A. Jaringan
1. Deskripsikan struktur jaringan epitelium berikut ini terkait dengan fungsinya: (a)
squamosa selapis; (b) kuboid selapis; (c) kolumnar selapis (bersilia atau tidak bersilia);
(d) kolumnar pseudostratifikasi (bersilia atau tidak bersilia); (e) skuamosa bertingkat; (f)
kuboid bertingkat; (g) kolumnar bertingkat; (h) transisional.
Simple squamous epithelium (squamosa selapis)
Struktur : Selnya datar Selapis dan terdapat inti yang terletak ditengah sel
Lokasi sel terletak di tepi jantung, pembuluh darah, pembuluh limfatik,
paru-paru, capsule glomerular (Bowman) ginjal, dan permukaan dalam
membran timpani (gendang telinga); bentuk epitel lapisan membran
serosa, seperti peritoneum, perikardium, dan pleura.
Fungsi
Kuboid selapis
Struktur : Sel berbentuk kubus selapis dengan inti di tengah.
Lokasi: Meliputi permukaan ovarium, tepi permukaan anterior kapsul
lensa mata, membentuk epitel berpigmen pada permukaan posterior mata,
tepi tubulus pada ginjal dan saluran kecil kelenjar-kelenjar, dan
membangun bagian mensekresi beberapa kelenjar seperti kelenjar tiroid
dan saluran dari beberapa kelenjar seperti pankreas.
Fungsi
Skuamosa bertingkat
Struktur : Terdiri dari Beberapa lapisan sel; cuboidal bentuknya columnar di lapisan
dalam; Sel-sel skuamosa membentuk lapisan apikal dan
beberapa lapisan dalam; sel-sel dari lapisan basal menggantikan sel-sel
permukaan karena hilang.
Lokasi: berbagai keratin bentuk lapisan permukaan kulit; mukosanya
tidak berkeratin di tepi permukaan basah, seperti lapisan mulut,
kerongkongan, bagian dari laring, bagian dari faring, dan vagina, dan
mencakup lidah.
Fungsi
: Perlindungan
Kuboid bertingkat
Struktur : Dua atau lebih lapisan sel di mana sel-sel di lapisan apikal yang
berbentuk kubus.
Lokasi: Saluran kelenjar keringat dewasa dan kelenjar esofagus dan
bagian dari uretra pria.
Fungsi
Kolumnar bertingkat
Struktur : Beberapa lapisan sel berbentuk tidak teratur; hanya lapisan apikal
memiliki sel kolumnar.
Lokasi: di tepi uretra, kelenjar esofagus, daerah kecil di selaput lendir
dubur, dan bagian dari konjungtiva mata.
Fungsi
Transisional
Struktur : Bentuk sel berubah, sel di lapisan apikal berkisar dari skuamosa (saat
diregangkan) terlalu cuboidal (saat santai).
Lokasi: tepi kandung kemih dan bagian dari ureter dan uretra.
Fungsi
saluran pengeluaran.
Zat sekret yang dihasilkan berupa enzim, keringat, dan Zat sekret yang dihasilkan
air ludah.
berupa
hormon
yang
sehingga
disebut
kelenjar buntu.
Tidak
dikelompokkan
berdasar sel penyusunnya.
pada
lapisan
usus
halus
dan
saluran
pernapasan.
Kelenjar eksokrin multiseluler, tersusun atas banyak
sel.
Contoh kelenjar eksokrin sebagai berikut.
Contoh kelenjar endokrin
a Kelenjar tubuler sederhana, contohnya pada kelenjar
sebagai berikut.
Lieberkuhn pada dinding halus.
a Kelenjar tiroid.
b Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya b Kelenjar paratinoid.
c Kelenjar adrenal.
kelenjar keringat pada kulit.
c Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya
d
pada kulit.
Kelenjar tubuler
majemuk,
contohnya
majemuk,
kelenjar
contohnya
posisinya.
Jaringan ikat berserat memiliki struktur rapat berkat jaringan berkolagen. Serat-serat
itu membentuk serabut parallel, yang memaksimalkan kekuatan nonelastik. Jaringan
ikat berserat ditemukan pada tendon, yang melekatkan otot ke tulang, dan ligament,
vertebrata.
Jaringan adipose adalah jaringan ikat longgar terspesialisasi yang menyimpan lemak
di dalam sel sel adipose yang didistribusikan di seluruh matriks jarinngan tersebut.
Jaringan adipose membantali dan menginsulasi tubuh serta menyimpan bahan bakar
sebagai molekul-molekul lemak. Setiap sel adipose mengandung tetes lemak besar
yang mengambang ketika lemak disimpan dan menyusut ketika tubuh menggunakan
4. Dalam hal apakah jaringan epitel berbeda dengan jaringan ikat? Jelaskan.
Dalam hal komponen penyusun jaringan. Pada jaringan epitel berasal dari perkembangan
lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma. Sedangkan pada jaringan ikat berasal
dari sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan
embrio.
Kemudian dalam hal fungsi. Jika jaringan epitel fungsinya menutupi permukaan tubuh,
baik permukaan tubuh sebelah luar maupun dalam. Sedangkan untuk jaringan ikat
fungsinya menghubungkan antara jaringan satu dengan yang lain.
5. Deskripsikan struktur jaringna ikat berikut terkait dengan fungsinya: (a) jaringan ikat
areolar; (b) jaringan adiposa; (c) jaringan ikat retikular; (d) jaringan ikat reguler yang
rapat; (e) jaringan ikat iregular yang rapat; (f) jaringan ikat kartilago; (g) jaringan tulang;
(h) jaringan darah; (i) limfa.
a Jaringan Ikat Areolar
Keterangan : Terdiri dari serat ( kolagen , elastis , dan retikuler ) dan beberapa
jenis sel ( fibroblas , makrofag , plasma sel , adiposit , dan sel mast ) tertanam
b Jaringan adipose
Lokasi : lapisan subkutan yang mendalam untuk kulit , di sekitar jantung dan
ginjal , sumsum tulang kuning , dan padding di sekitar sendi dan di belakang bola
mata dalam rongga mata .
Keterangan : Terdiri terutama dari serat kolagen secara acak diatur dan beberapa
fibroblas .
Lokasi : fasciae ( jaringan di bawah kulit dan di sekitar otot dan organ lainnya ) ,
retikuler ( lebih ) wilayah dermis kulit , periosteum dari tulang , tulang rawan
perichondrium , kapsul sendi , kapsul membran di sekitar berbagai organ
( ginjal, hati , testis , kelenjar getah bening ) , pericardium jantung , dan katup
jantung .
Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks
yang elastis
Tulang rawan bersifat kuat dan lentur
Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel
tulang rawan (kondrosit) yang terletak di
mengandung serabut
Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan
pembuluh darah
Jaringan tulang
Keterangan : jaringan tulang Compact terdiri
dari osteons ( sistem haversian ) yang
mengandung lamellae , kekosongan , osteosit ,
canaliculi , dan tengah ( haversian ) kanal .
Sebaliknya , jaringan tulang spons terdiri dari
tipis kolom yang disebut trabekula ; spasi
antara trabekula dipenuhi dengan sumsum tulang merah .
Lokasi : Kedua jaringan tulang kompak dan kenyal membuat berbagai bagian
tulang tubuh .
Fungsi : Dukungan , perlindungan , penyimpanan ; rumah jaringan pembentuk
darah ; berfungsi sebagai tuas yang bertindak dengan jaringan otot untuk
mengaktifkan gerakan .
jaringan darah
Keterangan : Terdiri dari plasma dan membentuk elemen darah : sel darah merah
( eritrosit ) , sel darah putih ( leukosit ) , dan trombosit ( trombosit ) .
Lokasi : Dalam pembuluh darah ( arteri , arteriol , kapiler , venula , dan vena ) dan
di dalam bilik jantung .
Fungsi : sel darah merah transportasi oksigen dan beberapa karbon dioksida ; sel
darah putih melakukan fagositosis dan terlibat dalam reaksi alergi dan respons
sistem kekebalan tubuh ; trombosit sangat penting untuk pembekuan darah
Jaringan limpa
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran
darah
Sel limfosit merupakan salah satu jenis sel darah putih (leukosit)
berfungsi sebagai penghasil antibodi
pertumbuhan aposisi.
Pertumbuhan interstitial , tidak begitu penting, hanya terjadi pada :
Awal-awal pertumbuhan, berasal dari mesenchym
Epiphyseal plate dari tulang panjang
Tulang rawan sendi (karena disini tidak ada perichondrium)
Pertumbuhan aposisi
Penambahan luas areal tulang rawan berlangsung di bagian tepi, kondroblast
berkembang dari perikondrium, membelah beberapa kali menjadi kondrosit. Pola
pertumbuhan aposisi ini dapat berlangsung pada satdium embrio maupun dewasa.
Membrane Kutaneus adalah membrane yang melapisi bagian kulit. Membrane ini
8. Apakah fungsi dendrit, badal sel, dan akson dari sebuah neuron?
Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-cabang dan berfungsi menerima sinyal dan
menyampaikannya ke badan sel. Sedangkan akson adalah serabut panjang yang berfungsi
menghantarkan implus dari badan sel ke neuron lain atau menyampaikan respon ke organ
efektor, selain itu akson diselubungi oleh sel penyokong (sel Schwann). Badan adalah
bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian yang umumnya dimiliki oleh
sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus (anak
inti sel). Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit.
9. Bayangkan jika Anda hidup di masa depan dan Anda dapat mengubah desain struktur
tubuh manusia hingga sesuai dengan lingkungan. Tugas Anda adalah merancang
perubahan pada jaringan manusia sehingga setiap manusia dapat bertahan hidup di
sebuah planet yang dengan gravitasi yang besar, udara dingin, beriklim kering, dan
atmosfir yang tipis. Adaptasi apa yang akan Anda buat terhadap struktur dan/atau
jumlah jaringan pada manusia? Mengapa?
Adaptasi yang dibuat untuk menghadapi gravitasi besar, udara dingin, beriklim kering,
dan atmosfir yang tipis yaitu dengan cara memperbanyak jumlah jaringan pada manusia
yaitu pada jaringan epitelium dan pada jaringan ikat, sebab dilihat dari fungsi jaringan
epitelium dan jaringan ikat adalah Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup
permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam
Epitelium ini berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh
atau sebaliknya
Epitelium selapis pipih terdapat misalnya pada dinding dalam kapiler darah
dan dinding alveolus paru-paru
oleh karena itu jika jumlahnya diperbanyak dapat bertahan hidup pada atmosfir tipis, dan
beriklim kering,selanjutnya untuk menghadapi gravitasi besar dan udara dingin yaitu
dengan memperbanyak jaringan ikat karena,Jaringan ikat merupakan jaringan yang
menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain yang berfungsi
diantaranya :
a
b
c
Membungkus organ-organ.
Mengisi rongga di antara organ.
Menghasilkan kekebalan
10. Perubahan apa yang terjadi pada jaringan epitel dan jaringan ikat akibat penuaan?
Sel epitel dari gingiva akan bertambah tipis, kurang berkeratin dan terdapat kepadatan sel.
Keratinisasi epitel gingiva yang menipis dan berkurang terjadi berkaitan dengan usia.
Keadaan ini berarti permeabilitas terhadap antigen bakteri meningkat, resistensi terhadap
trauma fungsional berkurang, atau keduanya.
pada jaringan ikatnya akan berubah dari tekstur yang halus menjadi lebih padat dan
jaringan bertekstur kasar. Komponen seluler dari jaringan ikat gingiva akan berkurang.
Pada sambungan antara epitel dan jaringan ikat juga berubah sesuai usia dari sambungan
(antarmuka) tipe lingir (ridge) menjadi tipe papila.
B. Sistem Pencernaan
1. Bagian apa sajakah dari sistem pencernaan yang termasuk saluran gastrointestinal dan
manakah yang termasuk organ tambahan?
Saluran gastrointestinal
Saluran pencernaan(gastrointestinal) merupakan saluran yang kontinyu berupa
tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah
nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju
pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring,
esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan
2. Organ apa sajakah yang termasuk dalam sistem perncernaan yang mengalami kontak
langsung dengan makanan? Apakah fungsi organ-organ tersebut?
Organ-organ Sistem Pencernaan. Tinjauan kepala dan leher dilihat dari lateralis kanan,
sedangkan badan dilihat dari depan. Sistem organ gastrointestinalis ( mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam
aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan
sisa proses tersebut dari tubuh. Organ-organ traktus gastrointestinalis terdiri dari mulut,
tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Organ-organ pencernaan asesoris meliputi gigi, lidah, kelenjar saliva, liver, kantong
empedu, dan pankreas (Tortora dan Derrickson, 2006: 897). Organ pencernaan asesoris
selain gigi dan lidah tidak pernah kontak langsung dengan makanan.
Fungsi organ gastrointestinalis
a.
Mulut
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
b.
Tenggorokan (Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan Skema melintang mulut,
hidung, faring, dan laring. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu
kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
c.
Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik.
d.
Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu : Kardia, Fundus, Antrum. Makanan masuk ke dalam lambung
dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan
menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zatzat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang
melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,
gula dan lemak.
f.
Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari
merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir
di ligamentum Treitz.
g.
Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari
usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum).
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),
yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus
dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat
dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit
sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum
diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti lapar dalam bahasa Inggris modern. Arti
aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti kosong.
h.
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral
atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, buta) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari
usus besar.
h.
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.
i.
Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Fungsi organ pencernaan asesoris
a
b
Gigi
Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga mulut.
Lidah
Lidah memiliki struktur yang khas, yaitu papila. Papila-papila ini memiliki ujung-ujung
pengecap yang berhubungan dengan jaringan saraf sensorik. Melalui papila-papila ini,
kita memperoleh informasi mengenai rasa (asin, manis, pahit, dan asam) dan suhu (panas
Dalam sistem pencernaan, hati berperan untuk menghasilkan empedu yang mengandung
garam empedu yang kemudian ditampung di kantung empedu untuk selanjutnya
dicurahkan ke duodenum. Di duodenum garam empedu tersebut berfungsi untuk
mengemulsikan lemak (mengubah lemak dalam bentuk tetesan-tetesan) sehingga lebih
mudah dicerna. Selain itu, hati juga memiliki peranan dalam metabolisme karbohidrat,
metabolisme protein, metabolisme lemak, memproses obat-obatan dan hormon,
penyimpanan beberapa vitamin (A, B12, D, E, K) dan mineral (Fe dan Cu), serta
menghasilkan bilirubin yang terdiri dari urobilin (memberi warna pada urin) dan
e
elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Pankreas
Memiliki fungsi mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang
menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati dan
pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana
mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga
merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di
dalam sel-selnya.
3. Jenis makanan apa sajakah yang mengalami pencernaan kimiawi? Dan jenis makanan
apa saja yang tidak mengalami pencernaan kimiawi?
Makanan yang mengalami pencernaan kimiawi:
Karbohidrat : pencernaan kimiawi di mulut dan usus halus. Zat makanan yang
mengalami pencernaan kimiawi di mulut adalah zat tepung (amilum). Enzim yang
bekerja memecah molekul zat tepung disebut enzim amilase. Enzim amilase
mengubah amilum menjadi zat gula yang disebut maltosa. pankreas juga
menghasilkan amilase yang mengubah amilum menjadi zat gula yang disebut
maltosa.
Protein : pencernaan kimia di lambung. Enzim pepsin berasal dari pepsinogen
yang telah diubah oleh asam lambung. Pepsin berfungsi mengubah protein
menjadi pepton.
Lemak : pencernaan kimiawi di usus. lipase yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Air
Vitamin
Mineral
menelan
dimulai
secara
sadar
dan
berlanjut
secara
otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke
paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit
lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.
5. Sebutkan empat lapisan dasar yang menyusun saluran gastrointestinal? Deskripsikan
fungsinya masing-masing.
4 lapisan dasar penyusun saluran gastrointestinal yaitu:
1
Mukosa
Fungsi dari mukosa adalah sebagai berikut:
Sub mukosa
Submukosa merupakan jaringan yang komplit dengan cabang-cabang kelenjar
tubular duodenum. Submukrosa terdiri atas jaringan penyambung jarang dengan
banyak pembuluh darah dan limfe pleksus saraf submukrosa dan kelenjar kelenjar
atau jaringan limfoid. Submukrosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak
pembuluh darah, pembuluh limfe dan pleksus saraf submukrosa (pleksus meissner).
Muscularis Eksterna
Fungsi dari muskularis eksterna yaitu untuk menghasilkan pergerakan adukan yang
mencampur makanan dengan produk sekresi lambung. Ketika otot berkontraksi,
volume lambung akan berkurang dan menggerakkan mukosa menjadi lipatan
longitudinal.
Serosa (visceral Peritoneum)
Tiap bagian pencernaan pada umumnya mengandung kelenjar yang menggetahkan
lendir. Lendir itu berisi enzim untuk mencernakan makanan secara kimia. Serosa
merupakan lapisan tipis terdiri atas jaringan penyambung jarang yang kaya akan
pembuluh darah dan jaringan adiposa, dan epitel gepeng selapis.
6. Bagaimanakah kerja kendali saraf pada saluran pencernaan?
Saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama
yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf
kita dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan teratur. Dengan saraf pula
kita dapat menerima rangsang serta merespon rangsangan yang kita dapat. Kita berkedip
dan bernafas semua diatur oleh sistem saraf tanpa kita sadari. Kita merasakan lapar dan
kenyang juga diatur oleh sistem saraf. Absorbsi makanan dan minuman didalam sistem
pencernaan bekerja berdasarkan urutan dengan koordinasi dari sistem saraf. Sistem
Pencernaan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Banyak saraf yang bekerja pada
sistem pencernaan mulai dari mengunyah sampai defekasi. Berikut ini adalah
penjelasannya.
1
Mulut
Didalam mulut makanan dikunyah lalu dibentuk bolus-bolus kecil sehingga dapat
ditelan. Dalam mengunyah diperlukan gigi untuk membuat makan menjadi lebih
kecil dan juga air liur untuk mempermudah penelanan. Gigi-gigi atas disarafi oleh
Nervus Trigeminus bagian nervus maksilaris. Sedangkan gigi-gigi bawah disarafi
dibentuk dari maksila dan tulang palatin dan dibungkus oleh membran mukosa
shingga membentuk sekat antara tulang antara rongga mulut dan hidung.
Langit-langit lunak membentuk bagian belakang dari atap mulut. Merupakan sekat
otot yang melengkung antara orofaring dan nasofaring yang dilapisi oleh membran
mukosa. Gantungan yang berada dibatas bebas dari langit-langit lunak adalah berupa
otot kerucut dan disebut dengan uvula. Selama menelan, langit-langit lunak dan uvula
tertarik superior, menutup nasofaring dan mencegah makanan dan cairan memasuki
rongga hidung. Sisi lateral dari bagian dasar uvula adalah dua otot lipatan yang
menuju di sisi lateral dari langit-langit lunak. Sebelum itu, lengkungan palatoglosal
meluas kesisi dasar lidah posterior. Lengkungan palatopharyngeal meluas ke sisi dari
faring. Tulang langit-langit dari tonsil terletak antara lengkungan dan tonsil lingual
yang merupakan bagian dasar dari lidah. Dibagian sisi posterior dari langit-langit
lunak, mulut membuka menuju orofaring melalui tenggorokan.
3. Lidah
Lidah merupakan organ pencernaan yang terdiri dari otot rangka yang ditutupi oleh
membran mukosa. Lidah dibagi menjadi bagian lateral yang simetris dengan median
septum yang membentang dan melekat pada tulang hyoit, proses styloid daru tulang
temporal dan mandibula. Setiap bagian lidah memiliki komponen otot ekstrinsik dan
instrinsik. Otot ekstrinsik dari lidah yang terletak diluar terdiri dari otot hyoglossus,
genioslossus, dan styloglossus. Otot-tot in berguna untuk proses pengadukan.
Sedangkan otot instrinsik terdiri dari otot longitudinalis superior, longitudinal inferior,
transverse linguae, dan verticularis linguae. Dibagian permukaan dan lateral lidah
ditutupi oleh papila. Papila terdapat selera, reseptor untuk rasa. Beberapa papila yang
kurang selera, mengandung sentuhan, meningkatkan gesekan antara lidah dan
makanan sehingga memudahkan lidah untuk memindahkan makanan didalam rongga
mulut. Kelenjar lingual di lamina propia lidah mensekresi baik lendir dan cairan seora
yang merisi enzim lipase lingual yang berkerja pada trigliserida
9. Bedakan tiga pasang kelenjar ludah berdasarkan lokasinya.
Kelenjar parotis merupakan sepasang kelenjar liur yang paling besar. Letak kelenjar
sepasang ini tepat dibagian bawah telinga terletak antar prosessus mastoideus dan
ramus mandibula. Kelenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat dan mengandung
Kelenjar sublingua, terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid yang
merupakan
kelenjar
kecil
diantara
kelenjar-kelenjar
lainnya.
Kelenjar
ini
pada
pertemuan antara medula dan pons. Nukleus ini akan tereksitasi oleh rangsangan taktil
dan pengecapan dari lidah serta daerah- daerah rongga mulut-faring lainnya. Rangsang
dalam saraf parasimpatis menyebabkan sekresi liur cair dalam jumlah besar dgn
kandungan zat organik yg relatif rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi hebat pd
kelenjar,yg disebabkan oleh pelepasan lokal VIP (peptida vasoaktif usus). Polipeptida ini
merupakan kotransmiter asetilkolin pd sebagian neuron parasimpatis postganglion.
Atropin dan obat penghambat kolinergik lainnya menurunkan sekresi saliva.
Beberapa rangsangan pengecapan,terutama rasa asam,merangsang sekresi saliva dalam
jumlah sangat banyak. Seringkali 8-20 kali kecepatan sekresi basal. Rangsangan taktil
tertentu,seperti adanya benda halus dalam rongga mulut (misalnya suatu kristal
karang),menyebabkan peningkatan salivasi yg nyata. Sedangkan benda yg kasar kurang
menyebabkan salivasi bahkan kadang menghambat. Makanan dalam mulut menyebabkan
refleks sekresi saliva dan merangsang serat2 vagus eferen di ujung esofagus yg dekat dgn
gaster (lambung). Pd manusia,penglihatan,bau atau bahkan pikiran tentang makanan
menyebabkan pengeluaran saliva (ngiler).Salivasi juga dapat dirangsang atau dihambat
oleh sinyal - sinyal saraf yg tiba pd nukleus salivatorius dari pusat2 sistem saraf pusat yg
lebih tinggi.
11. Apakah fungsi gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang?
Gigi seri (insivisus), berguna untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi seri
manusia berjumlah 8.
Gigi taring (caninus), berguna untuk merobek atau mengoyak makanan. Gigi taring
manusia berjumlah 4.
Gigi geraham depan (premolar), berfungsi untuk mengunyah makanan. Gigi geraham
13. Deskripsikan lokasi dan histologi esofagus. Apakah peran esofagus dalam pencernaan?
Lokasi esophagus berada di depan tulang punggung dan di belakang trakea.
Histologi Esofagus terdiri atas 4 lapisan, yaitu :
a. Mukosa, terdiri dari :
- Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk (keratin)
- Lamina propria: (bagian atas kelenjar kardia esofagus pensekresi mukus)
- Muskularis mukosa otot polos - longitudinal (ke arah lambung sangat tebal
b. Submukosa, terdiri dari :
- Kelenjar esophagus (kelenjar mukosa kecil)
- Pleksus submukosus Meissner
c. Muscularis Externa, terdiri atas lapisan sirkular dan longitudinal yang tersusun atas :
- Bagian atas otot skelet/rangka
- Bagian tengah - campuran otot rangka dan otot polos
- Bagian bawah otot polos
d. Adventia/serosa-mesotel
Peran esophagus dalam pencernaan adalah menghubungkan faring dengan lambung.
Esophagus mengandung otot lurik dan otot polos. Otot lurik aktif selama penelanan
makanan dan otot polos berfungsi dalam peristaltic sehingga makanan yang sebelumnya
telah dicerna melalui mulut dan telah sampai pada faring bisa masuk ke lambung.
14. Apakah fungsi sfongter esofagus atas dan sfingter esofagus atas?
esofagus dilapisi oleh epitel gepeng tak berkeratin yang tebal dan memiliki dua sfingter
yaitu
sfingter
esofagus
atas
dan
sfingter
esofagua
bawah.
1. Sfingter esofagus atas mrupakan daerah bertekanan tinggi dan berada setinggi kartilagi
kriloid. Fungsi : mempertahankan tonus, kecuali saat menelan, bersendawa dan muntah.
Juga berfungsi untuk mencegah material refluks keluar dari esofagus proksimal menuju
ke
hipofaring.
Otot lidah, yang berfungsi sebagai daya pendorong dan penahan dari dalam mulut.
b.
Otot masseter dan buccinator, akan teraktivasi setiap gerakan penelanan. Adanya
Otot orbicularis oris, berperan untuk stabilisasi gigi-geligi yaitu sebagai penahan
a.
Dorongan lidah (tongue thrust) pada prosessus alveolaris rahang atas dan bawah.
Bila keadaan ini berlangsung dalam jangka watu yang lama, tanpa adanya perbaikan atau
pencegahan, maka akan terjadi :
a.
Open mouthposture
f.
maloklusi kelas II
f.
ini terjadi agar makanan tidak masuk ke dalam nasofaring menuju hidung akan tetapi
makanan akan terdorong ke dalam orofaring (Andriyani, 2001).
Tahap Faringeal atau Tahap Involunter
Pada tahap ini faring mulai berperan, yaitu muskulus stylofaringeus dan muskulus
palatofaringeus
berkontraksi
sehingga
menarik
faring
kea
rah
cranial
yang
17. Apakah fungsi pepsin? Mengapa pepsin disekresikan dalam bentuk tidak aktif?
Pepsin adalah salah satu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar di lambung dengan bantuan
asam lambung. Fungsi pepsin adalah memecah protein kompleks menjadi protein
sederhana sehingga dapat dibawa oleh pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Sel
chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak
aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna
protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel
tersebut
18. Apakah fungsi lipase lambung?
Fungsi lipase lambung adalah memecah trigliserida rantai pendek dalam molekul lemak
(seperti yang ditemukan dalam susu) menjadi asam lemak dan monogliserida. (translate
dari buku prinsiple)
Atau Fungsi Lipase lambung : mengubah (memecah) lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Saluran pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi
otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang
lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang
termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta
usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
20. Apakah fungsi sel asinar pada pankreas? Apakah perbedaan fungsi sel asinar dengan
pulau-pulau Langerhans?
- Sel-sel asinar atau sel eksokrin menghasilkan jus pankreas yang mengandung enzim
pencernaan. Sel-sel yang terhubung ke saluran pankreas melalui mana jus dituangkan
ke dalam makanan. Jus pankreas mempromosikan penyerapan nutrisi di usus kecil.
Enzim-enzim pencernaan meningkatkan proses pencernaan lemak, protein dan
karbohidrat.
- Pulau Langerhans' merupakan bagian endokrin pankreas. Di sini, jutaan sel yang diatur
dalam cluster dan tali. Mereka diklasifikasikan sebagai , , , dan PP atau delta sel
yang melepaskan hormon glukagon pankreas, insulin, somatostatin, dan polipeptida
pankreas ke dalam aliran darah, masing-masing. Hormon-hormon ini membantu
menjaga gula darah pada tingkat normal. Glukagon membantu menaikkan gula darah
bila diperlukan, sementara insulin merangsang sel untuk menggunakan glukosa dalam
darah. Seperti yang Anda tahu, glukosa adalah sumber utama energi. Kelangkaan
insulin atau resistensi insulin menyebabkan diabetes. 'Somatostatin' hormon mengatur
sekresi glukagon dan insulin.
Perbedaannya.. sel asinar sebagai fungsi eksokrin dan mensekresikan enzim pencernaan
dalam usus, sedangkan pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormone yang
mendasari fungsi endokrin dari pancreas.
21. Sebutkan cairan-cairan yang disekresikan oleh pankreas dan jelaskan fungsinya.
Cairan pankreas ini merupakan cairan encer yang menyerupai air liur dan mengandung
beberapa protein serta senyawa organik seperti Na+, K+, HCO3-, dan Cl-. fungsi Cairan
pankreas juga memilki enzim -amilase yang menyerang pati dan glikogen. Kerja enzim
ini sama dengan amilase air liur yang menghidrolisis pati dan glikogen menjadi maltosa,
maltotriosa, dan campuran senyawa oligosakarida bercabang.
22. Deskripsikan jalannya aliran darah menuju, melalui, dan keluar dari hati.
Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu melalui darah
dan melalui limfe (pembuluh chyll). Asam amino, glukosa, dan vitamin
BC (larut dalam air) diserap usus dan dibawa oleh darah melalui vena
porta menuju hati. Inilah yang disebut vena porta hepatica. Di hati
kadar glukosa diatur dengan cara diubah menjadi glikogen oleh
hormon insulin, baru dikirim ke jantung melalui vena hepatica untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak, gliserol, dan vitamin A, D, E, K (larut dalam lemak)
diangkut melalui pembuluh chyll (pembuluh getah bening usus) lalu
menuju ke vena di bawah tulang selangka (vena subklavia). Sedangkan
garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati untuk dibentuk lagi
menjadi empedu.
23. Setelah empedu dibentuk oleh hati, bagaimanakah zat tersebut ditranspor dan disimpan di
kandung empedu?
Hati memproduksi empedu dan kemudian menyimpannya di dalam kantong empedu
hingga tubuh perlu mencerna lemak. Ketika saat ini tiba, kantong empedu mulai untuk
membiarkan aliran empedu ke dalam usus, di dalam duodenum, di mana lemak dicerna
dengan
bantuan
dan
kemudian
diserap
oleh
organisme.
Sementara empedu duduk di kantong empedu, air dari itu mencurahkan keluar melalui
dinding kantong empedu, membuat empedu lebih terkonsentrasi dan karena itu lebih
efektif. Empedu juga menetralkan beberapa asam yang ditemukan dalam jenis makanan
tertentu.
24. Apakah fungsi empedu?
Fungsi Empedu untuk membantu dalam pencernaan lemak, lemak tidak larut dalam air,
sehingga dalam rangka untuk mengemulsi lemak khusus sesuatu yang diperlukan.
25. Deskripsikan jenis gerakan yang terjadi di usus halus.
Motilitas merupakan gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk
pencernaan, memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel
absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki usus besar. Pergerakan ini dipicu oleh
peregangan dan secara refleks dikendalikan oleh SSO.
1
26. Jelaskan fungsi enzim amilase pankreas, aminopeptidase, lipase lambung, dan
deoksiribonuklease.
Enzim Amilase
Enzim amilase merupakan enzim yang dihasilkan di dalam mulut. Fungsinya adalah
menguraikan zat tepung (karbohidrat) yang terdapat dalam makanan menjadi zat gula
yang disebut polisakarida. Ketika karbohidrat masuk ke dalam mulut, seketika itu air
ludah yang mengandung enzim amilase akan memecah karbohidrat rantai panjang dan
mengubahnya menjadi bentuk yang lebih sederhana yakni, maltosa. Adanya enzim ini
akan mempermudah proses pencernaan.
Enzim Amino Peptidase
Enzim peptidase merupakan enzim yang berperan dalam mengurai senyawa peptide
menjadi senyawa asam amino. Enzim peptidase dikeluarkan bersama getah usus halus
(intestinum)
Enzim Lipase
Enzim pencernaan jenis ini adalah enzim yang berfungsi untuk
memecah lemak yang masuk tubuh seseorang. Selain itu, enzim lipase juga
berfungsi menguraikan zat gula dalam makanan menjadi zat gula lainnya yang dinamakan
monosakarida dan disakarida. Enzim lipase sangat diperlukan untuk mengontrol asupan
lemak ke dalam tubuh. banyaknya lemak yang kita konsumsi dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit berbahaya oleh karena itu keberadaan enzim lipase sangat
dibutuhkan.
Enzim Deoksiribo nuklease
Enzim deoksiribonuklease merupakan enzim yang dikeluarkan oleh getah pankreas yang
berfungsi untuk mencerna DNA/RNA menjadi nukleotida sebagai kelenjar endoktrin.
27. Apakah perbedaan anatara pencernaan dan penyerapan?
Pencernaan adalah proses hidrolis nutrisi kompleks menjadi sebuah senyawa
sederhana yang dapat diabsorsi melewati dinding saluran pencernaan. Pencernaan
merupakan sebuah proses yang mengubah zat makanan menjadi nutrient. Pencernaan
yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan HCl dari sel parietal, dan
pepsinogen dari sel kepala (chief cells). Selanjutnya, enzim pemecah protein (proteolitik)
akan menguraikan protein dengan cara memutuskan ikatan peptida pada protein sehingga
dihasilkan asam amino. Protein dapat diserap dan masuk ke dalam darah hanya dalam
bentuk asam amino sederhana dalam bentuk monopeptida, dipeptida, dan tripeptida.
Pemasukan asam amino melintasi membran sel epitel usus berlangsung melalui
mekanisme transpor aktif sekunder atau difusi dipermudah yang melibatkan pembentukan
kompleks antara pengemban, asam amino spesifik, dan ion natrium. Di dalam usus halus,
protein akan dihidrolisis menjadi monopeptida, dipeptida, dan tripeptida, yang
selanjutnya akan diserap oleh sel epitel usus. Di dalam sel epitel tersebut dipeptida dan
tripeptida dihidrolisis menjadi molekul yang lebih sederhana, kemudian ditranspor
menuju kapiler darah.
Pencernaan dan Penyerapan Lemak
Pencernaan lipid dimulai pada saat bahan makanan sampai di usus dengan bantuan enzim
lipase usus, lipase lambung, dan lipase pankreas. Lipase akan menghidrolisis lipid dan
trigliserida menjadi gliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak bebas. Lipase
dalam bentuk zimogen (prolipase) akan diaktifkan oleh protein khusus dari sel epitel usus
(disebut kolipase) sehingga dapat memecah lipid menjadi asam lemak. Lipid tidak pernah
tercerna seluruhnya secara sempurna menjadi gliserol dan asam lemak. Dalam proses
penyerapan lipid, garam empedu berperan penting untuk mengemulsikan lemak sehingga
mempermudah terjadinya kontak antara molekul lemak dengan mikrofili, yakni dengan
membentuk kompleks garam empedu-lemak. Garam empedu akan mengubah hasil
pencernaan lipid menjadi butiran kecil (diameter 3-10 nm) yang lebih hidrofil. Butiran
kecil tersebut akan menembus membran sel epitel mukosa usus pada jejunum. Pada
bagian ini, molekul asam lemak dan gliserol akan terpisah dan berdifusi melalui membran
plasma (masuk ke dalam sel) dengan cara pinositosis. Asam lemak rantai pendek (kurang
dari 10-12 atom karbon) akan berdifusi secara langsung ke pembuluh darah, sedangkan
asam lemak rantai panjang dan gliserol akan berkombinasi dengan trigliserida (di
retikulum endoplasma halus). Hasil kombinasi tersebut kemudian dikemas dalam
selubung protein tipis, membentuk kumpulan molekul khusus yang, berdiameter antara
0,1-3,5 mikrometer disebut kilomikron. Kilomikron akan masuk ke dalam pembuluh
lakteal pada fili usus. Pembuluh lakteal ialah pembuluh limfe yang dikhususkan untuk
mengangkut lemak.
29. Dengan cara apa nutrisi yang telah diserap mencapai hati?
Semua lipid diserap melalui difusi sederhana. Pada orang dewasa penyerapan lipid sekitar
95% dalam usus halus pada bayi yang baru lahir hanya menyerap sekitar 85% lipid.
Sebagai hasil dari emulsi dan pencernaan, trigliseral dipecah menjadi monogliseral dan
asam lemak yang dapat berupa asam lemak rantai pendek ataupun panjang. Meskipun
asam lemak rantai pendek bersifat hidrofobik, maka dapat larut dalam cairan usus melalui
difusi sederhana. Pada asam lemak rantai panjang dan monogliseral besar mengalami
kesulitan larut dalam cairan usus, garam empedu membantu untuk asam lemak rantai
panjang ini untuk lebih larut. Di dalam sel absorbsi, asam lemak rantai panjang dan
monogliseral yang membentuk trigliserida agregat dengan fosfolipid dan kolesterol yang
dilapasi oleh protein disebut sebagai kilomikron. Kilomikron keluar dari sel absorbsi
melalui eksositosis. Kilomikron tidak bisa memasuki kapiler darah karena ukuran
molekul yang besar maka kilomikron masuk melaui lakteal. Dari lacteal, kilomikron
diangkut melalui pembuluh getah bening ke saluran toraks dan masuk ke dalam darah di
vena subklavia kiri. Protein bersifat hidrofilik yang mengelilingi setiap kilomikron
menjaga agar tetap tersuspensi dalam darah dan mencegah menempel dengan yang
lainnya. Dalam waktu 10 menit setelah penyerapanb, setengah dari kilomikron dikirim ke
jaringan hati dan adipose dengan bantuan enzim lipoprotein lipase yang memecah
trigliserida dalam kilomikron menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak berdifusi ke
dalam hepatosit dan sel adipose menggabungkan gliserol selama proses sintesis
trigliserol. Ketika lemak tidak diserap dengan baik, vitamin yang larut dalam lemak tidak
cukup diserap.
osmosis. Natrium diserap secara transpor aktif dari dalam sel epitel. Sebagian Na
diabsorpsi bersama dengan ion klorida.
b. Penyerapan Karbohidrat
Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase
yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi monosakarida yang dapat
diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh
transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi.
c. Penyerapan Protein
Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam amino diserap
menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida masuk melalui bantuan
pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh aminopeptidase di
brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan kapiler yang ada di
dalam vilus.
Dengan demikian proses penyerapan karbohidrat dan protein melibatkan sistem
transportasi dkhusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran
energi serta transportasi Na.
d. Penyerapan Vitamin
Vitamin yang larut dalam air diabsorpsi secara pasif bersama air, sedangkan yang larut
dalam lemak diabsorpasi secara pasif dengan produk akhir pencernaan lemak.
e. Penyerapan Lemak
Asam lemak larut lipid dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micelle, yaitu suatu globulus
garam empedu yang mengelilingi bagian berlemak. Micelle membawa asam lemak dan
monoglikoserida menuju sel epithelial, tempatnya dilepas dan diabsorpsi melalui difusi
pasif menuju membrane sel usus
31. Deskripsikan gerakan mekanik yang terjadi usus besar.
Sisa-sisa makanan yang sudah diserap sari-sarinya oleh usus halus akan terdorong masuk
ke dalam usus besar. Di dalam usus besar, air dan garam mineral yang masih terdapat
dalam sisa-sisa makanan ini akan diserap kembali oleh dinding colon. Setelah itu, sisasisa makanan akan ditampung di dalam rektum untuk dibusukkan oleh bakteri pembusuk
yang disebut dengan Escherichia coli. Zat-zat sisa makanan yang sudah menjadi feses
(tinja) ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
32. Apa yang dimaksud defekasi dan bagaimana prosesnya?
Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Proses
defekasi yaitu adanya gerakan peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan
tinja dari saluran pencernaan menuju ke rektum. Pada rektum terdapat bagian yang
membesar (disebut ampulla) yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Ketika
rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan
rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Apabila
terjadi rangsangan parasimpatis, sfingter anus bagian dalam akan mengendor dan usus
besar mengucup, sehingga otot sphincter pada anus akan membuka lubang anus untuk
mengeluarkan tinja. dalam recum terdapat dua otot yang berperan dalam proses defekasi
yaitu otot sphincter ani internus dan otot shpincter ani eksternus. Otot sphincter ani
internus bekerja secara tidak sadar sehingga sewaktu faecal material (feses) menekan otot
tersebut akan berelaksasi tetapi tidak akan terjadi proses defekasi apabila otot sphincter
ani eksternus berkontraksi.Namun apabila otak menghendaki adanya proses defekasi
maka otak mengirimkan sinyal kepada otot sphincter ani eksternus yang bekerja secara
sadar untuk berelaksasi sehingga terjadi proses defekasi. Selama buang air besar, otot
dada, diafragma, otot dinding abdomen, dan diafragma pelvis menekan saluran cerna.
Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke
bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa
menuju jantung meninggi.
33. Bagaimanakah proses pengolahan sisa makanan di usus besar sehingga sisa makanan
tersebut berubah menjadi feses?
Dalam keadaan normal kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap hari.
Karena sebagian besar pencernaan dan penyerapan telah selesai di usus halus, isi usus
yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna,
komponen empedu yang tidak diserap, dan sisa cairan. Di dalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli yang memfermentasi karbohidrat yang tersisa dan melepaskan
hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, mengubah protein yang tersisa menjadi asam
amino dan memecah asam amino menjadi senyawa yang lebih sederhana : indol, skatole,
hidrogen sulfida, dan asam lemak. Bakteri juga menguraikan bilirubin ke pigmen
sederhana, termasuk stercobilin, yang memberikan kotoran mereka warna coklat. Produk
yang diserap dalam usus besar termasuk beberapa vitamin , misalnya vitamin B dan
vitamin K. Pada saat kimus menetap dalam usus besar selama 3-10 jam, kimus akan
menjadi padat atau setengah padat karena terjadi penyerapan air dan sekarang kimus ini
disebut feses. Secara kimia, feses terdiri dari air, garam anorganik, sel-sel epitel yang
terkelupas dari mukosa saluran pencernaan, bakteri, produk dekomposisi bakteri, bahan
yang tidak terserap, dan bagian dari makanan yang tidak dicerna. Meskipun 90%
penyerapan air terjadi di usus halus, usus besar juga menyerap air untuk menjaga
keseimbangan air tubuh. Dari 0.5-1.0 liter air yang masuk ke usus besar, semuanya
diserap tapi sekitar 100-200 mL biasanya diserap secara normal melalui osmosis. Usus
besar juga menyerap ion, termasuk sodium dan klorida, dan beberapa vitamin.
Selanjutnya sisa-sisa makanan/feses akan dibuang melalui anus.
34. Efek apa yang mempengaruhi sistem pencernaan jika terjadi penuaan?
a. Mulut
Bagian rongga mulut yang lazim terpengaruh adalah gigi, gusi, dan lidah. Kehilangan
gigi penyebab utama adanya Periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30
tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk. Indera
pengecap menurun disebabkan adanya iritasi kronis dari selaput lendir, atropi indera
pengecap ( 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap di lidah terutama rasa
manis dan asin, hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap tentang rasa asin, asam, dan
pahit (Nugroho, 2008).
b. Esofagus
Esophagus mengalami penurunan motilitas, sedikit dilatasi atau pelebaran seiring
penuaan. Sfingter esophagus bagian bawah (kardiak) kehilangan tonus. Refleks muntah
pada lansia akan melemah, kombinasi dari faktor-faktor ini meningkatkan resiko
terjadinya aspirasi pada lansia (Luecknotte, 2000).
c. Lambung
Terjadi atrofi mukosa. Atrofi dari sel kelenjar, sel parietal dan sel chief akan
menyebabkan sekresi asam lambung, pepsin dan faktor intrinsik berkurang. Ukuran
lambung pada lansia menjadi lebih kecil, sehingga daya tampung makanan menjadi
berkurang. Proses perubahan protein menjadi peptone terganggu. Karena sekresi asam
lambung berkurang rangsang lapar juga berkurang (Darmojo & Martono, 2006).
d. Usus halus
Mukosa usus halus juga mengalami atrofi, sehingga luas permukaan berkurang,
sehingga jumlah vili berkurang dan sel epithelial berkurang. Di daerah duodenum
enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu juga menurun, sehingga metabolisme
karbohidrat, protein, vitamin B12 dan lemak menjadi tidak sebaik sewaktu muda
(Leueckenotte, 2000).
e. Usus besar dan rektum
Pada lansia terjadi perubahan dalam usus besar termasuk penurunan sekresi mukus,
elastisitas dinding rektum, peristaltic kolon yang melemah gagal mengosongkan rektum
yang dapat menyebabkan konstipasi (Leueckenotte, 2000).
Pada usus besar kelokan-kelokan pembuluh darah meningkat sehingga motilitas kolon
menjadi berkurang. Keadaan ini akan menyebabkan absorpsi air dan elektrolik
meningkat (pada kolon sudah tidak terjadi absorpsi makanan), feses menjadi lebih
keras, sehingga keluhan sulit buang air besar merupakan keluhan yang sering didapat
pada lansia. Proses defekasi yang seharusnya dibantu oleh kontraksi dinding abdomen
juga seringkali tidak efektif karena dinding abdomen sudah melemah . (Darmojo &
Martono, 2006).
f. Pankreas
Produksi enzim amilase, tripsin dan lipase akan menurun sehingga kapasitas
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak juga akan menurun. Pada lansia sering
terjadi pankreatitis yang dihubungkan dengan batu empedu. Batu empedu yang
menyumbat ampula Vateri akan menyebabkan oto-digesti parenkim pankreas oleh
enzim elastase dan fosfolipase-A yang diaktifkan oleh tripsin dan/ atau asam empedu
(Darmojo & Martono, 2006)
g. Hati
Dengan meningkatnya usia, secara histologik dan anatomik akan terjadi perubahan
akibat atrofi sebagiab besar sel, berubah bentuk menjadi jaringan fibrous. Hal ini akan
menyebabkan penurunan fungsi hati (Darmojo & Martono, 2006).
Proses penuaan telah mengubah proporsi lemak empedu tanpa perubahan metabolisme
asam empedu yang signifikan. Faktor ini memengaruhi peningkatan sekresi kolesterol.
Banyak perubahan-perubahan terkait usia terjadi dalam sistem empedu yang juga
terjadi pada pasien-pasien yang obesitas (Stanley, 2007).
C. Sistem Pernapasan
1. Bandingan struktur dan fungsi hidung eksternal dengan hidung internal.
Hidung eksternal
o Hidung eksternal adalah bagian hidung terlihat di wajah dan terdiri dari
kerangka yang mendukung tulang dan hialin tulang rawan ditutupi dengan otot
dan kulit dan dilapisi oleh mukosa membran. Tulang frontal, tulang hidung,
dan bentuk maxillae adalah kerangka tulang hidung eksternal. Kerangka
tulang rawan hidung eksternal terdiri dari tulang rawan hidung septum, yang
memastikan makanan masuk kerongkongan dan tidak masuk trakea di mana itu akan
menyebabkan aspirasi dan komplikasi kesehatan lainnya.
Laringofaring terletak di bawah, atau lebih rendah, untuk orofaring dan berfungsi sebagai
lorong untuk makanan pada esofagus.
3. Deskripsikan lokasi, struktur, dan fungsi trakea
Fungsi trakea . Yang pertama dan perbedaan yang paling jelas adalah bahwa trakea
merupakan bagian dari sistem pernapasan sementara kerongkongan merupakan bagian
dari sistem pencernaan. Karena mereka milik sistem yang berbeda, mereka melakukan
fungsi yang terpisah!
Struktur trakea. Trakea biasa disebut tenggorokan, adalah tabung yang kuat dan luas
yang membantu dalam mengangkut udara ke bronkus. Ini adalah bagian terpenting dari
hewan yang bernapas melalui paru-paru mereka. Karena memasok tubuh dengan
oksigen, sangat penting bagi trakea tetap terbuka sepanjang waktu. Beberapa reaksi
alergi dapat menyebabkan peradangan trakea. Pasien menghadapi kematian yang cepat
jika dia tidak menerima perawatan medis yang segera. Kerongkongan lebih kecil dan
lebih fleksibel dalam struktur (secara alamiah, menyesuaikan dengan jumlah makanan
yang dibutuhkan untuk transportasi!). Ini adalah penghubung antara mulut dan perut.
Menghasilkan gerakan otot untuk esofagus dalam saluran makanan dari mulut ke rongga
perut. Esofagus dan trakea terletak di sekitar tempat yang sama. Mereka dipisahkan oleh
epiglotis-flap kecil yang melindungi trakea ketika Anda menelan sesuatu!
Panjang dan lokasi.Trakea terbuat dari sejumlah cincin melingkar setengah tulang
rawan. Ini mencegah trakea dari ambruk. Itu adalah sekitar 9 sampai 15 cm panjang. Itu
terletak di depan kerongkongan. Kerongkongan adalah tabung berotot, panjang sekitar 10
inci. Bagian. Perbedaan lain antara keduanya berhubungan dengan struktur mereka.
Trakea memiliki kedua bagian dada dan leher rahim. Hal ini meluas dari satu ujung
laring. Kerongkongan, di sisi lain memiliki tiga bagian-bagian serviks, perut dan dada. Ia
meluas dari sisi bawah faring untuk pembukaan jantung ke perut. Ia memiliki sejumlah
konstriksi tepat di tempat ia berasal. Partikel makanan dapat tersangkut diri di daerahdaerah. Namun, struktur esofagus luar biasa fleksibel bisa menelan hampir apa saja
4. Deskripsikan struktur percabangan bronkus.
Bronkus mempunyai struktur yang serupa dengan trachea. Dinding bronkus dan cabangcabangnya dilapisi epitelium batang, bersilia, dan berlapis semu. Saluran yang semakin
kecil menyebabkan jenis epitelium bronkus mengalami penyesuaian sesuai dengan
fungsinya. Bronkus kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus primer(utama) kanan
berukuran lebih pendek , lebih tebal, dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri,
hal tersebut karena arkus aorta membelokkan trakea bawah ke kanan. Setiap bronkus
primer bercabang 9-12 kali untuk membentuk bronki sekunder dan tersier dengan
diameter makin kecil. Bronki utama dibagi menjadi bronki sekunder. masing-masing
membentuk satu lobus yaitu 3 di bagian kanan dan 2 dibagian kiri. Bronki sekunder
bercabang menjadi bronki tersier kemudian terus terbagi lagi menjadi sebanyak 23 kali.
paru-paru. Pada seoranng laki-laki, normal mencapai 4-5 liter dan pada seorang
perempuan 3-4 liter udara.
7. Apakah fungsi spirometer?
Fungsi spirometer yaitu mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru pada pasien
dengan indikasi medis, atau untuk mengukur volume paru secara statis dan dinamik serta
menilai perubahan atau gangguan pada faal paru. Prinsip spirometri adalah mengukur
kecepatan perubahan volume udara di paru-paru selama pernafasan yang dipaksakan
atau disebut forced volume capacity (FVC). Prosedur yang paling umum digunakan
adalah subyek menarik nafas secara maksimal dan menghembuskannya secepat dan
selengkap mungkin. Nilai FVC dibandingkan terhadap nilai normal dan nilai prediksi
berdasarkan usia, tinggi badan dan jenis kelamin. Spirometri dapat dilakukan dalam
bentuk social vital capacity (SVC) atau forced vital capacity (FVC). Pada SCV, pasien
diminta bernafas secara normal 3 kali (mouthpiece sudah terpasang di mulut) sebelum
menarik nafas dalam-dalam dan dihembuskan secara maksimal. Pada FVC, pasien
diminta menarik nafas dalam-dalam sebelum mouth piece dimasukkan ke mulut dan
dihembuskan secara maksimal. Sebelum dilakukan spirometri, terhadap pasien dilakukan
anamnesa, pengukuran tinggi badan dan berat badan. Pada spirometer terdapat nilai
prediksi untuk orang Asia berdasarkan umur dan tinggi badan. Bila nilai prediksi tidak
sesuai dengan standar Indonesia, maka dilakukan penyesuaian nilai prediksi
menggunakan standar Indonesia. Volume udara yang dihasilkan akan dibuat prosentase
4
5
- 80%
FEF 25-75% (forced expiratory flow), optional
Peak Expiratory Flow (PEF), merupakan kecepatan pergerakan udara keluar dari paru-
juga sebagai
(intrapulmonar).
Tekanan intrapleura dalam rongga pleura (ruang antar pleura) adalah tekanan sub
superior.
Dalam pernapasan
aktif
atau
pernapasan
dalam,
otot
otot
Ekspirasi pada pernapasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan
disebut proses pasif. Pada ekspirasi dalam, otot intercostal internal menarik
kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong
isi abdomen menekan diafragma.
difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya (Adrimarsya, 2012)
12. Pada saat istirahat, berapa banyak molekul O2 yang dapat berikatan dengan molekul
hemoglobin, dalam darah di arteri pernapasan? Berapa banyak dalam darah di vena
pernapasan?
Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat mengangkut 19 cc
oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen
yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk
mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.
Oksigen tidak mudah larut di dalam air. Sekitar 93% plasma adalah air sehingga
untuk memudahkan oksigenisasi darah diperlukan molekul khusus pengikat oksigen,
yaitu hemoglobin. Konsentrasi oksigen (O2) dalam darah, juga disebut kandungan O2
merupakan gabungan O2 yang terikat pada hemoglobin dan O2 yang terlarut dalam
plasma. Volume total O2 dalam sirkulasi darah dapat dihitung dari volume darah dan
konsentrasi O2 dalam darah. Jumlah volume O2 dalam darah arteri dan vena adalah 805
mL. Untuk memahami gambaran terbatasnya volume O 2, maka ingat bahwa konsumsi O2
seluruh tubuh dari orang dewasa rata-rata saat istirahat adalah sekitar 250 mL/menit.
Artinya, volume total O2 di dalam darah cukup menopang metabolisme aerob hanya
untuk selama 3-4 menit. Jadi jika pasien berhenti napas, kita hanya punya sedikit waktu
yang berharga (hitungan menit) untuk memulai tindakan bantuan napas sebelum
persediaan oksigen dalam darah habis.
13. Apa hubungan antara hemoglobin dan PO2? Bagaimana pengaruh suhu, H+, PCO2, dan
DPG terhadap afinitas hemoglobin terhadap O2?
Gas dapat bergerak dengan cara difusi, yang disebabkan oleh perbedaan tekanan. O2
berdifusi dari alveoli ke dalam darah kapiler paru karena PO 2 alveoli > PO2 darah paru.
Lalu di jaringan, PO2 yang tinggi dalam darah kapiler menyebabkan O2 berdifusi ke
dalam sel. Selanjutnya, O2 dimetabolisme membentuk CO2. PCO2 meningkat, sehingga
CO2 berdifusi ke dalam kapiler jaringan. Demikian pula, CO 2 berdifusi keluar dari darah,
masuk ke alveoli karena PCO2 darah kapiler paru lebih besar.
Terdapat tiga keadaan penting yang mempengaruhi kurva disosiasi hemoglobin-oksigen:
pH, suhu, dan kadar 2,3-difosfogliserat (DPG);2,3-DPG. Peningkatan suhu atau
penurunan pH menggeser kurva ke kanan. Apabila kurva bergeser, dibutuhkan Po2 yang
lebih tinggi agar hemoglobin dapat mengikat sejumlah tertentu O2.
Berkurangnya afinitas hemoglobin terhadap O2 saat pH darah menurun dikenal sebagai
efek Bohr dan hal ini berkaitan erat dengan kenyataan bahwa hemoglobin
terdeoksigenasi
(deoksihemoglobin)
lebih
aktif
mengikat
H+
di
bandingkan
oksihemoglobin. 2,3 DPG banyak terdapat di dalam sel darah merah. Pada persamaan
ini, peningkatan konsentrasi 2,3 DPG akan menggeser reaksi ke kanan, menyebabkan
lebih banyak O2 yang di bebaskan.
14. Apa yang menyebabkan penurunan kapasitas paru-paru saat terjadi penuaan?
Volume dan kapasitas paru menurun: hal ini disebabkan karena beberapa faktor: (1)
kelemahan otot nafas, (2) elastisitas jaringan parenkim paru menurun, (3) resistensi
saluaran nafas (menurun sedikit). Secara umum dikatakan bahwa pada usia lanjut terjadi
pengurangan ventilasi paru.
Proses penuaan menyebabkan beberapa perubahan structural dan fungsional pada toraks
dan paru paru. Kita ketahui bahwa tujuan pernapasan adalah untuk pertukaran oksigen
dan karbondioksida antara lingkungan eksternal dan darah. Pada lansia ditemukan alveoli
menjadi kurang elastic dan lebih berserabut serta berisi kapiler kapiler yang kurang
berfungsi, sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru paru
untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh. Daya pegas paru paru
berkurang, sehingga secara normal menahan thoraks sedikit pada posisi terkontraksi
disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks dan diafragma. Karena
dinding toraks lebih kaku dan otot pernapasan menjadi lemah, maka menyebabkan
kemampuan lansia untuk batuk efektif menurun. Sistem respirasi. Pada penuaan terjadi
perubahan jaringan ikat paru. Kapasitas parutetap, tetapi volume cadangan paru
bertambah. Volume tidal bertambah untuk mengompensasi kenaikan ruang rugi paru.
Udara yang mengalir ke paru berkurang. Apabila terjadi perubahan otot diafragma, otot
toraks menjadi tidak seimbang dan menyebabkan distorsi dinding toraks selama respirasi
berlangsung. Kalsifikasi kartilago kosta mengakibatkan penurunan mobilitas tulang
rusuk sehingga ekspansi rongga dada dan kapasitas ventilasi paru menurun.