Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN OBSERVASI

SEKOLAH MINGGU BUDDHA


VIHARA SIRIPADA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Model, Strategi, dan Pendekatan
Sekolah Minggu Buddha
Dosen Pengampu: Sugianto, S.Ag.

Oleh:
PRAYOGO PANGESTU
NIM 0250111020456

JURUSAN DHARMADUTA
SEKOLAH TINGGI AGAMA BUDDHA NEGERI SRIWIJAYA
TANGERANG BANTEN
2015

ii

KATA PENGANTAR

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa


Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhasa
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang
Tiratana, para Buddha, Bodhisattva, dan Mahasattva karena berkat lindunganNya dan karma baik, penulis dapat menyelesaikan Laporan Observasi Sekolah
Minggu Buddha (SMB) di Vihara Siripada.
Laporan ini disusun sebagai tugas mata kuliah Model Strategi Pendekatan
Sekolah Minggu Buddha (SMB). Laporan Kegiatan Observasi ini merupakan
prasarat Ujian Akhir Semester (UAS) di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri
Sriwijaya Tangerang Banten. Penyusunan laporan observasi ini tidak akan selesai
tanpa bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Bapak Sugiyanto, S.Ag., selaku dosen mata kuliah Model Strategi


Pendekatan Sekolah Minggu Buddha.

2.

Pmd. Beni Wu, selaku Ketua Dayakasabha Vihara Siripada.

3.

Lina Merry selaku Pembina Sekolah Minggu Buddha dan Iclass Vihara
Siripada yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
observasi.

4.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah membantu hingga terselesaikannya kegiatan observasi ini.
Dalam penulisan laporan Observasi Sekolah Minggu Buddha (SMB)

ini

terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki. Penulis mengharapkan kritik dan


saran yang bersifat membangun untuk kemajuan penulisan di masa mendatang.
Demikianlah laporan observasi ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi
mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Tangerang, Januari 2015

Penulis

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ......................................................... 2

BAB II

HASIL OBSERVASI
2.1 Profil SMB Vihara Siripada .................................................. 3
2.2 Peran Guru dan Pengurus Vihara di SMB ............................ 4
2.3 Model Pengajaran SMB ...................................................... 5
2.4 Hambatan yang Dihadapi Guru dan Cara Mengatasi ............. 6
2.5 Strategi Vihara dalam Pengembangan SMB .......................... 7

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan .......................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................... 8
LAMPIRAN

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sekolah Minggu Buddhis (SMB) adalah pembelajaran tambahan yang

khusus diberikan kepada anak-anak Buddhis di vihara setiap hari minggu.


Seluruh rangkaian kegiatan yang diajarkan lebih banyak mengandung pelajaran
Agama Buddha. SMB memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap
ajaran Buddha yang dimulai sejak dini. Proses kegiatan belajar mengajar yang
terjadi dalam SMB tidak lepas dari strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
berarti suatu perencaan supaya kegiatan belajar mengajar dapat tercapai.
Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi
juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, dan keagamaan. Sekolah
Minggu

Buddha

(SMB)

merupakan

kegiatan

belajar

mengajar

tentang

pengetahuan dasar-dasar Agama Buddha yang bersifat nonformal yang


dilaksanakan

di

Vihara

atau

Cetya

setiap

hari

Minggu

secara

rutin.

Sekolah Minggu Buddha memiliki tujuan untuk menanamkan keyakinan (saddha)


dan bhakti peserta didik dalam rangka meningkatkan keimanan umat Buddha
secara berkesinambungan.
Sekolah Minggu Buddha (SMB) merupakan salah satu kegiatan positif yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman ajaran Buddha melalui pendekatan
yang lebih menarik. Proses pembelajaran dalam SMB tidak lepas dari strategi
pembelajaran. Strategi pembelajaran SMB ini harus didesain sedemikian rupa
agar terlihat lebih menyenangkan dan menarik minat peserta didik. Seluruh
rangkaian kegiatan SMB dituntut untuk dapat membuat anak belajar lebih
menyenangkan. Setiap individu memiliki keunikan dan kemampuan masingmasing dalam melakukan sesuatu. Hal ini yang menjadi tugas bagi pembina SMB
untuk dapat menciptakan suatu metode pembelajaran SMB yang menarik dan
sesuai dengan porsi peserta didik.
Peserta didik yang tergabung dalam SMB nantinya akan menjadi generasi
penerus yang akan mempunyai tugas untuk menyebarkan ajaran kebenaran
Dhamma. Oleh karena itu, Peran guru pembimbing dalam SMB sangatlah penting

dalam kegiatan belajar. Tetapi pada kenyataannya yang terjadi dilapangan masih
banyak guru pembimbing sekolah minggu yang kurang perduli terhadap
perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran SMB. Hal tersebut
apabila

tetap

dibiarkan

akan

membuat

anak-anak

SMb

menjadi

tidak

bersemangat dan pada akhirnya tidak mau lagi datang ke vihara.


Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kementrian Agama untuk
memberikan semangat baik kepada guru pengajar maupun kepada anak SMB
pada dasarnya sudah dilakukan, seperti mendirikan Dhamma Sekha dan
penyuluhan kepada pembina sekolah minggu. Tetapi hal tersebut belum dapat
menarik perhatian dan semangat pembina Sekolah Minggu dalam pembinaan
sekolah minggu. Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah sampai saat ini
belum banyak diberdayakan secara optimal sehingga masih banyak SMB yang
belum tersusun secara rapi.
Dalam kegiatan Sekolah Minggu Buddha sudah banyak pihak yang
terlibat. Dari banyaknya pihak yang terkait, sehingga menimbulkan berbagai
masalah dari pendapat yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan penulis
tertarik untuk mengadakan observasi penelitian tentang sistem dan aktivitas
pengurus vihara, guru, dan anak-anak SMB, serta cara-cara yang dilakukan oleh
segenap pengurus Sekolah Minggu Buddha dalam mengembangkan dan
memajukan pembelajaran SMB di vihara Siripada.
1.2

Maksud dan Tujuan


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka maksud tujuan

penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui Profil Sekolah Minggu Buddha (SMB);
2. Untuk mengetahui peran guru dan pengurus vihara di Sekolah Minggu
Buddha (SMB);
3. Untuk mengetahui model pengajaran Sekolah Minggu Buddha (SMB);
4. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dan cara mengatasinya;
5. Untuk mengetahui strategi vihara dalam pengembangan Sekolah Minggu
Buddha.

BAB II
HASIL OBSERVASI
2.1

Profil Sekolah Minggu Buddha (SMB)


Vihara Siripada berdiri tahun 1966. Perkumpulan Vihara Padumuttara atau

yang dikenal dengan perkumpulan BOEN TEK BIO Tangerang telah diakui
keberadaannya oleh pemerintah sebagai pusat pengembangan Buddha Dhamma
dan koordinator vihara dan cetiya Tangerang. Salah satu wujud nyatanya adalah
menerima tanah fasos fasum di Villa Melati dari Pemda Kabupaten untuk
pembangunan vihara yang kemudian dibangun Vihara Siripada pada tahun 1987.
Vihara ini dibangun sebagai sarana beribadah umat Buddha di wilayah Villa
Melati Mas dan sekitarnya, seperti Kelurahan Jelupang dan Pondok Jagung.
Seorang tokoh yang berjasa dalam memperjuangkan tanah fasos fasum ini
adalah Ibu Gita, seorang umat Katholik yang bersimpati pada ajaran Buddha dan
bertempat tinggal di Villa Melati Mas.
Bhante Win sebagai Bhante yang ikut membina perkembangan umat
Buddha di wilayah Serpong bersama Ibu Gita beserta pengurus Vihara
Padumuttara memulai pembangunan vihara dengan peletakan batu pertama.
Setelah peletakan batu pertama, juga ditandai denga penanaman pohon Bodhi
pada tanggal 17 Maret 1987. Vihara Siripada diberi nama oleh Bhante Win berarti
tapak kaki Sang Buddha. Panitia pembangunan diketuai oleh Bapak Wibisono
sebagai pengurus Padumuttara beserta para donatur yang membangun Ruang
Dhammasala yang digunakan saat ini. Bantuan selanjutnya dari PT, Winer
melalui Bapak Jonaidi sebagai tokoh Buddhis, membangun ruang serbaguna
Ananda, yang saat ini digunakan untuk Sekolah Minggu.
Setelah ruangan Ananda dibangun yang ditujukan sebagai ruang sekolah
minggu, Sampai saat ini Sekolah Minggu Buddhis (SMB) di Vihara Siripada sangat
berkembang baik. Anak-anak SMB yang terdaftar saat ini dan mengikuti kegiatan
SMB berasal dari sekitar wilayah Tangerang. Dalam pelaksanaan SMB di Vihara
Siripada

anak-anak

yang

hadir

dibagi

dalam

berbagai

jenjang

tingkat

pendidikanya, seperti TK, SD, SMP, SMA/SMK. Saat ini SMB di Vihara Siripada
memiliki Pengurus/ Guru pengajar sebanyak 40 Orang. Pembina Sekolah Minggu
Budhis di Vihara Siripada memiliki variasi pergantian pengajar setiap minggu.

Untuk

menunjang

pengajaran

dan

bertujuan

untuk

menambah

variasi

pengajaran, pengurus SMB Vihara Siripada mendatangkan pengajar dari STAB


Negeri Sriwijaya yang sudah disusun jadwalnya.
Jumlah peserta didik SMB Vihara Siripada saat ini berjumlah

136 anak

yang berasal dari berbagai wilayah di sekitar Tangerang. Ruangan yang


digunakan untuk kegiatan SMB berdiri di samping dan belakang vihara yang
terdiri dari tiga lantai dan dibagi menjadi ruangan-ruangan untuk setiap jenjang
pendidikan. Ruangan SMB ada 4 Kelas yaitu:
1. Ruang Ananda/ Taman Putra di samping vihara yang digunakan untuk
SMB tingkat PAUD,
2. Ruang Karuna di lantai dua yang digunakan untuk SMB tingkat SMP,
3. Ruang Mudita berada di lantai satu yang digunaan untuk SMB tingkat
SD,
4. Ruang Metta yang berada di lantai 3 yang digunakan untuk SMB tingkat
SMA/SMK.
Fasilitas yang terdapat dalam Sekolah Minggu Vihara Siripada sudah
sangat lengkap yang menjadi penunjang pelaksanaan belajar. Fasilitas tersebut
meliputi White board, computer laptop, pengeras suara, proyektor dan ruang
kelas yang sangat nyaman sehingga membuat para anak SMB nyaman dan
semangat untuk belajar Dhamma. Sekolah Minggu Vihara siripada saat ini sudah
terdaftar di Kementrian Bimbingan Masyarakat Buddha Provinsi Banten dan
dalam proses pendaftaran tidak mendapat kesulitan.
2.2

Peran Guru dan Pengurus di SMB


Dalam proses kegatan pembelajaran peran seorang guru sangatlah

penting. Begitu pula dalam pembelajaran di Sekolah Minggu Buddha, keberadaan


seorang guru sangat dibutuhkan. Tanpa seorang guru kegiatan pembelajaran
tidak akan berlangsung dengan baik. Tanpa keberadaan seorang guru, seorang
peserta didik akan sulit untuk belajar atau mendapatkan ilmu karena hanya
belajar dari buku tidak cukup tanpa kehadiran seorang moderator dalam kegiatan
pembelajaran. Seorang guru bertugas sebagai fasilitator dalam pembelajaran
yang mentransfer ilmu yang telah dimiliki kepada peserta didik, sehingga peserta

5
didik mampu memahami bahkan menguasai atau mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Peran seorang guru tidak terlepas dari kondisi peserta didik. Dalam proses
kegiatan pembelajaran SMB guru berperan untuk menciptakan situasi yang
kondusif. Seorang guru juga berperan membimbing seluruh peserta didik SMB.
Guru wajib mengerti segala kusiltan yang dihadapi oleh peerta didik, setelah
mengerti

apa

saja

kesulitannya

maka

seorang

guru

juga

membantu

menyelesaikan masalah yang dihadapi peserta didik. Kegiatan evaluasi juga


dilakukan oleh guru dalam proses SMB di Vihara Siripada setelah semua
pembelajaran selesai dilaksanakan.
Seorang guru dalam pelaksanaan kegiatan SMB juga dibantu oleh
pengurus SMB Vihara Siripada. Guru dibantu oelh pengurus bertugas mengurus
jalannya kegiatan Sekolah Minggu Buddha. Pengurus juga berperan sebagai
seorang fasilitator dalam memasukan seluruh data anak SMB Vihara Siripada.
Meskipun seorang pengurus hanya berperan di balik layar tetapi keberadaannya
tidak dapat dipandang hanya sebelah mata. Guru dan pengurus berperan penting
dalam kegiatan sekolah minggu sebagai operaional kegiatan selama sekolah
minggu berlangsung.

2.3

Model Pengajaran SMB


Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh
guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingi dicapai
setelah

pengajaran

berakhir.

Kegiatan

sekolah

Minggu

Vihara

Siripada

menggunakan berbagai model pembelajaran untuk mengajarkan Dhamma yang


berfariatif kepada peserta didik SMB. Model pembelajaran tersebut meliputi
ceramah, tanya jawab, diskusi, bermain sambil belajar Dhamma, menumbuhkan
rasa kepedulian dengan berkunjung ke panti asuhan, panti jompo, kreativitas,
mengembangkan bakat dengan berbagai kegiatan kesenian. Selain itu pengurus
SMB Vihara Siripada juga memberikan modek pembelajaran diluar kelas dengan
diadakannya Tour disetiap akhir tahun dan liburan sekolah.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Vihara Siripada


penggunaan model pembelajaran dibagi pada setiap jenjangnya. Murid sekolah
minggu yang masih berada di jenjang Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar
menggunakan model pembelajaran bercerita, menyanyi, dan permainan. Anak
yang berada di jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi, tanya jawab, dan diskusi
karena anak yang berada pada jenjang ini biasanya sudah bisa diajak untuk
berpikir secara kritis.
Dari berbagai model yang telah diterapkan, model tersebut didapat
berdasarkan hasil observasi para guru dan pengurus yang sudah dirapatkan
secara bersama untuk membuat pengajaran SMB lebih bervariatif. Tujuan
diadakannya banyak model dan strategi dalam pengajaran tersebut yaitu supaya
anak-anak SMb merasa nyaman dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan SMb
di Vihara Siripada.

2.4 Hambatan Yang Dihadapi Guru Dan Cara Mengatasi dalam


Kegiatan SMB
Proses kegiatan Sekolah Minggu Buddha (SMB) Vihara Siripada juga
mengalami berbagai hambatan dan kesulitan. Hambatan yang dialami oleh guru
dalam kegiatan SMB berupa kesiapan guru dalam proses kegiatan pembelajaran
SMB. Tidak adanya kesiapan guru dalam

mengajaar SMB membuat proses

pembelajaran menjadi tidak efektif. Dengan tidak siapnya guru dalam mengajar
membuat anak-anak sulit untuk mengerti apa yang disamoaikan oelh pengajar.
Proses kegiatan pembelajaran SMB yang pada dasarnya haru berjalan secara
kondusif, namun dengan tidak siapnya guru dalam memberikan materi membuat
proses pembelajaran menjadi kurang kondusif.
Selain itu, hambatan yang dialami guru SMB Vihara Siripada yaitu terdapat
pada anak-anak yang hiperaktif dalam kelas. Anak-anak yang memiliki sifat
hiperaktif ini membuat guru merasa kesulitan untuk membuat kondisi kelas
menjadi nyaman. Sikap anak yang nakal membuat guru dan pengurus harus
bekerja keras untuk menangani anak tersebut. Dengan kondisi anak yang

demikian, membuat suasana kelas menjadi tidak nyaman dan juga akan
mengganggu peserta didik yang lain.
Dari berbagai persmasalahan tersebut, cara yang digunakan untuk
mengatasinya yaitu dengan cara membuat SMB Vihara Siripada sebagai tempat
belajar sambil bermain dengan menerapkan berbagai metode yang sudah ada.
Dengan demikian, peseta didik akan merasa lebih nyaman belajar Dhamma di
vihara. Selai itu, guru dan pengurus setiap selesai kegiatan SMB juga melakukan
evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dengan cara mengadakan rapat
bersama. Dengan diadakannya rapat evaluasi tersebut maka kesiapan guru
untuk minggu yang akan datang diharapkan lebih matang. Cara yang dilakukan
selanjutnya yaitu pengurus SMB Vihara Siripada juga mengadaka rapat bersama
orang tua murid untuk membahas agenda-agenda yang akan dilakukan selama
proses kegiatan SMB, dengan tujuan supaya orang tua akan merasa puas
dengan model yang dikembangkan SMB Vihara Siripada.

2.5

Strategi Vihara dalam Pengembangan SMB


Strategi yang yang digunakan Vihara untuk pengembangan SMB yaitu

dengan meningkatkan kualitas dan profesionalitas Pembina serta pengajar SMB.


Adapun cara atau strategi dalam pengembangan SMB yaitu sebagai berikut:
a. Dengan meningkatkan profesionalitas guru dan pendidik, dengan
mendatangkan guru dan Pembina dari STAB Negeri Sriwijaya. hal ini
bertujuan dapat meningkatkan pengetahuan tentang materi yang
diberikan oleh pembina SMB.
b. Membuat Sekolah Minggu sebagai wadah yang menyenangkan bagi siswa
untuk belajar Buddha Dhamma. Dalam kegiatan sekolah minggu
pengurus vihara memberikan kegiatan yang dapat membuat siswa
senang dan semangat belajar Dhamma sambil bermain.
c. Memberikan sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang
kegiatan SMB. Seperti Laptop, LCD Proyektor, Sound Sistem, dan ruang
kelas nyaman karena dilengkapi dengan AC.

BAB III
PENUTUP
3.1

Simpulan
Dalam pelaksanaan Observasi Sekolah Minngu Buddha (SMB) di Vihara

Siripada yang dilaksanakan pada Minggu, dari tanggal 12 Oktober sampai


dengan 10 januari 2014, penilis menyimpulkan bahwa sistem pengajaran yang
dilakukan sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya
anak SMB yang datang untuk mengikuti kegiatan Sekolah Minggu Buddha (SMB),
yang datang dari brerbagai wilayah di sekitar Tangerang. Selain itu ditambah
dengan guru pengajar yang memiliki professional di dalam memberikan
bimbingan kepada anak SMB. Guru pembimbing yang datang mengajar adalah
anak-anak baik dari pengurus vihara maupun dari STAB Negeri Sriwijaya yang
memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang ajaran Buddha yang lebih luas.
Setiap vihara memiliki hambatan dalam proses Sekolah Minggu Buddha
baik secara teksnis maupun pengajarnya. Semua hambatan yang ada
diselesaikan dengan cara musyawarah atau rapat bersama untuk menemukan
solusi yang tepat. Sekolah minggu akan berkembang seiring dengan betbagai
permasalahan yang dihadapi sehingga menjadi berkualitas. Anak-anak SMB
sebagai generasi penerus sudah memiliki bekal yang baik yang didapatkan dari
SMB di Vihara Siripada.
Dalam kegiatan SMB di Vihara Siripada di kelompokan menjadi beberapa
kelas sesuai dengan tingkat belajar siswa seperti, PAUD/TK, SD, SMP, dan
SMA/SMK.

Sehingga

dapat

mempermudah

seorang

pembimbing

dalam

menyampaikan materi pelajaran dalam kegiatan SMB. Selain itu ditunjang


dengan fasilitas sarana dan prasarana yang ada dalam kegiatan SMB di Vihara
Siripada sangat lengkap, yaitu ada proyektor, AC, speaker aktif, dan ruang kelas
yang nyaman. Hal itu dapat membuat seorang anak SMB lebih nyaman dan
bersemangat untuk belajar Dhamma.
3.2

Saran
Berdasarkan pengamatan observasi kegiatan Sekolah Minggu Buddha

(SMB) di Vihara Siripada, maka penulis ingin memberikan saran yang mungkin

9
bermanfaat bagi siswa dan tenaga pengajar SMB. Adapun saran-saran yang
penulis kemukakan adalah:
1. Untuk siswa SMB hendaknya selalu rajin untuk mengikuti semua jenis
kegiatan yang diadakan di Vihara seperti belajar Dhamma melalui kegiatan
SMB. Sehingga mereka dapat menambah pengetahuan serta tingkah laku
yang baik dalam kehidupan sehari-hari terutama kepada orang tua.
2. Untuk pengurus SMB hendaknya dapat menciptakan kondisi yang dapat
mendukung pelaksanaan Sekolah Minggu Buddha di Vihara Siripada agar lebih
nyaman dan kondusif.
3. Untuk orang tua hendaknya selalu mengajak anaknya untuk belajar Dhamma
melalui kegiatan SMB, agar mereka menjadi lebih baik dan hormat kepada
orang tua.
4. Untuk umat Buddha supaya mengembangkan setiap sekolah minggu yang ada
di vihara masing-masing sehingga ajaran Buddha terus berkembang dan
tumbuh dalam diri generasi muda Buddhis sebagai penerus dari pembabaran
Buddha Dhamma.

LAMPIRAN

Pedoman Wawancara di SMB Vihara Siripada:


1. Bagaimanakah profil sejarah berdirinya SMB di Vihara Siripada?
.

2. Apakah nama Vihara dan Atau Yayasan yang menaungin SMB Anda?
.
.
3. Apakah SMB Anda memiliki gedung sendiri selain Dharmasala?
.
.
4. Apakah SMB Anda memiliki sarana dan prasarana yang memadai?
.
.
5. Berapa Jumlah tenaga pengajar dan pengurus SMB Anda?
.
.
6. Berapakah jumlah peserta didik di SMB Anda, dan berapakah sebaran tiap
jenjang pendidikan?
.
.
7. Apakah peran guru dalam pengajaran di SMB dan model pengajaran yang
diterapkan dalam proses pembelajaran di SMB Vihara Siripada?
.
.
8. Apakah hambatan yang biasanya diahadapi pembina SMB dalam proses
pembelajtran, dan bagaimanakah cara mengatasinya?
.
.
9. Bagaimanakah strategi vihara dalam pengembangan SMB?
.
....

Lampiran Foto

Persiapan anak-anak SMB


sebelum masuk kelas untuk
belajar.

Kelas SMP

SMB Intensif Class (SMA)

Kelas TK dan PAUD

Fangsen bersama anak-anak


SMB

SMB kelas SD

Bukti setelah wawancara


bersama pengurus Vihara
Siripada

DATA ANAK SEKOLAH MINGGU BUDDHA VIHARA SIRIPADA


CLASS MUDITA
No
Nama lengkap
L/P
Tempat Tanggal Lahir
Vanessa Javiera
1 Suredja
P Jkt. 12 Juni 2002
2 Andrew Locky
L 21-Jun-03
3 Carey Chan
P Tgr. 12 Desember 2003
4 felicia Lim
p Jkt. 18 juni 2002
5 Amelia Metta Salim
P Jkt. 11 September 2003
Wilona Beatrix
6 Budyawan
P Tgr. 1c September 2003
7 Angeline
P Tembilahan 05 Nov 2002
8 Vindy patricia
P Jkt. 12 Juli 2002
9 Shanty devi Yadinata
P Tgr. 4 Juni 2003
10 Daniel
L Jkt. 1 juni 2002
11 Caroline vimala Sari
P Jkt. 17 September 2002
Seanna Kalisfa
12 Tenggara
P Jkt. 23 September 2003
13 Putri Oktavia
P tgr. 28 Oktober 2002
14 Diana Tanoto
P Jkt. 9 Februari 2002
15 Kesia Metta Susanto
P Tgr. 18 November 2003
16 Audrey Tan Budiarto
L Jkt. 28 juli 2003
Neuvil Kanaya
17 Panindra
L Tgr. 03 September 2002
Maria Rosalin
18 Octaviano
P Tangsel 17 Mei 2003
19
20 Jonatan
L Jakarta, 26
21 Yasa Harissavanno
L 14 Februari 2003
Cornellius Barros
22 Wangga
L Medan, 02 September 2003
23 Kenny
L Tgr. 24 Maret 2002
Vanessa Javiera
24 Sutedja
P Jkt. 12 juni 2002
25 Vinitadhani Chandra
P Tgr. 3 Januari 2002
26 Howard Sulisthio
L Samarinda 08 Mei 2002
27 Dharma Tjahyadi
L 19 September 2002
tangerang, 22 November
28 Steven Elbert Suliarta
L 2002
Arleen Angelica
29 Widjaja P
P Tangerang, 21 Maret 2003
30 Aping
P Tangerang, 06 Juni 2002
31 Feraldi
L Tgr. 19 juli 2002
32 Alina Charissa
P Jkt. 9 Februari 2002
Riak Ayra
33 Gauwananda
P Tgr. 7 juni 2003

Marco Perdana
34 Kusuma
35 Aico Caldino
36 Rendrico Puputan
Indira Pavita
37 Limanauw
38 Cecillia Widya
39 Vincent Sigmand
Jason Kusuma
40 Suprayogi
41 Aurelia Winny Adsila
42 Denielle Surijanto
43 Naomi Alodia Hendry
44 Celia Audrey Wijaya

L
P
L
P
P
L
L
P
P
P
P

Jkt. 16 Juni 2002


Jkt. 07 Feb 2002
Tgr. 13 Desember 2000
Rs. Usada Isana 14 Maret
2003
Rs. Pondok Indah Januari
2004
Jkt.
Jkt.
Jkt.
Jkt.
Jkt.

5 Oktober 2003
16 Juni 2003
15 Oktober 2003
15 Januari 2003
8 November 2003

DATA ANAK SEKOLAH MINGGU BUDDHA VIHARA SIRIPADA TAMAN PUTERA


No

Nama lengkap

L/P

1 Kevin Muliadi

2 Gabby Aurelia Halim


3 Frank leon Richie
4 Ovelia Laurent

P
L
P

5 Mesya Coan Sastika

6 Kovida Khattiya putta

7 Kirana Dhannya Chitralekha

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Kent Aditya Jayavardhana


Randy Ariya Rahardjo
Indra Viriya Rahardjo
Kenzie Bhadra Widjaja
Varen Arya Sutanto
Tisa Harissavanno
Medelyne Livia
Ferandy
Leandra Metta Saputra
Egan ananta Sapura
Sharon Valerie Widjaja

L
L
L
L
L
P
P
L
P
L
P

Tempat Tanggal Lahir


Tangerang, 21 Desember,
2009
Jakarta, 20 September,
2009
10-Oct-10
25-Oct-07
Tanggerang, 02 Januari
2012
Tangsel, 20 nopember
2010
Serpong, Tgr. 07 Januari
2013
Serpong, 03 September
2009
Tgr. 09 Agustus 2010
Tgr 02 Desember 2008
Jkt. 23 Desember 2011
Tgr. 27 Februari 2011
Tgr. 23 april 2009
Tgr. 19 November 2008
Tgr. 7 April 2008
Tgr. 29 Juni 2010
Tgr. 26 Februari 2009
28 Agusutus 2009

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60

Stephanie Caroline Widjaja


Aaaron Viriya Iskandar
Richie Eduardo Wen
Agnes Wennita
Viona
Grace Chandra
Maureen Angeline Halim
Teressa Irene Oktaviano
Willsen Tjahyadi
Keysia Meydi Irwanto
Msrkhel Meydi Irwanto
Alvin Karuna Salim
Fayola Jocelyn Suryadhiti
Rui Visakha Wenlim
Jocelyn Anggira devi
Kenichi Peenekiko Handly Kumara
Effendi
Caren Olivia
Dharma Nando Pannadhika
Aphario Pannadhika
Elva Nathania
Albert Fernando Govandi
Melvin Ryuki Tanaya
Wisnu Wijaya
Charles Lewis Lee
Cherish Prudence Lee
Kesava Anathapindika
Kanya Pindika
Dyarren Khemaanandha
Cheryl Rakkhita Putri
Chiara Diva Kalyani
Reinhart Viriya Yoga
Sean Elvin Suliarta
Sing Lung
Livia Kalyani Candra
Areta Kalyani Tanuwijaya
Callysta Sachie Tanuwijaya
Metta Pandita Wongso
Marvel Ben Hauten
Carlo Glen Hauten
Lovina Celine Chandra
Harrison Taniago
Jecht Renjell Tjandrawinata

P
L
L
P
P
P
P
P
L
P
L
L
P
P
P

31-May-07
Serpong 24 Oktober 2010
8-Dec-09
21-May-08
Tembilahan 28 Feb 2008
JKt. 13 maret 2011
Surabaya, 18 Maret 2009
Tgr. 26 November 2008
Tgr. 15 Februari 2012
Tgr. 06 Oktober 2008
Tgr. 25 Maret 2012
Tgr. 4 Maret 2011
Tgr. 15 juli 2011
Jkt. 24 April 2012
Tgr. 9 desember 2011

L
P
L
L
P
L
L
L
L
P
L
P
L
P
P
L
L
L
P
P
P
P
L
L
P
L
L

Tgr. 17 September 2011


tgr. 15 Juni 2009
Tgr 25 juli 2011
Tgr. 14 April 2008
tgr. 30 November 2007
Jkt. 12 September 2009
Tgr. 28 desember 2011
Jkt. 8 Maret 2009
Jkt. 26 Maret 2012
Jkt. 20 Mei 2009
Jkt. 26 Juli 2010
Jkt. 26 Oktober 2008
Tgr. 15 November 2008
Tgr. 10 juni 2012
Tgr. 26 November 2008
Tgr. 23 Oktober 2008
Tgr. 22 Oktober 2008
Jkt. 26 November 2008
Serpong 09 Agusutus 2009
Tgr. 26 April 2009
Tgr. 22 Juni 20011
Tgr. 11 November 2008
18-Feb-09
Jakarta 20 Mei 2002
Tgr. 1 september 2008
Tgr. 23 Juni 2008
Tgr. 25 Agustus 2012

61 Marx Declan Tjandrawinata

Tgr. 21 Mei 2008

DATA ANAK SEKOLAH MINGGU BUDDHA VIHARA SIRIPADA KLAS


METTA
No
Nama lengkap
L/P
Tempat Tanggal Lahir
1 Teo Qing Yu
P Singapore 27 April 2006
2 Vesakha Gerald Ingrammul
L Tgr. 1 Juni 2005
3 Vincent Jovanni Sutedja
L Jkt. 23 Maret 2006
4 Gavin Russel Anton
L Jkt. 19 Maret 2007
5 Shanti devi Metta Wijaya
P Tgr. 15 Mei 2006
6 Jeslyn Claren Kuo
P Tgr. 22 November 2006
7 Arwen Taniawan
P Tgr. 27 Februari 2007
8 Silananda Dharma Wijaya
L Tgr. 15 Oktober 2005
DATA ANAK SEKOLAH MINGGU BUDDHA VIHARA SIRIPADA CLASS SMP
No
Nama lengkap
L/P
Tempat Tanggal Lahir
Silananda Dharma
1 Wijaya
L Tgr. 15 Oktober 2005
2 Aurelia Ignacia Gautama
P Tgr. 4 Desember 2003
3 Randy Suwandi
L Tgr. 02 Desember 2004
Gading Serpong 23 Februari
4 Glenn Panna Saputra
L 2005
5 Devi Chandra H
P Rs. Sari Asih.Tgr. 14 Feb 2005
6 Justin Aureill Tjo eng
L Jkt. 4 April 2005
7 Devi Sujata
P Tgr. 29 Januari 2005
8 Jeanes
P Tgr. 13 September 2004
9 Jeanih
P Tgr. 19 Oktober 2005
10 Revan Ferdinand
L Tgr. 14 Juni 2005
11 Billy leonardo
L Putra Dalima 21 Agustus 2004
12 Elsa Amalia Berta
P 30-Sep
13 Justin Msrvelino Taswin
L 25-Dec-04
14 Darrel Gautama
L Tgr. 6 Februari 2005
15 Anantaujas C.A
L Jkt. 8 Mei 2004
16 Bintang Dwi Putra
L Tgr. 10 Feb 2005
Reyner Edmund
17 Kurniawan
L Tgr. 19 Oktober 2005
Silananda Dharma
18 Wijaya
L Jambi, 15 Oktober 2003
19 Shereen Lucia Suliarta
P Tgr. 10 Oktober 2005
20 Davico Bong
L Jkt. 26 November 2013
21 Valenia Ratana
P Tgr. 14 Februari 2005
22 Mikolas Ovan Susanto
L Bekasi. 09 September 2005
23 Devin Chandler
L Tgr. 10 Oktober 2005

Anda mungkin juga menyukai