Reservoir Characterizations
Contents
Pendahuluan
Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi
Analisa Fisika Batuan
Seismik Inversi
Seismik Atribut
AVO / AVA
http://rocksolidimages.com
Contents
Pendahuluan
Definisi
Eksplorasi & Pengembangan (E&P)
Karakterisasi Reservoar Terpadu Dalam Pengembangan Lapangan
Interaksi Multidisiplin Dalam Pengelolaan Reservoar Terpadu
Data Utama, Masalah Umum & Metoda Karakterisasi Reservoar Seismik
Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi
Seismik Stratigrafi untuk Karakterisasi Reservoar
Analisa Fisika Batuan
Seismik Inversi
Seismik Atribut
AVO / AVA
Definisi
Karakterisasi Reservoar => Proses pendeskripsian secara kualitatif dan/atau kuantitatif
karakter reservoar dengan menggunakan semua data yang
tersedia.
Karakterisasi Reservoar => Proses pendeskripsian secara kualitatif dan/atau kuantitatif
karakter reservoar dengan menggunakan data seismik
Seismik
sebagai data utama (primer).
dll
Core Data
Mud Log
Wireline Log
PRODUKSI - HC
Definisi
3 Bagian Utama Karakterisasi Reservoar :
1. Delineasi
Pendefinisian Geometri, sesar-sesar dan
perubahan fasies yang dapat mempengaruhi
produksi reservoar tersebut.
2. Deskripsi
Pendefinisian sifat-sifat fisik reservoar
(, K, Sw, So, Sg, dll.)
3. Monitoring
Pemantauan Reservoar dengan adanya
penambahan data primer dan/atau sekunder.
1994
2001
2004
2006
2008
Definisi
Secara umum parameter karakter reservoar meliputi hal-hal sbb (Kelkar, 1982) :
1. Distribusi besar butir dan pori
2. Porositas dan permeabilitas reservoar
3. Distribusi fasies
4. Lingkungan pengendapan
Section
(Sukmono, et. all , 2001)
Map
Definisi
Pengelolaan Reservoar => Pemaksimalan nilai ekonomis suatu reservoar dengan
mengoptimasi perolehan minyak/gas dan meminimalkan
investasi modal dan biaya operasi.
http://www.epmag.com
Definisi
5 tujuan dasar strategi pengembangan oleh pengelola reservoar :
1. Meminimalkan biaya pengembangan lapangan / jumlah sumur
2. Optimasi cadangan total
3. Optimasi perolehan produksi
4. Menurunkan biaya operasi lapangan yang dikembangkan
5. Meningkatkan perolehan bila ada justifikasi ekonomis
Definisi
7 Masalah utama strategi pengembangan oleh pengelola reservoar :
1. Bagaimana geometri eksternal reservoar & kemenerusan internal dari ruang pori & fluida
2. Apakah reservoar secara natural mempunyai daya dorong air ?
Bila ya, bagaimanakah geometri akuifer, kemenerusannya dan kekuatannya ?
3. Dimanakah lokasi sumur dan platform terbaik ?
4. Bagaimanakah desain penyelesaian dan perforasi sumur ?
5. Apakah perolehan (recovery) lebih baik bila memakai perpindahan air atau gas ?
6. Apakah dan bilamanakah diperlukan injeksi gas atau air ?
secara kuantitatif
3. Contoh :
Tahap Explorasi => Bright Spot Daerah berpori
Tahap Pengembangan
=> Amplitudo seismik telah dikalibrasi terhadap nilai porositas
(Sukmono, et. all , 2001)
Tahap Pengembangan => Amplitudo seismik telah dikalibrasi terhadap nilai porositas
2. Pada keadaan dimana suplai minyak-gas dan harganya di pasaran dunia tidak menentu,
Copyright PCJL, 2012
maka penigkatan produksi pada lapangan matang (mature field) jauh lebih
menguntungkan dibandingkan eksplorasi lapangan baru.
terpisah-pisah
TEAMWORK
2. Anggota tim mempunyai keahlian yang berbeda tapi tajam sehingga memungkinkan :
a. Kesadaran dan keahlian memakai teknologi baru
b. Pengembangan basis data yang lebih komprehensif
Manajemen harus diyakinkan bahwa keuntungan dari solusi yang baik dan cost-effective
nilainya jauh lebih tinggi daripada kerugian yang diakibatkan permasalahan masingmasing anggota tim.
=> Struktur organisasional dan gaya manajemen seperti apa yang paling sesuai
untuk membuat sinergi tim ini paling effektif belum diketahui (Sheriff, 1992) <=
3. Data Engineering
4. Data Pendukung
Masing-masing data mempunyai kekuatan dan kelemahan, khususnya data seismik dan
data sumur yang mempunyai perbedaan dalam hal skala dan satuan.
Perlu diintegrasikan untuk pendekatan tersinergi. => Pendekatan Konvensional
=> Pendekatan Terkalibrasi
Mississippian
carbonate
(yellow)
http://www.fusiongeo.com/subhtml/analysis.htm
Penapang seismik konvensional (kiri) dan Seismik Inversi (kanan). Contoh Seismik Inversi
mampu mengkarakterisasi aspek kontinuitas reservoar karbonat.
http://www.kgs.ku.edu/PRS/publication/
Seismik 3D untuk pemahaman detil reservoar target dalam penentuan lokasi sumur pengembangan dari daerah
Maracaibo-Venezuela.
http://kumar.prithivi.net/research.htm
Penggunaan Data Seismik untuk Memetakan Ketebalan & Penyebaran areal Reservoar
Penggunaan Data Seismik untuk Memetakan Ketebalan & Penyebaran areal Reservoar
Seismik 3D untuk pemahaman detil reservoar target dalam penentuan penyebaran areal reservoar dari daerah penelitian.
Contents
Pendahuluan
Seismik Inversi
Seismik Atribut
AVO / AVA
http://www.pgs.com
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Adalah penting untuk mengetahui bentuk dasar pulsa atau fasa yang dipakai di
dalam pemrosesan data.
(Sukmono, et. all , 2001)
1. Untuk spektrum amplitudo yang sama, sinyal fasa nol akan selalu lebih
pendek dan beramplitudo lebih besar daripada fasa minimum, sehingga
rasio sinyal-noise-nya juga akan lebih besar.
(Brown, 2004)
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
(Brown, 2004)
Gambar 2.21. Pengaruh sebagai faktor pada kecepatan gelombang seismik (Hiltermann, 1977))
(Sukmono, et. all , 2001)
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Meskipun data seismik telah diproses secara intensif, efek dari noise sering masih
tertinggal dalam rekaman seismik dan dapat menjadi Jebakan (pitfall) dalam interpretasi.
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
2. Difraksi
Reflektor semu yang dihasilkan akibat penghamburan gelombang utama yang
menghantam ketidakmenerusan seperti permukaan sesar, ketidakselarasan,
pembajian, perubahan kontras jenis batuan, dll.
3. Efek Distorsi Kecepatan
Perubahan sifat batuan, misalnya perubahan ketebalan formasi, perubahan fasies
dapat menyebabkan perubahan kecepatan. Perubahan ini dapat menyebabkan
distorsi pada stacked time section bila dibandingkan dengan hubungan ketebalan
dan kedalaman sebenarnya.
1. Multiple
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Gambar diatas ini adalah contoh anomali velocity sag pada zona gas
yang terperangkap pada sebuah antiklin (merah terang). Perhatikan
reflector biru terang sebagai gas-fluid contact yang melendut akibat
zona gas diatasnya. Keadaan geologi gas-fluid contact seharusnya
adalah flat spot.
Fenomena ini kadang-kadang disebut juga dengan puss-down
velocity anomaly. Lawannya adalah pull-up velocity anomaly.
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Data Seismik
Time
Depth
Sonic Corr.
Seismogram
Sintetik
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Depth
After Processing
Time
Depth
Time
Geological
Marker
Removed
Data
Contoh tabulasi dari Well Seismic Tie Sumur-sumur pemboran suatu lapangan
CORRELATION
WELL
WELL
SAND THICKNESS
Total
NEB-001
14.9
82.1
72
73
92
90
334
NEB-001A
14.32
94.24
45.16
60.79
10.72
NEB-002
19
76
71
21
NEB-003A
22.1
81
72
54
52.9
NEB-004
18
74
66
43
33.8
NEB-005
13.6
78.4
75
69
83
NEB-006
72.9
28.8
NEB-007
16
77
71
64
98
NEB-008ST
19
81.9
78.1
97
81.1
NEB-009
20
93.9
74.6
52.5
91
NEB-010
28
80
77
43
88
NEB-11
17
77.2
83.8
57
NEB-012
11.2
78.5
83
69
84.3
99.36
NEB-013
84.6
99.2
53.2
82
NEB-014
9.5
83.8
84.7
57
70
NEB-015ST
10.9
88
84
52
84.8
NEB-016
93
71
59
100
NEB-017
17.6
104
71.1
46.9
NEB-018
17.7
85.2
71.9
51
V average
Tuning Thickness
11400
190.0
225.23
1353
1.353
11500
191.7
187
1309
1.309
11400
190.0
282
1305
1.305
10000
166.7
30.2
234.8
1246
1.246
10500
175.0
103
319
1427
1.427
11200
186.7
110.7
1469
1.469
11500
191.7
326
1362
1.362
11600
193.3
357.1
1312
1.312
10700
178.3
77.5
332
1354
1.354
12000
200.0
104.97
316
1418
1.418
11800
196.7
326
1409
1.409
11800
196.7
132.75
328
1388
1.388
13200
220.0
90.67
305
1383
1.383
11400
190.0
319.7
1384
1.384
11800
196.7
106.19
331
1353
1.353
14000
233.3
88
63.94
327.6
1327
1.327
11200
186.7
69
59.12
294.8
1415
1.415
11700
195.0
96
235
Reservoir Thickness
Contoh tabulasi dari Well Seismic Tie Sumur-sumur pemboran suatu lapangan
Seismik 3D
Model of two anticlines and one fault with seismic data along
Line 6 showing comparative effects of 2-D and 3-D migration
(from French, 1974).
(Brown, 2004)
(Brown, 2004)
Crossline
Tracking :
Horizon Slice => potongan sepanjang horison interpretasi
Fault Slice
+
Seismic Top
Seismic Base
Zero-Phase Interpretation
Seismic Top
Seismic Base
Minimum-Phase Interpretation
European
Polarity
Contoh hasil Interperetasi Struktur (Pemetaan Bawah Permukaan) dari Seismik 2D & 3D
Contoh hasil Interperetasi Struktur (Pemetaan Bawah Permukaan) dari Seismik 2D & 3D
Structural contour map derived from 3-D data from offshore Chile for the same horizon mapped. (Courtesy ENAP).
(Brown, 2004)
Contoh hasil Interperetasi Struktur (Pemetaan Bawah Permukaan) dari Seismik 2D & 3D
Net pay thickness determined from well control only and (B) from 3D seismic and well control. Contour interval is 5 ft, from 0 to 25 ft. The 3D seismic
clearly shows the high degree of compartmentalization of the reservoir sandstone, unlike the more continuous nature of the sandstone as mapped from
only the well control. Note that some sandstone thicks have not been penetrated by wells (black dots), so represent untapped parts of the total reservoir.
After Sippel (1996) and Montgomery (1997).
Hubungan antara kemiringan (Dip) dan jurus (Strike) terhadap reflektor seismik
(Brown, 2004)
Hubungan antara kemiringan (Dip) dan jurus (Strike) terhadap reflektor seismik 2D
Correlation between the dip line (left) and strike line (right) at the intersection
point represented by the vertical black line in the middle of the figure
http://geoseismic-seasia.blogspot.com
http://www.seismicatlas.org/
http://www.activetectonics.coas.oregonstate.edu/transverse.htm
http://www.seismicatlas.org/
57
60
Line 182
Gas Reservoir
Fluid Contact
Flat
Spots
Bright
Spots
Line 137
Flat
Spots
Line 182 (upper) and line 137 (lower) over the Heimdal field in the
Norwegian North Sea. The reflection from the top of the gas condensate
reservoir is blue; the fluid contact reflection is red.
(Courtesy Elf Aquitaine Norge a/s.)
(Brown, 2004)
182
137
Phase Change
Gas Chimney / Gas Cloud => Daerah data buruk diatas struktur yang mengandung gas
=> Dapat dijadikan karakter kehadiran gas yang bocor dan menembus batuan penutup (seal)
di atas reservoar.
=> Bocor lewat bidang sesar, kekar atau overpressure yang melebihi kekuatan batuan penutup.
=> Umumnya kualitas data seismik dibawah daerah cerobong gas ini akan sangat berkurang
sehingga menyulitkan pemetaan puncak reservoar.
(Sukmono, et. all , 2001)
2. Anomali Amplitudo : Tidak semua anomali daerah terang berasosiasi dengan gas.
Karbonat, intrusi, batuan beku, penipisan lapisan pada ketebalan tuning dapat juga
disebabkan timbulnya anomali tinggi pada koefisien refleksi / reflektor.
Contents
Pendahuluan
Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi
Seismik Stratigrafi untuk Karakterisasi Reservoar
AVO / AVA
Konsep Dasar
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Fluid Content
http://rocksolidimages.com
http://www.cggveritas.com
http://inibumi.blogspot.com
http://www.cggveritas.com
Contents
Pendahuluan
Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi
Seismik Stratigrafi untuk Karakterisasi Reservoar
Analisa Fisika Batuan
Seismik Inversi
Definisi Seismik Inversi
Peran Data Sumur dan Seismik Stratigrafi
Peran Seismik Inversi dalam Karakterisasi Reservoar
Impedansi Akustik dan Reflektifitas
Komponen Frekuensi Rendah
Inversi geofisika meliputi pemetaan sifat fisik obyek bawah permukaan dengan
menggunakan pengukuran yang dilakukan di permukaan, bila mungkin dengan
kontrol data sumur (Russel, 1998).
Seismik inversi adalah suatu teknik untuk membuat model bawah permukaan
dengan menggunakan data seismik sebagai input dan daa sumur sebagai kontrol
(Sukmono, 2001).
Data sekuen stratigrafi diperlukan untuk kontrol frekuensi rendah dan tinggi yang
hilang saat reflektivitias dikonvolusikan dengan wavelet.
Penafsiran seismik stratigrafi diperlukan lebih lanjut untuk penentuan lateral model
awal (initial model) dan karakterisasi perangkap.
http://www.epmag.com/
Sebelumnya metode ini tidak begitu populer karena dianggap rumit dan sulit
dipraktekan. Sejak tahun 1990-an, perkembangan teknologi komputer yang pesat
membuat metode ini menjadi sangat praktis dan bukan sesuatu yang spesial. Saat ini
umum dianggap sebagai metoda baku pada pengelolaan reservoar.
Konversi dari amplitude (wiggle) seismik menjadi AI merupakan tampilan yang lebih mudah dipahami
AI Section
(Hilterman, 2001)
(Hilterman, 2001)
DATA SEISMIK (Reflektifitas) ==> melihat obyek bawah permukaan dalam bentuk
bidang batas antara lapisan-lapisan batuan.
SEISMIK INVERSI
RHOB
Harga kontras IA dapat diperkirakan secara kualitatif dari amplitudo refleksinya. Semakin
besar amplitudonya semakin besar refleksi dan kontras IA-nya.
Seismik inversi adalah teknik untuk mendapatkan secara kuantitatif harga IA dari reflektifitas.
Depth Structure
http://www.kgs.ku.edu/PRS/publication/2006/2006-14/
http://www.kgs.ku.edu/PRS/publication/2006/2006-14/
http://seismicinterpreter.wordpress.com/
http://www.epmag.com/
Dari Data
Sumur
Tanpa LowFrequency
Dengan LowFrequency
http://seismicinterpreter.wordpress.com/
Adalah suatu kesalahan fatal jika dalam melakukan inversi seismik, salah
dalam memilih range frekuensi atau bahkan tidak memasukkan komponen
frekuensi rendah sama sekali.
(Russel, 1988)
http://www.petrologic.de/preinv.html
2.
3.
http://www.petrologic.de/preinv.html
Pre-stack inversion
http://www.petrologic.de/preinv.html
http://www.fugro-jason.com
2.
3.
http://www.petrologic.de/postinv.html
Post-stack inversion
http://www.petrologic.de/postinv.html
http://seismicinterpreter.wordpress.com/
- wavelet yang harus tie dengan fase dan frekuensi data seismik. Pengekstrakan wavelet
yang salah dapat memperburuk hasil inversi. Jika kita mengekstrak wavelet dari data
seismik yang dalam (frekuensi rendah) kemudian wavelet tersebut diaplikasikan pada
data seismik yang dangkal (frekuensi lebih tinggi) maka akan mengakibatkan ringing
pada hasil inversinya. Jika sebaliknya maka akan mengakibatkan smear pada data hasil
inversi.
- melakukan inversi trace-based (relative impedance) terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan
untuk meverifikasi hasil akhir AI. Jika anomali nilai AI rendah terdapat pada hasil akhir AI
(full bandwidth) tetapi tidak ada pada inversi trace-based (band-limited), pikir ulang
apakah ini merupakan zona prospek. Karena bisa jadi adanya zona nilai AI rendah
terbuat dari konstruksi model frekuensi rendah yang buruk.
http://seismicinterpreter.wordpress.com/
- membandingkan hasil inversi AI pada sumur dengan AI log dan data sintetik seismik
hasil inversi dengan data seismik asli. Keakuratan hasil inversi dilihat dari perbandingan
dua hal di atas. Mana yang lebih dominan dari dua hal di atas tergantung dari metode
inversi yang mana yang digunakan. Jika inversi memakai metode based-model, maka QC
yang utama adalah membandingkan antara data seismik asli dengan data seismik sintetik
dari inversi begitu juga sebaliknya.
- menggunakan metode blind test. Metode blind test dilakukan dengan membandingkan AI
log hasil inversi dengan AI log dari sumur yang tidak dipakai dalam proses inversi. Hal ini
bisa dilakukan dengan sengaja mengorbankan satu sumur untuk tidak diikutsertakan
dalam proses inversi atau membandingkan AI log hasil inversi dengan AI log sumur yang
dibor kemudian.
7
1
Contents
Pendahuluan
Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi
Seismik Stratigrafi untuk Karakterisasi Reservoar
Analisa Fisika Batuan
Seismik Inversi
Seismik Atribut
Definisi Seismik Atribut
Kalsifikasi Seismik Atribut
Seismik Atribut Kompleks
Seismik Atribut Amplitudo
Seismik Multi-Atribut
Contoh Seismik Atribut
AVO / AVA
Pengukuran spesifik mengenai sifat geometri, kinematik, dinamik atau statistikal hasil turunan
data seismik.
(Chen dan Sidney, 1997)
Suatu pengukuran yang diturunkan dari data seismik, biasanya dari pengukuran waktu
(struktur), amplitudo (stratigrafi), frekuensi (resevoar dan stratigrafi) dan/atau atenuasi
(permeabilitas).
(Sheriff, 2006)
2.
Tras riil
Fasa
Frekuensi sesaat (t ) =
d (t )
dt
Data Seismik
Principle of RMS, average absolute, average peak and interpolated maximum peak amplitude computation
Principle of max. absolute, total absolute, average trough and interpolated maximum trough amplitude computation
Principle of total amplitude, mean amplitude, average energy and total energy computation
+
Seismic Top
Seismic Base
Zero-Phase Interpretation
Seismic Top
Zero-Phase Interpretation
European
Polarity
+
Seismic Top
window interval
Seismic Base
Zero-Phase Interpretation
Seismic Top
window interval
Zero-Phase Interpretation
European
Polarity
+
Seismic Top
window interval
Seismic Base
Zero-Phase Interpretation
Seismic Top
window interval
Zero-Phase Interpretation
European
Polarity
Untuk atribut amplitudo tipe 1, maka kita bisa pilih salah satunya, karena perbedaannya hanya
formula perhitungannya dan perbedaan hasilnya tidaklah terlalu signifikan.
Tipe 2: ekstraksi amplitudo dengan menghitung sebagian amplitudonya, seperti nilai amplitudo yang
negatif saja, positif saja, maksimal negatif, maksimal positif dan sebagainya. Contoh atribut
amplitudo tipe ini adalah Maximum Absolute Amplitude, Maximum Peak Amplitude, Average
Peak Amplitude, dan Maximum Trough Amplitude.
Sama halnya dengan atribut tipe 1, atribut tipe 2 ini, kita juga memilih salah satunya.
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
Tipe 2:
Maximum Absolute Amplitude,
Maximum Peak Amplitude,
Average Peak Amplitude,
Maximum Trough Amplitude.
Gambar.1 Sembilan peta atribut amplitudo yang dihitung dengan menggunakan
window sebesar 100 ms pada constant time.
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
Seismik Multi-Atribut
(Barnes, 2001)
Seismik Multi-Atribut
Sebuah analisis seismik untuk memprediksi sifat reservoir seperti porositas, vshale,
water saturation, dll., berdasarkan masukan data eksternal berupa data seismik yang
dirubah menjadi atribut seismik dan/atau data eksternal dari hasil seismik inversi.
Algoritma didalam multiatribut analisis cukup beragam. Software komersial seperti
Hampson-Russell menggunakan Multi Linear Regression (MLR) dan Artificial
Neural Network Analysis (ANN) sebagai algoritma untuk analisis multiatribut ini.
Jika memungkinkan melakukan normalisasi hasil akhir jika kita tidak setuju dengan
persamaan yang ditunjukkan oleh hasil krosplotting.
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Seismik Multi-Atribut
Contoh berikut adalah penerapan ANN pada multiattribut analysis untuk memprediksi porositas reservoir :
Log Porosity
Seismik Inversi
ANN
Porosity
Volume/Section
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Seismik Multi-Atribut
Contoh berikut adalah penerapan ANN pada multiattribut analysis untuk memprediksi porositas reservoir :
Gambar diatas menunjukkan penerapan multi attribute analysis untuk training data. Perhatikan hasil
prediksi porositas (merah) memiliki kemiripan dengan porositas target dari well (hitam). Hal penting
didalam menerapkan analysis ini adalah kita harus melakukan band-pass filter untuk data log sehingga
memiliki rentang frekuensi yang sama dengan rentang frekuensi seismik, katakanlah band pass dengan
2-10-45-65Hz.
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Seismik Multi-Atribut
Contoh berikut adalah penerapan ANN pada multiattribut analysis untuk memprediksi porositas reservoir :
Gambar diatas menunjukkan krossplotting antara porositas prediksi dengan porositas target. Ini merupakan
contoh data yang ideal karena kita memiliki nilai koefisien korelasi 92%. Umumnya nilai korelasi setinggi ini
sangat sulit untuk didapatkan. Berapakah nilai korelasi yang bisa diterima? Didalam teori statistik, nilai
korelasi dibawah 10-30% dikatakan kecil, 30-50% disebut medium dan diatas 50% disebut besar
(Wikipedia).
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Seismik Multi-Atribut
Porosity
Contoh berikut adalah penerapan ANN pada multiattribut analysis untuk memprediksi porositas reservoir :
Hasil akhir penampang porositas yang dihasilkan melalui analisis multiattribut ditunjukkan pada
gambar di bawah ini. Perhatikan porositas reservoir channel cukup berkorelasi dengan baik dengan
kurva P-wave.
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
Seismik Multi-Atribut
Structural shape of the Macae calcarenite reservoir, Pampo oil field, offshore Brazil.
(Courtesy Petroleo Brasileiro.)
Continue to The Next Slide
Seismik Multi-Atribut
62
SEISMIC DATA
SEISMIC INVERSION
40
CONVERTING TO
WELL PROPERTIES
2
RESERVOIR
PROPERTIES
DISTRIBUTION
235
Data Input
Data
Seismik 3D
Data Sumur
Pemboran
Analisis Crossplot - I
- Sensitivitas Reservoar
Multi-Atribut
- Pembedaan Reservoar
dan Non-Reservoar
Atribut Amplitudo
Analisis Crossplot - II
Korelasi nilai
parameter reservoar
tiap sumur terhadap
nilai atribut-atribut
Contents
Pendahuluan
Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi
Seismik Stratigrafi untuk Karakterisasi Reservoar
Analisa Fisika Batuan
Seismik Inversi
Seismik Atribut
AVO / AVA
Definisi dan Konsep Dasar AVO
Mengenal Kelas-Kelas AVO
Contoh Analisis
AVO, an acronym for "Amplitude Versus Offset", was originally developed in the early 1980s.
The method involves the interpretation of the amplitude of P-wave seismic data as a function of offset
or angle (known as AVA) to imply fluid effects. It is now widely used, particularly in the search for gas.
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
p = sin /Vint
Gambar geometri raypath untuk pasangan shot-receiver
tunggal dalam medium kecepatan konstan
t = to + (X/Vrms)
dt/dx = p
p = X/t Vrms
tan = X/2Z
Z = V to/2
tan = X/Vto
tan = X/Vto
= arc tan (X/Vto)
Single Layer
X = Offset
Z = Kedalaman
V = Kecepatan = Vrms
X = Offset
Z = Kedalaman
V = Kecepatan = Vrms = Vint
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
(Anonymous, 2008)
Zoeppritz Approximation
Rutherford dan Williams (1989) mengklasifikasikan respon AVO untuk tipe top gas sand yang
berbeda menjadi tiga kelas (I, II, dan III) .
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
2p
Class 3
Class 2
Class 1
Kemudian dikembangkan lagi oleh Ross dan Kinman (1995) dengan kelas IIp serta oleh
Castagna dan Swan (1997) kelas IV. Pengelompokan kelas AVO dapat diplot berdasarkan
hubungan Intercept (Y-axis) vs Sudut (X-axis) dan Gradient (Y-axis) vs Intercept (X-axis)
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
http://www.fugro-jason.com/software/JGW/modules/avoanalysis.php
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
Dikarakteristikan dengan nilai intercept kecil dan gradien negatif. Jika intercept positif
kecil kemudian mengecil dengan bertambahnya offset hingga menjadi negatif maka
disebut kelas IIp. Sedangkan jika intercept Ro negatif kecil kemudian semakin negatif
sesuai dengan bertambahnya offset (gradien negatif) maka disebut kelas II.
Untuk AVO kelas II ini, nilai impedansi
antara reservoar dengan batuan di
atasnya
memiliki
kontras
beda
impedansi yang kecil. Seringkali pada
penampang seismik terlihat sebagai
dim spot atau reflektor negatif lemah.
Contoh kasus untuk kelas IIp adalah oil
sand yang di overlay oleh shale
(Gambar 4).
GI=Intercept (ln|G|)
Atribut ini secara khusus didesain untuk regoin Teluk Meksiko dan untuk aplikasi di luar itu memerlukan
local adjustment
Digambarkan dengan Ro negatif yang akan semakin negatif sesuai dengan bertambahnya offset. Pada
penampang seismik terlihat sebagai bright spot. Kelas III ini terjadi pada soft sand dengan sensitifitas fluida
tinggi, terletak jauh dari trend background. Dengan demikian, kelas III akan mudah dideteksi pada
penampang seismik.
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
Digambarkan dengan Ro negatif namun akan menjadi kurang negatif sesuai dengan bertambahnya offset
(gradien positif). Kelas IV ini biasanya jarang ditemui tapi dapat terjadi ketika soft sand (unconsolidated)
dengan gas ditutup oleh batuan tudung shale yang secara relatif kaku yang dikarakterisasikan dengan
rasio Vp/Vs sedikit lebih besar daripada sand (very compacted atau silty shales). Hal ini terjadi jika Vs gas
sand lebih rendah daripada formasi yang di atasnya. Anomali AVO kelas IV ini akan terlihat sebagai
dimspot (Gambar 8) pada gradient stack dan terlihat negatif brighspot pada seismic stack
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
AVO Kelas V:
Merupakan respon AVO pada base sand.
Digambarkan dengan Ro positif kecil dan bertambah
besar nilai positifnya sesuai dengan bertambahnya
offset. Jika nilai Ro negatif kecil dan berubah menjadi
positif sesuai dengan bertambahnya offset maka
dikenal dengan kelas Vp.
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
Poissons Ratio
(Anonymous, 2008)
The sum A+B is proportional to the change in Poissons Ratio. The AVO sum (A+B) shows a negative response at the
top of the reservoir (decrease in ) and a positive response at the base (increase in )
References
Brown. A., 2004. Interpretation of Three-Dimensional Seismic Data, 6th Edition. AAPG Memoir 42, SEG Investigations in
Geophysics, No. 9.
Latimer, R.B., Davison, R., dan Riel, P.V. 2000. An interpreters guide to understanding and working with seismic-derived
acoustic impedance data. The Leading Edge
Sukmono, S. et.all (2001) - Karakterisasi Reservoar Seismik, Lab. Geofisika Reservoar, Departemen Teknik Geofisika,
Institut Teknologi Bandung.
https://seismicinterpreter.wordpress.com/
http://ensiklopediseismik.blogspot.com
http://www.seismicatlas.org/
http://geoseismic-seasia.blogspot.com
http://www.kgs.ku.edu/PRS/publication/
http://rocksolidimages.com
http://www.epmag.com/EP-Magazine/archive/Optimize-reservoir-management-real-time_246
http://www.netl.doe.gov/newsroom/features/02-2010.html
http://kumar.prithivi.net/research.htm
http://www.fusiongeo.com/subhtml/analysis.htm
http://www.activetectonics.coas.oregonstate.edu/transverse.htm
http://www.see.leeds.ac.uk/structure/faults/index.htm
http://www.epmag.com/Production-Drilling/Mapping-Horizons-Leads-Greater-Exploration-Success_90458
http://www.epmag.com/Exploration-Geology-Geophysics/Banish-Ghosts-Marine-Seismic-Data_90466
http://www.kgs.ku.edu/PRS/publication/2006/2006-14/
http://seismicinterpreter.wordpress.com/2012/09/26/pentingnya-komponen-low-frequency/
http://seismicinterpreter.wordpress.com/2012/10/30/mengoptimalkan-hasil-inversi-seismik/
http://www.petrologic.de/preinv.html
Terima Kasih
Thank You
Xi xie