Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

APLIKASI TEKNOLOGI BANYAK DIGUNAKAN PADA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI,


PENGGUNAAN YANG TEPAT, PRAKTIS, CEPAT DAN AMAN, SANGAT MEMBANTU
UNTUK MENCAPAI TARGET WAKTU, BIAYA DAN MUTU YANG DITENTUKAN.
ADAKALANYA TEROBOSAN BARU PERLU DILAKUKAN DILAPANGAN, TERUTAMA
DALAM MENGHADAPI KENDALA YANG TIDAK TERDUGA SEBELUMNYA, SEHINGGA
PENERAPAN METODE YANG SESUAI DENGAN KONDISI DILAPANGAN SANGAT
DIPERLUKAN DAN MEMBANTU, UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN YANG
BERSANGKUTAN.
PENERAPANMETODE, SELAIN TERKAIT DENGAN KONDISI LAPANGAN, JUGA
TERKAIT ERAT DENGAN JENIS PROYEK YANG DIKERJAKAN ( BANGUNAN GEDUNG,
IRIGASI, JALAN DAN JEMBATAN DLL), NAMUN DARI SEMUA JENIS PEKERJAAN
TERSEBUT TIDAK TERLEPAS DARI PEKERJAAN PERSIAPAN.

I. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN :


SEBELUM PELAKSANAAN PEKERJAAN POKOK DILAKUKAN, PEKERJAAN YANG
PERTAMA DILAKUKAN ADALAH PEKERJAAN PERSIAPAN, DIMANA BAIK UNTUK
PEKERJAAN GEDUNG, AIRPORT, JALAN, JEMBATAN DLL, SECARA UMUM TIDAK JAUH
BERBEDA, DIMANA BESAR KECILNYA, MUDAH ATAU SULITNYA TERGANTUNG PADA
MASING MASING PROYEK YANG DIKERJAKAN. PERKERJAAN PERSIAPAN INI HARUS
DIRENCANAKAN SEBELUM MASA PELAKSANAAN DIMULAI, BAHKAN PEKERJAAN INI
SUDAH DIPERSIAPKAN PADA SAAT TENDER DILAKUKAN, KARENA MERUPAKAN
BAGIAN DARI PENAWARAN TENDER PROYEK BERSANGKUTAN.
PEKERJAAN PERSIPAN YANG DILAKUKAN :
PERENCANAAN SITE PLAN
PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
PEMBUATAN SOFT DRAWING
PENGADAAN MATERIAL UNTUK PEK. PERSIAPAN
MOBILISASI PERALATAN
PELAKSANA AN DILAPANGAN.
1. PERENCANAAN SITE PLAN : (PERENCANAAN TATA LETAK, lay out)

MELIPUTI :
Kantor proyek/direksi keet
Gudang material dan peralatan
Base camp staf proyek/barak pekerja
Los kerja besi dan kayu
Pos jaga dan pagar kerja
Jalan kerja

Penempatan alat beraty, tower crane dan lift bahan


Lokasi pembuatan komponen precast

Dalam membuat lay out perlu diperhatikan secara cermat penempatan masing
masing fasilitas dan sarana yang diperlukan, dengan kondisi lokasi dan proyek yang
dikerjakan agar dapat berfungsi dengan baik.
Hal hal yang perlu diperhatikan :
penempatan fasilitas harus diluar denah bagian proyek
penempatan jenis material harus dipisah sesuai dengan jenis dan ukurannya.
menempatkan material yang harus terlindung dalam gudang yg tertutup
menempatkan alat berat seperti tower crane pada posisi yg strategis
menempatkan jalan kerja yg benar, agar tidak terjadi stagnasi arus lalu
lintas
menempatkan los kerja tidak jauh dari penumpukan material
menempatkan pos jaga pada posisi yang tepat
perencanaan pagar yg rapi tetapi cukup estetika namun tetap efisien
penempatan barak kerja dan base camp staf tidak jauh dari proyek
1.1. KANTOR PROYEK/DIREKSI KEET
Dibangun untuk staf proyek, pengawas maupun Pemilik Proyek dilapangan
Dilengkapi dengan ruang kerja staf, ruang rapat, ruang pimpinan, mushola dana toilet.

1.2. GUDANG MATERIAL DAN PERALATAN :


Bahan yang harus terlindung dari cuaca (semen, dan material finishing )
disimpan dalam gudang yg tertutup, kondisinya harus terjaga agar tetap kering dan
tidak lembab, sebab akan berpengaruh terhadap kualitas material.
1.3. BASE CAMP STAF PROYEK DAN BARAK KERJA :
Bangunan ini dibuat untuk proyek yang berada cukup jauh dari kota untuk tempat
tinggal pekerja proyek, dan dibangun secara terpisah yg masing masing dilengkapi dg
fasilitas, KM, WC dan dapur, pada BC dapat diberikan fasilitas tambahan TV, ataupun
fasilitas untuk berolah raga.
1.4. LOS KERJA BESI DAN KAYU :
Seperti namanya, los kerja besi digunakan untuk pekerjaan pembesian, dan los kerja
kayu yang berhubungan dengan perkayuan, dan bangunan ini biasanya dibuat tanpa
dinding, hanya diberi atap uth kenyamanan.
1.5. PAGAR PROYEK :
Pembuatan bangunan ini merupakan suatu keharusan, bertujuan terutama untuk
keamanan kerja dalam lingkungan proyek, sesuai fungsinya, maka pagar harus dibuat
cukup kokoh tidak mudah roboh.

1.4. JALAN KERJA :


Dibuat untuk lalu lintas kendaraan proyek, mobilisasi alat berat dan lainnya, dengan
memperhitungkan arus lalu lintas kendaraan keluar masuk agar tidak terjadi stagnasi
dan kemacetan dilingkungan proyek yg dapat mengganggu kelancaran aktivitas
pekerjaan.
Walaupun sifatnya sementara, harus diperhitungkan beban lalu lintas yg
menggunakannya.
1.5. PENEMPATAN ALAT BERAT, TOWER CRANE DAN LIFT BAHAN
:
Pada proyek bangunan gedung bertingkat tinggi (HRB), atau gedung bertingkat rendah
dengan denah yang luas, diperlukan alat berat untuk transportasi material, terutama
utk arah vertikal, tower crane dan lift bahan merupakan alat berat yg banyak
digunakan.
1.6. PEMBUATAN KOMPONEN PRECAST :
1.7. PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA :
Yg dimaksut sumber daya proyek disini adalah kebutuhan akan listerik dan air untuk
kerja, sedangkan sumber daya yang lain akan dibahas dalam bab yg lain.
1.8. PEMBUATAN SOFT DRAWING (Gambar Kerja) :
1.9. PENGADAN MATERIAL UNTUK PEK. PERSIAPAN :
1.10. MOBILISASI PERALATAN :
1.11. PELAKSANAAN DILAPANGAN :
Dimulai dg melakukan pengukuran untuk membuat patok tetap (BM),
dibuat diluar garis bangunan agar selama pekerjaan proyek dilaksanakan tidak
terganggu dan hilang

Survey topografi dilaksanakan untuk mengetahui elevasi /

ketinggian permukaan tanah halaman, lokasi rencana


bangunan dan elevasi lantai bangunan yang sudah ada.
Pengikatan titik rencana penyelidikan sangat penting artinya,
karenanya ditentukan terlebih dahulu titik ikat pengukuran.
Sebagai titik ikat pengukuran biasanya digunakan titik tetap
(BM).
Pengukuran Polygon
Pengukuran polygon utama merupakan polygon tertutup
(cloosed loop polygon). Untuk pelaksanaannya, polygon
diikatkan pada titik yang diketahui koordinatnya seperti titik
triangulasi yang terdekat.
Toleransi kesalahan penutup sudut polygon yang
diperbolehkan
adalah = 10n", dimana : n = jumlah titik sudut polygon.

Pengukuran Sudut
Pengukuran sudut polygon dilakukan dengan menggunakan

Theodolit DT2 atau Wild T2 atau alat sejenisnya, pembacaan


dilakukan dengam multiple series double dengan posisi lensa biasa
(normal) dan luar biasa (extra).

Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan Electric Distance

Meter (EDM). Karena untuk hitungan dan penggambaran peta, jarak


yang dipergunakan adalah jarak datar, maka jarak miring secara
otomatis dapat dibaca pada alat tersebut. Atau dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
d = D x Cos

dimana :
d = jarak datar
D = jarak miring
= sudut lingkaran vertikal

UITSET :
A. PENGERTIAN : BAHASA ASLINYA UITZET DARI BAHASA BELANDA, ATAU
DALAM ISTILAH INGGERIS SETTING OUT YAITU PENEMPATAN BANGUNAN PADA
LOKASI YANG TELAH DISEDIAKAN, DIMANA LUAS YANG DISEDIAKAN LEBIH LUAS
DARI UKURAN BANGUNAN, SEHINGGA PERLU DILAKUKAN PENAHAPAN ATAU
PROSEDURE AGAR SESUAI DG YANG DIHARAPKAN.
B. MACAM UITSET :
1. UITSET AS ( CENTRE LINE ) :
AS BANGUNAN DAN SALURAN DI UITSET DG PATOK PATOK , DILAPANGAN DITANDAI
:
o DITUNJUKAN DG PAKU 25 mm DIPAKU PADA PATOK KAYU.
o JIKA WKT PELAKSANAAN PEKERJAAN LAMA, DITANDAI PATOK KAYU YANG
DIBUNGKUS DG BETON.
o PD KONSTRUKSI BESAR SPT BENDUNG ATAU JEMBATAN HARUS MENGGUNAKAN
UITSET PERMANEN YG DIBUAT DARI PLAT KUNINGAN YG DIPASANG PD BAGIAN
ATAS BLOK BETON.
o PD SITUASI APAPUN, PATOK DIUSAHAKAN TERLINDUNG DARI KERUSAKAN TIDAK
SENGAJA.
o PATOK HRS SEGERA DIPERIKSA

Pengukuran Waterpass
Setiap titik polygon harus diukur ketinggiannya. Pengukuran
waterpassing merupakan pengukuran elevasi pada jalur
poligon yang ditarik dari patok B.M. permanen yang ada pada
tempat-tempat tertentu yang disetujui oleh Direksi Lapangan.

Perhitungan Data Ukur dan Penggambaran Peta


Perhitungan harga koordinat menggunakan rumus-rumus
metoda peraturan dimana data lapangan yang dimasukkan
dalam perhitungan telah benar dan memenuhi toleransi yang
telah ditetapkan.
Setelah pekerjaan pengukuran lapangan selesai, dilakukan
pengolahan data untuk gambar situasi 1:5.000 dengan
menggunakan komputer dan kalkulator, termasuk
memasukkan / merekam data ke dalam CAD system (bila
proses penggambaran dilakukan dengan menggunakan
program komputer).

Anda mungkin juga menyukai