Anda di halaman 1dari 10

Kasus 3-4

Rendell Company
Latar Belaakang
Fred Bevin adalah seorang pengontrol pada Pengontrol Divisi dari Perusahaan Rendell
dimana perusahaan ini mempunyai 7 divisi operasional yang bertanggung jawab pada
manufacturing dan marketing. Pengontrol Divisi bertanggung jawab pada financial
accounting internal, auditing, dan analysis of capital budgeting requests. Fred Bevins merasa
tidak puas karena selama ini Pengontrol Divisinya hanya melaporkan pekerjaan kepada
atasaannya yaitu General Manager Divisi. General Manager Divisi membicarakan budget
divisinya dengan manajemen puncak dan Pengontrol Divisi hanya diminta untuk
membicaraka hal hal teknis dan dia diberlakukan sebagai staff. Dengan ketidakpuasaan
akan tindakan General Manager Divisi ini menginspirasi Bevins untuk membuat perubahan
dengan menerapkan cara baru yang pernah dipelajari di Martex Company yaitu menerapkan
penggambaran tugas dan tanggung jawab organisasi. Caranya adalah pengawas organisasi
dibebani dengan tanggung jawab dalam menetapkan standar biaya dan keuntungan
perusahaan serta mengambil tindakan yang tepat untuk melihat apakah standar ini sudah
tercapai atau belum.
Rumusan Permasalahan
Kendala dalam menerapkan teknik pengontrolan yang modern terjadi karena adanya
hubungan yang tidak bagus antara pengontrol divisi dan pengontrol perusahaan (Mr Bevins).
Kami merumuskan masalah dari kasus ini kedalam beberapa pointa yakni sebagai berikut:
1. Apakah Rendell Company harus mengganti system pengendalian perusahaan mereka
menjadi seperti yang diterapkan martex company?
2. Apakah mereka tetap menggunakan system yang telah ada?
Analisis Permasalahan
Dengan melihat kasus yang terjadi diatas kami mencoba untuk membandingkan untuk
menganalisis keuntungan dan kekurangan apabila menggunakan system martex company dan
apabila tetap menggunakan system yang ada.
Berikut keunggulan dan kelemahan apabila perusahaan menggunakan system pengendalian
martex company.

Keunggulan
Pengontrol

Kelemahan
perusahaan

mendaptkan Perusahaan harus mengeluarkan biaya yang

informasi yang cukup dan relevan dengan lebiuh untuk menetapkan system ini
yang terjadi di divisi perusahaan
Aliran Informasi pengendalian menjadi lebih Terjadinya
cepat dan lebih akurat

ketidak

harmonisan

antara

pengendali divisi dengan manajer divisi


karena divisi mrnganggap pengendali divisi
sebagai mata-mata kantor pusat
Terjadinya penurunan kinerja divisi yang
disebabkan ketidak harmonisan pengendali
dan divisi perusahaan

Berikut keunggulan dan Kelemahan Apabila tetap menggunakan System yang ada.
Keunggulan

Kelemahan

Terjadinya keselarasan antara manajer divisi Penyaluran Informasi kepengontrol pusat


dan pengendali divisi

menjadi lebih lambat

System telah dilaksanakan lama sehingga Informasi

yang

diberikan

akan

tidak memerlukan waktu tambahan untuk menimbuil;kan keraguan bagi pengendali


penerapan system

pusat karena kedekatan pengendali dengan


manajer divisi

Tujuan

divisi

tercapai

dengan

adanya

keselarasan antara pengendali dan manajer


divisi

Kesimpulan
Karena sistem akuntansi sudah lama berada di perusahaan, perubahan mungkin tidak mudah
diterima oleh divisi yang bersangkutan. Perubahan tersebut dapat menyebabkan kegagalan
fungsi dalam struktur organisasi dimana divisi pengontrol yang melaporankan langsung ke
pengontrol perusahaan akan menyebabkan ketidakstabilan pada otoritas struktur divisi.
Dengan demikian, pengendalian harus diberikan dalam melestarikan struktur kekuasaan di
setiap divisi. Lebih baik jika perusahaan menghadapi masalah kegemukan dalam anggaran

biaya daripada menyerah pada perintah di setiap divisi dan mengacaukan baris mapan dari
otoritas. Penjagaan pengontrolan saat ini akan lebih baik daripada mengubahnya ke dalam
struktur Martex dalam mencapai tujuan dan sasaran Perusahaan.
Rekomendasi
Perusahaan Rendell dapat mempertahankan struktur organisasi saat ini dengan menerapkan
sistem kontrol tambahan untuk mengatasi permasalahan budget. Sistem kontrol tersebut
adalah:
1. Menerapkan sistem akuntansi terpusat. Kita tidak bisa memaksa departemen atau
divisi untuk merubah sistem akuntansi mereka karena Ini akan memakan waktu
banyak dan mungkin berbeda dengan kebutuhan divisi serta hal ini akan
menyebabkan konflik dan tidak efisien. Akan lebih baik jika mengembangkan sistem
akuntansi perusahaan dan membuat divisinya untuk menyerahkan data dan informasi
mereka. Akan ada kesalahan, tetapi perusahaan tersebut akan hidup dengan itu.
2. Tetapkan target atau standar. Membandingkan biaya saat ini dengan standar industri
dan perusahaan untuk mengurangi kegemukan budget. Selain pembandingan ini,
variabel kritis atau kunci dapat dicermati lebih sering untuk mencapai kontrol yang
lebih baik dari sistem.

Kasus 4-2
New Jersey Insurance Company
Latar Belakang
Divisi Hukum NJIC bertanggunga jawab atas seluruh urusan hokum yang berkaitan dengan
operasional perusahaan. Selain itu, divisi tersebut member nasihat kepada manajemen

perusahaan mengenai perkembangan yang ada dan di masa depan yang berkaitan dengan
perpajakan dan peraturan lain, serta mengenai keputusan-keputusan pengadilan yang
berpengaruh terhadap perusahaan. Divisi tersebut mewakili perusahaan dalam hal itigasi,
berkonsultasi dengan departemen-departemen yang berkaitan dengan implikasi-implikasi
hokum dari kebijakan perusahaan, seperti rencana tunjangan pegawai dan menguji seluruh
kontrak besar dimana perusahaan tersebut menjadi bagiannya. Ia juga memberikan berbagai
jasa pelayanan hokum yang berkaitan dengan investasi perusahaan dimasa sekarang maupun
proposal investasi.
Rumusan Masalah
Permasalahan terjadi disaat permintaan akan transaksi surat utang melonjak dimana
banyaknya permintaan peminjaman kepada NJIC, tugas divisi hokum untuk permasalahan ini
adalah memeriksa seluruh instrument utang untuk memastikan bahwa semuanya bisa
melindungi kepentingan-kepentingan NJIC. Dalam menjalankan tugasnya divisi hokum pun
menjadi kewalahan sehingga memerlukan tenaga bantuan, namun pihak perusahaan tidak
mau menambah jumlah karyawan untuk divisi hokum. Kami pun menyimpulkan
permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut,
1. Apakah perusahaan memerlukan pengacara eksternal yang baru dalam mengahadapi
permalsalahan tersebut?
2. Apakah perusahaan tetap dengan pemikiran yang ada untuk tidak menambah personil
baru?
Analisis Masalah
Kami mencoba untuk berdiskusi untuk menyelesaikan permaslahan ini, dan kami mencoba
menganalisis sehingga menghasilkan analisis sebagai berikut. permasalahan ini terjadi ketika
permintaan surat utang terjadi peningkatan yang signifikan. Dalam permasalahan ini memang
divisi hukum memerlukan tenaga tambahan guna mengoptimalkan tugasnya agar
kepentingan-kepentingan perusahaan tetap terlindungi. Namun perlu diingat bahwa
perusahaan enggan untuk menambah karyawan baru sehingga divisi hokum tidak bisa
menambah personilnya. Keputusan perusahaan memang relevan apabila memang permintaan
surat utang hanya muncul ketika waktu-waktu tertentu saja, sehingga apabila pada saat
permintaan berkurang tidak terjadi karyawan yang menganggur. Namun apabila permintaan

terus menerus sepanjang tahun perlu diperhatikan untuk menambah karyawan baru. Pada
kasus ini permintaan surat utang hanya muncul pada waktu-waktu tertentu.
Kesimpulan
Pada permasalahan ini dapat dilihat bahwa inti permaslahan muncul ketika permintaan akan
surat utang kepada perusahaan meningkta secara signifikan pada waktu tertentu sehingga
perlu dilakukan penambahan personil pada saat waktu tersebut.
Rekomendasi
Pada permasalahan ini kami pun merekomendasikan kepada perusahaan untuk mendatangkan
personel baru untuk membantu divisi hokum namun bersifat tidak tetap atau hanya dipanggil
disaat permintaan transaksi utang meningkat secara signifikan sehingga tidak terjadi
pengangguran kinerja dalam divisi hukum pada saat permintaan transaksi tidak terlalu
banyak.

Kasus 5-4
Abrams Company
Latar Belakang Perusahaan
Perusahaan Abrams memproduk suku cadang untuk mobil, truk, bus, dan peralatan pertanian.
Bagian produksi adalah bagian: pengapian, transmisi, dan mesin. Suku cadang dijual ke
manufaktur peralatan asli (OEM) dan distributor dimana suku cadang dijual ke pengecer
kemudian dijual lagi sebagai suku cadang pengganti kepada konsumen. Distributor ini
disebut Divisi aftermarket (AM Divison). Masing-masing divisi produksi dikelola oleh Wakil
Presiden dan General Manager yang diharapkan mencapai target ROI. Divisi AM juga
diharapkan mendapatkan pengembalian tahunan sesuai dengan target investasi.
Rumusan Masalah
Dalam kasus ini ada 1 permasalah utama yaitu Manajemen puncak merasa bahwa divisi AM
dan tiga divisi produksinya merupakan pusat laba.
Analisis Masalah
Dengan kebijakan perusahaan, penjualan suku cadang internal dilakukan dengan harga diluar
pasar OEM. Jika suku cadang telah dijual sebagai suku cadang OEM pada tahun sebelumnya
maka harga pasar OEM yang asli disesuaikan dengan inflasi ke atas agar mencapai harga jual
divisi AM. Permasalah yang terja ketika suku cadang yang ditransfer meru upakan suku
cadang divisi AM dan ternyata suku cadang tersebut tidak pernah dijual oleh Perusahaan ke
pasar OEM. Adanya perlakuan AM sebagai captive customer, divisi AM dan pelanggan luar
OEM menempatkan tuntutan persaingan teknologi pada pabrik manufaktur spesifik dan
pabrik tersebut ternyata disukai pelanggan karena bisnis ini bisa dijalankan di tempat lain,
sedangkan divisi AM tidak bisa membeli suku cadang dari luar pabrik. Sehingga untuk
mengatasi permasalahan ini perusahaan harus membuat sebuah keputusan mengenai
kelangsungan divisi AM karena sebagai pusat laba seharusnya AM memiliki input dan dan
output yang jelas sedangkan disaat melihat kasus ini divisi AM ustru tergantung kepada divisi
lain.
Kesimpulan
Seperti yang telah kami jelaskan pada analisis masalah bahwa seharusnya perusahaan
mempertimbangkan kembali divisi AM sebagai pusat laba, karena divisi AM belum

memenuhi criteria sebagai salah satu pusat laba karena sifatnya yang tergantung dari divisi
lain.
Rekomendasi
Perusahaan harus melaksanakan studi kelayakan kepada divisi AM guna kelangsungannya
pada perusahaan tersebut guna mewujudkan kinerja perusahaan yang efektif untuk mencapai
tujuan perusahaan kedepanya.

Kasus 6-4
Strider Chemical Company
Latar Belakang
Presiden Strider Chemical Company (SCC) mengumumkan bahwa akan merubah system
fungsional menjadi system divisional. Ada enam divisi yang dipersiapkan guna menanggapi
keputusan tersebut. Hambatan muncul ketika dilakukan pembuatan laporan rugi dan laba
bulanan yang diinginkan untuk setiap divisi, harga dari produk-produk yang ditransfer dari
divisi yang satu ke divisi yang lain. Di SCC presiden berperan sangat penting dalam pentapan
harga transfer perusahaan.
Rumusan Masalah
Kami mendapatkan rumusan masalah yang dapat kami angkat adalah mengenai system
penetapan harga transfer yang seperti apa yang paling efektif dilakasanakan di SCC?
Analisis Masalah
Seperti yang kita ketahui, permasalahan mulai muncul pada saat salah satu divisi SCC yakni
divisi Williams menetapkan harga transfer produknya karena divisi tersebut merasa sangat
dipengaruhi oleh penetapan harga transfer tersebut. Penetapan harga transfer oleh divisi
wiliam menyebabkan divisi lain mencoba untuk pendapatan mereka dengan pendapatan divisi
wiliams terutama divisi pemasok bahan baku divisi wiliams. Selain itu divisi yang menerima
transfer dari divisi wiliam menerima efek yang selanjutnya dimana mereka menjual harga
barang mereka kepada pelanggan menjadi lebih mahal. Dalam masalah ini presiden
seharusnya memikirkan seluruh kepentingan divisi-divisi yang yang ada dan membuat sebuah
keputusan harga transfer yang terbaik.
Kesimpulan
Kita mengetahui bahwa ada beberapa keputusan harga transfer yang dapat dibuat atau
diputuskan oleh president. Ada beberapa alternative yang bisa diterapkan dalam penerapan
harga transfer adalah harga transfer berdasarkan pasar atau harga transfer yang berdasarkan
negosiasi.
Rekomendasi
Kami merekomendasikan kepada president SCC dalam menetapkan standar yang akan
diberlalkukan adalah menggunakan harga transfer yang dinegosiasikan antar divisi, agar

penetapannya nanti bisa mempertimbangkan pendapat dari seluruh divisi. Mengapa kami
tidak memilih harga transfer berdasarkan pasar karena sudah dijelaskan oleh divisi wiliams
bahwa penetepan harga ini akaan memberikan waktu lebih lama penentuannya karena haruys
mencari data-data tersendiri.

Tugas Kelompok

ANALISIS KASUS-KASUS SISTEN PENGENDALIAN


MANAJEMEN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

Di Susun Oleh:
Dinanda Sulaeman

0902113648

Riana Almukhsi

0902156074

Rima Guspita

0902155684

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2011

Anda mungkin juga menyukai