Anda di halaman 1dari 14

11/11/2011

Pengertian
Instrumentasi Industri

Instrument
Adalah alat baik secara langsung maupun
tidak langsung yang digunakan untuk
mengukur dan / atau mengendalikan
process variable
Instrumentasi
Adalah kumpulan elemen-elemen yang
menyusun sistem penegndalian proses.

Alat ukur
Yang di ukur meliputi:
Pressure, temperature, level, flow, humidity, speed,
motion, position, weight, density, conductivity, pH,
light, quality, quantity, dan lainnya.
Alat untuk proses atau yang malakukan pengukuran
meliputi:
Sensors, transducers, transmitters, indikator,
displays, recorders, data loggers, and data
acquisition systems.

Akurasi dan presisi


Akurasi / Ketelitian
Ketepatan alat ukur dalam memberikan
hasil pengukuran
Presisi
Kemampuan sistem pengukuran untuk
menampilkan ulang hasil yang sama

Karakteristik Statis

Akurasi
Presisi
Toleransi
Range (Span)
Linieritas
Hysterisis

Linieritas
Pengukuran yang baik adalah jika input
pengukuran (nilai sesungguhnya)
memberikan hasil keluaran yang
sebanding lurus.

11/11/2011

Hysterisis

Perbedaan hasil keluaran yang


disebabkan oleh kondisi awal
(naik atau turun)

Proses Kontrol

Contoh : Control Valve

Proses (Process)
adalah tatanan peralatan yang mempunyai suatu fungsi tertentu, misalnya
Boiler Plant. Input proses adalah merupakan besaran yang dimanipulasi

KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN


Secara garis besar komponen sistem pengendalian terdiri dari
elemen-elemen pokok seperti :
1.

Sensor (Primary Element)

2.

Transmitter

3.

Controller

4.

Control Valve (Final Element)

5.

Converter / Transducer (I/P, P/I, E/P, P/E)

oleh final control element (Control Valve) agar measurement variable sama
dengan set point. Input proses disebut manipulated variable.
Controlled Variable
adalah besaran atau variable yang dikendalikan, pada diagram kotak disebut
output proses atau process variable.
Uap bertekanan yang keluar dari Boiler adalah merupakan controlled
variable proses.
Manipulated Variable
adalah input dari suatu proses yang dapat dimanipulasi atau diubah-ubah
besarannya agar process variable atau controlled variable besarnya sama
dengan set point.
Pada Boiler input prosesnya adalah air.

Disturbance / Load
adalah besaran lain, selain manipulated variable, yang dapat menyebabkan
berubahnya controlled variable.
Pada Boiler proses adalah perubahan pemakaian uap bertekanan.

Set Point
adalah besaran process variable yang dikehendaki.
Sebuah kontroler akan selalu berusaha menyamakan Controlled Variable
dengan Set Point.

Sensing Element
adalah merupakan bagian paling awal dari suatu sistem pengukuran
(measuring system), bagian ini juga disebut sensor atau primary element.
Sensing element sistem pengukuran temperatur adalah thermocouple.
Transmitter
adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element, dan
mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh Controller.

Error
adalah adalah merupakan selisih antara set point (SP) dengan measured
variable (MV).
Bila SP > MV, maka error akan menjadi positip.
Bila SP < MV, maka error akan menjadi negatip.

Controller
adalah elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap langkah pengen-

Measurement Variable / Measured Variable


adalah sinyal yang keluar dari transmitter yang merupakan cerminan
dari sinyal sistem pengukuran.

dalian, yaitu membandingkan set point dengan measurement variable,


menghitung berapa banyak koreksi yang perlu dilakukan, dan mengeluarkan
sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungan tadi.
Controller mengganti peranan manusia dalam mengendalikan sebuah proses.

11/11/2011

Single Loop Feedback Control

Control Unit
adalah bagian dari controller yang menghitung besarnya koreksi yang
diperlukan. Input control unit adalah error (manipulated variable).
Control unit memiliki transfer function yang tergantung pada jenis
controller. Output control unit adalah hasil penyelesaian matematik
transfer function dengan memasukkan nilai error sebagai input.

Temperature Controller and


Recorder

Final control element

Temperature
Transmitter

adalah merupakan bagian paling akhir dari instrumentasi sistem


pengendalian, yang berfungsi untuk mengubah measurement variable
dengan cara memanipulasi besarnya manipulated variable, berdasar-

kan perintah dari controller.

1.
2.
3.
4.

Alat ukur
Kontroler
Final Control
Proses

Sensing
Bulb
Steam
Pneumatic
Control Valve

1. SENSING ELEMENT

Heat Exchanger

SENSOR TEKANAN

Sensing element (sensor) untuk setiap variabel pengendalian adalah berbeda.


Sebagai contoh adalah :
Pengukuran tekanan

sensor yang digunakan adalah bourdon tube,


bellows, diaphragma.

Pengukuran temperatur

sensor yang digunakan adalah termokopel, air


raksa, RTD, bi-metal, thermo-bulb.

Pengukuran flow
Pengukuran level

sensor yang digunakan adalah orifice, ventury tube.


sensor yang digunakan adalah floater, displacer.

The C-Bourdon is used for ranges from about 15 to 100,000 psig.


Accuracies range from + 0.1 to 5%.
Spiral Elements are used generally in the medium pressure ranges
and available in ranges up to 100,000 psig. Accuracy + 0.5%.
Helical bourdon are used for ranges from 100 to 80,000 psig.
Accuracy + 0.5 to +1 %.
Diaphragm elements is from vacuum service uo to 200 psig. Special
button diaphragm units are available for pressures to 10,000 psig.
Accuracy + 0.5 to 1.25 %.

11/11/2011

Strain Gauges
Strain gauges have been used for pressure
measurement for several years and have proved to be
satisfactory for special application. Accuracies range
from + 0,2% to + 1,0% of span.

SENSOR TEMPERATUR

Konversi Fahrenheit ke Celcius


C= 100 / 180 ( 0 F 32 0 ) atau
C= 5/ 9 ( 0 F 32 0 )

Advantages

in
ra
St
e
ag
G

Vin = 12 V

Vout

R2
R3
Vout = Vin [ ------------ -- ------------ ]
R1 + R2
R3 + RG

1. Small and easy to install


2. Available for wide range of measurement from
vacuum to 200,000 psig
3. Good stability
4. Simple to maintenance
5. No moving parts
6. Fast speed of response
Disadvantages
1. Moderate to high cost
2. Electrical readout necessary
3. Requires constant voltage supply
4. Some problem presented by temperature
variations, temperature compensation usually
necessary.

Konversi dari Celcius ke Fahrenheit


(180/100) 0 C + 32 0 atau
9/5 0 C + 32 0

0 F=

0F =

Konversi Celcius ke Kelvin


0 C = 0 K 273 0
Konversi Fahrenheit ke Rankine
0 F = 0 R + 459,7 0

r =

3/4 ( 2 - 1) (t2 - t1)


h

Dimana :
h = tebal kedua logam
t2 = temperatur operasi
t1 = temperatur awal
1 = koefisien muai logam yang rendah
2 = koefisien muai logam yang tinggi
r = jari-jari kelengkungan

11/11/2011

Flow Sensor
Orifice Plates

The Types Of Orifice


Plates

Junior Orifice Fitting

Concentric and Eccentric


Orifices
Advantages:
1. Low Cost
2. Available in many materials
3. Can be used for a wide range
of pipe sizes
4. Abundant application data
5. Good accuracy if plates are
properly installed
Disadvantages:
1. Relatively high permanent
pressure loss
2. Tends to clogs, reducing its
use in slurry services

a). Paddle
b). Universal

Senior Orifice Fitting

Flow Venturi Tubes and Flow Nozzle

Venturi Tubes

Advantages:
1.
Low permanent pressure loss
2.
Can handled suspended solid
3.
Used for high flow rates
4.
More accurate than orifice and
nozzles
Disadvantages:
1.
High cost
2.
Not normally available in pipe
size below 6 inches

Segmental Orifice
Segmental orifice plates are used essentially for the same services as eccentric orifices, so
their advantages and disadvantages are about the same.

Level Measurement Sensor


Displacer, Floater, etc.

Flow Nozzles
Advantages:
1.
Permanent pressure loss lower
than orifice plate
2.
Good for solids containing fluids
3.
Available in numerous materials
Disadvantages:
1.
Higher cost than orifice plate
2.
Limited to moderate pipe size

Internally Mounted Displacer Units

2. Pneumatic Transmitter

11/11/2011

Pneumatic Relay= Amplifier

15 3 psi

Standard Signal

Gain =
=

4,75 4 psi
16 X

Pneumatic Signal
3 15 psi

Untuk menterjemahkan sinyal pengukuran dari sensing element


menjadi sinyal yang dapat dimengerti oleh controller, dibutuhkan sebuah
unit yang disebut dengan transmitter.
Sinyal yang dikeluarkan oleh transmitter berupa sinyal standar baik
pneumatic maupun electric.
Sinyal pneumatic
Sinyal electric

3 15 psi (0,2 1 kg/cm2).


4 20 mA / 10 50 mA
1 5 Vdc

Pemilihan sinyal pengukuran sangat ditentukan oleh jenis controller


yang akan digunakan.
Jika controller yang akan digunakan dari jenis elektronik, maka sinyal
pengukuran yang dipilih adalah elektrik.
Jika controller yang akan digunakan dari jenis pneumatic, maka sinyal
pengukuran yang dipilih adalah pneumatic.

I/P Converter

Apabila sinyal pengukuran yang dihasilkan oleh transmitter berbeda


dengan sinyal yang dibutuhkan controller, maka diperlukan adanya
peralatan yang dapat mengkonversi sinyal tersebut yang disebut
dengan converter/transducer.
Macam-macam converter antara lain adalah :
Pneumatic to electric (P/I)
Electric to Pneumatic (I/P)
Pneumatic to voltage (P/V)
Voltage to Pneumatic (V/P)

11/11/2011

P / I Converter

CONTROLLER
Controller adalah elemen pengendali yang menggantikan fungsi dari
manusia.
Dalam pengendalian proses, kontroler dilengkapi dengan : aksi kontroler,
mode kontroler.
Aksi kontroler :
Aksi Direct : PV naik output naik.
SP naik output turun.
Aksi Reverse : PV naik output turun.
SP naik output naik.
Mode adalah tata cara kontroler dalam menghasilkan output sebagai
reaksi atas kesalahan e (error) = PV SP (Direct action)
Mode dari kontroler antara lain adalah :
Proportional (P) Mode.
Proportional + Integral (PI) Mode.
Proportional + Integral + Derivative (PID) Mode.

PENGENDALIAN OTOMATIS (AUTO CONTROL)

PENGENDALIAN OLEH MANUSIA (MANUAL CONTROL)

LIC

LT

LCV
Level tangki yang dikehendaki selalu 60% dari ketinggian tangki.
Tugas operator adalah mempertahankan tinggi level di dalam tangki.
Apabila level kurang dari 60%, maka operator akan menambah bukaan valve.
Apabila level melebihi 60%, maka operator akan mengurangi bukaan valve.

Peranan operator digantikan oleh sebuah alat yang disebut Kontroler.


Apabila tinggi level tidak sesuai dengan set point, maka Level Indicator
Controller (LIC) berdasarkan sinyal yang berasal dari Level Transmitter (LT)
akan memerintahkan Level Control Valve (LCV) untuk membuka atau
menutup sehingga tinggi level sesuai dengan yang dikehendaki (set Point).

PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN PROSES

MODE OF CONTROLLER
MENGUKUR -- MEMBANDINGKAN -- MENGHITUNG -- MENGKOREKSI
MENGUKUR

Operator mengamati ketinggian level sebenarnya.


(Process Variable = PV ).

MEMBANDINGKAN

MENGHITUNG

MENGKOREKSI

Variabel Proses dibandingkan dengan Variabel Proses yang


diinginkan (Set Value = SV).
- Perbedaannya disebut sebagai error (e).
Error (e) = Set Value (SV) Process Variable (PV), atau
= Process Variable (PV) Set Value (SV)

Berdasarkan error yang ada, operator akan menentukan arah


perubahan dari control valve (menambah atau mengurangi
pembukaan) dan seberapa besar koreksi yang diperlukan pada
valve.

MODE adalah suatu bentuk action controller yang menghasilkan


output bila ada deviasi akibat perubahan input.
Ada beberapa mode controller, yaitu :
1. On-Off Controller
2. Proportional Controller (P)
3.
4.

Proportional + Integral Controller (PI)


Proportional + Integral + Derivative Controller (PID)

Dilakukan operator dengan jalan mengatur bukaan valve.

11/11/2011

1. ON-OFF CONTROLLER

2.

Controller jenis On-Off mempunyai dua posisi yaitu On Of, dimana bila terjadi
deviasi controller akan membuka atau menutup control valve.
Pada On-Of controller tidak dapat diperoleh hasil pengukuran yang presisi,
untuk mengurangi frequensi buka tutup valve digunakan differential gap.

PROPORTIONAL CONTROLLER

Proportional controller adalah jenis controller yang memberikan


perubahan output sebanding dengan perubahan input tergantung dengan
gain.
MV = Kc . e + b

MV
Open

Close

Dimana : Kc = 100/PB adalah merupakan proportional gain.


PB : persentasi perubahan input yang dapat menghasilkan 100% perubahan output.
e = adalah merupakan error yang nilainya tergantung dari
aksi kontroler.
Direct : e = PV SV ; Reverse : e = SV - PV
b = bias (MV awal), yang fungsinya untuk mempertahankan
output pada saat error = 0.

On-Off Control biasa digunakan untuk :


Control yang tidak begitu presisi
Untuk keperluan safety

Table 1. Proportional Mode


Kc=1

Example 1.:
Control Mode : P
Control Action:
Reverse
Reverse : e = sp - pv
Kc= 1 or Pb = 100%
Kc= 0,5 or Pb = 200%
Kp= 1
Bias = 50%
Solution : See Table 1.

Kc=0,5

PV

SP

m = Kc .
e

M= m + B

PV=Kp.m

50

50

= 0 + 50

= 1 . 50

50

50

=1.0

50

= 50

= 50

50

60

10

= 10

50

= 60

= 60

60

60

=0

50

= 50

= 50

50

60

10

= 10

50

= 60

= 60

60

60

=0

50

= 50

= 50

50

60

10

=5

50

= 55

= 55

55

60

= 2,5

50

= 52,5

= 52,5

52,5

60

7,5

= 3,75

50

= 53,75

= 53,75

53,75

60

6,25

= 3,125

50

= 53,125

= 53,125

53,125

60

6,875

= 3,4375

50

= 53,4375

= 53,4375

--

--

--

--

53,332

3.

PV
PB terlalu besar

--

= 53,333

PROPORTIONAL + INTEGRAL CONTROLLER (PI)

PB terlalu kecil

Integral time adalah waktu yang diperlukan untuk pengulangan error


yang terjadi pada proportional
controller.
1

PB diperkecil

MV = K

TI

e dt

SP

Bila digabung dengan proportional controller persamaan tersebut


menjadi :
MV = K e +

t
PB > offset semakin besar
PB < offset cenderung tidak stabil

1
e dt + b ,
TI

1
= integral time
TI

TI = repeat per minute


Bila TI = 0,5

berarti dalam 1 menit = 2 repeat.

Jadi selama masih ada error aksi integral masih mengulangi hingga error benarbenar nol.

11/11/2011

PV
P Controller

4.

PROPORTIONAL + INTEGRAL + DERIVATIVE (PID)

P+I Controller
P+I+D Controller

Derivative time adalah waktu yang diperlukan bila terjadi error terhadap
fungsi waktu.
MV = K e +

SP

1
de
e dt + TD
+b
TI
dt

Untuk menaikkan set point dibutuhkan waktu untuk mencapai set


pointnya, hal ini perlu direaksi oleh derivative time.
Sifat derivative time mendahului output proportional controller.

Respon derivative action mendahului proportional controller +90O sehingga


diperoleh respon yang cepat dan waktu untuk mencapai kestabilan lebih
Pendek.

CONTROL VALVE
Secara garis besar control valve terdiri dari :
1. Actuator
2. Bonnet
3. Body

Dalam suatu sistem pengendalian secara otomatis, Control Valve merupakan


final control elemen yang mewujudkan signal output dari controller menjadi
suatu gerakan valve membuka atau menutup aliran sehingga dapat
mengembalikan variabel proses ke harga yang telah ditentukan.
Secara umum control valve berfungsi sebagai :

On Off
(solenoid valve).
Variable Control

Safety

: buka tutup aliran


: mengatur besar kecilnya
aliran.
: sebagai pengaman proses.

1. ACTUATOR
Electric Motor actuator

Pneumatic diaphragm actuator

Electro Hydraulic actuator

Pneumatic piston actuator

11/11/2011

Bagian-Bagian Actuator

AKSI ACTUATOR
Direct actuator :
Dimana control signal masuk dari sebelah atas diaphragma, kenaikan
signal akan menggerakkan stem ke bawah / menekan spring.
Reverse actuator :
Dimana control signal masuk dari sebelah bawah diaphragma,
kenaikan signal akan menggerakkan stem keatas. Biasanya spring
berada diatas diaphragma dan akan tertekan.
Actuator yang besar diperlukan untuk control valve yang besar dengan
seated control valve yang besar pula.
Hal ini karena : gaya = air presure x luas diaphragma juga harus
besar.
Pada single seated timbul gaya yang lebih besar daripada double seated,
karena pada single seated tekanan fluida pada plug bekerja searah,
sedangkan pada double seated bekerja dua arah dan saling berlawanan.

Extention Bonnet

Finned Bonnet

Digunakan untuk temperatur tinggi atau rendah


sehingga packing stem terhindar dari temperatur yang
extrim tersebut. TFE adalah standart packing yang
umum digunakan dengan temperatur kerjanya sampai
4500 F (2320 C) tetapi mudah rusak pada temperatur
rendah. Extention bonnet dapat memindahkan packing
box dari bonnet agak jauh untuk mencegah terhadap
temperatur yang terlalu rendah dari proses sehingga
temperatur dari packing berada pada range yang
diinginkan.

Umumnya packing material dibatasi penggunaannya karena temperatur


yang tinggi. Untuk melayani kebutuhan temperatur tinggi digunakan
packing yang tahan temperatur tinggi atau dengan menggunakan
Finnet bonnet seperti pada gambar., yang bertujuan untuk
memperbesar luasan sehingga panas dapat dibuang dengan mudah.

Bellow Seal Bonnet

Packing dan Lubricating

Bonnet ini digunakan bilamana tidak diperbolehkan


ada kebocoran sepanjang yang dapat ditolerir.
Biasanya digunakan bilamana fluid proses adalah
racun, mudah terbakar, mudah menguap, radioaktif,
atau material-material yang mahal. Oleh sebab itu
pemilihan bellow seal bonnet harus benar-benar
diperhatikan dengan hati-hati.

Packing teflon V-ring adalah type yang paling banyak


digunakan sebagai bahan untuk packing karena
mempunyai kemampuan pelumasan sendiri
(selflubricating) dan tidak perlu diberi minyak.
Jenis packing yang perlu diberi pelumas adalah
Graphited asbestos yang diisi dengan solid teflon, semi
metalic packing.

Ball Valve Body

VALVE BODY

Butterfly Valve Body

Globe Valve

Single port valve bodies


Double prt valve bodies
Three way valve bodies
Split valve bodies
Angle valve bodies

Drag Valve Body

10

11/11/2011

AKSI CONTROL VALVE

RATING CONTROL VALVE

Rating valve yang dimaksud disini


adalah kemampuan valve untuk
memberikan aksi yang tepat pada
range dan presure tertentu.

Valve Characteristic

Valve characteristic
menunjukkan antara perubahan
posisi stem yang menyebabkan
terjadinya perubahan posisi
stem yang menyebabkan
terjadinya perubahan flow yang
melewati valve pada beda
tekanan tetap.

Body Design

Range Ability

Range ability dari valve adalah


perbandingan antara maximum dan
minimum flow yang dapat dikontrol,
jadi :
Qmax
Cv max
Rv = --------- = ----------Qmin
Cv min
Range ability menentukan luas
daerah dimana valve dapat bekerja
dengan
baik
sesuai
dengan
keinginan. biasanya data diberikan
oleh pabrik yang membuatnya.

Controllers
These are the devices that do the controlling:
Programmable Logic Controllers (PLCs)
Programmable Automation Controllers (PAC)
Distributed Control Systems (DCS)
Proportional, Integral, Derivative (PID)
Controllers
Supervisory Control and Data Acquisition
(SCADA)
Building Automation Controllers (BAC)
Energy Management Systems (EMS)

Double port globe


Single port globe
Split body
Angle
Diaphragm
Butterfly, 600
Butterfly, 900
Pinch
Vee-ball
Full ball

1. Equal Percentage Characteristic


Digunakan :
- Untuk proses yang cepat.
- Jika range ability tinggi diperlukan.
- Jika sistem dinamis tidak diketahui dengan
baik.
- Pada heat excharger dimana kenaikan yang
lebih besar dalam media pemanasan atau
pendinginan.
2. Quick Opening
Digunakan :
- Untuk on-off control.
- Bila maksimum kapasitas valve diperoleh
dengan cepat.
Linearitas quick opening terjadi + 1/4 bukaan
dari valve shut off.
3. Linear Characteristic
Digunakan :
- Untuk proses yang lambat.
- Bila presure drop dari valve lebih dari 40 % .
- Perubahan proses diakibatkan adanya
perubahan beban.

Typical Rangeability*

50 : 1
50 : 1
30 : 1
30 : 1
5:1
15 : 1
100 : 1
5:1
30 : 1
100 : 1

*Valve

with equal percentage characteristics have greater


rangeabilities than those of other characteristics.

Table Comparison of typical rangeabilities for various body types

Control Elements
These are the devices the controller
operates:
Pneumatic valves, solenoid valves,
rotary valves, motors, switches, relays,
variable frequency drives.

11

11/11/2011

Overview of Process Automation


The process is that portion of an automation
operation which use energy measurable by
some quality such as pressure, temperature,
level, flow, (and many others) to produce
changes in quality or quantity of some material
or energy.
Input
Energy
or
Material

PROCESS
Some Quality or
Quantity
of the
Material or Energy

Example of a Temperature Process


The objective of this process is to maintain a constant water
bath temperature.
Water Bath
Temperature

Desired
Result

Heating Element

Temperature Process Terminology


This is a Temperature Process
The measuring means is the thermometer. (Temperature Indicator- TI)
The process temperature is maintained at a desired point (Set Point SP)

Level Process
The control objective is to maintain a constant liquid level of oil
inside the tank (e.g. 100 gallons +/- 20 gallons). The hand valve is
opened and closed as required to maintain the desired tank level.

Steam (Control Agent) is used to vary the temperature by opening and


closing the control valve (Final Control Element)

Oil Stock

Water Bath
Temperature

Level Indicator

Oil Feed to
next
process

Heating Element

Terminology used to describe the process

PROCESS: Level
CONTROLLED VARIABLE: Head pressure at bottom of tank
CONTROL POINT: The level of oil in the tank (Set Point = 100 gallons)
MEASURING MEANS: Level Indicator (Head Pressure)
CONTROL AGENT: Volume of oil stock
MANIPULATED VARIABLE: Flow rate of oil (gpm)

Basic Model of a Process


The process is maintained at the desired point (SP)
by changing the FCE based on the value of the PV

Control
Agent

FINAL
CONTROL
ELELMENT
(valve)

Manipulated
Variable

Controlled
Variable
PROCESS

Oil Stock
Actuating
Input

Level Indicator

Oil Feed to
next
process

Desired
Result

(Temperature,
pressure, level, flow)

pH, conductivity, humidity,


density, consistency, etc.

Measuring
Means

(transmitter)

Process Variable (PV)

Process equilibrium (balance) is when the input energy


maintains the output at a constant desired point.

12

11/11/2011

Basic Model of a Process


The measuring means provides the standardized signal
that represents the condition of the process, i.e. is the
process at the desired point?
FINAL
CONTROL
ELELMENT

Manipulated
Variable

Mechanical Floats
Guided Wave
Weight (load cell)
Ultrasonic
Differential Pressure

Controlled
Variable
PROCESS

Desired
Result

(Temperature,
pressure, level, flow)

(valve)

pH, conductivity, humidity,


density, consistency, etc.

Actuating
Input

Actuating
Input

Controlled
Variable
PROCESS

pH, conductivity, humidity,


density, consistency, etc.


 





    

 
 
 !

Thermocouples
RTDs / Thermistors
Filled Systems
Bi-metallic

Closed loop or feedback control provides a corrective action based


on the deviation between the PV and the SP

Control
Agent

Manipulated
Variable

FINAL
CONTROL
ELELMENT

Controlled
Variable
PROCESS

pH, conductivity,
humidity, density,
consistency, etc.

Measuring
Means

Automatic

Desired
Result

(Temperature,
pressure, level, flow)

(valve)

Desired
Result

(Temperature,
pressure, level, flow)

0 5V

Temperature Transmitter

Closed Loop Control

Open loop (or manual control) is used when


very little change occurs in the Process
Variable (PV)

(valve)

Voltage

Density

Open Loop Control

Control
Agent

Differential Pressure
Cell

Head meters
(orifice, venturi)
Coriolis, velocity,
Mass,

Humidity

Measuring
Means

(transmitter)

Current
4 20 mA
0 20 mA
10 50 mA

Level Transmitter

Flow Transmitter

pH

Speed

Manipulated
Variable

Pressure Transmitter

Temperature

Process Variable (PV)

FINAL
CONTROL
ELELMENT

Pneumatic
3-15 PSI
Electrical

Level

Flow

Control
Agent

Transmitters

Strain gauge
Piezo-electric
Capacitance
Bourdon Tube

Pressure

Measuring
Means

(transmitter)

Manual

(transmitter)

Process Variable (PV)


Controller Output

Controller Input (PV)


(3-15psi, 4-20mA etc)

(3-15 psi, 4-20mA etc)

Corrective action is provided by manual feedback

SP

Controlling Means
Controllers provide the required control
action to position the FCE at a point
necessary to maintain the PV at the
desired SP.
PID (single loop feedback controller)
DCS (distributed controllers)
PLC (programmable logic controllers)

CONTROLLING
MEANS

Single Loop Feedback Control


The TT provides the signal (PV) that represents the condition of the
process being controlled. The TIC compares the PV to the SP and opens
and closes the FCE to maintain the process at equilibrium.
Temperature Controller and
Recorder

2
Temperature
Transmitter

1.
2.

Sensing
Bulb
Steam
Pneumatic
Control Valve

3.
4.

Measuring
Means
Controlling
Means
Final Control
Element
Temperature
Process

Heat Exchanger

13

11/11/2011

Summary
Process automation makes use of instrumentation to
maintain the process at some desired condition.
Common instrumentation used in a process loop are the
measuring means (usually transmitters), the controlling
means (usually a PID controller), and the Final Control
Element (usually some type of valve)
The measuring means provides the feedback signal (PV)
used in the process loop. The controlling means
operates the FCE based on the difference between the
PV and the SP.
Process equilibrium is maintained when the difference
between the PV and SP is zero or constant (offset?)

NEXT?
What are
What is PID?
transmitters?

What are P&ID


symbols?

What types
of FCE are
there?

What am I
doing here?

What is a?
How do I
measure?
Pressure
Level
Temperature
Flow

How do I
tune a loop?

Check out
FIC
TT

What is
Integral
action?

LRC
PRV

Should I use
a 3-15 psi or
4-20 mA
valve?

14

Anda mungkin juga menyukai