Disusun Oleh:
1. Hermawati
2. Rina Melati
090200416
100200423
3. Febriana Khunsulawati
4. Imaniar Rahmawati
5. Ela Setiani
6. Sulianti
7. Rini Widyastuti
8. Khanina Fauziyyah
9. Deshi Linawati
10. Rokhmah Rokhdiyati
100200432
100200433
100200450
100200452
100200463
100200464
100200485
100200486
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................................
4
4
A. Asuhan Antenatal..................................................................................................
B. Pengembangan Wahana Forum PSM...................................................................
5
15
24
A. Kesimpulan...........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................
24
25
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
26
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang tugas bidan dalam menggerakkan
dan meningkatkan peran serta masyarakat yang meliputi asuhan antenatal dan pengembangan
wahana forum PSM.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya baik berupa
penulisan serta isi. Untuk itu kami mengharap saran yang membangun dari pembaca sebagai
penyempurnaan dari makalah yang kami susun. Semoga makalah ASUHAN KEBIDANAN
KOMUNITAS ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai tenaga kesehatan kita dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik
pada masyarakat serta dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk mewujudkan itu semua tenaga kesehatan membutuhkan suatu kerjasama antara
nakes dan toma. Dimana tugas kita dan toma tersebut untuk mengumpulkan dan
membina para kader kesehatan masyarakat ( / yang dipilih oleh masyrakat dan
dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan / pun masyarakat
untuk bekerja dalam hubungannya amat dekat dengan tempat-tempat pemberian
pelayana kesehatan.
Sebagai tenaga kesehatan (bidan siaga) kita perlu memberikan informasi
tentang kelebihan dan keuntungan antara pusat kesehatan masyarakat dengan tenaga
yang tidak terlatih (dukun) untuk melakukan pemeriksaan dan proses persalinan.
Dimana hanya di pusat kesehatan masyarakat / RS (bidan) dia dapat
memperoleh ini yang dapat mencegah bayi pasien dari tetanus. Petugas kesehatan
masyarakat akan melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap kesehatan ibu dan
bayi yang belum lahir (yang tidak dilakukan oleh tengaa yang tidak terlatih). Petugas
kesehatan membantu keluarga pasien dalam memutuskan dimana tempat yang paling
aman untuk proses persalinan. Dan bidan juga memberikan informasi tentang
pentingnya melakukan deteksi dini bahaya kehamilan agar tidak terjadi komplikasi /
kegawat daruratan yang dapat merugikan.
B. Tujuan
Diharapkan dengan adanya peningkatan pelayanan kesehatan baik dari asuhan
antenatal maupun pengembangan wahana forum PSM , dapat tercapai pola hidup
sehat yang maksimal serta dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
tenaga kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Bayi yang semula dapat menetek mjd sulit menetek karena kejang otot
rahang dan faring
c. Rujukan
Kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan / fasilitas yang memiliki
sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi
baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan normal
namun 10 sampai 15 % diantaranya akan mengalami masalah selama proses
persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk kefasilitas kesehatan
rujukan.
Anjurkan ibu untuk membahas dan membuat rencana rujukan bersama suami
dan keluarganya. Tawarkan agar penolong mempunyai kesempatan untuk
6
ingat bahwa transportasi harus segera tersedia, baik siang maupun malam.
Orang yang ditunjuk menjadi donor darah jika transfuse darah diperlukan.
Uang yang disisihkan untuk asuhan medik, transportasi, obat-obatan dan
bahan-bahan.
Siapa yang akan tinggal dan menemani anak-anak yang lain pada saat ibu
tidak dirumah.
d. Penyuluhan Gizi
Gizi adalah hubungan / pengaruh dari konsumsi makanan terhadap derajat
kesehatan atau penampilan seseorang.
Nutrisi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin,
pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin.
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan.
Berat badan bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal.
Kenaikan berat badan ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu yang
gemuk ). Diluar batas itu di nilai normal.
Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg.
Kemudian, dinilai normal jika setiap minggu berat badannya naik 0,3 kg. Pada
kehamilan tua, rata - rata kenaikan berat badan ibu akan mencapai 12 kg. Jika
kenaikan berat badan lebih dari normal, akan berisiko mengalami komplikasi
preeklamsia dan janin terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus partus prematurus,
insersia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerpuralis, dan lain-lain.
Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang, dapat berakibat
kegemukan, preeklamsia, dan lain-lain.
Kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah :
1. Energi
Dihasilkan dari karbohidrat, protein dan zat patinya.
2. Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak biasanya. Protein hewani lebih
besar di bandingkan protein nabati.
7
3. Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu hamil
sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak akan
berkurang. Anak dapat kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan
ibu dapat keguguran. Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah B 6, C, A, D,
E dan K.
4. Mineral
a. Kalsium
Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Apabila
kekurangan kalsium, bayi yang dikandung akan menderita kelainan tulang
dan gigi.
b. Fosfor
Mineral ini dapat diperoleh dari makanan sehari - hari. Fosfor
berhubungan erat dengan kalsium. Jika jumlahnya tidak seimbang di
dalam tubuh, dapat terjadi gangguan. Gangguan yang paling sering adalah
kram pada tungkai.
c. Zat besi
Sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30 %. Berarti, ibu hamil
membutuhkan tambahan 700 800 mg zat besi. Kebutuhan zat besi ibu
hamil meningkat pada kehamilan trimester II dan III.
e. Zink
Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya cukup
dari makanan sehari hari.
f. Fluor
Mineral fluor juga tidak banyak diperlukan. Dalam air minum normal,
cukup mengandung fluor.
g. Yodium
Yodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut.
Jika ibu hamil kekurangan yodium, akan melahirkan anak yang cebol.
13 Pesan PUGS 1993 ( Pedoman Umum Gizi Seimbang )
1. Konsumsi makanan yang beraneka ragam setiap hari
2. Konsumsi makanan yang mengandung cukup energi
3. Untuk sumber energi, usahakan agar separuhnya berasal dari makanan yang
mengandung zat karbohidrat kompleks
4. Usahakan sumber energi dari minyak dan lemak tidak lebih dari energi
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12. Konsumsi makanan yang dimasak dan atau dihidangkan dengan bersih dan
tidak tercemar
13. Bacalah selalu label pada kemasan makanan
e.
Penyuluhan KB
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum
pemberian metode kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu
menetukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau
masalah ( diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang membutuhkan pengamatan
dan pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utama dapat diketahui melalui
anamnesis dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi yang di inginkan.
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan
nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi,
spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk memperkecil
angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi kelahiran jika
jumlah anak sudah mencukupi.
Metode Kontrasepsi antara lain :
1.
-
Metode sederhana
Metode tanpa alat, antara lain :
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal, lender serviks, simto
termal, coitus interuptus.
Kondom adalah sarung karet tipis penutup penis yang menampung cairan
sperma pada saat pria ejakulasi. Tingkat keberhasilannya 80 95%.
Jenis kondom antara lain :
o Kondom yang terbuat dari kulit ( dibuat dari usus domba )
o Kondom yang terbuat dari karet/ lateks ( lebih elastis, murah, sehingga lebih banyak
dipakai )
o Kondom yang terbuat dari plastik/ vinil
Efek samping kondom meliputi :
o Reaksi alergi terhadap bahan karet
o Keluhan utama dari akseptor adalah berkurangnya sensitivitas glans penis
- Kimia : spermisida
Spermisida adalah bahan kimia ( biasanya non oksinol 9 ) digunakan untuk
menonaktifkan/ membunuh sperma.
9
tahun 1994, AKI adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 40 per
1.000 kelahiran hidup.
b. Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
Penyebab kematian ibu diantaranya adalah perdarahan ( 42 % ),
eklamsia ( 13 % ), aborsi ( 11 % ), infeksi ( 10 % ), partus lama ( 9 % ), dan
lain lain ( 15 % ). Sedangkan AKI berdasarkan BPS ( 2003 ) adalah 35 per
1.000 kelahiran hidup, dengan penyebab gangguan perinatal 34,7 %; sistem
10
menangani
masalah-masalah
kesehatan
perseorangan
maupun
masyrakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan
tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan
Para kader kesmas seyogyanya memiliki latar belakang pendidikan yang
cukup sehingga memungkinkan mereka membaca, menulis dan menghitung
secara sederhana
Kondisi kerjanya
Kader kesmas bertanggung jawab terhadap masyarakat setempat serta
pimpinan-pimpinan yang ditunjuk oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan
Demam > 38 oC
Perdarahan pervaginam
Gangguan penglihatan
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda atau gejala infeksi
10. Pre eklamsia / hipertensi dalam kehamilan
11. Tinggi fundus 40 cm atau lebih
12. Gawat janin
13. Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin masih
5/5
14. Presentasi bukan belakang kepala
15. Presentasi ganda (majemuk)
16. Kehamilan ganda atau gemeli
17. Tali pusat menumbung
18. Syok
Rujukan : Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki kemampuan,
penatalaksanaan kegawatdarurat obstetri yang sesuai dan tetap
memperhatikan BAKSOKU
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Disuria
9.
Menggigil
dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program
lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan
untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di
posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu
dan tempat yang sama (Depkes RI, 1990).
Posyandu dipandang sangat bermanfaat
bagi
masyarakat
namun
14
Tujuan polindes:
a. Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan KIA-KB termasuk pertolongan
dan penanganan pada kasus gagal.
b. Meningkatnya pembinaan dukun bayi dan kader kesehatan.
c. Meningkatnya kesempatan untuk memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan bagi ibu dan keluarganya.
d. Meningkatnya pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangan bidan.
Fungsi polindes:
a. Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya.
b. Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan
konseling KIA.
c. Pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan-kegiatan polindes:
a. Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada bumil dan
mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.
b. Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.
c. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
d. Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah, serta imunisasi dasar pada bayi.
e. Memberikan pelayanan KB.
f. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan
g.
h.
i.
j.
16
aliran udara/ventilasi yang baik dan terjamin, mempunyai perabotan dan alatalat yang memadai untuk pelaksanaan pelayanan.
17
g. Dana sehat
Sebagai wahana memandirikan masyarakat untuk hidup sehat yang pada
gilirannya diharapkan akan mampu melestarikan berbagai jenis upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat setempat untuk itu perlu dikembangkan
ke seluruh wilayah/kelompok sehingga semua penduduk terliput dana sehat.
h. Kegiatan KIE untuk kelompok sasaran
KIE merupakan salah satu teknologi peningkatan PSM yang bertujuan
untuk mendorong masyarakat agar mau dan mampu memelihara serta
melaksanakan hidup sehat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,
melalui jalinan komunikasi, informasi dan edukasi yang bersifat praktis
dengan keberadaan polindes beserta bidan di tengah-tengah masyarakat
diharapkan akan terjalin interaksi antara bidan dan masyarakat. Interaksi
dengan intensitas dan frekwensi yang cukup tinggi akan dapat mengatasi
kesenjangan informasi kesehatan. KIE untuk kelompok sasaran seharusnya
dilakukan minimal sekali setiap bulannya dihitung secara komulatif selama
setahun.
3. KB KIA
KB KIA adalah kegiatan kelompok belajar kesehatan ibu dan anak yang
anggotanya meliputi ibu hamil dan menyusui.
a. Tujuan Umum
Agar ibu hamil dan menyusui tahu cara yang baik untuk menjaga
kesehatan sendiri dan anaknya, tahu pentingnya pemeriksaan ke puskesmas dan
posyandu atau tenaga kesehatan lain pada masa hamil dan menyusui serta
adanya keinginan untuk ikut menggunakan kontrasepsi yang efektif dan tepat.
b. Tujuan Khusus
Memberi pengetahuan kepada ibu tentang hygiene perorangan
pentingnya menjaga kesehatan, kesehatan ibu untuk kepentingan janin, jalannya
proses persalinan, persiapan menyusui dan KB.
Kebijakan
a. Kegiatan harus disesuaikan dengan kesehatan ibu dan masalah yang ada.
b. Pelaksanaannya dilakukan setiap minggu dengan materi dasar yang harus di
review terus.
c. Metode yang digunakan adalah demonstrasi dengan materi dan pembicara
berganti ganti.
d. Tenaga pelatih atau pengajar adalah orang yang ahli di bidangnya.
18
19
a. Mengembangkan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
terutama
pelayanan
kesehatan,
pengembangan
kehidupan
koperasi,
pendidikan
dan
(www.dradio.or.id).
Sebelum ada desa siaga sudah dimulai dengan tabungan Ibu bersalin (Tabulin).
Jadi kita menerangkan ke Ibu hamil dan keluarganya, meskipun kaya. Justru orang
kaya tersebut memberikan contoh kepada orang-orang yang tidak mampu untuk
menabung. Dan Ibu hamil di berikan buku yang dibawa setiap pemeriksaan.
Mekanisme Tabulin
Tabungan itu terbentuk berdasarkan Rw. atau Posyandu. Bila posyandunya
empat, maka tabungannya ada empat didesa itu. Sedankan Dasolin (Dana Sosial /
Bersalin) mekanismenya yaitu, masyarakatyg pasang usia subur juga Ibu yang
mempunyai balita dianjurkan menabung, yang kegunaannya untuk membantu ibu
saat hamil lagi.
Adapun manfaat dari tabulin antara lain :
1. Sebagai tabungan / simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan atau
sesudah persalinan
2. Ibu dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.
6. Donor Darah Berjalan
Donor darah berjalan adalah donor yang dilakukan tiap hari. Donor darah
berjalan ini adalah program PMI untuk memenuhi pasokan darah d PMI karena
PMI sering mengalami kekurangan pasokan darah sedangkan yang membutuhkan
donor darah sangat banyak.
7. Ambulan Desa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas bidan dalam menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat:
21
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat di dalamnya. Oleh karena itu kami mengharap saran yang membangun dari
pembaca sebagai penyempurna dari makalah asuhan kebidanan komunitas yang kami
susun.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohadjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohadjo. 2009.
2. http://www.jombangkab.go.id/egov/satKerDa/page/3517070/berita
%20monitoring%20kf.htm
3. http://d3kebidanan.blogspot.com/2010/08/asuhan-kebidanan-komunikasitabulin.html
4. http://moeyzhaserenity.blogspot.com/2010/10/donor-darah-berjalan.html
23