Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIARE DI POLI MTBS PUSKESMAS GARUDA BANDUNG

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
SITI JULAEHA
NURUL KHAIRA
AMARTIWI
SOCHIBAH
ADRIAN NUR PRAYOGA
SHELLA FEBRITA
IFAN HERAWAN
NISA IKATANIA
PUJI NURFAUZIATUL
PUTRI FATMA
RESTU PRATAMA W
SISCA PERTIWI
SITI HERLINA
WIWI KARLINA

220112140094
220112140018
220112140020
220112140095
220112140047
220112140058
220112140006
220112140090
220112140019
220112140016
220112140057
220112140021
220112140064
220112140046

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROFESI KEPERAWATAN ANAK ANGKATAN XXVIII
BANDUNG
2015

LATAR BELAKANG
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang. Di
Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak balita.
Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun2009 menunjukkan 116 anak usia 1-3
tahun menderita diare cair akut sebesar 66,38%, diare disertai lendir dan darah sebanyak
33,62% dimana penderita diare laki-laki 61,21% dan perempuan 38,79%. Menurut WHO,
diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas
(2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita.
Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa dipungkiri bahwa diare masih menjadi permasalahan
dalam masyarakat khususnya keluarga di Indonesia hingga terkadang diare dianggap sebagai
hal yang sepele. Padahal kalau tidak ditangani dengan cepat dan tepat diare akan mengancam
nyawa bagi penderitanya.
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang dikonsumsi serta
gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab diare. Keluarga sebagai
unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting dalam menanggulangi penyakit
diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena diare maka dari keluargalah
yang harus memberikan pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare ini
dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai diare dan juga
cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan informasi
kepada masyarakat, khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat menambah
pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare sehingga keluarga mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare di keluarga.

SATUAN ACARA PENGAJARAN


Materi / Topik

: Diare

Sasaran

: Orang Tua anak yang berobat di puskesmas garuda

Hari / Tanggal

: Rabu, 04 February 2015

Waktu

: Pukul 08.30 WIB 09.15 WIB


1 X Pertemuan (45 menit)

Tempat

: Puskesmas garuda

Pemateri

: Kelompok I Bagian Keperawatan Anak


Program Profesi Ners Angkatan XXVIII
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran

TUJUAN INSTITUSIONAL
Meningkatkan tingkat dan derajat kesehatan anak usia 5 tahun di lingkungan Poli MTBS
Puskesmas Garuda Bandung
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan ini, peserta didik mengetahui dan mampu memahami dan
melakukan pencegahan dan penatalaksanaan diare pada anak.
ANALISIS TUGAS
Know :
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Gejala diare
4. Akibat diare
5. Upaya pencegahan diare
6. Upaya penatalaksanaan diare
Do
1. Mendeteksi gejala diare sedini mungkin
2. Melakukan upaya-upaya pencegahan diare
3. Melakukan upaya- upaya penatalaksanaan diare sedini mungkin

Show
1. Menyadari pentingnya upaya pencegahan diare
2. Menyadari pentingnya penatalaksanaan awal terhadap diare
3. Menyadari bahaya diare
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti satu kali pertemuan, peserta didik mampu:
1. Menyebutkan pengertian diare
2. Memahami dan menyebutkan penyebab diare
3. Memahami dan menyebutkan gejala
4. Memahami dan menyebutkan akibat diare
5. Melakukan upaya pencegahan diare
6. Melakukan upaya penatalaksanaan diare
POKOK BAHASAN
Diare
SUB POKOK BAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Definisi diare
Penyebab diare
Gejala diare
Akibat diare
Pencegahan diare
Penatalaksanaan diare

MATERI PENGAJARAN
(dilampirkan)
ALOKASI WAKTU
a. Apersepsi/ set

: 7 menit

b. Penjelasan/ uraian materi

: 25 menit

c. Rangkuman kecil (mini closure)

: 7 menit

d. Rangkuman akhir/ penutup (closure)

: 6 menit

STRATEGI INSTRUKSIONAL
a.

Menjelaskan materi- materi penyuluhan

b.

Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta didik

c.

Memberikan kesempatan bertanya pada peserta didik

d.

Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik

e.

Melakukan Evaluasi terhadap materi yg telah diberikan

KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap

Pra

Kegiatan Pendidik

Kegiatan
Pembukaan

Menyiapkan sarana dan


perlengkapan.
Set ruangan.
Menyiapkan diri untuk
kegiatan penyuluhan.

Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri
Menjelaskan
tujuan

umum
Kontrak waktu
Mengkondisikan

Kegiatan
Peserta Didik
Orang
tua
anak
mempersiapkan
diri
untuk
mengikuti kegiatan
penyuluhan.

Menyimak

Metode

Ceramah

dan
mendengarkan
dengan baik.

Media

Durasi

Peralatan
yang harus
tersedia
:
syal,
mic,
sound
system,
kolektor/ter
minal
Mic, sound
system

5 menit

Flip chart

15 menit

Leaflet

15 menit

5 menit

pasien dan keluarga

Uraian
Materi

untuk berkonsentrasi
Apersepsi
dengan
audience
Definisi
diare,

Menyimak

Ceramah
Tanya
Jawab

dan
mendengarkan

Gejala
diare,
dengan baik.
akibat diare
Menyimak dan
mendengarkan

Pencegahan diare,
dengan baik.
penatalaksanaan diare
Menyimak dan
mendengarkan
dengan baik.
Review/M Memberikan penguatan Menyimak dan
engulas
dari
materi
yang
mendengarkan
penyebab diare

Review

kembali

Clossure/
Penutup

disampaikan

dengan baik.

Menutup
pertemuan
dan memberikan salam
penutup.

Menjawab salam
penutup.

VARIASI MEDIA PENGAJARAN


a.

Leaflet

b.

Flip chart

METODE INSTRUKSIONAL
a.

Ceramah

b.

Tanya jawab

EVALUASI :
Pertanyaan secara lisan
a.
Apa pengertian diare ?
b.
Sebutkan 3 penyebab diare !
c.
Sebukan tanda dan gejala diare!

Lampiran Materi

Dis
kusi

5 menit

DIARE PADA ANAK


1. Pengertian
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3
kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah dan
lendir. (Mansjoer Arief dkk, 1999)
Diare adalah suatu keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4 x pada
bayi dan lebih dari 3 x pada anak-anak dengan konsistensi encer, dapat berwarana hijau
atau bercampur lendir dan darah atau lendir saja.
2. Penyebab Diare
a. Infeksi oleh virus, bakteri, parasit.
a. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
b. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau
protein.
c. Sistem kekebalan tubuh menurun.
d. Psikologis : rasa takut dan stress
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare.
a. Gangguan asmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
mengakibatkan tekanan asmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan
akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul diare.
b. Gangguan sekresi
Akibat adanya rangsangan toksin pada dinding uterus sehingga akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul
diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
c. Gangguan motilitas usus
Hiperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Bila peristaltik menurun akan
menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan, sehingga timbul diare juga.
3. Tanda dan Gejala Diare
Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja encer dengan frekuensi 4 x sehari atau
lebih yang kadang disertai :
a. muntah
b. badan lesu

c. panas
d. tidak nafsu makan
e. darah dan atau lendir dalam kotoran
Akibat lanjut dari diare
a. Tanpa dehidrasi, tanda-tanda :
- anak tetap aktif
- rasa haus tidak meningkat
- kelopak mata tidak cekung
- BAK sering
b. Dehidrasi ringan-sedang, tanda-tanda :
- anak gelisah
- rasa haus meningkat
- kelopak mata cekung
- BAK mulai berkurang
c. Dehidrasi berat, tanda-tanda :
- anak lemas atau tidak sadar
- tidak mampu minum
- kelopak mata sangat cekung
- turgor kulit buruk
4. Cara Penanganan Diare
a. Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari makanan yg
berminyak, pedas,mengandung gas, (ibu harus lebih memperhatikan dan menjaga
pola makan)
b. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit, tetap
minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang sebanyak
250cc dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam.
c. Anak diberikan cairan lebih dari biasanya
d. Anak tidak boleh dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran
karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare, hindari
buah-buahan kecuali pisang dan apel karea mengandung kaolin, pektin, kalium yang
berfungsi untuk memadatkan tinja serta menyerap racun.
e. Beri cairan oralit dengan cara memasukkan bubuk oralit kemasan kecil ke dalam air
matang satu gelas belimbing atau bubuk oralit kemasan besar ke dalam air matang
satu liter atau lima gelas belimbing.jangan lupa mencuci tangan sebelum membuat
larutan oralit anak diberikan cairan lebih dari biasanya

f. Bila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
5. Cara Mencegah Diare.
Cara untuk mencegah diare antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan
b. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan
makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
c. Mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada anak
d. Berikan imunisasi lengkap pada anak
e. Khususnya pada ibu yg bekerja/setelah bepergian, sebelum memberikan ASI Pada
f.
g.
h.
i.

anak alangkah baiknya payudara dibersihkan terdahulu dan ASI dibuang sedikit.
BAB pada tempatnya.
Jangan makan di sembarang tempat.
Menggunakan air matang untuk minum.
Memperkuat daya tahan tubuh : ASI minimal 2 tahun pertama, meningkatkan status

gizi, dan imunisasi.


j. Meletakkan makanan di tempat tertutup
k. Menjaga kebersihan lingkungan : Rumah, saluran air, sampah di buang pada
tempatnya dan ditutup

Anda mungkin juga menyukai