Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO

Judul

: Pekerja kontraktor jatuh dari ketinggian

Pemeran

:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Wahyu
Ratna
Yuda
Bima
Dina
Suhariyati

: Bejo
: Istri Bejo
: Selamet
: Pak Mandor
: Sekertaris Manajer
: Perawat

Di suatu pagi dengan rintik hujan yang gaduh jatuh di atas genteng asbes sebuah
rumah sederhana. Di dalamnya tinggalah sebuah keluarga yang belum dikaruniai anak.
Keluarga tersebut hidup pas-pasan, tinggal di sebuah kontrakan berukuran 5x10 m.
Istri Bejo : Pak bangun! Sholat subuh dulu! (sambil menggoyang-goyakan badan Pak
Bejo yang tertidur pulas)
Bejo

: Inggih bue (sambil mengucek-ngucek mata). Hooaamm (menguap).


Pak Bejo pun mengambil air wudlu dan mengerjakan sholat subuh. Seusai sholat

subuh terlihat sepatu dekil yang setiap harinya dipakai Pak Bejo untuk bekerja di
bagunan, lalu Pak Bejo menghampirinya.
Bejo

: Bue sepatu bapak yang dari perusahaan ini sebenernya sudah tak layak
pakai, lihat karet bawahnya sudah tipis dan halus, sehalus kulit bue (sambil
tertawa). Bapak sudah omongkan ke Pak Mandor, tapi Pak Mandor tidak
merespon. Bapak ingin beli tapi gaji Bapak tak cukup, buat makan dan
bayar kontrakan saja pas-pasan.

Istri Bejo : Sabar Pake nanti klo ada rizeki kita beli, semoga Allah ngasih rezeki.
Untuk sekarang coba diomongkan lagi ke pak mandor aja pak.
Waktu menunjukan pukul 07.00 WIB, gerimis pun masih berjalan. Pak Bejo
berangkat bekerja sebagai kontraktor bangunan. Saat di tempat kerja.
Selamet

: he Jo?..

Bejo

: opo le?..

Selamet

: jare arep ngenalno aku karo tonggomu

Bejo

: sopo le? Ana?

Selamet

: iyoo le. Aku tresno marang slirane

Bejo

: oke bro tag bantu kui. Gampang.

Selamet

: (tersenyum sambil menepuk pundak Bejo)

Bejo

: Met, sepatuku yang dari perusahaan mau jebol, tipis banget alase. Aku
kemarin wes ngomong sama Pak Mandor tapi gak ada respon.

Selamet

: Gak bakal diganti Jo, satu minggu lalu sepatune Heru yo gitu terus bilang
ke Pak Mandor malah dimarahi. Syukur-syukur awakmu gak dimarahi
(sambil tertawa kencang).

Tiba-tiba suasana yang tenang dengan gerimis berubah menjadi hujan angin,
seketika pun Pak Mandor datang.
Mandor

: Selamet sini kamu!

Selamet

: Iyaa Pak.

Mandor

: Kerja jangan cengengesan saja, mau kamu saya laporin dan gajimu bulan
ini dipotong??

Selamet

: Maaf Pak saya tidak akan mengulanginya lagi

Mandor

: Sekarang kamu ikut saya, mengangkut batako

Selamet

: Baik Pak

Mandor

: Untuk kamu Bejo, bersikan genangan air di dekat tangga kantor Manajer,
cleaning servis kita hari ini tidak masuk. Saya tidak mau tahu, ketika saya
kembali lantai itu menjadi bersih

Bejo

: Baik Pak
Hujan masih deras, Bejo pun membersihkan lantai yang basah di dekat tangga.

Genangan air yang lumayan banyak membuat lantai menjadi licin. Di tambah lagi alas
sepatu Bejo yang tak bersahabat. Akhirnya bejo terpleset dan jatuh dari lantai dua ke
lantai satu. Sekertaris Manajer yang saat itu berada di lantai lantai tiga lari keluar untuk
melihat suara benda jatuh, ketika ia melihat yang jatuh adalah Bejo, ia langsung
menghubungi rumah sakit terdekat.
Sekertaris : (menekan nomer HP) Ha..alo (sambil gemetar)

Perawat

: Selamat siang, Rumah Sakit Ar-Rasyid dengan perawat Yati, ada yang bisa
saya bantu ibu?

Sekertaris : Saya Ina. Ada yang kecelakaan di kantor kami PT. BANGUNAN ABADI,
saat ini korban tak sadarkan diri, korban jatuh dari lantai tiga. Tolong segera
kirim ambulan
Perawat

: Baik Ibu Ina saya akan kirim ambulan kesana

Sekertaris : Terima kasih


Perawat

: Sama-sama Ibu Ina

Seketaris

: (menutup telpon)

Lima belas menit kemudian perawat dating dan Bejo mendapat perawatan
medis.
Perawat

: tolong minggir semua biarkan kami melakukan penanganan.

Mandor

: ayo semua minggir.

Perawat

: bapak sepertinya ini harus segera dilarikan ke rumah sakit (sambil


memeriksa). Pasien mendapatkan patah tulang kaki dan tidak sadarkan diri.
Tolong rekan-rekan segera membantu menaikkan ambulan. (tapi sebelum
dilarikan,perawat yati dan perawat Ruri melakukan pertolongan pertama
pada bapak bejo yang mengalami patah tulang kaki, SOP terlampir)

Mandor

: ayo dibantu.

Perawat

: perawat Ruri tolong segera di rujuk. Saya tinggal disini sebentar.

Slamet

: Bejooo!! (dengan wajah sedih)

Perawat

: baik bagaimana semua ini bisa terjadi?

Selamet

: anu suster tadi Bejo bilang kalau sepatunya alasnya sudah tipis.

Mandor

: iya suster itu tadi saya suruh membersihkan lantai.

Perawat

: waduh bapak. Bagaimana standar pelindungan diri pekerja disini? Apa


sudah sesuai standar. Lihat kejadian ini, bagaimana jika bukan kali ini saja
terjadi. Tolong aspek keamanan pekerja anda harus diperhatikan. Dalam
konsep dasar kesehatan keselamatan kerja penggunaan alat perlindungan
diri (APD) sangat penting. APD merupakan lagkah pencegaahdasar untuk
kejadian kecelakaan dalam bekerja. Salah satunya penggunaan sepatu yang
sesuai standart. Bapak sebagai mandor harus memperhatikan keselamatan

para pekerja bapak. Setiap perlengkapan kerja disesuaikan dengan standard


dan dikontrol secara rutin untuk diperbaharui baik itu sepatu, baju kerja,
sarung tangan, masker, dan helm. Hal ini seperti ini jika diabaikan selain
merygikan pekerja bisa juga merugikan perusahaan karena jika pekerja sakit
maka pekerjaan tidak efektif dan maksimal hasilnya otomatis pemasukan
juga

berkurang.

Untuk itu

penggunaan APD

tolong

benar-benar

diperhatikan.
Selamet

: Betul kui sus!

Mandor

: heh meneng, tsk pecat koe!!

Selamet

: inggih pak maaf.

Mandor

: iya suster saya akan memperhatikan itu kedepannya, saya tidak mau ada
kejadian seperti ini lagi.

Perawat

: baik bapak tolong benar-benar dilakukan. Jika mengalami kesulitan kami


dari pihak tenaga kesehatan siap sebagai konsultan dalam masalah
kesehatan keselamtan kerja di perusahaan kontraktor ini. Kalau begitu saya
permisi dulu.

Mandor

: iya suster saterima kasih banyak.

Setelah kejadian tersebut semua karyawan PT. BANGUNAN ABADI


mendapatkan alat pelindung bekerja seperti sepatu karet yang diganti setiap 6 bulan
sekali selain itu mendapatkan masker, sarung tangan, dan helm.

Anda mungkin juga menyukai