Oleh:
BAGUS ZUKHRI FADHOLI
NIM.12210074
Oleh:
BAGUS ZUKHRI FADHOLI
NIM.12210074
Disetujui oleh:
PRAKATA
Dengan mengucap Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya yang
dilimpahkan kepada penulis, sehingga penyusunan pra tugas akhir ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Pra tugas akhir ini merupakan bagian dari persyaratan untuk
memenuhi Mata Kuliah Komposisi di Institut Teknologi Bandung.
Bersama ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian pra tugas akhir ini, yakni disampaikan kepada:
Dr. Ing. Bonar Tua Halomoan Marbun selaku dosen pembimbing, seluruh dosen pada
Program Studi Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung yang membuka
cakrawala berpikir dan semua staf TU yang telah membantu kelancaran studi.
Drs. Amas Suryadi, M.Hum. selaku dosen kelas Mata Kuliah Komposisi.
Orangtua dan saudara yang telah memberikan doa serta dorongan moral.
Mengingat keterbatasan yang ada maka dalam penulisan pra tugas akhir ini masih ada
kekurangan dan ketidaksempurnaan, untuk itu dengan senang hati penulis akan menerima
saran ataupun kritik untuk kesempurnaan pra tugas akhir ini. Semoga pra tugas akhir ini
berguna sebagai referensi bagi berbagai perusahaan service company maupun pihak lain yang
berkepentingan sebagai dasar dalam pengembangan rotating coiled tubing.
Formula dari sebuah kesuksesan adalah kerja keras dan tidak pernah menyerah
SARI
ABSTRACT
The high cost of drilling makes the company continues to develop drilling technology that
can speed up the drilling process effectively and efficiently. One of them is the use of coiled
tubing technology. The utilization of this technology can save significant time because unlike
conventional pipes that needs connecting process between the pipes to reach a certain length
and requires a relatively long time. Coiled tubing pipe is a continuous pipe that is very long.
Because of the length, the only way to keep a pipe is by reel it so called coiled tubing.
One of the shortcoming of coiled tubing technology compared to conventional pipeline is that
the conventional pipe can be rotated from the surface, while coiled tubing only rotates at the
bottom of the pipe assembly. In fact, a whole series of pipe rotation can affect the behavior of
cutting circulation up in annulus.
Therefore, in this pre final project will be discussed the design and analysis of coiled tubing
system that can be rotated from the surface as well as conventional pipe which will then be
referred to as rotating coiled tubing. Thus the results of this research is a new tool called
rotating coiled tubing and is expected later can replace the role of conventional pipe and can
improve the effectiveness and efficiency of drilling significantly.
DAFTAR ISI
PRAKATA...................................................................................................................................i
SARI..........................................................................................................................................ii
ABSTRACT..............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN...........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1
1.2
Perumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3
Batasan Masalah..........................................................................................................1
1.4
1.5
1.6
Metode.........................................................................................................................2
1.7
Sistematika Penyajian..................................................................................................3
2.2
2.3
2.4
2.5
3.2
3.3
4.2
4.3
Analisis Mekanis.......................................................................................................17
5.2
5.3
Solusi Permasalahan..................................................................................................17
Simpulan....................................................................................................................18
6.2
Saran..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19
LAMPIRAN A.........................................................................................................................21
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BHA
BOP
Blow-Out Preventer
CT
Coiled Tubing
CTCP
CTU
DC
Drill Collar
MWD
PDC
PDM
RCT
ROP
Rate of Penetration
RPM
WOB
Weight on Bit
BAB I PENDAHULUAN
Anggapan Dasar
Kecepatan pengeboran ditentukan oleh laju penembusan batuan, kecepatan
putaran pahat atau pipa pengeboran, laju pembersihan serpih pengeboran di dasar
sumur dan berat dari rangkaian pipa.
1.5.2
Hipotesis
a. Jika coiled tubing dapat diputar dari atas, maka dapat meningkatkan putaran
pahat dan membantu proses pengangkatan serpih pengeboran.
b. Penggunaan rotating coiled tubing dapat meningkatkan kecepatan pengeboran
atau laju penembusan batuan.
1.6 Metode
Metode yang dipakai dalam penelitian pra tugas akhir ini adalah melakukan studi literatur
dan mengumpulkan data sementara dari berbagai literatur yang terkait. Data tersebut
2
kemudian diolah dan dijadikan acuan dasar dalam perancangan alat rotating coiled tubing.
Setelah model rancangan selesai dibuat, model akan disimulasikan dan diujicobakan dengan
menggunakan perangkat lunak simulator. Dari hasil simulasi dikumpulkan berbagai data
mekanis dan data material yang dapat digunakan. Kemudian data simulasi akan dianalisa dan
dievaluasi untuk mendapatkan hasil mekanis rotating coiled tubing yang optimum.
1.7 Sistematika Penyajian
Sistematik penyajian yang digunakan dalam penyusunan pra tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN,
Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, anggapan dasar dan hipotesis, metode penelitian dan sistematika penyajian.
BAB II TEORI DASAR,
Menguraikan pengertian, sejarah, komponen dan penerapan coiled tubing pada
operasi pengeboran. Juga diuraikan konsep dari rotating coiled tubing yang akan
dibuat.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN ROTATING COILED TUBING,
Pada bab ini membahas cara melakukan perancangan model miniatur rotating coiled
tubing dengan menggunakan perangkat lunak khusus beserta pemilihan parameter
yang akan dipakai sebagai model.
BAB IV PROSEDUR SIMULASI DAN PENGAMBILAN DATA,
Menguraikan cara melakukan simulasi dan pengambilan data dari model yang telah
dibuat dengan menggunakan software khusus. Simulasi yang dilakukan diantara
simulasi pengujian ketahanan mekanis dan simulasi putaran rotating coiled tubing
pada proses pengeboran.
BAB V ANALISIS DATA SIMULASI,
Pada bab ini berisikan pembahasan dari hasil simulasi pada bab sebelumnya meliputi:
analisis mekanis, analisis parameter pengeboran serta evaluasi dan solusi permasalah.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN,
Pada bab ini berisikan simpulan dari hasil pembahasan dan analisis serta berisikan
optimasi dan saran untuk pemecahan permasalahan ke depannya.
serta batasan pemompaan dan pengaliran. Yang terpenting adalah batasan tekanan dan
tegangan, berhubungan dengan kemungkinan adanya kerusakan permanen. Batasan tekanan
dan tegangan pada CT ditentukan berdasar material pembentuk, yield strength, tensile
strength, diameter dan ketebalan, serta berat nominal CT. Apabila tekanan atau tegangan yang
dikenakan pada CT melebihi nilai minimum yield strength, maka CT akan mengalami
kerusakan permanen akibat deformasi plastik.
Berbagai pertimbangan dalam penggunaan CT meliputi pertimbangan teknis, pertimbangan
mekanis, pertimbangan waktu dan biaya. Secara teknis, CT lebih mudah pengoperasiannya
karena didukung dengan berbagai alat penunjang yang telah dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga aman dalam operasinya, serta adanya peralatan pengontrol/monitor operasi yang
baik. Pertimbangan mekanik didasari pada kemampuan CT dan keunggulan tiap komponen.
Yang terakhir, pertimbangan waktu operasi yang cenderung lebih cepat sehingga
memungkinkan untuk memperkecil biaya operasional.
mempunyai diameter luar 1 inci. Pada pertengahan tahun 1970-an , lebih dari 200 rancangan
asli CT digunakan. Pada akhir 1970-an, beberapa perusahaan manufaktur peralatan baru
(Uni-Flex Inc., Otis Engineering, dan Hydra Rig Inc.) juga mulai memperbarui dan
meningkatkan rancangan injector head.
Teknologi CT juga mengalami perbaikan dan perkembangan yang signifikan selama periode
ini. Hingga akhir 1960-an, layanan CT didominasi oleh tubing dengan ukuran 1 inci dan lebih
kecil dari 1 inci dengan panjang pipa yang relatif pendek. Diameter dan panjang tubing
dibatasi oleh karakteristik mekanik tubing dan proses manufaktur yang ada saat ini.
Operasi CT awalnya mengalami banyak kegagalan karena kualitas yang tidak konsisten dari
tubing dan banyaknya sambungan las diperlukan untuk menghasilkan panjang pipa yang
diinginkan. Namun, pada akhir 1960-an , pipa tubing dilakukan milling sehingga didapat pipa
yang lebih panjang dengan jumlah sambungan las yang lebih sedikit per pipa. Selama periode
tersebut, kualitas dan karakteristik baja juga ditingkatkan. Perubahan dan peningkatan
kualitas CT berkontribusi besar terhadap pertumbuhan kelanjutan dari industri CT.
Saat ini industri CT terus mengembangkan pipa CT yang panjang namun tanpa sambungan
las dengan besar diameter yang bervariasi 1-5 inci. Karakteristik dan ketahanan mekanik CT
juga terus ditingkatkan untuk memenuhi tantangan ada pada penggunaan CT dalam operasi
produksi, operasi pengeboran dan operasi kerja ulang (workover).
Peralatan di atas permukaan yang harus tersedia dalam operasi coiled tubing, meliputi:
1. Tubing Injector Heads
Tubing heads dirancang untuk tiga fungsi dasar, yaitu:
a) Menyediakan atau memberikan daya dorong yang dibutuhkan untuk mendorong
tubing masuk kedalam sumur.
b) Menanggulangi atau mengatasi gesekan dari dinding lubang sumur.
c) Digunakan untuk mengontrol kecepatan masuknya tubing ke dalam sumur dan
kecepatan pada waktu menarik tubing keluar dari sumur serta menahan seluruh
berat rangkaian coiled tubing.
sehingga
diperlukan
tenaga
pada
gripper
block
untuk
Kapasitas (ft)
117
128
148
175000
15000
18000
3. Power Pack
Power pack berfungsi untuk memberikan tenaga hidrolik untuk mengoperasikan dan
mengontrol coiled tubing unit dengan peralatan pengontrol tekanan. Umumnya power
pack terdiri atas diesel engine sebagai penggerak untuk mengatur sistem dan sirkulasi
suplai pompa hidrolik dengan tekanan dan laju aliran yang dikehendaki. Diesel
engine dilengkapi dengan sistem proteksi untuk menjaga kebisingan dalam
pengoperasian. Pressure control valve berfungsi untuk membatasi pengaturan dan
sistem tekanan maksimum pada bagian sirkulasi. Fluida dalam sistem hidrolik dijaga
agar tetap bersih dengan menggunakan filter disetiap bagian.
4. Control Cabin
Adalah suatu ruangan yang merupakan tempat dari control console yang berfungsi
untuk mengontrol pengoperasian dan memonitor komponen coiled tubing unit.
5. Stripper
Berfungsi untuk memberikan tekanan kecil untuk menutup dan mengerakkan coiled
tubing masuk atau keluar dari sumur sehingga tidak terjadi hubungan antara tekanan
sumur dengan tekanan permukaan. Tekanan pada stripper dapat diatur oleh operator
didalam control cabin.
6. BOP (Blow Out Preventer) Stack
Suatu alat yang melindungi coiled tubing dan mengisolasi tekanan dalam lubang
sumur, melindungi pada saat terjadi situasi darurat (misal blow out). Terdapat
beberapa tipe BOP stack:
1. Shear/seal BOP
2. Combi BOP
3. Quad BOP
2.3.2
Peralatan di bawah permukaan yang harus tersedia dalam operasi coiled tubing adalah:
1. Connector
10
c) Meminimalkan distorsi
d) Memberikan stabilitas ketika operasi pengeboran
e) Memberikan tempat untuk aliran fluida.
8. Jars
Suatu alat yang menghasilkan sebuah efek kejut (sentakan) ke atas terhadap pipa di
bawah jars bila terjadi stuck (pipa terjepit).berikut berbagai jenis jars yang dapat
dipakai:
a) Tenaga mekanik
b) Tenaga hidrolik
c) Fluida (imopact drill)
9. Accelerator
Alat ini digunakan bersama-sama dengan jars dalam operasi fishing.
12
Fluida pengeboran ditekankan pada fungsi pembersihan lubang bor, baik pada kondisi
overbalance maupun underbalance.
2. Hidrolika lubang bor
Berhubungan dengan laju pemompaan dan kecepatan di annulus agar fluida mampu
mengangkat serpih pengeboran, serta adanya pressure loss.
3. Kombinasi motor-bit
Berhubungan dengan daya pada motor untuk memutar bit.
Optimasi hal-hal tersebut diatas akan dapat memperbesar laju penetrasi pengeboran. Pada
pengeboran berarah maupun horizontal, yang umumnya adalah pengeboran re-entry,
dilakukan dengan window cutting, pemasangan whipstock assembly dan dilanjutkan dengan
memotong casing pada BHA yang meliputi diamond speed mill, lowspeed motor, DC,
disconnecting sub, flapper valve dan connector. Selanjutnya, pengeboran bagian bawah
berarah dilakukan dengan perencanaan BHA khusus, penambahan peralatan orienting tool
dan MWD sebagai kontrol arah dan mechanical release untuk penanggulangan masalah stuck
pipe. Masalah stuck pipe (lock-up), baik akibat formasi maupun mekanik peralatan
merupakan salah satu masalah yang cukup serius. Oleh karena itu diperlukan perencanaan
BHA yang sesuai dan pemilihan fluida pengeboran untuk pencegahan pengembangan clay,
umumnya dipakai thermally activated mud emulsion (TAME mud).
Pada bagian horizontal, panjang bagian horizontal yang dapat dibor juga tergantung pada
peralatan yang digunakan, dalam hal ini adalah susunan BHAyang digunakan dan fleksibilitas
rangkaian. Semakin baik perencanaan BHA-nya, memungkinkan untuk mencapai bagian
horizontal yang panjang. Dalam perencanaan maupun operasi pengeborannya, umumnya
semakin kecil laju build-up (BUR) maka akan semakin panjang bagian horizontal yang dapat
dibor, dan CT telah mampu melakukan pengeboran tipe ultrashot radius radial system
(URRS), ketika pengeboran konvensional belum mampu melakukannya. Strategi
pembebanan pada bagian horizontal juga sangat diperlukan dengan beban buckling yang
dapat menyebabkan kondisi lock up pada bagian yang belok. Masalah buckling maupun lock
up ini dapat dikurangi dengan menggunakan CT yang berukuran lebih besar atau dengan
mengurangi clearance (ruang) CT dengan dinding lubang bor. CT juga digunakan dalam
pengeboran sidetrack dengan BHA yang biasanya dilengkapi dengan CT orienter.
Operasi squeeze cemeting merupakan proses pendesakan slurry semen melalui lubang
perforasi atau lubang pada casing/liner yang bertujuan untuk memperbaiki penyemenan tahap
pertama. Operasi squeeze cementing dengan CT telah banyak dikembangkan dan dibuktikan
dengan prosedur operasi yang sesuai dan rancangan slurry semen yang baik. Diperlukan
14
rancangan dan pertimbangan kontrol yang lebih tepat dibanding konvensional squeeze
cement. Pengujian di laboratorium dilakukan pada thickening time, fluid loss dan reologi
slurry semen, dan harus dapat disampaikan dengan jelas untuk mewakili kondisi lapangan
yang sebenarnya. Yang perlu diperhatikan dalam CT squeeze cementing adalah tidak adanya
air dan padatan yang mengendap dalam slurry semen. Keberhasilan CT squeeze ditentukan
oleh penempatan dari cement column off-bottom slurry semen yang stabil, sehingga kelebihan
semen kecil dan dapat dipindahkan dengan cepat.
2.5 Konsep Rotating Coiled Tubing
Rotating coiled tubing (RCT) mempunyai komponen dan penampakan yang sebagian besar
sama dengan coiled tubing biasa. Bedanya ada jika coiled tubing hanya berputar pada bagian
BHA saja, RCT berputar pada seluruh rangkaian pipanya dari bawah hingga ujung atas.
Konsep putaran seluruh rangkaian pipa ini dipercaya akan dapat meningkatkan efisiensi dari
pengeboran sebagaimana yang sudah terbukti pada pipa pengeboran konvensional. Namun,
terdapat kendala yaitu mengenai cara untuk memutar seluruh rangkaian pipa coiled tubing,
karena tidak seperti pipa pengeboran konvensional yang mempunyai ujung terbuka di atas,
coiled tubing mempunyai ujung atas yang terikat atau digulung oleh coiled tubing reel
sehingga tidak dapat berputar bebas. Dengan kata lain untuk memutar coiled tubing harus
dengan memutar coiled tubing reel yang berukuran cukup besar di permukaan sehingga perlu
ditinjau bagaiman cara memutar komponen tersebut beserta efektivitas dan efisiensi jika
konsep rotating coiled tubing ini diterapkan.
15
16
17
18
6.1 Simpulan
1. Putaran rotating coiled tubing dapat meningkatkan putaran pahat dan membantu
proses pengangkatan serpih pengeboran atau meningkatkan proses hole cleaning.
2. Pada kondisi tertentu, putaran rotating coiled tubing dapat meningkatkan kecepatan
penembusan batuan (ROP) dengan asumsi pahat yang digunakan sesuai dengan jenis
batuan yang sedang ditembus.
3. Ketahanan mekanik dari rotating coiled tubing tidak berbeda jauh dengan coiled
tubing sehingga efek putaran pada rotating coiled tubing cenderung aman.
4. Efek putaran pada rotating coiled tubing dapat mencegah terjadinya pipa terjepit
(stuck pipe).
6.2 Saran
1. Untuk mencegah terjadinya korosi ketika melakukan pengeboran pada zona korosif
perlu digunakan rotating coiled tubing yang terbuat dari material carbon steel, lowalloy steel atau corrosion-resistant alloy material.
2. Putaran reel drum pada sistem rotating coiled tubing perlu dirancang lebih baik lagi
untuk meningkatkan keamanan bagi pekerja atau personil.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
12. Zheng, Andrew S., dkk. 1999. High-Pressure Coiled-Tubing-String Design. SPE
54480, SPE/ICoTA Coiled Tubing Roundtable, 25-26 May 1999, Houston, Texas.
13. George E. King Consulting Service. 2009. Coiled Tubing Surface Equipment. [pdf].
(http://gekengineering.com/Downloads/Free_Downloads/Coiled_Tubing_Surface_Equip
ment.pdf, diakses tanggal 15 Desember 2013).
14.
15 Desember 2013.
21
LAMPIRAN A
PERALATAN PERMUKAAN COILED TUBING
LAMPIRAN A. PERALATAN PERMUKAAN COILED TUBING
22
23
25