1.rangkaian 3 Fasa
1.rangkaian 3 Fasa
Fakultas Teknik
Universitas Pancasila
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP
Slide - II
4.
Slide - II
Slide - II
Slide - II
m
Dimana :
Vm = tegangan maksimum atau amplitudo dalam volt.
= Frekuensi dalam radian per detik.
f
Slide - II
Gb 1
Slide - II
va t Vm sin t
vb t Vm sin t 120
vc t Vm sin t 240
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP
Slide - II
(1)
(2)
(3)
7
Gb. 2
Vm
2
............................. (4)
Va V0
Vb V
0
120
Vc V 240
Untuk setiap gulungan coil mempunyai 2 titik :
1 titik awalan dan 1 titik akhiran.
Untuk sistem 3 fasa ini diartikan bahwa dibutuhkan 6 buah
konduktor.
Untuk mengurangi rugi rugi konduktor akan sama halnya
(setara) dengan mengurangi jumlah konduktornya.
Hal ini didapat dengan menghubungkan gulungan coil dan
fasa masing masing pada setiap 2 bentuk saluran.
Ini disebut dengan hubungan Wye dan Delta. Sebelum kita
menggambarkan hubungan Wye dan Delta, perlu diketahui
beberapa definisi, berupa :
1. FASA. Menggambarkan satu elemen atau
divais dalam sebuah beban, saluran atau
sumber. Secara singkat disebut dgn cabang
rangkaian.
2. SALURAN. Mengacu pd saluran transmisi atau
pengkabelan yg menghubungkan sumber ke
beban.
3. NETRAL. Kabel ke-4 dlm sistem 3 fasa. Fasa
dari kabel ke-4 tersebut dihubungkan secara
bersama sama pada hubungan wye (Y).
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP
Slide - II
11
4. Tegangan dan Arus Fasa. Tegangan dan Arus yang
melintasi atau melalui sebuah cabang tunggal sebuah
rangkaian.
5. Arus Saluran. Arus yang mengalir pada setiap saluran
(Ia, Ib, Ic)
6. Tegangan Saluran. Tegangan antara setiap 2 buah
saluran (Vab, Vbc dan Vca), Tegangan tegangan ini
juga dapat dirujuk sebagai tegangan saluran ke
saluran.
7. Tegangan netral Saluran. Tegangan antara setiap
saluran terhadap titik netral (Va, Vb dan Vc).
Program Studi Tek. Mesin,
FT - UP
Slide - II
12
Slide - II
13
tegangan
Vab Va
................................... (8)
Vb
Vab V0 V120
V 1 1 120
V (1 cos 120 j sin 120 )
v 1
2
2
Vab Va * 3300
(9)
Il I p
(10)
Va 1200
0
V 120 120
b
Beban dalam sebuah gedung, pabrik atau tempat lainnya dapat diatur
dengan menggunakan konfigurasi 3 fasa. Konfigurasi ini dapat
dihubungkan dalam sebuah kofigurasi hubungan Wye (Y) atau Bintang
(). Gambar 5 dibawah menunjukkan sebuah hubungan sumber Wye
(Y) yang mensuplai tegangan ke beban dengan hubungan Wye (Y).
Sistem ini mengacu pada sistem 3 kabel. Titik netral tidak dihubungkan
secara bersamaan. Sistem ini tidak umum dalam penggunaannya.
Gambar 5
Gambar 6
Ia
Van
Z
Ib
Vbn
Zb
Ic
Vcn
Zc
........ (11)
3.
Contoh 2
Sebuah 4 kabel terhubung Y, 3-Fasa,
120/208V Sumber dihubungkan dengan
beban. Impedansi per fasa adalah 12300
. Tentukanlah :
1. Fasa dan tegangan saluran pada beban.
2. Fasa dan arus melalui beban.
Solusi :
Gunakan fasa sebagai acuan.
1. Fasa tegangan pada beban diberikan sebagai berikut :
0
Van 1200
Vbn 120 1200
0
Vcn 120 240
Vab
Vbc
Vca
207.8530
0
207.85 90
207.85
0
120
I b 10 1500 A
I c 10 270 0 A
Bag akhir dari satu fasa dihubungkan ke bag awal satu
fasa lainnya dalam bentuk lingkar tertutup seperti
hubungan delta.
Gambar 7 menunjukkan bentuk sebuah sumber hubungan
.
Slide - II
24
Van
Vab
j 30
Slide - II
25
Beban 3 fasa dihubungkan dalam konfigurasi dapat
dilihat pada gambar 8.
Slide - II
26
Untuk beban setimbang, tegangan saluran dan fasa bernilai sama.
Hubungan fasa dan arus saluran diturunkan sebagai berikut :
Menggunakan Kirchoof Current Loop (KCL), arus pada saluran
a (Ia) dihubungkan ke arus fasa Iab dan Ica,
I a I I ca
ab
Slide - II
27
Slide - II
28
Arus fasa,
I ab
Va b
2080
0 17.33 30 A
Z
1230
ab
Arus saluran,
0
I a 3 * I ab 30
A
I a 3 *17.33 600 A
I a 30.0 600 A
1.
I a 3 * I ab Volt
30
0
Vab Va
Wassalam
Slide - II
31