Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH FISIKA

NAMA

: DWI AYU SEPTYANI

KELAS

: XII IPA 3

NO. ABSEN

: 06

SMA NEGERI 1 TAMAN


2013/2014
Perkembangan Model Atom

Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika


suatu benda dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat
akan didapat bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh
Democritus disebut atom. Istilah atom berasal dari bahasa yunani a yang
artinya tidak, sedangkan tomos yang artinya dibagi. Jadi, atom artinya
tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian disempurnakan menjadi,
atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi
namun namun masih memiliki sifat kimia dan sifat fisika benda asalnya.
Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan
massa atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom
(menunjukkan jumlah elektron atau proton). Proton bermuatan positif,
neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron bermuatan negatif. Massa
proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. Atom-atom yang
memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atomatom yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda
dinamakan isobar, atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang sama
dinamakan isoton.

Macam-macam Model Atom


1. TEORI ATOM DEMOKRITUS

SEJARAH HIDUP
Demokritus dilahirkan di Yunani tepatnya di Abdera yaitu di kota besar yang
terkemuka di pantai utara dari

Laut Aegean. Beliau lahir sekitar 460 SM dan

meninggal sekitar 370 SM. Ia meninggal pada usia lebih dari seratus tahun,
sehingga ia lebih muda 40 tahun daripada Anaxagoras dan 10 tahun lebih muda
dari Socrates. Selama karier Democritus menulis banyak buku. Bapaknya adalah
dari suatu keluarga terpandang. Menurut Diogenes Laertius, Demokritus diperintah
oleh tiga raja dari Timur di dalam ilmu perbintangan dan ilmu agama. Setelah
kematian Bapaknya ia menempuh perjalanan mencari-cari kebijaksanaan, dan
mengabdikan sebagian warisan ayahnya. Ia dikatakan sudah mengunjungi Mesir,
Etiopia, Persia, dan India. Selama beberapa bagian dari hidupnya beliau diajar oleh
Leucippus.
Setelah beberapa tahun keliling, Democritus kembali ke Abdera. Democritus
telah biasanya dikenal sebagai Ahli filsafat yang tertawa, tentang masa mudanya
ia pernah berguru kepada seorang ilmuwan yang berasal dari Chaldea. Pada saat
Demokritus pulang dari perjalanannya beliau hidup dalam kemiskinan. Tetapi
dirinya bahkan sahabat-sahabatnya merasa bangga dengan hasil karyanya yang
bertitel World Order. Beliau menulis sebuah buku yang berjudul Lasser World Order.
Masa tuanya dihabiskan untuk menulis dan mengajar. Kadang-kadang ada yang
menyebut bahwa Demokritus mendirikan semacam perguruan di Abdera seperti
yang dilakukan Phytagoras di Croton. Orang terkenal yang pernah berguru

kepadanya antara lain Hippocrates, Protagoras dan Metrodoros. beliau juga dikenal
sebagai seorang filsuf yunani sebelum masa Sokrates.
Demokritus, filsuf Yunani pra-Sokrates (450-370 SM), adalah salah seorang
filsuf minor di kebudayaan Barat. Beliau adalah orang yang pertama mengerjakan
ilmu biologi dan merupakan salah satu penemu teori atom. Akan tetapi, konsepkonsepnya tentang evolusi alam semesta, binatang, tanaman, dan kebudayaan
manusia, terabaikan karena terimbas kegemilangan dogma-dogma Plato dan
Aristoteles yang mempengaruhi penilaian absolut dalam politik dan agama.
Demokritus
kesenangan

adalah
dan

salah

seorang

kebebasan

demokrat

individu.

Beliau

yang

menekankan

pentingnya

juga

menekankan

pentingnya

tanggung-jawab individu untuk memberikan kontribusi kreatif terhadap masyarakat.


Kunci menuju hidup yang baik, menurut ajaran demokritus adalah mencegah rasa
takut mati yang menghasilkan sebuah kebiasaan pesimis sehingga menghancurkan
kesenangan. "Untuk melakukan ini," katanya, "kita harus mengembangbiakkan
euthymia. Kata euthymia mengacu pada "keceriaan".
Demokritus yang kerjanya ketawa melulu, pernah dikirimkan ke filsuf terkenal
lain yaitu Hipokrates untuk diperiksa karena disangka gila. Tetapi sesudah diperiksa,
Hipokrates menyatakan Demokritus tidak gila. Beliau selalu tertawa karena
pembawaan jiwa dan pikirannya yang positif dan gembira. Demokritus percaya
pada prinsipnya dan menemukan alat untuk menunjang kepercayaannya. Tidak
heran, Demokritus disebut sebagai "the laughing philosopher".
Democritus memperkenalkan hipotesis berhala atau gambaran semacam
pancaran dari object eksternal, yang mana memberi kesan mengharukan pikiran
sehat kita. Dalam pandangan demokritus (para filsuf) alam dan seluruh isinya
tercipta dari partikel-partikel atomik ini. Demikian juga, partikel-partikel ini bergerak
secara otomatis, dari gerakan otomatis inilah semesta tercipta. Bahkan mereka
menganggap partikel-partikel ini azali dan kekal. Akhirnya bermuara pada penafian
Tuhan dalam penciptaan ini dan menumbuh-suburkan benihbenih hylotheisme
yang telah tumbuh dengan liar di kalangan masyarakat Yunani pada masa itu.
Jadi kebanyakan dari para filsuf termaksud demokritus ini atheis karena
mereka melihat dan berusaha menyelesaikan permasalahan secara logika. Bagi

mereka

dogma-dogma

yang

diciptakan

oleh

lembaga

keagamaan

sangat

membatasi pikiran bebas mereka. Jadi mereka melihat lembaga keagamaan adalah
halangan untuk berpikir secara bebas karena jika ada hal yang tidak sesuai dengan
dogma agama dicap heresy/bidah oleh lembaga keagamaan. Jadi mereka memilih
untuk tidak beragama tapi tetap berTuhan atau malah tidak bertuhan sekalian.
SEJARAH PENEMUAN KONSEP
Konsep dasar tentang atom sebenarnya sudah lama dikenal orang. Konsep
tersebut berasal dari pemikiran orang Yunani kuno yang dipelopori oleh Democritus
(460-370 SM) yang hidup pada akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Sebelum
Masehi.. Beliau menggambarkan atom sebagai materi terkecil yang sedemikian
kecilnya sehingga tidak dapat dibagi-bagi lagi. Kata atom berasal dari bahasa
Yunani yaitu atomos yang berarti tidak dapat dibagi. Inilah konsep tentang atom
pertama yang tercatat oleh sejarah ilmu pengetahuan. Konsep tersebut lahir murni
dari hasil pemikiran, dan bukan merupakan hasil percobaan. Selain itu Beliau
dikenal sebagai Bapak Atom pertama, karena Demokritus inilah orang pertama kali
yang memperkenalkan konsep atom.
Disebutkan bahwa alasan ini berasal dari observasi di mana butiran pasir
dapat bersama-sama membentuk sebuah pantai. Dalam analoginya, pasir adalah
atom, dan pantai adalah senyawa. Analogi ini kemudian dapat dihubungkan dengan
pengertian Democritus terhadap atom yang tidak bisa dibagi lagi walaupun sebuah
pantai dapat dibagi ke dalam butiran-butiran pasirnya, butiran pasir ini tidak dapat
dibagi. Democritus juga beralasan bahwa atom sepenuhnya padat, dan tidak
memiliki struktur internal. Dia juga berpikir harus ada ruang kosong antar atom
untuk memberikan ruang untuk pergerakannya (seperti pergerakan dalam air dan
udara, atau fleksibilitas benda padat). Sebagai tambahan, Democritus juga
menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan sifat dari material yang berbeda,
atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan ukurannya.
Demokritus

mengatakan

bahwa

atom-atom

mempunyai

ukuran

dan

bilangan yang tak terbatas, tidak seluruh atom memiliki ukuran yang kecil tetapi
terdapat pula di antaranya yang berukuran sangat besar bahkan ada yang
mencapai ukuran alam semesta. Disamping itu bentuk atom selalu tidak sama.

Tidak ada atom yang memiliki bentuk yang sama. Demokritus memberikan ilustrasi
bahwa:
1.

bentuk atom bermacam-macam, ada yang halus, kasar, siku-siku bahkan ada

yang berbentuk kurva.


2.

atom yang satu tidak berasal dari atom yang lainnya.

3.

atom-atom tidak dapat diubah bentuknya dari bentuk yang satu ke bentuk

yang lain.
4.

atom-atom tidak saling mempengaruhi dan dipengaruhi.

5.

atom-atom tidak memiliki sifat basah, kering, panas dan dingin.

6.

atom-atom memiliki gaya gerak yang mengakibatkan munculnya elemen lain

yaitu ruang kososng.


7.

karena ruang kosong itulah memungkinkan atom-atom bergerak dan

membentuk benda.
Demokritus dan Leucippus merumuskan bahwa alam semesta ini terdiri dari
ruang hampa dan atom. Atom merupakan partikel yang tidak tampak,
banyaknya tidak terbatas dan hanya berbeda satu sama lain dalam bentuk,
kedudukan serta susunannya. Menurut Demokritus atom-atom yang bergerak
dalam ruang kosong saling bertumbukan dan karena bentuknya yang saling
berbeda menyebabkan atom yang satu dan atom-atom lainnya membentuk
rangklaian

berkelompok-kelmpok,

setiap

kelompok

inipun

berbeda

karena

perbedaan atom-atom pemebentuknya. Bergantung pada banyaknya atom dan


rangkaian kelompok tersebut, maka terbentuklah beraneka ragam benda. Diluar
benda-benda itu hanyalah kehampaan. Satu kesatuan kelompok akan terus
mempertahankan

dirinya

memporakporandakannya.

sampai
Oleh

terdapat

karena

hakekatnya atom-atom tidak dapat berubah.

itu,

kekuatan
dapat

lain

yang

dikatakan

mamapu

bahwa

pada

Teori atomis dari Demokritus ini tidak dapat berkembang selama lebih dari
2.000 tahun karena pengaruh yang sangat kuat dari Aristoteles yang menentang
paham tersebut. Akan tetapi, benda terkecil inilah satu-satunya yang menjadikan
Demokrtius salah satu Filsafat Yunani yang terbesar dimata kita.
PENGEMBANGAN KONSEP
Konsep atom terus menerus dikembangkan untuk mengetahui hakikat
keberadaan dari atom itu sendiri. Pada zaman demokritus, konsep tentang atom
hanya didasarkan pada asumsi intelektual bukan dari eksperimen atau fakta. Atom
dianggap sebagai bagian terkecil dari suatu benda yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi. Namun perkembangan konsep kini menyatakan bahwa atom masih dapat
dibagi menjadi bagian-bagian substansial yang lebih kecil yang tersusun atas
proton, neutron dan electron. Bahkan elektronpun masih tersusun atas kuark.
Penelitian tentang sunbstansi penyususn atom telah menghasilkan teori tentang
atom yang baru seperti teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, teori atom Bohr
kemudian disempurnakan oleh Schrodinger, Heisenberg dan beberapa peneliti lain
menemukan teori kuantum atom yang dianggap paling dapat menjelaskan sifat
atom baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Meskipun yang telah dinamakan atom ternyata masih dapat dibagi lagi
(proton, elektron dan netron) dan lebih kecil lagi (quark), pemikiran Democritus
berpusat bukan pada apakah bagian elementer itu, melainkan pada apakah ada
bagian elementer itu?. Democritus tidak menggunakan perangkat apa-apa selain
pemikirannya, tetapi sains pada abad ke-19 menunjukkan bahwa sejauh ini
atomisme

dapat

dibenarkan.

Atomisme

berpengaruh setelah jaman Socrates.

2.Teori Atom John Dalton

adalah

filsafat

alam

yang

paling

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan


pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum,
yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap
(hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa Massa total zat-zat sebelum
reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi. Sedangkan
Prouts menyatakan bahwa Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu
senyawa selalu tetap. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan
pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang
berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen
dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti
pada tolak peluru.

Kelebihan teori atom Dalton :

a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)


b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Kelemahan:
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang
satu dengan unsure
yang lain.

3.Teori Atom J. J. Thomson

Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William


Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan
dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat
memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil
percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel
penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya
disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron
bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan
positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari
penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom
dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom
Thomson. Yang menyatakan bahwa:
Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar
muatan negatif elektron

Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas
kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam
bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan
sebagai bola positif yang pejal.

Penemuan Elektron
Elektron ditemukan oleh J.J. Thomson melalui percobaan tabung
sinar katoda. Pada saat itu, Thomson melihat bahwa jika arus
listrik melewati tabung vakum, ada semacam aliran berkilau yang
terbentuk. Thomson menemukan bahwa aliran berkilau tersebut
dibelokkan ke arah plat kutub positif. Teori atom Thomson
membuktikan bahwa aliran tersebut terbentuk dari partikel kecil
dari atom dan partikel terebut bermuatan negatif. Thomson
menamai penemuan tersebut sebagai elektron. Percobaan
Sinar Katode

Kelebihan :
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom.
Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur.
Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan
muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

4.

Teori Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners


Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa
() terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya
partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus,
berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson,
yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang
bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan
mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada
lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa
diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1), tetapi dari
pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel
alfa akan membelok sudut 90 bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala
yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan

2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom


emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil
yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan.
Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada
ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut,
Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom
Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang
sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel
netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak
menolak.
Kesimpulannya :
Thomson berhasil Menghitung Harga muatan (e) per massa (m), sebesar :

e/m =1,7588 x 1011 C/Kg


Sedangkan R.A Milikan menghitung muatan :

e = 1,6 x 10-19 C

Dari hasil perhitungan Thomson dan Milikan diperoleh massa Elektron

m = 9.1 x 10-31 Kg
Kelebihan :
Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti

Kelemahan:
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti
memancarkan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu akan kehabisan energi dan
akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak
elektron dan cara rotasinya terhadap inti atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom
menjadi
tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
e. Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti
atom.

5. Teori Atom Bohr

Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr


memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang
spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran
keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan
Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari

Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat


postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu
elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak
stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap
sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan
maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan
stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat,
besarnya sesuai dengan persamaan planck,
E2 E1 = hf
1. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat
tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya
momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2p atau nh/2p, dengan n
adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasanlintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat
energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam,
semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat
energinya.
Kelebihan model atom Bohr :
1. Elektron tidak mengorbit mengelilingi inti melalui sembarang lintasan, tp
hanya
melalui lintasan tertentu dengan momentum sudut tertentu tanpa
melepaskan
energi (= Lintasan Stasioner ).
2. Elektron dapat berpindah hanya dengan melepaskan dan menyerap energi
sebesar
hf (energi foton)

Kelemahan:
a. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
b. Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan
baik,
pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom yang
berelektron lebih banyak.

c. Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom
berelektron
banyak.

FISIKA INTI DAN RADIOAKTIF


Pengertian Radioaktivitas Fisika, Jenis Sinar Radioaktif, Peluruhan Sinar
Alfa Beta Gamma, Deret, Aktivitas, Waktu Paruh, Bahaya Radiasi, Fisika, Contoh
Soal, Praktikum, Jawaban - Radioaktivitas disebut juga peluruhan radioaktif.
Radioaktivitas adalah yaitu peristiwa terurainya beberapa inti atom tertentu
secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa (inti helium), partikel
beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang elektromagnetik gelombang
pendek). Sinar-sinar yang dipancarkan tersebut disebut sinar radioaktif,
sedangkan zat yang memancarkan sinar radioaktif disebut dengan zat
radioaktif.

Gambar 1. Uranium. [1]

Istilah keradioaktifan (radioactivity) pertama kali diciptakan oleh Marie Curie


(1867 - 1934), seorang ahli kimia asal Prancis. Marie dan suaminya, Pierre Curie
(1859 - 1906), berhasil menemukan unsur radioaktif baru, yaitu polonium dan

radium. Ernest Rutherford (1871 - 1937) menyatakan bahwa sinar radioaktif


dapat dibedakan atas sinar alfa yang bermuatan positif dan sinar beta yang
bermuatan negatif. Paul Ulrich Villard (1869 - 1915), seorang ilmuwan Prancis,
menemukan sinar radioaktif yang tidak bermuatan, yaitu sinar gamma.

1. Jenis Sinar Radioaktif


Berdasarkan partikel penyusunnya, sinar radioaktif dibagi menjadi tiga,
yaitu sinar alfa, sinar beta, dan sinar gamma.
1.1. Sinar Alfa (Sinar )
Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini
ditemukan secara bersamaan dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu
peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan, tidak terkontrol, dan
menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berikut
ini adalah sifat alamiah sinar alfa.
1. Sinar alfa merupakan inti He.
2. Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi).
Daya ionisasi sinar alfa paling kuat daripada sinar beta dan gamma.
3. Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
4. Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
5. Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di
dalam logam.
1.2. Sinar Beta (Sinar )

Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti
atom. Berikut ini beberapa sifat alamiah sinar beta.
1. Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
2. Mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.
3. Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
1.3. Sinar Gamma (Sinar )
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar
dari inti atom dengan energi yang sangat tinggi yang tidak memiliki massa
maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti memancarkan
sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan
perubahan nomor atom maupun massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa
sifat alamiah berikut ini.
1. Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh
dari sumber intensitasnya makin kecil.
2. Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
3. Mempunyai daya tembus yang terbesar.
4. Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.

2. Peluruhan Radioaktif
2.1. Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan
dengan memancarkan partikel alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa
terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan menjadi energi kinetik
partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih
tinggi dibandingkan induknya.

Jika inti memancarkan sinar (inti

, maka inti tersebut kehilangan 2 proton

dan 2 neutron, sehingga Z berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4.


Persamaan

Contoh

peluruhannya

peluruhan

sinar

sinar

alfa:

alfa:

Ernest Rutherford menemukan bahwa partikel adalah atom-atom helium tanpa


elektron dan partikel atau keluar dari atom, jenis atom berubah. Perubahan
demikian dapat menyebabkan radiasi . Peluruhan alfa menyebabkan nomor
atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat, dan karena itu sebuah
inti baru akan terbentuk. Adapun pada peluruhan beta akan menambah atau
mengurangi nomor atom sebesar satu (nomor massa tetap sama).
2.2. Peluruhan Sinar Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron.
Neutron akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino
merupakan partikel netral yang mempunyai energi, tetapi tidak memiliki massa.
Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan
meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat yang
sama dengan antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan
antara proton dan neutron di dalam inti atom menjadi seimbang sehingga inti
atom tetap stabil.
Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta () maka nomor massa inti
tetap (jumlah nukleon tetap), tetapi nomor atom berubah. Terjadi dua proses

peluruhan sinar beta, yaitu:

Contoh peluruhan sinar beta :

2.3. Peluruhan Sinar Gamma


Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke
keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar
gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi
biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta,
karena pemancaran sinar gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa
dan sinar beta. Peluruhan gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak
mengubah susunan inti.

Gambar2. Peluruhan radioaktif. [2]

Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi, yaitu
keadaan inti yang tingkat energinya lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Inti
yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star (*). Keadaan eksitasi inti ini
dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain. Persamaan peluruhan sinar
gamma:

Inti yang berada dalam keadaan eksitasi pada umumnya terjadi setelah
peluruhan.

3. Deret Radioaktif

Misalnya:

Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap
anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya. Deret akan
berakhir dengan nuklida stabil. Ada empat deret radioaktif alamiah, yaitu deret
torium, neptunium, uranium, dan aktinium.
3.1. Deret Torium
Deret torium dimulai dari inti induk

dan berakhir pada inti

Deret ini juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan
4.
3.2. Deret Neptunium
Deret neptunium dimulai dari induk

dan berakhir pada inti

Deret ini juga disebut deret (4n + 1), karena nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
3.3. Deret Uranium
Deret uranium dimulai dari inti induk

dan berakhir pada

Deret

ini disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan
dalam bentuk 4n + 2.
3.4. Deret Aktinium
Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini
juga disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan
dalam bentuk 4n + 3.

4. Aktivitas Radioaktif
Aktivitas radioaktif didefinisikan sebagai jumlah atom suatu bahan
radioaktif yang meluruh per satuan waktu. Dapat dirumuskan:
A = - (dN/dt)............................................................... (1)

Dengan N adalah jumlah inti radioaktif dan t adalah waktu peluruhan.


Berdasarkan

eksperimen,

menunjukkan

bahwa

jumlah

inti

atom

radioisotop yang meluruh sebanding dengan selang waktu dt selama peluruhan,


dengan tetapan kesebandingan , yang dinamakan tetapan radioaktif sebagai
ukuran laju peluruhan, yang ternyata hanya tergantung pada jenis radioisotop,
dan tidak tergantung keadaan sekitarnya, serta tidak dapat dipengaruhi oleh
apapun.
Sehingga, peluruhan radioaktif dapat dituliskan dalam persamaan:
- (dN/dt) = . dt .......................................................... (2)
Persamaan (2) dapat diselesaikan dengan persamaan integral, sehingga
diperoleh:

Yang menunjukkan penurunan eksponensial terhadap waktu.

Satuan Radioaktivitas
Satuan radiasi ini merupakan satuan pengukuran yang digunakan untuk
menyatakan aktivitas suatu radionuklida dan dosis radiasi ionisasi. Satuan SI
untuk radioaktivitas adalah becquerel (Bq), merupakan aktivitas sebuah
radionuklida yang meluruh dengan laju rata-rata satu transisi nuklir spontan per
sekon. Jadi,
1 Bq = 1 peluruhan/sekon
Satuan yang lama adalah curie (Ci), di mana 1 curie setara dengan 3,70
1010 Bq, atau 1 Ci = 3,7 1010 Bq.

5. Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yag diperlukan oleh zat radioaktif untuk
berkurang menjadi separuh (setengah) dari jumlah semula. Dengan mengetahui
waktu paruh suatu unsur radioaktif, dapat ditentukan jumlah unsur yang masih
tersisa setelah selang waktu tertentu. Setiap unsur radioaktif mempunyai waktu
paruh tertentu, misalnya karbon -14 (C-14) memiliki waktu paruh 5.730 tahun.
Dari persamaan (3a) maka:
untuk t = T ----------> N =

.T = ln 2
sehingga,

N0
N 0 = N0 .

e-t

= 0,693/T
T = 0,693/T ...................................................... (4)
Dari persamaan (4), maka dapat ditentukan jumlah inti radioaktif setelah
peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan melalui persamaan:

6. Manfaat Radioaktif
A. Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan
sudah berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan
radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk
foto tulang. Berdasarkan radiasinya:
1) Sterilisasi-radiasi.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme
sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.
Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika
dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan
kimia),
yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c)
Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak
mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan
cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam
proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
2) Terapi

Tumor
atau
kanker.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi.
Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi
tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak).
Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.

3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer


Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang
dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma
atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan
konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan tersebut dilakukan
oleh komputer yang dipasang pada suatu alat dengan nama bone
densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna membantu mendiagnosis

pada kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada


usia menopause (mati haid).
4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau
pesawat pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit
kanker. Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer
canggih dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam
teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel
generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker
dengan sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui
kemampuannya yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan
tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan
paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan
memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang
metoda pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau
bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang
sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi
dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit
pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.
5) Teknik Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan
mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh
dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb)
sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini
terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi.
Di sini contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk
pendeteksian jenis kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker
yang sangat sukar dioperasi menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif
ini juga dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam suatu
industri yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan ketelitian yang
tinggi. Radioisotop yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa
sumber terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika
radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber zat
radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui
bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam
radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati
sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola
gambar
bayangan
yang
didominasi

oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan
para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal
ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.
Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop
primadona yang mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini
dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam
sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara cepat
setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma
murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi
partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu,
radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas
pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk
ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke
dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi
penandaan (labelling).
Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan
senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di
dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut
di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme
tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat
dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula
digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri
tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik
yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut
dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang
bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu
di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa
radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam
tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki tahap
uji klinis.
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer)
untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu
radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel
kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat
jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop
yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).
Beberapa Contoh Radioisotop dalam bidang kedokteran :
I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada
kelenjar

gondok, hati dan otak


Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung
Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung
Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah
Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru
P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu
pembentukkan sel
darah merah yang berlebihan.
Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga
radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan
sel darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat
digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas dan
ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya
sebelum dikemas, alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses
pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat
suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang
dengan menggunakan sinar gamma (Sutresna, 2007).
B. Bidang Hidrologi
1. Mempelajari kecepatan aliran sungai.
2. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

C. Bidang Biologis
1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.
2. Mempelajari reaksi pengesteran.
3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
D. Bidang Pertanian

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis


2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi
3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang
dan bawang.
E. Bidang Industri
1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam
2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni
4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja.
F. Bidang Arkeologi
1. Menentukan umur fosil dengan C-14

Bahaya Zat Radioaktif


Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat
terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif
adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat
radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang
tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran
radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang
sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikelpartikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar
lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan
131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya
biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta
pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuhtumbuhan maupun hewan atau binatang.

Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang
atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun,
Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

Reaksi Inti

Unsur radioaktif, inti-intinya meluruh menjadi inti yang lain yang lebih
stabil. Pada peristiwa peluruhan radioaktif inti-inti berubah dengan
sendirinya tanpa dipengaruhi atau berlangsung secara alami. Tetapi
sebenarnya perubahan inti-inti radioaktif juga dapat dilakukan dengan cara
menembakkan partikel-pertikel yang mempunyai energi cukup sehingga
berlangsung reaksi pada unsur yang ditembaki. Reaksi yang terjadi
dinamakan reaksi nuklir. Jadi reaksi inti atau reaksi nuklir adalah proses
yang terjadi apabila partikel-pertikel nuklir (nukleon atau inti atom) saling
mengadakan kontak.
Reaksi inti ditulis sebagai berikut:
atau disingkat :
X adalah inti awal, Y inti akhir, sedang a dan b masing-masing adalah
partikel datang dan yang dipancarkan.
Apabila suatu partikel ditembakkan pada inti X, maka ada beberapa
kemungkinan yang terjadi, yakni hamburan elastik, hamburan inelastik dan
reaksi inti.
Para ahli banyak menggunakan reaksi inti ini untuk tujuan analisis kualitatif
dan kuantitatif dalam suatu penelitian, misalnya AAN (Aktivasi Neutron).
Dalam reaksi inti berlaku beberapa hukum kekekalan, antara lain:
1. Hukum kekekalam muatan
Z = tetap
2. Hukum kekekalan massa dan energi
MA.C2 + ma.C2 + Ka = MB.C2 + Mb.C2 + Kb + Kb
MA.C2 + ma.C2 = MB.C2 + Mb.C2 + Q
Dimana
Q = energi reaksi
= KB + Kb Ka
(Energi kinetik)
Bila Q > 0 reaksi ekso energi
Q < 0 reaksi endo energi

3. Hukum kekekalan nomor massa


A = tetap

4. Hukum kekekalan momentum sudut inti


I = tetap
5. Hukum kekekalan paritas
= tetap
6. Hukum kekekalan momentum linier
P = tetap
Partikel yang digunakan untuk menembaki inti-inti radioaktif agar terjadi
reaksi nuklir adalah partikel , partikel , sinar , netron, proton dan
deuteron. Pada peristiwa reaksi nuklir, inti yang ditembaki akan berubah
menjadi inti yang lain disertai pelepasan partikel lain dan energi. Besarnya
energi yang terbentuk pada peristiwa reaksi sama dengan selisih massa
mula-mula dengan massa akhir.
Reaksi inti dapat digolongkan dengan beberapa cara, tergantung pada
keadaan yaitu sebagai berikut:
1. Klasifikasi reaksi inti menurut partikel penembak
Menurut klasifikasi ini dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yakni:
a. Reaksi partikel bermuatan
Termasuk reaksi ini adalah reaksi p, d, , C12, O16.
b. Reaksi netron
Partikel yang ditembakkan adalah netron
c. Reaksi foto nuklir
Partikel yang ditembakkan adalah foton (sinar gamma)
d. Reaksi elektron
Partikel yang ditembakkan adalah elektron
2. Klasifikasi reaksi inti menurut energi partikel penembak
a. Untuk reaksi netron, energi netron penembak dapat digolongkan dalam
empat golongan, yaitu:

Netron
Netron
Netron
Netron

termik dengan energi datang ~ 1/40 eV


epitermik dengan energi datang ~ 1 eV
datang dengan energi datang ~ 1 keV
cepat dengan energi datang 0,1 10 MeV

b. Untuk reaksi partikel bermuatan, partikel penembak digolongkan


sebagai berikut:
Partikel berenergi rendah :
Partikel berenergi tinggi
:

0,1 10 MeV
10 100 MeV

Reaksi Fisi
Reaksi fisi (reaksi pembelahan) yaitu reaksi yang terjadi pada inti berat
dan akan meluruh atau pecah menjadi inti-inti ringan secara berantai. Pada
reaksi tersebut, inti atom menangkap netron dan menghasilkan keadaan inti
yang sangat labil dan dalam waktu yang singkat inti tersebut akan
membelah menjadi belahan inti utama disertai munculnya dua atau tiga
netron-netron baru.
Ukuran dari kedua pecahan hasil reaksi tidak tetap, dengan kemungkinan
terbesar pecahan yang satu memiliki nomor massa sekitar 90 dan yang lain
sekitar 140. Energi yang dibebaskan dalam fisi, sebagian besar akan
berubah menjadi energi kinetik dari kedua pecahan itu yaitu sekitar 80
persen, sedangkan yang 20 persen muncul dalam bentuk peluruhan (beta
dan gamma) serta energi kinetik sejumlah netron yang terpancar pada
proses fisi. Sebagai contoh pada peluruhan Uranium
terjadi adalah:

Salah satu contoh peluruhan Uranium


gambar.

yang sering

yang ditampilkan dalam bentuk

Gambar 13. Salah satu contoh reaksi fisi peluruhan Uranium

Pada reaksi dengan penembakan neutron termal pada inti uranium (inti fisil)
akan menghasilkan inti baru dan disertai lepasnya dua neutron yang jika
sudah diperlambat dalam moderator dapat menyebabkan terjadi reaksi
berikutnya, sehingga terjadilah reaksi berantai, seperti gambar dibawah ini.

Gambar 14. Reaksi berantai Uranium 235


Pada gambar 14 menjelaskan bahawa sebuah neutron yang bergerak lambat
memicu fisi atau pembelahan sebuah inti uranium-235 dan beberapa
neutron dipancarkan. Dalam uranium yang telah diperkaya agar
mengandung uranium-235 dengan perbandingan yang tinggi, neutronneutron ini segera menghantam inti-inti uranium-235 lainnya dan
mengulangi proses tersebut. Terjadilah proses fisi secara terus menerus,
dengan melepaskan energi dalam jumlah yang besar.

Energi total setiap kali fisi untuk satu neutron menembak satu kali adalah
sekitar 200 MeV.
Jika suatu reaksi menghasilkan energi Q>0, reaksi tersebut dinamakan reaksi
Eksotermik atau Eksoergik, sedangkan jika Q<0, maka diperlukan energi
selama reaksi dan reaksinya dinamakan reaksi Endotermik atau Endoergik
(Soetjipto, 1996:143).
Q adalah energi reaksi yang dihasilkan yang didefinisikan sebagai
energi total yang dipancarkan selama reaksi berlangsung yaitu sama dengan
selisih energi kinetik sebelum reaksi dan energi kinetik sesudah reaksi atau
selisih massa sebelum reaksi dan sesudah reaksi dikalikan c 2.
Sebagai
contoh
misalnya
pada
reaksi
berikut:
A
+
B
-->
C
+
D
A
adalah
partikel
penembak
B
adalah
partikel
sasaran
C dan D adalah partikel baru hasil reaksi, maka
Pada reaksi inti yang digunakan partikel penembak, maka energi partikel
penembak harus cukup besar agar reaksi dapat terjadi. Besarnya energi
kinetik minimum dari partikel penembak agar terjadi reaksi dinamakan
Energi Ambang.

Reaksi Fusi
Reaksi fusi (penggabungan atau peleburan) yaitu reaksi antara inti-inti
ringan disertai dengan pelepasan energi, misalnya penggabungan proton
menjadi detron. Reaksi fusi adalah reaksi yang belum bisa dibuat karena
diperlukan wadah yang tahan terhadap suhu mencapai ~10 7 oK. Pada suhu

tersebut atom-atom akan terionisasi membentuk keadaan yang dinamakan


plasma. Sebenarnya reaksi fusi merupakan sumber energi karena pada
reaksi tersebut dihasilkan energi yang besar sekali. Seperti reaksi yang
terjadi pada matahari dan bintang-bintang.
Energi yang dihasilkan terbentuk melalui dua jenis reaksi, yaitu melalui daur
proton-proton dan daur carbon yang masing-masing menghasilkan energi
sekitar 25 MeV dan 28 MeV.
a. Daur proton-proton

Gambar 15. Reaksi daur proton

b. Daur Carbon

Gambar 16. Reaksi daur carbon

Anda mungkin juga menyukai