Anda di halaman 1dari 4

2.

Konektor Sensor Temperatur Udara Masuk

Tegangan pad konekttor ATS

Hasil pengukuran
5,2 volt

kesimpulan

3. Throttel Position Sensor (TPS)


Celah antara tuas dan pembaut pembatas

Hubungan di antara terminal 1 -4

0 mm
O,45 mm

x
Tegangan pada konektor MAP sensor

Saat throttle menutup penuh


Saat throttle penuh

5 volt
5 volt

4. Pemeriksaan MAP sensor

a. Tegangan pada MAP sensor


1
2
3

Tegangan pada konektor MAP sensor


Tegangan terminal C dan A
5,2 volt
Tegangan terminal C dan B
4,2 volt
Tegangan terminal C dan massa
5,4 volt

Kesimpulan : jadi tegangan pada MAP melebihi dari spec jadi agar tidak mengganggu performa
mesin sensor MAP itu harus di ganti
C. menyetel Ignition Timing
0

1. Saat pengapian (Engine test dan ground terhubung) : > 20

BTDC

0
2. Saat pengapian (Engine test dan ground tidak terhubung) : > 20 BTDC

Kesimpulan : timing pada mobil timor melebihi dari spec 8

BTDC sehingga harus di

perbaiki dengan cara memutar distributor, agar kerja mesin menjadi maksimal

D. Self Diagnosis
Jumlah kedipan

Gangguan
Open or short circuit injector 3

Open or short circuit pada throrlle sensor

Kesimpulan : dari hasil diagnosis terjadi gangguan pada injector nomor 3 dan throttle sensor,
akibatnya semprotan bensin dari ijektor tidak maksimal dan akibat dari throttle sensor yaitu
gangguan pada gasnya agar tidak menggu sebaiknya di lakukan perbaikan.

E. Jawaban Pertanyaan :
1. Kemungkinan terjadi kenaikan tekanan bahan bakar adalah terjadinya penyumbatan pada
sistem karena adanya kotoran. Sedangkan kemungkinan terjadi penurunan adalah terdapat
kebocoran pada ipa bahan bakar.
2. Karena jika tekanan berlebih maka dapat menyebabkan selang bahan bakar pecah. Dan jika
tekanan kurang maka kerja dari injector tidak akan maksimal.
3. untuk meminimalkan kerja dari WTS
4. Untuk mengontrol putaran idle berdasarkan temperature udara yang masuk dan bahan
bakar.
5. Jika terjadi kebocoran pada intake maka akan menyebabkan pembacan dari MAP menjadi
salah.
6. Kevakuman tingki terjadi pada saat throttle menutup. Dan sebaliknya
7. Karena jika putaran mesin tidak di tambahg akan mengakibatkan mesin mati.

C. Menyetel Ignition timing


1. hidupkan mesin hingga mencapai temperature kerja normal.
2. pasang kabel servis pada kontak diaknosis dengan menghubungkan terminal Engine test
dan Ground.
3. Periksa saat pengapian pada temperature idle (750

50 rpm) dengan spesifikasi

80

BTDC.
4. Bila tidak sesuai, lakukan dengan menyetel rumah distributor dengan cara di putar.
5. Ingat, perhatikan arah putran rotor.
D. Self diagnosis
1. hubungkan terminal Engine test dan Ground, serta pasang test lamp di antara terminal B+
dan Engine fail pada kontak diaknosis.
2. Putar kunci kontak pada posisi ON, baca sinyal (kedipan pada lampu) diagnosisi pada
test lamp dan baca referensi pada engine manual.
3. Putar Kunci kontak pada posisi OFF. Lepas salah satu konektor pada sensor.
4. Hidupkan mesin beberapa saat dan baca kode diaknosis pada MIL.
5. Pasang kembali konektor yang terlepas
6. Untuk menghilangkan memori, lepas kabel negative batre atau main fuse pada kontak
sekering , selama 20 menit.

Pertanyaan :
1. Sebutkan kemungkinan penyebab terjadinya kenaikan dan penurunan tekanan bahan bakar
pada saluran bahan bakar.
2. jelaskan mengapa perlu di lakukan pengontrolan terhadap tekanan bahan bakar
3. jelaskan secara singkat apa fungsi dari pemasangan resistor pada konekto WTS.
4. jelaskan secara singkat apa fungsi dari Idle Speed Control ? ISC
5. apa yang terjadi jika ada kebocoran udara pada intake manifold

6. pada posisi pembukaan throttle mana terjadi kevakuman paling kecil dan paling besar ?
jelaskan mengapa hal ini terjadi
7. mengapa pada saat temperature mesin dingin atau mesin mendapat tambahan beban ,
putaran mesin harus bertambah.

Anda mungkin juga menyukai