Anda di halaman 1dari 5

1.

Riwayat Hidup
Demokritus dilahirkan di Yunani tepatnya di Abdera yaitu di kota besar yang terkemuka
di pantai utara dari Laut Aegean. Beliau lahir sekitar 460 SM dan meninggal sekitar 370
SM. Ia meninggal pada usia lebih dari seratus tahun, sehingga ia lebih muda 40 tahun
daripada Anaxagoras dan 10 tahun lebih muda dari Socrates. Selama karier Democritus
menulis banyak buku Ilmu semesta seperti ahli filsafat Plato.. Bapaknya adalah dari
suatu keluarga terpandang. Menurut Diogenes Laertius, Demokritus diperintah oleh tiga
raja dari Timur di dalam ilmu perbintangan dan ilmu agama. Setelah kematian Bapaknya
ia menempuh perjalanan mencari-cari kebijaksanaan, dan mengabdikan sebagian warisan
ayahnya. Ia dikatakan sudah mengunjungi Mesir, Etiopia, Persia, dan India. Selama
beberapa bagian dari hidupnya, ia diajar di Pythagoreanism oleh Leucippus.
Setelah beberapa tahun keliling, Democritus kembali ke Abdera. Democritus telah
biasanya dikenal sebagai Ahli filsafat yang tertawa, tentang masa mudanya ia pernah
berguru kepada seorang ilmuwan yang berasal dari Chaldea. Sedangkan ketika usianya
sudah cukup lanjut ia menjual sebagian warisan ayahnya untuk mengadakan perjalanan
ke Babilonia, Mesir, Etiopia, Persia, India dan Athena. Dalam salah satu fragmen yang
ditulis oleh Democritus mengatakan bahwa saya pergi ke Athena. Tetapi tak seorang pun
mengenalku. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa perjalanan ke Athena
berlangsung pada usia yang cukup tua yaitu pada saat ia popular dan bukan pada saat usia
mudanya.Pada saat Demokritus pulang dari perjalanannya beliau hidup dalam
kemiskinan. Tetapi dirinya bahkan sahabat-sahabatnya merasa bangga dengan hasil
karyanya yang bertitel World Order. Beliau menulis sebuah buku yang berjudul Lasser
World Order. Masa tuanya dihabiskan untuk menulis dan mengajar. Kadang-kadang ada
yang menyebut bahwa Demokritus mendirikan semacam perguruan di Abdera seperti
yang dilakukan Phytagoras di Croton. Orang terkenal yang pernah berguru kepadanya
antara lain Hippocrates, Protagoras dan Metrodoros. beliau juga dikenal sebagai seorang
filsuf yunani sebelum masa Sokrates. Demokritus hidup selama 104 tahun dan meninggal
sekitar tahun 370 SM.
Demokritus, filsuf Yunani pra-Sokrates (450-370 SM), adalah salah seorang filsuf minor
di kebudayaan Barat. Beliau adalah orang yang pertama mengerjakan ilmu biologi dan
merupakan salah satu penemu teori atom. Akan tetapi, konsep-konsepnya tentang evolusi
alam semesta, binatang, tanaman, dan kebudayaan manusia, terabaikan karena terimbas
kegemilangan dogma-dogma Plato dan Aristoteles yang mempengaruhi penilaian absolut
dalam politik dan agama. Demokritus adalah salah seorang demokrat yang menekankan

pentingnya kesenangan dan kebebasan individu. Beliau juga menekankan pentingnya


tanggung-jawab individu untuk memberikan kontribusi kreatif terhadap masyarakat.
Kunci menuju hidup yang baik, menurut ajaran demokritus adalah mencegah rasa takut
mati yang menghasilkan sebuah kebiasaan pesimis sehingga menghancurkan kesenangan.
"Untuk melakukan ini," katanya, "kita harus mengembangbiakkan euthymia. Kata
euthymia mengacu pada "keceriaan".
Demokritus yang kerjanya ketawa melulu, pernah dikirimkan ke filsuf terkenal lain yaitu
Hipokrates untuk diperiksa karena disangka gila. Tetapi sesudah diperiksa, Hipokrates
menyatakan Demokritus tidak gila. Beliau selalu tertawa karena pembawaan jiwa dan
pikirannya yang positif dan gembira. Demokritus percaya pada prinsipnya dan
menemukan alat untuk menunjang kepercayaannya. Tidak heran, Demokritus disebut
sebagai "the laughing philosopher".
Democritus memperkenalkan hipotesis berhala atau gambaran semacam pancaran dari
object eksternal, yang mana memberi kesan mengharukan pikiran sehat kita. Dalam
pandangan demokritus (para filsuf) alam dan seluruh isinya tercipta dari partikel-partikel
atomik ini. Demikian juga, partikel-partikel ini bergerak secara otomatis, dari gerakan
otomatis inilah semesta tercipta. Bahkan mereka menganggap partikel-partikel ini azali
dan kekal. Akhirnya bermuara pada penafian Tuhan dalam penciptaan ini dan menumbuhsuburkan benihbenih hylotheisme yang telah tumbuh dengan liar di kalangan masyarakat
Yunani pada masa itu.
Jadi kebanyakan dari para filsuf termaksud demokritus ini atheis karena mereka melihat
dan berusaha menyelesaikan permasalahan secara logika. Bagi mereka dogma-dogma
yang diciptakan oleh lembaga keagamaan sangat membatasi pikiran bebas mereka. Jadi
mereka melihat lembaga keagamaan adalah halangan untuk berpikir secara bebas karena
jika ada hal yang tidak sesuai dengan dogma agama dicap heresy/bidah oleh lembaga
keagamaan. Jadi mereka memilih untuk tidak beragama tapi tetap berTuhan atau malah
tidak bertuhan sekalian.
2. Karya-karya
Demokritos menulis tentang ilmu alam, astronomi, matematika, sastra, epistemologi, dan
etika. Ada sekitar 300 kutipan tentang pemikiran Demokritos di dalam sumber-sumber
kuno. Sebagian besar kutipan-kutipan tersebut berisi tentang etika. Tetapi, Sayangnya
tidak ada satupun karya-karya Demokritos yang tersimpan.
3. Ajaran
a. Atom-Atom dan Kekosongan
Demokritos beranggapan bahwa prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan
kekosongan. Sehingga segala realitas yang ada itu dapat dijelaskan dengan mengacu

pada gerakan-gerakan berbagai atom tersebut. Atom sendiri memiliki pengertian


sebagai gugusan unsur-unsur terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi (a=tidak,
tomos=terbagi).
Sedangkan konsep atom sendiri tidak dapat dipisahkan dengan adanya ruang kosong
(void). Sebab pada dasarnya ruang kosong menjadi syarat mutlak bagi bergeraknya
atom-atom itu. Hal ini yang membuat filsuf atomisme mengakui adanya ruang
kosong, tidak seperti Zeno yang menolak adanya ruang kosong. Bagi para filsuf ini
yang ada bukan hanya yang ada (being), tetapi juga yang tidak ada (not being).
Maka ruang kosong adalah nyata. Semua atom bersifat tidak termusnahkan, tidak
dijadikan, tidak memiliki massa, tidak dapat diinderai karena memang ukurannya
yang sangat kecil dan dengan menempati ruang, atom senantiasa bergerak. Namun
yang membedakan antara atom yang satu dengan yang lain adalah bentuk (seperti
huruf A berbeda dengan huruf N), urutannya (seperti AN berbeda dengan NA), dan
posisinya (seperti N berbeda dengan Z).
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa atom tak bisa tidak dipisahkan dari ruang
kosong untuk senantiasa bergerak dan melalui gerakan itulah atom membentuk semua
benda. Demokritos berpendapat bahwa pola dan arah gerakan atom tidak melulu ke
atas atau ke bawah, tetapi lebih ke segala arah. Diibaratkan sama seperti debu yang
bergerak ke segala arah di bawah sinar matahari walaupun tidak ada angin.
Selama bergerak dalam ruang kosong ternyata atom saling bertabrakan dengan atomatom lain dan karena memiliki bentuk yang tidak teratur, atom-atom ini saling
mengait dan mengunci, mengelompok dan berkombinasi membentuk segala benda
yang dapat diindrai. Bagaimana ini bisa diindrai? Jawabannya adalah karena setiap
benda yang dibentuk dari atom-atom mengeluarkan gambar-gambar kecil (eidola).
Gambar-gambar ini diterima oleh pancaindra dan kemudian dipertemukan dengan
jiwa yang juga tercipta oleh atom-atom. Bertemunya atom-atom gambar dan atomatom jiwa inilah maka kita bisa melihat, membaui, mendengar dan merasakan.
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa proses pertumbuhan adalah hasil dari
pengelompokan atom-atom sedangkan pembusukan adalah proses terurainya atomatom.
Selain itu, atom juga dipandang sebagai tidak dijadikan, tidak dapat dimusnahkan, dan
tidak berubah. Yang terjadi pada atom adalah gerak. Karena itu, Demokritus
menyatakan bahwa "prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan kekosongan".
Jika ada ruang kosong, maka atom-atom itu dapat bergerak. Demokritus
membandingkan gerak atom dengan situasi ketika sinar matahari memasuki kamar

yang gelap gulita melalui retak-retak jendela. Di situ akan terlihat bagaimana debu
bergerak ke semua jurusan, walaupun tidak ada angin yang menyebabkannya
bergerak. Dengan demikian, tidak diperlukan prinsip lain untuk membuat atom-atom
itu bergerak, seperti prinsip "cinta" dan "benci" menurut Empedokles. Adanya ruang
kosong sudah cukup membuat atom-atom itu bergerak.
b. Terciptanya Kosmos dan Manusia
Melalui konsep atom, Demokritos berpendapat bahwa alam semesta dan manusia juga
tercipta dari atom-atom yang saling berkait. Pada mulanya atom-atom yang bergerak
ke segala arah pada ruang kosong saling bertabrakan dan mengait. Kemudian atomatom yang saling bergerak ini membentuk suatu gerakan berputar seperti angin puting
beliung dan mulai menarik atom-atom. Atom-atom besar tertarik ke bagian pusat
putaran dan berkumpul, sedangkan atom-atom halus terlempar ke pinggir. Akhirnya
terciptalah alam semesta melalui proses ini.
Demikian pula manusia. Demokritos berpendapat bahwa manusia juga tercipta dari
atom-atom yang saling berkait, tetapi yang menjadi perbedaannya adalah bahwa
manusia tercipta dari kumpulan atom-atom yang sifatnya lebih halus (atom-atom api).
Dalam jiwa manusia, bertemunya atom-atom benda dengan atom-atom jiwa tidak
hanya memberikan berbagai sensasi bagi indera kita, tetapi juga memunculkan
perasaan-perasaan tertentu tergantung dari kondisi atom-atom tersebut. Sehingga ada
orang yang mengalami peristiwa yang sama tetapi mengalami perasaan yang berbeda.
c. Pengenalan
Sebelumnya telah dikatakan bahwa setiap benda, yang tersusun atas atom-atom,
mengeluarkan gambaran-gambaran kecil yang disebut eidola. Gambaran-gambaran
inilah yang masuk ke panca indra manusia dan disalurkan ke jiwa. Manusia dapat
melihat karena gambaran-gambaran kecil tersebut bersentuhan dengan atom-atom
jiwa. Proses semacam ini berlaku bagi semua jenis pengenalan indrawi lainnya. Lalu
bagaimana dengan kualitas yang diterima oleh indra manusia, seperti pahit, manis,
warna, dan sebagainya? Menurut Demokritos atom-atom tersebut tidak memiliki
kualitas, jadi darimana kualitas-kualitas seperti itu dirasakan oleh manusia? Menurut
Demokritos, kualitas-kualitas seperti itu dihasilkan adanya kontak antara atom-atom
tertentu dengan yang lain. Misalnya saja, manusia merasakan manis karena atom jiwa
bersentuhan dengan atom-atom yang licin. Kemudian manusia merasakan pahit bila
jiwa bersentuhan dengan atom-atom yang kasar. Rasa panas didapatkan karena jiwa
bersentuhan dengan atom-atom yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
Dengan demikian, Demokritos menyimpulkan bahwa kualitas-kualitas itu hanya
dirasakan oleh subyek dan bukan keadaan benda yang sebenarnya. Karena itulah,

Demokritos menyatakan bahwa manusia tidak dapat mengenali hakikat sejati suatu
benda. Yang dapat diamati hanyalah gejala atau penampakan benda tersebut.
Demokritos mengatakan:
"Tentunya akan menjadi jelas, ada satu masalah yang tidak dapat dipecahkan, yakni
bagaimana

keadaan

setiap

benda

dalam

kenyataan

yang

sesungguhnya...Sesungguhnya, kita sama sekali tidak tahu sebab kebenaran terletak di


dasar jurang yang dalam."
d. Etika
Demokritos adalah satu-satunya filsuf prasokratik yang telah memikirkan tentang
hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain. Maka wajar saja kalau
ajarannya ini belumlah tertata secara sistematis. Etika Demokritos yang dikenal
sebagai Etika Euthumia lebih menekankan pada keadaan batin yang sempurna. Batin
manusia dikatakan sempurna bila manusia hidup secara seimbang dengan menjunjung
kebahagiaan jiwa. Ajarannya banyak menghasilkan kata-kata bijaksana yang bisa
menjadi pedoman untuk sampai pada keseimbangan jiwa ini. Karena hanya rasio atau
jiwa yang bisa menjaga keseimbangan ini, maka Demokritos menekankan untuk
meredam keinginan duniawi dan mengembangkan kesederhanaan hidup. Pada
akhirnya, memang sulit mencari hubungan antara teori atom dengan etika euthumia
Demokritos dan dalam hal ini, Demokritos ingin menunjukkan keluasan
pengetahuannya.

Sumber :
1.
2.

Blikololong, J.B., Pengantar Filsafat. Jakarta: Universitas Gunadarma, 1997.


Blikololong, J.B., Pengantar Filsafat untuk Mahasiswa Psikologi. Bekasi:Universitas
Gunadarma, 2010.

3.

Bertens, K., Sejarah Filsafat yunani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1999.

Anda mungkin juga menyukai