TINJAUAN PUSTAKA
Usia
Kesehatan secara menyeluruh
Status menopause
Dimensi tumor
Tahapan tumor dan seberapa luas penyebarannya
Stadium tumor dan keganasannya
Status reseptor homon tumor
Penyebaran tumor telah mencapai simpul limfe atau belum (Barbara, 2006).
Klasifikasi
Tipe mastektomi secara umum dapat dikelompokan dalam tiga kategori,
yaitu:
1. Mastektomi radikal yaitu pengangkatan seluruh payudara kulit otot pektoralis
mayor dan minor, nodus limfe ketiak, kadang-kadang nodus limfe mammary
internal atau supraklavikular.
2. Mastektomi total (sederhana) yaitu mengangkat semua jaringan payudara tetapi
kebanyakan nodus limfe dan otot dada tetap utuh.
3. Prosedur terbatas (Lumpektomi) yaitu hanya dapat beberapa jaringan sekitanya
diangkat (Barbara, 2006).
Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut & Pressman, 1992):
1. Simple Mastectomy (Total Mastektomy): pada prosedur operasi ini, keseluruhan
jaringan payudara diangkat, tapi kelenjar getah bening yang berada di bawah
ketiak (axillary lymph nodes) tidak diangkat. Kadang-kadang sentinel lymph node,
yaitu kelenjar getah bening utama, yang lags berhubungan dengan payudara,
diangkat juga. Untuk mengidentifikasi sentinel lymp node ahli bedah akan
menyuntikkan suatu cairan dan / atau radioactive tracer kedalam area sekitar
puting payudara. Cairan atau tracer tadi akan mengalir ketitik-titik kelenjar getah
bening, yang pertama akan sampai ke sentinel lymp node. Ahli bedah akan
menemukan titik-titik pada KGB (kelenjar Getah Bening) yang warnanya berbeda
(apabila digunakan cairan) atau pancaran radiasi (bila menggunakan tracer). Cara
ini biasanya mempunyai resiko rendah akan terjadinya lymphedema
10
2.
3.
4.
5.
6.
Nekrosis flap
Seroma
Edema lengan
Kekakuan sendi
Bahu kontraktur (Barbara, 2006).
11
Keluhan Utama
Merasakan nyeri, sulit tidur dan sering terbangun karena nyeri, dan tidak
nafsu makan.
12
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
1). Suhu badan
: Kadang-kadang demam
2). Denyut nadi
: Meningkat
3). Pernapasan
: Meningkat
4). Tekanan darah
: Menurun
5. Pengkajian 11 Fungsional Gordon :
1) Pola persepsi kesehatan manajemen kesehatan
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang
dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Bagaimana pandangan klien
tentang penyakitnya setelah pembedahan? Apakah klien merasa lebih baik setelah
pembedahan?
2) Pola nutrisi metabolik
Untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien
setelah operasi, maka klien perlu dianjurkan:
a. Makan makanan bergizi
b. Konsumsi makanan (lauk pauk) berprotein tinggi, seperti : daging, telur, ayam,
ikan.
c. Minum sedikitnya 8-10 gelas sehari
Namun pasien tidak mau makan telur atau ikan karena takut lukanya
gatal dan lama sembuh. Maka perawat perlu memberitahukan kepada klien
tentang pentingnya konsumsi protein seperti telur dan ikan untuk penyembuhan
luka pasca operasi.
3) Pola eliminasi
Kontrol eliminasi urin klien pasca operasi, baik warna, bau, frekuensi.
Lihat apakah klien kesulitan dalam BAB maupun BAK. Perawat juga harus
memperhatikan pemakaian drain redonm. Drain rendom harus tetap vakum dan
diukur jumlah cairan yang tertampung dalam botol drain tiap pagi, bila drain
buntu, misalnya terjadi bekuan darah, bilain drain dengan PZ 5-10 cc supaya tetap
lancar. Pada mastektomi radikal atau radikal modifikasi, drain umumnya dicabut
setelah jumlah cairan dalam 24 jam tidak melebihi 20-30 cc, pada eksisi tumor
mamma tidak melebihi 5 cc.
4) Pola aktivas latihan
13
14
S:
15
S:
36,6 oC).
Intervensi :
1) Kaji karakteristik luka klien, liat apakah ada tanda-tanda infeksi
R/ untuk mengetahui besar luka dan melihat apakah ada tanda-tanda infeksi.
2) Kaji tanda-tanda vital klien.
R/ Untuk mengetahui keadaan umum klien.
3) Lakukan tindakan perawatan luka dengan prinsif steril.
R/ untuk menghindari terkontaminasinya luka.
4) Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan, terutama di daerah sekitar luka.
R/ untuk menghindari terkontaminasinya luka.
5) Kolaborasi pemberian obat.
R/ untuk meningkatkan kesehatan klien dan mengatasi infeksi.
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis ,dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang terpajan / mengingat, salah interpretasi / informasi.
Tujuan : Setelah diberikan pendidikan kesehatan 1x7 jam diharapkan pengetahuan
klien/keluarga tentang penyakit bertambah.
Kriteria Hasil :
1. Klien Mengerti/paham tentang penyakitnya.
Intervensi :
1) Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit yang diderita klien.
R/ Untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang penyakit yang dideritanya.
2) Sediakan informasi sesuai dengan kondisi pasien.
R/ Untuk mempermudah klien dan keluarga memahami penjelasan yang
diberikan.
3) Diskusikan perubahan gaya hidup yang dibutuhkan.
R/ Untuk mencegah komplikasi lebih lanjut atau kontrol dari proses penyakit.
4) Diskusikan pilihan terapi/pengobatan.
R/ Untuk memberikan terapi/pengobatan terbaik menurut keinginan klien dan
keluarga
2.2.4. Implementasi Keperawatan
Dalam tahap pelaksanaan secara garis besar tindakan yang dilakukan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, karena adanya kerjasama yang baik
antara perawat, tenaga kesehatan lainnya dan keluarga namun penyusun masih
sedikit mengalami hambatan dalam melakukan tindakan keperawatan dikarenakan
pada saat melakukan perawatan luka dan ingin mengganti perban elastis yang
kelihatan kotor, ada beberapa alat-alat yang tidak tersedia sehingga mengharuskan
untuk membelinya demi kelengkapa alat yang kurang (Donges Marilynn, E.
1993).
2.2.5. Evaluasi
16