batasan keberadaan dan kandungan kuning telur
Masa paling kritis
TAHAPAN PERKEMBANGAN EMBRIO IKAN
(Fuiman and Werner, 2002)
18
19
Prolarva
Tdp kantong kuning telur
Tubuh transparan dg bbrp butir pigmen blm jelas fungsinya
Sirip dada & ekor blm sempurna
Sirip perut blm nyata (tonjolan)
Mulut & rahang blm berkembang, usus berupa tabung
Sistem peredaran darah & pernafasan blm sempurna
Posisi sering terbalik

Post larva
Stlh kuning telur habis s/d terbentuk organ mirip induk
Mrpk masa paling kritis (predasi, makanan, energi, bukaan
mulut)
Juvenile
Beberapa mengalami metamorfose
Ex. Ikan yg bernafas dg paru-paru, sidat (leptocephalus)
Dewasa

20
LARVA IKAN AIR TAWAR
(Fuiman and Werner, 2002)
21
LARVA IKAN AIR LAUT
(Fuiman and Werner, 2002)
22
23
Fase Pembelahan Sel
Pembelahan sel : mitosis (diploid) dan
meiosis (haploid)
Tahapan :
Prophase : kromosom terlihat jelas / tebal, sentriol
mjd dua
Metaphase : kromosom terletak pada equator sel
Anaphase : pasangan kromosom terbelah menjadi
dua, terbentuk benang spindel
Telophase : terbentuk dinding sel baru, dua sel
Mitosis
24
Meiosis
25
26
Embriologi
Pembuahan s/d menetas
Tergantung jenis telur
iso (homo)-lecithal : holoblastic, terjadi secara meridian

Telolechital : meroblastic, kuning telur tidak ikut membelah,
kombinasi, pd akhir tdp periblast atau tropoblast (terkait
kuning telur)
Fase-fase
Cleavage : zygot sampai tahap morulla
Morula : tahap awal perkembangan
Blastula : selapis sel pada kutub anima (32-64 sel), lapisan
ectoderm, endoderm dan mesoderm
Gastrula : berkembang menjadi 2 lapis, mulai terpisah
bagian-bagian sel calon organ
27
Fase Embriologi
Cleavage : tahap awal
pembelahan

Stadia 1 sel



Stadia 2 sel



Stadia 4 sel



Stadia 8 sel



28
Morulla : awal perkembangan
Blastula : selapis sel pada kutub anima (32-64 sel)

Morulla


Blastula


29
Gastrula : berkembang menjadi 2 lapis, mulai terpisah
bagian-bagian sel calon organ
Gastrula
Terbentuk Bakal
kepala dan ekor Embrio
30
Perkembangan Lanjut Embrio
31
Organogenesis
Fase pembentukan organ (defferensiasi)
Organogenesisi
Dimulai dengan terbentuknya jaringan
epidermis, neural, mesoderm dan endoderm
Neural : otak, ganglion syaraf, mata
Endoderm : organ pencernaan dan kelenjarnya,
termasuk endokrin
Mesoderm : ginjal, pembuluh darah, jantung,
sistem rangka dan otot
32
Organogenesis
PERKEMBANGAN LARVA PADA CRUSTACEA
Pembelahan Telur Holobalstik ( Seluruh bagian
telur mengalami Pembelahan) (Slack, 1997)
33
PERKEMBANGAN LARVA UDANG
HIDUP PADA AIR LAUT
NAUPLIUS :Tahapan perkembangan yang ditandai
hanya memiliki antena dan mandibula, dilengkapi
branchiopoda (insang yg ada pada ruas kaki)
ZOEA : Tahapan perkembangan yang ditanda mulai
dilengkapi maxilla, dilengkapi branchiopoda,
MYSIS : Tahapan perkembangan yang mulai lengkap,
branchiopoda masih tampak jelas,
POSTLARVA : Mulai migrasi pada perairan estuarin
(muara sungai),
34
35
TAHAPAN PADA UDANG
36
37
38

Anda mungkin juga menyukai