201
2
NAMA
: Ny. R
NO CM
: 0152XXXX
UMUR
: 42 tahun (P)
TANGGAL
: 24 Desember 2012
PEKERJAAN
KASUS KE
:1
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
: Muntah darah
ANAMNESA KHUSUS
Pasien datang dengan keluhan muntah darah sejak kurang lebih 2 hari SMRS. Muntah
darah dirasakan sering dan banyak, darah berwarna merah segar. Keluar darah juga dirasakan
dari hidung, tidak ada riwayat trauma pada hidung, keluar darah banyak. Keluhan disertai
dengan lemas badan dan dirasakan kaki dingin. Pada saat diperiksa tekanan darahnya rendah.
Keluhan juga disertai sesak nafas, hidung terasa tersumbat. Pasien juga mengeluh sulit
menelan dan berbicara, air ludah sering keluar banyak, sulit untuk membuka mulut,
tenggorokan sakit dan dirasakan membengkak.
Pasien mengaku hal seperti ini sudah pernah dirasakan sebelumnya. Awalnya terdapat
benejolan kecil di lidah sejak kurang lebih 6 bulan yang lalu kemudian dirasakan semakin
lama semakin membengkak. Kemudian pasien berobat ke RSHS lalu di biopsi dan
dinyatakan menderita kanker lidah. Pasien kemudian di terapi dengan kemoterapi sebanyak 1
kali 1 bulan yang lalu. Riwayat trauma pada lidah disangkal, riwayat merokok disangkal, dan
minum alkohol disangkal.
201
2
Keadaan Umum
: Sakit Sedang
Tensi
: 90/70 mmHg
BB
Nadi
: 112 x/menit
Suhu : 36,5 C
Pernafasan : 24 x/menit
Gizi
: 54 kg
: Cukup
Kepala
Mata
Leher
Thorax
Cor
Pulmo
Abdomen
Hati
2
Lien
201
2
Extremitas:
Superior
: Aktivitas baik.
Inferior
: Aktivitas baik, tidak ditemukan udem tungkai pada kedua kaki pasien.
STATUS LOKALIS
1. TELINGA
TELINGA KANAN
TELINGA KIRI
Daun telinga
: Normal
Normal
Liang Telinga
Gendang Telinga
TEST PENALA
RINNE
: +
WEBER
SWABACH
TEST BERBISIK
: tidak dilakukan
tidak dilakukan
AUDIOGRAM
: tidak dilakukan
tidak dilakukan
201
2
2. HIDUNG
2.1. Rhinoskopi Anterior
Hidung Luar
Vestibulum
Lubang Hidung
Rongga Hidung
Septum
: deviasi (-)
Konka Inferior
: eutrofi/eutrofi
Meatus Inferior
: sekret -/-
Pasase Udara
: -/-
: Tidak dilakukan
Koana
:-
:-
Konka
:-
:-
Torus Tubarius
:-
Fossa Rosenmuller
:-
Adenoid
:-
3. FARING
Tidak dilakukan
Arkus faring
:-
Uvula
:-
Dinding Faring
:-
Tonsil
: -
Peritonsil
:-
Palatum
:-
: -
Reflek Muntah
: -
201
2
4. LARING
Laringoskopi Indirek
: Tidak dilakukan
Epiglotis
:-
Plika Ariepiglotika
:-
: -
: -
Aritenoid
: -
Rima Glotidis
: -
5. MAKSILOFASIAL
Simetris
cm
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
- Cek darah rutin
- Rontgen mandibula
5
201
2
- Rontgen thorax
8. DIAGNOSA KERJA
9. DIAGNOSA BANDING
:.
10. PENGOBATAN
Medikamentosa
: Infus RL 20 gtt/m
Inj. Keterolac 2x1 amp i.v
Non medikamentosa
: Dubia Ad malam
Quo ad functionam
: Ad malam
PENILAIAN
INSTRUKTUR
TANDA TANGAN
201
2
PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesa pada pasien ini didapatkan :
Penderita mengeluhkan muntah darah, sering dan banyak dengan warna darah merah
segar.
Keluhan disertai dengan keluar darah dari hidung, perdarahn banyak dan sering
Mulut tidak dapat dibuka, nyeri menelan, air liur banyak keluar, dan terjadi
pembengkakan
Pada pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, tensi 90/70mmHg, conjungtiva
anemis, terdapat blood clot, pada leher teraba massa berdiameter kurang lebih 4 cm,
Gejala awal adalah benjolan pada lidah sejak 6 bulan yang lalu dan dirasakan semakin
membengkak
Telah dilakukan biopsi di RSHS dan diagnosis kanker lidah
201
2
CARCINOMA LIDAH
I. PENDAHULUAN
Neoplasma malignant dari lidah biasanya timbul dari jaringan epitel mukosa mulut
dan sebagian besar merupakan karsinoma epidermoid, yang merupakan salah satu tumor
ganas pada rongga mulut yang paling sering dijumpai diklinik dan mempunyai tingkat
kematian yang tinggi, yang secara klinik dapat menyerang 2/3 anterior lidah dan 1/3 bagian
posterior lidah dan juga dapat bermetastase baik pada daerah sekitar lidah misalnya: ke
submaxillary dan digastricus juga ke daerah leher dan servikal.
Dari penelitian Gibbel dan Martin dilaporkan bahwa karsinom lidah ini sering
dijumpai bersama-sama dengan penyakit syphilis dan premalignant seperti: leukoplakia,
erythroplasia sedangkan menurut penelitian Frazell dan Lucas kasus-kasus kanker lidah yang
terjadi bagian dorsum lidah hanya 4%, tetapi lebih ganas.
Karsinoma lidah mempunyai prognosis yang jelek, sehingga diagnosa dini sangat
diperlukan lebih-lebih apabila telah terjadi metastase kedaerah lain (leher dan servikal).
II. ANATOMI LIDAH
Lidah secara anatomi terbagi atas 3 bagian, yakni :
1. Apek linguae (ujung lidah)
2. Corpus linguae (badan lidah)
3. Radix linguae (akar lidah)
201
2
dasarnya papillae ini terdapat kuncup-kuncup pengecap sehingga kita dapat menerima atau
merasa cita rasa. Ada empat macam papillae, yaitu: papillae filiformes, papillae fungiformes,
papillae circumvallatae dan papillae foliatae.
Area dibawah lidah disebut dasar mulut. Membran mukosa disini bersifat licin, elastis
dan banyak terdapat pembuluh darah yang menyebabkan lidah ini mudah bergerak, serta pada
mukosa dasar mulut tidak terdapat papillae. Dasar mulut dibatasi oleh otot-otot lidah dan
otot-otot dasar mulut yang insertionya disebelah dalam mandibula. Disebelah dalam
mandibula ini terdapat kelenjar-kelenjar ludah sublingualis dan submandibularis.
B. OTOT-OTOT PADA LIDAH
Lidah adalah satu organ otot dengan kekenyalan yang baik sekali sewaktu bergerak,
hal ini dapat dilihat pada waktu mengunyah. Otot-otot instrinsik dan extrinsic.
Otot-otot Instrinsik
- M. Longitudinalis superior.
- M. Longitudinalis inferior.
- M. Transversus linguae.
- M. Verticalis linguae.
Otot-otot ekstrinsik
- M. Genioglossus
- M. Hyoglossus.
- M. Chondroglossus
- M. Palatoglossus.
- M.Styloglossus
201
2
2. Persarafan sensoris.
1. Persarafan Motoris
Semua otot-otot pada lidah baik yang instrinsik maupun ekstrinsik di sarafin oleh
nervus hypoglossus (n. Cranialis XII), kecuali M. Palatoglossud yang disarafi oleh nervus
cranialis X.
2. Persarafan Sensoris
Dua pertiga bagian anterior lidah disarafi oleh n. lingualis (cabang n. mandibularis)
untuk sensasi umum, dan chorda tympani (cabang n. facialis yang menuju ke lidah) untuk
gustasi (pengecap).
Dua pertiga bagian posterior lidah dan papillae valatae disarafi oleh ramus Lingualis
nervus glossopharyngeus (nervus cranialis IX) untuk sensasi umum dan gustasi cabangcabang kecil n.Laryngeus internus, cabang n.Vagus (n.Cranial X) memeprsarafi daerah kecil
pada lingua,tepat anterior terhadap epiglottis.
D. VASKULARISASI PADA LIDAH
Arteria utama ke lidah ialah a. lingualis cabang a. carotis externa. Cabang-cabang
yang mensuplai lidah terutama rr. Dorsales linguae untuk dorsum linguae (menuju ke pars
pharyngealis) dan a. profunda lingua ke apex linguae, a.sublingualis ke glandula sublingualis.
Penyaluaran balik darah dari lidah terjadi melalui (1) venae dorsalis lingua yang
mengikuti a.lingualis (2) v. profunda linguae, yang berasal diujung lidah berjalan ke belakang
disebelah frenulum lingua untuk bersatu dengan vena sublingualis. Semua vena ini berakhir
langsung atau tidak langsung kedalam vena jugularis interna.
E. ALIRAN LIMFA PADA LIDAH
Aliran limfa disini penting oleh karena berhubungan dengan penyebaran dini carcinoma
lidah.Pnyaluran limfe melalui lingua terjadi melalui 4 jalur :
10
201
2
1. Limfe dari bagia 1/3 posterior lingua disalurkan ke nodi lmfenodi cervikalis profunda
superior dikedua sisi.
2. Limfe dari bagian medial 2/3 anterior lingua disalurkan langsung ke nodi limfenodi
cervicalis profunda inferior.
3. Limfe dari bagian lateral 2/3 anterior lingua disalurkan ke nodi limfenodi submandibularis
4. Limfe dari ujung lingua disalurkan kenodi limfe nodi submentalis
III. DEFINISI
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel
mukosa lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis)
dan terjadi akibat ransangan menahun, juga beberapa penyakit-penyakit tertentu
(premalignant). Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu
dapat melakukan metastase secara limfogen dan hematogen.
IV. SINONIM
Nama lain yang digunakan untuk penyakit ini adalah :
- CARCINO OF THE TONGUE
- MALIGNANT NEOPLASMA OF THE TONGUE
201
2
ini mewakili kira-kira 3 % dari seluruh penderita yang dijumpai dirumah sakit Anderson
dengan epidormoit carsinomalida, penelitian ini dilakukan antara tahun 1959 sampai dengan
1973 (pada 418 kasus). Insiden kanker ganas tertinggi terdapat pada bagian lidah (2/3 anterior
lidah),
jika
dibandingkan
dengan
bagian
belakang
lidah
(1/3
posterior
lidah).
VI. ETIOLOGI
Sejumlah besar penyebab kanker ganas lidah telah diduga, tetapi berdasarkan para
ahli belum ada pernyataan yang dapat dibuat secara tegas. Namun ada beberapa dugaan
bahwa kanker ganas lidah terjadi karena ada hubungan dengan beberapa gangguan tertentu
atau penyakit-penyakit tertentu. Beberapa penelitian didapat bahwa penyakit syphilis, baik
pada kasus aktif atau sekurang-kurangnya telah ada riwayat penyakit syphilis sebelumnya,
sering dijumpai bersama-sama dengan kanker ganas lidah. Martin melaporkan bahwa 33 %
penderitanya yang menderita kanker ganas lidah juga mengalami penyakit syphilis. Ada
beberapa penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker ganas pada lidah
diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan alkohol serta
tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker ganas lidah timbul pada tempat
yang sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti caries gigi atau gigi busuk dengan calculus
yang banyak, dan juga bisanya karena pemasangan gigi palsu atau prothesa yang posisinya
tidak cocok.
VII. PANTOGENESIS DAN PATOLOGI
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium yang tidak
normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan pemeriksaan mulut, lesi
sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum pasien akhirnya datang ke dokter gigi. Secara
histologis tumor terdiri dari lapisan atau kelompok sel-sel eosinopilik yang sering disertai
dengan kumparan keratinasi. Menurut tanda histology, tumor termasuk dalam derajat I IV
(Broder). Lesi yang agak jinak adalah kelompok pertama yang disebut carcinoma verukcus
oleh Ackerman. Pada kelompok ini, sel tumor masuk sedikit kelamina propria, membentuk
massa papileferus pada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah permukaannya, tetapi
12
201
2
jarang meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar. Lidah mempunyai susunan
pembuluh lymphe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase kelenjar getah benig
regioner dan ini juga dimungkinkan oleh susunan pembuluh lymphe yang saling berhubungan
kanan dan kiri.
Tumor yang agak jinak cenderung membentuk massa papiliferus dengan penyebaran
ringan kejaringan didekatnya. Tumor paling ganas menyebar cukup dalam serta cepat ke
jaringan didekatnya dengan penyebaran permukaan yang kecil, terlihat sebagai ulser nekrotik
yang dalam. Sebagian besar lesi yang terlihat terletak diantara kedua batas tersebut dengan
daerah nekrose yang dangkal pada bagian tengah lesi tepi yang terlipat serta sedikit menonjol
dan infiltrate yang dalam. Walaupun terdapat penyebaran lokal yang besar, tetapi anak sebar
biasnya berjalan melalui lymph node sertikal. Metastase haematogenus terjadi pada tahap
selanjutnya.
VIII. GAMBARAN KLINIK
Tanda-tanda yang sering muncul pada kanker lidah adalah suatu massa atau ulkus
yang tidak nyeri, meskipun pada sebagian besar penderita lesi tersebut akhirnya menjadi
nyeri, tentunya hal ini terjadi jika timbul infeksi sekunder. Tumor tersebut dapat bermula
sebagai ulkus yang mengalami indurasi superfisial dengan pinggir yang sedikit menonjol dan
dapat berlanjut menjadi menginfiltrasi bagian dalam dari ujung lidah yang dapat
menimbulkan fiksasi atau indurasi sehingga tampak banyak merubah permukaannya.
Lesi yang khas timbul pada pinggir lateral atau permukaan ventral lidah. Sedangkan
pada sejumlah kecil kasus kanker lidah timbul pada permukaan dorsum lidah, biasanya pada
penderita dengan riwayat glossitis syphilitic sebelumnya atau yang sedang mengalami
glossitis syphilitic. Pada 1554 kasus carcinoma lidah yang dilaporkan oleh frazel dan lucas
hanya 4% terjadi pada dorsum lidah. Lesi pada pinggir lateral tidak rata penyebarannya
antara dasar lidah dan 1/3 dari bagian tengah lidah. Lesi-lesi dekat dasar lidah terutama tidak
jelas karena lesi-lesi tersebut tidak menimbulkan gejala sampai keadaan agak lanjut bahkan
manifestasi yang muncul hanya berupa nyeri tenggorokan dan disfagia. Tempat-tempat yang
khusus timbulnya tumor-tumor ini sangat penting oleh karena lesi-lesi pada bagian posterior
lidah biasanya mempunyai tingkat keganasan yang tinggi, dan dapat bermetastase secara dini
13
201
2
dengan prognosanya yang sangat jelek, terutama oleh karena kesulitan dalam hal
mengobatinya.
IX. DIAGNOSA
Untuk diagnosa pasti diperlukan gambaran klinik yang jelas dan perlu dilakukan
beberapa pemeriksaan penunjang.
X. DIAGNOSA PENUNJANG
Sebagai penunjang diagnosa pada kanker ganas lidah adalah : biopsy berupa kultur
lesi dan pemeriksaan foto rontgent pada mandibula dan thorax.
XI. BIOPSI DAN PATOLOGI ANATOMI
Biopsi :
1.
incisional biopsy dengan cara mengambil sampel dari daerah carcinoma dan
daerah yang sehat, sehingga diketahui batas jelas dari carcinoma. Tetapi
kejelekannya adalah pembuluh darah menjadi terbuka, dan ini akan
mempermudah penyebaran dari carcinoma tersebut, sedangkan keuntunganya
dapat mengetahui batas dari carcinoma guna terapi selanjutnya ( Penyinaran ).
Cara biopsy ini dapat dilakukan pada cacinoma lidah yang masih kecil dengan
atau tanpa metastase. Excisi jaringan yang diduga carcinoma dengan jarak 1
1,5 cm dari jaringan sehat. Hasil excisi diletakkan pada gabus ( maksudnya
adalah untuk cukup bersih ). Dengan kasa yang diberi formalin diletakkan
diatas preparat agar preparat tidak melengkung sehingga topograpi tidakm
berubah, kemudian dikirim ke patologi anatomi. Dipotong menjadi 7 preparat,
dan dilihat bagian mana yang tidak bersih dapat diulang excisinya.
Setelah dilakukan pemeriksaan diatas (incisional biopsi) baru dilakukan
pemeriksaan patologi anatomi untuk menentukan tumor ganas atau bukan.
2.
Cara alternatif lainnya adalah dengan melakukan teknologi terbaru saat ini
yaitu dengan melakukan brush biopsi. Pada prosedur ini, sampel diambil pada
permukaan mukosa yang terlihat abnormal dengan cara mengumpulkan sel
epitel mukosa dengan menggunakan alat berbentuk sikat, menempatkan
sampel dalam slide dan melakukan tindakan fiksasi sebelum membawa
14
201
2
Patologi anatomi
1.
2.
XII. TERAPI
Terapi kanker ganas lidah merupakan suatu masalah yang sulit, oleh karenanya ada
beberapa sistem terapi yang dikerjakan baik dengan secara pengobatan (sitostatika), atau
secara pembedahan serta penyinaran (radiasi), maupun dikombinasikan antara penyinaran
dengan pembedahan. Oleh para ahli lebih banyak menyenangi penggunaan radium atau
peyinaran dengan menggunakan radom seeds jika dibandingkan dengan radiasi rontgent
hasilnya lebih baik. Oleh karena dengan menggunakan penyinaran radom seeds dapat
membatasi penyiaran pada tumor, dengan mengganggu jaringan normal disekitarnya.
Sebelum melakukan tindakan terapi perlu diketahui tentang pembagian TNM sistim untuk
carcinoma lidah :
15
T1
Tumor
dengan
penampang
kurang
atau
sama
201
2
dengan
cm
superficial/exophhytic.
T2
dangkal.
T3 = Tumor dengan penampang lebih dari 2 cm dengan infiltrasi dalam.
T4 = Infiltrasi tumor sudah mengalami fiksasi tanpa melihat besar tumor dan sudah
mengenai jaringan sekitarnya.
No
Kelenjar-kelenjar
leher
yang
palpable
tidak
ada.
Kelenjar
leher
yang
palpable,
mobile
serta
heterolateral/bilateral.
Tumor di 1/3 lidah posterior (karena karsinoma lidah 1/3 posterior satu grup dengan
hypopharynx)
External X ray :
- Hasil tidak baik. Mungkin bergunakan untuk metatase dini dileher
16
201
2
Mtx :
-
Dapat
dipakai
untuk
merubah
T3
menjadi
T2-T1
dengan
cara:
Diberikan dosis tinggi secara transarterial infusion 4 gram sekaligus, melalui a. arotis
externa pada percabangannya dilidah yaitu aa. Lingualis. Syarat, cartinoma lidah tidak
melalui garis tengah infusion ini dipasangka sampai satu minggu atau sampai ada
tanda-tanda toksis yang dapat dilihat dari kulit.
3. Surgical/Hemiglosectomy (total glossectomy) :
Dilakukan
pengangkatan
pada
bagian
yang
diindikasi
terkena
carcinoma
atau
hemiglosectomy atau total glossectomy apabila tumor cukup besar dan sudah bermetastase ke
daerah leher. Pada metastasenya dilakukan :
Pada N1N2, dilakukan RND (Radical Neck Disection) yang diangkat :
- Kelenjar leher.
- Kelenjar sub madibula.
- V. Jugularis interna.
17
201
2
hypoglossi,
Lobus
lateral
kelenjar
thyroid
juga
diangkat.
- Kanan dan kiri dilakukan dengan jarak 2 minggu, karena bila V. jugulsris internus kanan
dan
kiri diangkat bersamaan dapat dijadikan kebutaan, serta oedema intra cranial.
- Atau dilakukan dengan meninggalkan satu V. jugularis internus.
Untuk mengetahui lebih lengkap lagi tentang terapi yang dilakukan pada carcinoma lidah
adalah:
Multidisciplinary approach = Team work approach, yaitu
dengan combined
therapy.
Misalnya :
T1N0M0 : Dengan therapy surgical.
T3NoMo : Dengan surgical therapy + radio therapy.
T4N3M1 : Keadaan sudah inoperable incurable, therapy keinterne
4. Cara lain dapat dengan :
Dicanulir dari a. teroidea superior secara indirect sampai a. coatis externa dekat
percabangan a. lingualis.
XIII. PROGNOSIS
18
201
2
Prognosis pada carsinoma lidah ini adalah tidak baik, meskipun angka statistik
penyakit bervariasi diantara kelompok penderita angka penyembuhan selama lima tahun
adalah umumnya dibawah 25 %. Carsinoma lidah yang terjadi pada bagian 1/3 dorsum lidah
(20 30 %) keadaannya lebih ganas dan kasusnya lebih sedikit, jika dibandingkan dengan
2/3 anterior lidah (70 80 %). Martin melaporkan 22 % angka keselamatan hidup pada 556
penderita kanker ganas lidah, sedangkan Gible dan kawan-kawan mendapatkan hanya 14 %
angka keselamatan hidup diantara 12 penderita carsinoma lidah. Frazell dan Lucas
melaporkan dari 5 tahun angka kesembuhan carsinoma lidah adalah 35% pada 1321 penderita
carsinoma lidah.
Faktor-faktor yang sangat berpengaruh pada prognosis penderita carsinoma lidah
adalah ada atau tidaknya metastase. Selanjutnya study yang dilakukan oleh gibbel dkk
memperlihatkan 81 % angka keselamatan hidup bila tidak pernah timbul metastase, 43 % bila
tidak ada metastase yang timbul pada saat masuk rumah sakit. Diagnosa dini menjadi sangat
penting dan peranan dokter gigi dalam mengenal lesi-lesi awal yang menyerupai kanker
ganas lidah adalah sangat penting. Pada akhir-akhir ini dilaporkan bahwa angka keselamatan
hidup selama lima tahun untuk carcinoma lidah kira-kira 40 % dan angka keselamatan
tersebut meningkatkan pada tahun-tahun terakhir ini berkat reseksi menyeluruh pada lidah
(total glosektomi).
XIV. KESIMPULAN
- Carsinoma lidah adalah penyakit yang mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi dan
mempunyai prognosa yang jelek, terutama apabila mengenai sepertiga bagian posterior lidah
dan telah bermetastase ke servical dan leher, ke submaksilaris, submandibula.
- Hal-hal yang berhubungan dengan penyakit-penyakit tertentu (premalignant) perlu diawasi
oleh dokter gigi di dalam menentukan gejala awal dari suatu tumor yang ada pada lidah
- Adapun hal-hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kebersihan dari mulut yang harus
dijaga terutama gigi busuk dengan karang gigi yang banyak dan pemasangan prothesa yang
tidak cocok, serta penggunaan tembakau yang berlebihan (merokok/menyirih) dan peminum
berat (alkoholisme).
19
201
2
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Adams GL, Penyakit Rongga Mulut: Boeis, buku Ajar Penyakit THT, edisi 6, EGC,
Jakarta, 1996
4.
20