Anda di halaman 1dari 93

Memahami

Fiqh
Mu`amalah

Al-Maidah :3, An-Nahl 89, Al-Anam : 38

DIN AL-ISLAM
Konpre
hensif

AL-MAIDAH:3

SEMPURNA
AL-ANAM:38

AN-NAHL:89

AQIDAH

SYARIAH
IBADAH

HUKUM PIDANA/
PERDATA

ASURANSI

BANK

ALKHLAK
MUAMALAH

EKONOMI &
FINANSIAL

POLITIK

PASAR MODAL LEASING PEGADAIAN SEKTOR RIEL DLL


MLMS AHAD NET

ISLAM A COMPREHENSIVE WAY OF LIVE


ISLAM

AQIDAH

SYARIAH

MUAMALAH

SPECIAL RIGHT

CRIMINAL LAWS

AKHLAQ

IBADAH

PUBLIK RIGHT

CIVIL LAWS

INTERIOR AFFAIRS

EXTERIOR AFFAIRS

INTERNATIONAL RELATION

ADMINISTATIVE

LEASING

INSURANCE

FINANCE

BANKING

CONSTITUENCY

MORTGAGE

VENTURE CAP

KEDUDUKAN MUAMALAH
DALAM ISLAM


- -


Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari
sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi
konvensional dengan sebab situasi kelahirannya- terpisah
secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan
terpenting ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara
sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan
syariah. (Prof. Dr. Ahmad Muhammad Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad
Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)

Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari


Islam yang sempurna, maka tidak mungkin
memisahkannya dari sistem aturan Islam yang
lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil
Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)

Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita


mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri
yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya,
karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah
Islam. Dengan demikian ia terkait secara
mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad Muhammad
Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil
Islam, Cairo, 1977, hlm.17

Dr.Abdul Sattar Fathullah Said dalam


kitab Al-Muamalah fil Islam (1406
hlm.16) berkata

Di antara unsur dharurat (masalah paling penting) dalam masyarakat


manusia adalah Muamalah, yang mengatur hukum antara individu dan
masyarakat
Karena itu syariah ilahiyah datang untuk mengatur muamalah di antara
manusia dalam rangka mewujudkan tujuan syariah dan menjelaskan
hukumnya kepada mereka



Halaman
14

Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri


adalah masalah kemanusiaan yang maha
penting (dharuriyah basyariyah)

Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah


ibadat dan muamalat. Keduanya terkait
laksana satu tubuh dan keduanya satu
tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan
ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt).
(Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq alMaliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)

Sesungguhnya ekonomi Islam adalah aturan


Tuhan. Setiap ketaatan terhadap aturan ini
merupakan ketaatan kepada Allah Swt. Setiap
ketaatan kepada Allah adalah ibadah. Jadi
menerapkan sistem ekonomi Islam adalah
ibadah (Muhammad Rawwas Qalah, Mabahits fil
Iqtishad al-Islamiy, Kuwait Darun Nafas, 2000, hlm.55)

Menurut Husein Shahhatah, Dalam bidang


muamalah maliyah ini, seorang muslim
berkewajiban memahami bagaimana ia
bermuamalah sebagai kepatuhan kepada
syariah Allah. Jika ia tidak memahami
muamalah maliyah ini, maka ia akan
terperosok kepada sesuatu yang
diharamkan atau syubhat, tanpa ia sadari.
(Buku Al-Iltizam bith-Thawabith asySyariyah fil Muamalat al-Maliyah,Mesir,
2002)I




Halaman
14

Jika jauh jarak perbedaan (kajian) syariah


dengan kajian non syariah dalam bidang
ekonomi ini, maka akan jauhlah kebenaran
dan kebatilan, antara hidayah dan kesesatan.

Karena umat Islam jauh dari kajian


muamalah, maka dalam mencari uang,
banyak umat Islam tersesat ke jalan batil,
seperti bunga bank, bunga asuransi, bunga
koperasi, bunga obligasi, permainan
spekulasi di pasar uang dan pasar modal,
arisan berantai, money game berkedok
MLM, praktek gharar dan maysir dalam
margin trading, dsb.

FARDHU AIN MEMPELAJARI


MUAMALAH
Fiqh Muamalah Ekonomi, menduduki posisi
yang penting dalam Islam. Hampir tidak ada
manusia yang tidak terlibat dalam aktivitas
muamalah, karena itu hukum mempelajarinya
wajib ain(fardhu) bagi setiap muslim
Kewajiban itu disebabkan setiap muslim tidak
terlepas dari aktivitas ekonomi.
Bahkan sebagian besar waktu yang dihabiskan
seorang manusia adalah untuk kegiatan
muamalah, al. mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan diri, keluarga, bahkan negara.

SISTEM SYARIAH ADALAH SISTEM TERBAIK


CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI

Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syariah,


Maka ikutilah syariah itu,
Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang
yang memahami syariah (Al-Jatsiyah : 18)

Perbandingan Alokasi Waktu


untuk Ibadah dan Muamalah
Ibadah Mahdhah 5 x 10 menit = 50 menit
Muamalah (mencari nafkah/kerja)
Mulai jam 7 pagi sd jam 19.00 = 12 jam

1
Banyak kitab
Yang
membahasnya

12
Banyak kitab
Yang
membahasnya

Ayat
Terpanjang
Dalam
Alquran
tentang
muamalah

Realitas Kajian Islam

12

(Ibadah)

(muamalah)

Materi ini
yang dominan
Dibahas para
Ustaz saat ini

Materi ini
Cenderung
diabaikan
dalam pengajian

C.C. Torrey dalam The Commercial Theological


Term in the Quran
menerangkan bahwa Alquran memakai 20
terminologi bisnis. Ungkapan tersebut
malahan diulang sebanyak 370 kali dalam
Alquran

Akibat mengabaikan kajian


Muamalah

Umat Islam tidak memahami fungsi uang,


sehingga tanpa rasa berdosa
mempraktekkan riba di bank, asuransi,
pasar modal dan kredit-kredit lainnya
Umat Islam (bahkan tokoh agama) ikutan
money game berkedok MLM, arisan
berantai, Tabungan haji di Bank Riba
Umat Islam ikutan spekulasi mata uang
Umat Islam ikutan spekulasi di pasar
modal, margin trading, future trading
DPR/DPRD muslim tidak faham kebijakan
fiskal Islam dalam menyusun APBD/APBN

Umat Islam kurang faham praktek


mudharabah, musyarakah, ijarah,
murabahah dan 42 jenis transaksi
muamalah lainnya.
Umat Islam tidak faham 25 perbedaan
bank Islam dengan bank konvensional,
6 perbedaan margin murabahah dengan
bunga, 7 perbedaan bunga dan bagi
hasil

Umat Islam memandang sama saja


bank Islam dan bank konvensional,
asuransi Islam dan konvensional,dll
Ekonomi Islam sama saja dengan
ekonomi konvensional

Oleh karena itu, Khalifah Umar bin Khattab


berkeliling pasar dan berkata :

Tidak boleh berjual-beli di pasar kita, kecuali orang


yang telah mengerti fiqh (muamalah) dalam agama
Islam (H.R.Tarmizi)

Mengembangkan harta, berinvestasi dan berbisnis, tidak


boleh sekehendak hati,(semau gue)
sebagaimana larangan pada umat Nabi Syuaib
Tetapi mesti sesuai dengan syariah Allah.

Dalam konteks ini Allah


Berfirman :







Mereka berkata, Hai Syuaib, apakah agamamu


yang menyuruh kamu agar kamu meninggalkan
apa yang disembah oleh nenek moyangmu atau
melarang kami memperbuat apa yang kami
kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya
kamu adalah orang-orang yang penyantun lagi
berakal

Dua ayat di atas mengisahkan


perdebatan kaum Nabi Syuaib yang
mengingkari agama yang dibawanya
yang mengajarkan Itiqad dan iqtishad
(aqidah dan ekonomi)
Nabi Syuaib mengingatkan mereka
tentang kekacauan transaksi muamaah
ekonomi yang mereka lakukan selama
ini.

Ayat ini berisi dua peringatan penting,


yaitu aqidah dan muamalah
Ayat ini juga menjelaskan bahwa
pencarian dan pengelolaan rezeki
(harta) tidak boleh sekehendak hati,
melainkan mesti sesuai dengan
kehendak dan tuntunan Allah, yang
disebut syariah

Tidak boleh beraktivitas perbankan,


kecuali faham fiqh muamalah
Tidak boleh beraktifitas asuransi,
kecuali faham fiqh muamalah

Tidak boleh beraktifitas pasar modal,


kecuali faham fiqh muamalah
Tidak boleh beraktifitas koperasi,
kecuali faham fiqh muamalah

Tidak boleh beraktifitas pegadaian


kecuali faham fiqh muamalah
Tidak boleh beraktifitas reksadana,
kecuali faham fiqh muamalah

Tidak boleh beraktifitas bisnis MLM,


kecuali faham fiqh muamalah

Tidak boleh beraktifitas jual-beli,


kecuali faham fiqh muamalah

Dr.HuseinSyahhatah
(Guru Besar Univ.Alazhar Cairo) :
Seorang Muslim yang
bertaqwa dan takut
kepada Allah swt, Harus
berupaya keras
menjadikan
muamalahnya
sebagai amal shaleh dan
ikhlas untuk Allah
semata



Sesungguhnya kepentingan manusia hadir di muka bumi
adalah untuk beribadah kepada Allah Swt (Lihat : AzZariyat : 57)



Sesungguhnya tujuan hadirnya manusia di muka
bumi adalah untuk memakmurkan (membangun)
bumi. Hal ini berkaitan dengan investasi dan
pengembangan harta (ekonomi dan finansial)

(Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo,


1996, hlm. 166)

Selanjutnya Dr.Abdul Sattar mengatakan

Artinya : Dari sini jelaslah bahwa Muamalat adalah inti

terdalam dari tujuan agama Islam untuk mewujudkan


kemaslahatan kehidupan manusia. Karena itu para Rasul
terdahulu mengajak umat (berdakwah) untuk mengamalkan
muamalah, karena memandangnya sebagai ajaran agama
yang mesti dilaksanakan, Tidak ada pilihan bagi seseorang
untuk tidak mengamalkannya.(Hlm.16)

Dalam konteks ini Allah berfirman



{ }84

Artinya :

Dan kepada penduduk Madyan, Kami utus saudara


mereka, Syuaib. Ia berkata, Hai Kaumku sembahlah
Allah, sekali-kali Tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan
Janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan.
Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang
baik. Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan
azab hari yang membinasakan (kiamat).
Dan Syuaib berkata,Hai kaumku sempurnakanlah
takaran dan timbangan dengan adil. Janganlah kamu
merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan
janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi
dengan membuat kerusakan. (Hud : 84,85)

Masih kitab Al-Muamalah fil


Islam



Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terusmenerus dilaksanakan para Nabi AS,
sebagaimana firman Allah (hlm.16)

Sesungguhnya kami telah mengutus rasulrasul kami dengan membawa bukti yang
nyata dan telah kami turunkan bersama
mereka Al-Kitab dan neraca keadilan
supaya manusia dapat menegakkan
keadilan itu. Dan kami ciptakan besi yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat
dan berbagai manfaat bagi manusia.
Supaya mereka memergunakan besi itu
dan supaya Allah mengetahui siapa yang
menolong (agamanya) dan RasulNya.
Padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha
Perkasa.

Menurut Dr Abdul Sattar :


Ayat tersebut mengandung dua masalah
penting :
1. Bahwa tujuan utama risalah ilahiyah
(dalam kitab & syariah) adalah
menegakkan aturan (nizham) yang adil
dalam muamalah di antara manusia
2. Menegakkan aturan syariah tersebut
mesti dengan kekuasaan/kekuatan (besi),
setelah dakwah dan tabligh/komunikasi
dilaksanakan (hlm.17)

:
: (
(
:
-

Dua ayat di atas menetapkan dua


kesimpulan utama (penting)
Pertama tujuan utama risalah Tuhan
adalah menegakkan aturan yang adil
dalam muamalah di antara manusia
Kedua,menegakkan sistem muamalah
dan memeliharanya, tidak sempurna
kecuali dengan kekuasaan (tentunya
setelah dakwah dan tabligh)

:
:

Artinya, Maka sempurnalah kemestian (implementasi)


aturan muamalah dari dua hal, pertama, dakwah, kedua,
daulah. Atau dalam bahasa Al-quran kekuasaan dan
hikmah.Sebagaimana firman Allah :

Mereka (tentera Thalut )mengalahkan tentera Jalut


dengan izin Allah. Dalam peperangan itu Daud
membunuh Jalut, Kemudian Allah memberikan
kepada Daud pemerintahan/kekuasaan dan
Hikmah

Memahami/menge
tahui hukum
muamalah maliyah
wajib bagi setiap
muslim, namun untuk
menjadi expert (ahli)
dalam bidang ini
hukumnya fardhu
kifayah

Fardhu kifayah

Wajib

SEKIAN SESI I

SEKARANG MASUK

SESI 2

LITERATUR MUAMALAH EKONOMI

1. Prof. Dr. Muhammad N. Ash-Shiddiqy, dalam buku


Muslim Economic Thinking meneliti 700 judul
buku yang membahas ekonomi Islam. (London,
Islamic Fountaion, 1976)
2. Dr. Javed Ahmad Khan dalam buku Islamic
Economics & Finance : A Bibliografy, (London,
Mansell Publisihing Ltd) , 1995 mengutip 1621
tulisan tentang Ekonomi Islam,

LITERATUR MUAMALAH
EKONOMI
3. Seluruh kitab Fikih Islam membahas masalah
muamalah, contoh : Al-Umm (Imam Syafii),
Majmu Syarah Muhazzab (Imam Nawawi), Majmu
Fatawa (Ibnu Taimiyah), Sekitar 1/3 isi kitab
tersebut tentang muamalah dll.

4. Prof. Dr. Umar Ibarahim Vadillo, Sekitar 1/3 ajaran


Islam tentang Muamalah.

Pengertian Muamalah Menurut Etimologi

Muamalah berasal dari kata


Bentuk Masdar dari

Artinya : Saling bertindak, saling berbuat,


saling mengamalkan

Pengertian Muamalah menurut Istilah


Pengertian Luas

Muamalah

Pengertian Sempit

Pengertian Muamalah (secara Luas)


Menurut Ad-Dimyathi :
Suatu aktivitas keduniaan untuk mewujudkan
keberhasilan akhirat

Menurut Yusuf Musa :


Peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan
ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk
menjaga kepentingan manusia

Segala peraturan yang diciptakan Allah untuk


mengatur hubungan manusia dengan manusia
dalam kehidupannya

Dr.Abdul Sattar Fathullah Said :


dalam Al-Muamalah fil Islam

Pengertian Muamalah Secara Luas..(lanjutan)

Dr.Abdul Sattar Fathullah Said :

Fiqh muamalat ialah hukum syariah


yang berkaitan dengan
transaksi manusia mengenai jual beli,
gadai, perdagangan, pertanian,
sewa,menyewa,
perkongsian, perkawinan, penyusuan
thalak, iddah, hibah & hadiah,
washiat, warisan, perang dan damai.
Al-Muamalah fil Islam, Makkah, Rabithah alam Al-Islami, hlm.12

Kesimpulan

Pengertian Muamalah
Secara Luas

Muamalah adalah : Aturan-aturan Allah untuk


mengatur manusia dalam kaitannya dengan
urusan duniawi dalam pergaulan sosial.

Dalam konteks muamalah dalam makna luas,


Ibnu Abidin membagi muamalah kepada 5
bidang

Muawadhah Maliyah (hukum


kebendaan)
Munakahat (Hukum perkawinan)
Muhasanat (Hukum Acara)
Amanat dan Ariyah (Pinjaman)
Tirkah (harta warisan)

Dalam kajian
muamalah kita,
pengertian luas
ini
tidak kita
gunakan

Pengertian Sempit
Khudhari Byk
Semua akad yang membolehkan
manusia saling menukar manfaatnya
Rasyid Ridha :
Tukar menukar barang atau sesuatu
yang bermanfaat dengan cara yang
ditentukan

Pengertian Muamalah secara


Sempit (Khusus)
Dr.Mustafa Ahmad Zarqa,
Hukum-hukum tentang perbuatan
manusia yang berkaitan dengan
hubungan sesama manusia mengenai
harta kekayaan, hak-hak dan
penyelesaian sengketa.

(Al-Madkhal al-Fiqh Al-Am, Damaskus, 1966-1967, Al-Adib,


hlm.55)

Kesimpulan
Muamalah ialah : Aturan-aturan Allah yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia
dalam memperoleh dan mengembangkan
harta benda
Muamalah ialah aturan tentang kegiatan
ekonomi manusia

Perbedaan Pengertian Muamalah


dalam arti sempit dan luas adalah
dalam cakupannya
Pengertian luas mencakup munakahat,
warisan, politik, pidana.
Sedangkan dalam makna sempit
cakupannya hanya tentang ekonomi
(iqtishadiyah)

Ruang Lingkup Fiqh Muamalah


1.

Harta dan Ukud (akad-akad)

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Buyu (tentang jual beli)


Ar-Rahn (tentang pegadaian)
Hiwalah (pengalihan hutang)
Ash-Shulhu (perdamaian bisnis)
Adh-Dhaman (jaminan, asuransi)
Syirkah (tentang perkongsian)
Wakalah (tentang perwakilan)
Wadiah (tentang penitipan)
Ariyah (tentang peminjaman)
Ghasab (perampasan harta orang lain
dengan tidak shah)
Syufah (hak diutamakan dalam syirkah
atau sepadan tanah)
Mudharabah (syirkah modal dan tenaga)
Musaqat (syirkah dalam pengairan
kebun)
Muzaraah (kerjasama pertanian)
Kafalah (penjaminan)
Taflis (jatuh bangkrut)
Al-Hajru (batasan bertindak)
Jialah (sayembara, pemberian fee)
Qaradh (pejaman)

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

21.
22.
23.
24.
25.

26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.

37.

38.
39.
40.
41.

Bai Murabahah
Bai Salam
Bai Istishna
Bai Muajjal dan Bai Taqsith
Bai Sharf dan Konsep Uang
Urbun (panjar/DP(
Ijarah (sewa-menyewa)
Riba
Sukuk (surat utang)
Faraidh (warisan)
Luqthah (barang tercecer)
Waqaf
Hibah
Washiat
Iqrar (pengakuan)
Qismul fai wal ghanimah (pembagian
fai dan ghanimah(
Qism
ash-Shadaqat

(tentang pembagian zakat)


Ibrak (pembebasan hutang)
Muqasah (Discount)
Kharaj, Jizyah, Dharibah,Ushur
Baitul Mal

Ruang Lingkup di era Modern


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Perbankan
Asuransi
Pasar Modal
Obligasi
Reksadana
BMT (Baitul Mal wat Tamwil)
Koperasi
Pegadaian
MLM Syariah
Fungsi Uang (Moneter)
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Moneter,dll

Modifikasi Akad kontemporer


Ijarah Muntahiyah bit Tamlik atau Bai atTakjir
Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah Muntahiyah bit Tamlik
Al-Kafalah wal Ijarah
Al-Qaradh wal Ijarah
Murabahah wal wakalah
dll

Pembagian

Muamalah

Al-Muamalah
Al-Maddiyah
Muamalah yang mengkaji
Objeknya (bendanya).
( Sehingga kajiannya
Bersifat kebendaan)
Seperti apakah benda itu
Halal, haram, syubhat,mengan
dung manfaat or mudharat

Keharusan membeli benda


halal misalnya dimaksudkan
Untuk mencari ridha Allah,
Bukan profit oriented.

Al-Muamalah
Al-Adabiyah

Muamalah yang mengkaji


Subjeknya,seperti kajian
tentang ijab-qabul, penipuan,
kerelaan, dusta,
Sumpah palsu
dan persoalan
Yang berkaitan dengan
Etika bisnis (adabiyah) dari
pelakunya

Pada prakteknya, pembagian almuamalah al-maddiyah dan almuamalah al-adabiyah tidak dapat
dipisahkan, Jadi pembagian ini hanyalah
teoritis saja,

Maslahat sebagai prinsip Muamalah


Muamalat adalah aturan syariah tentang
hubungan sosial di antara manusia.Dalam
konteks ini berkaiatan dengan ekonomi
Prinsip dasar paling fundamental dan vital
dalam muamalah adalah mewujudkan
kemaslahatan manusia

Sesungguhnya, prinsip dasar dalam


muamalah (ekonomi syariah) adalah
mewujudkan kemaslahatan manusia
Maslahah dalam muamalah itu
memperhatikan (mementingkan) alasanalasan rasional dan situasi kondisi. Illat
atau alasan-alasan rasional ini
merupakan tempat bergantung hukum
syariah.

Maka dalam merumuskan hukum


ekonomi, konsep, teori dan model
ekonomi, syariah Islam memberikan
perhatian sangat besar terhadap
kemaslahatan manusia
Kemaslahatan sebagai maqashid
syariah tsb, bisa ditemukan akal
manusia.

Dalam muamalat, dijelaskan secara luas


illat, rahasia dan tujuan kemaslahatan
suatu hukum muamalat. Ini
mengandung indikasi agar manusia
memperhatikan kemaslahatan dalam
bidang muamalat dan tidak hanya
berpegang pada tuntutan teks nash
semata, karena mungkin suatu teks
ditetapkan berdasarkan kemaslahatan
tertentu, kondisi, adat, waktu dan tempat
tertentu.

Pemuka-pemuka masyarakat Arab sebelum


dakwah Nabi Saw, banyak memperhatikan
kemaslahatan dalam kebiasaan, tradisi dan
adat mereka. Kemudian datang syariat Islam.
Banyak di antaranya yang dilanjutkan, ada
yang diperbaiki dan ada yang dibatalkan.

1.Praktek yang diakui dan dilanjutkan seperti


wadiah, ijarah, jual-beli, syirkah,
Iarah/ariyah, rahn, syufah merupakan
tradisi yang telah berkembang di
masyarakat Arab Pra Islam.
Mata uang dinar dari Romawi dan dirham
dari Persia diakui dan diadopsi Islam
Dalam bidang munakahat ;
khitbah/meminang. Semua ini dilanjutkan
Islam

2.Tradisi dan hukum yang dimodifikasi ;


seperti poligami dan warisan
3. Yang dibatalkan Islam ialah praktek
anak angkat/ tabanni, riba, dan segala
macam jual beli fasid dan terlarang,
seperti bai gharar, bai Najasy, Bai
munabazah/ijon, Ihtikar, talaqqi rukban.

Sikap Islam terhadap Tradisi/hukum pra-Islam

Taqrir ;

(Mengakui)

wadiah, ijarah,
jual-beli,
syirkah,
Iarah/ariyah,
rahn, syufah
Dinar, dirham

Taghyir

Tabthil

(Modifikasi)

(Membatalkan)

poligami
dan warisan,
Ila

tabanni, riba,
maysir

Muamalah dan Tantangan Modernitas

Fiqh Muamalah dan Tantangan Modernitas

Perkembangan sains dan teknologi telah menimbulkan


dampak besar terhadap kehidupan manusia, termasuk
terhadap kegiatan ekonomi bisnis, seperti tata cara
perdagangan melalui e-commerce, kartu kredit, sms
banking, LC, mortgage, leasing, pasar uang, MLM,
instrumen pengendalian moneter, exchage rate, waqf
saham, fiducia, jaminan resi gudang, dsb,
Oleh karena perubahan sosial dalam bidang muamalah
terus berkembang cepat, akibat dari globalisasi, maka
pengajaran fiqh muamalah tidak cukup secara a priori
bersandar (merujuk) pada kitab-kitab klasik, tetapi teksteks fiqh klasik tersebut perlu diapresiasi secara kritis
sesuai konteks, kemudian dikembangkan sesuai
dengan perkembangan zaman dengan menggunakan
ijtihad kreatif dalam koridor syariah dengan
memperhatikan hal-hal berikut

Berijtihad secara kolektif (ijtihad jamaiy)


Menggunakan ilmu ushul fiqh, qawaidh fiqh,
falsafah hukum Islam, dan ilmu tarikh tasyri
Maslahah menjadi pedoman dan acuan,
karena terdapat kaedah Di mana ada
kemaslahatan di situ ada syariah.

Memelihara konsep lama yang


mengandung kemaslahatan (masih
relevan) dan mengambil sesuatiu yang
baru yang lebih maslahah

Aturan syariat Islam dalam


bidang muamalat yang
bersumber (Al-quran dan
Sunnah) umumnya
bersifat prinsip umum.
Maka para ulama/mujtahid
diberikan majal (lapangan
yang luas) untuk
mengembangkannya
secara detail dan aktual
sesuai dengan
kemaslahatan ummat
manusia yang senantiasa
berkembang

Rumusan fiqh muamalah yang sangat lengkap


dan mendatail yang terdapat dalam kitab-kitab
fiqh klasik, sebagian besarnya merupakan hasil
ijtihad para ulama terdahalu dalam upaya
mereka merumuskan dan mengembangkan
prinsip tersebut dalam bentuk praktis yang
detail. Tentunya formulasi fiqh mereka banyak
dipengaruhi atau setidaknya diwarnai oleh
situasi dan kondisi sosial ekonomi yang ada
pada zamannya

Lihat Kaedah Hukum Syariah


berikut !!!.....

KAEDAH HUKUM
SYARIAH

Hukum dapat berubah karena perubahan


zaman, tempat, keadaan dan adat

Contoh-Contoh :
Al-Mudharib Yudharib
Al-Mustakjir Yuajjir
Ijarah Muntahiyah
bit Tamlik or Bai at-Takjir
Musyarakah Mutanaqishah
Musyarakah Muntahiyah
bit Tamlik
Al-Kafalah wal Ijarah
Al-Qaradh wal Ijarah
Murabahah wal wakalah

Dalam produk
Bank Syariah

Dalam
Kartu Kredit
Dlm Pembiayaan

murabahah
Di bank syariah

Prinsip Ibadah & Muamalah


(Kaitannya
dengan Ijtihad dan
Pengembangan
Hukum Islam)

PRINSIP IBADAH
1. Bersifat Tetap (Tsabitah)
2. Tidak bisa berkembang (Nash
Qathiy)
3. Bersifat Khusus/eksklusif
4. Nash-nash lebih rinci (tafshili)
5. Peluang Ijtihad lebih kecil (sempit)

Prinsip Muamalah
Bersifat Elastis ((
Dapat berkembang sesuai dengan
zaman & tempat
Bersifat universal, inklusif
Nash-nash umumnya general
Peluang ijtihad luas

PERBEDAAN PRINSIP IBADAH DAN MUAMALAH


No

IBADAH

MUAMALAH

Bersifat tetap ((

Tidak bisa berkembang Dapat berkembang sesuai


dengan zaman & tempat
Bersifat
Bersifat universal, inklusif
khusus,eksklusif
Nash-nash lebih terinci Nash-nash umumnya
(tafshili)
general
Peluang Ijtihad sempit Peluang ijtihad luas

Bersifat Elastis ((

Dr.Abdul Sattar Fathullah Said


dalam kitab Al-Muamalah fil Islam
berkata :
Di antara unsur dharurat (masalah paling
penting) dalam masyarakat manusia adalah
Muamalah, yang mengatur hukum antara
individu dan masyarakat
Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri
adalah masalah kemanusiaan yang maha
penting (dharuriyah basyariyah)

KAEDAH IBADAH DAN MUAMALAH



Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram, kecuali ada dalil
Yang membolehkannya


Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh
kecuali ada dalil yang melarangnya

Hukum Muamalah dalam Al-Quran


Allah Swt menjelaskan pokok-pokok muamalah
kehartabendaan (muamalah maliyah) yang adil dalam Al-Quran
Adapun prinsip muamalah maliyah tersebut ialah :

Melarang memakan makanan secara bathil (4:29)



Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka-sama suka di antara kamu (An-Nisak : 29)

Melaksanakantransaksi
transaksiatas
bisnis
atassuka
dasar
ridha (Qs.4:29)
Melaksanakan
dasar
rela/ridha
(4:29)

Pencatatan transaksi hutang-piutang (QS.2:282)


Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melaksanakan
hutang piutang sampai waktu tertentu, maka tuliskanlah
4

Akad tansaksi bisnis disaksikan oleh saksi (2:282)


Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli
Dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan

)Larangan riba (Qs.2:275-279

}
275
{


}276{





{ }277





}278{










Keterkaitan Sektor moneter dengan sektor riil (2:275)


Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter
(uang /harga yang dibayarkan)
Ex : Jual Beli Murabahah, Salam, Istishna
Pembiayaan Mudharabah ;
mengkaitkan uang (modal) dengan
Proyek usaha riil

Investasi dengan sistem mudharabah, musyarakah, ijarah

Muzammil ayat 20 :








Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata :


( (
Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : Aku
pihak ketiga dari dua orang yang bersyarikat selama
salah satunya tidak menghianati lainnya (HR. Abu
Dawud dan Hakim).

Sasaran kebijakan
fiskalatas
Islam
melalui
zakat (5:60),
Melaksanakan
transaksi
dasar
suka rela/ridha
)(4:29
(Al-Anfal :41).

Larangan menyuap/sogok, (Al-Baqarah : 188)


Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada
hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa
sedangkan kamu mengetahui (2:188)

10

Memberikan keringanan bagi debitur yang tak mampu

Jika ia mengalami kesulitan (membayar hutang), maka berilah


dia masa tangguh sampai ia mampu membayar (QS.2: 283)

Bila diperhatikan nash-nash Al-Quran


tentang muamalah maliyah, sifatnya global
(kully), tidak terinci (juziy).
Karakter global ini akan membuat hukum
muamalah lebih elastis dan fleksibel
dalam menghadapi perubahan dan
tantangan zaman

Karena sifat global tsb, maka Sunnah-lah yang menjelaskan


Hukum-hukum muamalah menjadi rinci dan detail

Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai