Kerja Panen
Imran
Ahli K3 Umum
ANALISIS KECELAKAAN
DALAM PERUSAHAAN
kecelakaan kerja terkait dengan bentuk
operasi kerja di perkebunan mulai dari proses
replanting,
penanaman,
pemeliharaan
tanaman sampai proses produksi.
Temuan penting menunjukkan bidang kerja
yang
paling
rentan
terhadap
resiko
kecelakaan adalah bagian pemanen, bagian
penyemprotan hama dan pemupukan
dan
Lanjutan, . . .
Bentuk kecelakaan kerja tersebut berdampak
pada resiko cacat anggota tubuh seperti mata
buta, cacat kelahiran terutama bagi wanita
penyemprot, bahkan menumui ajal ketika
tertimpa tandan buah sawit (TBS) dan/atau
tersengat arus listik
Lanjutan, . . .
Kerakteristik penyebab umum kecelakaan antara
lain ;
Tempat kerja (ancak) yang tidak rata (berbukit)
Pohon sawit yang bengkok, pohon sawit yang
relatif tinggi
Bersemak lebat
Ancak berlobang
Semua dikategorikan lingkungan kerja yang tidak
aman dalam arti resiko tinggi terhadap kecelakaan
Penyebab
Berdasarkan analisis kronologis kecelakaan yang
terjadi diakibatkan oleh ;
kelalaian pekerja
kekurangterampilan
alat kerja
pelindung kerja yang tidak cukup
mandor pengawas belum punya standart operasi
pengawasan
serta kurang pengawasan sewaktu pekerja bekerja
Semua dikategorikan perilaku yang tidak aman
Pencegahan
Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dapat
dilakukan dengan;
perusahaan bertanggung jawab dengan K3 dengan
mensosialisasikan keselamatan kerja kepada pekerja
sehingga timbul kesadaran pekerja atas keselamatan
kerja
melatih pekerja terampil manjaga keselamatan kerja
tidak mengabaikan aspek keselamatan kerja
walaupun pekerja memacu kerja demi premi
target kerja (beban kerja) tinggi harus diimbangi oleh
pola makan (gizi) yang cukup
Kontrol Resiko
Alat Pelindung Diri (APD)
APD guna keperluan kerja harus diidentifikasi,
kondisi di mana APD harus dikenakan harus
ditentukan dan direncanakan secara sesuai
dan
dirancang
meliputi
training
dan
pengawasan
Kontrol Resiko
Program Tanggap Darurat
Semua lokasi kerja harus memiliki rencana
tanggap darurat, yang berhubungan dengan
sifat operasi mereka dan resiko yang telah
dinilai. Rencana ini harus di perbaharui, jika
diperlukan dikomunikasikan dan dipraktekan
secara rutin. Latihan wajib dilakukan dan
dilatih secara rutin mencakup skenario yang
direncanakan atas resiko yang berpotensi
tinggi
Kontrol Resiko
Kontraktor
Peraturan K3 diterapkan dengan cara sama
untuk kontraktor dan karyawan yang bekerja di
lokasi, kontrak kerjasama dengan pihak
Kontraktor harus menentukan hak dan
kewajiban tiap pihak dalam hal K3. Kemampuan
pihak yang dikontrak untuk bekerja secara aman
menjadi kriteria seleksi yang utama. K3 harus
secara efektif dikelola di lokasi kerja. Hal ini
harus mencakup audit secara rutin
Lanjutan, . . .
Kontraktor secara aktif dibantu dalam masalah
keselamatan. Indikator kinerja keselamatan
untuk Perusahaan dicatat dan dilaporkan dan
merupakan alat evaluasi kinerja. Kinerja
keselamatan yang buruk tidak akan ditoleransi
dan dapat menyebabkan pemberhentian lebih
cepat.
SIMBOL-SIMBOL K3
DAN
TANDA-TANDA BAHAYA
Kegunaan Rambu-rambu
keselamatan
Menarik perhatian terhadap adanya bahaya kesehatan dan
keselamatan kerja.
Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak
terlihat.
Menyediakan informasi umum dan memberikan pengarahan.
Mengingatkan para karyawan dimana harus menggunakan
peralatan perlindungan diri.
Mengindikasikan dimana peralatan darurat keselamatan
berada.
Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa
tindakan yang atau perilaku yang tidak diperbolehkan.
Caution Sign
Danger Sign
Safety First/Emergency Sign
Fire Sign
Safe Condition Sign
Prohibited Sign
Caution Sign
Danger Sign
Danger Sign dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai
Rambu Bahaya, yang mengindikasikan kondisi yang sangat dekat
dengan bahaya, yang jika tidak dihindari, akan menyebabkan
kematian atau cedera serius. Rambu ini dibatasi penggunaannya
hanya untuk kondisi yang sangat ekstrim saja.
Danger Sign adalah salah satu simbol keselamatan kerja tentang
bahaya yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan
Multinasional, terutama yang berasal dari amerika serikat
Fire Sign
Fire Sign dalam bahasa indonesia disebut Rambu Pemadaman Api,
bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang yang
melihatnya agar mengetahui dimana letak peralatan pemadaman
api seperti fire extinguisher, fire hydrant, fire alarm, dan lain-lain
ketika terjadi kebakaran.
Fire Sign adalah salah satu rambu pemadaman api yang cukup
populer dalam British Standard (BS) yang sering digunakan oleh
perusahaan-perusahaan Multinasional yang berpusat di Inggris atau
negara-negara persemakmuran
Prohibited Sign
Prohibited Sign dalam bahasa indonesia disebut Rambu Larangan,
bertujuan untuk memberitahukan kepada orang yang melihat untuk
tidak melakukan hal-hal yang dilarang tersebut karena dapat
mengakibatkan kecelakaan fatal.
Prohibited Sign adalah salah satu rambu penyelamatan dalam
British Standard (BS)
Prohibited Sign ditandai dengan pictogram berwarna hitam yang
dikelilingi geometri outline lingkaran dan tanda silang tunggal
berwarna merah.