Anda di halaman 1dari 37

LONGCASE

Labiognatopalatoschisis
Oleh :
Taufiq Akbar

Wahyunita Do Toka

Supervisor :

Dr. dr. FONNY JOSH, Sp.BP (K) RE

Nama : M. Iqra/645686
Alamat : Palopo
Tanggal lahir : 3-12-2009

Umur : 4 tahun
Masuk Poli : 8-1-2014
Jaminan : BPJS
No HP : 085342814339 /

081254681817

Diagnosis :

Labiognatopalatozchicis
unilateral komplit

Gambaran Klinis

X-ray

II. ANAMNESIS

Keluhan utama:

langit-langit

Celah pada bibir,Gusi dan

Anamnesis terpimpin:

Dialami sejak lahir, riwayat trauma (-), riwayat


sering sesak(-), riwayat sering batuk (-), riwayat
sering demam (-), BAB kesan normal, BAK kesan
lancar.Riwayat ANC di bidan/puskesmas, riwayat
ibu konsumsi alkohol, minum obat-obatan/ jamujamuan saat hamil disangkal.Riwayat keluhan
yang sama dalam keluarga disangkal.Riwayat
operasi sebelumnya (-)

IV. STATUS VITALIS

Tensi : 150/80
Nadi

: 120 x/menit

Pernapasan
Suhu

: 40 x/menit

: 36,8C (axillar)

STATUS LOKALIS

Regio Oral
Labium : tampak defek pada labium superior. Edema (-)
hematom (-) nyeri tekan (-)
Gnatum :tampak defek, edema (-) hematom (-) nyeri tekan (-)
Palatum : tampak defek pada palatum durum hingga ke
palatum molle, edema (-) nyeri tekan (-)

Regio Colli

Inspeksi : warna kulit sama dengan sekitar,

hematom (-), massa tumor (-)

Palpasi : massa tumor (-)

Regio Thorax

Inspeksi : simetris ki=ka

Palpasi : masa tumor (-)

Perkusi : Normal

Auskultasi : Rh -/- Wh -/-

Regio Cor

Inspeksi : ickus kordis tidak tampak

Palpasi : IC tidak teraba

Perkusi : Normal

Auskultasi BJ murni reguler

Regio Abdomen

Inspeksi datar ikut gerak nafas

Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal

Palpasi: hepar/lien tidak teraba

Perkusi : : nyeri ketok (-)

VII. RESUME

Seorang anak laki-laki, umur 4 tahun MRS dengan keluhan


utama bibir sumbing (celah pada bibir kiri dan , gusi, dan
langit-langit). Dialami sejak lahir. Riwayat kehamilan,
riwayat ANC di Puskesmas dibantu oleh bidan, teratur,
riwayat persalinan lama (+), riwayat keluarga dengan sakit
yang sama (-), riwayat penggunaan jamu-jamuan disangkal.
Dari pemeriksaan fisis, tampak celah pada labium superior,
palatum durum, dan gnato superior berupa celah
memanjang pada kedua gusi tepi philtum sampai pada
palatum durum dan molle.

VIII. DIAGNOSA

Labiognatopalatoschizis komplit bilateral

Definisi
Celah bibir dan langit-langit (Cleft lip and palate)

adalah suatu kelainan bawaan berupa celah pada

bibir, gusi dan langit-langit.


Istilah CLP juga sesuai dengan ICD (International Code

Diagnosis).

Pendahuluan
Labiognatopalatoschizis terjadi karena adanya

gangguan pada kehamilan semester pertama yang


menyebabkan terganggunya proses tumbuh
kembang janin. Faktor yang diduga dapat
menyebabkan terjadinya kelainan ini adalah
kekurangan nutrisi, stress pada kehamilan, trauma,
dan faktor

Anatomi

DIAGNOSIS

DIAGNOSIS

PRENATAL

POSTNATAL

DIAGNOSIS
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan fisis. Dari anamnesis didapatkan riwayat ibu


hamil yang terpapar dengan faktor risiko (obat-obatan,
infeksi, defisiensi gizi), riwayat kelainan yang sama dalam
keluarga. Dari pemeriksaan fisis tampak celah pada bibir,
gusi, dan palatum sejak lahir

USG
Suatu penelitian skala besar menunjukkan bahwa

terdapat kurang dari sepertiga kasus CLP yang


sebelumnya didiagnosa dengan ultrasound.
Ultrasound transabdominal merupakan alat yang paling

sering digunakan pada deteksi antenatal CLP, yang


memberikan keamanan dalam prosedur, ketersediaannya,
dan digunakan secara luas pada skrining anatomi
antenatal

Diagnosis Postnatal
Biasanya, celah (cleft) pada bibir dan palatum segera

didiagnosa pada saat kelahiran.

Namun tidak jarang, celah hanya terdapat pada palatum

molle sehingga tipe celah ini tidak dapat didiagnosa


hingga beberapa waktu.

SISTEM KODE LOKASI


CELAH
Cara menuliskan lokasi celah bibir dan langit-

langit yang diperkenalkan oleh otto kriens adalah


system LAHSHAL.

Bibir disingkat sebagai L (lips), gusi disingkat A

(alveolus). Langit-langit di bagi menjadi dua


bagian yaitu H ( hard palate) dan S (soft palate).

Bila normal (tidak ada celah) maka urutannya

dicoret, celah komplit (lengkap) dengan huruf


besar, celah inkomplit (tidak lengkap) dengan
huruf kecil dan huruf kecil dalam kurung untuk
kelainan microform.

Gambar : Sistem LAHSHAL dari Otto Kriens

PENANGANAN

PENANGANAN
Untuk penampakannya serta fungsi velum yang baik perlu

pembedahan yang secara estetik bagus, baik untuk bibir,


hidung rahang,juga perlu didukung dokter gigi spesialis
ortodentist. Tindakan operasi perbaikan dilakukan pada usia
tiga bulan atau lebih dari 10 minggu, berat badan telah
mencapai 10 pon atau 5 kg dan Hb lebih dari 10 gr% (rule of
tens)
Jadi penanganan pasien CLP perlu kerjasama para spesialis

dalam teamwork yang harmonis dengan diatur dalam suatu


protocol.

Operasi celah bibir


Operasi celah bibir biasa dilakukan umur 3

bulan
Operasi celah bibir satu sisi (cheiloraphy
unilateral) dilakukan pada kelainan
CLP/L------

CLP/ La---- CLP/LAHS-- CLP/---SHAL

Cheiloraphy bilateral
Operasi celah bibir dua sisi (cheiloraphy bilateral)

dapat untuk celah yang ditulis lokasinya :


CLP/LAHSHAL
CLP/la---al

Pada cheiloraphy bilateral ditemukan keadaan

premaksilanya yang sangat menonjol

A. Desain Cheiloraphy Bilateral, B. Insisi pada Cheiloraphy Bilateral, C. Membebaskan otot, D. Penjahitan mukosa, E. Wedge Excision, F. Hasil Cheiloraphy bilateral

Cheiloraphy bilateral

A. Desain Cheiloraphy Bilateral, B. Insisi pada Cheiloraphy Bilateral, C.


Membebaskan otot, D. Penjahitan mukosa, E. Wedge Excision, F. Hasil
Cheiloraphy bilateral

Operasi Celah Palatum


Teknik Von Langenbeck

Teknik Wardill V-Y push-back


Teknik Double opposing Z-plasty
Teknik Velar closure
Teknik Palatoplasty two-flap

Teknik Von Langenbeck

Teknik ini menggunakan flap bipedikel mukoperiostal

pada palatum durum dan palatum molle.

Teknik Wardill V-Y pushback


Mencakup dua flap unipedikel dengan satu atau dua flap palatum
unipedikel dengan dasarnya di sebelah anterior.
Flap anterior dimajukan dan diputar ke medial sedangkan flap posterior
dipindahkan ke belakang dengan teknik V to Y akan menambah
panjang palatum yang diperbaiki.
Dimana otot di reposisi secara radikal dan dijahit ke medial agar fungsi
otot tersebut dapat dikembalikan dan berfungsi sedini mungkin.

A. Desain insisi
B. Pembebasan flap
C. Arteri palatina mayor yang
keluar dari palatina mayor
D. Membebaskan mukosa
E. Penjahitan uvula,mukosa
nasal,otot
F. Hasil

Teknik Double opposing Zplasty

Untuk memperpanjang palatum molle dan membuat

suatu fungsi dan m.levator. teknik ini merupakan cara


penutupan palatum dengan satu tahap

Teknik Palatoplasty twoflap

Mencakup pembuatan dua flap pedikel dengan dasarnya diposterior


yang meluas sampai keseluruh bagian celah alveolar. Flap ini
kemudian diputar dan dimajukan ke medial untuk memperbaiki
kelainan.

Teknik Velar closure

Teknik ini diperkenalkan oleh Schweckendiek, dimana palatum


molle ditutup (pada umur 6-8 bulan) dan palatum durum
dibiarkan terbuka dan kemudian akan ditutup pada umur 12-15
tahun.

Komplikasi
Komplikasi bila tidak di operasi : kesulitan dalam

makan dan minum karena daya hisap yang kurang


maksimal dan banyak yang tumpah atau bocor ke
hidung, gangguan kosmetik, gangguan bicara
berupa suara sengau, infeksi telinga tengah,
gangguan pendengaran dan pertumbuhan gigi.
Komplikasi saat operasi : perdarahan, obstruksi

saluran pernapasan, infeksi, deviasi septim nasi


dan terjadinya fistula.

Prognosis
Bayi yang lahir dangan cleft palate mempunyai

prognosis yang baik dan kurang lebih 80 % tetap


memiliki suara yang normal.
Prognosis

operasi pasien cleft palate pada


umumnya baik tergantung dari pengalaman dan
metode yang digunakan dan ada atau tidaknya
komplikasi yang muncul akibat pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai