Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

LANJUTAN PERKEMBANGAN MORAL


KELOMPOK IX
ARIS LANDUPRAING
1209014
MUHU KULA ANDING
1209015
ROSMERI BALE DIMU
1209016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERKEMBANGAN NILAI, MORAL, DAN SIKAP

Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap


perkembangan nilai, moral, dan sikap individu mencakup
aspek psikologis, sosial, budaya, dan fisik kebendaan,
baik yang terdapat dalam lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Kondisi psikologis, pola interaksi,
pola kehidupan beragama, berbagai sarana rekreasi yang
tersedia dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat akan mempengaruhi perkembangan nilai,
moral dan sikap individu yang tumbuh dan berkembang
didalamnya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan nilai,


moral, dan sikap individu adalah sebagai berikut:
1. lingkungan keluarga
2.lingkungan sekolah
3. lingkungan pergaulan
4. lingkungan masyarakat
5. teknologi

PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM NILAI, MORAL, DAN SIKAP

Sesuatu yang dipandang bernilai dan bermoral serta dinilai


positif oleh suatu kelompok masyarakat sosial tertentu belum
tentu dinilai positif oleh kelompok masyarakat lain. Sama halnya,
sesuatu yang dipandang bernilai dan bermoral serta dinilai
positif oleh suatu keluarga tertentu belum tentu dinilai positif
oleh keluarga lain. Ada suatu keluarga yang mengharuskan para
anggotanya berpakaian muslimah dan sopan karena cara
berpakaian seperti itulah dipandang bernilai dan bermoral. Akan
tetapi, ada keluarga lain yang lebih senang dan memandang
lebih bernilai jika anggotanya berpakaian modis, trendi, dan
mengikuti tren mode yang sedang marak dikalangan selebritis.

Setiap individu mempunyai perbedaan dalam menyikapi nilai, moral


dan sikap, tergantung dimana individu tersebut berada. Pada anak-anak
terdapat anggapan bahwa aturan-aturan adalah pasti dan mutlak oleh
karena diberikan oleh orang dewasa atau Tuhan yang tidak bisa diubah
lagi (Kohlberg, 1963). Sedangkan pada anak-anak yang berusia lebih
tua, mereka bisa menawar aturan-aturan tersebut kalau disetujui oleh
semua orang.
Oleh sebab itu, hal yang wajar jika terjadi perbedaan individual dalam
suatu keluarga atau kelompok masyarakat tentang sistem nilai, moral,
maupun sikap yang dianutnya. Perbedaan individual didukung oleh
fase, tempo, dan irama perkembangan masing-masing individu. Dalam
teori perkembangan pemikiran moral dari Kohlberg juga dikatakan
bahwa setiap individu dapat mencapai tingkat perkembangan moral
yang paling tinggi, tetapi kecepatan pencapaiannya juga ada perbedaan
antara individu satu dengan lainnya meskipun dalam suatu kelompok
sosial tertentu. Dengan demikian, sangat dimungkinkan individu yang
lahir pada waktu yang relatif bersamaan, sudah lebih tinggi dan lebih
maju tingkat pemikirannya.

UPAYA PENGEMBANGAN NILAI, MORAL, DAN SIKAP


SERTA IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN

Suatu sistem sosial yang paling awal berusaha


menumbuhkembangkan sistem nilai, moral, dan sikap kepada
anak adalah keluarga. Ini didorong oleh keinginan dan harapan
orang tua yang cukup kuat agar anaknya tumbuh dan
berkembang menjadi individu yang memiliki dan menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur, mampu membedakan yang baik dan yang
buruk, yang benar dan yang salah, yang boleh dan yang tidak
boleh dilakukan, serta memiliki sikap dan perilaku yang terpuji
sesuai dengan harapan orang tua, masyarakat sekitar, dan
agama. Melalui proses pendidikan, pengasuhan, pendampingan,
pemerintah, larangan, hadiah, hukuman, dan intervensi edukatif
lainnya, para orang tua menanamkan nilai-nilai luhur, moral, dan
sikap yang baik bagi anak-anaknya agar dapat berkembang
menjadi generasi penerus yang diharapkan.

Perwujudan nilai, moral, dan sikap tidak terjadi dengan


sendirinya. Tidak semua individu mencapai pengembangan nilainilai hidup, perkembangan moral dan tingkah laku seperti yang
diharapkan. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan nilai,moral dan sikap remaja adalah berikut:
a. Menciptakan komunikasi
Dalam komunikasi didahului dengan pemberian informasi
tentang nilai-nilai dan moral. Tidak hanya memberikan evaluasi,
tetapi juga merangsang anak tersebut supaya lebih aktif dalam
beberapa pembicaraan dan pengambilan keputusan.
b. Menciptakan iklim lingkungan yang serasi
Seseorang yang mempelajari nilai hidup tertentu, dan moral dan
kemudian berhasil memiliki sikap dan tingkah laku sebagai
pencerminan nilai hidup itu umumnya adalah seseorang yang
hidup dalam lingkungan secara positif,jujur dan konsekuen dalam
tingkah laku yang merupakan pencerminan nilai hidup tersebut.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai