Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI


AKAR-AKAR POLINOMIAL

Nama : Yulia Anggraeni


Nim : 135090701111001
Asisten :

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014

TUGAS
1. Grafik Hubungan f(x) dan x untuk persamaan 8
f(x) = x4 - 31x3+ 230 x2 452 x - 144
x
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

f(x)
12366
7584
4200
1944
570
144
-396
-360
-186
0
6
4
-270
-816
-1620
-2664
-3906
-5280
-6696
-8040
-9174
-9936
-10140
-9576
-8010
-5184
-816
5400

Chart Title
15000
10000
5000
0
-10

-5

10

15

20

-5000
-10000
-15000

2. Akar-akar persamaan 8 dengan metode biseksi


X0
X1
N
Hasil
-5
0
100 Akar dapat diketahui pada iterasi ke 56 dengan akar polinom
yaitu -0,277824
0
5
100 Akar dapat diketahui pada iterasi ke 56 dengan akar polinom
yaitu-4
10
5
100 Akar dapat diketahui pada iterasi ke 31 dengan akar polinom
yaitu 6.126157
20
25
100 Akar dapat diketahui pada iterasi ke 35 dengan akar polinom
yaitu 21.151667

25

3. Perbandingan penetuan titik awal X0 dan X1 dan jumlah iterasi yang diperlukan
a. Metode Setengah Selisih
Teknik penentuan nilai awal x0 dan x1 pada metode ini yaitu, jika yang
diketahui persamaan dalam bentuk grafik, maka untuk menentukan nilai awal
yaitu menebak dua titik (x0 dan x1) diantara titik potong yang menjadi batas
antara titik potong tersebut (karena titik potong tersebut merupakan titik
penyelesaian atau akar persamaan). Apabila batas tidak diketahui maka, untuk
menentukan nilai awal (x0) dan (x1) menggunakan dua tebakan nilai. Jika hasil
f(x0) dan f(x1) berbeda tanda, maka titik penyelesaian berada di sekitar itu.
Untuk proses mencari akar persamaan diantaranya, setelah di ketahui nilai
awal x0 dan x1, selanjutnya mencari titik tengah diantara kedua nilai tersebut
melalui rumus :

Jika f(x0) sama tanda dengan f(xmid), maka xmid digunakan sebagai x0
perulangan berikutnya sedangkan untuk x1 tetap, apabila f(x1) sama tanda
dengan f(xmid) maka xmid digunakan sebagai x1 di perulangan berikutnya
sedangkan untuk x0 tetap. Perulangan ini akan berhenti apabila f(xmid) sama
dengan nol dan nilai xmid saat f(xmid) = nol merupakan nilai akar persamaan.
b. Metode Secant
Untuk penentuan nilai awal x0 dan x1digunakan cara sebagai berikut :
Apabila persamaan yang diketahui bukan dalam bentuk grafik, maka nilai x0
dan x1 ditentukan melalui coba - coba di tiap nilai atau nilai sembarang.

Kemudian apabila nilai x0 dan x1 diketahui, selanjutnya menghitung taksiran


antara dua titik tersebut melalui persamaan:
[

c.

Nilai xi+1 yang diketahui, nantinya digunakan sebagai x1 di iterasi berikutnya


sedangkan nilai x0 di iterasi berikutnya merupakan nilai x1 iterasi sebelumnya.
Apabila f(x+1) = 0 maka, iterasi akan berhenti dan nilai xi+1 merupakan akar
persamaan yang dicari. Apabila persamaan yang diketahui dalam bentuk
grafik, maka untuk penentuan nilai awal x0 dan x1 juga secara coba coba.
Jika secara teknis dan teori, kurva yang terdapat pada grafik di tarik garis lurus
di bagian ujung atas hingga kebawah membentuk kemiringan. Kemudian di
tarik garis vertikal dan horizontal di masing masing titik ujung atas dan
ujung bawah kurva hingga membentuk segitiga. Kemudian melalui rumus
kesebangunan, rentang yang melewati titik potong kurva dapat diketahui.
Sehingga titik sebagai rentang tersebut adalah x0 dan x1, batas antara titik
potong yang merupakan penyelesaian akar akar persamaan. Setelah di
ketahui nilai x0 dan x1 maka dilakukan perhitungan untuk mencari nilai akar
persamaan melalui matlab.
d. Perbandingan
X0

X1

Hasil

Biseksi
Secant
-5
0
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 56 baru
ke 8 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
0
5
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 56 baru
ke 11 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
5
10
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 31 baru
ke 21 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
20
25
100
Pada iterasi
Pada iterasi
ke 35 baru
ke 15 sudah
diketahui
diketahui
akar
akar
Jumlah iterasi metode setengah selisih lebih banyak daripada jumlah iterasi
metode secant. Hal ini dikarenakan, dalam prosesnya, metode setengah selisih

menggunakan syarat berupa perubahan tanda untuk menentukan nilai x0 dan x1


dalam setiap iterasi berikutnya yang berdasarkan persamaan tanda antara f(x0),
f(x1) dan nilai f(xmid) misal, jika tanda f(x0) sama dengan f(xmid) maka, iterasi
berikutnya xmid digunakan sebagai x0 dan x1 tetap, kemudian apabila tanda
f(x1) sama dengan f(xmid), maka nilai xmid digunakan sebagai x1 dalam iterasi
selanjutnya dan nilai x0 tetap, sehingga dengan proses seperti itu iterasi pada
metode setengah selisih menjadi banyak dan lama.
Pada metode secant tidak menggunakan persyaratan yang sama seperti
metode setengah selisih, melainkan melalui proses pergantian antara x0, x1 dan
xi+1 misalnya, apabila xi+1 (merupakan hasil taksiran dengan dua titik) telah
diketahui, maka akan digunakan sebagai x1 dalam iterasi selanjutnya, dan x1
sebelum iterasi digunakan sebagai x0 di iterasi selanjutnya. Sehingga melalui
proses tersebut, iterasi dapat berlangsung dengan waktu yang cepat dan
jumlahnya sedikit.
Perbedaan proses perhitungan tersebut mengakibatan perbedaan break antara
metode setengah selisih dan metode secant. Dari kedua metode tersebut, saat
perhitungan pada matlab di berikan n = 100 (jumlah iterasi sebanyak 100 kali)
namun saat proses inisialisasi, sebelum mencapai iterasi ke 100 sudah break
(berhenti). Hal ini dikarenakan proses perhitungan (seperti penjelasan
sebelumnya), sudah selesai sebelum perulangan ke 100.

Hasil Metoden Secant 0-5

Hasil Metode Biseksi antara 0 - 5

4. Bracketing Method
Bracketing Method disebut metode pengurung atau metode akoladi, di mana dimulai
dengan tebakan awal yang mengurung atau memuat akar dan kemudian secara
bersistem mengurangi lebar kurungan . Sehingga dalam menggunakan metode ini
menggunakan dua tebakan awal untuk nilai akar. Sesuai namanya, tebakan tersebut
harus dalam kurung atau berada pada kedua sisi nilai akar. Selain itu, untuk nilai
f(x) membutuhkan perubahan tanda diantara taksirannya. Contoh penggunaan metode
ini yaitu pada metode Bisection atau metode setengah selisih. Sedangkan untuk
penyelesaian akar akar persamaan yang lain yaitu metode terbuka (Open Methods)
dimana metode ini menggunakan iterasi coba coba secara sistematis. Contohnya
Metode Newton Rapshon dan Metode Secant.
Sehingga pada praktikum ini, metode bisection termasuk dalam Bracketing Method
sedangkan metode secant tidak termasuk Bracketing Method melainkan tergolong
dalam Open Method.
5. Akar-akar Persamaan 8 dengan metode secant

Untuk x0=-5 dan x1=0 akar polinom = -.0277824

Untuk x0=0 dan x1=5 akar polinom = 4.000000

Untuk x0=5 dan x1=10 akar polinom = 6.126157

Untuk x0=20 dan x1=25 akar polinom = 21.151667

6. Akar-akar persamaan 8 dengan metode newton raphson


Untuk pendekatan x=0 didapatkan akar = -0.27782423

Untuk pendekatan x=3 didapatkan akar = 3.99999960

Untuk pendekatan x=10 didapatkan akar = 6.12615710

Untuk pendekatan x=20 didapatkan akar = 21.15166691

Anda mungkin juga menyukai