Anda di halaman 1dari 81

OTAK DAN PERILAKU

NEUROANATOMI DAN
NEURO PSIKIATRI

Otak manusia adalah sebutan umum


dan semua kelompok pemikiran
tentang perilaku manusia. Walaupun
otak terus menerus mempesonakan
dan membangkitkan kekaguman
baik untuk orang awam maupun ahli
neurologi, teknik inovatif tentang
penelitian psikiatrik dasar dan
klinis saat adalah dengan cepat
mengungkapkan organisasi
fungsional dan otak manusia.

NEUROANATOMI DAN
NEURO PSIKIATRI

Tujuan historis dan neuroanatomi adalah


untuk menghubungkan daerah spesifik di
otak dengan fungsi spesifik, tetapi
tujuan tersebut belum diperoleh untuk
fungsi mental yang kompleks yang
merupakan masalah dalam psikiatri
sendiri. Alasan utama sulitnya
menemukan hubungan satu-satu dan
neuroanatomi dan perilaku adalah bahwa
otak bekerja dengan menggunakan
kompleks sistem dalam dirinya sendiri

NEUROANATOMI DAN
NEURO PSIKIATRI

terdapat tiga sistem utama


yang terutama berhubungan
dengan psikiatrik yaitu
kortikal-talamik, limbikhipotalamik, dan ganglia
basalis.

NEUROANATOMI DAN
NEURO PSIKIATRI

lstilah psikiatri biologi kadang-kadang


digunakan secara berganti-ganti dengan
neuropsikiatri. Tetapi dalam pemakaian
sekarang ini, dua istilah tersebut
mempunyai dua arti yang berbeda.
Psikiatri biologi menekankan pendekatan
neurokimiawi dan neurofarmakologis pada
gangguan psikiatri. Sebaliknya,
neuropsikiatri menekankan banyak
hubungan nyata dan konseptual antara
neurologi dan psikiatri

NEUROANATOMI DAN
NEURO PSIKIATRI

Gangguan pengendalian impuls


Penyakit Meige
Epilepsi lobus temporalis
Klasifikasi ganglia basalis
Gangguan Toirette
Tumor hipotalamik
Gangguan penyesuaian
Penyakit lobuS frontalis
Faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis
Penyakit Parkinson
Penyakit Huntington
Gangguan burette
Epilepsi

NEUROANATOMI DAN
NEURO PSIKIATRI

Gangguan seksual dan identitas jenis kelamin


hipotalamus atau ventrikel ketiga
penyakit lobus temporalis medial Sindroma
Kiuver-BUCY
Gangguan lobus frontalis
Gangguan tidur
Gangguan hipotalamik
Gangguan idiopatik
Gangguan kecemasan mimpi disebabkan oleh
apnea atau medikasi
Apnea tidur
Restless legs syndrome
Pegeiakan tungkai periodik saat tidur

PERKEMBANGAN SSP

Suatu tinjauan singkat mengenai


perkembangan sistem saraf pusat
yang matur memberikan suatu
derajat pengenalan tentang sistem
fungsional yang tampak kemudian
dalam perkembanganPerkembangan tabung neural
merupakan sistem saraf embrionik.
Ahli neurologi yang tertarik pada
gangguan psikiatri semakin
memberikan perhatian pada tingkat
perkembangan sistem saraf pusat.

Dalam keseluruhan perkembangan,


regulasi ekspresi gen, termasuk
menyalakan dan mematikan (turning on
and turning off) gen perkembangan
spesifik, adalah disusun dengan cermat.
Gangguan pada salah satu stadium
perkembangan tersebut, baik karena
mutasi genetik atau karena peristiwa
lingkungan, dapat menyebabkan
perbedaan samar dalam perkembangan
otak dan efek yang kuat pada fungsi otak
yang matur.

NEURON

Unit fungsional dasar dan


sistem saraf adalah neuron
atau sel saraf, di mana otak
mengandung kira-kira 1011
neuron. Masing-masing neuron
memiliki empat bagian utama:
badan sel atau soma, akson,
dendrit, dan sinaps.

GLIA

Sel non neuronal di dalam sistem saraf


pusat adalah glia, yang juga disebut sel
glia, neuroglia, dan makroglia. Astrosit,
oligodendrosit, sel ependimal, dan
mikroglia adalah empat tipe sel glia di
sistem saraf pusat. Walaupun sebagian
besar penelitian tentang patofisiologi
gangguan psikiatrik dipusatkan pada
neuron, semakin banyak laporan penelitian
yang menyatakan bahwa sel glia adalah
jauh lebih aktif terlibat dalam aktivitas
neuro

GLIA

Banyak penelitian jaringan otak


postmortem pada pasien
skizofrenia telah berusaha untuk
menemukan korelasi antara
jaringan parut glia dan proses
Patofisiologi dan skizofrenia.

SAWAR DARAH OTAK

Sawar darah otak adalah suatu


sawar semipermeabel antara
pembuluh darah dan otak.
Sawar darah otak
dikonstruksikan sedemikian
rupa Sehingga banyak molekul
polar tidak mampu untuk lewat
dari darah ke otak.

MENINGEN

Tiga kondisi neurologis yang mengenai


meningen adalah penting untuk
dipertimbangkan dalam diagnosis banding
pasien yang datang dengan gejala
psikiatrik. Onset depresi yang relatif
bertahap (beberapa minggu), perubahan
kepribadian, dan penurunan kognitif dapat
merupakan gejala hematoma subdural.
Hematoma subdural biasanya disebabkan
oleh trauma yang merobek suatu vena dan
menyebabkan akumulasi darah yang relatif
lambat di bawah duramater.

Sebaliknya, onset gejala neurologis


kiasik (sebagai contohnya, nyeri
kepala dan kehilangan kesadaran)
yang jauh lebih cepat dapat
disebabkan oleh hematoma epidural,
yang biasanya disebabkan oleh
trauma yang merobek arteri.
Hematoma epidural adalah
membahayakan kehidupan dan
akumulasi darah yang cepat antara
duramater dan tengkorak

KORTEK SEREBRAL

Jalur masuk utama ke korteks serebral


mengandung informasi visual, auditoris,
dan somatosensoris dan masing-masing
mengarah terutama ke korteks osipitalis,
temporalis, dan parietalis. Fungsi keluar
yang terutama dan dapat diobservasi
adalah berasal dan area motonik primer,
area premotorik, dan area Broca dan
masing-masing menyebabkan pergerakan
otot spesifik, pergerakan otot terkoordinasi,
dan bicara.

Fungsi:
Regulasi keadaan internal
seseorang, misalnya, daya ingat
belajar, modulasi dorongan,
pewarnaan afektif pada pengalaman,
regulasi hormonal, dan fungsi
autonomik. Fungsi jembatan antara
area kortikal yang kurang kompleks
dan lebih kompleks,
Menginterpretasikan lingkungan
eksternal, Menerima informasi
sensorik primer

KORTEKS FRONTALIS

Gangguan neurologis yang


paling sering mengenai lobus
frontalis adalah tumor, trauma,
penyakit serebrovaskular, dan
skierosis multipel. Kira-kira 90
persen pasien dengan tumor
otak yang pertama kali tampak
dengan gejala psikiatrik adalah
mendenita tumor lobus frontalis.

KORTEKS FRONTALIS

Pasien tersebut dapat dengan


mudah salah diklasifikasikan sebagai
mendenta gangguan psikiatnik
karena tidak adanya tanda
neurologis yang kiasik, walaupun
pemeniksaan neurologis yang
cermat mungkin menemukan refleks
lobus frontalis yang abnormal
(sebagai contohnya, refleks
moncong [snout reflex]).

KORTEKS TEMPORALIS
Bahasa , ingatan , dan emosi
adalah fungsi dari korteks
temporalis.lesi pada korteks
temporalis dan nukleus-nukleus
limbik yang berhubungan
berlokasi di dalam lobus
temporalis dapat menyebabkan
gejala yang mirip dengan kondisi
psikiatrik

KORTEKS PARIETALIS
Korteks asosiasi untuk input
visual , taktil , dan auditorius
terkandung dalam lobus
parietalis.lesi lobus parietalis
adalah penyangkalan atau
penelantaran.

KORTEKS OCCIPITALIS

Lobus oksipitalis merupakan korteks


sensoris utama untuk inpu visual dan
lesi pada lesi pada lobus tersebut
menyebabkan berbagai gejala visual
( contoh sindroma anton, sindroma
balint ). Gejala yang berhubungan
dengan lesi lobus oksipitalis adalah
palinopsia.

AFASIA
Suatu gangguan bahasa yang
didapat yang tidak disebabkan
oleh disartria. Afasia juga
merupakan perhatian dalam
lapangan psikiatri karena
banyak pasien yang mempunyai
gejala yang mempengaruhi
bahasanya ( contoh pasien
skizofrenik )

AFASIA

Afasia broca
Pada area broca ( area 44 Broadman
pada lobus frontalis )

Afasia wernicke
Pada area wernicke ( area 22 broadman
pada gyrus temporalis superior ) Afasia
transkortikal

Afasia Global
Disebabkan oleh infark pada keseluruhan
daerah hemisfer kiri.

AFASIA

Afasia anomik
Disebabkan oleh lesi yang berlokasi
di gyrus angular dominan.

Afasia progresif
Ditandai dengan pemburukan
kemampuantanpa penurunan
kognitif, gejala utamanya anomia.

APRAKSIA

Hilangnya kemampuan untuk


melakukan tugas2 yang kecil
Macam-macam apraksia :
Apraksia ideomotorik
Apraksia ideasional
Apraksia Kontruksional
Apraksia berpakaian

AGNOSIA

Gejalanya kegagalan untuk


mengenali stimuli sensorik
tanpa adanya gangguan
intelektual. Macam-macam
agnosia :
Agnosia Visual
Agnosia taktil
Agnosia auditoris

ALEKSIA
kemampuan untuk membaca,
aleksia kadang-kadang disertai
dengan agrafia. Aleksia dengan
agrasia dapat merupakan gejala
pada sindroma gertsmann,
afasia wernicke dan afasia
broca.

AGRAFIA
Hilangnya kemampuan untuk
menulis dan selalu menyertai
afasia tulisan pasien jarang dan
tidak sesuai dengan tata bahasa

THALAMUS
3 jalur utama yang melalui
thalamus adalah sistem
sensorik, motorik, dan asosiasi
thalamo kortikal, banyak ahli
neuro anatomi yang tertarik
dalam gangguan psikiatri,
karena mempertimbangkan
thalamus sebagai area potensial
untuk patologi pada gangguan
neuro psikiatri.

SISTIM LIMBIK
Sistem limbik awalnya diajukan
sebagai substrat emosional
untuk emosi selanjutnya
menjadi bawah ingatan adalah
fungsi utama sistem limbik.

THALAMUS DAN HIPOFISIS


Berikatan erat dan berhubungan
dengan sistem limbik. Terlibat
langsung dalam pengaturan
tidur, nafsu makan, dan aktifitas
seksual, bagi psikiater jalur yang
paling penting adalah forniks.
Aktivitas hipothalamus sebagian
besar dipengaruhi oleh obat
psikoterapi.

GANGLIA BASALIS
Suatu kelompok nukleus di dalam
hemisfer otak, pada pasien
skizofrenik yang tidak diobati
mungkin menunjukkan banyak
gangguan pergerakan yang tidak
jelas seperti membuka mata secara
ekstrim, mencibir dengan mulut,
menjulurkan lidah yang menyatakan
suatu keterlibatan ganglia basalis.

Penyakit-penyakit pada ganglia


basalis

Penyakit Huntington
Penyakit parkinson
Penyakit wilson
Penyakit Fahr

BADAN PINEAL
Mensekresi melatonin. Sekresi
melatonin oleh badan pineal
dipengaruhi oleh pemeliharaan
irama sikardian dan siklus tidur
bangun.

PENCITRAAN OTAK

Bidang pencitraan otak termasuk


sejumlah teknik yang mempunyai
dua ciri umum. Pertama, teknik
pencitraan otak mengukur atau
menguji suatu aspek atau
karakteristik otak. Kedua, teknik
pencitraan otak menterjemahkan
informasi tersebut ke dalam citra
visual atau kadang-kadang hasil
ketikan numeric bagi dokter atau
peneliti untuk dipelajari.

TEKNIK STRUKTURAL DAN


FUNGSIONAL

Pembagian konvensional dari


berbagai teknik pencitraan otak
adalah menjadi tipe stuktural
dan fungsional. Suatu contoh
dari teknik pencitraan otak yang
murni structural adalah
tomografi computer (CT).

TEKNIK STRUKTURAL DAN


FUNGSIONAL

Dua teknik pencitraan otak yang biasanya


digambarkan sebagai teknik structural
adalah CT dan pencitraan resonansi
magnetic (MRI). Tiga teknik pencitraan
yang biasanya disebut fungsional adalah
tomografi emisi positron (PET, SPECT,
MRS). Suatu pemeriksaan teknik
elektrofisiologi merupakan teknik
pencitraan otak tipe ketiga. Teknik tersebut
termasuk EEG, polisomnografi, EPs.
Teknik pencitraan otak keempat dan
terakhir adalah magnetoensefalografi.

TOMOGRAFI KOMPUTER
Penggunaan material kontras
dapat membantu ahli radiologis
mendeteksi jenis tumor tertentu,
infeksi dan penyakit
serebrovaskuler.

Penggunaan CT dalam
psikiatri

CT scan pada pasien psikiatrik


dilakukan untuk 2 alasan. Pertama
CT scan sering digunakan dalam
pemeriksaan pasien psikiatrik untuk
menyingkirkan gangguan otak
organic seperti tumor dan penyakit
serebrovaskular. Kedua, CT scan
telah menjadi sering digunakan
dalam riset psikiatrik.

TEKNIK RESONANSI
MAGNETIK

Dugaan patologi yang baik


diteliti dengan CT, seperti tumor
meningeal, lesi hipofisis, lesi
berkalsifikasi, perdarahan
subarakhnoid.

Spektroskopi Resonansi
Magnetik

Dari semua teknik yang ada,


spektroskopi resonansi magnetic
(MRS) masih memimpin dalam
kemajuan yang paling revolusioner
dalam pencitraan otak.
Indikasi tambahan penggunaan MRS
untuk mengukur konsentrasi obat
psikoterapetik dalam otak.

TOMOGRAFI KOMPUTER EMISI


FOTON TUNGGAL

Bila mana MRS menggunakan


inti yang tidak radioaktif dan ada
secara alami, tomografi
computer emisi foton tunggal
(SPECT; single photon emission
computed tomography dan
tomografi emisi positron (PET;
positron emission tomography)
memerlukan dimasukkannya
senyawa eadioaktif buatan.

TOMOGRAFI KOMPUTER EMISI


FOTON TUNGGAL

Keunggulan utama SPECT


diatas PET adalah waktu paruh
isotop SPECT yang lebih lama,
yang tidak memerlukan suatu
siklotron yang terpasang.
kerugian utama pada SPECT
adalah memiliki resolusi citra
yang lebih buruk dibandingkan
PET.

TOMOGRAFI EMISI POSITRON


Tomografi emisi positron (PET;
positron emission tomography )
kemungkinan merupakan teknik
pencitraan otak yang paling kuat
yang sekarang tersedia.
Berbagai senyawa dapat
digunakan dalam pemeriksaan
PET, dan resolusi PET semakin
diperhalus mendekati minimal
teoritisnya 3 mm.

ALAT UJI FARMAKOLOGIS


DAN NEUROPSIKOLOGIS

Pada PET dan SPECT dan akhirnya pada


MRS, semakin banyak penelitian dan
kemungkinan prosedur diagnostik akan
menggunakan alat uji (probes) farmakologis
dan neuropsikologis. Tujuan dari alat uji
tersebut adalah untuk menstimulasi daerah
aktivitas otak tertentu, sehingga jika
dibandingkan dengan nilai dasar, dapat
diambil kesimpulan tentang hubungan
fungsional dengan daerah otak tertentu.
Satu contoh dari pendekatan tersebut
adalah penggunaan PET untuk mendeteksi
daerah otak yang terlibat dalam
memproses bentuk, warna, dan kecepatan
dalam sistem visual.

Tujuan dari alat uji tersebut


adalah untuk menstimulasi
daerah aktivitas otak tertentu,
sehingga jika dibandingkan
dengan nilai dasar, dapat
diambil kesimpulan tentang
hubungan fungsional dengan
daerah otak tertentu.

TEKNIK
ELEKTROFISIOLOGI

Elektroensefalografi
Elektroensefalografi (EEG), yang
merupakan teknik pencitraan otak
paling klasik yang sekarang
digunakan, dikembangkan pada
tahun 1929 oleh Hans Berger.
Penentu utama pada EEG adalah
aktivitas listrik dari neuron pada
lapisan korteks yang paling atas.

TEKNIK
ELEKTROFISIOLOGI

Indikasi klinis. Penilaian dugaan


epilepsi pada seorang pasien
adalah indikasi klinis utama
untuk pemeriksaan EEG,
walaupun EEG juga dilakukan
dalam memeriksa demensia
dan delirium.

Polisomnografi

Teknik pencatatan EEG saat


seseorang tertidur adalah
disebut polisomnografi.
Polisomnografi sering dilakukan
bersamaan dengan
elektrokardiogram(EKG)
elektromiogram (EMG)

Polisomnografi

Polisomnografi paling sering


digunakan dalam menilai
gangguan yang berhubungan
dengan tidur, seperti insomnia,
mioklonus nokturnal, apnea
tidur, enuresis, dan
somnambulisme.

MAGNETOENSEFALOGRAFI
Teknik pencitraan otak yang paling
awal dalam hal perkembangannya
dan penerapannya adalah
magnetoensefalografi (MEG).
Penerapan MEG hampir seluruhnya
terbatas pada lingkungan riset,
walaupun beberapa dokter
menggunakan teknik dalam menilai
pasien epileptik.

NEUROFISIOLOGI DAN
NEUROKIMIAWI

Seperti otak keseluruhan atau suatu area


otak tunggal dapat dilihat sebagai pelaku
fungsi intelektual demikian juga neuron
individual dapat dilihat sebagai pelaku
suatu pungsi integrasi. Neuron individual
menerima :
bermacam-macam informasi,
mengintegrasikan informasi
berespon dengan memodulasi beberapa
sering informasi
menciptakan suatu potensial aksi
beberapa banyak molekul neurotransmitter
dilepaskannya akson terminalnya.

NEUROFISIOLOGI DAN
NEUROKIMIAWI

Neuron individual dapat dipengaruhi


oleh :
hormone-hormon
system imun
irama kronobiologis organisme.
Penelitian ke 3 efek tersebut masingmasing :
psikoneuroendokrinologi
psikoneuroimunologi dan
kronobiologi.

NEUROFISIOLOGI DAN
NEUROKIMIAWI
Molekul yang penting di dalam
neuron adalah :
Protein reseptor
Neurotransmiter
enzim dan
elemen sitoskeletal.

NEUROFISIOLOGI DAN
NEUROKIMIAWI

Fungsi protein adalah fungsi


suatu pungsi dari bentuk dan
muatan listrik, proses biokimiawi
seperti fosforilasi protein yang
dapat mempengaruhi bentuk
dan muatan suatu protein dapat
mempengaruhi fungsinya.

NEUROFISIOLOGI DAN
NEUROKIMIAWI

Cara spesifik, suatu molekul protein


individual mungkin fungsinya diatur
oleh beberapa modifikasi
pascatraslasional yang reversible,
masing-masing telah dimulai dengan
beberapa sumber yang berbeda
seperti contohnya:
1. Input sinaptik
2. Efek hormonal
3. dan irama kronobiologis.

PROTEIN G

Protein G adalah suatu keluarga


protein yang berikatan dengan
guanosin triphosphat ( GTP )
dengan struktur yang mirip. GTP
adalah dapat saling berganti
dengan guanosin diphosphat
(GDP) Protein G sendiri
mengandung 3 protein yang
lebih kecil disebut subunit , ,
.

NEUROTRANSMITER KIMIA
Adalah proses yang melibatkan
pelepasan neurotransmitter oleh
satu neuron dan pengikatan
molekul neurotransmitter oleh
reseptor pada neuron lain, hal
ini dipengaruhi oleh sebagian
besar obat yang digunakan
dalam psikiatri.

Semua obat antipsikotik,


dengan pengecualian clozapine
(clozaril) dianggap menunjukan
efeknya dengan menghambat
reseptor dopamine tipe 2 (D2)

NEUROTRANSMITER
AMINBIOGENIK
Terdiri dari dopamine,
norepinefin, epinefin, serotiin,
asetilkolin dan histamine. Dan
siklasifikasikan katekolamin.

NEUROTRANSMITER
AMINBIOGENIK
Ciri umum dari neutronsmiter
aminbiogenik adalah bahwa mereka
disintesis di dalam asam terminal
enzimnya disintesis di dalam badan
sel dan di transport menuruni akson
sehingga produksi sesungguhnya di
tempat pelepasannya. Akibatnya
suplai aminbiogenik cepat menurun
saat dilepaskan.

NEUTRANSMITER ASAM
AMINO
Paling dikenal sebagai
pembangun blok protein. 2
neurotransmiter asam amino
yang utama adalah GABA
(inhibitor) dan glutamate
(eksitator).

NEUTRANSMITER ASAM
AMINO

Benzodiazepin bertindak terutama


melalui mekanisma GABAergik dan
bahwa zat penting yang
disalahgunakan phencyclidine (PCP)
bekerja pada reseptor glutamate.
Observasi tersebut telah
menyebabkan penelitian intensif
tentang reseptor tersebut dalam
hubungannya dengan gangguan
psikiatri utama seperti gangguan
kecemasan dan skizofrenia.

NEUROTRANSMITER
PEPTIDA
Dibuat dari asam amino rantai
pendek. Disintesis sebagai
bentuk yang lebih panjang yaitu
preprohormon dan diproses
lebih lanjut selama transportnya
ke akson terminal.

AMINBIOGENIK (DOPAMIN)
3 traktus dopaminergik yang
paling penting untik psikiatri
adalah traktus nigrostriatal,
traktus mesolimbik-mesokortikal
dan traktus tuberoinfudibula. Jika
reseptor dopaminergik pada
akhir traktus dihambat oleh obat
antipsikotik klasik, terjadi efek
samping Parkinson dari obat
tersebut.

AMINBIOGENIK (DOPAMIN)

Pada penyakit Parkinson traktus


nigrostiatal berdegenerasi, yang
menyebabkan gejala motorik
dari penyakit. Karena
hubungannya penting antara
penyakit Parkinson dan depresi,
traktus nigrostriatal mungkin
agak terlibat dalam pengaturan
mood, disamping peran
klasiknya dalam Kontrol motorik.

Sinapsis Dopaminergik.
Akson terminal dopaminergik
adalah tempat sintesis dopamin.
RESEPTOR DOPAMIN terdiri
dari D1, D2, D3 , D4, D5
Dopamin dan Obat.
Penghambat reseptor dopamin,
khususnya reseptor D2.

Dopamin dan Psikopatologi


Skizofrenia antipsikotik
Non skizofrenia psikotik

Norepinefrin dan Epinefrin

masing-masing sebagai sistem


noradrenergik dan sistem
adrenergik.

Norepinefrin dan Obat


Obat yang paling berhubungan
dengan norepinefrin adalah obat
antidepresan klasik, obat
trisiklik, dan inhibitor MAO
(MAOIs).

Serotonin dan
Psikopatologik.

Hubungan utama setonin dan


kondisi psikopalogis adalah
dengan depresi, seperti yang
dinyatakan dalam hipotesis
aminbiogenik pada gangguan
mood.

ASAM AMINO
Neurotransmiter asam amino
adalah neurotransmiter yang
paling banyak di otak.

PSIKONEURO
ENDOKRINOLOGILOGI

1.
2.

3.

Terdapat tiga bidang saling


berhubungan yang melibatkan
peptida dan psikiatri perlu
dibedakan :
neurotransmiter peptoda neuroaktif
hormon sumbu neuroendokrin
klasik

gejala psikiatrik spesifik

Diseregulasi Endokrin pada


Gangguan Psikiatrik
Beberepa pasien dengan
gangguan psikiatrik khususnya
gangguan depresif dan
skizofrenia, mempunyai regulasi
yang abnormal pada beberpa
sumbu neuroendokrinnya.

PSIKONEUROIMUNOLOGI
Sistem imun saling
berhubungan dengan sistem
saraf pusat dan sistem
endokrin.

GENETIKA PERILAKU

INTERAKSI GENETIKA DAN


LINGKUNGAN
MODEL GENETIKA
KERENTANAN GENETIKA
GEN DAN PENGOBATAN:
OBAT DAN

PSIKOAKTIF
TERAPI GEN

GENETIKA PERILAKU

Kompleksitas :
Diagnosis
Heterogenitas
Riwayat

keluarga
Perkawinan sejenis

GENETIKA PERILAKU

Genetika dasar :
DNA dan

RNA
Gen dan kromosom
Transkripsi dan translasi
Intron dan exon
Pengaturan ekspresi gen
Pengaturan gen oleh hormon dan
neurotransmitter
Immediate early genes

GENETIKA PERILAKU

Genetika populasi
Penelitian

keluarga
Penelitian kembar
Penelitian adopsi

GENETIKA PERILAKU

Genetika perilaku molekular


Rekombinasi

meotik
Pembatasan polimorfisme
fragmen panjang
Strategi RFLP

Anda mungkin juga menyukai