1. TUJUAN
1. Untuk memahami dan terampil melakukan teknik pengujian tinta dengan spot test.
2. Untuk memahami dan terampil melakukan teknik kromatografi kertas dalam
pengujian tinta.
3. Untuk menentukan nilai Rf dari hasil kromatografi kertas.
4. Untuk mengetahui aspek kimia-fisika teknik kromatografi kertas dalam pengujian.
5. Untuk mengetahui perubahan warna yang diberikan oleh berbagai macam jenis tinta
terhadap beberapa reagen.
2. DASAR TEORI
Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna yang digunakan
untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta bersama pena dan pensil digunakan untuk
menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks,
berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa
yang membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur
basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan, memungkinkan
penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara
dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. (Wiex Lan,
2011)
Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta,
pewarna, dan dan bahan-bahan aditif lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan
dan rupa tinta ketika kering. Pengujian tinta sangat erat kaitannya dengan pengujian
kertas. Dalam banyak kasus pengujian sangat jarang ditemukan tinta yang diuji dalam
bentuk cair, umumnya tinta yang diuji sudah berada dalam bentuk tulisan pada suatu
kertas. Sehingga hal ini menyulitkan pemeriksaan tinta pada kasus pemalsuan dokumen.
Karena untuk mendapatkan tinta dari dokumen akan diperiksa kemungkinan terjadi
kerusakan dokumen. Oleh karena itu pencarian metode yang tepat untuk identifikasi tinta
haruslah tidak merusak dokumen, diusahakan kerusakan yang terjadi sangat kecil. Selain
itu halhal lain yang perlu dipahami dalam pengujian tinta adalah komposisi tinta, proses
pembuatan, serta sejarah perkembangan berbagai jenis tinta yang biasa digunakan pada
rentang masa tertentu. (Wiex Lan, 2011)
3.
Plat tetes
Pipet tetes
Batang pengaduk
Kertas kromatografi
Chamber kromatografi
Gelas beaker
Gelas ukur
Pipet kapiler
Kertas saring
Tabung reaksi
i.2 Bahan
ii.
Bermacam-macam tinta
Aseton
Propanol
Aquades
Asam oksalat 5%
Asam sitrat 5%
H2SO4 15%
HNO3
NaOH 4%
NH4OH 10%
KCN 2%
HCl 10%
Prosedur Kerja
iii.
Skema Kerja
iii.1 Eksperimen spot tinta
Plat tetes
Ditetesi tinta (2-3 tetes)
Plat tetes berisi tinta
Ditetesin dengan reagen
Perubahan warna diamati
Tinta
Diekstraksi dengan aseton dalam tabung
reaksi
Ekstrak tinta
Ditotolkan pada kertas kromatografi
Kertas kromatografi + ekstrak
tinta
Dielusi pada chamber kromatografi
Hasil elusi
Dikeringkan
Kertas kromatografi dengan noda-noda terpisah
Ditandai nodanya
Hasil Rf
iii.3
iv.
Sampel Tinta
A(Hitam)
B (Hitam Cina)
C (Merah)
D (Ungu)
Asam Oksalat
Hitam
Hitam
Merah
Biru Kehitaman
Asam Sitrat
Hitam
Hitam
Merah
Ungu
H2SO4 15%
Hitam
Hitam
Merak Pekat
Hijau Pekat
HNO3 20%
Biru Kehitaman
Hitam
Merah Pekat
Hijau Kehitaman
NaOH 4%
Hitam
Hitam
Coklat
Biru Kehitaman
Biru Kehitaman
Hitam
Merah Pekat
Ungu
Hitam
Hitam
Merah
Hijau Kehitaman
Biru Kehitaman
Hitam
Merah Kecoklatan
Biru
Hitam
Hitam
Merah
Ungu
NH4OH 10%
HCl 10%
KCN 2%
Air
40
: 5
Volume propanol =
Volume aseton =
Volume air =
x 10 = 5,5 ml
x 10 = 4 ml
x 10 = 0,5 ml
c) Nilai Rf
Sampel tinta
v.
Nilai Rf
A (Hitam)
B (Hitam Cina)
C (Merah)
D (Ungu)
0,95
Pembahasan
Percobaan ini dilakukan untuk menguji tinta dalam ilmu forensik dengan metode
spot test dan kromatografi kertas. Pengujian tinta perlu dilakukan karena banyaknya tinta
yang digunakan untuk pemalsuan dokumen, sehingga dapat dideteksi tinta apa yang
digunakan. Komponen-komponen tinta ini dipisahkan dan diidentifikasi dengan spot test
dan kromatografi kertas.
Pengujian tinta dengan spot test menggunakan beberapa reagen untuk mendeteksi
tinta yang digunakan. Tinta yang digunakan pada percobaan ini ialah tinta A (hitam),
tinta B (hitam cina), tinta C (merah) dan tinta D (ungu). Reagen yang digunakan dalam
pengujian tinta yaitu asam oksalat, asam sitrat, H2SO4 15%, HNO3 20%, NaOH 4%,
NH4OH 10%, HCl 10%, KCN 2%, dan air. Percobaan ini dilakukan dengan cara
sampel tinta ditambahkan aseton. Penambahan aseton ini berfungsi untuk mengekstrak
tinta agar komponen-komponen dalam tinta dapat bereaksi dengan maksimal dengan
reagen yang digunakan. Tinta tersebut saat diberi reagen tertentu akan terjadi perubahan
warna, tinta A yang berwarna hitam berubah warna menjadi biru kehitaman saat
ditambahkan reagen HNO3 20%, NH4OH 10%, dan KCN 2%. Untuk reagen yang
lainnya tidak terjadi perubahan warna pada tinta A (Gambar 1.). Tinta A memiliki
kesamaan dengan jenis tinta vanadium. Pada Tinta B yang berwarna hitam saat
ditambahkan reagen tidak terjadi perubahan dimana warna hitam tetap (tidak berubah)
(Gambar 2.). Tinta B tidak memiliki kesamaan jenis tinta dengan yang lainnya, hal ini
disebabkan oleh bahan kimia yang ada dalam keempat sampel tinta tersebut tidak sama
dengan jenis-jenis tinta pada penuntun praktikum ,karena pada setiap pembuatan tinta
pasti ada bahan kimia yang spesifik atau memberikan ciri tertentu untuk tinta tertentu,
dimana ciri yang spesifik tersebut memberikan nilai plus atas kualitas tinta.
Tinta C yang berwarna merah dan direaksikan dengan reagen terjadi perubahan
warna menjadi merah pekat saat ditambahkan reagen H2SO4 15%, HNO3 20%, NH4OH
10%, saat ditambahkan reagen NaOH tinta merah tersebut berubah warna menjadi coklat
dan penambahan reagen KCN 2%, tinta merah berubah warna menjadi merah
kecoklatan (Gambar 3.) dan reagen yang lain tidak mengalami perubahan warna maka
warna tetap merah. Tinta C memiliki kesamaan dengan jenis tinta Logwood dengan
K2CrO4.
perubahan warna dari ungu menjadi biru kehitaman saat ditambahkan reagen asam
oksalat, NaOH. Saat ditambahkan HNO3 20% dan HCl 10% terjadi perubahan warna dari
ungu menjadi hijau kehitaman. Dan saat penambahan H2SO4 15% terjadi perubahan
warna menjadi hijau pekat. Tinta D dengan reagen yang lain tidak terjadi perubahan
warna (gambar 4.). Tinta D diduga memiliki kesamaan dengan Prussian blue.
Pengujian tinta dengan kromatografi kertas dilakukan juga untuk mengetahui
komponen-komponen pada tinta tersebut. Pada percobaan kromatografi kertas eluen
yang digunkan ialah propanol : aseton : air dengan perbandingan 55 : 40 : 5. Dengan
volume elune yang digunakan yaitu volume propanol = 5,5 ml, volume aseton = 4 ml,
iii.4
v.1 Kesimpulan
a. Identifikasi tinta dengan metode spot dilakukan dengan membandingkan
perubahan warna yang terjadi pada saat penambahan reagen pada tabel standar
pada penuntun praktikum.
b. Sampel tinta A (hitam) memiliki kesamaan dengan jenis tinta vanadium, tinta B
(hitam cina) tidak memiliki kesamaan dengan jenis tinta yang lain, sampel tinta C
memiliki kesamaan dengan logwood dengan K2CrO4 dan sampel tinta D memiliki
kesamaan dengan prussian blue.
c. Setiap tinta bergerak disepanjang kertas kromatografi dengan kecepatan yang
berbeda-beda dan memberikan noda yang terpisah.
d. Hanya sampel tinta ungu saja yang komponennya terpisah dan sampel yang lain
tidak terjadi pemisahan, karena eluen yang digunakan tidak cocok.
e. Jarak pergerakan spot tinta yaitu 8,1 cm dan jarak pergerakan eluen yaitu 8,5 cm
dengan nilai Rf sebesar 0,95.
v.2 Saran
Tinta yang digunakan sulit ditentukan jenis tintanya yang sesuai dengan
penuntun praktikum. Sebaiknya tinta yang digunakan sesuai dengan literature jenis
tintanya. Saat kromatografi kertas perlu dilakukan ekstrak yang bagus karena apabila
tinta terlalu encer dan pekat, pemisahan yang dilakukan tidak sempurna. Sehingga
komponen-komponen tinta tidak terpisah sempurna dan eluen yang digunakan tidak
cocok dengan jenis tinta yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Day & Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Lan,
Wiex,
2011.
Laporan
Praktikum
Kimia
Forensik.
Scribd.com..
http://www.scribd.com/doc/55787151/Laporan-Praktikum-Kimia-Forensik. Diakses
pada tanggal 3 Desember 2013
Svehla, G. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Jilid
1 Edisi Kelima. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka
Tim Laboratorium kimia forensik. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Forensik. Universitas
Udayana : Jurusan Kimia FMIPA
Wikipedia. 2012. Tinta. http://id.wikipedia.org/wiki/Tinta. Diakses pada tanggal 3 Desember
2013