Kandidiasis
Kandidiasis
II kandidiasis kutis
A. Kandidiasis intertriginosa: lesi di daerah lipatan tubuh,biasanya sering terjadi pada
orang yang gemuk. menyebabkan bercak kemerahan berbatas tegas,bersisik.
basah,dan eritematosa,dengan gambaran korimbiformis. Ditengah lesi yang lebar
sering terjadi erosi.
B. Kandidiasis kuku:Sering terjadi pada orang-orang yang pekerjaannya berhubungan
dengan air. Lesi berupa kemerahan,oedem,kuku menjadi tebal, keras dan berlekuklekuk. Kadang berwarna kecoklatan.lesi biasanya dimulai 5dari bagian proksimal.
C. Kandidiasis gralunomatosa;kelainan yang jarang dijumpai manisfestasi klinis berupa
pembentukan granuloma yang terjadi akibat pembentukan krusta serta hipertrofi
setempat. Krusta tebal warna kuning kecoklatan dan melekat erat pada dasarnya.
III kandidiasis sistemik
A. Endokarditis;sering diderita oleh penderita setelah operasi jantung,juga pada
penderita morfinis akibat komplikasi penggunaan penyuntikan sendiri.
B. Meningitis;terjadi karena penyebaran hematogen jamur,gejalanya sama seperti
meningitis tuberculosis atau karena bakteri lain.
PEMBANTU DIAGNOSIS
Pemeriksaan langsung: kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan
larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa
semu.
Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa
glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk
mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari
suhu 37C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi
Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal
agar.
PENGOBATAN
Topikal meliputi:
1). larutan gentian violet -1% untuk mukosa, 1-2% untuk kulit. Dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari,
2). nistatin: berupa krim, salap, emulsi,
3). amfoterisin B,
4). grup azol antara lain:
Mikonazol 2% berupa krim atau bedak
Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim
Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
Siklopiroksolamin 1% larutan, krim.
Sistemik meliputi:
1).Ketokonazole 400mg/hari selama 5hari atau Flukonazole 150mg/hari selama 7 hari
2).Itrakonazole 2 kali 100mg/hari selama 3 hari.
3).Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak
diserap oleh usus.
4).Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis
tunggal
5). Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidiasis sistemik,
PENCEGAHAN
Tidak ada cara untuk mencegah terpajan pada Candida. Obat-obatan tidak biasa
dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan: 1). Penyakit tersebut tidak
begitu bahaya, 2). Ada obat-obatan yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut, 3).
Ragi dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat-obatan.
PROGNOSIS
Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi.