NAMA :
041211233162
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERISTAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
Pengembangan Sistem
Latar Belakang Perusahaan
PT.Toyota Astra Motor
PT.Toyota Astra Motor atau biasa disingkat dengan TAM merupakan Agen Tunggal
Pemegang Merk (ATPM) Mobil Toyota di Indonesia. TAM merupakan perusahaan
joint venture antara PT. Astra International Tbk dengan persentase saham 51% dan
Toyota Motor Corporation, Jepang dengan persentase saham 49 %.
Toyota Astra Motor (PT.TAM) didirikan di Jakarta pada tahun 1971 oleh James
Suliman PT.Gaya Motor, William Surjadjaja PT.Astra International Inc dan Koyama
Zenichi Toyota Motor Co & Penjualan Toyota Motor Jepang, dengan modal resmi Rp.
806.7 juta dan modal disetor sebesar Rp. 80.7 juta.
Para akta notaris perusahaan telah dirubah beberapa kali untuk mengakomodasi
perubahan dalam komposisi pemegang saham Indonesia. Mengkonsolidasikan
bisnisnya, pada tahun 1989 PT. TAM melakukan merger dengan tiga perusahaan
afiliasi: PT.Toyota Mobilindo, PT. Multi Astra dan PT. Toyota Engine Indonesia.
PT.Toyota Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula
hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi
sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan merger
bersama tiga perusahaan antara lain :
1. WaterFall
2. Spiral
3. Rapid
4. Prototyping
5. Incremental
6. Build & fix
7. Synchronize & stabilize
8. Fountain
Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Langkah langkah
yang digunakan pada SDLC ini meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem
informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila
diperlukan
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah
dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang
berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada
referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut
adalah:
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang
berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja
yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang
berkaitan dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain
pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
Kesimpulan
Kesimpulan
PT. Frisian Flag Indonesia dapat terus mengembangkan Supply Chain
Management (SCM) dengan teknologi yang memadai, agar tidak kalah saing oleh
para pesaing. Penerapan Supply Chain Management (SCM) yang didukung oleh
teknologi informasi dan internet yang semakin berkembang dan maju akan dapat
meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan keuntungan yang didapat. Dengan
adanya Supply Chain Management (SCM), para pelaku bisnis dapat menciptakan
produk yang berkualitas dengan efektif dan efisien.
Dengan penerapan Supply Chain Management (SCM), proses pengadaan
barang, pengiriman barang bahkan sampai transaksi dapat dilakukan secara
terkoordinasi dan real time. Dengan bantuan internet, semua orang dapat mengakses
dimana dan kapan saja tidak terbatas oleh waktu.
ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangankekurangan yang ada pada PT.Telkom.
Kesimpulan
DSS sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS dapat mempermudah PT.Telkom
untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu
sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut. Selain
itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op PT.Telkom karena dengan
adanya DSS system penerimaan dapat berjalan dengan cepat dan dibantu oleh
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang
berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web
server apache.
E-Commerce
Latar Belakang Perusahaan
PT. Garuda Indonesia
Garuda Indonesia (PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk) adalah maskapai penerbangan
nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung tunggangan Dewa Wisnu dalam
legenda pewayangan. Pada tahun 2007, maskapai ini bersama dengan maskapai
Indonesia lainnya, dilarang terbang menuju Eropa karena kejadian yang menimpa
Garuda Indonesia Penerbangan 200.[2] Setahun kemudian, maskapai ini menerima
sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA yang menunjukkan
Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan Internasional.[3]
Pada 1 Juni 2010, Garuda Indonesia melakukan pembukaan kembali rute Amsterdam
yang di tutup pada tahun 2004 dengan pesawat Airbus A330-200 dengan kapasitas
sebanyak 222 penumpang dengan perhentian di Dubai, Uni Emirat Arab. Hal ini
menunjukkan Garuda Indonesia mulai tertarik dalam membuka rute ke Eropa. Pada
tahun 2010, Garuda mendapatkan penghargaan dari Skytrax yaitu " World's Most
Improved Airline" atas langkah Garuda yang dipimpin oleh Emirsyah Satar dalam
merombak maskapai nasional tersebut.[4] Pada tahun 2013, Garuda Indonesia
mendapat penghargaan dari Skytrax yaitu "World Best Economy Class" dan "World
Best Economy Class Seat".
Asal nama Garuda Indonesia
Pada tanggal 25 Desember 1949, wakil dari KLM yang juga teman Presiden
Soekarno, Dr. Konijnenburg, menghadap dan melapor kepada Presiden di Yogyakarta
bahwa KLM Interinsulair Bedrijf akan diserahkan kepada pemerintah sesuai dengan
hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) dan meminta kepada beliau memberi nama
bagi perusahaan tersebut karena pesawat yang akan membawanya dari Yogyakarta ke
Jakarta nanti akan dicat sesuai nama itu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Soekarno menjawab pertanyaan tersebut dengan
mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal,
Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial yang berisi, Ik ben Garuda, Vishnoe's
vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden ("Aku adalah Garuda, burung
milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu")
Maka pada tanggal 28 Desember 1949, penerbangan bersejarah terjadi pada pesawat
DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden
Soekarno dari Yogyakarta ke Jakarta untuk menghadiri upacara pelantikannya sebagai
Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan nama Garuda Indonesian Airways,
yang diberikan oleh Presiden Soekarno kepada perusahaan penerbangan pertama ini.
Kesimpulan