Infeksi Jantung
KELOMPOK II :
Nor Afifah Alfiana
I1B110036
I1B110
I1B110
I1B110
I1B110
Sri Untari
I1B110
Risa Fariyana
I1B110
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses
pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari
organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri
yang mengalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju
jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan
2 ventrikel. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke
berbagai bagian tubuh. Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran
sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri. Jantung dibungkus
oleh suatu selaput yang disebut perikardium.
Jantung bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan
bantuan sejumlah klep yang melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan
sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik. Otot jantung berkontraksi terus
menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia merupakan
kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari oto
jantung itu sendiri dan bukan dari syaraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Endocarditis adalah radang pada katup jantung dan endokardium yang
disebabkan oleh kuman dan jamur (Murwani, A, 2009).
Endokarditis adalah suatu infeksi yang melibatkan endokardium yang utuh atau
rusak atau katup jantung protesa (Edward K. Chung, 1995).
Endocarditis adalah infeksi yang serius dari salah satu dari empat klep-klep
(katup-katup) jantung (Anonim, 2011).
Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada
jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan
endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung
yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri
sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh
bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus,
dan lain-lain.
B. Etiologi
Endokarditis paling banyak disebabkan oleh streptokokus viridans yaitu
mikroorganisme yang hidup dalam saluran napas bagian atas. Sebelum ditemukan
antibiotik, maka 90 95 % endokarditis infeksi disebabkan oleh streptokokus
viridans, tetapi sejak adanya antibiotik streptokokus viridans 50 % penyebab
infeksi endokarditis yang merupakan 1/3 dari sumber infeksi. Penyebab lain dari
infeksi endokarditis yang lebih patogen yaitu stapilokokus aureus yang
menyebabkan infeksi endokarditis subakut. Penyebab lainnya adalah streptokokus
fekalis, stapilokokus, bakteri gram negatif aerob/anaerob, jamur, virus, ragi, dan
kandida.
C. Predisposisi
1.
2.
3.
4.
5.
dapat berupa penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, katub jantung
prostetik, penyakit jantung sklerotik, prolaps katub mitral, post operasi jantung,
miokardiopati hipertrof obstruksi.
Endokarditis infeksi sering timbul pada penyakit jantung rematik dengan
fibrilasi dan gagal jantung. Infeksi sering pada katub mitral dan katub aorta.
Penyakit jantung bawaan yang terkena endokarditis adalah penyakit jantung
bawaan tanpa ciyanosis, dengan deformitas katub dan tetralogi fallop. Bila ada
kelainan organik pada jantung, maka sebagai faktor predisposisi endokarditis
infeksi adalah akibat pemakaian obat imunosupresif atau sitostatik, hemodialisis
atau peritonial dialisis, serosis hepatis, diabetis militus, penyakit paru obstruktif
menahun, penyakit ginjal, lupus eritematosus, penyakit gout, dan penyalahan
narkotik intravena.
Faktor pencetus endokarditis infeksi adalah ekstrasi gigi atau tindakan lain
pada gigi dan mulut, kateterisasi saluran kemih, tindakan obstretrik ginekologik
dan radang saluran pernapasan.
D. Tanda dan Gejala
1. Gejala umum
Demam dapat berlangsung terus-menerus retermiten/intermiten atau tidak
teratur sama sekali. Suhu 380 400 C terjadi pada sore dan malam hari, kadang
disertai menggigil dan keringat banyak. Anemia ditemukan bila infeksi telah
berlangsung lama. pada sebagian penderita ditemukan pembesaran hati dan limpa.
2. Gejala Emboli dan Vaskuler
Ptekia timbul pada mukosa tenggorok, muka dan kulit (bagian dada).
Umumya sukar dibedakan dengan angioma. Ptekia di kulit akan berubah menjadi
kecoklatan dan kemudian hilang, ada juga yang berlanjut sampai pada masa
4. Lesivaskuler
5. Ptekie
Nodus oselers ( nyeri, adanya nodul merah di kulit).
Lecy jeneways ( datar, tidak ada nyeri, bintik- bintik merah yang di
temukan di telapak kaki dan telapak tangan yang menjadi pucat karena
tekanan).
Gejala gagal jantung
a. Pemeriksaan diagnostik
1. Kultur darah positif untuk infeksi organism
2. JDL menunjukkan leukositosis, dan hb, hematokrit dan sdm di bawah
batas normal
3. Laju sedimen eritrosit (ESR ) meningkat, yang menggambarkan adanya
peradangan
4. Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kogestif dan hipertrofi jantung
5. EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia
6. Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katup
b. Kaji perasaan pasien dan masalah- masalah tentang kondisi sesudah distress
kardio pulmonal terkontrol
Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (peradangan
miokardium atau perikardium, efek sistemik dari infeksi, dan iskemi
jaringan (miokardium)).
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatn selama 1x60 menit, diharapkan
klien dapat menunjukkan kontrol nyeri dengan kriteria hasil :
1.
2.
3.
4.
NIC :
1.
2.
3.
4.
5.
posisi,
gosokkan
punggung,
penggunaan
kompres
hangat/dingin.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung,
karena endokarditis
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
klien dapat menunjukkan penyesuaian terhadap intoleransi aktivitas, dengan
kriteria hasil :
1. Frekuensi nafas normal, antara 16-20 kali/menit.
2. Tekanan darah berada dalam rentang normal.
3. Suhu dan nadi berada dalam rentang normal.
(suhu = 36,50-37,50 C ; nadi = 60-100 kali/menit)
NIC :
1. Kaji penyebab intoleransi aktivits
2. Pantau TTV (TD, suhu, nadi, dan nafas)
c. Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi
sel-sel otot miokarditis, restriksi pengisian jantung (kardiak output)
NOC : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
klien dapat beradaptasi dengan terbatasnya aktivitas, dengan kriteria hasil :
1. Peningkatan kemampuan aktifitas.
2. Pengurangan tanda-tanda fisiologik yang tidak sesuai
3. Mengungkapkan pentingnya aktifitas yang terbatas
NIC
d. Kurangnya
pengetahuan
(mengenai
kondisi
dan
tindakan)
DAFTAR PUSTAKA
1. Doengoes, Marilynn E. Et al. 1999, Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Hudak & Gallo, 1996, Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik Vol 1
Edisi VI, Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
3. Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: EGC Penerbit
Buku Kedokteran.