Nama
NIM
Dosen
Disusun Oleh
: Salman Ansori
: 1322061005
: Dr. Tipri Rose Kartika
STRATEGI HARGA
Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, sehingga persaingan
usaha juga semakin ketat, hal ini disebabkan karena kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kondisi ini mendorong para pelaku bisnis untuk
memproduksi barang atau jasa. Selain dari mendirikaan perusahaan, para
pengusaha juga berkopetensi agar perusahaannya tetap hidup, tumbuh, dan
berkembang. Pernyataan ini tentunya sangat erat kaitanya dengan tujuan
perusahaan. Tujuan perusahaan pada dasarnya untuk mencari laba /
keuntungan yang maksimal dengan memanfaatlkan sumber daya dan
kemampuan yang tersedia, sehingga dalam upaya dalam mencapai satu
tujuan tersebut perusahaan harus memperkenalkan produk yang dihasilkan
kepada konsumen melalui kegiatan pemasaran dengan meningkatkan
promosi, kualitas, distribusi serta pelayanan untuk memberikan kepuasan
pada konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk melangsungkan kelangsungan hidupnya,
berkembang, dan mendapatkan laba. Teknik dan strategi pemasaran adalah
faktor yang sangat penting dalam siklus permulaan. Perusahaan harus
mengidentifikasi kebutuhan konsumen untuk mengetahui informasi pasar
yang ada. Data yang tersedia akan menjadi sumber informasi penting untuk
menyusun strategi yang tepat.
Secara umum, penentuan strategi yang tepat bagi perusahaan yang
dimulai dengan mengenali peluang dan ancaman yang terkandung dalam
lingkungan eksternal serta memahami kekuatan dan kelemahan pada aspek
internal perusahaan. Dengan demikian, perusahaan mampu bersaing dan
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
mobil
yang
ingin
disewa,
bertanya
tentang
harga
per-
sudah pindah tangan (digadaikan). Kasus dalam bisnis rental mobil yang saya
jalani ini bisa dibilang RIP-OFF / HIT AND RUN. Karena bisa dibilang si
pelanggan kami berniat untuk menyewa mobil tapi tidak bertanggung jawab
untuk menyelesaikan pembayaran kontrak sewa mobil rental kepada kami.
Dalam hal ini kami sudah rugi materi dan juga waktu.
Berikut beberapa pemahaman saya kenapa pelanggan melakukan rip-off / hit
and run :
1. Sudah menjadi hobi atau kesenangan, dalam pengertian pemain /
sudah biasa melakukan penggadaian unit rental.
2. Ada hal mendesak lain (bersifat tak terduga) yang harus diprioritaskan.
Rip-off / hit and run ini adalah masalah etika, sudah jelas apabila menyewa
mobil itu harus melunasi pembayaran untuk mobil yang disewa. Bukan hanya
sekedar janji tp pada kenyataannya tidak melakukan pembayaran / transfer.
Pelaku sesungguhnya sedang menunjukkan kualitas moralnya, bahwa dia
orang yang tidak bertanggungjawab.
Ketika kita berhadapan dengan pelanggan yang tidak beretika dan bermoral,
kita bisa memberikan sanksi / hukuman seberat-beratnya kepada pelaku.
Cara mengenali pelanggan yang hobi atau berpotensi melakukan rip-off / hit
and run berdasarkan feeling dan pola-pola tertentu :
Calon pelanggan memang sudah mengetahui situasi dan kondisi para
pekerja di rental mobil
Pelanggan suka membesar-besarkan apa yang dia punya (harta
kekayan / posisi pekerjaan / koneksi)
Melibatkan orang ke-3, dalam pengertian bahwa memanfaatkan orang
dan membayarnya dengan hasil kotor yang dilakukan.
Menyewa mobil dalam kurun waktu yang cukup lama dan meminta
harga murah.
Pelanggan yang berpotensi melakukan rip-off / hit and run memang agak
sulit untuk dideteksi, tetapi kita bisa meminimalisasikan kasus tersebut
dengan cara sebagai berikut :
1. Membuat aturan yang jelas dan tegas; Sounding secara kontinyu
kepada pelanggan tentang aturan-aturan / proseedur yang telah
ditentukan.
2. Tidak cukup membuatnya, kita juga harus menegakkan aturan yang
kita buat sendiri; seperti membuat perjanjian / klausa tentang
penyewaan mobil. Karena perjanjian adalah undang-undang bagi
para pihak yang membuatnya, Wajib untuk ditaati. Apabila pihak
penyewa tidak setuju dengan aturan main di rental kami, maka
pihak penyewa bisa mencari tempeat penyewaan mobil lain.
3. Menetapkan sanksi / hukuman bagi pelaku rip-off / hit and run;
peraturan tanpa adanya sanksi / hukuman bagi pelanggan ibarat
macan ompong. Dalam kasus rip-off / hit and run ini, apabila ada
pelanggan yang melakukannya, otomatis akan saya laporkan ke
pihak yang berwajib dan otomatis akan masuk daftar blacklist.
*Strategi rip-off / hit and run ini harus dihindari, agar setiap perusahaan dapat
bersaing.