Anda di halaman 1dari 32

Edisi Musim Dingin

Ibadah Malam

di Saat Winter
Grand Syeikh Al-Azhar ke-35
Musim dingin bukan alasan untuk
bermalas-malasan, selama masih
ada semangat, entah itu musim
dingin atau musim panas, duaduanya nggak masalah.
-Abdullah Fatih-

Feminisme; Kebebasan yang


Membelenggu
Konsultasi Kesehatan
dr. Nur Hasrina Ramadhani
Al-qolam

Al-qolam

Sapa Al-Qolam

Editoral

Kajian Utama

Qolam Ketua

Tokoh

Kata Mereka

10

Konsultasi

11

Cerpen

12

Ruang Hawa

14

Ruang Rehat

16

Language Corner

18

Inspirasi

20

Wawasan Ke-Islam-an

22

Kisah

24

Hikmah

26

Sisi Lain

27

Galeri

28

Hallo teman-teman! Bagaimana nie kabar kalian


semua? Semoga sehat selalu dalam lindungan Allah
Swt. Amin.
Ketika mulai beranjak pergi kuliah, pergi talaqqi
ataupun kegiatan yang lainnya, tak terasa suhu udara
Mesir ini sudah mulai terasa dingin ya? Banyak dari
kita yang ketika pergantian musim ini kesehatannya
menurun. Maka dari itu, kami dari kru Al-Qolam
KMNTB menyajikan beberapa tips-tips selama musim
dingin dan bagaimana menjaga kesehatan kita agar tidak
gampang terkena penyakit. Apalagi sekarang dekatdekat ujian, selimut ini terasa nikmat sekali sehingga
terasa malas sekali untuk belajar.
So, mari kita sama-sama untuk berusaha menjaga
kesehatan kita bersama, agar tetap segar bugar dalam
menjalani musim dingin, apalagi ujian termin satu yang
diambang pintu.
Tetap Semangat ya! ^_^
Salam kami dari tim Al-Qolam KMNTB, semoga
apa-apa yang disajikan dalam buletin ini, dapat
bermanfaat buat kita semua.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari kalian
untuk membuat Al-Qolam ini bisa menjadi lebih baik.
Syukron!
Al-qolam

Edisi Musim Dingin 2014


Cover
Ibadah Malam di Saat Winter
Penanggung Jawab
Ketua KMNTB
Pimpinan Redaksi
Muhammad Zamroni
Dewan Redaksi

Abd Syakur

Hidayati

Himayah

Abdul Baasith Asdjazzi


Editor dan Lay-Out

Abd Syakur

Abdul Baasith Asdjazzi

Alamat :
Building 41/2, blok 45
Shaqr Quraisy, Nasr City,
Cairo-Egypt

Telp. 24112364

Al-qolam

Sobat, untuk kalian ketahui Al-Qolam tahun


ini menargetkan tiga edisi unggulan, yang pertama edisi termin satu (musim dingin), kemudian
edisi termin dua, dan yang terakhir edisi Ramadhan. Target kami bisa saja berkembang melihat antusiasme maupun kritik dan saran kalian, jika memang harus, insya Allah kami akan mengadakan
edisi tambahan, doa kalian yaa :D
Al-Qolam edisi tahun ini, mengangkat tema
musim dingin, begitu banyak cerita menarik tentang sobat-sobat Al-Qolam di musim dingin yang
bisa kita simak bersama. Mulai dari bagaimana persiapan memasuki musim dingin, tips sehat di
musim dingin, sampai bagaimana kita bisa terus
aktif di cuaca ekstrim musim ini.
Musim dingin, bagi sebagian kita mungkin
saja terasa berat, dengan udara dinginnya yang
menyengat, belum lagi godaan selimut, bantal,
ataupun secangkir sai + viceroy ahmar cukup bisa
membuat betah di rumah. Hal ini agaknya bisa
menjadi penghalang kegiatan kita sehari-harinya.
Tapi, tidak sedikit juga di antara kita, yang tetap
aktif di tengah ganasnya cuaca musim dingin,
yang mampu bertahan dan menjalani kesehariannya seperti biasa. Lalu, bagaimana dengan sobat
Al-Qolam?
Selain ulasan tentang tema di atas, kami
menyuguhkan beberapa liputan menarik yang
patutnya menjadi inspirasi untuk sobat-sobat
sekalian. Tak lupa juga kami sertakan profil
ulama, tokoh-tokoh tauladan, dan masih banyak
lagi rubrik-rubrik seru lainnya.
Akhirnya, kami ucapkan selamat membaca,
dan sampai jumpa di edisi selanjutnya. [Redaksi]

Kajian Utama

Ibadah Malam di Saat Winter


Musim dingin yang biasanya mulai dari awal Oktober hingga April nanti, tahun ini mulai kita rasakan di penghujung bulan
Oktober. Bisa jadi, ini adalah sebagian implikasi perubahan iklim global. Berbeda dengan musim panas, musim dingin
menyediakan durasi yang panjang di malam harinya. Namun begitu, melaksanakan ibadah malam atau tahajjud, mungkin masih
terasa sangat berat. Dua tantangan yang dihadapi, yaitu:
Jiwa yang begitu berat untuk bangkit karena kondisi yang begitu dingin.
Sulit untuk menyempurnakan wudhu, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki alat pemanas (sakhonah).
Silih bergantinya musim, yang di dalamnya menyimpan tanda-tanda kebesaran Ilahi. Sebenarnya disinilah Allah
menawarkan banyak peluang pahala. Hasan Bashri mengatakan bahwa sebaik-baik waktu bagi orang mukmin adalah saat
musim dingin. Musim ini juga identik dengan musim yang penuh ujian, yang termasuk didalamnya kesulitan untuk beribadah
dan beraktivitas. Disinilah, bagaimana kita berjuang melawan kemalasan dalam menegakkan ketaatan. Dapat diartikan sebuah
kesabaran sekaligus menguatkan kesabaran. Beberapa tips segar agar kita dapat meraih pahala di musim ini dengan
menghidupkan malam-Nya, antara lain:

Memohon kepada Allah


Minta tolong kepada Allah bukan jam
weker, gadget atau yang lainnya. Ini yang
paling utama. In sya Allah akan terbangun,
atau tiba-tiba terbangun. Selanjutnya,
tinggal kitanya segera bangkit atau tidak.
Usahakan tidur siang
Kuota tidur yang sudah terisi sebagian, dan
sebagiannya lagi di malam hari. Dengan
begitu, kuota tidur kita sudah full charged,
sehingga memudahkan kita untuk bangun.

Tidur lebih awal


Jangan biasakan begadang, apalagi untuk hal yang
tidak berguna. Dengan tidur lebih awal, masa kritis
(susah dibangunkan) sudah terlewati. Masa itu adalah
pada bagian awal tidur kita. Jika tidur pada jam 1, pada
jam 3 kemungkinan masih dalam krisis, sehingga sulit
untuk bangun.
Bantuan teman
Saling membangunkan, bagi kita masisir menerapkan
hal ini sepertinya hal yang mudah untuk dilakukan,
sekaligus menerapkan tolong-menolong dalam
kebaikan.
Hindari banyak makan dan minum
Sebaiknya tidak makan kira-kira 2 jam sebelum tidur.
Selain menyulitkan kita untuk bangun karena
kekenyangan, itu juga juga tidak baik untuk
kesehatan.

Pasang alarm
Hal ini termasuk banyak dan sering dilakukan oleh kita. Alarm lewat handphone
maupun jam weker. Namun hal ini tidak menjadikan kita cepat bangun, karena
dengan mudah alarm bisa dimatikan. Untuk mengatasinya, gunakan nada alarm
yang sama seperti panggilan masuk, karena biasanya jika ada telpon masuk, lebih
cepat tanggap. Jika sudah terbiasa, sering-sering ganti nada alarm. Bisa juga, dengan
meletakkan alarm agak jauh dari tempat tidur, dimana itu akan mengharuskan kita
untuk bangkit dan bergerak dari tempat tidur.

Oleh: Hidayati

Selain dari tips-tips diatas, sangat dianjurkan pula menerapkan sunnah-sunnah tidur ala Rosulullah, mulai dari berwudhu,
berdoa, mengatur posisi tidur, dan lain sebagainya. Segala puji untuk-Nya atas setiap keadaan yang terjadi. Mudah-mudahan
Allah memudahkan sahabat Al-Qolam sekalian dalam beribadah dan beramal sholeh di musim dingin ini.
**Menurut Ibnu Masud, malam yang begitu panjang untuk shalat malam dan siang yang begitu singkat untuk berpuasa
merupakan barakah.

Al-qolam

Qolam Ketua
Ketua KMNTB

M. Khairunnasirin
Faculty of Islamic and Arabic Studies
Al-Azhar University, Cairo Egypt

"Tidak ada sesuatu yang berarti, datang dengan mudah. Separuh


usaha tidak berarti memberikan separuh hasil, atau bahkan tidak
memberikan hasil sama sekali. Pada akhirnya, bekerja, bekerja
terus, bekerja keras dan cerdas merupakan satu-satunya cara
memperoleh hasil."

Al-qolam

Qolam Ketua
Assalamua'alaikum.Wr.Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah, Tuhan Alam yang tak pernah lalai
apalagi tertidur, yang telah memberikan
manusia kesempatan dan kemampuan
untuk menjadi agent of change di muka
bumi ini. Solawat beriring salam semoga senantiasa terlimpah curahkan
kejunjungan nabi besar Muhammad
Saw. sang pembawa risalah universal
yang kita nantikan syafa'atnya di hari
pembalasan-Nya kelak.
Karunia indra dalam diri manusia
itulah yang dijadikan tolak ukur kesyukuran kami, sesuatu yang mencipta,
menghidupkan, dan mengatur. Rekayasa sebab-akibat menggulirkan kata.
Cuap-cuap tentang emosi akan selalu
bergemuruh dalam lirik dan mimik. Tak
akan pernah terhenti hingga batasan
waktu yang telah ditentukan.
Kami mengusung lembaranlembaran gaduh ini, untuk para pembaca yang mencipta ritma, sangat bias
pada keakuan meluas. Sebuah narasi
perjalanan senandung naik turun,
keinginan dan sekat kesunyian
menghela rajutan kepekatan akut, untuk
mencairkannya kembali sehingga
bening mencipta.
Kami atas nama khodim KMNTB,
sangat mengapresiasi dengan setinggitingginya kepada teman-teman yang
berkenan dengan suka rela menuangkan tulisan di buletin Al-Qolam ini. Kita
ketahui, menulis sangat banyak faidahnya. Karena dengan tulisan berupa kalimat bisa merubah dunia. Kunci syurga
dengan kalimat. Masuk nerakanya insan di dunia ini dengan kalimat. Keputusan Allah dengan kalimat. Kalimat
adalah cahaya. Sebagian kalimat
mungkin bisa menjadi kubur. Dan sesungguhnya halalnya sesuatu dengan
kalimat. Sebaliknya haramnya sesuatu
dengan kalimat juga.
Tapi menulis itu sangat sulit, tidak semudah berbicara. Menulis adalah
suatu kegiatan yang tidak hanya melibatkan rasio, tetapi juga membutuhkan
ketajaman emosional serta proses pembelajaran yang panjang. Dari situlah
terkadang sering kita jumpai banyak
orang yang merasa ragu ataupun was-

was dalam memulai untuk menulis. Kita


ketahui banyak orang ingin menjadi
penulis handal, namun hanya beberapa
yang benar-benar mau menulis.
Jadi kami harapkan teman-teman
untuk mencoba membiasakan diri
menulis, menulis dan menulis. Hamilton
Halt mengatakan:
"Tidak ada sesuatu yang berarti,
datang dengan mudah. Separuh usaha
tidak berarti memberikan separuh hasil,
atau bahkan tidak memberikan hasil
sama sekali. Pada akhirnya, bekerja,
bekerja terus, bekerja keras dan cerdas
merupakan satu-satunya cara memperoleh hasil.
Dan kami juga sangat berterimakasih banyak kepada anggota kekeluargaan KMNTB yang ikut serta
menyukseskan semua program
KMNTB, sampai dengan bulan Desember ini. Alhamdulillah semua program
yang kami canangkan bersama DP
KMNTB, terlaksana, meskipun ada
hambatan. Tapi karena partisipasi teman-teman, hambatan bisa kita lalui
semua. Dengan mencari jalan keluarnya, demi eksisnya semua program
KMNTB.
Di antara program-program
KMNTB yang terlaksana dengan baik:
Kajian Usul Fikih dua kali sebulan,
seminar ilmiah, talaqqi ke sebagian
masyaikh Al-Azhar, silaturrahim, dan
sepak bola yang dilaksanakan lima kali
dalam tiga bulan. Kedepannya kami
berharap teman-teman untuk lebih
mendukung semua program dan kami
harapkan juga ide-ide brilian temanteman, untuk bersama-sama memajukan KMNTB. Karena kalau ide kita bersama, maka kita lebih merasa memiliki
dan bertanggung jawab.
Dan aktifnya teman-teman untuk
memajukan organisasi ini, tidak sia-sia,
kita belajar banyak hal darinya, di antaranya:

2. Memberi pelajaran untuk meyakini


orang lain.
3. Merangsang kreativitas. Manfaat
berorganisasi yang terasa adalah
kita akan berlatih untuk menjadi pribadi yang kreatif, selalu memiliki ideide, dan terangsang untuk berpikir di
luar kerangka yang baku.
4. Membuat kita menjadi pribadi yang
menarik. Kalau kita aktif dalam
setiap kegiatan, kita akan lebih dikenal oleh saudara-saudara seperjuang kita, dan tentunya lebih cepat
mendapat teman, untuk mengambil
energi positif dari mereka.
5. Mengajarkan kerja keras, tanggung
jawab, pantang menyerah dan tidak
suka berpangku tangan. Manfaatnya
yang paling bisa dirasakan adalah
kita bisa menjadi pribadi yang optimis, penuh tanggung jawab, tidak
mudah menyerah dan tekun. Seandainya kita diamanahkan suatu tugas, tentu kita harus mengerjakannya dan menyelesaikannya
karena ada laporan pertanggung
jawaban yang harus dibuat kemudian.
Semua itu, bisa diwujudkan di
dalam organisasi, terutama dalam organisasi kekeluargaan KMNTB, dengan
sama-sama melangkah dan bergerak
untuk menyukseskan semua programnya.
Teman-teman kami Nous
devons s'unir pour construire KMNTB
de demain. Kita butuh membentangkan
tangan untuk saling bahu-membahu
sebagian kita antara sebagian yang
lain, untuk membangun KMNTB, di hari
esok.

1. Melatih kita untuk bersosialisasi. Organisasi melatih kita dalam berinteraksi dengan berbagai macam
latar belakang, baik karakter, pengetahuan dan wawasan dari saudarasaudara seperjuangan kita.

Al-qolam

Tokoh

Syeikh Khidir Husein


(Grand Syeikh Al-Azhar ke-35)
Imam besar Al-Azhar yang satu
ini, nama lengkapnya Muhammad al
Khidir bin Husein Ali bin Umar al
Hasani, beliau dilahirkan di sebuah
kota kecil di Tunisia yang bernama
Naftoh pada tanggal 26 Rajab 1293
H bertepatan dengan tanggal 16 Agustus 1878 M atau sekitar 136 tahun
yang lalu. Khidir Husein berasal dari
keluarga yang mempunyai pengaruh
dan keagungan. Keluarga ibunya
berasal dari keturunan keluarga Idarisah yang pernah menjadi penguasa di

Al-qolam

Maroko beberapa waktu yang silam.


Keluarga ini juga terkenal dengan tradisi keilmuan dan keagamaan, sebut
saja misalnya syeikh Mustafa bin Aziz,
seorang ulama terkemuka dari Aljazair.
Karisma keluarganya inilah yang memengaruhi Khidir kecil ingin menjadi
seorang ulama besar. Semangatnya
itu dimulai dengan menghafal Quran
di desanya. Disamping beberapa ilmu
pendukung ke-Islam-an yang nantinya
menjadi tuntunan hidup dalam memahami Islam secara sempurna.

Tahun 1887 M Khidir Husein


kecil dan keluarganya pindah ke Tunisia. Ia pun mulai bersekolah di sebuah
madrasah tertua dan terkenal tepatnya
di masjid Zaituniyah pada tahun 1889
M yang setingkat dengan masjid AlAzhar di kala itu. Dengan kecerdasannya yang sangat mengagumkan,
pendidikannya di Zaituniyah dilalui
dengan mudah, sehingga sebelum
menamatkan studinya, beliau sudah di
tunjuk di universitasnya sendiri sebagai pembimbing keilmuan. Namun
karena kedekatannya terhadap ulama
- tanpa mengurangi rasa hormat
kepada guru-gurunya - syeikh Khidir
tak menerima penunjukan tersebut.
Setelah manamatkan studinya di
Zaituniyah pada tahun 1317 H, beliau
meninggalkan Tunisia menuju kota
Tarabulus (Tripoli) kemudian kembali
lagi ke Tunisia dan mendirikan majalah
Sahadah al Uzma sekitar tahun 1324
H yang banyak memengaruhi kemajuan politik arab pada zaman itu. Tahun 1324 H beliau ditunjuk sebagai
seorang hakim di sebuah kota Benzerot dan menjadi pengajar di beberapa
masjid di kota tersebut.
Tahun 1325 H beliau resmi sebagai pengajar di Zaituniyah, almamaternya sendiri. Kemudian beliau
mendirikan Serikat Zaituniyah, disamping itu beliau sering berpidato dan
menjadi keynote speaker tentang
kebebasan dalam Islam yang menunjukkan ke dalaman ilmu serta luasnya
pengalaman yang dimiliki. Hal itu
membuat masyarakat semakin yakin
dengan kualitas keilmuan beliau, terutama dalam bidang keilmuan bahasa
dan sastra arab, beliau adalah salah
seorang syeikh Zaituniyah yang paling
disegani dari segi keilmuannya.
Ketika terjadi perang Tarabulus
(antara Tolyan dan Ustmaniyah),
Syeikh Khidir berjuang melalui tulisan
untuk mendukung Ustmaniyah dengan
sebuah syair yang ditulis dalam sebuah majalah:

Tokoh
Kembalikan keagungan kami

yang kalian rebut, cukuplah apa yang


kami miliki sebagai bunga tidur yang
telah kami usahkaan.
Karena beberapa tekanan yang
beliau terima dan merasa bahwa dirinya terancam, pada tahun 1329 H
Khidir Husein meninggalkan Tunisia
menuju Astanah kemudian dari Astanah ke Damaskus melalui perjalanan
ke wilayah Syam dan Mesir, dalam
perjalanan itu beliau sempat bertemu
dengan beberapa ulama terkemuka
seperti Syeikh Tohir Al Jazairy, Syeikh
Rosyid Ridho, Sayyid Muhibuddin
Khatib. Di Damaskus, Syeikh Khidir
sempat ditunjuk sebagai pengajar bahasa arab. Setelah beberapa lama
beliau kembali lagi ke Astanah dan
bertemu perdana menteri Anwar Pasha yang kemudian mengutusnya
dalam sebuah delegasi resmi ke Jerman.
Pada tahun 1339 H Syeikh
Khidir berdiam di Mesir. Di sana beliau
mengajar, menulis dan membahas
beberapa ilmu, sehingga tahun 1340 H
berhasil mengarang sebuah risalah
yang berjudul Hayalu fi Syiri al Araby
dan ditunjuk sebagai peneliti khusus
lembaga terkenal Daar Kutub Misyriyyah dalam jangka beberapa tahun lamanya. Dengan menetapnya Syeikh
Khidir di Mesir, beliau memperoleh
kependudukan sebagai warga Mesir.
Merupakan adat dan kebiasaan
Al-Azhar, bagi siapa yang ingin mendapat pengakuan keilmuan, haruslah
dalam sebuah sidang ujian ilmiyah AlAzhar. Syeikh Khidir mengajukan diri
untuk di uji oleh ulama Al-Azhar yang
di antara penguji tersebut adalah
Syeikh Abdul Majid Labban (amid kuliah Usuluddin pertama). Dengan keluasan serta kecerdasan ilmu yang
dimiliki, beliau berhasil dalam sidang
ilmiyah tersebut dan mendapat pujian
dari beberapa penguji yang lain.
Pada tahun 1342 H Syeikh
Khidir mendirikan Jamiyah Jaliyat Afrikiyah al Syamaliyah dalam bidang
pendidikan dan majalah-majalah Islam
tentang pergerakan ummat Islam
yang menurut beliau, hanya akan di

tempuh dengan dua jalan yaitu pendidikan dan produksi besar-besaran.


Tahun 1346 H beliau mendirikan
Jamiyah Syabab al Muslimi di Cairo,
bersama sahabat dekatnya Taimur
Pasha tentang pendidikan Islam dan
pengembangan ruhiyah. Bukan hanya
itu, di tahun yang sama beliau mendirikan Jamiyah al Hidayah al Islamiyah
yang merekrut ulama Al-Azhar yang
peduli dengan pendidikan dan kemajuan ummat Islam. Sebagai sarana
pendukung, perpustakaan juga dibangun, sedangkan untuk pengembangan
dibentuk majalah Islam dengan nama
(Majalah al hidayah al Islamiyah).
Tahun 1349 H Al-Azhar menerbitkan sebuah majalah bulanan dengan nama Nur al Islam (majalah AlAzhar yang sekarang) yang diketuai
dan diredaktori oleh Syeikh Khidir
Husein dari tahun 1349 H sampai dengan tahun 1352 H kemudian digantikan oleh Syeikh Farid Wajdi. Setelah
berhenti menjadi redaktor majalah AlAzhar, beliau diangkat menjadi dosen
di kuliah Usuluddin. Selama menjabat
sebagai dosen, beliau banyak melahirkan karya ilmiyah yang di rangkum
dalam sebuah risalah bernama
risalah al Islah. Selain itu juga, beliau ditunjuk sebagai anggota lembaga
tinggi bahasa dan banyak menulis tentang sastra arab diantaranya "Majaz
dan Nakl serta pengaruhnya dalam
bahasa arab dan masih banyak lagi.
Pada tahun 1370 H beliau
diangkat menjadi anggota ulama senior Al-Azhar dengan sebuah risalah
beliau yang berjudul Al Qiyas fi al
Lugoh al Arabiyah.
Kemudian pada tanggal 26
Dzulhijjah 1371 H bertepatan dengan
tanggal 15 September 1952 M beliau
diangkat sebagai Grand Syeikh AlAzhar, menggantikan Syeikh Ibrahim
Hamrusy, dan berakhir sampai beliau
mengundurkan diri dari jabatannya
tanggal 2 Jumadil awwal 1373 H atau
6 Januari 1954 M kemudian kembali
seperti kebiasan beliau membahas,
menulis dan memberi muhadarah.
Syeikh Khidir Husein adalah
satu-satunya Grand Syeikh Al-Azhar

yang bukan dari Mesir. Ini membuktikan bahwa Al-Azhar tidak membedabedakan golongan ataupun jenis, akan
tetapi Al-Azhar menjadikan kemampuan dan kapabilitas sebagai tolak
ukur kelayakan seseorang, menjunjung tinggi kebebasan berfikir dan berpendapat selama dapat di pertanggung jawabkan, demi kemajuan Islam.
Akhirnya pada tanggal 13 Rajab
1377 H bertepatan dengan tanggal 2
Februari 1958 M beliau wafat dan di
makamkan di dekat makam sahabatnya Taimur Pasha.
Di antara karya-karya beliau :
.
) ( .
.
) ( .
.

.
.
.
- ( )
-
.
*Sumber :
/


/
/ ,

Oleh:
H. Muhammad Syamsul Hadi, Lc.

Al-qolam

Kata Mereka
Di Mesir anda tidak hanya akan menjumpai Spink,
Pyramida, atau gurun pasir. Ada banyak peninggalan dan
sejuta kejutan yang mana belum pernah kita lihat dan
rasakan selama di Indonesia.
Cuma di Mesir anda bisa menyebrang dengan tenang
di tengah lalu lintas yang super ramai, menikmati roti
kehidupan yang tak boleh dibuang, menumpangi bus 80
coret dengan sangat berdesak-desakan. Dan masih banyak
hal lain yang ditemukan di bumi Kinanah. Mesir dikenal
sebagai negara para nabi, tak heran jika Mesir banyak
dikunjungi oleh para peziarah mancanegara. Selain itu,
Mesir juga dikenal sebagai gudang ilmu,
pantaslah banyak penuntut ilmu datang
dari berbagai negara, salah satunya
Indonesia. Berikut celotah mereka perihal
bumi para nabi.
Farizal Anwar, salah seorang
mahasiswa baru dari Lombok Barat ini
mengaku cukup terkejut melihat keadaan
Mesir yang menurutnya, tidak sesuai
dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.
Mengenai Mesir , sebelum menginjakkan kaki di
bumi Kinanah ini, di Indonesia sering saya dengar info
-info Mesir. Banyak dari teman-teman yang bercerita
kalau Mesir itu terkenal bagus. Disana terdapat
universitas tertua di dunia. Mesir juga terkenal sebagai
negeri para nabi dan ulama. Itu semua yang membuat
saya tertarik untuk datang ke Mesir. Saya
beranggapan ketika masih di Indonesia, di Mesir
terdapat satu universitas yang begitu mewah dan besar,
terbayang seakan belajarnya tentram, aman dan
nyaman. Tapi beberapa hari setelah di Mesir, ketika saya
mencoba ke kampus Al-Azhar, yang saya lihat disana,
sangat berbeda dari apa yang saya bayangkan. Disana
para mahasiswa khususnya dari Cairo, mereka sangat
gaduh, nggak tertib, beda sama orang Indonesia,
mungkin karena tabiat orang Mesir terkenal keras,
sedangkan tabiat orang Indonesia lemah-lembut dan
sangat disiplin."

Meski sempat ada sedikit kekecewaan tentang Mesir,


alumni Al-Halimi ini juga mengungkapkan kekagumannya
dengan peradaban dan kebudayaan Mesir.
"Tapi ada beberapa hal yang membuat saya kagum
di Mesir ini, seperti masalah peradaban atau budaya.
Ketika saya mengunjungi beberapa tempat bersejarah,
saya tahu kalau orang Mesir itu sangat menghargai
yang namanya sejarah, atau peninggalan masa lalu.
Misalnya di Cairo qadim, di sana, sampai saat ini
masih banyak peninggalan dinasti-dinasti yang lalu,
seperti dinasti Fathimiyah, Mamlukiyah, dan Turk
Ustmani. Datangnya saya ke Mesir, salah satunya
ingin mempelajari sejarah disini. Hal lain yang membuat
saya kagum adalah, Mesir terkenal dengan sebutan

10

Al-qolam

bumi Kinanah, tempat lahir dan wafatnya para ulama."

Sama halnya dengan Farizal, Wayan Paradisa


mahsiswi baru asal Denpasar ini mengemukakan kesan
pertama kedatangannya di Mesir.
Jujur, kesan pertama ketika menginjakkan kaki
di bumi Kinanah, tak ada bangunan yang megah
ataupun pemandangan yang indah ku dapati. Saat
mengamati setiap sudut kota, saya berpikir, sungguh
kah ini negeri yang ku impi-impikan? Dari kaca mata
pengamatan yang saya dapati, bukan bangunan
megah, bukan pemandangan indah, ataupun kehidupan
mewah yang di cari, namun
nilai filosofis yang terkandung
dalam setiap potret kehidupan dan
bangunan-bangunan kokoh yang
berdiri, masing-masingnya
memiliki daya tarik tersendiri, dan
disinilah tempatnya, makammakam para ulama besar, dimana
bangunan-bangunan ini yang
menjadi saksi bisu para anbiya dalam
memperjuangkan agama Allah Swt. Banyak sekali
keistimewaan di negeri ini, hingga Allah menyebut
Mesir berkali-kali dalam Al-Quran melebihi negara
lain."

Sebagai putri lulusan pondok modern Gontor, Wayan


memiliki cara tersendiri dalam mengagumi Mesir dan AlAzhar.
SubhanAllah, pantas saja kyai pondok gontor
mengambil Al-Azhar Mesir sebagai salah satu sintesa
pondok, karena di dalamnya terdapat banyak sekali
inspirasi hebat untuk membuahkan peradaban besar,"

ungkapnya.
Jadi, untuk menimba ilmu dibumi Kinanah itu, tidak
gampang seperti membalikkan telapak tangan, harus super
sabar dan rela berkorban, ditambah dengan keadaan politik
Mesir yang tak tahu kapan surutnya, namun semua itu sama
sekali tidak akan menggugurkan semangat, lelah karena
Lillah.
Belajar di Mesir ini merupakan sebuah kenikmatan
yang amat besar, beribu-ribu calon Maha siswa berharap
bisa menempuh studinya disini, bertemu langsung dengan
para alim soleh, menimba ilmu kepada masyaikh dan masih
banyak lagi, tidak salah jika Mesir adalah kiblatnya ilmu.
Karena itu, keluh kesah kita, lelah letih kita, ataupun
rintangan-rintangan yang lain, bukan alasan untuk bermalasmalas, sebab semua itu tak sebanding dengan keberuntung
dan rasa syukur kita.
Reporter: Himayah

Konsultasi

Tetap Bugar
di

Musim Dingin
Musim dingin adalah saat terisak, bersin, dan batuk yang
sering kali menyerang. Tapi tak perlu galau sobat, jika kita
cukup hati-hati, maka bisa teratasi. Nah, setelah kami
menyempatkan berwawancara dengan dr. Nur Hasrina
Ramadhani, alumni Al-Azhar University, jurusan Tafsir. Yang
juga pernah mengenyam pendidikan pada Institut Thibbun
Nabawi Chiropractic Jakarta, ada beberapa tips yang
disuguhkan :
Menjaga pola makan. Jangan terlalu banyak
mengonsumsi karbohidrat, dan hindari banyak ngemil, karena
berat badan akan naik. Usahakan perbanyak makan sayuran
dan buah-buahan. Mengonsumsi madu setiap pagi 1 sdm,
dicampur dengan air hangat atau bisa juga dicampur dengan
yansun.
Menjaga kebugaran tubuh. Meski dimusim dingin,
badan terasa malas untuk bergerak, usahakan untuk tetap
berolahraga seperti senam, futsalan maupun yang lainnya.
Agar berat badan stabil dan mencegah obesitas, sehingga
mudah beraktivitas dan badan juga sehat.
Menjaga pola tidur. Lebih baik tidur langsung setelah
Isya sekitar jam 19.00 dan bangun jam 03.00. Waktu itu bisa
digunakan untuk sholat tahajjud, belajar, tahfidz, karena otak
lebih fresh, serta efisiensi waktu.

sekaligus ibu dari dua orang anak ini juga menambahkan; jika
sudah terlanjur terkena demam, flu, batuk dan lain-lain, agar
berhati-hati dalam pemilihan obat. Terutama kita yang
berdomisili di negeri Kinanah. Karena dosis orang Mesir ratarata 500 mg, cukup tinggi jika dibandingkan dengan dosis kita
orang Asia. Dan usahakan untuk mencari obat herbal. Perlu di
ingat, bahwa obat kimia itu, hanya berfungsi untuk pereda
bukan penyembuh (baca: perbedaan obat kimia dan herbal).
Ok... sahabat Al-Qolam tercinta, itu sedikit wawancara
kami bersama dokter berkelahiran Aceh ini. Kita simpulkan,
bahwa infeksi, dehidrasi, dan obesitas adalah beberapa
masalah dalam kesehatan. Beberapa pola yang
direkomendasikan tadi, secara umum dapat membantu untuk
menghindari masalah-masalah di atas. Selebihnya, anda lebih
mengetahui metode terbaik bagi anda untuk tetap sehat
selama musim dingin. Semoga Allah memberi kemudahan
untuk kita dalam menjaga tubuh ini, serta dalam menjalankan
aktivitas.
, begitu pepatah mengatakan.
Welcome winter!!!

Reporter: Kru Al-Qolam

Dokter kecantikan yang direkomendasikan se-Asia

Al-qolam 11

Cerpen

Oleh: Nana Najatul Huda

Allahu Akbar
Allahu Akbar,
suara adzan
maghrib telah tiba,
waktunya aku dan
keluarga
bersegera melaksanakan sholat
maghrib berjamaah. Sesudah itu ayah dan ibu selalu
meyuruhku mengaji. Ku ambil sebatang
lidi yang bersih dan berwarna kecoklatan yang digunakan sebagai alat untuk
menunjuk huruf-huruf didalam AlQuran. Aku sangat senang kalau ayah
yang mengajariku mengaji, karena ayah
sangat sabar dan tidak akan pernah
mau berhenti mengajariku sebelum aku
benar-benar mampu. Beda dengan ibu,
kalau diajari ibu sungguh luar biasa,
salah satu huruf saja dua telingaku sudah merah dengan jeweran ibu. Sifat
keemosian yang selalu timbul didirinya
sudah menjadi kebiasaan disebabkan
penyakit keturunan dari kake.
Aku duduk dibangku kelas enam
madrasah ibtidaiyah. Ketika itu, dalam
masalah hafalan Al-Quran, aku masih
sangat berantakan dan kacau, karena
jarang sekali aku mengulang-ulangnya.
Ibu selalu mengingatkanku agar lebih
sering mengulang-ulang hafalan terutama setiap waktu subuh dan agar selalu dibaca ketika hendak sholat. Tapi
waktu itu aku sangat enggan untuk melakukannya.
Aku tinggal didaerah Assalam tepat sebelah kanan Jamiah Atthoibah
Madinah. Setiap hari kamis aku dan
keluarga berkunjung ke masjid Nabawi
untuk berziarah ke makam Rasulullah
Saw. yang terletak didalam, sebelah
barat masjid Nabawi, yaitu Raudhoh
dekat bab Assalam.
Untuk para laki-laki diwajibkan
memasuki masjid melalui bab Utsman,
Sedangkan untuk para perempuan harus memasuki dari sebelah barat masjid, yaitu bab Atikah. Aku dan ibu masuk
melalui bab Jibril dan kami mendirikan

12

Al-qolam

sholat dhuha terlebih dahulu sambil


menunggu antrian menuju Raudhoh.
Banyak sekali dari berbagai negara
berbondong-bondong untuk berziarah
kemakam Rasulullah. Setiap Negara
bergiliran masuk agar tidak berdesakan. Aku dan ibu masuk dalam kelompok negara Melayu, antrian dalam tingkatan bawah, sekarang giliran negara
Hindia dan Afganistan, lalu negara Melayu yang terdiri dari Indonesia, Malaysia dan Kamboja.
Sudah tiga jam lamanya kami
menunggu tak juga datang panggilan,
membuatku lelah dan ngantuk, tiba-tiba
ibu menolehku dan berkata
Zahra.. jangan tidur, antrian
akan segera tiba, lebih baik isilah
waktumu dengan bersholawat,
insya Allah akan dipermudah
untuk menuju makam Rasulullah.. kutahan rasa kantuk, kubukalah
buku sholawat yang kugenggam
dikedua telapak tanganku,
baik ibu.. jawabku singkat sambil
menunduk kearah bacaan shalawat.
Ikuti ibu yaa, Allahumma sholli
sholatan, Kamilatan wasallim
salaman
Shalawat ini menggetarkan seluruh jasadku yang terucap dari basahnya kedua bibir yang suci. Semoga Rasulullah Saw. senantiasa dilimpahkan
rahmat dari Allah Swt. amin. Tak terasa
akhirnya Negara Melayu dipanggil juga.
Kami bersegera melangkahkan kaki
menuju Raudhoh.
Kupandang atap demi atap yang
penuh dengan ukiran-ukiran ayat suci
Al-Quran dan corak-corak Islami yang
indah, dengan dinding yang dipenuhi
banyak Al-Quran. Kurasakan wangi
yang begitu segar dan harum semerbak. SubhanAllah, inilah yang namanya Raudhoh yaitu diantara rumah Rasulullah Saw. dan mimbarnya. Kutengok separuh bolongan kecil dibalik kain
penutup makam Rasulullah beserta
kedua sahabatnya yaitu sayyidina Abu

Bakar dan sayyidina Utsman, dihiasi


dengan warna keemasan dan lampulampu yang menerangi cahaya Raudhoh ini.
Bismillah, ku langkahkan kedua
kaki ini memasuki Raudhoh.
Assalamualaikum Ya Rasulullah, Assalamualaikum Ya Nabi
Allah.
Ucap salam kami dengan bercucuran air mata yang membasahi seluruh wajah. Teringatlah dibenak hatiku
tentang pengorbanan Rasulullah dalam
membela agama Islam dan selalu sabar
dalam menghadapi berbagai caci maki
yang dilakukan oleh kaum Yahudi. Dan
beliaulah sebaik-baik uswatun hasanah
bagi para umatnya dan sepaling-paling
baik manusia ciptaan Allah.
Tak ku sadari, lalu ibu yang
berada disampingku mengajakku untuk
menempati karpet yang berwarna hijau
bukan yang berwarna marah, karna
dibagian karpet hijau itulah yang namanya Raudhoh. Aku dan ibu melaksanakan sholat sunnah Dhuha dan Taubat.
Setelah itu kami mendoakan ahli kubur
dan para mujahidin kemudian berdoa
dengan semua hajat kami, karena
barang siapa yang berdoa di Raudhoh
niscaya doanya akan diijabah oleh Allah Swt.
Setelah kami keluar dari Raudhoh,
kami menuju halaman luar masjid Nabawi di sebelah selatan. Di sana terdapat Baqi yaitu makam para sahabat,
keluarga Rasulullah dan penduduk
madinah. Cukup banyak di antara para
jamaah haji dan umroh jikalau Allah
telah menghendaki ajalnya ditanah
haram ini, maka akan dimakamkan di
Baqi.
Selesai berziarah. Kami sekeluarga menuju sebuah toko yang ada
disekitar luar pintu pagar masjid Nabawi. Kami mendatangi salah satu dari
toko itu yang bernama toko Bukhori. Di
dalamnya ada berbagai macam tasbih
dan pernak-pernik Islami lainnya. Aku
terdiam sejenak mamandang indahnya

Cerpen
dan uniknya pernak-pernik Islami yang
begitu banyak. Tiba-tiba ibu menawarkanku sebuah kalam yang sangat unik
dan bagus, berwarna kehijauan dan
dihiasi dengan ukiran Asma Allah yang
berwarna kuning keemasan.
Zahra.. kamu suka dengan
kalam ini? tanya ibu sambil memandang wajahku.
Ia ibu, aku sangat suka. Kalam
itu sangat indah, alangkah baiknya jika kalam itu menjadi
pengganti sebatang lidi yang
biasa kukenakan untuk menunjuk huruf-huruf ketika membaca
Al-Quran.. jawabku dengan senyum
imut.
Baiklah, kalau kamu
menginginkan kalam ini tapi
ada syaratnya, jawab ibu,
ia.. ia.. apa syaratnya bu?
jawabku dengan hati yang sangat yakin,.
syaratnya, kalau kalam ini sudah menjadi milikmu, kamu tidak boleh malas lagi dalam
menghafal Al-Quran dan beribadah kepada Allah. Niatkanlah
ibadahmu semata-mata karena
Allah bukan karena kalam ini.
Sebab, manusia akan kekal
diakhirat nanti dan ketahuilah
bahwa Allah lah Tuhan yang
maha memiliki segalanya. Begitu
juga dengan Al-Quran, jika
ajalmu telah tiba maka AlQuranlah yang akan menemanimu disana beserta amal
ibadahmu. Zahra sayang kan
dengan ayah dan ibu? tanya ibu
sambil meneteskan air mata yang
membasahi wajah cantik nya.
Ia ibu, aku janji, tidak akan
malas lagi untuk menghafal AlQuran dan beribadah. Zahra
sayang ko dengan ayah dan ibu
jawabku.
Pada hari jumat aku akan berangkat ke tempat pemukiman. Pondok AlQuran yang aku tuju termasuk dalam

tanah haram yaitu di kota Makkah, letaknya pada awal masuk tanah haram
sebelum daerah Tanim. Biasanya apabila kami menuju pondok Al-Quran,
kami sering menjumpai masjid sayyidah
Aisyah yang terletak di Tanim.
Aku dididik oleh ustadzah Salmah
yang sangat perhatian dan baik. Setiap
selepas sholat fardhu aku dan kawankawan diperintahkan untuk menyetor
hafalan Al-Quran, jika sore telah tiba
kadang aku dan dua orang temanku
diajak oleh ustadz Hadi - beliau adalah
suaminya ustadzah Salmah - ke tempat
peternakan unta yang terletak di Hudaybiah, untuk memberi makan unta.
Dan tak lupa juga ustadz Hadi selalu
menawariku dan teman-teman untuk
meminum susu unta yang biasanya
kalau dijual dengan harga lima real
dalam satu botol mini.
Tiga tahun kemudian dalam
jangka beberapa tahun ini aku tak pernah berjumpa dan mendengar sepatah
kata pun suara ayah dan ibu. Suatu
hari ustadzah Salmah memberi kabar
kepadaku bahwa ayah mengalami penyakit ginjal yang sudah satu tahun dialaminya. Ayah tidak bisa bangun dari
duduknya karena patahan tulang pinggangnya kaku dan tidak bisa digerakan,
Ya Allah, engkau yang Maha
menyembuhkan segala penyakit,
sembuhkanlah penyakit ayahku,
rintihan doaku dalam sujud tahajud.
Selama ini ayah hanya dapat duduk
dan tidur telentang. Ia sama sekali tidak
mampu berdiri apalagi berjalan. Aku
hanya dapat berdoa kepada Allah agar
diberikan yang terbaik untuknya.
Akhirnya waktu yang telah lama
kunanti kini telah terwujud. Aku selalu
teringat dengan pesan ibu ketika memberikanku sebuah kalam unik, agar aku
lebih semangat dalam menghafal AlQuran. Inilah kemanisan hasilnya,
akhirnya aku dapat menghatamkan
hafalan Al-Quran, sujud syukurku yang
membasahi sejadah hijau membuatku
merasakan indahnya kuasa Allah yang
begitu besar dan tiada henti.
Ustadzah Salmah mengizinkanku
untuk mengabarkan kedua orang tuaku
bahwa aku telah lulus ujian dan sudah

menghatamkan hafalan Al-Quran, lalu


aku menghubungi ayah.
Hallo.. assalamualaikum ayah,
ayah sehat?, Zahra kengen ayah
dan ibu, ucapku ketika hendak menelpon.
waalaikumsalam,Ya Robb, anak
ayah sekarang sudah besar, bagaimana kabar kamu nak?
doakan saja semoga ayah cepat
sembuh dan bisa mencari nafkah
lagi. Ayah juga sangat merindukanmu nak, oh ya, bagaimana
dengan hafalan Al-Quranmu
nak? ucap ayah sambil menahan
sesak rasa rindu terhadap anak tercintanya.
Alhamdulillah kabarku disini
baik-baik saja. Itulah yang aku
ingin katakan kepada ayah. Alhamdulillah aku telah lulus ujian
dan aku sekarang sudah
menghatamkan hafalan AlQuranku jawabku. Mendengar kabar dariku, ayah sangat kaget sampaisampai telepon di tanganya terlepas.
Seketika itu pula, seluruh penyakit yang
ada di tubuhnya hilang tanpa obat ataupun resep dokter sama sekali. Akhirnya
ayah sekarang sudah sembuh dan
mampu menggerakan tulang pinggangnya.
Allah telah mengabulkan doa
yang setiap malam aku minta ketika
tahajjud, agar ayah diberi kesabaran
dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini. Dan ibu yang selalu menjadi
penyemangat dalam hidupku. Dengan
pesan-pesan ibu yang selalu membuatku bangkit dan semangat dalam
menjalani kehidupan ini. Teringat dalam
benakku ketika ibu menghadiahkan
kalam kepadaku, itulah yang membuat
diriku berubah dan tidak malas lagi, dan
aku dapat menghatamkan Al-Quran.

Al-qolam 13

Ruang Hawa

Feminisme; Kebebasan yang Membelenggu


Oleh: Halimatuzzahro, Lc.
Kebebasan merupan salah satu
hal yang paling berharga bagi manusia. Karena manusia yang bebas dapat
terus maju dan berkarya. Namun dengan melihat realita yang ada, kebebasan seolah-olah menjadi tameng
para oknum atau kelompok tertentu
dalam meneriakkan keinginankeinginan mereka yang bebas tanpa
moral, nilai dan batas.
Konsep kebebasan yang kini
berkembang dalam masyarakat telah
menciptakan corak berfikir yang beranekaragam. Salah satunya adalah
adanya konsep pembebasan wanita
atas kekangan-kekangan keadaan
yang membelenggu mereka. Lahirnya
ideologi ini didukung oleh berbagai
macam sebab, salah satunya adalah

14

Al-qolam

pandangan masyarakat terdahulu


terhadap wanita.
Socrates, salah seorang filosof
terkenal berkata: wanita ibarat pohon
yang beracun, dari luar tampak indah,
ketika burung pipit memakannya, ia
akan mati seketika. Bangsa India
bahkan lebih kejam lagi memandang
wanita, seorang wanita akan dibakar
bersama mayat suaminya ketika meninggal. Bangsa Yahudi menganggap
wanita adalah makhluk terlaknat,
karena ia telah mengeluarkan Adam
dari syurga. Tidak hanya itu, bahkan
masyarakat Nasrani memandang
wanita sebagai setan.
Sedangkan masyarakat Arab
pada masa Jahiliyah lebih bangga
memiliki anak laki-laki dibandingkan

dengan anak perempuan. Dikarenakan


lingkungan yang ketika itu mengharuskan mereka mencari bahan
makanan dan air di tempat-tempat
terpisah dan jauh. Sedangkan laki-laki
lebih kuat fisiknya dibandingkan dengan wanita. Hak warispun hanya
diberikan kepada laki-laki saja dan
wanita tidak mendapatkan apapun.
Kedatangan Islam pada awal
abad ke-6 membawa pengaruh yang
sangat besar terhadap kaum wanita.
Derajat dan martabat wanita diberi
tempat yang sangat terhormat. Nabi
Muhammah Saw. dengan ajarannya
yang lembut membawa risalah yang
seketika itu pula membebaskan wanita
dari perbudakan yang mengekang.
Pertanyaan besar muncul ketika

Ruang Hawa
lahirnya pergerakan wanita yang
menuntut emansipasi atau kesamaan
dan keadilan hak antara laki-laki dan
wanita atau yang populer kita sebut
feminisme. Kata feminisme dicetuskan
pertama kalinya oleh seorang aktivis
social utopis, Charles Fourier pada
tahun 1837. Pertanyaannya adalah
bagaimanakah mereka memandang
keadilan tersebut yang notabene
sudah diperjuangkan oleh Nabi
Muhammad Saw. jauh sebelum
mereka meneriakkan aspirasi mereka?
Mereka menganggap bahwa keadilan
itu adalah menyamaratakan antara hak
laki-laki dan wanita, yang pada
hakikatnya penyamaan tersebut adalah
hal yang tidak dapat terjadi. Karena
perbedaan fungsi dan fitrah laki-laki
dan wanita. Hak dan kewajiban
menjadi rancu dan akhirnya
membelakangi arti dari keadilan itu
sendiri.
Setelah ditinjau lebih lanjut, dampak yang timbul dari pergerakan tersebut, sisi negatifnya lebih dominan dibandingkan dengan segi positifnya.
Tingginya angka perceraian dan
banyaknya wanita yang memilih
menjadi singel parent adalah salah
satu dampak dari ketidak stabilan yang
muncul akibat pergerakan ini.
Dewasa ini, ibu-ibu rumah tangga
yang bekerja dan mencari nafkah di
luar rumah dianggap sangat lazim. Kira
-kira 50% dari mereka membanjiri
berbagai macam lapangan pekerjaan
yang lazimnya diisi oleh laki-laki.
Menurut Jonh Naisbitt, setiap tahunnya
wanita dapat menciptakan 200.000
lapangan pekerjaan baru. Jika ditinjau
lebih lanjut, dalam hal ini telah terjadi
tumpang tindih antara fungsi laki-laki
dan wanita. Kaum feminis secara tidak
langsung telah kembali menyeret
kaumnya sendiri kedalam
pengekangan yang semu, dengan kata
lain mereka telah menciptakan suatu
kebebasan yang membelenggu
kaumnya sendiri. Yang dalam hal ini
mereka menjadikan wanita diharuskan
kokoh berdiri dalam ketidaksesuaian
fungsi yang justru membuatnya
merasa terbebani.

Feminisme bukan hanya menciptakan belenggu bagi kaum wanita, tapi


sudah mencapai rusaknya ekosistem
masyarat. Keluarga sebagai kelompok
pembentuk masyarakat memerlukan
dua pilar yang kokoh penunjang keharmonisan, yaitu ada seorang ayah dan
ibu. Ketika dua pilar ini berdiri pada
fungsinya masing-masing, maka terciptalah keharmonisan keluarga yang diinginkan setiap manusia.

jauh merubah keseimbangan kehidupan umat manusia yang sudah


diciptakan Allah Swt. sesuai dengan
fungsi masing-masing. Keseimbangan
ekosistem dan keharmonisan di
masyarakat dan rumahtangga, belumlah cukup dengan tertatanya kembali
fungsi sosial tersebut. Namun harus
diingat bahwa hal yang terpenting
adalah kembali kepada ajaran yang
dibawa oleh nabi Muhammad Saw.
Karena apa yang telah ditetapkan Allah Swt. dalam kitabNya tidak pernah
cacat.



)28 (
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? kalau kiranya Al-Quran itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (al Nisa 82).

Kenakalan remaja dewasa ini


juga tidak luput dari dampak feminisme
yang menjadikan hubungan antara ibu
dan anak semakin jauh, disebabkan
karena para ibu lebih memilih berkarir
seenaknya di luar rumah, daripada
mengurusi anak-anaknya. Kenakalan
remaja bukanlah masalah yang dapat
disepelekan lagi. Remaja sebagai
harapan penerus Agama dan Bangsa
diharapkan mampu menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan
kinerja yang lebih unggul. Ibu sebagai
madrasah pertama bagi anak-anaknya
diharapkan mampu mendidik anakanaknya menjadi manusia yang unggul
dan bermanfaat.
Dari sini sudah jelas bahwa paham feminisme ini sebenarnya telah

Seorang guru baru sedang mengabsen muridmuridnya, ia nampak berupaya untuk mengenali
satu persatu.
Sang guru tertegun dengan keunikan salah
satu nama muridnya, yang tertulis dalam buku
absensi W. TAUFIQ W.W.W.W. ia pun bertanya:
Bu guru : Apa betul namamu W. Taufiq
W.W.W.W. ?
Taufiq : Betul bu
Bu guru : Apa kepanjangannya fiq?
Taufiq : Hhhmmm malu ah bu.
Bu guru : Kenapa malu?
Taufiq : Panjang bu.
Bu guru : Tidak usah malu-malu, sebutkan saja
ibu ingin tahu!
Taufiq : Wabillahi Taufiq Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.
Sambil menghela nafas panjang, sang guru
berucap Waalaikumussalam Warahmatullohi Wabarokatuh.

Al-qolam 15

Ruang Rehat

Ibnu Aqil Al-Hanbali mengisahkan perjalanannya menuntut ilmu dan fokus terhadap apa yang ia cita-citakan sehingga ia menjadi seorang ulama yang terpandang. Beliau mengatakan, Tidak halal bagiku untuk menyia-nyiakan sesaat saja
dari umurku, tatkala lisanku telah membaca dan berdiskusi, mataku lelah membaca, maka aku menggunakan pikiranku dalam keadaan beristirahat dan berbaring. Sehingga aku berdiri dalam keadaan ide-ide yang banyak dalam benakku lalu,
aku tuangkan ide tersebut dalam tulisan. Aku dapati kesungguhanku dalam belajar lebih kuat saat aku berusia 80 tahun dibanding waktu aku berumur 20 tahun. (Al-Muntadzim fi Tarikhil Umam, juz: 9).

Hasan Al-Bashri berkata, Sungguh saya


telah berjumpa dengan beberapa orang,
mereka lebih bersungguh-sungguh dalam
menjaga waktu daripada kesungguhan
kalian untuk mendapatkan dinar dan dirham. (Syarhus Sunnah, juz: 14).

Terkadang untuk mengisi waktu agar lebih bermanfaat, para ulama melakukan hal-hal yang tidak lazim, yang mungkin kita pandang aneh, namun hakikatnya adalah untuk menyempurnakan usia mereka agar lebih berkah dan
bermanfaat setiap detiknya. Sebagian di antara ulama salaf mewAsiatkan
kepada teman-temannya, Apabila kalian pulang dari tempatku ini, maka
berpencarlah (jangan berjalan bersama-sama). Karena kalian bisa memanfaatkannya untuk membaca Al-Quran (dengan hafalan kalian). apabila jalan
bersama-sama, pasti kalian akan ngobrol. (Shaidul Khatir).

16

Al-qolam

Ruang Rehat

Amir bin Abdul Qais rahimahullah melewati orangorang pemalas dan senang menganggur. Mereka duduk
berbincang-bincang tanpa arah, lalu menyapa Amir
dengan mengatakan, Kemarilah, duduklah bersama
kami. Amir menjawab, Tahanlah matahari agar ia
tidak bergerak, baru saya akan bergabung duduk-duduk
dan berkelakar bersama kalian. (Shaidul Khatir).

http://www.annida-online.com

Al-qolam 17

Language Corner




*
*

*


- -




.

.. !
( : )



.




.
91 4192

Al-qolam

18

Language Corner


:




-
- .

-
- .

!
- -
!


.



.




.

:

Al-qolam 19

Inspirasi

Musim dingin bukan alasan untuk


bermalas-malasan, selama masih
ada semangat, entah itu musim
dingin atau musim panas, duaduanya nggak masalah.

Siapa yang tak kenal Al-Azhar, dengan sejarah dan


keutamaannya, salah satu Universitas tertua ini telah banyak
melahirkan ulama-ulama terkemuka. Tak heran jika Mesir
bersama Al-Azharnya dijuluki bumi Kinanah, tanah tempat
lahirnya para bangsawan ilmu dan cendekiawancendekiawan Islam. Hal ini menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para penuntut ilmu, baik dari Mesir ataupun dari
berbagai negara lain, agar bisa menimba ilmu dan berkhidmat untuk ilmu di tempat ini.
Menarik jika kita menyimak penuturan salah seorang
tullab Al-Azhar Ust. Abdullah Fatih, tentang lika-liku perjuangan beliau selama kurang lebih tiga setengah tahun berada
di Mesir.
Jika Makkah kiblatnya solat, maka Al-Azhar kiblatnya ilmu
Bisa meraih ilmu dari sumbernya, itu kenapa Abdullah

20

Al-qolam

memilih Al-Azhar.
Sebelum ke Mesir kami mendengar dari para guru
kami tentang bagaimana keadaan Al-Azhar sebagai
sumber ilmu dan rujukan utama umat Islam sedunia.
Makanya banyak yang mengatakan, Makkah itu
adalah kiblatu al Solah, dan Al-Azhar itu adalah kiblatu al Ilm. Selain itu, yang membuat saya tertarik
adalah manhaj Al-Azhar yang tidak beda jauh dengan
adat istiadat dan budaya Indonesia, terutama di Lombok
Nusa Tenggara Barat, sehingga bisa dengan mudah
diterima di masyarakat, ungkapnya.

Berbekal ilmu dan nasihat dari guru-gurunya, Abdullah


memantapkan hati untuk melanjutkan studi di Mesir. Demi
menggapai cita-citanya di bumi Kinanah, ia rela walaupun
harus jauh dari keluarga dan sanak saudara.
Mesir dengan Al-Azharnya dijuluki Bumi Kinanah,
dan saya ingin menjadi Kinanah tersebut. Kinanah itu

Inspirasi
diartikan sebagaimana anak panah yang melesat dari
busurnya, sebagaimana generasi yang lahir dari madrasahnya, seperti itu, katanya menambahkan.

Perjalanan akademik mahasiswa fakultas Syariah ini


terbilang lancar. Dari sejak kedatangannya di Mesir sampai
saat ini, Abdullah sudah memasuki tahun ke empatnya di
Universitas Al-Azhar. Menurutnya ada dua hal yang menjadi
rahasia keberhasilan seorang.
Dua faktor yang menentukan keberhasilan seorang,
yaitu faktor dari pribadi dan faktor dari orang tua. Faktor pribadi, berupa semangat dari diri sendiri untuk
meraih masa depan dengan melihat sesuatu yang ada di
hadapan kita. Misalnya, jika kita fokus terhadap imtihan, insya Allah, kenajahan itu ada di depan mata.
Nah.. sedangkan faktor yang kedua adalah, perlunya
dukungan dari keluarga terutama orang tua kita. Saya
yakin, dan Alhamdulillah setiap menjelang ujian, saya
selalu minta doa dari keluarga dan jamaah di rumah
untuk keberhasilan studi saya di sini, tuturnya.

Terkait dengan metode belajar, Abdullah mengaku,


saat masih sebagai mahasiwa baru Al-Azhar, ia giat mengikuti bimbingan belajar dari para senior ataupun menghadiri
program senat di kuliahnya.
Karena menurut saya, kita tidak bisa menjamin pemahaman kita akan suat hal, jika harus belajar sendiri,
alangkah baiknya jika kita meminta pengarahan ataupun saran dari kakak-kakak senior yang lebih berpangalaman, saya kira begitu.

Orang tua; sumber semangatku


Kau ingin ku menjadi yang terbaik bagimu.. Gita
gutawa feat. Ada Band. Sepenggal lirik lagu di atas, cukup
bisa menggambarkan bagaimana orang tua di mata seorang
anak, begitu pula seorang anak di mata orang tuanya. Lalu
apa arti orang tua di mata seorang Abdullah?
Pesan orang tua yang selalu saya ingat ialah untuk
meneruskan perjuangan keluarga dan generasi sebelumnya. Beliau berpesan, pecu-pecu belajar anak ku, guruguru side tidak selamanya bisa mengajar dan mengabdi
pada masyarakat, perlu ada penerusnya. Walaupun keluarga kami background-nya bukan orang yang gampang sekolah keluar negeri, tapi beliau tetap menaruh
harapan besar kepada saya sebagai penerus perjuangan
tersebut, ungkapnya bercerita.

Musim dingin bukan penghalang


Berbicara tentang musim dingin, kali ini tamu tahunan
ini agaknya sedikit terlambat dari tahun-tahun sebelumnya.
Hawa dingin yang menyengat kembali lagi kita rasakan,
walaupun kulit sawo mateng penduduk Asia tak sekuat kulitkulit tebal pribumi Mesir, katanya. Namun itu bukanlah
penghalang bagi langkah kaki tullab-tullab Al-Azhar untuk
terus aktif seperti hari-hari biasanya. Begitu juga dengan
Abdullah.

Kalau kegiatan saya di musim dingin, bisa dikatakan


sebagaimana kegiatan saya di musim panas, musim
dingin bukan alasan untuk bermalas-malasan, selama
masih ada semangat, entah itu musim dingin atau
musim panas, dua-duanya nggak masalah. Selain itu

Abdullah berpesan, hendaknya di musim dingin ini kita pandai-pandai mengatur waktu, apa lagi dengan malamnya
yang panjang, jangan disia-siakan dengan hanya berkutat
dalam selimut.
Alhamdulillah, tahun ini KMNTB semakin ramai dengan datangnya masasiswa/i baru dari Bali maupun NTB.
kami ucapkan ahlan wasahlan atas bergabungnya kalian di
kekeluargaan Nusa Tengggara & Bali ini. Ada sedikit pesan
dari Ust. Abdullah Fatih.
Semangat baru itu harus tetap dijaga, jangan disiasiakan. Satu hal yang tak boleh dilupakan sebagai tullab Al-Azhar, kita harus lebih mengenal Al-Azhar dan
ulama-ulamanya, karena Al-Azhar adalah hulu dan
yang lain adalah hilirnya.

Reporter: Abd. syakur

Bilangan Prima
Dalam suatu pelajaran matematika di ruang kelas, profesor kita
bidang matematika sedang memberikan perkualiahan dengan topik
bahasan bilangan prima. Disampaikan olehnya bahwa bilangan prima
adalah bilangan yang mempunyai 2 (faktor) saja, atau dengan kata lain
hanya dapat dibagi oleh bilangan 1 (satu) dan bilangan dirinya sendiri.
Tersebutlah seorang siswa dari kamar 208 yang kita sebut saja santri H
begitu terkesan dengan penjelasan sang profesor matematika.
Suatu hari santri H mendapat paket dari orang tuanya berupa
buah jeruk yang segar, besar dan berkualitas baik. Di bawanya paket
tersebut ke dalam kamar dan diperlihatkan kepada kawan-kawannya
sekamar seraya berkata:
Santri H: Kawan-kawan, perhatikan jeruk saya ini, jeruk saya ini
seluruhnya adalah jeruk prima.
Santri lain: Apakah yang Engkau maksud dengan jeruk prima adalah
jeruk yang bagus, segar, manis, dan berkualitas baik?. Tampaknya kami
sependapat dengan penilaian itu. Dan apakah Engkau ingin membagi
untuk kami jeruk prima tersebut?
Santri H: Oh, bukan begitu maksudku. Kawan-kawan masih ingat
penjelasan profesor kita tentang bilangan perima? Jeruk prima adalah
jeruk yang tidak dapat dibagi-bagi kecuali untuk bilangan satu atau
dirinya sendiri, yaitu untuk diri saya, orang satu-satunya yang mendapat
bagian.
Santri lain: Oh, dasar anak pelit! ^_^

Al-qolam 21

Wawasan Ke-Islam-an

Makna
Keselarasan
&
K e s e i m b a n g an
Bismillahirrohmanirrohiim
Aisyah berkata: Seorang wanita
dari kaum Anshar datang kepadaku,
lalu ia melihat tempat tidur Rasul Saw.
adalah sebuah mantel yang dilipat.
Maka ia pulang, lalu ia mengirimkan
tempat tidur yg berisi kapas kepadaku.
Ketika Rasul Saw. datang kepadaku
dan melihat tempat tidur itu Beliau Saw.
bertanya, Apa ini, wahai Aisyah?
Wahai Rasul, seorang wanita kaum
Anshar datang kepadaku. Ia melihat
tempat tidurmu, maka ia pun pulang
dan mengirimkan tempat tidur ini
kepadaku, jawab Aisyah. Kembalikan
tempat tidur itu, perintah beliau
kepadaku, seperti tidak suka dengan
pemberian itu. Namun aku tidak segera
mengembalikannya, karena aku suka
dengan tempat tidur itu Hingga beliau
memerintahku sebanyak 3 kali, lalu
beliau berkata, Kembalikanlah tempat
tidur itu, wahai Aisyah. Demi Allah seandainya aku ingin, maka Allah Swt.
akan menjalankan gunung emas dan
perak bersamaku.
Dalam riwayat lain disebutkan.
Aisyah pernah ditanya, Apakah tempat tidur Rasul Saw. di dalam
rumahmu? Dari kulit yg berisi rumput
kering. jawabnya. Ketika Hafshah
ditanya, Apakah tempat tidur Rasul?
Ia menjawab, Kain kasar yang dilipat 2
kali, lalu beliau tidur di atasnya. Suatu
malam aku pernah melipat kain itu 4
kali utk memberi kebaikan kepada beliau Saw. maka ketika pagi datang, beliau bertanya, Tempat tidur apakah
yang engkau persiapkan untukku malam tadi? aku menjawab, Itu adalah
tempat tidurmu, namun aku telah meli-

22

Al-qolam

patnya dengan 4 lipatan agar engkau


tidur lebih nyenyak. Beliau Saw. berkata kepadaku Engkau kembalikan
tempat tidur itu pada keadaannya semula, karena ia menghalangiku menunaikan shalat tadi malam.
Coba kita perhatikan penggalan kisah lain dari junjungan nabi
kita Nabi Muhammad Saw.
Dari Jabir radhiallahu anhu berkata, Tidaklah pernah sama sekali Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
diminta suatu (harta) lalu beliau berkata
tidak. (Muttafaq Alaih)
Dari Anas radhiallahu anhu berkata, Tidaklah Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam dimintai sesuatu atas
ke-Islam-an, melainkan beliau akan
memberikannya, sungguh seseorang
telah datang kepada beliau, lalu beliau
memberikan kepadanya domba yang
berada di antara dua gunung, kemudian orang tersebut kembali kepada
kaumnya seraya berkata, Wahai
kaumku, masuklah kalian ke dalam
Islam, karena Muhammad itu memberikan pemberian kepada orang yang tidak takut akan kemiskinan. (HR. Muslim)
Kisah tersebut adalah sebagian
kecil kejadian yang ada dari gesekan
yang sering terjadi dari apa yang kita
pahami dalam sebuah naskah atau
pemikiran, ataupun dalam mengambil
sebuah kesimpulan. Maka untuk menjembatani dua sisi yang kesannya berbeda atau memang berbeda, membutuhkan sebuah neraca untuk menimbangnya sehingga kita menjadi bijak
memahami.
Kalau kita tinjau dari berbagai

disiplin ilmu dalam literatur, maka kita


akan disuguhkan dengan berbagai
perbedaan pendapat dalam satu masalah, ini memang sudah lumrah dan
bukan hanya terjadi pada era belakangan saja melainkan sudah terjadi sejak
lama. Sebagaimana digambarkan oleh
Allah dalam Al-Quran surah Hud ayat
118:
Jikalau Tuhanmu menghendaki,
tentu dia menjadikan manusia umat
yang satu, tetapi mereka senantiasa
berselisih pendapat.
Keseimbangan dan keselarasan
tercermin dalam menyikapi dan memaknai apa yang kita baca, kita rasakan, kita alami dan tentunya juga dalam
mengambil sebuah sikap dan kesimpulan.
Sebuah nikmat yang harus kita
syukuri ketika kita mengenyam ilmu di
kampus Al-Azhar Al-Syarief dimana kita
benar-benar dilatih untuk menjadi seorang yang harus selaras dan seimbang
dalam menerima perbedaan pendapat
pada suatu masalah. Misalkan kita ambil contoh dalam menyikapi perbedaan
pendapat, cara menafsirkan apakah
anjing itu najis atau tidak, disini terjadi
perbedaan pendapat yang sangat kontras dimana Imam Maliki menyatakan
bahwa anjing itu suci dengan argumen-argumen yang beliau sampaikan
dan tentunya bersumber dari nash AlQuran maupun Hadits. Sedangkan
pendapat Imam Syafi, jauh berbeda
dengan pendapat Imam Malik, walaupun Imam Malik adalah gurunya
sendiri. Beliau berpendapat kalau anjing itu najis dan najisnya pun tingkatan
paling tinggi yaitu najis mugallazah.
Tentunya perbedaan ini akan
terus ada dan kita akan selalu berhadapan dengan kenyataan tersebut. Disinilah kita dituntut untuk menyiapkan
sebuah pembelajaran yang sangat
penting untuk melatih dan membiasakan berpikir selaras maupun seimbang,
sehingga kita tidak menjadi agamis
yang apatis atau menjadi pribadi agamis yang anarkis, melainkan menjadi
seorang agamis yang berpikiran idealis
yang bijak dalam bersikap dan menjadi
insan yang bisa menjadi penyelaras

Wawasan Ke-Islam-an
dan penyeimbang dengan cara pandang wasathiyah ala ajaran Islam yang
bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Pemikiran selaras inilah yang
diusung oleh Al-Azhar yang sering kita
sebut dengan istilah "wasathiyyah"
yang artinya tidak terlalu ke kanan
maupun tidak terlalu kiri, melainkan
tetap pada posisi tengah. Pemikiran
inilah yang menjadi rahasia Al-Azhar
menjadi salah satu perguruan agama
Islam tertua sekaligus disegani dan
langgeng dengan kokoh menjalani
masa uji cobanya sampai saat ini dan
insya Allah sampai pada masa yang
Allah sudah tentukan.
Agama yang dalam bahasa arabnya diistilahkan dien mengajarkan
banyak hal tentang keteraturan. Sebuah taman akan kelihatan indah ketika
bunga-bunga yang ada ditaman tersebut menempati tempat yang teratur dan
kehidupan manusia juga akan menjadi
indah ketika hidupnya sesuai dengan
apa yang Allah sudah atur dalam AlQuran.
Agama Islam dikenal dengan
agama yang penuh dengan keselamatan dan tentunya menjadi rahmat bagi
seluruh alam, namun dalam ajaran Islam juga banyak aturan yang ditegakkan dengan sangat tegas dan keras
demi menjaga keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan manusia.
Memaafkan itu sebuah anjuran namun
keadilan juga harus ditegakkan dan
tentu disinilah letak indahnya agama
Islam yang memang sesuai dengan
fitrah manusia itu sendiri.
Islam lebih mengedepankan
memberikan maaf dan menawarkan
islah' sebagaimana terdapat dalam
surah al Baqarah ayat 237:
Jika kamu menceraikan Isteriisterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya
kamu sudah menentukan maharnya,
Maka bayarlah seperdua dari mahar
yang telah kamu tentukan itu, kecuali
jika Isteri-isterimu itu memaafkan atau
dima'afkan oleh orang yang memegang
ikatan nikah, dan pemaafan kamu itu
lebih dekat kepada takwa. Dan jan-

ganlah kamu melupakan keutamaan di


antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha melihat segala apa yang kamu
kerjakan.
Namun demi menjaga keseimbangan dalam kehidupan di masyarakat, Islam menerapkan aturan yang
keras seperti hukum potong tangan
bagi pencuri dalam ukuran tertentu
yang sudah ditentukan dalam hukum
syar'i
Sebagaimana yang termaktub
dengan jelas dalam surah al Ma'idah
ayat 38:
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan
bagi apa yang mereka kerjakan dan
sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Bahkan dalam penerapan hukum
terhadap pelaku zina (nauzubillah)
dalam Islam dilarang kita kasihan
ketika hukumnya diterapkan sebagaimana Allah sudah tegaskan dalam
surah al Nuur ayat 2:
Perempuan yang berzina dan
laki-laki yang berzina, maka deralah
tiap-tiap seorang dari keduanya seratus
kali dera, dan janganlah belas kasihan
kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika
kamu beriman kepada Allah, dan hari
akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan)
hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
Demikian juga kalau kita renungkan bagaimana cara Allah menjaga
keselaran alam ini dengan menciptakan
harimau lebih sedikit jika dibandingkan
dengan perkembangbiakan pada
kambing yang notabene menjadi salah
satu santapan harimau, tentunya dengan alasan "keselarasan dan keseimbangan itulah salah satu rahasia Allah
menciptakan si pemangsa lebih sedikit
dari yang dimangsa, dan bisa kita simpulkan kira-kira apa yang akan terjadi
jika si pemangsa(misalkan harimau)
lebih banyak dibandingkan dengan apa
yang dimangsa (misalkan kambing).
Keselarasan dan Keseimbangan sangat penting dan peranannya
sangat urgen, seorang yang naik se-

peda akan jatuh jika keseimbangannya


tidak ada, bahkan alam ini akan hancur
ketika keseimbangannya sudah lepas
pada porosnya dan itulah hari kiamat
(hukum kosmos).
Demikian juga dalam hal kita memahami apa yang ada dalam agama
kita dimana keseimbangan dan keselarasan itu sangat penting sehingga
kita akan selalu berjalan pada jalan
yang lurus sebagaimana doa setiap
muslim setidaknya 17 kali dalam shalatnya (kecuali bagi yang datang bulan)
pada surat al Fatihah:
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka,
bukan (jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat.
Sebagaimanapun indah dan luasnya nikmat Allah Swt. di akherat nanti,
namun Allah tetap memerintahkan
hamba-Nya untuk mencari kebahagiaan di dunia juga.
Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. (al Qosos:77)
Demikian juga dalam surat al
Baqarah ayat 201 Allah menjelaskan :
Dan di antara mereka ada orang
yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.
Pada akhirnya kesempurnaan
hanya milik Allah Swt.
Oleh: H. Sukarnawadi, Lc.

Al-qolam 23

Kisah

Agar Jangan Sampai Dikatakan

Inilah true story yang terjadi pada


zaman kekhalifahan Umar bin Khattab.
Suatu hari Umar sedang duduk di
bawah pohon kurma dekat Masjid Nabawi. Di sekelilingnya para sahabat sedang asyik berdiskusi sesuatu. Di kejauhan datanglah tiga orang pemuda. Dua
pemuda memegangi seorang pemuda
lusuh yang diapit oleh mereka. Ketika
sudah berhadapan dengan Umar,
kedua pemuda yang ternyata kakak
beradik itu berkata, "Tegakkanlah keadilan untuk kami, wahai Amirul Mukminin!
Qishashlah pembunuh ayah kami sebagai had atas kejahatan pemuda ini!"
Umar segera bangkit dan berkata,
"Bertakwalah kepada Allah, benarkah
engkau membunuh ayah mereka wahai
anak muda?" pemuda lusuh itu menunduk sesal dan berkata, "Benar, wahai
Amirul Mukminin." "Ceritakanlah kepada
kami kejadiannya," tukas Umar. Pemuda lusuh itu memulai ceritanya. Aku
datang dari pedalaman yang jauh,
kaumku memercayakan aku untuk

24

Al-qolam

suatu urusan muammalah untuk kuselesaikan di kota ini. Sesampainya aku,


kuikat untaku pada sebuah pohon
kurma lalu kutinggalkan dia. Begitu
kembali, aku sangat terkejut melihat
seorang laki-laki tua sedang menyembelih untaku. Rupanya untaku terlepas
dan merusak kebun yang menjadi milik
laki-laki tua itu. Sungguh, aku sangat
marah, segera kucabut pedangku dan
kubunuh ia. Ternyata ia adalah ayah
dari kedua pemuda ini." "Wahai Amirul
Mukminin, kau telah mendengar
ceritanya, kami bisa mendatangkan
saksi untuk itu," sambung pemuda yang
ayahnya terbunuh. "Tegakkanlah had
Allah atasnya!" timpal yang lain. Umar
tertegun dan bimbang mendengar cerita
si pemuda lusuh. "Sesungguhnya yang
kalian tuntut ini pemuda shalih lagi baik
budinya. Dia membunuh ayah kalian
karena khilaf kemarahan sesaat,
ujarnya. "Izinkan aku, meminta kalian
berdua memaafkannya dan akulah yang
akan membayarkan diyat atas kematian

ayahmu," lanjut Umar. "Maaf Amirul


Mukminin," sergah kedua pemuda itu
masih dengan mata marah menyala,
"kami sangat menyayangi ayah kami,
dan kami tidak akan ridha jika jiwa belum dibalas dengan jiwa." Umar semakin bimbang, di hatinya telah tumbuh
simpati kepada si pemuda lusuh yang
dinilainya amanah, jujur dan bertanggung jawab. Tiba-tiba si pemuda lusuh
berkata,"Wahai Amirul Mukminin, tegakkanlah hukum Allah, laksanakanlah
qishash atasku. Aku ridha dengan ketentuan Allah," ujarnya dengan tegas.
"Namun, izinkan aku menyelesaikan
dulu urusan kaumku. Berilah aku tangguh 3 hari. Aku akan kembali untuk
diqishash." "Mana bisa begitu?" ujar
kedua pemuda. "Nak, tak punyakah kau
kerabat atau kenalan untuk mengurus
urusanmu?" tanya Umar. "Sayangnya
tidak ada Amirul Mukminin, bagaimana
pendapatmu jika aku mati membawa
hutang pertanggungjawaban kaumku
bersamaku?" pemuda lusuh balik ber-

Kisah
tanya. "Baik, aku akan meberimu waktu
tiga hari. Tapi harus ada yang mau
menjaminmu, agar kamu kembali untuk
menepati janji," kata Umar. "Aku tidak
memiliki seorang kerabatpun di sini.
Hanya Allah, hanya Allah lah penjaminku wahai orang orang beriman," rajuknya. Tiba-tiba dari belakang hadirin
terdengar suara lantang, "Jadikan aku
penjaminnya wahai Amirul Mukminin."
Ternyata Salman al Farisi yang berkata.. "Salman?" hardik Umar marah,
"kau belum mengenal pemuda ini. Demi
Allah, jangan main-main dengan urusan
ini." "Perkenalanku dengannya sama
dengan perkenalanmu dengannya, ya
Umar. Dan aku mempercayainya sebagaimana engkau percaya padanya,"

si pemuda lusuh. Umar berjalan mondar


-mandir menunjukkan kegelisahannya.
Kedua pemuda yang menjadi penggugat kecewa karena keingkaran janji si
pemuda lusuh. Akhirnya tiba waktunya
pengqishashan, Salman dengan tenang
dan penuh ketawakkalan berjalan
menuju tempat eksekusi. Hadirin mulai
terisak, orang hebat seperti Salman
akan dikorbankan. Tiba-tiba di kejauhan
ada sesosok bayangan berlari terseokseok, jatuh, bangkit, kembali jatuh, lalu
bangkit kembali. "Itu dia!" teriak Umar,
"Dia datang menepati janjinya!" dengan
tubuh bersimbah peluh dan nafas
tersengal-sengal, si pemuda itu ambruk
di pangkuan Umar. "Hh..hh.. maafkan..
maafkan.. aku.." ujarnya dengan susah

limin, tidak ada lagi rasa saling percaya


dan mau menanggung beban saudaranya," Salman menjawab dengan mantap. Hadirin mulai banyak yang menahan tangis haru dengan kejadian itu.
"Allahu Akbar!" tiba-tiba kedua pemuda
penggugat berteriak, "Saksikanlah wahai kaum Muslimin, bahwa kami telah
memaafkan saudara kami itu." Semua
orang tersentak kaget. "Kalian.." ujar
Umar, "Apa maksudnya ini? Mengapa
kalian..?" Umar semakin haru. "Agar
jangan sampai dikatakan, di kalangan
Muslimin tidak ada lagi orang yang mau
memberi maaf dan sayang kepada saudaranya," ujar kedua pemuda itu, membahana. "Allahu Akbar!" teriak hadirin.
Pecahlah tangis bahagia, haru dan

jawab Salman tenang. Akhirnya dengan


berat hati Umar mengizinkan Salman
menjadi penjamin si pemuda lusuh.
Pemuda itu pun pergi mengurus
urusannya. Hari pertama berakhir tanpa
ada tanda-tanda kedatangan si pemuda
lusuh. Begitupun hari kedua. Orangorang mulai bertanya-tanya apakah si
pemuda akan kembali. Karena mudah
saja jika si pemuda itu menghilang ke
negeri yang jauh. Hari ketiga pun tiba.
Orang-orang mulai meragukan kedatangan si pemuda, dan mereka mulai
mengkhawatirkan nasib Salman. Salah
satu sahabat Rasulullah Saw. yang paling utama. Matahari hampir tenggelam,
hari mulai berakhir, orang-orang
berkumpul untuk menunggu kedatangan

payah. "Tak kukira.. urusan kaumku..


menyita.. banyak.. waktu. Kupacu..
tungganganku.. tanpa henti, hingga.. ia
sekarat di gurun.. terpaksa.. kutinggalkan.. lalu aku berlari dari sana.." "Demi
Allah," ujar Umar menenanginya dan
memberinya minum, "Mengapa kau
susah payah kembali? Padahal kau bisa
saja kabur dan menghilang?" "Agar..
jangan sampai ada yang mengatakan..
di kalangan Muslimin.. tak ada lagi ksatria.. tepat janji.." jawab si pemuda lusuh
sambil tersenyum. Mata Umar berkacakaca, sambil menahan haru, lalu ia bertanya, "Lalu kau Salman, mengapa mau
-maunya kau menjamin orang yang
baru saja kau kenal?" "Agar jangan
sampai dikatakan, di kalangan Mus-

bangga oleh semua orang. Begitupun


kita disini, di saat ini.. sambil menyisipkan sebersit rasa iri karena tak bisa
merasakannya langsung bersama saudara-saudara kita pada saat itu.. "Allahu
Akbar..."
http://www.annida-online.com

Al-qolam 25

HIkmah
kita diangkat. Dalam sebuah hadis
dikatakan betapa para penghafal AlQuran itu memiliki kemulian yang tinggi:
Kedua orang tua pengahapal Al-Quran
mendapat kemuliaan. Siapa yang
membaca Al-Quran, mempelajarinya,
Setiap manusia pasti merasakan dan mengamalkannya, maka dipakaikan
suka duka, pasti mempunyai masalah
mahkota dari cahaya pada hari kiamat.
dan tujuan masing-masing. Namun
Cahayanya seperti cahaya matahari dan
janganlah mudah berputus asa kawan,
kedua orang tuanya dipakaikan dua
tetap berprasangka baik kepada Allah.
jubah (kemuliaan) yang tidak pernah
Allah lah yang tahu segala-galanya, dan didapatkan di dunia. Keduanya bertanya,
tahu apa yang terbaik buat kita. Dalam
Mengapa kami dipakaikan jubah ini?
kehidupan sehari-hari, kita berusaha
dijawab, Karena kalian berdua
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah memerintahkan anak kalian untuk
kita targetkan. Hadapi apa yang ada hari mempelajari Al-Quran. (H.R. Al-Hakim)
ini dengan segala kemampuan yang kita
Jika Engkau tahu wahai kawanku,
miliki.
banyak pelajaran yang dapat dipetik
Keyakinan sangat diperlukan
ketika kita mempelajari Al-Quran dan
dalam diri kita, asal kita mempunyai
menjaganya setiap saat. Begitu terasa
tekad yang kuat dan yakin sepenuhnya
manisnya jika kau sadari. Dengan Alterhadap Allah semata.
Quran seseorang itu bisa berangkat haji,
Setiap orang pasti pernah
lulus dengan nilai yg memuaskan, dan
merasakan sakit hati, hati yang mudah
ditunjukkan oleh Allah jalan yang lurus.
tersinggung ataupun penyakit hati
Disisi lain kita harus usaha dan jangan
lainnya, seperti mudah berprasangka
lupa minta doa kepada orang tua.
buruk pada orang lain. Kita melihat
Memang doa itu senjatanya orang
semut yang jauh disana, namun tidak
mukmin. Dimana-mana kita selalu
melihat gajah yang berada di depan kita. mengawali keseharian kita dengan doa.
Dengan mudah kita mengoreksi, menilai, Usahakan hati kita jangan sampai
mengkritik, merendahkan orang lain
kosong, selalu berdzikir dimanapun kita
yang belum tentu kita kenal dengan baik, berada.
namun diri ini terkadang lupa kepada
Sang Pencipta jagat raya ini, sebaik

apakah kita di mata-Nya?
Jika hati ini sudah mulai kotor
Jika kita memahami ayat-ayat
dengan segala macam hingar-bingar
Allah, serasa hidup kita itu selalu tenang
kehidupan dunia yang fana,
dan damai. Janji Allah itu pasti, namun
bersegeralah untuk beristighfar kepada
Allah tahu mana yang didahulukan
Allah dan bersholawat kepada Rosul,
terlebih dahulu. Jadi, sabar itu kuncinya.
membaca Al-Quran dengan berusaha
Sebesar biji Sawi pun itu juga ada
untuk mentadabburinya serta selalu
balasannya.
bersyukur akan nikmat yang telah
Teringat pengalaman kawan saat
diberikan kepada kita.
di Kabah. Sebelum kita melangkahkan
Berbicara tentang Al-Quran.
kaki kesana, kita sholat terlebih dahulu
Tahukah kau kawan? Al-Quran itu
dan membersihkan hati kita dari segala
adalah obat galau yang telah lama
sesuatu yang dapat mengganggu ibadah
terkenal, namun hanya orang-orang
haji kita.
yang sadarlah yang mengetahuinya.
Kawanku berdoa, Ya Allah aku
Berbagai cerita yg telah kita
tak mau akan siksa neraka, jika kupunya
dengar jika kita menjaga ayat-ayat Alsalah, balaslah aku di dunia saja, sebab
Quran, kita juga akan dijaga. Namun
aku tak sanggup akan panasnya api
banyak versi cerita yang lain, yang
neraka. Seketika itu juga, saat dia
subhanAllah dengan Al-Quran, martabat thowaf yang ketiga, badannya menggigil

Seuntai Nasehat
Dari Seorang Sahabat

26

Al-qolam

seakan-akan dia ditampar. Badannya


gemetaran saat melakuakan thowaf keempat, dia langsung teringat akan dosa
yang pernah ia lakukan. Tak hentihentinya dia selalu beristighfar dan
menangis saat dia tahu akan apa-apa
yang telah ia perbuat semasa hidupnya.
Hatiku terenyuh saat menyaksikannya,
karena hal yang dia rasakan beda tipis
dengan hal yang terjadi terhadapku.
Kabah adalah tanah yang sangat
suci. Saat melihatnya hati ini terasa
bergetar dengan sendirinya, air mata
jatuh dengan sendirinya. Hanya orangorang pilihan Allah yang bisa pergi
kesana. Kuharap kawan-kawan segera
mendapat panggilan kerumah Allah yang
suci. Banyak kejadian-kejadian yang tak
terduga. Namun kita harus yakin, tidak
ada doa yang tidak diterima, aku yakin
semua doa pasti diterima. Dan ingat,
rencana Allah itu lebih indah dari yang
kita kira
.


Jadi yakin aja ya, be positive
thinking! Tidak ada istilah terlambat,
semua orang pasti bisa, Where there is
a will there is a way. Kita jadi apa
dimasa mendatang tidak ada yang tahu.
Ingat kawan, roda itu selalu berputar.
Aku yakin kalian bisa menjadi orang
sukses jika kalian yakin akan diri kalian
sendiri.
Okelah kawan, tetap semangat
dan selalu yakin kita bisa. ^^

Oleh : Hj. Khoirotul Islamiyah, Lc.

Sisi Lain

Banyak cara untuk mengungkapkan rasa syukur di


bulan Ramadhan, dimana setiap hari ke 10 Ramadhan, umat
Islam Bali menggelar tradisi adat makan bersama atau
disebut megibung. Tradisi turun temurun ini, merupakan
kegiatan umat Islam di Bali, untuk memupuk ikatan
silaturrahmi antar warga, selain untuk meningkatkan nilai
ibadah dibulan suci Ramadhan.
Aktivitas yang mereka lakukan, seperti kumpul-kumpul
bareng sambil menikmati santap makan yang sudah
dipersiapkan warga secara bergiliran. Karena bergantian,
menu yang disajikan pun tentunya bervariasi.
Menurut takmir salah satu masjid di Bali, Ishak Ibrahim,
tradisi seperti ini sudah turun temurun dari leluhur sejak Islam
masuk ke Bali, sejak zaman kerajaan lebih dari 500 tahun
silam.
Tradisi turun temurun ini biasanya dilakukan setiap
tanggal 20 Ramadhan dan setiap hari ganjil di 10 terakhir
bulan Ramadhan, menurut keyakinan mereka, itu untuk
meningkatkan nilai ibadah puasa.
Nilai tambah yang sangat kental dirasakan masyarakat
adalah, terpupuknya tali silaturrahmi antar warga, sehingga
mereka tetap melestarikan itu, sebagai tradisi budaya Islam
di Bali.
Disamping itu, ada yang pernah dengar bordah?
bordah merupakan salah satu kesenian yang berasal dan

berkembang di desa Pegayaman. Kesenian ini sudah ada


sejak 1886 silam. Seni ini merupakan seni vokal yang diiringi
dengan alat musik yang disebut borde. Seni yang bernuansa
Islam ini dipadu-padakan dengan budaya Hindu-Bali.
Kesenian ini diduga satu-satunya kesenian yang hanya ada
di desa Pegayaman.
Pegayaman merupakan salah satu desa yang terletak
dipedalaman yang merupakan bagian dari wilayah
administratif kecamatan Sukasada, Buleleng. Desa ini
memilik keunikan tersendiri dibandingkan dengan desa
lainnya di Buleleng. Hampir 90 % warga Pegayaman
menganut agama Islam. Mereka sudah menempati kawasan
perbukitan ini sejak akhir abad XVI yang lalu. Meskipun
minoritas, mereka begitu taat dalam menjalankan ajaran
Islam.

Oleh: Himayah

Al-qolam

27

Galeri

Pelantikan DP KMNTB Periode 2014/2015

Kajian Mingguan

Takrimun Najihin

Futsalan

ORMABA KMNTB

28

Al-qolam

Friendly Match VS KPTS

Galeri

Seminar Umum Bersama Syaikh Abdul Baits

Silaturrahmi ke Sesepuh

Silaturrahim ke DPD Tafahna

KMNTB Basket Ball Team

Idul Adha di Masjid As-Salam

Al-qolam 29

*
Jauh sekali . Masa itu tidak akan datang lagi seperti masa saat ini. Sebab masa
itu sangat Bakhil sekali untuk mendatangkan peristiwa yang sudah terjadi.
Teman-teman seperjuangan, mari kita gunakan waktu kita di Mesir ini dengan
sebaik-baiknya. Jangan pernah kita sia-siakan untuk perkara yang tak berguna. Untuk kita yang sebentar lagi menghadapi imtihan, alangkah baiknya
setelah menguasai mukorror, kita sempurnakan dengan doa. Mintalah kepada
Alloh, Insya Alloh kenajahan bersama kita.
Selamat dan sukses untuk semua !
Ketua KMNTB:
M. Khairunnasirin

30

Al-qolam

Al-qolam

31

Alamat :
Building 41/2, blok 45 Shaqr Quraisy,
Nasr City, Cairo-Egypt

Telp. 24112364
32

Al-qolam

Anda mungkin juga menyukai