Case Report Morbili
Case Report Morbili
MORBILI
Pembimbing :
Dr. Thomas H. Adoe, Sp. A
Disusun oleh :
Rahel Kristianingrum
( 06-105 )
CASE REPORT
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. N
Tgl lahir (umur) : 12 Juli 2008 (3 tahun)
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Ayah
Nama : Tn. M
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Karyawan
Penghasilan: < 5.000.000
Ibu
Nama : Ny. S
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
Riwayat penyakit
Keluhan utama :
Bintik-bintik merah di kulit sejak 1 hari SMRS
Keluhan tambahan :
Panas, batuk, pilek, mual, muntah, mencret.
Riwayat perjalanan penyakit
5 hari SMRS, pasien panas tinggi mendadak.Panas tersebut timbul terus
menerus terutama pada malam hari.Pasien diberikan paracetamol tiap hari sebanyak
3x1 sendok selama 4 hari.Panas sempat turun namun naik kembali.Panas tidak
disertai dengan kejang dan tidak terdapat penurunan kesadaran.Pasien juga batuk
dengan dahak yang sulit dikeluarkan.Selain itu juga terdapat pilek dengan lendir
encer, tidak disertai sesak napas.Pasien juga muntah sebanyak 2x dan muntahan
berisi air ASI, lendir (-), darah (-).
1 hari SMRS timbul bintik bintik merah pada tubuh pasien.Bintik-bintik
tersebut muncul pertama kali di wajah, lalu ke leher dan ke seluruh tubuh
pasien.Bintik-bintik tersebut terasa gatal.Ibu pasien belum memberikan obat untuk
mengurangi bintik-bintik merah tersebut.
Selain itu sejak 3 hari SMRS pasien juga mencret, konsistensi cair, warna
kuning, lendir (-), darah (-).Pasien belum mendapatkan obat untuk mengurangi
keluhan batuk, pilek, maupun mencretnya.pasien juga menjadi kurang nafsu makan
dan lemas. BAK pasien normal. Di lingkungan sekitar rumah pasien banyak yang
menderita penyakit seperti pasien.
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Kehamilan :
Kelahiran :
Keadaan bayi :
Langsung menangis
Riwayat perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama : 7 bulan
Psikomotor
- Tengkurap : 5 bulan
- Duduk : 6 bulan
- Merangkak: 9 bulan
Gangguan perkembangan : disangkal
Riwayat imunisasi
B.C.G : 1 bulan
Hepatitis B : 0, 1 bulan
D.P.T : 2, 4,6 bulan
Polio : 0, 2,4,6 bulan
Campak : Riwayat makanan
Umur
(bulan)
A.S.I/P.A.S.I
Buah/biskuit
Bubur susu
0-2
ASI
2-4
ASI
4-6
PASI
6-8
PASI
8-10
PASI
10-12
PASI
Nasi tim
Jenis makanan
bubur
3 X/hari, piring
Sayur
3 X/hari,
Daging
Telur
2X/hari, butir
Ikan
3X/hari
Tahu
Tempe
1X/hari
Susu (merk/takaran)
Riwayat keluarga
Corak reproduksi
Umur
Jenis
Nomor
Hidup
(tahun)
kelamin
Lahir mati
Mati
Keterangan
(sebab)
kesehatan
Abortus
sehat
Keterangan
Ayah/wali
Ibu/wali
Perkawinan ke
30 tahun
25 tahun
Konsanguitas
sehat
sehat
Keadaan
kesehatan/penyakit
bila
ada
Na : 132
K : 3,5
Cl : 99
Ringkasan
Anamnesa
5 hari SMRS, pasien panas tinggi mendadak, terus menerus, tidak disertai dengan
kejang dan tidak terdapat penurunan kesadaran. Pasien juga batuk dengan dahak yang
sulit dikeluarkan, pilek dengan lendir encer, sesak napas (-),muntah sebanyak 2x .
1 hari SMRS timbul bintik bintik merah pada tubuh pasien.Bintik-bintik
tersebut pertama muncul di wajah, lalu ke leher dan ke seluruh tubuh pasien dan
terasa gatal.
Selain itu sejak 3 hari SMRSpasien juga mencret, konsistensi cair, warna
kuning, lendir (-), darah (-). pasien juga menjadi kurang nafsu makan dan lemas. BAK
pasien normal.Di lingkungan sekitar rumah pasien banyak yang menderita penyakit
seperti pasien.
Pemeriksaan Fisik
Kepala
-
ikterik, konjungtiva
hiperemis.
b.
Faring : hiperemis
Kulit : ruam makula pd belakang telinga, leher, dada, perut dan ekstrimitas
Pemeriksaan laboratorium
- LED : 35 mm/jam
- Leu : 8.500 /L
- Hit.jenis : 0/3/3/46/46/1
Diagnosis Kerja
-
bronkopneumonia
Diagnosis Banding
-
eksantema
foto thoraks
Prognosis
-
Ad vitam
: Dubia ad bonam
Ad sanationum
: Bonam
Ad functionum
: Bonam
Penatalaksanaan
Diet : bubur
Obat :
- cefotaxim 3x300 mg
- PCT 3x1 cth
- L-Bio 3x1 sach
- Zink sirup 2x1 cth
- Ambroxol syr 3x1 cth
- vitamin A 1x200.000 IU
Follow Up
Tgl 12 Agustus 2011 (ph: 2)
S : Demam, batuk, pilek, mencret 1x
O:
KU: TSS
F.Napas: 24x/mnt
Kes: CM
S: 38,8C
P:
Diet : bubur
Obat :
Anbacim 2x350 mg
Gentamycin 2x15 mg
L. Bio 3x1 sach
-
KU: TSS
RR: 20x/mnt
Kes: CM
N: 102 x/mnt
S: 37,5C
Bronkopneumonia
Diet : bubur
- Obat :
Anbacim 2x350 mg
Gentamycin 2x15 mg
Tgl 3 Juli 2011 (ph:4)
S : tidak ada keluhan
O:
KU: TSS
RR: 22x/mnt
Kes: CM
N: 108 x/mnt
S: 36,5C
P:
Diet : bubur
- Obat :
Anbacim 2x350 mg
Gentamycin 2x15 mg
Analisa kasus
Pasien An. N didiagnosis morbili dan bronkopneumonia karena ditemukan
pada anamnesis demam, ada batuk, pilek, timbul bintik kemerahan yang
berawal dari belakang telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan :
-
Mulut
Hidung
Kulit
Pasien mendapatkan vitamin A sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk usia
9 bulan yaitu 1x100.000 IU.
Pasien masuk dengan diagnosis morbili stadium erupsi dengan komplikasi
bronkopneumonia dan pulang dengan diagnosis morbili stadium konvalesensi tanpa
komplikasi.
TINJAUAN PUSTAKA
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut
preventif,
Departemen
Kesehatan
telah
melaksanakan
Program
disertai gejala gejala panas, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis dan koriza
yang timbul dalam 24 jam, bertambah hebat secara bertahap dan mencapai
puncaknya pada saat timbul erupsi pada hari keempat.
bercak Koplik, salah satu tanda patognomonik morbili, yaitu gambaran bercakbercak kecil yang ireguler sebesar ujung jarum/pasir yang berwarna merah terang
dan pada bagian tengah berwarna putih kelabu, terletak di mukosa buccalis
berhadapan dengan molar bawah .
2. Stadium erupsi
Koriza bertambah, dan timbul enantema atau titik merah di palatum durum dan
palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai
meningkatnya suhu badan.
Ruam mencapai anggota bawah pada hari ketiga dan akan menghilang sesuai
dengan urutan timbulnya..
3. Stadium Konvalesensi
-
pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Hperpigmentasi
ini mrupakan gejala patognomonik untuk Morbili.
Demam turun sampai suhu tubuh menjadi normal kecuali bila ada komplikasi.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-
komplikasi
PENGOBATAN
-
Dehidrasi berat
PEM berat
Penanganannya
adalah
dengan
pemberian
oksigen
dan
pemberian
Antibiotik diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Tetapi hal ini tidak
selalu dikerjakan. Biasanya penanganannya adalah pemberian antibiotic
polifragmasi, yaitu kombinasi antibiotik untuk kuman gram (+), contohnya
Ampicillin, dan antibiotik untuk kuman gram (-), misalnya Kloramfenikol.
Atau dapat juga diberikan Sefalosporin generasi III.