Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah


Herpes Zoster adalah radang kulit akut dengan sifat khasnya yaitu terdapat

vesikel yang tersusun kelompok sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan


dermatomnya dan biasanya unilateral (Purrawan Juradi, 1982 : 510).
Anak-anak yang telah sembuh dari infeksi yang diakibatkan oleh virus zoster
resisten terhadap varisela dan anak yang telah menderita varisela tidak lagi peka
terhadap virus zoster primer. Herpes zoster lebih sering menyerang pada orang
dewasa 40 tahun ke atas.
Teknik perawatan herpes zoster harus dapat dikuasai dan dijalankan oleh
mahasiswa untuk dapat memenuhi kompetensinya dalam perawatan pasien dengan
gangguan sistem integumen. Herpes zoster dengan

melaksanakan asuhan

keperawatan yang kompherensif agar klien dapat meningkatkan derajat kesehatan


yang optimal dan dapat hidup produktif lagi.
1.2.

Tujuan Penulisan

a.

Tujuan umum : Mahasiswa mampu mengetahui dan menyelenggarakan


asuhan keperawatan dengan gangguan sistem integumen ; herpes zoster
dengan pendekatan proses keperawatan.

b.

Tujuan khusus : Mahasiswa mampu mengetahui dan menyelenggarakan


asuhan dengan gangguan sistem integumen ; herpes zoster meliputi :
1. Mengkaji data dasar pasien.
2.

Mengelompokkan dan menganalisis data.

3.

Menentukan masalah.

4.

Membuat diagnosa.

5.

Membuat rencana keperawatan.

6.

Menentukan tujuan & kriteria keberhasilan.

7.

Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai


dengan rerpa

8.

Mengevaluasi hasil tindakan seuai dengan


kriteria keberhasilan.
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 1

1.3.

9.

Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

10.

Memberikan perkes.

Rumusan Masalah
Materi yang dibahas dalam makalah ini meliputi :

a.

Konsep dasar erpes zoster

b.

Proses keperawatan herpes zoster

c.

Asuhan keperawatan pada klien dengan herpes zoster

1.4.

Metoda dan Teknik Penulisan


Data disusun secara deskriptif dengan menjelaskan keadaan klien herpes

zoster. Data yang disusun didapatkan dari :


a.

Study lapangan
Menggunakan Ruang perawatan XIV sebagai lahan praktek dalam mencari
kasus herpes zoster.

b.

Wawancara
Mencari data dengan wawancara klien dan keluarga

c.

Observasi dan pemeriksaan fisik


Mengobservasi keadaan klien

d.

Study dokumentasi
Menggunakan catatan medik klien

e.

Study literatur
Menggunakan buku-buku sumber yang berhubungan dengan penyakit herpes
zoster dan perawatannya.

1.5.
Bab I

Sistematika Penulisan
:

Menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan


makalah, metode dan teknik penulisan serta sistematika
penulisan.

Bab II

Menguraikan tentang konsep dasar penyakit herpes zoster


meliputi definisi, etiologi, patologi, stadium dan klasifikasi
serta proses keperawatan.

Bab III

Memaparkan tentang bentuk asuhan keperawatan pada klien


dengan gangguan sistem integumen herpes zoster.

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 2

Bab IV

Memaparkan penutup dengan menguraikan kesimpulan dan


saran.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1.

Definisi

a.

Menurut Purrawan Juradi, dkk (1982) herpes zoster adalah radang kulit
dengan sifat khasnya yaitu terdapat vesikel yang tersusun berkelompok
sepanjang persyarafan sensorik sesuai dengan dermatomnya dan biasanya
unilateral.

b.

Menurut Arif Mansyur, herpes zoster (campak, cacar ular) adalah penyakit
yang disebabkan infeksi virus varicella. Zoster yang menyerang kulit dan
mukosa infeksi ini merupakan reaktivitas virus yang terjadi setelah infeksi
primer kadang-kadang infeksi berlangsung sub kronis.

c.

Menurut Jewerz .E. dkk (1984) herpes zoster adalah suatu penyakit sporadik
yang melemahkan pada orang dewasa yang ditandai oleh reaksi peradangan
radiks posterior syaraf dan ganglia. Diikuti oleh kelompok vesikel di atas
kulit yang dipersyarafi oleh syaraf sensorik yang terkena.

d.

Menurut Peruus herpes zoster adalah radang kulit akut yang dengan sifat
khas yaitu tersusun sepanjang persyarafan sensorik.

2.2.

Penyebab
Virus yang disangka sejenis dengan virus penyebab varisella. Virus tersebut

menyebabkan radang ganglion radiks posterior.


2.3.

Pencetus
Penurunan imunitas pada :

1.

Keganasan

2.

Radiasi

3.

Imuro suppressive

4.

Penggunaan kortikosteroid yang lama

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 3

2.4.

Patogenesis
Masa tunasnya 7-12 hari masa aktif penyakit berupa lesi baru dan yang tetap

timbul berlangsung kira-kira 1-2 minggu virus berdiam di ganglion posterior susunan
syaraf tepi dan ganglion kronialis.
Lokasi kelainan kulit sekitar daerah persyarafan ganglion kadang-kadang
virus menyerang gangguan arterior bagian motorik kranolis sehingga memberikan
gejala gangguan motorik.
2.5.

Manifestasi Klinik

1.1

Gejala prodormal
Gejala sistemik seperti demam, pusing, malaise, dan lokal (nyeri otot, tulang,
gatal, pegal dsb) pada dermatom yang terserang.

2.

Stadium
Timbul popula atau plakat berbentuk urtika setelah 1-2 hari akan timbul
gerombolan vesikel dengan dasar kulit yang eritematosa dan odema vesikel
air berisi cairan yang jernih.

2.6.

Stadium Krutasi
Vesikel menjadi puruler dapat menjadi pustula dan krusta kadang-kadang

vesikel mengandung darah disebut herpes zoster haemorasik krusta akan lepas dalam
waktu 1-2 minggu dapat timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus
dengan penyumbatan tanpa sikasrek sering terjadi neuralgia pasca hepatica terutama
pada orangtua yang dapat berlangsung berbulan-bulan yang bersifat sementara.
Ciri Khas :

Nyeri radikuler

Unilateral

Gerombolan vesikel yang tersebar sesuai dengan dermatom yang meruasi


oleh satu ganglion syaraf sensorik.

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 4

Gejala lainnya :

Pembesaran KGB regional

Kelainan motorik berupa kelainan sentral daripada perifer

Fuper parostesi pada daerah yang terkena

Kelainan pada muka akibat gangguan trigenirus (dengan gangguan gaseri)


atau n. fasialis & optikus (dari gangguan garikulotum)

2.7.

Klasifikasi Herpes Zoster

a.

Herpes Zoster Optalnikus


terjadi infeksi cabang pertama N. Trigenirus yang menimbulkan kelainan
pada mata cabang kedua dan ketiga yang menyebabkan kelainan kulit pada
daerah persyarafan.

b.

Sindrom Ramsay Hurt


Diakibatkan gangguan N. Fasiolis dan optikus sehingga memberikan gejala
paralysis otot muka (paralisis Bell) kelainan kulit sesuai tingkat persyarafan,
kliris vertigo, gangguan pendengaran, regtagnius dan raisea juga terdapat
gangguan pengecapan.

c.

Herpes Zoster Abortif


Berlangsung dalam waktu singkat dan kelainan kulitnya hanya berupa
beberapa vesikel dan eritem.

d.

Herpes Zoster Generaligata


Kelainan kulit unilateral dan segmental ditambah yang menyebar secara
generalisata berupa vesikel soliter dan ada umbilikasi. Kasus ini terutama
terjadi pada orang tua atau pada orang yang kondisi fisiknya sangat lemah,
misalnya penderita : Umforra malignum.

2.8.

Komplikasi
Pada usia diatas 40 tahun kemungkinan terjadi neuralgia pasca herpetic.

2.9.

Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan percobaan T. Zarck dapat ditemukan sel dativa berinti
banyak.

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 5

2.10.

2.11.

Diagnosa Banding

Herpes simplek

Varicella

Dermatis Contacta alergika

Penyakit dengan efloresersi bulla ; pemfisus vulgaris

Dermatis herpenformis dan dutega

Bulos pumfigord

Penatalaksanaan
1. Therapi sistemik umumnya bersifat simptomatik untuk nyeri diberikan
analgetik jika disertai infeksi sekunder diberikan antibiotik.
2. Bila syaraf oftalnikus cabang dari syaraf trigenirus terkena muka dirujuk
ke arah mata karena dapat terjadi perporasi kornea.
3. Pemberian kortikosteroid sistemik diri dapat mencegah timbulnya
neuralgia post herpatica dan untuk mencegah fibrosis garcialia.
4. Therapi topical bergantung pada stadium :
a.

Stadium vesikel agar tidak terjadi infeksi sekunder.

b.

Bila erosif diberikan kompres terbuka.

c.

Bila ulserasi dapat diberikan salep antibiotik.

5. Kompres pada daerah yang terserang :


a.

Bila lokal kering, bedak berisi aodum berikulm 10%, Oksisum


Zursi 10% dan mentol 1%.

b.

Bila basah kompres garam tadi, kompres solutio burowl

6. Istirahat
2.12.

Asuhan Keperawatan
a.

Pengkajian
1.

Aktivitas/istirahat
DS : Pada stadium predermal/klien mengeluh nyeri otot ,
lemas.
DO : Klien tampak malaise, aktivitas klien tampak terbatas.

2.

Eliminasi
DS : Tidak ada perubahan pola eliminasi.
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 6

DO : 3.

Sirkulasi
DO : Ada eritema daerah dermatom yang terserang pada
awal gejala kemerahan.
DS : Klien merasa panas pada daerah yang terserang.

4.

Nutrisi
DS : Adanya kehilangan nafsu makan, kehilangan sensasi
pada lidah.
DO : Penurunan berat badan.

5.

Neurologi
DS : Adanya

pusing, nyeri,

menurunnya

penglihatan,

gangguan penciuman, neuralgia hebat pada orang tua.


DO : Paralise wajah, sukar berkomunikasi secara verbal,
pendengaran berkurang, paralise otot intrinsik dan
ekstrinsik mata.
6.

Integumen
DS : Klien mengeluh ada perubahan pada dirinya berupa
tidak ada rasa pada daerah yang terserang.
DO : Pada stadium prodormal belum terlihat kelainan pada
kulit dan akar muncul pada stadium erupsi berupa
popula - vesikel berisi cairan yang jernih serta pada
stadium krusta berbentuk vesikel, purulen, prostula,
krusta ulpus sikatrik.

7.

Psikologik
DS : Klien merasa tidak berselera, tidak ada harapan merasa
menarik dengan keadaannya.
DO : Tidak

kooperatif

labil,

moral

kesukaran

mengekspresikan perasaannya perubahan citra tubuh.


8.

Interaksi sosial
Kerusakan komunikasi, sukar bicara, perubahan peran.

9.

Kenyamanan/nyeri
DS : Nyeri radikuler.
DO : Gelisah dan ekspresi wajah tegang.

10.

Pendidikan kesehatan
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 7

DS : Adanya riwayat varisella, gangguan kontrikosteroid


lama.

Pemeriksaan Diagnostik
Berdasarkan :
1.

Gejala, gejala kurik.

2.

Sitologi (64% Tzarck sinear +) adanya sel raksasa yang multi


lokuler dan sel akan tolitek.

3.
b.

Kultur virus (lembaga virology)

Diagnosa Keperawatan
1.

Kerusakan

integritas

kulit

berhubungan

dengan lesi dan prunitus.


2.

Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan


erupsi dermal dan prunitus.

3.

Resiko terhadap penularan infeksi baru


berhubungan dengan sifat menular dari organisme.

4.

Perasaan rendah diri.

5.

Resiko terhadap ketidak aktifan pelaksanaan


aturan therapeutika berhubungan dengan ketidak cukupan
tentang kondisi (penyabab perjalanan penyakit) pencegahan,
pengobatan dan perawatan kulit.

c.

Intervensi
1.

Dx 1

: Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan


lesi dan prunitus.

Tujuan

: Lesi mulai pulih dan area bebas dari infeksi


lanjut, kulit besih kering.

Intervensi

:
-

Kaji kerusakan, ukuran, kedalaman,


warna, cairan setiap 4 jam.

Perhatikan teknik aseptic.

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 8

Gunakan kompres basah/kering.

Pantau suhu tiap 4 jam, laporkan ke


dokter jika ada peningkatan.

2.

Dx 2

: Resiko terhadap penularan infeksi.

Tujuan

: Penularan infeksi tidak terjadi.

Intervensi

:
-

Cuci tangan sesudah dan sebelum


tindakan

Perhatikan kebersihan lokal.

Pemberian antibiotik untuk mencegah


perluasan bakteri dan infeksi.

3.

Dx 3

: Perasaan rendah diri berhubungan dengan


perubahan penampilan tubuh.

Tujuan

:
-

Mengungkapakan perasaan dan pikiran


mengenai diri

Mengidentifikasi

atribut

positif

saling

percaya

mengenai diri.
Intervensi

: a.

Tetapkan

hubungan

perawat klien.
-

Dorong

individu

mengekpresikan

untuk
perasaan

khususnya mengenai cara dia


memandang dirinya.
-

Berikan informasi yang dapat


dipercaya dan perkuat informasi
yang diberikan.

Perjelas

berbagai

kesalahan

konsep individu menganai diri :


Perawatan

atau

pemberi

perawatan

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 9

Berikan privasi dan lingkungan


yang nyaman.

b.

Tingkatkan interaksi sosial


-

Bantu klien untuk menerima


bantuan dari orang lain.

Dukung

keluarga

sewaktu

mereka beradaptasi.
c.

Gali

kekuatan

dan

sumber-sumber

individu.
d.

Diskusikan harapan ! Gali alternatif


realitas

d.

Implementasi
Tindakan perawatan dilaksanakan berdasarkan masalah yang ada pada
klien.

e.

Evaluasi
Apakah kerusakan integritas kulit berkurang ?
Apakah rasa nyaman terpenuhi ?
Apakah klien mampu mengungkapkan perasaan mengenai dirinya ?
Apakah harga diri klien merosot ?
Apakah penular infeksi terjadi ?

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 10

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1. PENGKAJIAN
A.

B.

Biodata
Nama Klien

: Tn.A

Umur

: 24 tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pekerjaan

: TNI-AD

Suku bangsa

: Sunda

Status perkawinan

: Kawin

Alamat

: Asrama Kesatuan Yon Arhanudri III

Tgl. masuk

: 28 Oktober 2002

Tgl. dikaji

: 30 Oktober 2002

No. Register

: 4366/X/02

Diagnosa medis

: Herpes Zoster Cervico Thoraxalis Dextra

Riwayat Kesehatan Klien


1.

Kesehatan sekarang
5 hari sebelum klien masuk rumah sakit, klien mengeluh gatal
dan panas pada darah dada kanan dan menjalar ke pungggung
kanan dan adanya bintik-bintik kecil sebesar telur ikan.
Kemudian klien berobat ke poliklinik kulit dan klien dikirim
ke ruang perawatan XIV untuk di opname.
-

Keluhan
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 11

Klien mengeluh panas pada daerah dada kanan dan


menjalar ke punggung kanan disertai gatal dan adanya
bintik-bintik kecil sebesar telur ikan, panas dirasakan
setiap saat.
-

Alasan masuk rumah sakit


Klien mengeluh panas dan gatal pada daerah dada
kanan dan menjalar ke punggung kanan dan adanya
bintik-bintik kecil sebesar telur ikan.

2.

Kesehatan masa lalu


Klien belum pernah menderita penyakit seperti yang diderita
saat ini atau penyakit berat lainnya.

3.

Riwayat kesehatan keluarga


Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita kronis,
menular penyakit turunan dan penyakit seperti yang diderita
klien.

4.

Struktur keluarga klien

Keterangan :
Perempuan
Laik-laki
Klien

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 12

Tinggal serumah

3.2.

Data Biologis

NO. KEBIASAAN SEHARI-HARI


1
2
1 POLA NUTRISI
A. Makanan
- Jenis makan
- Frekwensi / porsi
- Makan tambahan
- Makan tambahan
B. Minum
- Jenis minum
- Jumlah
2

3.3.

POLA ELIMINASI
A. BAB
- Frekwensi
- Konsistensi
- Warna / bau
B. BAK
- Frekwensi
- Warna / bau
POLA ISTIRAHAT & TIDUR
- Siang
- Malam
- Gangguan tidur
PERSONAL HYGENIE
A. Mandi
- Frekwensi
- Menggunakan sabun
B. Cuci rambut
- Frekwensi
C. Ganti pakaian
D. Sikat gigi
- Frekwensi
- Menggunakan pasta gigi
POLA AKTIVITAS
Pekerjaan yang dilakukan

DI RUMAH
3

DI RUMAH SAKIT
4

- Nasi + sayur + lauk


- 3 x/hari / 1 porsi
- Tidak ada
- Tidak ada

- Nasi + sayur + lauk


- 3 x/hari / 1/2 porsi
- Tidak ada
- Tidak ada

- Air putih + air teh


- + 1.500 - 2.000 cc

- Air putih + susu


- + 1.500 - 2.000 cc

- 1 x/hari
- Lembek
- Kurets ferssuli / khas

Klien belum pernah BAB

- 4 - 5 x/hari
- Kuning jernih / khas

- 5 - 6 x/hari
- Kuning jernih / khas

- + 1 -2 jam
- + 6 -7 jam
- Tidak ada

- + 1 -2 jam
- + 5 -6 jam
- Adanya gatal & panas

- 2 x/hari
- Ya

- 1 x/hari diseka
- Kadang-kadang

- 3 x/seminggu
- 1 x/hari

Belum pernah keramas


- 1 - 2 x/hari

- Saat mandi
- Ya

- 2 x/hari
- Ya

Klien melakukan aktivitas


sebagai anggota TNI-AD

Klien hanya dapat duduk


dan merasa aktivitas
sehari-hari terganggu

Data Fisik

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 13

A.

Pemeriksaan Fisik
1.

Keadaan umum
Kesan umum

: klien tampak sakit sedang

Penampilan

: lemah

Kesadaran

: CM

2.

TTV

: T : 110/80 mmhg
S : 36oC
N : 94 x/mnt

3.

Kepala

: rambut hitam dan pendek, kulit kepala


bersih.

Mata

: icterus, anemis, fungsi baik, bentuk


simetris.

Hidung

: lubang simetris, fungsi penciuman


baik, pernafasan cuping tidak nampak.

Telinga

: bentuk simetris, fungsi pendengaran


baik, tidak terdapat serumen, tidak
menggunakan alat bantu.

Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, ,


tidak teraba massa.

4.

Axilla

: tidak ada pembesaran kelenjar limpa.

5.

Thorax

: terdapat herpes zoster yang menjalar


kepunggung

kanan

atas,

bentuk

simetris
6.

Abdomen

: bentuk dasar super, keadaan baik,


garis usus 20 x/mnt.

7.

Ekstermitas

: atas dan bawah, tidak ada oederm,


tidak ada kelainan, tidak ada varises,
reflek baik.

B.

Data Psikologi
1.

Status emosi
Klien tampak gelisah dan cemas akan penyakitnya

2.

Konsep diri
-

Persepsi terhadap identitas diri : klien adalah sebagai


anggota TNI-AD dan sebagai suami sekaligus ayah
Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 14

Body image : klien merasa dirinya masih mampu dan


kuat untuk beraktivitas.

Peran dan tanggung jawab keluarga : klien sebagai


kepala rumah tangga yang bertanggungjawab penuh
kepada keluarganya

3.

Gangguan

komunikasi

klien berkomunikasi dengan terbuka dan selalu menjawab


semua pertanyaan yang diberikan.
4.

Pola interaksi : klien dapat


memberikan respon terhadap perawat/teman bicara.

5.

Pola kopirs : apabila ada


masalah klien selalu meminta pertimbangan istri dan rekanrekannya.

C.

Data Sosial
Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: TNI-AD

Hubungan sosial

: Klien mau diajak komunikasi, baik dengan


perawat, keluarga dan pasien lain.

D.

Data Spiritual
Klien sangat yakin bahwa penyakitnya dapat sembuh dan klien selalu
berdoa untuk kesembuhan penyakitnya.

E.

Data Penunjang

PEMERIKSAAN
1.
2.
3.
4.

LED
Haemoglobin
Leukosit
Trombosit

F.

3.4.

HASIL
40/70
13,8
6
244

NILAI NORMAL INTERPRESTASI


0/20
12 - 16
4,8 - 10,8
130 - 400

Meningkat
Normal
Normal
Normal

Therapy
-

Sol Acid Salycil 1%

Aey Clovir 5 x 800 mg/hr

Diloneurobion 3 x 1 tab/hr

Analisa data

Nama

: Tn.A

No. Reg.

: 4366/X/02

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 15

NO.
DATA
1
2
1 DS :
Klien mengeluh nyeri, panas
seperti terbakar

PENYEBAB
3
Reaktivitas virus herpes

DO :
Tampak vesike berar di daerah
dada kanan dan punggung kanan
atas

1
2

Radang garsleon radiks


pasterion, perseliaran
serotinin, erodikeren,
histomen
Impuls kp kotak ceregal

DS :
Klien mengeluh gatal

Reaktivitas virus herpes

DO :
Tampak vesikel berair di daerah
dada kanan, punggung kanan atas

MASALAH
4
Gangguan rasa
nyaman, nyeri

4
kerusakan
integritas kulit

Radang garslion radix


posteriol
Eritema - popula vesikel - postula - krusta
Jaringan kulit rusak

DS : -

Virus herpes zoster

DO :
- Klien berinteraksi dengan orang
lain
- Terdapat vesikel berair di daerah
dada kanan dan punggung kanan
atas

Resiko terhadap
penularan infeksi

Sifat menular
Potensial menular

PRIORITAS MASALAH
1.

Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan


proses peradangan, ditandai dengan :
DO

: tampak vesikel berair di daerah dada kanan dan menjalar ke


punggung kanan atas.

DS
2.

: Klien mengeluh nyeri panas dan terbakar.


Kerusakan intensitas kulit berhubungan dengan

reaktivitas herpes zoster dengan ditandai dengan :


DO

: tampak vesikel berair di daerah dada kanan dan menjalar ke


punggung kanan atas.

DS

: Klien mengeluh nyeri panas dan terbakar.


Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 16

3.

Resiko terhadap penularan insfeksi berhubungan


dengan sifat-sifat alamiah virus ditandai dengan :
DO

: Klie berinteraksi dengan orang lain, tampak vesikel berair di


daerah dada kanan dan menjalar ke punggung kanan atas.

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 17

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN

1
2
1 Gangguan rasa nyaman nyeri
sehubungan dgn peradangan
Yang ditandai dengan
DO : Tampak vesikel berair di
daerah dada kanan & menjalar
ke punggung kanan atas
DS : Klien mengeluh nyeri dan
panas seperti terbakar

3
Tujuan jk. panjang :
- Nyeri hilang

2 Kerusakan Integritas kulit


sehubungan dgn reaktivitas
Virus herpes zoster ditandai :
DS : Klien mengeluh gatal
DO : Tampak vesikel berair di
daerah dada kanan & menjalar
ke punggung kanan

Tujuan jk. panjang :


- Kulit kembali
normal halus dan
tanpa meninggal
jan sikatrik
Tujuan jk. pendek :
- 5 hari, 3 hari lesi
mulai pulih
- Area bebas
diinteraksi lanjut
- Kulit bersih dan
kering

Tujuan jk. pendek :


- Setelah 3 hari
perawatan nyeri
hilang
ada
- Klien menyatakan
dalam batas yang
dapat ditoleransi
- Menampakkan
ketegangan
ekspresi wajah
yang rileks

P E R E N C AN AAN
INTERVENSI
RASIONALISASI
4
5
1. kaji intensitas nyeri dgn 1. Utk mengetahui nyeri
menggunakan skala
dan tindakan yg harus
nyeri
Diberikan
2. Bantu dgn ajarkan
2. Teknik distraksi,
program terhadap nyeri
imajinasi & relaksasi
dengan menggunakan
mengalihkan perhatian
teknik relaksasi,
klien terhadap nyeri
distraksi & imajinasi
3.pengompresan
3. Tingkatkan aktivitas
membantu kelancaran
disintraksi
sirkulasi darah ke
4. Beri kompres topikat
jurusan nyeri & panas
sol acid calycil 1%
Berkurang
5. Berikan aarolgetik jika
4. Analget membantu
perlu
memblokir nyeri

1. Kaji kerusakan, ukuran


dan kedalaman warna
cairan setiap 4 jam
2. Berikan teknik septik
dan aseptik
3. Gunakan kompres
basah
4. Pantau suhu tiap 4 jam
dan laporkan ke dokter
jika ada peningkatan

1. Mengetahui tingkatan/
derajat kerusakan dpt
menentukan tindakan
yang harus dilakukan
2. Untuk mencegah
terjadinya infeksi lanjut
3. Kompres membantu
lesi kering dan
membersihkan kotoran
4. Peningkatan suhu
membantu mengidentifikasi infeksi lanjut
lajur-lajur kerusakan
integritas semakin
Bertambah

IMPLEMENTASI

EVALUASI

6
29-10-2002 Jam 10.00
1. Mengkaji Intensitas
nyeri dengan
menggunakan skala
nyeri dengan
2. Membantu dan
mengajarkan program
thp nyeri dengan
menggunakan teknik
distraksi
3. Memberikan kompres
topikal sol acid salycil
1%
29-10-2002 Jam 12.00
4. Memberikan analgetik

7
29-10-2002 Jam 12.00
1. Lokal terasa lebih
Dingin
2. Gatal berkurang

29-10-2002 Jam 11.00


1. Mengkaji kerusakan,
ukuran, kedalaman,
warna cairan
2. Memberikan teknik
septik dan aseptik dlm
memberikan kompres
3. Memantau suhu tiap
4 jam

29-10-2002 Jam 13.30


1. Luka masih
berbentuk vesikel
berisi cairan
2. Suhu tidak
meningkat

29-10-2002 Jam 13.00


Nyeri berkurang

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 18

3 Resiko terhadap penularan


infeksi sehubungan dengan
sifat-sifat alamiah virus
ditandai dengan :
DO :
- Klien berinteraksi dengan
orang lain
- Terdapat vesikel berair di
daerah dada kanan dan
menjalar kepunggung kanan
atas

Tujuan jk. panjang :


- Penularan infeksi
tidak terjadi
Tujuan jk. pendek :
- Keluarga tdk ada
yang mengalami
sakit yang sama
- Organ lainnya
normal

1. Cuci tangan sebelum &


& sesudah melakukan
tindakan
2. Perhatikan teknik
septik dan aseptik
3. Perhatikan jaringan
sekitar lesi
4. Perhatikan kebersihan
lokal
5. Pemberian antibiotik
untuk mencegah
perluasan lesi atau
infeksi

1. Mencegah terjadinya
Infeksi
2. Mencegah terjadinya
Perluasan

29-10-2002 Jam 11.00


1. Mencuci tangan
sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Mempertahankan
jaringan sekitar lesi
dan membersihkan
lokal

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 19

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama

: Tn.A

Ruang Perawatan

: XIV

NO. TANGGAL

CATATAN PERKEMBANGAN

29/10/02
12.00 wib

S : Klien mengatakan nyeri dan panas berkurang


O : Klien lebih tenang, skala nyeri 1
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

29/10/02
13.30 wib

S : Klien mengeluh gatal


O : Tampak luka masih berbentuk vesikel beirsi cairan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I : Memberikan kompres Sol Acid Salycil 1 % untuk
lokal basah

30/10/02

S : Klien mengatakan nyeri dan panas berkurang


O : Klien lebih tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

31/10/02

S : Klien mengatakan nyeri dan panas berkurang


O : Klien lebih tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

31/10/02

S : Klien mengatakan lokal masih gatal


O : Luka sebagian sudah mulai kering berwarna hitam
tetapi masih ada yang berbentuk vesikel
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

PARAF

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.

KESIMPULAN
Herpes zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisella

zoster yag menyerang kulit dan mukosa. Infeksi ini merupakan reaktivitas virus yang
terjadi setelah infeksi primer yang diikuti oleh kelompok vesikel di atas kulit dan lebih
sering mengenai pada orang dewasa.
Perawatan herpes zoster dititik beratkan pada kebersihan diri, kebersihan
lingkungan dan mencegah terjadinya penularan virus. Untuk klien yang dirawat di rumah
keluarga harus memahami perawatan herpes zoster dengan mengikuti anjuran dan
nasehat dokter serta perawat. Klien dengan herpes zoster harus disiplin dalam pengobatan
dan perawatan untuk mencapai kesehatan
4.2.

SARAN
Penulis menyarankan dalam asuhan keperawatan kepada klien dengan herpes

zoster harus mampu menerapkan teknik septik dan anseptik guna mencegah terjadinya
infeksi rosokomial.
Masyarakat hendaknya lebih memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada selagi
penyakit dapat diketahui sendiri dan ditanggulangi secepat mungkin guna mencapai
kesehatan yang optimal.

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 22

DAFTAR PUSTAKA

1.

Carperito, Lynda Juall (1998), Diagnosa Keperawatan, Jakarta, EGC.

2.

Djuanda, Adhi (1999), Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Jakarta, EGC.

3.

FKPP, SPK (1999), Perawatan VC, Jakarta.

4.

Gayo, Buku Pintar Kesehatan, Jakarta, Mawar Gempita.

5.

Geisseter Doerses (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC.

6.

Mansoer Arif dkk. (2000), Kapita Selecta Kedokteran, Jakarta, EGC.

7.

Price Sylvia (1995), Patofisiologi, Jakarta, EGC.

Asuhan Keperawatan Herpes Zoster" 23

Anda mungkin juga menyukai