Murtaza Hipertensi Esensial
Murtaza Hipertensi Esensial
TDS (mmHg)
TDD
Normal
< 120
dan
(mmHg)
< 80
Prahipertensi
120 139
atau
80 89
Hipertensi derajat 1
140 159
atau
90 99
Hipertensi derajat 2
160
atau
100
berusia > 65 tahun. Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar
berasal dari negara-negara yang sudah maju. Data dari The National Health and
Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukkan bahwa dari tahun 19992000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang berarti
terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika, dan terjadi peningkatan 15 juta
dari data NHANES III tahun 1988-1991. Hipertensi esensial sendiri merupakan
95% dari seluruh kasus hipertensi (Sudoyo, 2007).
3. Etiologi, Patogenesis, dan Patofisiologi
Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi menjadi 2 kategori (Depkes RI,
2007):
1.
2.
Penyakit ginjal.
c.
a. Tonus simpatis
b. Variasi diurnal
3. Keseimbangan antara modulator vasodilatasi dan vasokonstriksi: endotel
pembuluh darah berperan utama, tetapi remodeling dari endotel, otot polos
dan interstisium juga memberikan kontribusi akhir.
4. Pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan pada sistem renin,
angiotensin dan aldosteron.
Kaplan dalam Sudoyo (2007) menggambarkan beberapa faktor yang
berperan dalam pengendalian tekanan darah yang mempengaruhi rumus dasar
Tekanan Darah = Curah Jantung x Tahanan Perifer.
3.
4.
5.
3. Loop Diuretics
Diuretik loop bekerja pada bagian asenden loop of Henle, menghambat
reabsorbsi sodium dan klorida.
a. Furosemide (lasix)
Furosemide meningkatkan ekskresi air dengan menginterfensi
sistem ko-transpor yang berikatan dengan klorida, sehingga
menghambat reabsorbsi sodium dan klorida di bagian asenden loop
of Henle dan tubulus renal distal. Dosis untuk setiap pasien bersifat
individual.
b. Torsemide
c. Bumetanide
d. Ethacrynic acid
4. Alpha Adrenergic Blocking Agents
memiliki
aktivitas
stabilisasi
membran
dan
a. Captopril
10
hidroklorotiazida
Hidroklorotiazid
Hidroklorotiazid
(Maxzide,
(Diovan
(Lopressor
Maxzide-25,
HCT),
11
dan
HCT),
Dyazide),
valsartan
triamterene
valsartan
amlodipine
terjadinya penyakit aterosklerotik pada 30% orang dan kerusakan organ pada 50%
orang setelah 8 10 tahun dari onset penyakit (Riaz, 2005; Makmun, 2003).
Kematian akibat penyakit jantung iskemik maupun stroke meningkat
secara progresif seiring kenaikan tekanan darah. Untuk setiap kenaikan tekanan
sistolik sebesar 20 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 10 mmHg dari tekanan
darah 115/75 mmHg, angka mortalitas meningkat dua kali lipat (Riaz, 2005;
Makmun, 2003).
Morbiditas dan mortalitas pada hipertensi emergency tergantung pada
sejauh mana disfungsi end organ dan sejauh mana pengontrolan tekanan darah.
Dengan pengontrolan tekanan darah dan kepatuhan dalam pengobatan, angka
kelangsungan hidup 10-tahun penderita dengan krisis hipertensi mendekati 70%
(Riaz, 2005; Makmun, 2003).
Dalam studi jantung Framingham, risiko gagal jantung kongestif pada usia
yang sama 2,3 kali lebih tinggi pada pria dan 3 kali lebih tinggi pada wanita
dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya lebih rendah. Data Multiple
Risk Factor Intervention Trial (MRFIT) menunjukkan bahwa risiko relatif untuk
mortalitas pada penyakit jantung koroner bervariasi yaitu 2,3-6,9 kali lebih tinggi
pada orang-orang dengan hipertensi ringan hingga berat dibandingkan dengan
orang-orang dengan tekanan darah normal. Resiko relatif untuk stroke berkisar
antara 3,6-19,2. Persentase risiko populasi untuk penyakit arteri koroner bervariasi
yaitu 2,3-25,6%, sedangkan risiko untuk stroke berkisar antara 6,8-40% (Riaz,
2005; Makmun, 2003).
Nephrosclerosis adalah salah satu kemungkinan komplikasi pada
hipertensi kronis. Pasien dengan nefropati diabetes yang menderita hipertensi juga
berisiko tinggi untuk menderita penyakit ginjal stadium akhir. Pengurangan
tekanan darah dapat memperbaiki fungsi ginjal. Deteksi awal nephrosclerosis
hipertensi adalah dengan mendeteksi mikroalbuminuria dan intervensi terapi
12
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, W. Aru, 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Departemen Kesehatan RI, 2007. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas.
Jakarta.
Riaz, Kamran, 2005. Hypertension. Ohio: Department of Internal Medicine,
Wright State University School of Medicine.
Makmun, H. Lukman, 2003. Pendekatan Holistik Penyakit Kardiovaskular II.
Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ganiswarna, Sulistia G.,1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
13