Askep Herpes
Askep Herpes
PENDAHULUAN
1.1.
melaksanakan asuhan
Tujuan Penulisan
a.
b.
3.
Menentukan masalah.
4.
Membuat diagnosa.
5.
6.
7.
8.
1.3.
9.
10.
Memberikan perkes.
Rumusan Masalah
Materi yang dibahas dalam makalah ini meliputi :
a.
b.
c.
1.4.
Study lapangan
Menggunakan Ruang perawatan XIV sebagai lahan praktek dalam mencari
kasus herpes zoster.
b.
Wawancara
Mencari data dengan wawancara klien dan keluarga
c.
d.
Study dokumentasi
Menggunakan catatan medik klien
e.
Study literatur
Menggunakan buku-buku sumber yang berhubungan dengan penyakit herpes
zoster dan perawatannya.
1.5.
Bab I
Sistematika Penulisan
:
Bab II
Bab III
Bab IV
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.
Definisi
a.
Menurut Purrawan Juradi, dkk (1982) herpes zoster adalah radang kulit
dengan sifat khasnya yaitu terdapat vesikel yang tersusun berkelompok
sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan dermatomnya dan biasanya
unilateral.
b.
Menurut Arif Mansyur, herpes zoster (campak, cacar ular) adalah penyakit
yang disebabkan infeksi virus varicella. Zoster yang menyerang kulit dan
mukosa infeksi ini merupakan reaktivitas virus yang terjadi setelah infeksi
primer kadang-kadang infeksi berlangsung sub kronis.
c.
Menurut Jewerz .E. dkk (1984) herpes zoster adalah suatu penyakit sporadik
yang melemahkan pada orang dewasa yang ditandai oleh reaksi peradangan
radiks posterior syaraf dan ganglia. Diikuti oleh kelompok vesikel di atas
kulit yang dipersyarafi oleh syaraf sensorik yang terkena.
d.
Menurut Peruus herpes zoster adalah radang kulit akut yang dengan sifat
khas yaitu tersusun sepanjang persyarafan sensorik.
2.2.
Penyebab
Virus yang disangka sejenis dengan virus penyebab varisella. Virus tersebut
Pencetus
Penurunan imunitas pada :
1.
Keganasan
2.
Radiasi
3.
Imuro suppressive
4.
2.4.
Patogenesis
Masa tunasnya 7-12 hari masa aktif penyakit berupa lesi baru dan yang tetap
timbul berlangsung kira-kira 1-2 minggu virus berdiam di ganglion posterior susunan
syaraf tepi dan ganglion kronialis.
Lokasi kelainan kulit sekitar daerah persyarafan ganglion kadang-kadang
virus menyerang gangguan arterior bagian motorik kranolis sehingga memberikan
gejala gangguan motorik.
2.5.
Manifestasi Klinik
1.1
Gejala prodormal
Gejala sistemik seperti demam, pusing, malaise, dan lokal (nyeri otot, tulang,
gatal, pegal dsb) pada dermatom yang terserang.
2.
Stadium
Timbul popula atau plakat berbentuk urtika setelah 1-2 hari akan timbul
gerombolan vesikel dengan dasar kulit yang eritematosa dan odema vesikel
air berisi cairan yang jernih.
2.6.
Stadium Krutasi
Vesikel menjadi puruler dapat menjadi pustula dan krusta kadang-kadang
vesikel mengandung darah disebut herpes zoster haemorasik krusta akan lepas dalam
waktu 1-2 minggu dapat timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus
dengan penyumbatan tanpa sikasrek sering terjadi neuralgia pasca hepatica terutama
pada orangtua yang dapat berlangsung berbulan-bulan yang bersifat sementara.
Ciri Khas :
Nyeri radikuler
Unilateral
Gejala lainnya :
2.7.
a.
b.
c.
d.
2.8.
Komplikasi
Pada usia diatas 40 tahun kemungkinan terjadi neuralgia pasca herpetic.
2.9.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan percobaan T. Zarck dapat ditemukan sel dativa berinti
banyak.
2.10.
2.11.
Diagnosa Banding
Herpes simplek
Varicella
Bulos pumfigord
Penatalaksanaan
1. Therapi sistemik umumnya bersifat simptomatik untuk nyeri diberikan
analgetik jika disertai infeksi sekunder diberikan antibiotik.
2. Bila syaraf oftalnikus cabang dari syaraf trigenirus terkena muka dirujuk
ke arah mata karena dapat terjadi perporasi kornea.
3. Pemberian kortikosteroid sistemik diri dapat mencegah timbulnya
neuralgia post herpatica dan untuk mencegah fibrosis garcialia.
4. Therapi topical bergantung pada stadium :
a.
b.
c.
b.
6. Istirahat
2.12.
Asuhan Keperawatan
a.
Pengkajian
1.
Aktivitas/istirahat
DS : Pada stadium predermal/klien mengeluh nyeri otot ,
lemas.
DO : Klien tampak malaise, aktivitas klien tampak terbatas.
2.
Eliminasi
DS : Tidak ada perubahan pola eliminasi.
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 6
DO : 3.
Sirkulasi
DO : Ada eritema daerah dermatom yang terserang pada
awal gejala kemerahan.
DS : Klien merasa panas pada daerah yang terserang.
4.
Nutrisi
DS : Adanya kehilangan nafsu makan, kehilangan sensasi
pada lidah.
DO : Penurunan berat badan.
5.
Neurologi
DS : Adanya
pusing, nyeri,
menurunnya
penglihatan,
Integumen
DS : Klien mengeluh ada perubahan pada dirinya berupa
tidak ada rasa pada daerah yang terserang.
DO : Pada stadium prodormal belum terlihat kelainan pada
kulit dan akar muncul pada stadium erupsi berupa
popula - vesikel berisi cairan yang jernih serta pada
stadium krusta berbentuk vesikel, purulen, prostula,
krusta ulpus sikatrik.
7.
Psikologik
DS : Klien merasa tidak berselera, tidak ada harapan merasa
menarik dengan keadaannya.
DO : Tidak
kooperatif
labil,
moral
kesukaran
Interaksi sosial
Kerusakan komunikasi, sukar bicara, perubahan peran.
9.
Kenyamanan/nyeri
DS : Nyeri radikuler.
DO : Gelisah dan ekspresi wajah tegang.
10.
Pendidikan kesehatan
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 7
Pemeriksaan Diagnostik
Berdasarkan :
1.
2.
3.
b.
Diagnosa Keperawatan
1.
Kerusakan
integritas
kulit
berhubungan
3.
4.
5.
c.
Intervensi
1.
Dx 1
Tujuan
Intervensi
:
-
2.
Dx 2
Tujuan
Intervensi
:
-
3.
Dx 3
Tujuan
:
-
Mengidentifikasi
atribut
positif
saling
percaya
mengenai diri.
Intervensi
: a.
Tetapkan
hubungan
perawat klien.
-
Dorong
individu
mengekpresikan
untuk
perasaan
Perjelas
berbagai
kesalahan
atau
pemberi
perawatan
b.
Dukung
keluarga
sewaktu
mereka beradaptasi.
c.
Gali
kekuatan
dan
sumber-sumber
individu.
d.
d.
Implementasi
Tindakan perawatan dilaksanakan berdasarkan masalah yang ada pada
klien.
e.
Evaluasi
Apakah kerusakan integritas kulit berkurang ?
Apakah rasa nyaman terpenuhi ?
Apakah klien mampu mengungkapkan perasaan mengenai dirinya ?
Apakah harga diri klien merosot ?
Apakah penular infeksi terjadi ?
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. PENGKAJIAN
A.
B.
Biodata
Nama Klien
: Tn.A
Umur
: 24 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: TNI-AD
Suku bangsa
: Sunda
Status perkawinan
: Kawin
Alamat
Tgl. masuk
: 28 Oktober 2002
Tgl. dikaji
: 30 Oktober 2002
No. Register
: 4366/X/02
Diagnosa medis
Kesehatan sekarang
5 hari sebelum klien masuk rumah sakit, klien mengeluh gatal
dan panas pada darah dada kanan dan menjalar ke pungggung
kanan dan adanya bintik-bintik kecil sebesar telur ikan.
Kemudian klien berobat ke poliklinik kulit dan klien dikirim
ke ruang perawatan XIV untuk di opname.
-
Keluhan
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 11
2.
3.
4.
Keterangan :
Perempuan
Laik-laki
Klien
Tinggal serumah
3.2.
Data Biologis
3.3.
POLA ELIMINASI
A. BAB
- Frekwensi
- Konsistensi
- Warna / bau
B. BAK
- Frekwensi
- Warna / bau
POLA ISTIRAHAT & TIDUR
- Siang
- Malam
- Gangguan tidur
PERSONAL HYGENIE
A. Mandi
- Frekwensi
- Menggunakan sabun
B. Cuci rambut
- Frekwensi
C. Ganti pakaian
D. Sikat gigi
- Frekwensi
- Menggunakan pasta gigi
POLA AKTIVITAS
Pekerjaan yang dilakukan
DI RUMAH
3
DI RUMAH SAKIT
4
- 1 x/hari
- Lembek
- Kurets ferssuli / khas
- 4 - 5 x/hari
- Kuning jernih / khas
- 5 - 6 x/hari
- Kuning jernih / khas
- + 1 -2 jam
- + 6 -7 jam
- Tidak ada
- + 1 -2 jam
- + 5 -6 jam
- Adanya gatal & panas
- 2 x/hari
- Ya
- 1 x/hari diseka
- Kadang-kadang
- 3 x/seminggu
- 1 x/hari
- Saat mandi
- Ya
- 2 x/hari
- Ya
Data Fisik
A.
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan umum
Kesan umum
Penampilan
: lemah
Kesadaran
: CM
2.
TTV
: T : 110/80 mmhg
S : 36oC
N : 94 x/mnt
3.
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Leher
4.
Axilla
5.
Thorax
kanan
atas,
bentuk
simetris
6.
Abdomen
7.
Ekstermitas
B.
Data Psikologi
1.
Status emosi
Klien tampak gelisah dan cemas akan penyakitnya
2.
Konsep diri
-
3.
Gangguan
komunikasi
5.
C.
Data Sosial
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: TNI-AD
Hubungan sosial
D.
Data Spiritual
Klien sangat yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh dan klien selalu
berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.
E.
Data Penunjang
PEMERIKSAAN
1.
2.
3.
4.
LED
Haemoglobin
Leukosit
Trombosit
F.
3.4.
HASIL
40/70
13,8
6
244
Meningkat
Normal
Normal
Normal
Therapy
-
Diloneurobion 3 x 1 tab/hr
Analisa data
Nama
: Tn.A
No. Reg.
: 4366/X/02
NO.
DATA
1
2
1 DS :
Klien mengeluh nyeri, panas
seperti terbakar
PENYEBAB
3
Reaktivitas virus herpes
DO :
Tampak vesike berar di daerah
dada kanan dan punggung kanan
atas
1
2
DS :
Klien mengeluh gatal
DO :
Tampak vesikel berair di daerah
dada kanan, punggung kanan atas
MASALAH
4
Gangguan rasa
nyaman, nyeri
4
kerusakan
integritas kulit
DS : -
DO :
- Klien berinteraksi dengan orang
lain
- Terdapat vesikel berair di daerah
dada kanan dan punggung kanan
atas
Resiko terhadap
penularan infeksi
Sifat menular
Potensial menular
PRIORITAS MASALAH
1.
DS
2.
DS
3.
TUJUAN
1
2
1 Gangguan rasa nyaman nyeri
sehubungan dgn peradangan
Yang ditandai dengan
DO : Tampak vesikel berair di
daerah dada kanan & menjalar
ke punggung kanan atas
DS : Klien mengeluh nyeri dan
panas seperti terbakar
3
Tujuan jk. panjang :
- Nyeri hilang
P E R E N C AN AAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
4
5
1. kaji intensitas nyeri dgn 1. Utk mengetahui nyeri
menggunakan skala
dan tindakan yg harus
nyeri
Diberikan
2. Bantu dgn ajarkan
2. Teknik distraksi,
program terhadap nyeri
imajinasi & relaksasi
dengan menggunakan
mengalihkan perhatian
teknik relaksasi,
klien terhadap nyeri
distraksi & imajinasi
3.pengompresan
3. Tingkatkan aktivitas
membantu kelancaran
disintraksi
sirkulasi darah ke
4. Beri kompres topikat
jurusan nyeri & panas
sol acid calycil 1%
Berkurang
5. Berikan aarolgetik jika
4. Analget membantu
perlu
memblokir nyeri
1. Mengetahui tingkatan/
derajat kerusakan dpt
menentukan tindakan
yang harus dilakukan
2. Untuk mencegah
terjadinya infeksi lanjut
3. Kompres membantu
lesi kering dan
membersihkan kotoran
4. Peningkatan suhu
membantu mengidentifikasi infeksi lanjut
lajur-lajur kerusakan
integritas semakin
Bertambah
IMPLEMENTASI
EVALUASI
6
29-10-2002 Jam 10.00
1. Mengkaji Intensitas
nyeri dengan
menggunakan skala
nyeri dengan
2. Membantu dan
mengajarkan program
thp nyeri dengan
menggunakan teknik
distraksi
3. Memberikan kompres
topikal sol acid salycil
1%
29-10-2002 Jam 12.00
4. Memberikan analgetik
7
29-10-2002 Jam 12.00
1. Lokal terasa lebih
Dingin
2. Gatal berkurang
1. Mencegah terjadinya
Infeksi
2. Mencegah terjadinya
Perluasan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
: Tn.A
Ruang Perawatan
: XIV
NO. TANGGAL
CATATAN PERKEMBANGAN
29/10/02
12.00 wib
29/10/02
13.30 wib
30/10/02
31/10/02
31/10/02
PARAF
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
KESIMPULAN
Herpes zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisella
zoster yag menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivitas virus yang
terjadi setelah infeksi primer yang diikuti oleh kelompok vesikel di atas kulit dan lebih
sering mengenai pada orang dewasa.
Perawatan herpes zoster dititik beratkan pada kebersihan diri, kebersihan
lingkungan dan mencegah terjadinya penularan virus. Untuk klien yang dirawat di rumah
keluarga harus memahami perawatan herpes zoster dengan mengikuti anjuran dan
nasehat dokter serta perawat. Klien dengan herpes zoster harus disiplin dalam pengobatan
dan perawatan untuk mencapai kesehatan
4.2.
SARAN
Penulis menyarankan dalam asuhan keperawatan kepada klien dengan herpes
zoster harus mampu menerapkan teknik septik dan anseptik guna mencegah terjadinya
infeksi rosokomial.
Masyarakat hendaknya lebih memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada selagi
penyakit dapat diketahui sendiri dan ditanggulangi secepat mungkin guna mencapai
kesehatan yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Djuanda, Adhi (1999), Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Jakarta, EGC.
3.
4.
5.
6.
7.