TUGAS
1. Grafik Hubungan f(x) dan x untuk persamaan 8
f(x) = x4 - 31x3+ 230 x2 452 x - 144
x
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
f(x)
12366
7584
4200
1944
570
144
-396
-360
-186
0
6
4
-270
-816
-1620
-2664
-3906
-5280
-6696
-8040
-9174
-9936
-10140
-9576
-8010
-5184
-816
5400
Chart Title
15000
10000
5000
0
-10
-5
10
15
20
-5000
-10000
-15000
25
3. Perbandingan penetuan titik awal X0 dan X1 dan jumlah iterasi yang diperlukan
a. Metode Setengah Selisih
Teknik penentuan nilai awal x0 dan x1 pada metode ini yaitu, jika yang
diketahui persamaan dalam bentuk grafik, maka untuk menentukan nilai awal
yaitu menebak dua titik (x0 dan x1) diantara titik potong yang menjadi batas
antara titik potong tersebut (karena titik potong tersebut merupakan titik
penyelesaian atau akar persamaan). Apabila batas tidak diketahui maka, untuk
menentukan nilai awal (x0) dan (x1) menggunakan dua tebakan nilai. Jika hasil
f(x0) dan f(x1) berbeda tanda, maka titik penyelesaian berada di sekitar itu.
Untuk proses mencari akar persamaan diantaranya, setelah di ketahui nilai
awal x0 dan x1, selanjutnya mencari titik tengah diantara kedua nilai tersebut
melalui rumus :
Jika f(x0) sama tanda dengan f(xmid), maka xmid digunakan sebagai x0
perulangan berikutnya sedangkan untuk x1 tetap, apabila f(x1) sama tanda
dengan f(xmid) maka xmid digunakan sebagai x1 di perulangan berikutnya
sedangkan untuk x0 tetap. Perulangan ini akan berhenti apabila f(xmid) sama
dengan nol dan nilai xmid saat f(xmid) = nol merupakan nilai akar persamaan.
b. Metode Secant
Untuk penentuan nilai awal x0 dan x1digunakan cara sebagai berikut :
Apabila persamaan yang diketahui bukan dalam bentuk grafik, maka nilai x0
dan x1 ditentukan melalui coba - coba di tiap nilai atau nilai sembarang.
c.
X1
Hasil
Biseksi
Secant
-5
0
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 56 baru
ke 8 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
0
5
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 56 baru
ke 11 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
5
10
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 31 baru
ke 21 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
20
25
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 35 baru
ke 15 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
Jumlah iterasi metode setengah selisih lebih banyak daripada jumlah iterasi
metode secant. Hal ini dikarenakan, dalam prosesnya, metode setengah selisih
4. Bracketing Method
Bracketing Method disebut metode pengurung atau metode akoladi, di mana dimulai
dengan tebakan awal yang mengurung atau memuat akar dan kemudian secara
bersistem mengurangi lebar kurungan . Sehingga dalam menggunakan metode ini
menggunakan dua tebakan awal untuk nilai akar. Sesuai namanya, tebakan tersebut
harus dalam kurung atau berada pada kedua sisi nilai akar. Selain itu, untuk nilai
f(x) membutuhkan perubahan tanda diantara taksirannya. Contoh penggunaan metode
ini yaitu pada metode Bisection atau metode setengah selisih. Sedangkan untuk
penyelesaian akar akar persamaan yang lain yaitu metode terbuka (Open Methods)
dimana metode ini menggunakan iterasi coba coba secara sistematis. Contohnya
Metode Newton Rapshon dan Metode Secant.
Sehingga pada praktikum ini, metode bisection termasuk dalam Bracketing Method
sedangkan metode secant tidak termasuk Bracketing Method melainkan tergolong
dalam Open Method.
5. Akar-akar Persamaan 8 dengan metode secant