Reaksi Reaksi Logam Transisi Dan Senyawanya
Reaksi Reaksi Logam Transisi Dan Senyawanya
Nama
: Kartika Trianita
NIM
: 10510007
: 27 November 2012
Asisten
Abstrak
Unsur transisi merupakan unsur yang menarik untuk dipelajari. Ciri khas pada unsur transisi transisi adalah memiliki
orbital d yang terisi sebagian atau penuh sebagai orbital valensi. Adanya orbital yang kosong pada orbital d ini
memungkinkan terjadinya transisi elektron yang menyebabkan senyawa-senyawa transisi dapat berwarna-warni. Reaksi yang
terjadi antara senyawa logam transisi dengan senyawa lain dapat menghasilkan warna-warna yang menarik. Hal ini dapat
digunakan sebagai uji kualitatif. Pada percobaan ini, dilakukan reaksi logam transisi dengan asam, reaksi pembentukan
endapan hidroksida, reaksi pengendapan senyawa perak(I), reaksi redoks, kesetimbangan ion kromat dan dikromat, dan reaksi
pembentukan senyawa kompleks kobalt(III). Hasil percobaan menunjukkan bahwa logam Cr dan Fe tidak larut dalam asam
nitrat dan aqua regia, logam Cu tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat, sedangkan logam Zn larut dalam semua asam.
CrCl3 0,3, MnCl2 0,25 M, FeCl3 0,5 M, CoCl2 0,5 M, NiCl2 0,5 M, dan CuSO4 0,25 M membentuk endapan hidroksida
dengan NaOH 0,1M, sedangkan ZnSO4 0,25 M tidak. Namun, CrCl3 0,3 M, MnCl2 0,25 M, FeCl3 0,5 M, dan CoCl2 0,5 M
membentuk endapan hidroksida dengan NH3 5%, sedangkan NiCl2 0,5 M, CuSO4 0,25 M, dan ZnSO4 0,25 M tidak. Perak(I)
membentuk endapan dengan larutan NaCl dan KBr dan membentuk kompleks dengan larutan NH3 5% dan Na2S2O3 0,1M.
Garam vanadat mengalami reaksi redoks dengan logam Zn. Begitupula terhadap gula dengan NaOH dan KMnO4, CrCl3
dengan H2O2 dalam NaOH, serta CuSO4 dengan KI dan Na2S2O3. Ion kromat stabil dalam suasana basa, sedangkan ion
dikromat stabil dalam suasana asam. Co(II) membentuk senyawa kompleks kobalt(III), yaitu [Co(gly)3] yang berwarna merah
muda. Selain itu, Co(II) juga membentuk ion kompleks kobalt(III) dengan oksalat, yaitu [Co(ox)3]3- berwarna biru kehijauan,
dengan karbonat membentuk [Co(ox)3]3- berwarna hijau, dengan air membentuk [Co(H2O)6]3+ yang tidak berwarna.
Kata kunci:
Unsur transisi, orbital d, senyawa kompleks
1. PENDAHULUAN
Unsur logam transisi merupakan unsur yang
menarik untuk dipelajari. Unsur-unsur golongan
transisi merupakan unsur logam yang memiliki
orbital elektron d atau f yang tidak penuh dalam
keadaan netral atau kation. Unsur golongan transisi
mempunyai 53 unsur dan terbagi atas 3 deret, yaitu
deret pertama (transisi ringan, unsur pada periode 4),
deret kedua (transisi berat, unsur pada periode 5), dan
deret ketiga (golongan lantanida).
Unsur logam transisi memiliki ciri-ciri yang
khas, yaitu mempunyai biloks lebih dari satu, orbital d
terisi sebagian atau penuh sebagai orbital valensi,
ionnya berwarna-warni, dapat membentuk senyawa
kompleks dan organologam, banyak digunakan
sebagai katalis..
Unsur-unsur ini disebut sebagai unsur transisi
dikarenakan letaknya berada diantara unsur-unsur
logam (golongan 1 dan 2) dan unsur-unsur non logam
(golongan 13-18). Kondigurasi elektron unsur transisi
penting diketahui karena tingkat oksidasi, sifat
magnetik, ikatan kimia, dan kereaktifan zat
didasarkan pada konfigurasi elektronnya.
2. PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini
adalah sebagai berikut.
Tabung reaksi mikro
Pipet tetes
Bunsen
Kertas mika
Kertas karton putih
Batang pengaduk plastik mika
Gelas kimia
Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai
berikut.
Logam: Cr, Fe. Cu. Zn
Larutan garam logam transisi: CrCl3 0,3 M,
MnCl2 0,25 M, FeCl3 0,5 M, CoCl2 0,5 M,
NiCl2 0,5 M, CuSO4 0,25 M, ZnSO4 0,25
M, dan AgCl 0,1M
Larutan asam: HCl (3 M, 6 M), HNO3 (3 M,
6M), H2SO4 (1 M, 3 M, 6 M), dan aqua
regia
Larutan basa: NH3 pekat, NaOH 0,1 M
Larutan: KBr 0,1 M, Na2S2O3 0,1 M, H2O2 30%
Padatan NaOH
Gula
KMnO4
K2C2O4.H2O
NaHCO3
Glisin (natrium glisinat)
Co(NO3)2.6H2O
Aqua dm
Cara kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Bagian 1. Reaksi logam transisi dengan asam
Ke dalam 7 buah tabung mikro, masing-masing
dimasukkan sedikit serbuk atau lempengan logam Cr.
Pada tabung 1 hingga 7, masing-masing ditambahkan
larutan secara berturut-turut HCl 3M, HCl 6M, HNO3
3M, HNO3 6M, H2SO4 3M, H2SO4 6M, dan aqua
regia. Perubahan yang terjadi diamati. Jika tidak
teramati adanya perubahan, campuran dipanaskan di
atas pemanas listrik dengan penangas air. Tahap-tahap
di atas diulangi untuk logam Fe, Cu, dan Zn.
Bagian 2. Reaksi pembentukan endapan
hidroksida.
Pada plastik mika transparan yang dialasi dengan
karton putih, diteteskan 1-2 tetes larutan garam logam
transisi berturut-turut CrCl3 0,3 M, MnCl2 0,25 M,
FeCl3 0,5 M, CoCl2 0,5 M, NiCl2 0,5 M, CuSO4 0,25
M, ZnSO4 0,25 M. Pada pengamatan pertama,
kepada 7 larutan garam logam transisi tersebut
diteteskan larutan NaOH 0,1 M hingga diamati
terbentuknya endapan, lalu diaduk. Kemudian,
diteteskan lagi larutan NaOH berlebih sampai
endapan larut kembali atau bertambah banyak. Pada
pengamatan kedua, tahap-tahap di atas diulangi,
larutan NaOH diganti dengan larutan NH3 5%.
Bagian 3. Reaksi pengendapan senyawa
perak(I)
+HCl 6M
+HNO3 3M
+HNO3 6M
x
x
+H2SO4 3M
+H2SO4 6M
+aqua regia
x
x
larut
tidak berwarna,
menjadi kekuningan,
larut
larut
larut
putih keruh, menjadi
tidak berwarna larut
tidak berwarna, larut
berasap, larut
Bagian 1
Bagian 2
Tabel 1. Data pengamatan pada logam Cr
Cr
dipanaskan
pengamatan
+HCl 3M
+HCl 6M
+HNO3 3M
+HNO3 6M
+H2SO4 3M
+H2SO4 6M
x
x
v
v
v
x
+aqua regia
hijau muda
hijau muda
tidak larut
tidak larut
tidak larut
biru tua
oranye lalu
menjadi
kuning, tidak
larut
dipanaskan
pengamatan
+HCl 3M
+HCl 6M
+HNO3 3M
+HNO3 6M
+H2SO4 3M
+H2SO4 6M
+aqua regia
x
x
v
v
x
x
v
putih keruh
putih keruh
tidak larut
tidak larut
putih keruh
putih keruh
sedikit larut
v
v
v
+HNO3 6M
+H2SO4 3M
+H2SO4 6M
v
v
+aqua regia
tidak larut
kuning
kebiruan, larut
tidak berwarna,
menjadi kebiruan, larut
sedikit larut
tidak larut
oranye, menjadi hijau,
larut
+NH3 5%
tidak berwarna
KBr 0,1M
+ Na2S2O3 0,1 M
Bagian 4
Gambar 3. Warna garam logam transisi setelah
ditambahkan NaOH 0,1M
Tabel 6. Pengamatan garam logam transisi dengan
larutan NH3 5%
Larutan
awal
+NH3 5%
+NH3 berlebih
CrCl3
0,3 M
biru tua
hijau
keruh
tetap
MnCl2
0,25 M
tidak
berwarna
endapan
kecoklatan
tetap
FeCl3
0,5 M
kuning
endapan
coklat tua
tetap
CoCl2
0,5 M
pink
endapan
biru tua
endapan tetap
biru tua, larutan
kecoklatan
NiCl2
0,5 M
hijau muda
CuSO4
0,25 M
biru muda
ZnSO4
0,25 M
tidak
berwarna
keunguan,
tidak ada
endapan
biru tua,
tidak ada
endapan
tetap
hijau
hijau toska, menjadi
biru
1 menit
waktu
tetap
warna menjadi
biru lebih muda
Gambar 5. Reaksi redoks ammonium vanadat
tetap
Tabel 9. Pengamatan pada gula
Larutan
Pengamatan
NaOH + gula
+ air +
KMnO4
ungu
diaduk
CrCl3
Hijau tua
Hijau keputihan
dipanaskan
Oranye
Bagian 6
Tabel 14. Pengamatan reaksi pembentukan senyawa
kompleks Co(III)
Larutan
Pengamatan
Coklat
Co(NO3)2.6H2O + aqua dm
Pink muda
+ Na2S2O3 0,1 M
Putih susu
Pink
Biru kehjauan
Tidak
berwarna
Tidak
berwarna
Tabung 1 + tabung 2
Gambar 7. Reaksi redoks CuSO4
[Co(CO3)3]3- + HNO3
hijau
Tidak
berwarna
Bagian 5
Tabel 12. Pengamatan pada ion kromat
Larutan
Pengamatan
oranye
+ NaOH
kuning
Pengamatan
Kuning
Oranye
4. KESIMPULAN
Logam Cr dan logam Fe tidak larut dalam asam nitrat
dan aqua regia, logam Cu tidak larut dalam asam klorida
dan asam sulfat, sedangkan logam Zn larut dalam semua
asam.
CrCl3 0,3, MnCl2 0,25 M, FeCl3 0,5 M, CoCl2 0,5 M,
NiCl2 0,5 M, dan CuSO4 0,25 M membentuk endapan
hidroksida dengan NaOH 0,1M, sedangkan ZnSO4 0,25 M
tidak. Namun, CrCl3 0,3 M, MnCl2 0,25 M, FeCl3 0,5 M,
dan CoCl2 0,5 M membentuk endapan hidroksida dengan
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH
Subhanahu wataala karena atas karunia dan
kuasaNya sehingga tugas ini dapat diselesaikan
dengan baik. Ucapan terima kasih juga saya berikan
kepada orang tua saya yang telah membantu dengan
doa dan pemberian fasilitas sehingga penyelesaian
tugas ini bisa lebih mudah. Saya ucapkan terima kasih
pula kepada Irma Mulyani, Ph.D sebagai pimpinan
praktikum Kimia Anorganik serta kakak-kakak
asisten praktikum yang telah membimbing kami
selama melakukan percobaan. Tak lupa ucapan terima
kasih juga kepada bapak dan ibu laboran atas bantuan
selama keberjalanan praktikum dan kesabaran beliau,
serta kepada bapak ibu analis yang telah menyediakan
zat-zat kimia yang kami butuhkan dalam melakukan
percobaan. Saya mengucapkan terima kasih kepada
Kak Clara, Zyahra Islami, dan Sandra Agustin sebagai
rekan sekelompok praktikum saya yang telah
berperan banyak dalam pelaksanaan percobaan ini
dan berdiskusi mengenai hasil percobaan yang
diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Riordan, AR, Jansma, A, Fleischman, S, Green, DB,
Mulford, DR. 2005. The Chemical Educator. 10.
Hal. 115-119
Vogels. 1997. Qualitative Inorganic Analysis. 7th ed.
Singapore: Longman Publisher. Hal. 234
Housecroft, CE and Sharpe AG. 2008. Inorganic
Chemistry. 3rd ed. Pearson Prentice Hall. Hal.
1060-1062