Fraktur-Patologis Ortoo
Fraktur-Patologis Ortoo
I.
PENDAHULUAN
dari hormon-hormon dan tekanan berat badan serta kegiatanya. Jika seseorang
diharuskan untuk istirahat penuh untuk jangka waktu yang panjang, maka
beberapa unsur tulang akan terbawa masuk ke aliran darah, sehingga struktur
tulang menjadi lemah. Pada osteoporosis, seluruh kerangka tubuh terutama
tulang punggung terkena dengan akibat terjadinya pemendekkan tulang
punggung dan kifosis (bongkok). Osteoporosis juga dapat terjadi pada tulang di
sekitar sendi karena tertahan balutan gips untuk jangka waktu yang lama. Pada
osteteititis atau penyakit paget pada tulang, sebuah tulang atau lebih dapat
terkena penyakit tersebut sehingga cenderung mudah mengalami fraktur
patologis.
Pada keadaan tertentu ketidakaseimbangan kadar kalsium dalam tulang,
dapat mengakibatkantulang menjadi lunak dan membengkokatau sebaliknya
menjadi padat dan keras. Pada umumnya ketidakseimbangan antara kalsium
yang masuk ke tubuh kita dan kadarnya didalam tulang dijaga oleh kelenjar
paratiroid.
Fraktur patologis adalah yang terjadi pada tulang yang telah melemah
oleh kondisi sebelumnya. Kondisi yang paling sering bertanggung jawab atas
fraktur patologis diantaranya metastasis keganasan atau multipel myeloma. Pada
anak-anak, kondisi seperti osteogenesis imperfekta, osteoporosis atau defisiensi
nutrisi (penyakit Paget, scurvy) bisa juga menyebabkan fraktur patologis. Bisa
juga disebabkan oleh penyakit-penyakit jinak pada tulang yang menyebabkan
kelemahan, seperti kiste, enchondroma, kiste aneurisma dan displasia fibrosa.
Kelainan metabolik yang menyebabkan hilangnya sebagian besar substansi pada
tulang seperti osteoporosis, osteomalasia, hyperthyroid juga menyebabkan lebih
mudah fraktur.(1,2)
II. DEFENISI(3)
Fraktur patologis adalah fraktur akibat lemahnya struktur tulang oleh
proses patologik, seperti neoplasia, osteomalasia, osteomielitis, dan penyakit
lainnya. Disebut juga secondary fracture dan spontaneous fracture.
di tulang, tetapi terlihat banyak pada tulang metafisis yang berkembang atau
pada tulang trabekular pada postmenopausal osteoporosis.
Klasifikasi dari tulang :
IV. ETIOLOGI
Suatu fraktur yang terjadi pada tulang yang abnormal. Hal ini dapat diakrenakan oleh:
osteosarkoma, mieloma
sekunder, misalnya paru-paru, payudara, tiroid, ginjal, prostat
Metabolik : misalnya osteomalasia, osteoporosis, panyakit Paget.
V. DIAGNOSIS
V.1. Osteogenesis Imperfekta (1,7)
Golongan ini terdapat pada bayi yang lahir telah mati dengan tulang-tulang diseluruh
kerangka mengandung fraktura-fraktura banyak sekali. Mayat bayi tadi seakan-akan
merupakan suatu kantongan kulit yang berisikan pecahan-pecahan tulang.
Osteogenesis Imperfekta Infantilis : Pada jenis ini bayi masih lahir hidup, akan tetapi
mengandung kelainan-kelainan berat diantaranya pada bayi ini juga terdapat beberapa
fraktura. Bentuk kepala besar sedang tulang-tulangnya tidak kuat. Setiap kali tumbuh
fraktura-fraktura baru, akhirnya anak tadi meninggal sesudah hidup 1 atau 2 tahun.
Osteogenesis Imperfekta Tarda : Pada jenis ini anak pada waktu lahir belum
menunjukkan gejala-gejala yang menonjol. Setelah bayi tumbuh menjadi anak,
misalnya pada umur 4, 5, 6 tahun, maka semakin jelas adanya gejala-gejala, berupa :
a.
b.
c.
d.
Merupakan tumor benigna sejati, terdiri dari sel-sel kartilago yang timbul pada tulang
walau asalnya kartilago epifisis. Paling sering pada tulang panjang yang berukuran
`pendek` pada tangan yang cenderung memasuki medulla dan dikenal sebagai
enkhondroma. Kadang-kadang timbul pada tulang yang datar seperti pada ileum, yang
menonjol kea rah luar membentuk suatu ekkondroma.
Secara klinis enkhondromata pada tulang tangan sering terlewatkan kecuali korteks
yang menipis menyebabkan fraktura. Khondroma pada tulang panjang utama bisa
menjadi khondrosarkoma bila mengalami perubahan menjadi ganas. Ini sebaiknya
diduga jika tumor kartilago pada orang dewasa mulai membesar.
Massa kartilago multipel pada tulang panjang utama akibat kegagalan barisan
kartilago epifisis menjadi tulang.
2.4.1. Osteosarkoma (7,8)
Gejala yang ditampilkan berupa nyeri yang bersifat tumpul dan menetap dan ini
sebaliknya bisa menarik perhatian ke pembengkakan tulang. Kemudian karena
pertumbuhan progresif dan destruksi tulang yang normal meningkat, bisa terjadi
fraktura patologik. Penyebaran metastatik paru-paru tetapi kadang-kadang menyebar
ke tulang yang lain.
Prognosa jelek, hanya kira-kira seperlima pasien dapat bertahan hidup untuk lima
tahun.
2.4.1. Mieloma Multipel (8,11)
Pasien biasanya orang dewasa usia pertengahan dan nyeri merupakan gejala yang
lazim. Bisa berupa nyeri yang tersebar karena deposit tulang yang multipel atau
timbul mendadak pada satu tempat, karena fraktura patologik terutama pada pinggang
sebagai akibat kolapsnya korpus vertebrae. Kemudian destruksi sumsum tulang merah
menyebabkan anemia berat.
2.4.1. Rickets
Ricketsataurakhitisbiasanyamengenaianakanak,tulangdanInrickets
(whichoccursinchildren),bothboneandepiphysealcartilageareinvolved
8
(Fig.2a).Thereisalackofmineralatthezoneofprovisionalcalcification,
withasubsequentlossofstrengthoftheboneproduced.Thisresultsina
deformedepiphysealplate(metaphysealflaring).
Osteomalacia
Osteomalasia adalah karakteristik yang ditandai oleh kerusakan mineralisasi dari
kekurangan kalsium dan fosfat. Hal ini mengakibatakan tidak cukupnya penyerapan
oleh traktus gastrointestinal, kurangnya paparan sinar matahari, dan gangguan
metabolism vitamin D seperti kekurangan hydroxylase, peningkatan ekskresi renal,
peningkatan katabolisme, atau induksi obat (contoh: fluoride, etidronate). Kurangnya
vitamin D dari hasil penurunan konsentrasi serum kalsium dan kerusakan mineralisasi
tulang. Dalam beberapa kasus osteomalasia juga dapat terjadi karena kurangnya
mineralisasi.
Gambaran klinis pesien biasanya mengeluh nyeri tulang, kelemahan otot dan adanya
fraktur tulang yang terjadi dengan cedera yang kecil, peningkatan serum alkalin
fosfat.
Gambaran radiologis, penyebab paling umum adalah karena osteodistrofi ginjal.
Melalui foto polos ditemukan penyebabnya hampir identik dengan osteoporosis, dan
hampir tidak dapat dibedakan. Dari foto polos untuk osteomalacia dapat ditemuakan
penurunan densitas tulang secara umum, Loosers zone (pseudofraktur) pita
translusen yang sempit pada tepi kortikal yang merupakan fraktur pada lapisan
osteoid besar. Penyakit ini sangat jarang terjadi tetapi cenderung terjadi pada tulang
paha, panggul, dan scapula.
Gambar 12
Dikutip dari kepustakaan 16
dariosteoporosisadalahpenipisan
tulang
10
dilakukan pemeriksaan pada semua tulang misalnya dengan bone survey atau bone
scan. Keluhan penderita yang paling menonjol ialah rasa sakit. Rasa sakit dapat
diakibatkan oleh fraktur patologis. Dalam beberapa keadaan justru lesi metastatik di
tulang yang terlebih dulu ditemukan dan didiagnosis, dimana hasil pemeriksaan
mikroskopik menunjukkan suatu jenis neoplasma tulang metastatik yang kadangkadang jaringan asalnya sulit ditentukan, sehingga harus dicari dengan cermat lokasi
daripada tumor primernya.
Pada umumnya tumor metastatik akan mengakibatkan gambaran osteolitik, sedang
pada metastase Ca prostat nampak gambaran osteoblastik/osteoklerosis. Kadar Ca
meninggi karena terjadi pelepasan kalsium ke dalam darah akibat proses resorbsi
osteoblastik pada tulang-tulang. Adanya pembentukan tulang reaktif ditandai oleh
kadar fosfatase alkali yang meningkat. Pada metastase Ca prostat, kadar fosfatase
asam meninggi.
12
Adanya sequester
Adanya abses
Rasa sakit yang hebat
Bila mencurigakan adanya perubahan kea rah keganasan (karsinoma
epidermoid).
Saat yang terbaik untuk melakukan tindakan pembedahan adalah bila involucrum
telah cukup kuat : mencegah terjadinya fraktur pasca pembedahan.
2.5.4. Enkhondroma (8)
Di tempat enkhondroma menyebabkan erosi kortikal tulang besar, sebaiknya dikuret
ke luar dan kavitasnya diisi dengan cancellous bone chips tetapi biasanya tak
memerlukan pengobatan. Fraktura spontan terjadi untuk merangsang pembentukan
tulang baru, sehingga seringkali tak hanya terjadi union tetapi juga diikuti regresi
tumor.
13
14
Segi pencegahan dan pengobatan dengan pemberian vitamin D pada anak-anak kecil.
Vitamin D ini dapat diberikan dengan misalnya memberikan minyak ikan. Selain itu
pula diberikan Ultra Violet Therapie.
Kedua :
Segi pencegahan timbulnya salah bentuk. Segi ini dikerjakan untuk menjaga jangan
sampai tulang lembek tadi menjadi bengkok, diantaranya dengan memberikan splints
dan untuk membatasi anak-anak duduk, berdiri atau berjalan.
Ketiga :
Membetulkan salah bentuk. Ini dapat dikerjakan secara konservatif atau jika tidak
berhasil dengan operatif.
2.5.8. Osteomalasia (12)
Dapat diberikan metabolit vitamin D yang aktif. Absorpsi kalsium diintestin
meningkat dan kadar kalsium serum kembali normal serta terdapat penurunan kadar
fosfatase alkali yang telah meningkat tinggi sebelumnya dan hormon paratiroid.
2.5.9. Osteoporosis (18)
Prinsip pengobatan pada osteoporosis adalah :
- Meningkatkan pembentukan tulang, obat-obatan yang dapat meningkatkan
pembentukan tulang adalah : Na-fluorida dan steroid anabolik.
- Menghambat resorbsi tulang, obat-obatan yang dapat menghambat resorbsi tulang
adalah : kalsium, estrogen, kalsitonin dan difosfonat.
Pencegahan terjadinya osteoporosis dapat dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak pada
pertumbuhan/dewasa muda. Percegahan osteoporosis pada usia muda, mempunyai
tujuan :
- mencapai massa tulang dewasa (proses konsolidasi) yang optimal
- mengatur makanan dan kebiasaan gaya hidup yang menjamin seseorang tetap bugar
15
contoh :
- diet mengandung tinggi kalsium (1000 mg/hari)
- latihan teratur tiap hari
- hindari : makanan tinggi protein, minum alkohol, merokok, minum kopi, minum
antasida yang mengandung aluminium
2.5.10. Penyakit Paget (12)
Nyeri dapat dihilangkan dengan analgesik. Tetapi penggunaan radioterapi ditolak
karena ia kemudian bisa menyebabkan jeleknya penyembuhan fraktura dan bisa
meningkatkan sarkoma.
Mithramisin merupakan antibiotika sitotoksik yang mempunyai efek langsung pada
sel tulang. Telah dilaporkan untuk menghilangkan nyeri pada penyakit Paget dan
untuk mengurangi fosfatase alkali serum. Tetapi menimbulkan efek samping
gastrointestinal dan toksisitas.
Difosfonat telah diberikan per oral dan telah memperlihatkan perbaikan parameter
biokimia penyakit ini tetapi dapat menginduksi osteomalasia.
Kalsitonin menghambat resorbsi tulang sehingga mengurangi penggantian tulang
yang meningkat secara abnormal. Akibatnya aktivitas seluler menjadi lebih teratur
dan terlihat juga penyembuhan dalam radiograf skelet. Kalsitonin diberikan subkutan
untuk masa tertentu dan tak tercatat adanya efek samping yang serius. Sementara ini
kalsitonin merupakan pengobatan penyakit Paget yang paling rasional.
2.5.11. Tumor Tulang Sekunder (14)
Terapi bersifat paliatif, karena penderita sudah berada dalam stadium lanjut. Terapi
ditujukan pada jenis karsinoma primernya yang dapat berupa radioterapi, kemoterapi
ataupun hormon terapi. Terapi dari segi bedah adalah terhadap fraktur patologis yang
mungkin memerlukan fiksasi secara eksternal atau internal, agar supaya penderita
dapat diimmobilisasi tanpa merasa kesakitan. Bila perlu dapat dilakukan fiksasi
internal terhadap tulang-tulang ekstremitas sebelum tulang tersebut mengalami
16
fraktur, jadi baru diperkirakan akan fraktur bila proses pada tulang dibiarkan berjalan
terus (impending fracture).
DAFTAR PUSTAKA
17
18