BHN Pengisi Saluran Akar
BHN Pengisi Saluran Akar
PENDAHULUAN
Pengisian saluran akar adalah tahapan yang dilakukan setelah preparasi
saluran akar untuk menutup seluruh sistem saluran akar secara hermetis hingga
kedap cairan (tight fluid seal).
Syarat untuk melakukan pengisian saluran akar
1)
2)
3)
4)
5)
Tujuan pengisian saluran akar yaitu untuk mencegah masuknya cairan maupun
kuman dari jaringan periapikal kedalam saluran akar agar tidak terjadi infeksi ulang.
Bahan pengisi saluran akar utama biasanya bahan padat atau semi padat (pasta
atau bentuk padat yang dilunakkan) dan disertai dengan semen saluran akar
(sealer).
2. Bahan padat :
Gutta-percha / gutta-point
Ag-point / silver-point
2.1 Gutta-percha / gutta-point
Gambar
gutta
percha
(http://www.sybronendo.com/index/sybronendo-fill-gutta-percha-02,
point
20
November 2013)
Keuntungan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Bersifat plastis
Larut dalam kloroform / ekaliptol.
Dapat beradaptasi dengan baik terhadap dinding saluran akar
Manipulasinya sederhana
Dapat dikeluarkan dari saluran akar bila diperlukan
Toksisitasnya rendah.
Kekurangan
1) Sulit untuk saluran akar yang sempit dan bengkok
2) Penyimpanan yang tidak baik / terlalu lama akan mudah patah.
2.2 Ag-point
Merupakan bahan pengisi yang padat
Indikasi :
1)
2)
3)
4)
Kontra-indikasi
1)
2)
3)
4)
Kebaikan :
1)
2)
3)
4)
Kekurangan :
1)
2)
3)
4)
5)
Semen Grossman
Tubli seal Kerr
Semen Wachs
Sealapex (semen kalsium hidroksida)
AH 26 (resin epoksi)
Diaket (resin polivinil/poliketon)
Syarat :
1) Memberikan hasil penutupan yang baik bila mengeras
2) Adaptasi yang baik terhadap dinding saluran akar maupun bahan
pengisi utama
3) Radiopak
4) Tidak menyebabkan perubahan warna
5) Stabil
6) Mudah dicampur dan dimasukkan ke dalam saluran akar
7) Mudah dikeluarkan
8) Tidak mudah larut dalam cairan jaringan
9) Bakterisidal
10) Tidak iritasi
11) Lambat pengerasannya
2.3.1 Amalgam
Keuntungan
1) Merupakan bahan yang plastis
2) Mempunyai adaptasi yang baik
Single cone
Kondensasi
Kloropercha / eucapercha
Kompaksi
Termoplastis
Dengan cara yang sama dimasukkan guttap point tambahan (lebih kecil dari
spreader) hingga seluruh saluran akar terisi sempurna.
Teknik kondensasi vertikal :
Saluran akar diulasi semen dan guttap point utama dimasukkan sesuai dengan
panjang preparasi, kemudian guttap point dipanaskan ditekan dengan plugger ke
arah vertikal ke bawah. Dengan cara yang sama Gutt ap percha tambahan (dibuat
seperti bola) dimasukkan dan ditekan hingga seluruh saluran akar terisi
sempurna.
3.1.3 Teknik kloropercha / eucapercha
Teknik ini dilakukan dengan melunakkan ujung guttap point utama dengan kloroform
atau eucalyptol dan dimasukkan ke dalam saluran akar hingga guttap point akan
berubah bentuk sesuai dengan saluran akarnya terutama daerah apikal. Kon
dikeluarkan lagi untuk menguapkan bahan pelarutnya. Setelah saluran akar diulasi
semen guttap point dimasukkan ke dalam saluran aka r dan ditekan hingga seluruh
saluran akar terisi sempurna.
3.1.4 Teknik Termokompaksi
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat McSpadden Compactor atau E ngine
Plugger yaitu alat yang mirip file tipe H (Hedstrom). Akibat putaran dan gesekan
dengan dinding saluran akar mampu melunakkan guttap point dan mendorong ke
arah apikal
3.1.5 Teknik termoplastis
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat Ultrafil atau Obtura, yaitu alat yang
bentuknya mirip pistol dan mampu melunakkan guttap point serta mendorong ke
dalam sakuran akar ke arah apikal
3.2 Teknik Pengisian Ag Point :
1)
2)
3)
4)
Grossman
Sommer
Nichols / sectional
Ag-Tip
3.2.1. Grossman
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Asepsis
Memilih Ag-point
Trial foto : sesuai dengan panjang kerja
Ag-point dipotong sebatas orifice
Saluran akar dikeringkan dan diulas pasta
Ag-point disterilkan, diulas pasta dan dimasukkan ke dalam
saluran akar
7) dengan tang Stieglietz forcep.
8) Basis dengan semen
9) Foto pengisian
3.2.2 Sommer
1)
2)
3)
4)
5)
Asepsis
Memilih Ag-point
Trial foto : sesuai dengan panjang kerja
Saluran akar dikeringkan dan diulas pasta
Ag-point disterilkan, diulas pasta dan dimasukkan ke dalam saluran
6)
7)
8)
9)
akar.
Sekitar orifice diberi gutta-percha
Basis dengan semen
Ag-point dipotong pada bidang oklusal
Foto pengisian
3)
4)
5)
6)
akar.
7) Luksasi Ag-point agar terpotong pada daerah guratan.
8) Saluran akar diberi paper-point dan ditutup sementara
9) Foto pengisian
3.2.4 Ag-Tip
1)
2)
3)
4)
5)
Asepsis
Memilih Ag-point
Trial foto : sesuai dengan panjang kerja
Saluran akar dikeringkan dan diulas pasta
Ag-point disterilkan, diulas pasta dan dimasukkan ke dalam
6)
7)
8)
9)
saluran akar
dengan aplikator.
Aplikator diputar
Saluran akar diberi paper-point dan ditutup sementara
Foto pengisian
apeks, dibuat preparasi kavitas pada daerah apeks dan ditumpat dengan amalgam
melalui apikal.
4. Evaluasi pasca pengisian dilakukan dengan menggunakan ro photo
1. Bahan pengisi masuk ke periapikal (Overfilling atau over extension)
2. Kegagalan mendapatkan kepadatan apikal ( Underfilling)
3. Ro-photo tampak bagian yang kosong
Daftar pustaka
1. Grossman, l.i., oliet, s. & del rio, c. e. 1988. Endodontic practice. 11 th ed. Lea and
febiger. 263-285.
2. Harty, f.j. 1995. (penerjemah. L. Yuwono) endodonti klinis. Cetakan ke 3.
Penerbit hipokrates. 184-194. Ingle, j.i. & bakland, l.k. 1994. Endodontics. 4th ed.
Philadelphia. Lea and febiger. 228-251.
3. Walton, r.e. & torabinejad, m.1998. (penerjemah. N. Sumawinata) prinsip dan
praktek ilmu endodonsi. Cetakan ke i. Jakarta. Penerbit buku kedokteran egc.
305.hal 315 - 337