Anda di halaman 1dari 16

Iman kepada Allah

Saya ingin mengetahui dan


memahami tentang bagaimana
beriman kepada Allah serta apa
saja sifat wajib dan mustahil
bagi-Nya.

Melakukan studi pustaka untuk


menelusuri informasi tentang
sifat-sifat wajib dan mustahil bagi
Allah, serta menemukan dalildalil tentang sifat-sifat Allah
tersebut.

Berdiskusi tentang sifat-sifat wajib dan


mustahil bagi Allah serta merumuskan
kesimpulannya.

Melakukan tugas pembiasaan


dalam rangka meneladani sifatsifat Allah tersebut.

Akhirnya, saya mengenal


Allah melalui sifat-sifatnya.
Dengan demikian, keimanan saya kepada-Nya semakin bertambah.

Iman kepada Allah

121

Sumber: Geography Essentials

TUHAN
Lagu & lirik karya: Bimbo & Taufik Ismail

Tuhan, tempat aku berteduh


Di mana aku mengeluh dengan segala keluh
Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja dengan segala doa
Aku jauh, Engkau jauh
Aku dekat, Engkau dekat
Hati adalah cermin
Tempat pahala dan dosa bertarung
Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa
Tempat aku memuja dengan segala dosa

Baca dan renungkan gambar serta syair lagu di atas. Siapakah yang telah menciptakan
alam semesta ini beserta segala isinya? Air, pohon, bebatuan, dan segala makhluk
hidup tentu ada yang menciptakannya, bukan? Nah, cobalah kamu buat tulisan
singkat tentang alam dan kehidupan berdasarkan gambar serta syair lagu Tuhan di
atas. Kamu dapat berdiskusi dengan teman-teman untuk memperkaya tulisanmu.
Selamat menulis.

122

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

Setelah kamu menghayati gambar dan syair lagu dalam rubrik Iftitah di depan, tentu
kamu dapat membayangkan bahwa Allah itu satu adanya dan kuasa atas segala sesuatu.
Dialah yang telah menciptakan alam beserta isinya. Sifat satu (esa) dan kuasa adalah
dua dari beberapa sifat-sifat Allah. Nah, pada bab ini kamu akan mempelajari tentang
iman kepada Allah dan sifat-sifat wajib serta mustahil bagi-Nya.

A. Pengertian Iman kepada Allah


Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut
istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, iman kepada Allah
adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala
sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan ini diikrarkan
dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman)
sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang
mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan
lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah sebagai Khaliq merupakan rukun iman yang pertama.
Ketentuan ini sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya: Iman ialah bahwa
engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya,
kepada rasul-rasul-Nya, kepada hari kiamat, dan hendaklah engkau beriman
kepada qadar yang baik dan buruk. (H.R. Muslim)
Selanjutnya, iman kepada Allah juga merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar umat manusia beriman kepadaNya, sebagaimana firman-Nya:

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah


dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Quran) yang diturunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. an-Nisa
[4]: 136)
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa apabila kita ingkar kepada Allah,
maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia sendiri.

Kamu tentu telah mengetahui pengertian iman kepada Allah, bukan? Nah, untuk memperdalam pengetahuanmu tersebut cobalah kamu lakukan kegiatan diskusi bersama temantemanmu. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok. Tiap-tiap kelompok beranggotakan
lebih kurang enam orang siswa dengan tugas yang sama, yaitu mendiskusikan manfaat
dan fungsi beriman kepada Allah. Setelah diskusi kelompok selesai, hasilnya dicatat
pada secarik kertas dan dipresentasikan di depan kelas secara bergantian.

Iman kepada Allah

123

Petunjuk Guru:
Diskusi tentang manfaat beriman kepada Allah dapat dilakukan dengan mengajak siswa
untuk merenungkan pengalaman hidup mereka yang berkaitan dengan keimanan.
Misalnya, pengalaman saat sakit selalu memohon kepada Allah agar diberi kesembuhan,
selalu berdoa saat memulai belajar, bekerja, makan, atau tidur, bersikap semakin optimis
setelah berzikir kepada Allah, dan pengalaman lainnya. Itu semua menunjukkan bahwa
hanya Allah tempat berlindung dan memohon pertolongan. Dengan cara ini, setidaknya
akan memberikan kesan bagi siswa dalam memahami sikap iman kepada Allah swt.
Selanjutnya, kita ajak kelompok diskusi tersebut agar merangkum hasil diskusinya ke
dalam secarik kertas untuk dipresentasikan di hadapan teman sekelas.

B. Sifat-Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah


Pada subbab di depan, kamu telah mempelajari pengertian iman kepada Allah.
Dengan melakukan diskusi kamu pun dapat menyebutkan fungsinya. Nah, agar
keimananmu menjadi semakin kukuh, kamu mesti mengetahui sifat-sifat wajib
dan mustahil bagi Allah. Untuk itu, ikutilah pembahasan berikut ini.
Sifat bagi Allah adalah sesuatu yang menjadi ciri khas Zat Allah. Allah swt.
memiliki sifat wajib, mustahil, dan sifat jaiz.
Berikut ini akan diuraikan sifatsifat wajib bagi Allah disertai sifat mustahilnya (lawan dari sifat wajib).

1. Wuj-ud (

- berarti ada. Lawannya adalah adam (


Wujud
), yang berarti tidak
ada.
Untuk membuktikan adanya Allah, antara lain bisa kita lakukan dengan
memerhatikan alam yang ada di sekitar kita. Semua benda, manusia,
binatang, langit, bumi, dan segala isinya tentu ada yang menciptakan.
Mustahil benda-benda itu muncul dengan sendirinya. Firman Allah:

Artinya: Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. Dan Dialah
yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di muka bumi ini dan
kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. Dan Dialah yang menghidupkan
dan mematikan, dan Dialah yang (mengatur) pergantian malam dan siang.
- [23]: 7880)
Tidakkah kamu mengerti? (Q.S. al-Muminun
Allah itu ada dengan Zat-Nya sendiri,
mustahil bagi Allah jika Allah tidak ada.
Meskipun tidak kelihatan, Allah ada
untuk selama-lamanya. Allah merupakan
zat gaib yang tidak dapat kita lihat dengan
alat indra. Sesuatu yang tidak kelihatan
bukan berarti tidak ada. Contoh, nyawa.
Setiap orang termasuk kamu pasti yakin
bahwa nyawa itu ada, walaupun belum
pernah melihat bentuknya dan merabanya. Begitu juga dengan udara. Semua itu Sumber: Geographica
ada dan pengaruhnya juga dapat dirasa- Langit, bumi, dan seisinya: mungkinkah ada tanpa adanya Allah
Sang Pencipta?
kan.

124

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

2. Qid-am (

- artinya dahulu. Lawannya adalah hudu-s. (


Qidam
), artinya baru. Allah
.
tidak berpermulaan. Sesuatu yang memiliki permulaan, yaitu dari tidak ada
menjadi ada, berarti baru. Sesuatu yang baru berarti makhluk. Sedangkan Allah
bukan makhluk, melainkan Khaliq
(Pencipta). Firman Allah:

Artinya: Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. al-H.adid [57]: 3)
Dahulunya Allah tidak seperti dahulunya makhluk. Dahulunya makhluk itu
ada permulaannya, yaitu didahului oleh keadaan tidak ada, lalu menjadi ada.
Sedangkan Allah, tidak didahului oleh tidak ada lalu menjadi ada, tetapi sejak
dahulu sudah ada dan tanpa permulaan. Oleh karena itu, manusia tidak akan
mampu memikirkan kira-kira kapan Allah itu mulai ada. Sebab, Allah itu ada
sebelum waktu itu sendiri ada.

Penolakan Qidam
- Allah ini menolak teori ad-daur, yaitu rangkaian perputaran yang tiada habisSifat qidam
habisnya. Artinya, alam ini diciptakan oleh Allah, tetapi keberadaan Allah juga disebabkan
oleh benda alam yang lain. Sifat ini juga menolak teori at-tasalsul, yaitu mata rantai yang
tiada ujung pangkalnya. Artinya, wujud alam ini disebabkan oleh yang lain. Demikian
seterusnya sampai tidak dapat dipastikan penyebab pertama.

3. Baqa- (

Baqa-' artinya kekal, abadi, dan langgeng selamanya. Lawannya adalah fana-'
(
), artinya rusak, binasa, dan ada batas akhirnya. Semua ciptaan Allah mempunyai kelemahan, perubahan, perkembangan, dan akhirnya musnah tidak ada
lagi. Sifat-sifat makhluk tersebut tidak kekal. Sedangkan Allah yang menciptakan
makhluk akan tetap ada selama-lamanya, sekalipun semua makhluk telah hancur
binasa. Inilah makna dari sifat wajib bagi Allah, yaitu baqa-. Hal ini ditegaskan
oleh Allah dalam firman-Nya:

Artinya: Semua yang ada di bumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang
memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal. (Q.S. ar-Rahm
. an [55]: 2627)

-adis. (
4. Mukh-alafatu Lil-Haw
.

- .
Allah memiliki sifat wajib mukhalafatu
lil-haw
. adis, artinya Allah berbeda dengan
.
- salatu
semua yang baru (makhluk). Sifat mustahilnya atau lawannya adalah muma
.
- s yang berarti mustahil bagi Allah serupa dengan makhluk-Nya.
lil-h.awadi
Allah berbeda dengan makhluk-Nya dalam semua hal, baik zat, sifat,
perbuatan, ucapan, dan sebagainya. Sebagai pencipta, Allah pasti berbeda dengan
ciptaan-Nya. Sebagai contoh, seorang pembuat pesawat tidak mungkin sama
dengan pesawat yang dibuatnya. Pembuat meja, kursi, papan tulis, dan sebagainya
pasti tidak sama dengan benda-benda ciptaannya itu.
Iman kepada Allah

125

Tidak ada sesuatu yang serupa dengan Allah. Dengan jelas hal ini tertera
dalam Al-Quran.

Artinya: . . . . Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang
- a- [42]: 11)
Maha Mendengar, Maha Melihat. (Q.S. asy-Syur

- Binafsih (
5. Qiy-amuhu

Allah bersifat qiyamuhu


binafsih, artinya Allah berdiri sendiri tanpa bantuan
pihak lain. Sebab, Allah Mahabesar dan Mahakuasa. Sifat mustahilnya adalah
), artinya mustahil bagi Allah membutuhkan
qiyamuhu
bigairih (
bantuan pihak lain. Allah berfirman:

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, yang terus- [3]: 2)
menerus mengurus (makhluk-Nya). (Q.S. Ali Imran

6. Wahd
. aniyyah (

Allah bersifat wahd


. aniyyah, artinya bahwa Allah Maha Esa, tidak ada sekutu-

), yang berarti berbilang atau lebih


Nya. Sifat mustahilnya adalah taaddud (
dari satu. Keesaan Allah itu mutlak, artinya Allah Esa dalam sifat dan perbuatan.
Esa zat-Nya artinya tidak karena hasil penjumlahan, perkalian, atau segala perhitungan dari macam-macam unsur. Esa sifat-Nya berarti bahwa sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah tidak dapat dipersamakan dengan sifat-sifat yang ada pada
makhluk.
Esa perbuatan-Nya, berarti bahwa Allah adalah satu-satunya yang mengatur,
menguasai, memelihara alam beserta isinya, dan dalam perbuatannya tersebut
tidak dicampuri oleh siapa pun juga. Tentang keesaan Allah ini antara lain tertera
dalam Al-Quran:

Artinya: Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat
meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
- [112]: 14)
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (Q.S. al-Ikhlas
.
Hanya Allah Yang Maha Esa, Dialah yang menjadikan segala sesuatu di alam
ini. Dia yang memberi keselamatan dan Dia pula yang mendatangkan cobaan.
Karena itu, hanya Allah sendiri yang wajib disembah dan hanya kepada-Nya kita
memohon pertolongan.

Sifat Nafsiyah dan Salbiyah


Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan Zat Allah swt. Yang termasuk
kelompok ini adalah sifat wuju-d. Artinya, wuju-d adalah Zat Allah, bukan merupakan
tambahan dari Zat-Nya.
Adapun sifat salbiyah adalah sifat-sifat yang mengingkari atau menolak adanya sifat.
- s,
sifat lain. Yang termasuk kelompok sifat ini adalah qidam,
baqa-, mukhalafatu
lil-h.awadi
qiyamuhu binafsih, dan wahd
. aniyyah.
.
- menolak sifat
- s.
Sifat qidam
h.udu-s Allah; baqa-' menolak fana-'; mukhalafatu
lil-h.awadi
.
.
menolak mumasalatu lil-h.awadis; qiyamuhu binafsih menolak qiyamuhu bigairih; dan
wahd
. aniyyah menolak taaddud.

126

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

7. Qudrat (

Allah bersifat qudrat, artinya Mahakuasa atau yang memiliki kekuasaan.


Kekuasaan Allah itu mahasempurna, tidak terbatas, dan mutlak. Bahkan,
kekuasaan dan kekuatan yang dimiliki makhluk, sesungguhnya adalah anugerah
Allah. Jika Allah menghendaki kekuasaan yang ada pada makhluk tersebut
dicabut, maka saat itu juga akan hilang dan tidak ada seorang pun yang dapat
mencegah atau menghalangi kehendak Allah, sebagaimana firman-Nya:

Artinya: . . . . Sungguh Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Q.S. al-Baqarah


[2]: 20)
), yang
Lawan dari sifat qudrat atau sifat mustahilnya adalah ajzun (
artinya lemah. Allah Mahakuasa dan tidak mungkin lemah. Jika Allah lemah,
tentu tidak akan mampu menciptakan langit dan bumi beserta isinya yang begitu
lengkap dan sulit. Jika Allah tidak Mahakuasa, bagaimana mungkin dapat
menciptakan manusia hanya dari setetes air? Bagaimana mungkin menciptakan
berbagai jenis buah-buahan yang segar-segar, dan sebagainya?

8. Ir-adat (

Allah bersifat iradat


artinya mempunyai kehendak dan dapat melakukan
apa saja yang dikehendaki-Nya. Sifat mustahilnya adalah karahah
(
),
yang berarti terpaksa. Mustahil bagi Allah merasa terpaksa dalam melaksanakan
semua kehendak-Nya. Allah Maha Berkehendak, Dia pasti berbuat atas kehendak
sendiri tanpa ada kekuatan lain yang mampu memaksa-Nya.
Manusia juga mempunyai kehendak. Tetapi, untuk mencapai kehendak
tersebut manusia sering dipengaruhi, dibantu, bahkan ditentukan oleh pihakpihak lain. Yang pasti, kehendak dan keinginan manusia berada di bawah kendali
kehendak Allah. Allah-lah yang menentukan apa yang terjadi atas diri manusia.
Jika Allah menghendaki sesuatu atas makhluk-Nya, maka pasti akan terjadi.
Firman Allah:

Artinya: Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia


- in
hanya berkata kepadanya, Jadilah!, maka jadilah sesuatu itu. (Q.S. Yas
[36]:
82)

Apa yang akan terjadi bila Allah dapat dipaksa oleh makhluk-Nya? Bicarakan hal ini
dengan teman bermain kalian. Sampaikan pada kelas sebagai bahan diskusi bersama.
Petunjuk Guru:
Allah adalah Sang Khalik. Allah dengan kehendak-Nya telah menciptakan dan mengatur
seluruh alam raya dan seisinya. Dengan kenyataan tersebut sebagai makhluk kita harus
menaati semua perintah dan ketetapan-Nya. Jika Allah terpaksa menuruti kehendak
manusia tentunya sangat mustahil karena itu bertentangan dengan sifat ira-dat Allah.

Iman kepada Allah

127

9. Ilmu (

Allah bersifat ilmu, artinya Allah wajib bersifat pandai atau mengetahui.
Pengetahuan dan kepandaian Allah tidak terbatas. Allah mengetahui segalanya,
kecil besar, jauh dekat, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Firman Allah:

Artinya: . . . padahal Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang
- [49]:
ada di bumi; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. al-H.ujurat
16)
Sifat mustahilnya adalah jahlun (
), artinya mustahil Allah bersifat
bodoh. Jika Allah bersifat bodoh, tentu tidak akan mampu menciptakan keteraturan alam. Allah yang menciptakan sesuatu, Dia pulalah yang mengatur dan
mengetahuinya.

-at (
10. Hay
.

Allah bersifat hay


. at, artinya hidup. Hidup Allah tidak berpermulaan dan
tidak berkesudahan. Dia tidak pernah mengantuk, tidak pernah tertidur, apalagi
mati. Itulah bedanya dengan hidupnya manusia. Allah hidup dengan sendirinya,
tanpa ada yang menghidupkan. Sedangkan manusia dihidupkan oleh Allah
dengan memberikannya nyawa. Allah berfirman:

Artinya: Allah, tiada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus
mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur . . . . (Q.S. al-Baqarah
[2]: 255)
), yang berarti
Sifat mustahil atau lawan dari sifat hayat
adalah maut (
.
mati. Apabila Allah mati, maka langit, bumi, bintang-bintang, serta yang lain
pasti akan mengalami kekacauan, saling bertabrakan dan sebagainya, sebab
pengaturnya telah tiada. Allah tidak pernah mati, Dia hidup selama-selamanya.

11. Sama (

Allah wajib bersifat sama artinya mendengar. Sifat mustahilnya adalah


), artinya tuli. Pendengaran Allah itu sempurna dan tidak terbatas.
summun (
Allah dapat mendengar semua jenis suara, baik yang gaib maupun terang, baik
yang dekat maupun jauh. Bahkan Allah dapat mendengar bisikan hati manusia.
Allah berfirman:

Artinya: . . . . Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S.


al-Maidah
[5]: 76)
Pendengaran Allah tidak sama dengan pendengaran manusia. Manusia
mendengar dengan menggunakan alat, yaitu telinga yang diberikan Allah. Tidak
semua suara dapat didengar oleh manusia. Sedangkan Allah mendengar dengan
pendengaran-Nya yang sempurna. Jika seluruh manusia yang ada di bumi secara
bersamaan memohon kepada Allah, maka semua permohonan tersebut pasti
didengar-Nya, walaupun permohonan itu hanya dengan bisikan batin.

128

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

12. Basar
(
.

Allah bersifat basar,


artinya Maha Melihat. Sifat mustahilnya yaitu umyun
.
(
), yang berarti buta. Allah telah menciptakan makhluk-Nya dapat melihat.
Maka pastilah Dia sendiri mempunyai sifat Maha Melihat. Segala sesuatu yang
terjadi di alam ini tidak terlepas dari penglihatan Allah. Oleh karena itu, manusia
harus berhati-hati dalam berbuat. Allah berfirman:

Artinya: . . . Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. al-H.ujurat
[49]: 18)

13. Kal-am (

Allah bersifat kalam,


artinya Allah mampu berfirman atau berbicara. Sifat
), artinya bisu.
mustahilnya adalah bukmun (
Allah menciptakan manusia di bumi agar mereka dapat mengolah dan memakmurkannya. Untuk kepentingan ini, Allah telah menurunkan petunjuk dan
pedoman bagi manusia berupa wahyu seperti Al-Quran serta kitab-kitab lainnya.
- (berbicara).
Inilah bukti bahwa Allah memiliki sifat kalam
Berbicaranya Allah tentu tidak sama dengan cara berbicaranya manusia. Bagaimana Allah berbicara? Hal itu berada di luar jangkauan kemampuan akal manusia.
Yang jelas, sebagai orang mukmin kita wajib meyakini kebenaran sifat Allah
tersebut. Salah satu ayat yang mendukung bahwa Allah berfirman atau berbicara
adalah:
- [4]:
Artinya: . . . Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung. (Q.S. an-Nisa
164)

- dan Manawiyah
Sifat Maani
Tujuh sifat Allah yang terakhir ini termasuk kelompok sifat maani, yaitu sifat-sifat yang
dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan karena kebenarannya
dapat dibuktikan oleh pancaindra.
Kemudian, ada lagi tujuh sifat yang berhubungan dengan sifat maani,
yang disebut
sifat manawiyah. Sifat tersebut adalah:
1. qadiran (mahakuasa),
2. muridan (maha berkehendak),
3. aliman (maha mengetahui),
4. hayyan
(mahahidup),
.
5. samian (maha mendengar),
6. bas. iran (maha melihat), dan
7. mutakalliman (maha berfirman).

Demikianlah tiga belas sifat wajib dan mustahil bagi Allah yang perlu kamu
ketahui serta pahami. Sifat-sifat tersebut merupakan bukti dan tanda Mahasempurnanya Allah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang akan menyamai sifatsifat Allah tersebut.

Iman kepada Allah

129

Wujud Allah
Allah adalah Tuhan yang telah menciptakan seluruh alam raya ini. Pengenalan bahwa
Allah adalah Tuhan telah dikenal oleh masyarakat Arab sebelum datangnya Islam. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya nama-nama yang mengandung kata tersebut seperti Abdullah
(Hamba Allah). Hal ini sangat mungkin terjadi karena sebelum Islam datang, sebagian
masyarakat Arab ada yang menganut agama wahyu (Syamawi) yang mengajarkan tentang
keesaan Allah. Meskipun seiring berjalannya waktu, ada yang menyekutukan-Nya.
Adapun berkaitan dengan bagaimana wujud dari zat Allah itu, manusia tidak mungkin
dapat mencernanya. Zat Allah jauh dari jangkauan akal pikiran manusia yang memang
sangatlah terbatas. Sebab, Allah bersifat gaib yang mustahil untuk dilihat wujud zat-Nya. Namun
demikian, kita tetap harus mengimani keberadaan-Nya. Caranya dengan memerhatikan
ciptaan-ciptaan-Nya serta tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Sebagai pengenalan kepada hamba-Nya, Allah telah menjelaskan hakikat diri-Nya melalui
Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah. Hal ini dimaksudkan agar manusia tidak salah persepsi
tentang Tuhannya. Dengan Asmaul Husna dan sifat-sifat Allah, manusia menjadi memiliki
arahan yang jelas tentang siapa Tuhannya dan bagaimana harus mengabdi kepada-Nya.

C. Meneladani Sifat-Sifat Allah swt.


Siapa saja yang menyatakan dirinya telah beriman kepada sifat-sifat Allah
swt. haruslah berusaha mengejawantahkannya atau mempraktikkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sebab, keimanan yang sempurna tidak sekadar menunjukkan keyakinan dalam hati dan mengikrarkan dengan lisan, namun harus
membuktikan dengan amal perbuatan. Beriman kepada sifat-sifat Allah swt.
seharusnya akan membetuk pribadi muslim yang lebih baik.
Pertama, akan menumbuhkan keyakinan yang utuh tentang keberadaan dan
keesaan Allah swt. Seseorang yang memahami sifat-sifat Allah swt. sembari
memerhatikan ciptaan-Nya, segera sadar bahwa hanya Allah Yang Mahasempurna. Karena itu, yang harus disembah dan dimohonkan pertolongan adalah
Allah semata. Misalnya ketika kita tahu bahwa Allah memiliki sifat irada-t, kita
akan sadar bahwa Yang Maha Menentukan segala sesuatu adalah Allah. Sehingga
sudah sepantasnyalah jika dalam setiap saat kita selalu berdoa dan memohon
kepada Allah swt.
Kedua, membentuk pribadi yang berkualitas. Kita mafhum bahwa Allah Maha
Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui. Pemahaman tersebut akan
menimbulkan kesadaran bahwa manusia di hadapan Tuhan hanyalah makhluk
kecil yang teramat lemah. Oleh karena itu, tidak ada artinya jika kita bersikap
sombong namun harus rendah hati seraya berusaha memperbaiki diri. Dengan
demikian, kita pun termotivasi untuk selalu
berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Sebagai contoh, pemahaman sifat qudra- t
(Mahakuasa) Allah akan mendidik kita bersikap
optimis. Sebab, atas sifat Mahakuasa Allah
Tunjukkan contoh-contoh yang menunjukkan
sikap meneladani iman kepada sifat-sifat
segalanya pasti mungkin terjadi. Tidak seAllah.
layaknya kita mudah putus asa, pesimistis, dan
Petunjuk Guru:
minder dalam menghadapi sesuatu. Demikianlah
Siswa diberi kebebasan untuk menunjukkan
yang seharusnya dimiliki oleh setiap pribadi
contoh-contohnya seperti yang mereka
muslim.
hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

130

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

Secara umum beriman kepada Allah dan sifat-sifat-Nya memiliki beberapa manfaat, di antaranya
sebagai berikut.
1. Kita akan terdorong untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya
dengan penuh kesadaran serta ketundukan.
2. Mendorong untuk selalu berbuat kebajikan. Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah
akan menyadarkan kita bahwa Allah Maha Mengetahui semua amal manusia, sehingga
terdorong untuk selalu berbuat baik dan berhati-hati dalam bertindak.
3. Ikhlas dalam beramal. Sebab, semua amal dan prestasi baik kita, sekalipun tidak diketahui
oleh manusia lain, tetapi Allah mengetahuinya. Kita tidak pernah sedih jika amal kita tidak
dilihat manusia, karena masih ada Zat Yang Maha Mengetahui.
4. Menjadikan kita tidak cepat berputus asa dalam menghadapi masalah. Hidup manusia
selalu dibarengi dengan berbagai persoalan, oleh karena itu kita bisa minta petunjuk dan
pertolongan dari Allah agar semua masalah yang kita hadapi dapat diselesaikan. Tentunya,
harus disertai usaha, doa, dan tawakal kepada Allah Yang Maha Berkehendak dan Penolong.

Setelah kamu mengetahui beberapa sifat Allah, tentu kamu dapat membayangkan betapa
mahasempurnanya Allah swt. Nah, sifat-sifat kesempurnaan tersebut tentu saja tidak dimiliki
oleh manusia dan seluruh makhluk yang ada. Namun, kenyataan yang terjadi banyak tingkah
laku dan perbuatan manusia sering menyamai sifat-sifat Allah tersebut.
Dalam terampil kali ini, kamu ditugaskan untuk memberikan tanggapan atas beberapa
sifat manusia yang terlihat seperti menyamai sifat-sifat wajib bagi Allah. Tugasmu sekarang
adalah mengisi kolom-kolom di bawah ini dengan sifat Allah wajib yang dimiliki Allah.
No.

Sifat-Sifat Manusia

Sifat-Sifat Allah yang Disamai

Merasa mampu dalam melakukan segala


hal dan tidak perlu pertolongan orang lain.

Qiya-muhu binafsihi

....

2.

Merasa lebih kuat daripada orang lain.

Qudrat

....

3.

Merasa lebih pintar dan berilmu daripada


orang lain.

Ilmu

....

4.

Memaksakan kehendak pribadi dalam


segala urusan (egois).

Ira-dah

....

5.

Meyakini bahwa dirinya akan hidup selamanya dan tidak akan mati.

H.ayyat

....

6.

Merasa perkataannya selalu benar dan


tidak pernah salah.

Kala-m

....

7.

Merasa dirinya adalah satu-satunya orang


yang terbaik.

Wah.daniyat

....

8.

Merasa apa yang telah ia dapatkan atas


usahanya sendiri tanpa bantuan orang
lain.

Qiya-muhu binafsihi

....

9.

Merasa kekayaan yang dimilikinya akan


kekal dan tidak akan habis.

Qiya-muhu binafsihi

....

Merasa mampu melihat segala hal.

Bas.ar

....

1.

10.

Tanggapanmu

Iman kepada Allah

131

Seperti kamu ketahui, beriman kepada Allah merupakan hal pokok dalam kehidupan
seorang muslim. Karena itu, perlu bagi kamu untuk selalu meningkatkan mutu iman kepadaNya, karena kamu pasti akan merasakan manfaatnya. Nah, dalam tugas pembiasaan kali ini,
lakukanlah hal-hal berikut.
a. Bersilaturahmilah kepada tokoh-tokoh agama di lingkungan tempat tinggalmu.
b. Tanyakan kepadanya apa manfaat beriman kepada Allah.
c. Tanyakan pula bagaimana cara-cara mendekatkan diri kepada Allah.
d. Jika kamu telah mengetahuinya, catatlah beberapa cara yang telah kamu praktikkan.
Tulislah hasil tugas pembiasaan ini pada secarik kertas. Mintakan tanda tangan tokoh
agama yang kamu datangi, lalu serahkan kepada guru untuk dinilai.

1.

2.
3.
4.
5.

Iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada
dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan ini diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Sifat bagi Allah adalah sesuatu yang menjadi ciri khas zat Allah. Pembahasan sifat Allah dalam
ilmu tauhid biasanya dibagi menjadi tiga macam, yaitu sifat wajib, mustahil, dan ja-iz.
.
Sifat wajib Allah seperti sifat wuju-d, qida-m, baqa-', mukha-lafatu lil-h.awa-dis, qiya-muhu- binafsih,
wah.da-niyyah, qudrat, ira-dat, ilmu, h.ayat, sama, bas.ar, dan kala-m.
.
.
.
Sifat mustahil Allah seperti adam, h.udu-s, fana-', muma-salatu lil-h.awa-dis, qiya-mumi bigair,
taadud, ajzun, karahah, jahlun, maut, s.ummun, umyun, dan bukmun.
Beriman kepada Allah dan sifat-sifat-Nya memiliki banyak manfaat. Di antara manfaat
tersebut adalah mendorong kita untuk selalu bertakwa, berakhlak baik, bersikap ikhlas
dalam beramal, dan tidak mudah putus asa.

adam

: tidak ada

ajzun
baqa-'

: lemah

basar
.

: melihat

bukmun
fana-'
hay
. at
-.
hudus

: bisu

ilmu
iradat

: pandai, mengetahui

jahlun
kalam

: kekal

: rusak, binasa
: hidup
: baru
: berkehendak
: bodoh
: berbicara, berfirman

karahah
: terpaksa
maut

132

: mati

- s. : berbeda dengan makhluk


mukhalafatu
lil-h.awadi
.
.
- s
mumasalatu lil-h.awadi
: sama/serupa dengan
makhluk
qidam
: dahulu, tidak bermula
- binafsih
qiyamuh
u
qiyamuhu bigairih

: berdiri sendiri

qudrat

: kuasa

: bergantung pada pihak


lain

sama

: mendengar

summun

: tuli

taaddud

: berbilang

umyun
wah.daniyyah
wujud

: buta

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

: esa, tunggal
: ada

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

5.

Sebagai Zat yang Mahasempurna,


mustahil Allah buta.

1.
Tuhan tidak mungkin berjumlah
dua atau lebih.
Sifat Allah yang tepat untuk pernyataan
tersebut adalah . . . .
a. wujud
b. qidam
c. baqa'
d. wahd
. aniyyah
Jawaban: d
Cukup jelas, wahd
. aniyyah artinya esa.
2. Adanya jagat raya ini merupakan bukti
paling konkret bahwa Allah itu ada. Karena
itu, mustahil Allah bersifat . . . .
a. adam
-.
b. hud
. us
c. fana'
d. taaddud
Jawaban: a
Adam artinya tidak ada. Kebalikan dari
sifat wajib Allah wuju-d (ada).
3. Allah pernah berbicara langsung dengan
Nabi Musa di Bukit Tursina. Peristiwa ini
menjadi salah satu bukti bahwa Allah
bersifat . . . .
a. qudrat
b. kalam
c. hay
. at
d. sama
Jawaban: b
- artinya berbicara/berfirman.
Kalam
4. Dalam Surah al-Ikhla-s. [112] dikatakan
bahwa Allah Maha Esa. Artinya, Allah mustahil bersifat . . . .
a. bukmun
b. jahlun
c. taaddud
d. wahd
. aniyyah
Jawaban: c
Taaddud artinya berbilang. Kebalikan dari
sifat Allah wahd
. aniyyah yang berarti Maha
Esa.

Pasangan sifat wajib dan mustahil bagi


Allah yang relevan dengan pernyataan di
atas adalah . . . .
a. qudrat >< ajzun
b. iradat
>< karahah
c. basar
. >< umyun
d. sama >< s.ummun
Jawaban: c
Basar
. >< umyun artinya melihat >< buta.
6. Karena Allah adalah Khaliq
(Pencipta),
maka Dia ada sebelum segala sesuatu ada.
Karena itu, mustahil Allah bersifat . . . .
a. adam
b. jahlun
c. fana'
-.
d. hud
. us
Jawaban: d
- s. artinya baru. Kebalikan dari sifat
Hud
u
.
qidam atau terdahulu.
7.

Allah mengetahui segala sesuatu di alam


ini, baik yang tampak maupun yang gaib.

Sifat Allah yang sesuai dengan pernyataan


di atas adalah . . . .
a. qudrat
b. iradat
c. ilmu
d. hay
. at
Jawaban: c
Ilmu artinya mengetahui. Pengetahuan
Allah meliputi segala sesuatu.
8.

Allah hidup, melihat, mendengar, dan juga


berbicara. Namun, cara-Nya hidup, melihat,
mendengar, atau berbicara tidaklah sama
dengan manusia atau makhluk lain.

Karena itu, mustahil Allah bersifat . . . .


a. qiyamuhu
bigairihi
.
- s.
b. mumasalatu lil-h.awadi
c. karahah
d. taaddud

Iman kepada Allah

133

Jawaban: b
.
.
Mum -a salatul lilhaw -adi s artinya sama
dengan makhluk. Hal ini tidaklah mungkin.
Allah yang Mahasempurna dengan segala
sifatnya tidak mungkin sama dengan
makhluk yang bersifat nisbi (relatif).
9.

Ayat di atas merupakan dalil bahwa Allah


mempunyai sifat . . . .
a. kalam
c. qidam
b. sama
d. baqa'
Jawaban: a
Ayat di atas menyatakan dengan tegas bahwa
- Terjemahan ayat
Allah memiliki sifat kalam.
tersebut adalah: Dan kepada Musa, Allah
- [4]:
berfirman langsung. (Q.S. an-Nisa
164)
10. Salah satu sifat wajib bagi Allah adalah
bas.ar. Artinya adalah . . . .
a. mendengar
c. melihat
b. kekal
d. ada
Jawaban: c
Basar
adalah salah satu sifat wajib bagi
.
Allah yang artinya melihat.
11. Allah mustahil bersifat ajzun. Maksudnya
adalah Allah bersifat . . . .
a. buta
b. tuli
c. lemah
d. tidak kekal
Jawaban: c
Ajzun adalah salah satu sifat mustahil bagi
Allah yang artinya lemah.
12. Salah satu sifat manusia yang ingin menyamai sifat ilmu yang hanya dimiliki oleh
Allah adalah . . . .
a. merasa paling kaya
b. merasa paling kuat
c. merasa paling pintar dan pandai
d. merasa akan hidup kekal
Jawaban: c
Merasa paling pintar dan pandai sangat
tidak dibenarkan. Semestinya, seseorang
memiliki pengetahuan harus rendah hati
dan sadar bahwa hanya Allah-lah yang
Maha Mengetahui. Sedangkan, pengetahuan manusia hanyalah ibarat setetes air di
lautan pengetahuan Allah.

134

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

13.
Ayat ini menegaskan sifat Allah yaitu . . . .
a. wahd
. aniyyah
b. qudrat
c. iradat
d. baqa'
Jawaban: a
- [112] di atas
Ayat pertama Surah al-Ikhlas
.
menyatakan bahwa Allah itu satu. Artinya,
Allah tidak memiliki sekutu. Inilah penegasan dari sifat wahd
. aniyyah (Maha Esa).
14. Allah bersifat hayat,
dengan begitu Allah
.
mustahil bersifat . . . .
a. kalam
b. basar
.
c. maut
d. sama
Jawaban: c
-h adalah sifat wajib bagi Allah yang
Haya
.
artinya hidup. Jadi, maut adalah sifat
mustahil bagi Allah yang artinya mati.
15. Kepada para utusan-Nya, Allah memberikan wahyu. Sebagai contoh, Nabi Daud
menerima kitab Zabur. Musa menerima
Taurat. Isa menerima Injil. Adapun Nabi
Muhammad menerima Al-Quran. Ini semua
menjadi bukti bahwa Allah memiliki sifat . . . .
a. kalam
b. basar
.
c. sama
d. baqa-'
Jawaban: a
- artinya berbicara/berfirman. Al-Quran
Kalam
dan kitab-kitab yang lain merupakan firman
Allah, sehingga dapat dijadikan bukti
bahwa Allah bersifat kalam.
B. Jawablah pertanyaan dengan benar!
1. Jelaskan pengertian iman kepada Allah!

Jawaban:
Pengertian iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allah
itu benar-benar ada dengan segala sifat
keagungan dan kesempurnaan-Nya,
kemudian pengakuan ini diikrarkan
dengan lisan, serta dibuktikan dengan
amal perbuatan secara nyata.
2. Apa saja manfaat dan fungsi iman kepada
Allah bagi kehidupanmu?

Jawaban:
Manfaat dan fungsi iman kepada Allah bagi
kehidupan setiap muslim sebagai berikut.
a. Kita akan terdorong untuk menjalankan
segala perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya dengan penuh kesadaran
serta ketundukan.
b. Mendorong untuk selalu berbuat kebajikan. Hal ini disebabkan keimanan
kepada Allah akan menyadarkan kita
bahwa Allah Maha Mengetahui semua
amal manusia, sehingga terdorong
untuk selalu berbuat baik dan berhatihati dalam bertindak.
c. Ikhlas dalam beramal. Sebab, semua
amal dan prestasi baik kita, sekalipun
tidak diketahui oleh manusia lain,
tetapi Allah mengetahuinya. Kita tidak
perlu sedih jika amal kita tidak dilihat
manusia, karena masih ada Zat Yang
Maha Mengetahui.
d. Menjadikan kita tidak cepat berputus
asa dalam menghadapi masalah. Hidup
manusia dibarengi dengan berbagai
persoalan. Allah Maha Berkehendak
dan Penolong. Oleh karena itu, kita bisa
minta petunjuk dan pertolongan dari
Allah agar semua masalah yang kita
hadapi dapat diselesaikan.
3. Tulislah ayat tentang sifat Allah wahd
. aniyyah,
kemudian jelaskan kandungannya!
Jawaban:

Kandungan ayat: Allah itu Maha Esa. Satu


dengan diri-Nya sendiri. Tidak mempunyai
awal (orang tua) karena Dia-lah awal dari
segalanya dan tidak memerlukan penerus
(anak) karena Dia-lah yang akhir dari segalanya. Tidak ada sesuatu pun yang sama
seperti Dia baik dalam zat maupun sifatnya.
4. Jelaskan bahwa Allah bersifat wuju-d!
Jawaban:
Wuju-d artinya ada. Alam semesta ini ada
tentu bukan dengan sendirinya ada. Pasti
diciptakan oleh suatu zat. Zat yang menciptakan itu (Allah) pasti pula ada, karena
tidak mungkin sesuatu yang tidak ada
dapat menciptakan sesuatu yang ada.

5. Apa yang kamu ketahui tentang sifat


nafsiyah dan sifat salbiyah? Jelaskan!
Jawaban:
a. Sifat nafsiyah adalah sifat yang berhubungan dengan zat Allah yang
merupakan keniscayaan (suatu yang
menjadi dasar dari zat Allah dan sifatsifat-Nya yang lain). Yang termasuk
sifat nafsiyah ini adalah sifat wujud.
Sifat wujud menjadi keniscayaan dasar
dari zat Allah. Kalau sifat ini tidak
dimiliki oleh Allah, maka zat dan sifatsifat yang lain tidak mungkin ada.
b. Sifat salbiyah adalah sifat Allah yang
menerangkan keadaan dari zat Allah
dan mengingkari adanya sifat-sifat
kebalikan-Nya. Yang termasuk kelompok sifat ini adalah qid -am, baq -a,
.
- si,
mukh -alafatu lilhawadi
qiyamuhu
binafsihi, dan wahd
. aniyyah.
6. Tulislah ayat tentang sifat Allah baqa-'!
Jawaban:

7. Apa sajakah yang mungkin terjadi bila


Tuhan lebih dari satu?
Jawaban:
Ibarat pasukan dengan dua komandan dan
banyak perintah, maka alam ini pun akan
kacau apabila ada banyak Tuhan dengan
banyak perintah.
8. Jelaskan bahwa Allah bersifat hay
. at!
Jawaban:
Hay
. at artinya hidup. Sifat ini menerangkan
keadaan zat Allah. Allah itu hidup, tidak
mati. Karena Allah hidup, maka sifat-sifat
keutamaan Allah dapat berlaku pada-Nya.
Sebaliknya, sifat-sifat tersebut tidak akan
dapat berlaku kalau Allah tidak hidup.
9. Keperkasaan Allah antara lain tercermin
dalam sifat-Nya qiy -amuhu binafsihi.
Jelaskan tentang sifat ini!
Jawaban:
Qiyamuhu
binafsihi artinya berdiri dengan
diri-Nya sendiri. Dengan zat-Nya, Allah
mencukupi segala kehendak dan segala
sesuatu di alam ini. Dia tidak membutuhkan bantuan dari yang lain untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Iman kepada Allah

135

10. Salah satu sifat mustahil bagi Allah adalah


summun.
Apa yang mungkin terjadi bila
.
Allah memiliki sifat ini?
Jawaban:
S.ummun artinya tuli. Apabila Allah mempunyai sifat ini, maka Allah tidak akan
dapat mendengar detak kehidupan alam ini.
C. Belajar dari masalah.
1. Suatu hari, Lala di rumah sendirian. Saat itu
ia berkeinginan kuat untuk membeli makanan
yang ia sukai, tetapi tidak mempunyai uang.
Ketika membuka laci, Lala melihat ada
beberapa lembar uang lima ribuan milik
ibunya. Ia berpikir, dengan uang itu ia bisa
membeli apa yang ia inginkan. Namun, hati
kecilnya berbisik, walaupun tidak ada orang
yang mengetahui jika ia mengambil uang,
pasti Allah mengetahui perbuatannya.
Oleh karena itu, ia tidak jadi mengambilnya.
Bagaimana penilaianmu terhadap sifat Lala? Apakah itu berarti
Lala telah merasakan fungsi beriman kepada Allah? Jika kamu
mengalami peristiwa seperti Lala,
apa yang kamu lakukan?
Jawaban:
Sifat Lala tersebut adalah satu sifat mulia
yang mesti dimiliki oleh setiap muslim.
Walaupun ia sangat membutuhkan uang
dan uang itu sudah ada di depan matanya,
ia tidak jadi mengambil uang tersebut. Sifat

136

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Kelas VII

Lala adalah buah dari iman kepada Allah swt.


yaitu bahwa Allah swt. mengetahui segala
apa yang dilakukan oleh setiap hamba-Nya.
2. Amir sering berbohong kepada ibunya
untuk mendapatkan uang. Berbagai alasan
ia kemukakan kepada ibunya, seperti uang
sakunya hilang, untuk membayar sumbangan, atau untuk iuran OSIS. Sebagai
teman, Ali sering menasihati Amir agar
menghentikan perbuatannya. Karena, kata
Ali, walaupun ibunya tidak mengetahui
perbuatannya, tetapi Allah pasti mengetahui. Namun, nasihat Ali tidak dipedulikan oleh Amir. Ia tetap saja melakukan
perbuatannya.

Bagaimana pendapatmu tentang


sikap Amir tersebut? Apakah Amir
telah mengingkari sifat-sifat wajib
bagi Allah? Jelaskan pendapatmu!

Jawaban:
Sikap Amir adalah sikap yang buruk dan
tidak terpuji. Amir belum merasakan
fungsi iman kepada Allah yang mengetahui
segala sesuatu. Sikap Amir yang sering
berbohong kepada ibunya itu adalah bentuk
pengingkaran terhadap sifat-sifat wajib bagi
Allah, antara lain adalah sifat ilmu, basar,
.
dan sama.

Anda mungkin juga menyukai