Anda di halaman 1dari 4

Peristiwa Pelayangan Gelombang Peristiwa pelayangan adalah peristiwa penguatan dan

pelemahan bunyi akibat superposisi dua gelombang yang amplitudo dan arahnya tidak perlu
sama dan getaran yang ditimbulkannya di setiap titik berbeda frekuensinya.
Bunyi atau suara adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat
melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi,
gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis
dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalamHertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain,
sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar
olehtelinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai
variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz
disebut infrasonik.

Gambar 1.22 Pelayangan Gelombang


Coba kita tinjau sebuah titik yang dilalui dua gelombang yang menyebabkan terjadinya peristiwa
pelayangan gelombang ini. Titik akan mengalami simpangan akibat gelombang pertama (dengan
frekuensi f1) dengan persamaan sebagai berikut
y1 = Asin 2f1.t
dan simpangan oleh gelombang kedua (frekuensi f2) memenuhi persamaan:

y2 = Asin 2f2.t
sehingga superposisi simpangan itu adalah:
y = y1 + y2 = A[sin 2f1.t + sin 2f2.t]
dengan menggunakan aturan sinus maka akan diperoleh:

dengan menggunakan aturan sinus maka akan diperoleh:

Dengan 2f1 = 1 2f2 = 2 Dengan demikian, diperoleh persamaan peristiwa pelayangan


gelombang

Dengan

dan

Bentuk persamaan

dapat diubah menjadi

Ap memiliki nilai antara 2A dan -2A. Perubahan amplitudo ini memiliki frekuensi sebesar

Frekuensi perubahan amplitudo ini jelas terdengar jika nilai f2 f1 tidak besar. Maka, nilai f2 f1
inilah yang disebut frekuensi pelayangan. Jadi, frekuensi pelayangan dirumuskan sebagai
berikut.
fp = f2 f1
dengan nilai
f2 > f1

Anda mungkin juga menyukai