Bab 4 Drainase REV
Bab 4 Drainase REV
BAB IV
PERENCANAAN SISTIM DRAINASE
4.1.
4.2.
SISTEM DRAINASE
Prinsip dalam perencanaan drainase adalah membuang luapan air hujan secepatnya.
Arah dan jaringan drainase untuk bandar udara direncanakan mengikuti kemiringan
topografi yang ada.
Atas dasar ini , maka dicari tempat pembuangan yang paling dekat. Selain itu untuk
melindungi daerah landasan sebagai tempat pengumpulan air, landasan harus terhindar
dari genangan air pada saat pesawat dapat melakukan take off dan landing.
4.3.
Bab 4- 1
1
Untuk pengembangan proyek tahun ke depan yang direncanakan maka secara umum
drainase air hujan tidak mengalami perubahan yang besar, saluran yang dapat tetap
dipertahankan dengan mempertimbangkan kapasitasnya. Pola jaringan yang ada
sekarang mengikuti topografi bandara yang terletak berdampingan dengan laut dan
mempunyai elevasi yang memungkinkan untuk membuang beban drainase air hujan.
4.4.
No.
Jenis Distribusi
Syarat
1.
Distribusi Normal
g = 0 dan 3,0
2.
Distribusi Gumbell
g 1,14
3.
g = 0 dan 3,0
Sumber : Wahyuni, Sri Eko, 1999. Diktat Kuliah Hidrologi Terapan, UNDIP
NO
Curah Hujan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Max.
70.000
115.000
80.000
29.000
16.000
48.000
5.000
23.000
0.000
0.000
Urutan
(X-Xn)^2
(X-Xrt)^3
(X-Xrt)^4
11.6117
21.1116
20.2920
4.1250
3.6636
12.7933
2.7600
13.000
0.0000
0.0000
89.3574
7.1611
148.2523
128.9647
23.14318
27.7950
14.8811
38.1397
16.5182
79.8474
79.8474
404.8554
19.1634
2742.6910
1464.5570
-111.3357
-146.5384
57.4051
-235.5408
97.1345
-713.4951
713.4951
3857.5370
51.2817
21978.76
16631.90
535.6069
772.5641
221.4458
1454.6380
272.8523
6375.604
6375.604
41919.05
Bab 4- 2
2
Sumber : Perhitungan
( X i X t )2
n 1
n. ( X i X t ) 3
i
(n 1)(n 2) S 3
n
7,1138
1.7220
N 2 . ( X i X t ) 4
i 1
[( N 1)( N 2)( N 3) S 4 ]
3,9458
Berdasarkan syarat pemilihan tipe distribusi yang bisa dilihat dalam Tabel 4.1,
metode yang sesuai dengan data tersebut adalah Metode Gumbell.
Rumus umum untuk menghitung analisa frekuensi dengan Metode Gumbell adalah:
R X K . s x
K
Y Y
S
Dimana :
RT
Sx
= Standar deviasi
YT
= Faktor reduksi
Yn
Sn
T
2
YT
0.3665
10
-
30
Bab 4- 3
3
5
10
20
25
50
100
1.4999
2.2502
2.9702
3.1985
3.9019
4.6001
0.1355
1.0580
1.8482
2.6064
2.8468
3.5875
4.3228
0.1434
0.9672
1.7023
2.4078
2.6315
3.3207
4.0048
0.1478
0.9186
1.6246
2.3020
2.5168
3.1787
3.8356
0.1506
0.8878
1.5752
2.2348
2.4440
3.0884
3.7281
0.1528
0.8663
1.5408
2.1881
2.3933
3.0256
3.6533
Sumber : Hendarsin, Shirley L, Perencanaan Teknik Jalan Raya, Politeknik Negeri Bandung.
NO
Periode
Ulang
2
5
10
20
25
50
100
1
2
3
4
5
6
7
RT
7.9716
16.4624
22.0832
27.4770
29.1873
34.4567
39.6873
Sumber : Perhitungan
R 24
24
24
tc
Dimana :
I
R24 = curah hujan harian maksimum dalam periode ulang T tahun (mm)
tc
Waktu Tr = 2 th
Tr = 5 th
Tr = 10
Tr = 20
Tr = 25
Tr = 50
Tr = 100 th
(jam)
1
2
3
16.4624
5.7072
3.5953
2.7437
th
22.0832
7.6558
4.8228
3.6805
th
27.4770
9.5257
6.0008
4.579
th
29.1873
10.1186
6.3743
4.8645
th
34.4567
11.9455
7.5252
5.7427
39.6873
1.7588
8.6675
6.6145
7.9716
2.7636
1.7409
1.3286
Bab 4- 4
4
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1.0967
0.9451
0.8369
0.7552
0.6908
0.6387
0.5954
0.5587
0.5272
0.4998
0.4757
0.4543
0.4352
0.4179
0.4023
0.3881
0.3750
0.3630
0.3519
0.3417
0.3321
2.2648
1.9548
1.7284
1.5596
1.4268
1.3190
1.2295
1.1538
1.0888
1.0322
0.9825
0.9383
0.8988
0.8632
0.8309
0.8015
0.7745
0.7497
0.7268
0.7056
0.6859
3.0382
2.6182
2.3186
2.0921
1.9139
1.7694
1.6493
1.5478
1.4606
1.3847
1.3179
1.2587
1.2057
1.1579
1.1146
1.0752
1.0390
1.0058
0.9751
0.9466
0.9201
3.7803
3.2577
2.8849
2.6031
2.3814
2.2015
2.0522
1.9259
1.8173
1.7229
1.6398
1.5662
1.5002
1.4407
1.3869
1.3378
1.2928
1.2514
1.2132
1.1778
1.1448
4.0156
3.4605
3.0645
2.7652
2.5296
2.3386
2.1800
2.0458
1.9305
1.8302
1.7419
1.6636
1.5936
1.5305
1.4732
1.4211
1.3733
1.3294
1.2887
1.2511
1.2161
4.7406
4.0853
3.6177
3.2644
2.9863
2.7608
2.5735
2.4151
2.2790
2.1606
2.0564
1.9640
1.8812
1.8067
1.7392
1.6776
1.6212
1.5694
1.5214
1.4770
1.4357
5.4602
4.7054
4.1669
3.7599
3.4397
3.1799
2.9642
2.7817
2.6249
2.4886
2.3686
2.2621
2.1668
2.0810
2.0032
1.9323
1.8673
1.8076
1.7524
1.7012
1.6536
Sumber : Perhitungan
c. Waktu Konsentrasi
PT. REKADAYA SENTOSA
Perum Pamulang Permai I Blok B-29 No 17,
Pamulang Barat 15417
Telp. 021-7415144 Fax. 021-7415148
Bab 4- 5
5
0, 6
V 72 *
tc
L
V
Dimana :
V
= kecepatan (km/jam)
tc
d. Debit Rencana
Debit rencana diperhitungkan berdasarkan jumlah limpasan air hujan (pada
intensitas rancangan) yang membebani daerah bandara. Untuk kawasan yang relatif
tidak luas.
Beban limpasan air hujan (dalam bentuk direct runoff ) dapat diperkirakan dengan
metode rasional sebagai berikut :
Q = 1/360 x C x I x A
Dengan :
Q
: koefisien limpasan
: luas lahan ( m2 )
m3/det/km2)
e. Koefisien pengaliran ( C )
pavement
= 0,9
Bab 4- 6
6
f.
4.5.
turf
= 0,3
saluran terbuka,beton
= 0,015
saluran tertutup
= 0,012
N
o
1
2
3
Area /
Cacthment
Area A
Area B
Area C
Luas Lahan
( ha )
8.897
2.883
6.197
Sumber : Perhitungan
Pada area A, B dan C, kelebihan air direncanakan akan dialirkan ke saluran drainase
utama dan diteruskan ke laut.
4.6.
Bab 4- 7
7
pada areal bandar udara khususnya pada runway. Perencanaan dari sistim drainase
pada Bandar udara secara garis besar dapat dilihat pada gambar 4.3.
4.6.1. PERENCANAAN SALURAN DRAINASE
Perencanaan saluran drainase tergantung pada besarnya debit rencana dan curah
hujan rencana. Kapasitas saluran harus mampu menampung air agar tidak terjadi
genangan.
Tipe konstruksi yang akan digunakan pada Lapangan Terbang Pulau Panjang adalah:
Q (m3/ dt)
Fr (m)
0.00
0.30
0.30 - 0.50
0.40
0.50 - 1.50
0.50
1.50 - 15.0
0.60
15.00 - 25.00 0.75
> 25.00
1.00
Sumber : Salamun, 1999. Diktat Kuliah Irigasi, UNDIP.
Bab 4- 8
8
4.6.3.
Profil memanjang saluran direncanakan dengan minimum 0.01 % dan maksimum 0.25,
hal ini disesuaikan dengan permukaan rencana.
Bab 4- 9
9