Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MACAM-MACAM AGAMA DI INDONESIA

Disusun Oleh :
Wildani Marifah

PRODI D3 REFRAKSI OPTISI


STIKes DHARMA HUSADA
BANDUNG
2014

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah alrabbi alalamin kami ucapkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan nikmatnya kepada kami dan seijin-Nyalah sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul MACAM MACAM
AGAMA YANG DIAKUI DI INDONESIA
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian agama atau yang lebih
khususnya membahas berbagai macam agama yang telah diakui di Indonesia serta
sejarah masuknya agama dan perkembangannya.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang Macam-macam Agama. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Bandung, 23 Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ii

BAB I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang ........................................................................................

B.

Rumusan Masalah ..................................................................................

C.

Tujuan Penulisan Makalah ......................................................................

BAB II. PEMBAHASAN


A. Agama Islam

....................................................................................

1. Lahirnya Agama Islam ...................................................................

2. Sejarah Berkembangnya Agama Islam ..........................................

B. Agama Khatolik .................................................................................. 12


1. Misi Portugis Menyebarkan Agama Khatolik ............................... 12
2. Sejarah Perkembanhan Agama Khatolik ...................................... 12
C. Agama Kristen .................................................................................... 13
1. Sejarah Penyebaran agama Kristen Di Indonesia ......................... 13
2. Agama Kristen di Indonesia .......................................................... 14
D. Agama Hindu ...................................................................................... 14
1. Pengertian ...................................................................................... 14
2. Sejarah Perkembangan Hindu ....................................................... 15
E. Agama Budha ..................................................................................... 16
BAB III.PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 19
B. Saran .................................................................................................... 19
Daftar Pustaka

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Manusia sebagai makluk ciptaan tuhan yang maha esa dan sebagai wakil

tuhan di bumi yang menerima amanat-Nya untuk mengelola kekayaan alam.


Sssebagai hamba tuhan yang mempunyai kewajiban untuk beribadah dan
menyembah Tuhan sang pencipta dengan tulus. sebelum agama Islam masuk ke
Indonesia,

berbagai

macam

agama

dan

kepercayaanseperti

Animisme,

Dinamisme, Hindu, dan Budha telah dianut oleh masyarakatIndoesia. Bahkan


pada abad 7-12 M di beberapa wilayah Indonesia telah berdirikerajaan-kerajaan
Hindu dan Budha.
Namun walaupun demikian hal tersebut pasti ada memiliki perbedaan
tersendiri, seperti pada agama Islam, Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang
memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam.
Letak

Indonesia

yang

strategis

menyebabkan

timbulnya

bandarbandar

perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping


itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan para
mubaligh.bukan hanya itu, Islam pemiliki cara beribadah yang berbeda dengan
agama lain.
Perbedaan tersebut juga terdapat pada agama Khatolik. Misi adalah suatu
organisasi yang bertugas untuk menyebarkan agama Khatolik. Misi berpusat di
Vatikan, Roma. Negara-negara yang menganut agama Khatoliuk, misalnya: Italia,
Portugis dan Spanyol. Negara-negara itu mendapat tugas dari Paus untuk
menyebarkan agamanya keseluruh penjuru dunia.
Khatolik merupakan agama yang didirikan oleh Yesus Kristus yang kurang
lebih 2.000 tahun lalu dan memiliki kitab suci yang di sebut dengan Injil. Agama
ini juga memiliki tempat beribadatan yang di sebut dengan Gereja. Hari besar
keagamaan: Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.
Zending adalah suatu organisasi untuk menyebarkan agama Kristen Protestan.
Negara yang beragama Protestan adalah Belanda dan Jerman. Negara tesebut

memiliki organisasi zending dengan tugas menyebarkan agama Protestan


keseluruh dunia. Begitupula bangsa Belanda yang ada di Indonesia, juga
mempunyai tugas menyebarkan agama di Indonesia.
Agama Hindu merupakan Sinkretisme ( percampuran) antara kepercayaan
bangsa Asia dengan kepercayaan bangsa Draviida. Sifatnya politisme, yaitu
percaya kepada banyak Dewa. Tiap-tiap dewa merupakan lambing kekuatan alam,
sehingga perlu di puji dan di hormati.
Agama Budha di ajarkan oleh Sidharta, putra raja Sudddhodana dari
kerajaan Kapilawastu dan termasuk keturunan suku bangsa Sakya, ia dikenal
dengan sebutan Buddha Gautama atau Sakyamuni.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

permasalahan
adalah

yang

Agama

menjadi
yang

telah

perhatian
diakui

dalam
di

penulisan
Indonesia

makalah
serta

ini

Sejarah

Perkembangan. Menjelaskan tentang begaimana agama tersebut datang ke


Indonesia. Menjelaskan tentang bagaimana caranya agama tersebut bisa
berkembang di Indonesia

C.

Tujuan Penulisan Makalah


Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya

para mahasiswa jurusan matematika, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan


STKIP YDB Lubuk Alung, agar nantinya dalam kita semua mengetahui berbagai
macam pemeluk agama yang ada di Indonesia, dan sejarah perkembangannya.
Untuk mengingat kembali tentang bagaimana Islam masuk ke Indonesia. Supaya
kita bisa mencontoh bagaimana cara berdakwah yang baik mengenang kembali
jasa-jasa para pejuang

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Agama Islam

1. Lahirnya Agama Islam


Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir
dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir
salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu.
Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan
(jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi
sebelumnya. Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah.
Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya
merajalela. Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena
penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya,
Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari
sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia.
Muhammad

mendirikan

wilayah

kekuasaannya

di

Madinah.

Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian


berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas wilayahnya.
Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam
dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad.
Sampai tahun 750, wilayah Islam telah meliputi Jazirah Arab, Palestina,
Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia,
Afganistan, dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang
memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus.
Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang
kemudian memerintah sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada
masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan wilayah kekuasaan. Konsentrasi
lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban
Islam.

Baghdad

menjadi

pusat

perdagangan,

kebudayaan

dan

ilmu pengetahuan.

Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah.


Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri.
Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini dapat
berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan
TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk
memeluknya.
Islam adalah agama yang mengimani satu tuhan, Islam secara bahasa
(secara lafaz) memiliki beberapa makna. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam
bahasa arab): Sin, Lam dan Mim. Beberapa kata dalam bahasa arab memiliki
huruf dasar yang sama dengan islam, memiliki kaitan makna dengan islam.
Islam secara bahasa adalah : islamul waih (menundukkan wajah), al
istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih),As Salam (selamat dan
sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan S ullam (tangga, berharap,atau
taddarui).
Secara istilah, islam berarti wahyu allah, dan para nabi dan rasul,
pedoman hidup manusia,hukum-hukum allah yang ada didalam Al Quran dan
As Sunnah, dan dia merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan
akhirat.
Agama Islam pertama kali di siarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kitab
sucinya bernama Al Quran. Al Quran merupakan firman tuhan. Firman yang
di turunkan di Mekah yang berisi ajaran agar orang-orang bertauhid,
sedangkan firman yang di turunkan di Madinah berisi peraturan mengenai
ibadah: hukum perkawinan, hukum warisan,dll.
Selain kitab suci Al Quran umat islam juga mengenal hadist yang berisi
riwayat, tutur katamdan tingkah laku Nabi Muhammad SAW yang wajib di
contoh atau pun di teladani oleh umat islam. Hadist dibukukan dalam masa
pemerintahan khalifah ummaiyah (abad ke-9M). pusat pemerintahan khalifah
ummaiyah adalah kordoba.
2. Sejarah Perkembangan Islam
Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang memegang peranan penting
dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang

strategis menyebabkan timbulnya bandarbandar perdagangan yang turut


membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping itu, cara lain yang
turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh.
1) Peranan Kaum Pedagang
Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang
memegangperanan penting dalam proses penyebaran agama Islam,
baik pedagang dari luar Indonesia maupun para pedagang Indonesia.
Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat perdagangan
di daerah pesisir. Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Di
samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka seperti Perlak dan Samudra
Pasai juga didatangi para pedagang.
Mereka tinggal di tempat-tempat tersebut dalam waktu yang lama,
untuk menunggu datangnya angin musim. Pada saat menunggu inilah,
terjadi pembauran antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara
pedagang

dan

penduduk

setempat.

Terjadilah

kegiatan

saling

memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan hanya


melakukan perdagangan,bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan.
Di antara para pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia, dan
Gujarat yang umumnya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama
dan budaya Islam kepada para pedagang lain maupun kepada penduduk
setempat. Maka, mulailah ada penduduk Indonesia yang memeluk agama
Islam. Lama-kelamaan penganut agama Islam makin banyak. Bahkan
kemudian

berkembang

perkampungan

para

pedagang

Islam

di daerah pesisir.
Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian
menyebarkan Islam kepada sesama pedagang, juga kepada sanak
familinya. Akhirnya, Islam mulai berkembang di masyarakat Indonesia. Di
samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah
dengan penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang
Islam.

Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun sehingga akhirnya


muncul sebuah komunitas Islam, yang setelah kuat akhirnya membentuk
sebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan
Islam di Nusantara.
2) Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan
kapal-kapal dagang. Bandar juga merupakan pusat perdagangan, bahkan
juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha perkapalan.
Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan
internasional, Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini
memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses masuknya Islam ke
Indonesia.
Di

bandar-bandar

inilah

para

pedagang

beragama

Islam

memperkenalkan Islam kepada para pedagang lain ataupun kepada


penduduk setempat. Dengan demikian, bandar menjadi pintu masuk dan
pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia. Kalau kita lihat letak
geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam pada umunya
terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai.
Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh
menjadi kota bahkan ada yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra
Pasai, Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban,
Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan Tidore. Banyak pemimpin
bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian
banyak memeluk agama Islam.
Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat
jejaknya. Para pedagang di dalam kota mempunyai perkampungan sendirisendiri yang penempatannya ditentukan atas persetujuan dari penguasa
kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis,
Benggalu Cina, Gujarat, Arab, dan Pegu.
Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan

dan perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain
letaknya di pesisir, ada pasar, ada masjid, ada perkampungan, dan ada
tempat para penguasa (sultan).
3) Peranan Para Wali dan Ulama
Salah

satu

cara

penyebaran agama

Islam ialah

dengan

cara

mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam juga


berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama
pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini
berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah,
dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk
akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan
ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan
pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.Di Pulau Jawa,
penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah
orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri
kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah
orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik
tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar
sunan atau susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut
adalah seperti berikut.
a) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama
datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di
sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
b) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel,
Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan
Masjid Demak.
c) Sunan

Derajad

(Syarifudin).

Anak

dari

Sunan

Ampel.

Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat


berjiwa sosial.

d) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel.


Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat
bijaksana.
e) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang.
Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan
filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan
lingkungan setempat.
f) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu
Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama
dengan metode bermain.
g) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah.
Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
h) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung
Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat
dengan rakyat jelata.
i) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten,
Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
4) Kapan dan dari mana Islam Masuk Indonesia
Sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi, pedagang-pedagang dari
India dan Cina sudah memiliki hubungan dagang dengan penduduk
Indonesia. Namun demikian, kapan tepatnya Islam hadir di Nusantara?
Masuknya Islam ke Indonesia menimbulkan berbagai teori. Meski
terdapat beberapa pendapat mengenai kedatangan agama Islam di
Indonesia, banyak ahli sejarah cenderung percaya bahwa masuknya Islam
ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita Cina zaman Dinasti Tang.
Berita itu mencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat permukiman pedagang
muslim dari Arab di Desa Baros, daerah pantai barat Sumatra Utara.
Abad ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islam
bersamaan dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

Pendapat ini berdasarkan

catatan perjalanan Marco Polo yang

menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan


berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.
Bukti yang turut memperkuat pendapat ini ialah ditemukannya nisan
makam Raja Samudra Pasai, Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun
1297.
Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kali masuk di Perlak,
bagian utara Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu
di daerah Selat Malaka, jalur laut perdagangan internasional dari barat ke
timur. Berikutnya ialah Kerajaan Samudra Pasai.
Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai
dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang
wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan
Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah
keturunan Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di
Gresik juga ditemukan makam Malik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di
Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Agak ke
pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno.
Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini
ialah makam keluarga istana Majapahit.
Di Kalimantan, Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh
bangsawan Arab bernama Sultan Syarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di
hulu Sungai Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat ditemukan
pemakaman Islam kuno. Angka tahun yang tertua pada makam-makam
tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418 M). Jadi, Islam telah ada sebelum
abad ke-15 dan diperkirakan berasal dari Majapahit karena bentuk makam
bergaya Majapahit dan berangka tahun Jawa kuno. Di Kalimantan Timur,
Islam masuk melalui Kerajaan Kutai yang dibawa oleh dua orang
penyiar agama dari Minangkabau yang bernama Tuan Haji Bandang dan
Tuan Haji Tunggangparangan. Di Kalimantan Selatan, Islam masuk
melalui Kerajaan Banjar yang disiarkan oleh Dayyan, seorang khatib (ahli

khotbah) dari Demak. Di Kalimantan Tengah, bukti kedatangan


Islam ditemukan pada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan
angka tahun 1434 M.
Di Sulawesi, Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.
Hal masuknya Islam ke Sulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang.
Menurut catatan tersebut, raja pertama yang memeluk Islam ialah Kanjeng
Matoaya, raja keempat dari Tallo yang memeluk Islam pada tahun 1603.
Adapun penyiaragama Islam di daerah ini berasal antara lain dari Demak,
Tuban, Gresik, Minangkabau, bahkan dari Campa. Di Maluku, Islam
masuk melalui bagian utara, yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo.
Diperkirakan Islam di daerah ini disiarkan oleh keempat ulama dari Irak,
yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur, Syekh Umar, dan Syekh Yakub pada
abad ke-8.
Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun
penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan
cara damai dan persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang
para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-Baqarah ayat 256 :
Artinya :
Tidak ada paksaan dalam agama (Q.S. al-Baqarah ayat 256)
Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara antara
lain ;
a) Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin
kontak dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan
Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh,
maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara
(Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari
keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka
berdagang sambil menyiarkan agama Islam.

10

b) Kultural
Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media
kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau
jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian wayang.
Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang bertema Hindu
dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya.
Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat
Indonesia khususnya jawa sampai sekarang. Sedang Sunan Giri
menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan, jamuran,
ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.
c) Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis
dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para dai dan muballig yang
menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran
pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan GowaTallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santrisantri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean,
Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang
pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran
Islam di seluruh Indonesia.
d) Kekuasaan politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang
kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak,
merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam.
Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di
Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan
oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan
komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi
dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya
negara nasional Indonesia dimasa mendatang.

11

B.

Agama Khatolik

1. Misi Portugis Penyebar Agama Khatolik


Misi adalah suatu organisasi yang bertugas untuk menyebarkan agama
Khatolik. Misi berpusat di Vatikan, Roma. Negara-negara yang menganut
agama Khatoliuk, misalnya: Italia, Portugis dan Spanyol. Negara-negara itu
mendapat tugas dari Paus untuk menyebarkan agamanya keseluruh penjuru
dunia.
Khatolik merupakan agama yang didirikan oleh Yesus Kristus yang
kurang lebih 2.000 tahun lalu dan memiliki kitab suci yang di sebut dengan
Injil. Agama ini juga memiliki tempat beribadatan yang di sebut dengan
Gereja. Hari besar keagamaan: Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa
Almasih, dan Pantekosta.
2. Sejarah Perkembangan Khatolik
Sejak Malaka jatuh ketangan bangsa Portugis tahun 1511, aktifitas
perdagangan rempah-rempah di Selat malaka di kuasai sepenuhnya oleh
bangsa Portugis. Selanjutnya bangsa Portugis meneruskan penjajahannya ke
Maluku (1512), yang merupakan daerah kaya akan sumber rempah-rempah.
Pada tahun 1522 bangsa Portugis mulai menetap di Ambon. Kegiatan mereka
berdagang dan berusaha untuk mendapatkan rempah-rempah dalam jumlah
yang besar. Para Misionaris yang mengikuti perdagangan bangsa Portugis
dapat dengan leluasa mendekati rakyat dan mengajarkan agama yang di
anutnya. Para Misionaris bangsa Portugis, tidak hanya menyebarkan agama di
Maluku, mereka juga menyebarkan di daerah lain di Indonesia, seperti:
Manado, Sangihe,

Talaud, Minahasa,

Flores,

Timor, seperti

pulau

jawa(Muntilan, Malang, dan Jakarta).


Seorang Misionaris yang berjasa besar dalam penyebaran agama Khatolik
di Asia, termasuk di Maluku,bernama Fransiscus Xaverius. Ia tidak hanya
menyebarkan agama Khatolik saja, melainkan juga memajukan Kesehata
Rakyat dan Pendidikan sehingga agama Khatolik dapat diterima oleh
masyarakat.

12

Agama Katolik masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Portugis.


Pedagang tersebut berdagang di daerah sekitar Maluku untuk membeli
rempah-rempah. Agama Katolik juga dibawa oleh penjajah Belanda.
Ajaran utama Agama Katolik adalah hukum cinta kasih. Hukum tersebut
mengajarkan untuk mencintai sesama seperti mencintai diri sendiri, juga
diajarkan untuk mencintai musuh kita, walaupun musuh tersebut telah
menyakiti kita habis-habisan. Pemimpin agama katolik biasa dipanggil dengan
sebutan Pastur. Hari raya umat Katolik adalah hari raya Natal. Tempat ibadah
Agama Katolik adalah di Gereja. Sedangkan kitab suci Agama Katolik disebut
Alkitab.
Alkitab bisa disebut Injil. Namun Injil di sini dapat dibenarkan dalam arti
kabar gembira, yaitu suatu berita yang menggembirkan karena Tuhan
mendatangi, menyapa, dan menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Alkitab
dibagi menjadi dua bagian yaitu Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama.
Pejanjian Lama, diwahyukan sebelumYesus Kristus lahir di dunia. Perjanjian
Baru diwahyukan sesudah Yesus Kristus lahir di dunia. Pada Perjanjian Lama,
perjanjian itu diawali dengan janji Tuhan pada Abraham. Sedangkan pada
Perjajian Baru, pejanjian diadakan oleh Yesus saat malam perjamuan terakhir.

C.

Agama Kristen

1. Agama Kristen di Indonesia


Sejak VOC di bubarkan 31 desember 1799, organisasi zending belanda
mengirim para pendeta ke daerah minahasa untuk menyebarkan agama Kristen
Protestan. Namun sejak pertengahan abad ke-19, penyebaran agama Kristen
Protestan dilakukan di daerah jawa, Irian, Halmahera,Buru, Poso, Batak Karo,
dan Sulawesi utara. Pendeta agama Kristen Protestan yang terkenal pada saat
itu yang bernama Baron Van Hoevel.
Zending adalah suatu organisasi untuk menyebarkan agama Kristen
Protestan.
Jerman.

Negara

yang

beragama

Protestan

adalah

Belanda

dan

Negara tesebut memiliki organisasi zending dengan tugas

menyebarkan agama Protestan keseluruh dunia. Begitupula bangsa Belanda

13

yang ada di Indonesia, juga mempunyai tugas menyebarkan agama di


Indonesia. Sejak VOC menanamkan kekuasaan di Ambon, para Pendeta
belanda mulai secara teratur mengkristenkan penduduk di daerah SangirTalaud, Ambon dan sekitarnya.
2. Sejarah Penyebaran agama Kristen Di Indonesia
Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia dengan semboyan 3G( Gospel,
Goid, dan Glory). Kedatangan mereka tidak dapat di pisahkan dari segala
kegiatan bangsa Portugis di Indonesia karena selain mencari kekayaan dank e
jayaan negerinya, bangsa Portugis juga berusaha menyebarkan agama yang di
anutnya, yaitu agama Kristen. Bahkan penyebaran agama oleh bangsa Eropa
di Indonesia juga mendapatkan tugas suci bangsa Eropa yang berkuasa di
Indonesia, terutama yang di lakukan oleh bangsa Portugis dan bangsa
Belanda.
Seperti halnya Agama Katolik, Agama Kristen masuk ke Indonesia
melalui pedagang-pedagang Porugis yang berdagang di sekitar Maluku.
Mereka berada di Maluku untuk membeli rempah-rempah. Penjajahan
Belanda juga turut berperan dalam penyebaran Kristen di Indonesia.
Ajaran, kitab suci, hari raya, dan tempat ibadah Agama Kristen, sama
dengan Agama Katolik. Karena sebenarnya, Kristen adalah bagian dari
Katolik. Kristen melepaskan diri dari Katolik. Karena pada jaman itu para
pemuka agama katolik sering kali memanfaatkan jabatannya demi
kepentingan pribadi dan untuk memuaskan hawa nafsu. Oleh karena itu,
sebagian umat katolik mencoba melepaskan diri dari Katolik dan membentuk
perkumpulan saat ini fungsi utama pemuka agama katolik telah kembali
seperti semula.

D.

Agama Hindu

1. Pengertian
Agama Hindu merupakan Sinkretisme ( percampuran) antara kepercayaan
bangsa Asia dengan kepercayaan bangsa Draviida. Sifatnya politisme, yaitu
percaya kepada banyak Dewa. Tiap-tiap dewa merupakan lambing kekuatan

14

alam, sehingga perlu di puji dan di hormati. Beberapa dewa yang terkeenal
diantaranya:
Prethiui : Dewa Bumi
Vayu

: Dewa Angin

Varuna : Dewa Laut


Agni

: Dewa Api

Namun tiga dewa utama yang di puji oleh masyarakat Hindu adalah Dewa
Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu(Dewa Pelindung), Dewa Syiwa (
Dewa Pelebur atau Penghancur). Ketiga dewa tersebut di kenal dengan
sebutan Trimurti. Kitab sucii agama ini adalah Weda, yang arti pengetahuan
yang terdiri atas empat bagian, yaitu: Regweda, Samaweda, Yayurweda, dan
Atharwawda.
2. Sejarah Perkembangan Hindu
Agama Hindu adalah agama yang pertama masuk ke Indonesia. Hindu
masuk ke Indonesia melalui pedagang-pedagang dari India yang berdagang di
selat Malaka. Para pedagang tersebut berdagang rempah-rempah dan sutra
sambil menyebarkan agama Hindu. Sebelum Hindu masuk ke Indonesia,
mayoritas penduduknya menganut aliran kepercayaan. Aliran keperyaan yang
dianut biasanya aliran animism dan dinamisme.
Pemuka Agama Hindu adalah Wasi. Sedangkan tempat ibadah umat
hindu adalah di pura. Hari besar Hindu disebut nyepi. Saat nyepi, umat hindu
berada di dalam rumah dan merefleksi hidupnya, agar mereka dapat hidup
lebih baik. Dasar dari ajaran agama Hindu berasal dari Kitab Suci Weda, yang
merupakan Kitab Suci Agama Hindu. Para umat penganut Hindu selalu
memegang teguh, ajran-ajaran yang berasal dari Kitab Suci Weda. Weda
adalah sabda suci atau wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para
Maharesi. Keterangan ini terdapat dalam Kitab Bhumikabhasya, karya
Maharesi Sayana. Resi disebut sebagai mantra drstah, yang artinya adalah
orang-orang yang melihat mantra. Kitab Suci Weda dikenal dengan berbagai
nama antara lain:

15

1) Kitab Sruti yang artinya bahwa Kitab Weda adalah wahyu yang
diterima melalui pendengaran suci atau kemekaran intuisi para
Maharesi.
2) Kitab Rahasya, karena inti ajarannya adalah usaha mencapai tujuan
hidup yang tertinggi, berupa Moksa.
3) Kitab Mantra, karena memuat nyanyi-nyanyian pujian.
Dalam Kitab Weda, terdapat empat tujuan manusia. Tujuan-tujuan tersebut
adalah keadilan, kekayaan, keinginan, dan pembebaasan. Namun tujuantujuan tersebut harus dicapai secara berpasangan: keadilan dengan
kekayaan. Kekayaan harus didapatkan dengan keadialan. Lalu keinginan
dengan pembebasan. Semua keinginan untuk mencapai pembebasan. Jika
manusia mengambil secara terpisah, maka semuanya tidak akan didapat.
(A Recapitulation of Sathya Sai Babas Divine Teachings oleh Grace J.
Mc Martin. 1982; hlm. 12)
Agama Hindu mengajarkan bahwa hidup di dunia ini sengsara (Samsara)
akibat perbuatan yang kurang baik pada masa sebelumnya (karma).
Selanjutnya manusia dilahirkan kembali (Reinkarnasi) dan memperoleh
kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga dalam kelahirannya kembali
dapat di lahirkan pada kasta yang lebih tinggi. Sebaliknya, apabila ia berbuat
jahat maka di lahirkan pada kasta yang lebih rendah atau dilahirkan menjadi
binatang.
Namun, seseorang yang telah sempurna hidupnya dapat mencapai
Moksha, artinya lepas dari samsara. Mereka yang berhasil mencapai moksha
tidak dilahirkan kembali,tetapi tinggal abadi di Nirwana(semacam surga).
Ajaran Hindu bersifat pesimis, karena hidup berarti menderita, bukan
menikmati isi dunia.

E.

Agama Budha
Agama Budha diajarkan oleh Sidharta, putra raja Sudddhodana dari kerajaan

Kapilawastu dan termasuk keturunan suku bangsa Sakya, ia dikenal dengan


sebutan Buddha Gautama atau Sakyamuni. Ada empat tempat yang di anggap suci

16

oleh pemeluk agama Budha karena memiliki hubungan dengan sidharta. Ke empat
tempat tersebut : Taman Lumbini, Bodh Gaya, Banares, dan Kusunegara. Taman
Lumbini terletak di daerah Kapilawastu, yaitu tempat kelahiran Sidharta(563M).
Bodh Gaya adalah tempat Sidharta menerima Penerangan Agung. Benares
adalah tempat Sidharta pertama kali mengajarkan ajarannya. Kusinegara adalah
tempat wafatnya Sidharta. Peristiwa kelahiran, Menerima Penerangan Agung dan
Kematiannya terjadi pada tanggal yang bersamaan yaitu waktu bulan purnama di
bulan Mei. Ketiga peristiwa itu dirayakan oleh umat Budha sebagai hari Waisak.
Seorang yang mau masuk agama Budha diwajibkan mengucapkan
Tridharma, yaitu tiga kewajiban yang berisi:
1. Saya mencari pelindung pada Budha
2. Saya mencari pelindung pada Dharma
3. Saya mencari pelindung pada Sanggha
Ajaran agama Budha di bukukan dalam kitab sucinya yang di sebut
Tripitaka yang artinya tiga keranjang. Tripitaka meliputi Vinayapitaka (berisi
aturan-aturan hidup), Abdidharmapitaka (berisi falsafah agama), Suttapitaka(
berisi pokok-pokok atau dasar member peraturan). Namun demikian setelah
seratus tahun Sang Budha Gautama wafat, terjadi beberapa penafsiran tentang
ajaran yang di sampaikan oleh Sang Budha. Ajaran agama Budha mengalami
perpecahan, yaitu aliran Hinayana (kendaraan kecil) dan Maha yana( kendaraan
beras). Agama Budha pernah berpengaruh besar di India. Namun demikian, dalam
perkembangan selanjutnya pengikut agama Budha di India berkurang. Hal itu
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu setelah Kaisar Wasoka wafat (232M) tidak
ada raja yang mau melindungi dan mengembangkan agama Budha di India, dan
juga karena agama Hindu berusaha memperbaiki kelemahan-kelemahannya,
sehingga pengikutnya semakin banyak.
Agama Buddha masuk ke Indonesia beberapa tahun setelah masuknya
Hindu. Pemuka Agama Buddha, biasa disebut biksu (laki-laki) dan, biksuni
(perempuan). Tempat ibadah umat buddha disebut Vihara. Sedang hari besarnya
adalah Hari Waisak. Tujuan utama umat buddha adalah mencapai Nibbana. Untuk

17

mencapai Nibbana, umat budda melakukan punna (berpahala) sebagai


penghormatan tertinggi pada Buddha.
Kitab suci Agama Buddha adalah Kitab Suci Tripitaka. Kata Tipitaka (Pali)
atau Tripitaka (Sansekerta) terdiri dari kata Ti dan pitaka, ti (tri) artinya
tiga

sedangkan

pitaka

artinya

kelopok

atau

keranjang

tempat

penyimpanan ajaran Sang Buddha. Buddha membimbing umatnya memalui jalan


Ariya (mulia) yang berunsur delapan, yaitu pandangan benar, pikiran benar,
ucapan benar, perbuatan benar, mata pencaharian benar, usaha benar, perhatian
benar, dan meditasi benar.

18

BAB III
PENUTUP

A.

KESIMPULAN
Berbagai macam agama yang telah diakui di Indonesia merupakan

suatu pilihan yang tersendiri oleh seseorang yang menilainya, karena berbagai
agama tersebut memiliki ciri khas tersendiri untuk dilakukan, namun semua
agama memiliki tujuan yang sama yaitu untuk beribadah kepada tuhan.
Dari pembahasan di atas seseorang pasti bisa menilai dengan cara logis maupun
ilmu pengetahuan akan berbagai agama dan cara beragama tersebut yang dapat di
teriima.

B.

SARAN
Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya.

Untuk itukami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran,
kritikan, atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.

19

DAFTAR PUSTAKA

Berg,Van den.1954. Dari Panggung Peristiwa Sejarah Dunia.Jakarta:JB Wolter


Jakarta Groningen.
Pane,Sanusi.1965.Sejarah Indonesi. Malang: Utama.
Wirjosapato,

R.M.

Sutjipto.1964.Bunga

Rampai

Sejarah

Kebudayaan

Indonesia.Jakarta:Djambatan.
http://rikapurnamawulan.blogspot.com/2012/03/vbehaviorurldefaultvmlo_5875.html
http://rikapurnamawulan.blogspot.com/2012/03/vbehaviorurldefaultvmlo_5875.html
diakses pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 20.15 WIB
http://rejosokulon.blogspot.com/2009/11/macam-macam-agama-di-indonesia.html
diakses pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 20.20 WIB

Anda mungkin juga menyukai