TINJAUAN UMUM
1.1 Pengenalan Rumah Tinggal
a. Pengertian Rumah Tinggal
Jadi, rumah tinggal merupakan sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
berlindung, beristirahat serta mewadahi segala aspek kebutuhan manusia dalam
menjalani kehidupannya termasuk didalamnya kebutuhan jasmani (Metabolisme,
berkembang biak, kesehatan, pergerakan, pertumbuhan dan perkembangan) dan
kebutuhan rohani (ketenangan, keamanan, keindahan, penghargaan)
b. Latar Belakang Terjadinya Rumah Tinggal
Dalam sejarah, pada awalnya manusia menggunakan gua-gua sebagai tempat tinggal.
Gua yang memiliki pencahayaan yang cukup, tidak jauh dari sumber air, serta tidak
mudah dijangkau oleh binatang buas. Gua digunakan sebagai tempat tinggal dimana
mereka melakukan segala aktifitas kehidupan di dalamnya mulai dari makan dan
membuang sisanya (karena mereka belum mengenal tempat sampah), istirahat,
melahirkan, sampai buang air.
Sejak manusia beralih cara hidupnya, dari berburu dan memungut beralih ke usaha
budi daya, mereka mulai menetap dan mengenal bentuk rumah, berawal dari rumah
ranting yang berbentuk kerucut dengan atap yang langsung menempel di tanah yang
lebih dikenal dengan sebutan Adams House atau gubuk Adam. (Waterson, R., 1990)
atau bentuk lain berupa rumah pohon, yaitu gubuk yang dibangun di atas pohon
untuk mengantisipasi gangguan binatang dan musuh.
Adams house
Rumah Pohon
Sumber : puslit2.petra.ac.id
Sumber : puslit2.petra.ac.id
Sebagai pengumpul dan pemburu, manusia tinggal dengan cara nomaden atau belum
membutuhkan tempat tinggal yang tetap karena mereka selalu berpindah-pindah
tempat. Lama kelamaan mereka mulai membangun rumah yang tertanam dalam
tanah dengan menggali lubang bundar yang kemudian dilengkapi dengan konstruksi
atap yang terdiri dari pohon, tiang, dan dilapisi alang-alang. Asap dari perapian dapat
keluar lewat lubang asap pada atap.
Dengan perkembangan pertanian, manusia butuh tempat tinggal yang tetap. Karena
mereka pada waktu itu sudah tersebar di seluruh dunia, maka cara membangun
rumah mereka tergantung dari iklim dan bahan bangunan yang tersedia. Di daerah
tropis lembap biasanya mereka memilih konstruksi rumah panggung di atas air
sehingga dapat menjamin keamanan terhadap musuh, binatanga liar, maupun banjir.
Menurut perwujudan, dapat dibedakan tiga jenis hubungan antara rumah dan tapak
bangunan sebagai berikut :
Rumah yang tertanam, mencerminkan eratnya hubungan rumah dengan tanahnya dan
lingkungan alam.
Rumah dengan peninggian lantai berada di atas tanah, membedakan dengan bagian
rumah buatan dan alam sekitarnya.
sama sejak dahulu dan ada yang berubah sesuai waktu dan selera manusia setempat
yaitu iklim, bahan bangunan, gambaran rumah tradisional, tofografi, kebutuhan
keamananan, lingkungan hidup, tersedianya lahan, status sosial, kekayaan.
c. Tujuan Rumah Tinggal
Rumah tinggal tunggal/ Dethaced adalah rumah yang berdiri sendiri pada persil,
terpisah dengan rumah di sebelahnya. Rumah tinggal tunggal hanya ditempati
oleh satu keluarga dan hanya terdiri dari satu unit tempat tinggal. Dalam
beberapa wilayah hukum, meskipun unit itu memiliki basement atau keluarga
tersebut tinggal bersama mertua, tetaplah disebut rumah tinggal tunggal.
Rumah
Tinggal
Tunggal
Sumber:
commons.wikimedia.org
Rumah tinggal tunggal berarti rumah yang tidak berbagi dinding dengan rumah
lain atau tempat tinggal lain. Rumah ini hanya memiliki dinding luar yang tidak
menyentuh tempat tinggal lainnya sehingga antara rumah tetangga terpisahkan
oleh halaman rumah. Kebanyakan rumah tinggal tunggal juga menggunakan
garasi.
Ada juga kelemahan dalam memiliki sebuah rumah tinggal tunggal. Semua biaya
pemeliharaan, perbaikan dan segala sesuatunya adalah tanggungan
pemilik. Sering ada kurangnya fasilitas seperti kolam renang dan taman bermain
(meskipun beberapa rumah tinggal tunggal terpisah memiliki fitur ini, pemiliknya
biasanya diharuskan untuk membayar biaya pemilik rumah). Landscaping dan
biaya pemeliharaan rumput ditanggung oleh pemilik.
Dari sudut
pandang lingkungan, rumah
tinggal tunggal cenderung berudara segar dibandingkan bangunan dengan
dinding bersama, karena rumah tinggal tunggal memiliki banyak space untuk
membuka lahan hijau. Orang-orang yang tinggal di rumah tinggal tunggal jauh
lebih mungkin untuk memiliki dan menggunakan mobil pribadi dibandingkan
berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan angkutan umum saat bepergian. Hal
ini membuat rumah tunggal menghabiskan energi lebih banyak serta gaya hidup
karbon-intensif. Selain sifat low-density, jenis perumahannya pun membutuhkan
lebih banyak lahan yang sebenarnya dapat digunakan untuk lahan pertanian atau
sebagai habitat alam.
Rumah tinggal kopel/ semi detached adalah rumah yang umumnya berada pada
satu persil, satu bangunan
terdiri dari 2 unit rumah
dengan satu atap.
Koppel
dibuat
seperti
sebuah cerminan antara
satu dengan yang lainnya,
sehingga 2 buah rumah
akan berhimpitan dengan
denah
yang
saling
berkebaklikan. Penampilan
bangunan gandeng sama
dan sebangun (simetris)
antara satu dan lainnya. Oleh karena itu, denah lantai dasar dan tampak muka
berbentuk sama.
C
Contoh Denah Rumah Tinggal Semi Dethaced
10
11
Contoh denah
Sebuah keuntungan dari row house ini terutama terletak pada suhu panas yang
baik, karena setiap dua sisi rumah dibatasi oleh rumah lain. Keuntungan lain
adalah plot yang sederhana. Keuntungan lainnya adalah biaya yang relative
rendah.
Pada Row Houses hidup pemilik sangat erat dengan tetangga bersama. Jika ada
perbedaan, kelemahannya penghuni tidak akan menemukan keyamanan.
Lingkungan juga cenderung ramai dan berisik. Kelemahan lainnya adalah
jarangnya ditemukan garasi. Ini berarti tidak hanya tidak ada fasilitas parkir
untuk mobil, tetapi juga tidak ada ruang untuk alat dan sejenisnya.
4. Rumah Tinggal Kota/ Town Houses
Town house sejatinya merupakan kompleks kecil yang berisi rumah-rumah yang
dibangun secara berderet dan bertingkat. Jumlah rumahnya terbatas, tidak
sebanyak kompleks perumahan biasa. Paling banyak hanya 30 unit.
Lingkungan town house juga tertutup yakni berupa Muster. Biasanya, town
house memiliki fasilitas bersama, seperti kolam renang, club house, serta ruang
terbuka. Karena itu, banyak yang menyebut jenis hunian tersebut dengan sebutan
separuh apartemen, separuh rumah
12
Asal jenis ini tinggal berada di abad ke 17 di Eropa. Sebuah deretan rumah
identik duduk berdampingan membentuk barisan panjang . Town house
digunakan untuk hanya berhubungan dengan kelas pekerja, kecil dan memiliki
privasi sangat sedikit. . Townhouse tergantung pada lokasi dan desain,
diantaranya untuk kelas pekerja atau kelas kaya.
Salah satu keunggulan utama dari townhouse adalah bahwa hal itu relatif lebih
murah daripada rumah tinggal semi detached karena townhouse dibangun di
lokasi yang sama.
Salah satu kelemahan besar adalah bahwa tidak adanya halaman atau taman yang
dilengkapi dengan unit. Privasi kurang juga. Namun di townhouse saat ini,
sebagian besar tertutup dengan pintu gerbang dan penjaga untuk memeriksa entri
dan keluar ke halaman. Hal ini membuat kelas menengah atau tinggi saat ini
townhouse sangat banyak diminati dan terjamin keamanannya. Kekurangan
lainnya yaitu lantaran jumlah penghuni yang tinggal di sana sedikit, sosialisasi
dengan tetangga satu kompleks menjadi terbatas.
Town
House/
Rumah Tinggal
kota & Master Plan
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Townhouse
Patio House
Sumber : hgtv-dreamhouse.blogspot.com
14
pemborosan biaya
15
umumnya lantai satu untuk kegiatan umum (ruang tamu, keluarga, makan, dapur)
dan lantai 2 khusus ruang tidur. Luas bangunan antara 40-70 m2 (jumlah luas
lantai atas dan bawah).
Istilah terrace berasal dari garden terraces oleh arsitek Inggris pada akhir
periode Georgia untuk menggambarkan jalan-jalan dengan rumah yang seragam,
dimana sama pada bagian depan dan tinggi menciptakan sebuah kesatuan yang
lebih stylish dari pada hanya sebuah barisan rumah.
Rumah teras telah menampung berbagai jenis spektrum sosial masyarakat Barat.
Awalnya dikaitkan dengan kelas pekerja, namun sekarang rumah teras lama dan
pembangunannya sering dikaitkan dengan proses gentrifikasi orang kaya
e. Lokasi Keberadaan Rumah Tinggal dalam Suatu Kota
17
Tatar Wangsakerta,
Tatar Pitaloka,
Tatar Jingganagara,
Tatar Rambutkasih,
Tatar Banyaksumba,
Tatar Ratnasasih,
Tatar Larangtapa,
18
Tatar Naganingrum.
Salah satu inovasi yang ada di perumahan Kota Baru Parahyangan adalah desain
di setiapcluster memiliki ciri khas arsitektur tersendiri. Kemudian, inovasi
selanjutnya adalah mayoritas tanah tiap kaveling yang dibangun rumah hanya
50%-nya atau bahkan kurang dari itu, sehingga dari sisi ini bisa disebut
perumahan Kota Baru Parahyangan menggunakan konsep green architecture.
Selain itu, perumahan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas perkotaan lainnya
yang bertemakan pendidikan. Maka dari itu, perumahan di Kota Baru
Parahyangan memang bisa dikatakan perumahan yang inovatif karena
menyisipkan unsur edukasi di setiap sudutnya.
Ruang Terbuka
Perumahan di Kota Baru Parahyangan memiliki taman tematik di
setiap cluster-nya. Taman tematik ini merupakan implementasi dari tema
pendidikan yang dikemas secara informal. Desain dan objek-objek permainan
yang diaplikasikan di dalam taman tersebut sarat dengan muatan edukasi
yang interaktif sekaligus menjadi area terbuka untuk bermain dan interaksi
penghuni di cluster itu.
Fasilitas Ibadah
Kota Baru Parahyangan memiliki sebuah fasilitas ibadah bagi umat Islam,
yaitu sebuah Masjid Raya yang dibangun di atas lahan seluas 1 Ha. Luas
bangunan masjid adalah 1700 m2 dan selasar 800 m2 sehingga diharapkan
dapat menampung 1500 orang jamaah.
Fasilitas Pendidikan
Sedikitnya ada tiga fasilitas pendidikan yang terdapat di Kota Baru
Parahyangan, yaitu Cahaya Bangsa Classical School, Bandung Alliance
International School, dan Al Irsyad Satya Islamic School. Ketiga fasilitas
pendidikan ini semakin menguatkan bahwa Kota Baru Parahyangan
merupakan kota pendidikan.
Fasilitas Kesehatan
19
Fasilitas Rekreasi
Tema pendidikan pun masuk ke dalam fasilitas rekreasi di Kota Baru
Parahyangan. Hal ini terlihat dari adanya sebuah Sundial di dekat gerbang
masuk Kota Baru Parahyangan. Gedung dengan ketinggian tidak kurang dari
20 meter ini berfungsi sebagai jam matahari baik vertikal maupun
horisontal. Sundial merefleksikan spirit ilmu pengetahuan sebagai dasar
kemajuan manusia di dunia. Didukung oleh Menteri Riset dan Teknologi,
gedung ini dijadikan Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(PUSPA IPTEK) Jawa Barat.
Fasilitas Jasa
Selain fasilitas fisik, Kota Baru Parahyangan memiliki fasilitas jasa yang di
sebut Town Management. Town Management merupakan suatu departemen
khusus yang mengatur seluruh aspek kegiatan perkotaan, dengan tujuan
utamanya adalah membentuk suatu kota yang asri, aman, nyaman, terawat
dan mampu meningkatkan nilai bagi penghuninya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Frick, Heins dan Widmer, Petra. Pengantar Arsitektur : Membangun, Membentuk, Menghuni.
Kansinius. Yogyakarta : 2006
http://anisavitri.wordpress.com
hhtp://archdirect.net
http://archistlye.blogspot.com
http://maps.google.co.id/
http://regional.kompas.com
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1296/3/arsitektur-lisa.pdf.txt
21
http://rezaprimawanhudrita.wordpress.com
http://wikimapia.org/7571039/id/kontrakan-kumuh-berjejalan
http://www.membangunrumah.com/headline/membangun-rumah-impian
http://www.rumahide.com/rumah-tinggal
http://www.trijayafmplg.net
http://www.simat.co.uk
http://www.zimbio.com
BAB II
22
2. Peta Wilayah
Adapun wilayah kota Bandung yang dipilih ialah wilayah Gedebage.
Peta Wilayah Gedebage :
23
Site Plan :
Lokasi Tapak
Lokasi tapak terletak di Cluster Wijaya Kusuma tipe 89/192
b. Aspek Transportasi
Pusat Kota
Wilayah ini memiliki jarak yang cukup jauh dari Pusat Kota yaitu 20km.
24
Untuk mencapai pusat kota, ada 4 jalan besar yang harus dilalui yaitu jalan
Soekarno Hatta, jalan Buah Batu, jalan BKR, dan jalan Otto Iskandar Dinata
(Otista). Jarak tempuhnya 1 jam.
Luar Kota
Untuk akses dari luar kota dapat melalui gerbang Tol Buah Batu.
Stasiun
Stasiun terdekat ialah stasiun Kiara Condong.
25
Terminal
Terminal yang dapat diakses yaitu terminal Gedebage. Selain terminal adapun
jalur Trans Metro Bandung (TMB) terdekat yaitun pada Shelter Kiara Condong,
dan dan Shelter Gedebage.
c. Aspek Lingkungan
1. Susunan Tata Guna Tanah Lingkungan
Selain digunakan untuk komplek perumahan, tata guna lingkungan ini digunakan
untuk ruang terbuka, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas ibadah, fasilitas
rekreasi dan fasilitas jasa.
26
Ruang Terbuka
Perumahan di Mustika Hegar Regency memiliki taman dan lapangan basket
sebagai ruang terbuka. Area terbuka tersebut digunakan untuk bermain dan
interaksi penghuni perumahan.
Fasilitas Ibadah
Mustika Hegar Regency memiliki sebuah fasilitas ibadah bagi umat Islam,
yaitu sebuah Masjid Lingkungan dengan luas 195 m2.
Fasilitas Rekreasi
Mustika Hegar Regency juga memiliki fasilitas rekreasi yaitu sebuah Club
House, juga Food Court yang dapat dikunjungi penghuni perumahan maupun
pengunjung dari luar. Selain itu tersedianya ruko-ruko memberikan fasilitas
tambahan sebagai area pertokoan.
Masjid
2. Infrastruktur Lingkungan
27
Jalan Lingkungan
Drainase Lingkungan
Drainase Lingkungan di Mustika Hegar Regency ini dialirkan melalui
saluran air hujan lalu diteruskan ke Sungai Cidurian.
Listrik
Komunikasi
d. Aspek Tapak
1. Tapak Rumah Tinggal
29
2. Batas-Batas Tapak
Utara
: Kavling Wijaya Kusuma
Selatan : Kavling Wijaya Kusuma
Barat
: Kavling Nusa Indah
Timur
: Kavling Wijaya Kusuma
3. Luas Tapak
Luas tapak = 16 x 12 m2
4. Bentuk Masa Bangunan
Bentuk bangunan ini adalah persegi.
30
Perumahan ini memiliki 1 main entrance. Disana terdapat pos satpam dan
boulevard.
Side Entrance
Pejalan kaki
Kendaraan
6. Landskap
Landskap pada tapak ini terdiri dari rumput, tanaman perdu dan tanaman keras.
31
33
34
e. Aspek Bangunan
1. Type Rumah Tinggal
Type rumah ialah Rumah Tinggal Koppel/ Semi Dethaced (Gandeng Dua).
Nama Ruang
Teras
Garasi
Ruang Tamu
Kamar Tidur 1
Kamar Tidur 2
Kamar Tidur 3
Ruang Makan
Dapur
KM/WC
Tempat Cuci
Ukuran
1x3 m , 1x12
3x6 m
3x4 m
3x3 m
3x2.5 m
3x2 m
3x3 m
2x1.5 m
2x2 m
2x2.5 m
Luas
15 m2
18 m2
12 m2
9 m2
7.5 m2
6 m2
9 m2
3 m2
4 m2
5 m2
35
5. Pengelompokkan Fungsi
Publik
Garasi
Teras
Ruang Tamu
Semi Publik
Ruang Makan
Privat
Kamar Tidur 1
Kamar Tidur 2
Kamar Tidur 3
Servis
KM/WC
Dapur
T.Cuci
36
DAPUR
R. MAKAN
T. CUCI
GARASI
KM/WC
R. TAMU
K.TIDUR 3
K.TIDUR 2
K.TIDUR 1
8. Jenis-Jenis Furnitur
9. Bentuk Konstruksi Atap
Bentuk Konstruksi atap ialah atap plana pada bangunan utama dan atap dak pada
bangunan tambahan yaitu pada tempat cuci.
10. Bahan Elemen Bangunan
11. Modul Sistem
12. Persyaratan Ruang
Penerangan
Penghawaan
Pengisolasian Suara
Warna
37