Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Darah
I.
TUJUAN
1. Mengetahui cara memisahkan plasma dan endapan darah.
2. Mengetahui cara memisahkan fibrin dengan serum.
3. Mengetahui kandungan globulin dalam serum.
4. Mengetahui kandungan albumin dalam serum darah.
II.
PRINSIP
1. Mahasiswa mampu memisahan plasma dan endapan darah dengan
menggunakan sentrifuge.
2. Mahasiswa mampu memisahkan fibrin untuk mendapatkan serum darah.
3. Mahasiswa mampu memisahkan kadar protein globulin dalam serum dengan
menggunakan metode salting out dan melakukan tes biuret untuk uji kadar
protein.
4. Mahasiswa mampu menganalisis kadar protein albumin dalam serum dengan
menggunakan metode salting out dan melakukan tes biuret untuk uji kadar
protein.
III.
TINJAUAN PUSTAKA
Darah adalah jaringan catr yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan
sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Volume darah secara keseluruhan adalah satu per dua belas berat badan atau kirakira lima liter. Sekitar 55% adalah plasma darah, sedang 45% sisanya terdiri dari
sel darah. (Pearce, 2006)
Fungsi utama darah adalah alat transportasi, pengaturan suhu tubuh,
memelihara keseimbangan cairan, dan juga sebagai sistem imunitas tubuh
Darah terdiri darisekitar 45% komponen sel dan 55% plasma. Komponen sel
tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping
darah(trombosit). (Corwin, 2000)
berfungsi untuk
Serum
serum merupakan bagian dari cairan tubuh yang bercampur dengan darah.
Serum terdiri dari 4 jenis berdasarkan komponen yang terkandung di dalamnya
yaitu serum albumin, serum globulin, serum lipoprotein, dan serum wewenang.
Masing-masing serum memepunyai fungsi yang berbeda meskipun dalan satu
larutan plasma darah.
serum tidak lagi mengandung faktor pembekuan (termasuk fibrinogen) yang
normalnya terdaoat didalam plasma tetapi sudah terpakai dalam proses koagulasi.
(Murray, 1999). Cara memperoleh serum yaitu darah dibiarkan 15 menit agar
menjendal sehingga fibrinogennya tidak terdapat dalam cairan kemudian di
sentrifuge dan didapatkan serum. (Dawiesah, 1988).
Albumin
Albumin merupakan molekul makro yang memiliki bobot molekul sebesar
17.000-70.000. albumin mengandung belerang, tetapi miskin akan residu asam
amino. (Soemardjo, 2009). Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab
untuk tekanan osmotik koloid darah. Tubuh kita terdiri atas 60% plasma albumin.
Globulin
Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam air,
mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk
endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Globulin disusun oleh dua
komponen yaitu logumin dan vicilin. (Harrow et al, 1962)
Darah Vena
Darah vena adalah darah yang didapat dari pembuluh vena. Memebawa darah
yang miskin akan oksigen menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga
berdinding tiga seperti arteri, tetapi lapisan tengan beotot lebih tipis dan kurang
elastis dari pada arteri. Yang biasanya digunakan untuk penganbilan darah adalah
vena difosacubiti. (Pearce, 2006)
Darah Kapiler
Darah kepiler adalah darah yang didapat dari pembuluh kapiler yang sangan
kecil dimana tempat arteri berakhir. Makin kecil ariteriol makin menghilang
ketiga dindingnya, sehingga ketika sampai pada kapiler yang sehalus rambut,
dinding itu menjadi satu lapisan saja yaitu lapisan endotelium. Lapisan yang
sangan tipis itu memungkinkan limfe merembes keluar memebentuk cairan
jaringan membawa air. Mineral, dan zat makanan untuk sel, dan melalui
pertukaran gas antara pembuluh kapiler dan jaringan menyediakan oksigen dan
menyingkirkan bahan buangan termasuk karbondioksida. (Pearce, 2006)
IV.
Corong
Pipet tetes
penjepit
BAHAN
NaCl
NaCl
CaCL2
(NH4)2SO4
Darah 3 ml
Aquadest
V.
0,9%
1%
20%
22%
CARA KERJA
1. Pemisahan plasma dan endapan
3 ml darah dimasukkan ke dalam tabung reaksi
ditambahkan 2ml (NH4)2SO4 22% letakkan pada rak tabung reaksi dan
didiamkan slma 30 menit
ambil endapan dengan cara menyaring dengan kertas saring dan corong,
gunakan bekker gelas sebagai tempat fitrat
endapan pada kertas saring dicelupkan pada larutan NacL 1% tersedia pada
gelas bekker dengan volume disesuaikan ( 20 ml)
kemudian beri tes buret dengan meneteskan tetes buret pada larutan sampai
diperoleh warna biru muda untuk membuktikan adanya protein globulin
tes biuret
+NaCl
b. Albumin
Gunakan fitrat dari pecobaan globulin (ukur volumenya)
VI.
HASIL PENGAMATAN
1. Pemeriksaan plasma dengan endapan.
No
1.
Nama
Perlakuan
Sampel
Darah Vena Disentrifuge
Manusia 0,7 selama 15 menit
ml
dengan
kecepatan
1500 rpm.
Hasil Pengamatan
Keterangan
Terjadi
endapan darah
dengan
plasma yang
terdapat pada
bagian atas.
Nama
Sampel
Plasma
Mikro
Perlakuan
Ditambahkan
12ml NaCl 0,9
% ditambah 3
tetes CaCl 20 %
, diamkan
selama 30
menit.
Hasil Pengamatan
Keterangan
Terjadi
endapan grl.
Fitrat adalah
serum dan
endapan
merupakan
fibrin.
3. Pemisahan Albumin
No
1.
Nama
Sampel
Serum 1ml
2.
Globulin
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Ditambah 2ml
(NH4)2SO4 22
% dan
didiamkan
selama 30
menit.
Melarutkan
dalam NaCl 1
%, melakukan
tes biuret
sampai bewarna
biru muda.
Keterangan
Terbentuk
endapan
globulin.
Larutan akan
berubah
warna dan
menjadi
bewarna biru
muda
(setelah 80
tetes biuret).
4. Pemeriksaan Albumin
No
1.
2.
Nama
Sampel
Fitrat
Pemeriksaan
Globulin
Endapan
Albumin
Perlakuan
Ditambahkan
(NH4)2SO4
jenuh dengan
perbandingan
1:1 didiamkan
selama 30 menit
dan
menyaringnya.
Dilarutkan
dalam air,
melakukan tes
biuret sampai
bewarna biru
muda.
Hasil Pengamatan
Keterangan
Terbentuk
endapan
bewarna
bening dan
fitrat.
Larutan akan
bewarna biru
muda
(setelah 40
tetes biuret).
VII.
PEMBAHASAN
Darah sampel diambil langsung dari praktikan dan dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang sudah berisi koagulen. Koagulen berfungsi untuk mencegah
pembekuan darah. Darah yang terdiri dari plasma dan sel sel darah dapat
dipisahkan dengan menggunakan alat yang bernama sentrifuge. Penggunaan alat ini
harus seimbang. Apabila hanya ada satu tabung reaksi saja yang akan disentrifuge
maka ambil satu tabung reaksi lagi yang diisi air untuk menyeimbangkannya.
Setelah kurang lebih 15 menit disentrifuge dengan kecepatan 1500 rpm, dapat
dilihat dengan jelas antara plasma dengan endapan sel darah. Dengan sentrifuge
reaksinya lebih sempurna dimana sentrifuge merupakan pemisahan berdasarkan
kecepatan sedimentasi komponen protein akibat adanya gaya sentrifugal.
(Kusumastuti, 2001)
Kemudian plasma diambil dan dimasukkan pada tabung reaksi. Plasma terdiri
dari serum protein dan fibrinogen. Untuk memisahkan serum dan fibrinnya
ditambahkan NaCl 0,9 % dan CaCl2 20%, sehingga fibrin akan mengendap dan
berbentuk gel pada bagian atas atau permukaan sampel. Setelah kurang lebih 20
menit, akan terlihat lapisan tipis gel yang merupakan fibrin dan fitratnya adalah
serum. Pengamatan fibrin ini harus dilakukan dengan seksama karena terkadang
firbin tidak selalu terlihat jelas.
Di dalam serum terdapat protein protein albumin dan globulin. Untuk
mendapatkan atau menentukan adanya globulin ditambahkan (NH4)2SO4 22%
(ammonium sulfat jenuh). Prosedur ini untuk memisahkan protein dengan cara
pengendapan dengan penambahan larutan garam berkonsentrasi tinggi yang biasa
disebut dengan salting out. Protein mempunyai struktur yang tidak stabil sehingga
mudah mengalami denaturasi yang meliputi presipitasi dan koagulasi. Albumin
merupakan protein yang larut dalam air sedangkan globulin mempunyai sifat sukar
larut dalam air. Akan tetapi di dalam serum yang mengandung kedua protein
(albumin dan globulin) ini ditambahkan garam ammonium sulfat 22%, maka protein
akan terdenaturasi atau daya larut globulin akan berkurang sehingga globulin akan
terpisah sebagai endapan. Denaturasi protein ini dipengaruhi adanya garam logam
berat, pH, panas, perubahan tipe pelarut dan lain sebgainya. Pada denaturasi terjadi
perubahan terhadap struktur sekunder, tersier, dan kuartener molekul protein tanpa
terjadinya pemecahan ikatan kovalen sehingga terkadang dapat berlangsung secara
reversible dan dapat mengalami retanurasi atau penyusunan kembali molekul
VIII. KESIMPULAN
1. Darah yang telah disentrifuge menghasilkan plasma darah bewarna kuning
bening dan endapan yang berupa keping darah.
2. Setelah proses penambahan larutan dan inkubasi plasma membentuk gel fibrin
dan fitrat yaitu serum.
3. Sampel darah posirif mengandung protein serum globulin.
4. Sampel darah posirtif mengandung protein serum albumin.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn C.2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT.
Gramedia
diakses