Anda di halaman 1dari 37

JurusanTeknik Mesin

Fakultas Teknik
Universitas Pancasila
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

Bahan kuliah ini akan membahas tentang :


1. Pengertian bagaimana membangkitkan sumber
tegangan 3 fasa.
2. Mengetahui bagaimana menghubungkan
rangkaian setimbang 3 fasa pada konfigurasi Y
(Wye) dan (Delta).
3.

4.

Analisa rangkaian 3 fasa yang dihubungkan


secara Y (Wye) dengan Y (Wye).
Analisan rangkaian 3 fasa yang dihubungkan
secara Y (wye) dengan (Delta).

Program Studi Tek. Mesin,


FT - UP

Slide - II

Pada akhir perkuliahan anda dapat :


1. Memahami hubungan antara tegangan 3
fasa pada sebuah rangkaian setimbang.
2. Menentukan tegangan saluran, fasa dan
arus pada rangkaian setimbang Y Y.
3. Menentukan tegangan saluran, fasa dan
arus pada rangkaian setimbang Y -
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

Tenaga listrik dibangkitkan, dipancarkan,


didistribusikan dan digunakan dalam apa yang
kita kenal sebagai sistem 3 fasa.
Secara esensi untuk memahami konsep 3 fasa,
kita akan mulai dari konsep 1 fasa.
Jika sebuah coil diputar pada kecepatan tetap
dalam
sebuah medan magnetik
akan
menghasilkan tegangan bolak balik.
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

Tegangan merupakan fungsi waktu, kecepatan putaran


dan sebuah nilai maksimum. Bentuk matematika sebuah
tegangan dapat dituliskan seperti :

m
Dimana :
Vm = tegangan maksimum atau amplitudo dalam volt.
= Frekuensi dalam radian per detik.
f

= Frekuensi dalam jumlah siklus per detik atau Hertz per


detik.

Program Studi Tek. Mesin,


FT - UP

Slide - II

Frekuensi yang disalurkan di Indonesia adalah 50 Hz, ada


beberapa negara dengan 60 Hz, tetapi umumnya
menggunakan frekuensi 50 Hz diatas.

Gb 1

Gbr grafik tegangan yang dibangkitkan sbg fungsi waktu


Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

Jika gulungan kawat (Coil) saluran a, b dan c, masing


masing bekerja 120 derajat ruang, diputar pada kecepatan
yang sama serta medan magnetik yang sama, akan
menghasilkan tegangan yang sama kecuali sudut
pergeseran masing masing saluran sebesar 120 derajat.
Secara matematika dapat dilambangkan sebagai :

va t Vm sin t
vb t Vm sin t 120
vc t Vm sin t 240
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

(1)
(2)
(3)
7

Persamaan diatas dirujuk sebagai tegangan 3 fasa setimbang.

Gb. 2

Gambar diatas sebagai membangkitkan tegangan sebagai


fungsi waktu.
Untuk gambaran analisa rangkaian tersebut menggunakan
domain frekuensi dan fasa. Untuk setiap sinyal sinusoidal
dilambangkan dengan tegangan akar rata-rata (RMS) dan
pergeseran fasa dari sebuah sinyal acuan.

Tegangan RMS sinyal sinusoidal diberikan persamaan :

Vm
2

............................. (4)

Dengan menggunakan fasa sebagai sebuah acuan, sistem


tiga fasa dapat digambarkan dengan persamaan :

Va V0

Vb V
0
120

Gambar 3 menunjukkan sebuah


lambang fasor tegangan 3 fasa
yang mengacu pada fasa
saluran
Gb
Program Studi Tek. a
Mesin,
Slide -3
II
FT - UP

Vc V 240


Untuk setiap gulungan coil mempunyai 2 titik :
1 titik awalan dan 1 titik akhiran.
Untuk sistem 3 fasa ini diartikan bahwa dibutuhkan 6 buah
konduktor.
Untuk mengurangi rugi rugi konduktor akan sama halnya
(setara) dengan mengurangi jumlah konduktornya.
Hal ini didapat dengan menghubungkan gulungan coil dan
fasa masing masing pada setiap 2 bentuk saluran.
Ini disebut dengan hubungan Wye dan Delta. Sebelum kita
menggambarkan hubungan Wye dan Delta, perlu diketahui
beberapa definisi, berupa :


1. FASA. Menggambarkan satu elemen atau
divais dalam sebuah beban, saluran atau
sumber. Secara singkat disebut dgn cabang
rangkaian.
2. SALURAN. Mengacu pd saluran transmisi atau
pengkabelan yg menghubungkan sumber ke
beban.
3. NETRAL. Kabel ke-4 dlm sistem 3 fasa. Fasa
dari kabel ke-4 tersebut dihubungkan secara
bersama sama pada hubungan wye (Y).
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

11


4. Tegangan dan Arus Fasa. Tegangan dan Arus yang
melintasi atau melalui sebuah cabang tunggal sebuah
rangkaian.
5. Arus Saluran. Arus yang mengalir pada setiap saluran
(Ia, Ib, Ic)
6. Tegangan Saluran. Tegangan antara setiap 2 buah
saluran (Vab, Vbc dan Vca), Tegangan tegangan ini
juga dapat dirujuk sebagai tegangan saluran ke
saluran.
7. Tegangan netral Saluran. Tegangan antara setiap
saluran terhadap titik netral (Va, Vb dan Vc).
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

12

Pada bagian akhir sistim 3 fasa


dihubungkan secara bersamaan
pada bagian netral begitupula
dengan yang lainnya (atau
bentuk
saluran
hubungan
terminal).
Gambar
4
disamping
ini
menunjukkan hubungan Wye
atau bintang sebuah sistem 3
fasa.
Gambar 4
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

13

Menentukan hubungan antara


saluran dan tegangan fasa.

tegangan

Vab Va
................................... (8)
Vb
Vab V0 V120
V 1 1 120
V (1 cos 120 j sin 120 )

v 1


2
2

Konversi kedalam bentuk polar dan pengaturan kembali


bagian bagian persamaan.

Vab Va * 3300

(9)

Hasil ini menyatakan bahwa :


Tegangan antar saluran dihubungkan pd tegangan fasa
dgn sebuah faktor 3 dan masing2 sudut fasa yang
mendahului sebesar 300. Serta arus pd saluran sama dgn
arus yg mengalir melalui fasa tersebut. Ini dinyatakan sbg
arus saluran selalu sama dgn arus fasa.

Il I p

(10)

Mulai dgn asumsi bahwa tegangan fasa sebesar


120 V. Tentukan tegangan saluran ?
0

Va 1200
0
V 120 120
b

Vab (1200 0 ) (120 1200


)

Vab 120 3300


0
*
Vab 207.8530
0
Vbc 207.85 90
Vca 207.85 210

Kita mengatakan bahwa tegangan saluran sebesar

208 Volt yang melewatinya, dan tegangan sistem


keseluruhan dituliskan 120/208 V

Beban dalam sebuah gedung, pabrik atau tempat lainnya dapat diatur
dengan menggunakan konfigurasi 3 fasa. Konfigurasi ini dapat
dihubungkan dalam sebuah kofigurasi hubungan Wye (Y) atau Bintang
(). Gambar 5 dibawah menunjukkan sebuah hubungan sumber Wye
(Y) yang mensuplai tegangan ke beban dengan hubungan Wye (Y).
Sistem ini mengacu pada sistem 3 kabel. Titik netral tidak dihubungkan
secara bersamaan. Sistem ini tidak umum dalam penggunaannya.

Gambar 5

Gambar 6 menunjukkan sebuah hubungan sumber


tegangan konfigurasi Wye (Y) melayani tegangan ke beban
dengan konfigurasi Wye (Y) dengan menghubungkan 2 titik
netral. Sistem ini mengacu pada sistem 4 kabel.

Gambar 6

Dalam sistem 4 kabel, berlaku hubungan persamaan seperti,

Ia

Van
Z

Ib

Vbn
Zb

Ic

Vcn
Zc

........ (11)

Persamaan diatas digunakan berdasarkan rangkaian setimbang antara


konfigurasi sumber dan beban serta analisa sederhana rangkaian 3
fasa. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk sebuah sistem 3 fasa
atau rangkaian setimbang :
1.
Seluruh sumber (3 sumber) dilambangkan dengan perangkat
variabel 3 fasa setimbang.
2.
Seluruh beban 3 fasa sama dengan impedansi.

3.

Impedansi saluran sama dengan seluruh fasanya (3 fasa)

Jika rangkaian setimbang, kita dapat


menyelesaikan kasus tegangan, arus dan
daya pada satu fasa dengan menggunakan
analisa rangkaian.
Hal ini dinamakan fasa tunggal Pengganti.
Jika rangkaian tidak setimbang, seluruh
ketiga fasa tersebut harus dianalisa secara
rinci satu persatu persatu.

Contoh 2
Sebuah 4 kabel terhubung Y, 3-Fasa,
120/208V Sumber dihubungkan dengan
beban. Impedansi per fasa adalah 12300
. Tentukanlah :
1. Fasa dan tegangan saluran pada beban.
2. Fasa dan arus melalui beban.

Solusi :
Gunakan fasa sebagai acuan.
1. Fasa tegangan pada beban diberikan sebagai berikut :
0

Van 1200
Vbn 120 1200
0
Vcn 120 240

Tegangan saluransaluran pada beban diberikan sbb :

Vab
Vbc

Vca

207.8530
0
207.85 90
207.85
0
120

2. Pada beban hubungan Y, fasa dan arus saluran


adalah sama
Va n
Ia
Za
1200 0
0
Ia
0 10 30
1230
Sama halnya dengan fasa arus dari fasa b dan fasa c diberikan pers
menjadi :

I b 10 1500 A
I c 10 270 0 A


Bag akhir dari satu fasa dihubungkan ke bag awal satu
fasa lainnya dalam bentuk lingkar tertutup seperti
hubungan delta.
Gambar 7 menunjukkan bentuk sebuah sumber hubungan
.

Gambar 7. Hubungan Delta.

Program Studi Tek. Mesin,


FT - UP

Slide - II

24

Seperti yang ditunjukkan pada gambar 7, tegangan saluran


Vab sama dengan Va. Bagaimanapun juga, untuk gambaran
analisa, sumber hubungan- dihubungkan kedalam
sumber hubungan-Y yang setara. Untuk analisa mengikuti
prosedur yang sama.
Tegangan fasa setara dihubungkan ke tegangan saluran
dengan menggunakan persamaan (12);

Van

Vab

j 30

Sumber hubungan delta jarang digunakan.


Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

25


Beban 3 fasa dihubungkan dalam konfigurasi dapat
dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Beban dengan


konfigurasi

Program Studi Tek. Mesin,


FT - UP

Slide - II

26


Untuk beban setimbang, tegangan saluran dan fasa bernilai sama.
Hubungan fasa dan arus saluran diturunkan sebagai berikut :
Menggunakan Kirchoof Current Loop (KCL), arus pada saluran
a (Ia) dihubungkan ke arus fasa Iab dan Ica,

I a I I ca
ab

Untuk sebuah beban setimbang, arus fasa adalah sama tetapi


terjadi pergeseran sudut sebesar 1200.
Dengan menggunakan prosedur yang sama untuk menentukan
tegangan saluran pada kasus hubungan-Y.
0
I a 3 * I ab 30
A
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP

Slide - II

27

Arus saluran dihubungkan ke arus fasa dengan faktor 3 dan terjadi


fasa tertinggal sebesar 300.

Program Studi Tek. Mesin,


FT - UP

Slide - II

28

Sebuah 3 kabel terhubung bintang (Y), 3


fasa, Sumber 120/208 V dihubungkan ke
beban setimbang terhubung-. Impedansi
per fasa adalah 12300 . Tentukanlah;
1. Tegangan fasa dan saluran pada beban.
2. Fasa dan arus saluran melalui beban.

Untuk sebuah beban terhubung-. Tegangan antar dua saluran (atau


fasa) adalah 20800 V.
1.
Vab = VL = 208 V.
2.

Arus fasa,

I ab

Va b
2080

0 17.33 30 A
Z
1230
ab

Arus saluran,
0
I a 3 * I ab 30
A
I a 3 *17.33 600 A
I a 30.0 600 A

1.

Pada rangkaian Y setimbang, tegangan saluran sama dengan


tegangan fasa , dikalikan dengan akar 3 (3) apabila arus saluran
sama dengan arus fasa.

Vab 3 *Va 300 Volt


Il I P
2.

Pada rangkaian setimbang , tegangan saluran sama dengan


tegangan fasa, apabila arus saluran sama dengan arus fasa
dikalikan dengan akar 3 (3).

I a 3 * I ab Volt
30
0

Vab Va

Wassalam

Program Studi Tek. Mesin,


FT - UP

Slide - II

31

Anda mungkin juga menyukai