Mata Pelajaran
: ILMU GIZI
Pokok Bahasan
Sasaran
: Mahasiswa
Waktu
: 1 x 30 menit
Tempat
: Ruangan (Kelas)
D. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
E. Media / Alat
a. Laptop
b. LCD
F. Buku Sumber
a. http://febbyhandiany.blogspot.com/2012/11/makalah-gizi-pada-balita.html
b. http://semaraputraadjoezt.blogspot.com/2012/03/kebutuhan-nutrisi-untuk-bayi-dan
balita.html
c. http://cikarang-skull.blogspot.com/2008/08/bab-i-pendahuluan.html
G. Kegiatan Pembelajaran
N
o
1.
Tahap Kegiatan
Pendahuluan
Pembukaan
Waktu
Fasilitator
2.
Penyampaian
Materi
Peserta Didik
tujuan
akan dicapai
20 menit - Menjelaskan
kebutuhan
balita
- Menjelaskan
tentang - Mendengarkan
nutrisi
balita
- Menjelaskan
untuk
pengertian
pendapat
yang - Mendengarkan
nutrisi
tujuan
Memperhatikan
- Mendengarkan
&
Memperhatikan
untuk - Mendengarkan
&
Memperhatikan
faktor-faktor
&
- Mendengarkan
&
Memperhatikan
tentang
- Mendengarkan
Memperhatikan
&
balita
- Menjelaskan tentang PBBI
- Mendengarkan
balita
- Menjelaskan
tentang
penghitungan
3.
kebutuhan
&
Memperhatikan
- Mendengarkan &
Memperhatikan
energi untuk balita
5 menit - Memberikan
pertanyaan - Menjawab
Penutup
kepada
peserta
evaluasi
lisan
sebagai
perolehan
belajar
- Memberikan kesimpulan
- Salam penutup
pertanyaan
- Mendengarkan
Memperhatikan
- Menjawab salam
G. Evaluasi
1. Prosedur
: Lisan
2. Sifat
: Khusus
3. Jenis
4. Soal
H. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Gizi Balita
Beberapa pengertian gizi menurut para ahli yaitu :
a. Deswarni Idrus dan Gatot Kunanto (1990
&
secara
normal
melalui
proses
digesti,
absorpsi,
transportasi,
Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh kembang anak,
sehingga pemenhhan kebutuhan gizi secara akurat turut menentukan kualitas tumbuh
kembang, sebagai sumber daya manusia dimasa yang akan dating.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian gizi adalah
komponen kimia yang terdapat dalam zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
perkembangan dan pertumbuhan.
B. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara
asupan zat gizi dengan kebutuhan.Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel
pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar
lengan, dan panjang tungkai (Gibson, 1990).
C. Pengertian Balita
Menurut situs pencarian wikipedia.org, pengertian balita adalah periode usia manusia
setelah bayi sebelum anak awal, yaitu usia dua sampai lima tahun. Pada masa ini seorang
anak sedang lucu-lucunya dan terjadi perubahan siklus dalam hidupnya seperti ia sudah
dapat membaca keadaan, banyak bertanya sesuatu yang tidak ia ketahui, belajar berhitung,
bermain dan mulai mengenali teman-temannya alias bersosialisasi, mengetahui benda,
mengeja, berbicara lancar.
Dalam situs bookoopedia dijelaskan, pengertian balita adalah anak yang telah
menginjak usia di atas satu tahun. Atau dalam artian khusus anak yang berusia di bawah
lima tahun. Pengertian balita ini juga ditunjang dengan dibutuhkannya pola makan yang
cukup atau kecukupan gizi yang seimbang.
D. Nutrisi Penting Pada Balita
Beberapa nutrisi penting yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi seperti :
a. Vitamin A, D, E, K
Vitamin ini sangat vital bagi balita.Jadi, usahakan agar asupan vitamin ini
terpenuhi setiap harinya.Seperti kita ketahui, vitamin A sangat baik untuk penglihatan
dan kesehatan kulit balita.Sedangkan vitamin D berperaan penting dalam meningkatkan
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap
makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar
15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan
menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan
jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah
karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan,
sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH
(sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau
oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati
dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak.
KH didapat dalam bentuk :
a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)
b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)
Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia
bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan
kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk
mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan
K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi
perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan
kalori atau anergi yang dimiliki dan peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat
di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar
50 60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu,
Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah
dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati dalam
makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif
untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik
bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi
lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari total energi yang
dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak
disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya.
Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan
untuk membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti
retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat
dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang
esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat
didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat,
linulenat dan arakhidonat.
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi
dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang
menyebabkan lemaknya mudah dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI
mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak
omega-6 dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1)
sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula
makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah dan proporsi asam lemak yang
terkandung dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2
tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari
total energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip
mungkin dengan ASI.
PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma
sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk
pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga
keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di
antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino
nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi
ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan
dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan
marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh
dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.
Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air
pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai
pelarut untuk pertukaran selluler.
Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :
1. Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan
gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi
susu. Kalsium akan dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 1525% bertahan dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
2. Kloridasangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan
asam dan basa. Klorida dapat diperoleh
dari garam, daging, susus dan telur.
1. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin.
Kromium dapat diperoleh dari ragi.
2. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin,
penyerapan besi, dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan
kacang-kacangan.
3. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan
tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour
terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
4. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium dapat
menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
5. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk
pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia
dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis,
dan hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran
hijau, padi, dan tumbuhan.
otot,nausea,dehidrasi
dan
hipotensi.natrium
dapat
diperoleh
dari
3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang
dikehendaki
4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara
pemberian makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga
(sonde) dan lain lain
5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu
dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu
makanan,
Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat adalah :
1. Umur
2. Berat Badan
3. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit
4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
5. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan
toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan factor factor tersebut di atas,
umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi
atau anak.
b. Total Energi dan Parenteral nutrisi
Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari
kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.
Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut
sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan
pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.
Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :
Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-
Masa bayi
Balita 1-3 tahun
Balita 4-5 tahun
: 8,0
: 7,8
: 5,9
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan
kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.
F. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai berikut:
1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;
2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;
3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap infeksi; dan
4. Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang makan
dan makanan yang baik pada anak.
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah
digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya
kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung, tidak langsung, akar masalah dan
pokok masalah. Berdasarkan Soekirman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional,
penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang
mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang
kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat makanan yang baik tetapi
karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Demikian pada Balita
yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah
terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama
merupakan penyebab kurang gizi.
Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola
pengasuhan Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Ketahanan
pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota
keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah
kemampuan keluarga untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap
anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.
Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana
pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.
Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, dan
ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan terdapat
kemungkinan makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola
pengasuhan Balita dan keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang
ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan,
dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.
Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut : Contoh pertama : anak balita usia
14 bulan, sebelum usia balita ini dimasukan rumus terlebih dahulu usia 14 bulan
diuraikan menjadi tahun dan bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah 12
bulan. Karena n adalah usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis dengan
1,2 ( dibaca 1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu:
(2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4 Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita
usia 14 bulan adalah 10,4 kg.
contoh pertama diatas sangat praktis, tapi hati-hati, agak sedikit rumit seperti contoh
kedua dibawah ini
Contoh kedua: Anak balita usia 2 tahun 10 bulan, seperti diatas ini ditulis dengan
n=2,10 dan selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n) jadi hasilnya adalah
4,20. Hasil ini jangan langsung ditambah dengan 8, karena 4,20 diartikan 4 tahun 20
bulan, 20 bulan artinya 1 tahun 8 bulan, jadi 4,20 berubah menjadi 5,8, baru kemudian
ditambah dengan 8 maka Berat badan Idealnya adalah 13,8 kg.
Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus :
BBL(gr) +(usia x 600 gram)
2. Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus
a. BBL (gr) + (usia x 500 gram )
b. (usia/2) +3
dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam bulan
Intepretasi Berat Badan Ideal Anak Balita.
Sebagaimana halnya dengan intepretasi Berat Badan Ideal Orang dewasa (usia 15
tahun keatas) adalah +10 % BBI ini juga dapat berlaku untuk BBI anak balita. Dimulai dari
kisaran normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) + 10% (2n+8). Yaitu antara 9.6 -11.44.
Orang tua perlu hati-hati bila presentase Berat Badan Real telah berada dibawah atau diatas
20 % dapat dikatakan bahwa anak balita tersebut mempunyai keadaan gizi yang tidak
seimbang, Bila berada diatas 20 % anak balita bisa dikatakan kegemukan dan bila berada di
bawah 20 % bisa dikatakan kurang gizi dan bisa berlanjut ke Keadaan gizi buruk untuk
balita/anak dan busung lapar untuk orang dewasa.
Sebenarnya untuk mengukur Berat Badan Normal anak balita sudah ditentukan secara
internasional yaitu dengan menggunakan standar WHO-NCHS atau juga bisa dengan melihat
Kartu Menuju Sehat (KMS) tumbuh kembang balita, seperti terlihat pada gambar disamping,
setiap anak mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan ideal (baik), yang
penting adalah bertambah umur bertambah berat badan dan pola terlihat jelas, tidak tiba-tiba
naik berat badan bulan ini, bulan berikutnya turun lagi kemudian naik lagi. Cara diatas
menentukan BBI anak balita hanya cara praktis yang bisa langsung digunakan tampa harus
melihat pedoman seperti pada standar WHO-NCHS atau juga kartu menuju sehat yang biasa
dilihat di posyandu.
Protein (gr)
10
7-12 bulan
8,5
71
18
1-3 tahun
12
90
25
4-5 tahun
18
110
39
Ca
Fe
Vit.A
Tiami
Riboflavi
Niasi
Vit.C Vit D
(g)
(g)
sebagai
Karotin
(mg)
(mg)
(mg)
0,4
0,5
25
(mg)
0,6
(mcg)
1200
Anak
0,5
1500
0,5
0,7
30
1-3 thn
0,5
10
1800
0,6
0,9
40
0,5
10
2400
0,8
1,0
13
50
Bayi
6-12 bln
4-5 thn
U,I
(400)
Umur
3 bulan
3-5 bulan
6-8 bulan
9-11 bulan
Rata-rata selama masa bayi
Nelson (1969)
120
115
110
105
112
110(100-120)
Nelson (1969)
112
101
91
110
100
90
Anak
1
1-3
4-5