Oleh :
Pratita Komalasari
G991132006
Pembimbing
dr. Guntur Surya Alam, Sp.B, Sp.BA
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Bayi Ny. E
Tanggal lahir/Umur
Berat badan
: 2500 gram
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Alamat
: Jebres, surakarta
Tanggal masuk
: 10 Desember 2014
Tanggal pemeriksaan
: 11 Desember 2014
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Bayi lahir dengan usus terburai ke luar.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang bayi laki laki rujukan dari Puskesmas Sibela dengan
diagnosis gastroschisis. Pasien lahir di Puskesmas Sibela dengan ditolong
bidan.pasien lahir pada pukul 11.45 WIB dengan berat badan lahir 2500
gram. langsung menangis kuat. Apgar skor 8-9-10. Umur kehamilan 39
minggu. Usus terburai keluar, ketuban hijau, anus +, tidak diberikan injeksi
vit.K.
C. Riwayat Ibu
Seorang G2P2A0, usia 35 tahun, umur kehamilan 39 minggu.
D. Riwayat Kelahiran
Penderita dilahirkan per vaginam cukup bulan. Saat dilahirkan
penderita menangis kuat, membuka mata, dan gerak aktif. BBL: 2500 gram,
panjang badan: 49 cm, lingkar kepala: 34 cm, lingkar dada: 34 cm, lingkar
lengan: 10 cm. Anus (+).
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
-
Keadaan umum
Derajat gizi
B. Tanda vital
-
Hearth Rate
Frekuensi Pernafasan
Suhu
: 36,0 0C
S02
: 99%
C. Kulit
Kulit kuning langsat, kering (-), ujud kelainan kulit (-), hiperpigmentasi (-)
D. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut kering (-), rambut warna hitam, sukar dicabut.
E. Wajah
Odema (-), mongoloid face (-)
F. Mata
Cekung (-/-), Oedema palpebra (-/-), Odema periorbita (-/-), konjungtiva
anemis (-/-) , sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor
(2mm/2mm)
G. Hidung
Napas cuping hidung (-), sekret (-/-), darah (-/-), deviasi (-/-)
H. Mulut
Mukosa basah (+), sianosis (-), pucat (-), kering (-), malammpati 1
I. Telinga
Daun telinga dalam batas normal, sekret (-)
J. Tenggorok
Uvula di tengah, mukosa pharing hiperemis (-), tonsil T1 - T1
K. Leher
Bentuk normocolli, limfonodi tidak membesar, glandula thyroid tidak
membesar, kaku kuduk (-), gerak bebas, deviasi trakhea (-), JVP tidak
meningkat
L. Toraks
Bentuk
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo :
Palpasi
N. Ekstremitas
Akral dingin
Oedem
Ikterik
IV. ASSESSMENT I
5
Gastroschisis
V. PLAN I
1.
2.
3.
Rawat Inap
Rawat Bersama TS Pediatri
Rawat isi abdomen dibasahi dengan NaCl hangat
4.
5.
6.
7.
8.
: 45 %
Eritrosit
: 4,27 .106 L
Leukosit
: 7,7.103 L
Trombosit
: 412.103 L
Indek Eritrosit
MCV
: 105,2
MCH
: 33,6
MCHC
: 32,0
RDW
: 17,0
HDW
: 3,7
MPV
: 7,4
PDW
: 52
Hitung Jenis
Eosinofil
: 0,90
Basofil
: 1,5
Netrofil
: 4800
Limfosit
: 35,50
Monosit
: 4,40
LUC/AMC
: 9,60
Hemostasis
PT
: 16,9 detik
APTT
: 37,2 detik
INR
: 1.460
Serologi
HbsAg
: non reaktif
GASTROSCHISIS
A. PENGERTIAN
Gastroschisis adalah defek mayor dalam penutupan dinding abdomen.
Pada gastroshcisis, visera tidak tertutup dinding abdomen dan herniasi menembus
defek pada lateral umbilikus (biasanya pada sisi kanan dimana terjadi involusi
vena umbilikal kedua) sehingga terjadi eviserasi dari isi cavum abdomen.
Gastroshisis biasanya berisi usus halus dan sama sekali tidak terdapat membran
yang menutupi1,2,3,4.
Gambar 1. Gastroschisis
B. INSIDEN DAN PREVALENSI
Paritas tinggi (semakin banyak kelahiran pada satu ibu semakin tinggi
kemungkinan terkena gastroschisis), walau hal ini masih dikaitkan dengan
kehamilan pada usia tua.
lateral kanan dari umbilikus. Teori ini didukung oleh pemeriksaan USG secara
serial , dimana pada usia 27 minggu terjadi hernia umbilikalis dan menjadi nyata
gastroschisis pada usia 34,5 minggu. Setelah dilahirkan pada usia 35 minggu,
memang tampak gastroschisis yang nyata1,2.
Penulis lain berpendapat bahwa gastroschicis diakibatkan pecahnya suatu
eksomphalos. Rupturnya omphalokel kecil dan transformasi menjadi gastroschisis
dapat terjadi di dalam uterus. Tetapi banyaknya kejadian anomali yang
berhubungan dengan omphalokel tidak mendukung teori ini2. Pada gastroschisis
jarang terjadi anomali, tetapi sering lahir prematur (22%)3,5.
Teori lain untuk etiologi gastroschisis adalah terputusnya secara prematur
arteri omphalomesenterik kanan, yang mengakibatkan injuri iskemik pada dinding
depan abdomen dimana herniasi menembus dan terdiri dari isi abdomen. Pada
kondisi normal, arteri ini tetap ada2.
10
11
untuk
menilai
kelainan
atau
abnormalitas
lain
yang
F. PENATALAKSANAAN
12
Cairan pilihan
-
2. Pengelolaan Panas
-
Kehilangan
cairan
dari
usus
dapat
dikurangi
dengan
4. Distensi Gaster
-
13
2. Keputusan Kedua
-
o Pilihan operasi
14
usus,
primer
gangguan
biasanya
respirasi
membutuhkan
G. PROGNOSIS
Meskipun pada awalnya managemen dari gastroschisis sulit,
namun efek jangka panjang memiliki problem yang lebih sedikit bila
dibandingkan dengan omfalokel. Mortalitas gastroschisis pada masa
lampau cukup tinggi, yaitu sekitar 30%, namun akhir-akhir ini dapat
ditekan hingga sekitar 5%. Mortalitas berhubungan dengan sepsis dan
vitalitas dan kelainan dari traktus gastrointestinal pada saat pembedahan8.
15
DAFTAR PUSTAKA
General
Hospital.
30
Juni
2004.
http://www.emedicine.com/radio/topic303.htm
3. Loadsman J. Abdominal Wall Defects (Exomphalos and Gastroschisis). 12
Oktober1994.
http://shop.usyd.edu.au/su/anaes/lectures/Abdo_Wall_Defects.html
16
2003.
http://www.tdh.state.tx.us/tbdmd/risk/risk4-
gastroschisis.htm
5. Ramamurthy RS, Rasch DK. Omphalocelle and Gastroschisis. In: Bready
LL, Mullins RM, Noorily SH, Smith RB. Decision Making in
Anesthesiology An Algorithmic Approach, 3rd ed, Mosby, Missouri, 2000:
382-3.
6. William P. Tunell, M.D. Omphalocele and gastroscisis. In:
Pediatric
17